Dosen Pengampu :
Mochammad Firdaus, M.Ed
Oleh :
Reksa Aulia Briliantama (201810570311036)
Ari Ulfa (201810570311058)
Ditinjau dari segi cakupan nya yang luas, ilmu bunyi terbagi dalam dua macam,
yaitu ilmu bunyi umum dan ilmu bunyi khusus. Ilmu bunyi umum adalah ilmu bunyi
yang pembahasan nya masih bersifat umum dan tidak terbatas pada bunyi Bahasa
tertentu. Ilmu bunyi umum merupakan bahasan bersama semua Bahasa di dunia.
Sedangkan ilmu bunyi khusus adalah ilmu yang meneliti bunyi bunyi Bahasa tertentu
secara khusus dengan mendeskripsikan Makhraj dan sifat konsonan serta vokalnya,
penggalan kata dan supra segmentalnya, yang semua ini hanya terdapat dalam Bahasa
tersebut dan kemungkinan tidak terdapat dalam Bahasa lain. Misalnya ilmu bunyi Bahasa
inggris, ilmu bunyi Bahasa jerman, ilmu bunyi Bahasa Indonesia dan ilmu bunyi Bahasa
arab dan lain lain.
Ilmu bunyi dalam Bahasa arab diistilahkan dengan Ilmu Al-Ashwat. Ilmu Al-
Ashwat adalah ilmu yang mempelajari tentang pembentukan, perpindahan dan
penerimaan bunyi Bahasa. Ilmu ini sangat penting untuk dipelajari siapa saja terutama
kaum muslimin yang ingin memperdalam Bahasa arab. Karena dengan mempelajari ilmu
bunyi Bahasa arab seorang muslim akan terhindar dari salahnya pengucapan yang
berujung pada kesalahan makna.
Ilmu bunyi sendiri bukanlah ilmu yang baru dan lahir di abad modern ini. Sejak
lama ilmu bunyi telah dikenal di berbagai negara seperti India, Yunani, Romawi dan
Arab. Ilmu bunyi bahasa Arab sendiri telah menjadi perhatian terutama sejak Islam lahir.
Para ilmuan Islam telah mencurahkan perhatian yang sangat besar untuk menjaga
kesucian Al-Quran dari distorsi bacaan ataupun maknanya.
B. ISI
- Vokal
- Konsonan
- Semivokal
Pembagian ini berdasar pada pertimbangan karakteristik bunyi itu sendiri, seperti
kondisi pita suara ketika menuturkan nya, cara lewatnya udara dari tenggorokan, mulut
atau hidung dan organ bicara yang ikut andil dalam mengartikulasikan bunyi itu.
1. Vokal (حرك==ات/ )ص==وائتadalah termasuk bunyi yang bersuara, yang terjadi dengan
penerobosan klep pita suara melalui tekanan, sedangkan dalam pembentukannya, udara
yang datang melalui paru-paru tidak mendapat hambatan di kerongkongan dan rongga
mulut serta tidak mendapatkan penyempitan di saluran udara yang mengakibatkan adanya
geseran. Vokal dalam bahasa Arab adalah fathah, kasrah dan dhammah. Dalam bahasa
Arab, vokal terbagi menjadi menjadi beberapa jenis. Yaitu sebagai berikut.
Dari sudut pandang ini, vokal dalam bahasa Arab dibagi menjadi dua macam, yaitu vokal
panjang dan pendek.
1) Vokal Panjang
Yang dimaksud dengan vokal panjang atau mad adalah vokal yang pada saat
pengucapannya memerlukan tempo dua kali dari tempo mengucapkan vokal pendek. Para
ulama ahli bahasa Arab menamakan vokal panjang ini dengan huruf mad yang terdiri
dari tiga. Yaitu alif yang didahului oleh fathah seperti كما، جاء،قام. Kemudian wawu yang
didahului oleh dhammah misalnyaس==رور،ن==ور، كل==واdan yang terakhir adalah ya yang di
dahului oleh kasrah seperti قيل, مؤمنين,أليما.
2) Vokal Pendek
Sebagaimana vokal panjang, vokal pendek dalam bahasa Arab juga terbagi menjadi tiga.
Sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Jinni yang dikuti oleh Dr. Ibrahim Anis bahwa vokal
pendek dalam bahasa Arab adalah kasrah, dhammah dan fathah. Jika para ulama ahli
fonetik menamakan vokal panjang dengan sebutan mad, maka vokal pendek ini disebut
dengan harakat.
Dari pembagian ini kita dapat simpulkan bahwa vokal panjang dan vokal pendek ini
dalam bahasa Arab mempunyai sifat yang bersamaan, perbedaanya hanya dalam panjang
pendeknya saja. Dengan demikian, dalam sudut pandang ini terdapat enam buah vokal
dalam bahasa ara, yaitu kasrah pendek,
dhammah pendek, fathah pendek, kasrah panjang,
dhammah panjang dan fathah panjang.
Dari sudut pandang ini vokal bahasa Arab terbagi menjadi tiga macam, yaitu
vokal tebal, vokal semi tebal dan vokal tipis.
Dalam sudut pandang ini, vokal bahasa Arab terbagi menjadi dua macam, yaitu
vokal tunggal (monoftong) dan vokal rangkap (diftong rangkap dua dan diftong rangkap
tiga). Vokal tunggal adalah vokal biasa yang waktu pengucapannya tidak membuat lidah
berubah dari awal hingga akhir artikulasinya dalam sebuah suku kata. Yang termasuk
vokal tunggal dalam bahasa Arab adalah kasrah pendek,
dhammah pendek, fathah pendek, kasrahpanjang, dhammah panjang dan fathah panjang
Adapun vokal rangkap atau diftong dalam bahasa Arab masih diperdebatkan.
Sebagian ulama ahli fonetik tidak mengakui adanya vokal rangkap dalam bahasa Arab,
karena vokal rangkap adalah sebuah kesatuan, sedangkan yang terdapat dalam bahasa
Arab adalah gabungan dua vokal. Sebagian pakar fonetik lainnya mengakui adanya vokal
rangkap dalam bahasa Arab. Contoh vokal rangkap dalam bahasa Arab adalah قيل،بيع
2. Konsonan (حروف/ )صوامتadalah bunyi letupan, bunyi geseran, bunyi bersuara atau bisa
juga bunyi tidak bersuara. Konsonan selalu mendapatkan hambatan di saluran udara, baik
hambatan kuat atau lemah, sehingga mengakibatkan adanya letupan atau geseran. Yang
termasuk konsonan juga adalah semua bunyi yang udaranya keluar dari hidung ketika
diartikulasikan atau bunyi yang udaranya keluar dari samping kiri atau kanan mulut.
Dasar yang menjadi pertimbangan dalam pembagian ini adalah tingkat hambatan
yang terjadi terhadap arus udara, hambatan total, atau hambatan parsial dan distorsi yang
terjadi terhadap jalan keluar udara sebagai akibat kuatnya hambatan yang terjadi terhadap
arus udara, sehingga udara terpaksa mencari jalan keluar melalui rongga hidung atau
melalui celah-celah di pinggir mulut.
Dalam sudut pandang ini konsonan bahasa Arab di bagi menjadi tiga macam.
Rinciannya adalah sebagai berikut.
Dalam sudut pandang ini, konsonan terbagi menjadi dua bagian. Berikut adalah
penjelsannya.
Tulisan ini merupakan bagian dari empat judul tentang ilmu bunyi bahasa Arab:
3. Semivokal adalah bunyi yang ketika hendak dituturkan, organ bicara telah mengambil
posisi seperti hendak menuturkan sebuah vokal tertentu, kemudian dengan cepat organ
bicara tersebut mengubah posisi seperti hendak menuturkan sebuah vokal lain, realitanya
bunyi yang lahir bukan yang pertama atau bukan yang kedua, tetapi bunyi yang lain.
Dalam banyak sifat, bunyi ini dapat disebut dengan konsonan, karena sifatnya yang
banyak mirip dengan konsonan, seperti tidak jelas terdengar dan cepatnya proses
perubahan posisi organ bicara saat menuturkannya. Akan tetapi, karena cara
penuturannya yang mirip dengan penuturan vokal, maka para ahli fonetik memberi
namanya semivokal. Oleh karena itu semivokal dapat disebut konsonan secara praktis
dan vokal secara realis. Semivokal dalam bahasa Arab adalahوSemivokal dalam bahasa
Arab adalah wawu dan ya. Dinamakan semivokal karena dalam banyak sifat, bunyi ini
mirip dengan konsonan, seperti mempunyai makhraj yang merupakan titik penghambatan
terhadap arus udara yang datang dari paru-paru, tidak jelas terdengar dan cepatnya proses
perubahan posisi organ bicara saat menuturkannya. Akan tetapi, karena cara
penuturannya yang mirip dengan penuturan vokal. Terlepas dari kontroversi para ahli
fonetik bahasa Arab dalam adanya semivokal dalam bahasa Arab, kita harus mempelajari
deskripsinya mulai dari pembentukan, makhraj serta artikulasinya.
KESIMPULAN
Ilmu bunyi atau istilah dalam Bahasa arab yaitu Al- Aswad yang merupakan ilmu
yang mempelajari tentang pembentukan, perpindahan, dan menerima bunyi Bahasa. Ilmu
upaya yang dilakukan ilmuan muslim dalam melestarikan Al-Quran adalah
mendeskripsikan makhraj dan sifat-sifat bunyi Al-Quran dengan sangat mendetail. Ilmu
inilah yang saat ini dikenal dengan ilmu tajwid dan ilmu qiraat. Ilmu tajwid dan qiraat
termasuk ilmu yang pertama lahir setelah datangnya Islam
Daftar pustaka
Dr.H.Ahmad Sayuti Anshari Nasution,M.A. Januari 2010 ,unyi buku , imprint Bumi
Aksara