Ilmu Ashwat
Disusun Oleh:
Kelompok III
Chika Febriana (22601001)
Fadila Yusmita (22601003)
Dosen Pengampu:
M. Arif Mustofa, M.Pd
Puji syukur Kmi panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan mhmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah" Ilmu Ashwat "
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung
Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari jaman jahiliyah menuju jaman yang
terang benerang seperti saat ini, yakni agama islam.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................3
C. Tujuan..............................................................................................................................3
BAB II
BAB III.......................................................................................................................................8
A. Kesimpulan......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Bunyi mempunyai pengertian yang banyak (ditujukan pada bunyi atau ilmu yang
mempelajari bunyi-bunyi) kecuali kesepakatan tentang perbedaan bentuk pengertian
ilmu bunyi, bahwasanya ilmu bunyi merupakan ilmu yang mempelajari bunyi-bunyi
bahasa1. Mengapa bunyi dipelajari? Karena wujud bahasa yang paling primer adalah
bunyi. Bunyi adalah Getaran udara yang masuk ke telinga sehingga menimbulkan
Suara.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari bunyi vocal?
2. Apa saja macam-macam bunyi vocal dalam bahasa arab?
3. Apa definisi dari konsonan?
4. Apa perbedaan dari bunyi vocal dengan konsonan?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dari bunyi vocal.
2. Mengetahui macam-macam bunyi vocal dalam bahasa arab
3. Mengaetahui definisi dari konsonan.
4. Mengetahui perbedaan dari binyi vocal dengan konsonan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam bahasa inggris istilah vokal disebut voweles, dan dalam bahasa prancis voyelle,
begitu juga dalam pelajaran bunyi bahasa arab,bunyi vokal mempunyai istilah yang sangat
beragam. Seperti , املصوتت, الصوائت أصوات.
Selain istilah Kata sowait, ada kata juga istilah yang lebih popular dalam dunia ilmu
bunyi bahasa arab, disebabkan karena banyak digunakannya kata itu oleh ulama-ulama
ashwat, yaitu kata al- harokat ()احلركات. Disebut al- harokat karena sebagaimana yang dikutip
oleh kamal basyar dari pendapatnya ibnu jini, yaitu karena bunyi vokal bisa menjadikan huruf
dapat bergerak ( dilafalkan).
Bunyi huruf ba ( )بtidak bisa dilafalkan tanpa adanya harokat, namun ketika huruf ba
tersebut diikuti oleh salah satu harokat ( fathah, atau domah di atas huruf ba tersebut atau
dengan harokat kasrah dibawah huruf ba tersebut) maka huruf tersebut menjadi hidup dan
bisa dilafalkan ( ba, bi, bu).
Bunyi vokal dapat diketahui atau didefinisikan karena bunyi vocal tersebut merupakan
bunyi yang ketika dilafalkan udara bergerak secara tiba-tiba dari paru-paru melewati laring
selajutnya menempati tempat berjalannya udara, baik dalam tenggorokan, mulut dan tidak
terdapat hambatan yang dapat menyebabkan tempat keluarnya udara tersebut menyempit
seperti halnya yang terjadi dalam bunyi rikhwah (gesekan), atau nafas terperangkat dan tidak
bisa keluar seperti halnya yang terjadi dalam bunyi syidah ( letupan).
Terdapat tiga bunyi vokal pokok dalam bahasa arab, yaitu Kasrah, dhomah, dan fathah.
Penamaan terhadap ketiga bunyi vokal ini dikemukakan atas inovasi seorang pelopor ahli
bunyi-bunyi bahasa Arab yang jenius yaitu Abu Aswad Ad-duwali, yang telah menentukan
kriteria atau standar untuk spesifikasi bunyi vokal bahasa Arab berdasarkan kedua mulutnya,
Abu Aswad berkata “ Saya akan membaca Al-qur’an, dan jika kedua mulutku terbuka saat
mengucapkan suatu huruf maka simpanlah tanda titik di atas huruf tersebut, dan untuk
kasrahnya maka berikanlah tanda titik dibawah huruf tersebut, dan jika kedua mulutku
mendekap ( bibir bawah dan atas merangkap, monyong) maka berikanlah tanda titik di atas
sisi kiri huruf tersebut. Perbuatan yang dilakukan abu aswad ini untuk membedakan diantara
bunyi vokal. Jadi, bedasarkan keadaan mulut tersebut, vokal fatah karena terbukanya kedua
mulut, dan kasrah karena melebar dan terbuka lebarnya mulut dan dhomah karena
terhimpunyya mulut. Maka dari itu, bunyi vocal disebut juga ( As-Showait) yaitu, Fathah,
dhomah, dan kasrah.
4
4. Fathah panjang/َا/sepertiَص اد
5. Kasrah Panjang/ِي/ sepertiِم يم
6. Dhomah panjang/ُو/Sepertiُنون
C. KONSONAN
Konsonan adalah kondisi penyumbatan dalam keluar pengucapannya atau bunyi bahasa
yang dihasilkan dengan menghambat aliran udara pada salah satu tempat disaluran suara.
Bisa juga diartikan dengan bunyi letupan, bunyi geseran, bunyi bersuara atau bisa juga bunyi
tidak bersuara. Konsonan selalu mendapatkan hambatan disaluran udara , baik hambatan kuat
atau lemah, sehingga mengakibatkan adanya letupan atau geseran. Yang termasuk
konsonan juga adalah semua bunyi yang udaranya keluar dari hidung ketika artikularasi atau
bunyi yang udaranya keluar dari samping kiri atau kanan mulut. Konsonan (صوامت/)حروف
adalah bunyi letupan, bunyi geseran, bunyi bersuara atau bisa juga bunyi tidak bersuara.
Konsonan selalu mendapatkan hambatan di saluran udara, baik hambatan kuat atau lemah,
sehingga mengakibatkan adanya letupan atau geseran. Yang termasuk konsonan juga adalah
semua bunyi yang udaranya keluar dari hidung ketika diartikulasikan atau bunyi yang
udaranya keluar dari samping kiri atau kanan mulut.. Konsonan dibagi menjadi beberapa
bagian diantaranya yakni:
Makhraj adalah tempat tertentu di saluran udara yang mengalami pengejangan lebih
keras dari yang lain dan merupakan tempat penuturan suatu konsonan.
Dalam sudut pandang organ bicara aktif yang difungsikan dalam menghambat atau
menekan saluran udara ketika mengartikulasikannya, konsonan dapat dibagi menjadi
beberapa bagian. Yang dimaksud dengan organ bicara aktif adalah bibir bawah
(labial), ujung lidah (apiko),tengah lidah (medio), pinggir lidah (lamino) dan
belakang lidah (dorso).
Dasar yang menjadi pertimbangan dalam pembagian ini adalah tingkat hambatan
yang terjadi terhadap arus udara, hambatan total, atau hambatan parsial dan distorsi
yang terjadi terhadap jalan keluar udara sebagai akibat kuatnya hambatan yang
terjadi terhadap arus udara, sehingga udara terpaksa mencari jalan keluar melalui
rongga hidung atau melalui celah-celah di pinggir mulut.
5
sehingga udara tetap saja bisa keluar masuk di antara kedua pita suara tersebut, tetapi
dengan mengakibatkan terjadinya gesekan yang teratur antara dua pita suara tersebut.
Konsonan bersuara dalam bahasa Arab adalah -م-ن-د-ض-ز-ل-ر-خ-ب ي-و.
2. Konsonan Tidak bersuara ()األصوات املهموسة.
Konsonan tidak bersuara adalah konsonan yang terjadi dengan tidak ada hambatan
terhadap udara yang datang dari paru-paru, karena kedua pita suara menyambutnya
dengan kondisi berjauhan sehingga udara dengan leluasa keluar masuk tanpa
mengakibatkan adanya pergesekan antara dua pita suara tersebut. Konsonan bahasa
Arab yang tidak bersuara adalah ف-ث-ت-طس-ص-ش-ك-خ-ق-ح-ه-ء
1
Lina Marlina, Pengantar Ilmu Ashwat, Fajar Media Bandung, vol. 1, 2019,
http://digilib.uinsgd.ac.id/30539/1/PENGANTAR ILMU ASHWAT.pdf.
6
DAFTAR PUSTAKA
Lina Marlina, Pengantar Ilmu Ashwat, Fajar Media Bandung, vol. 1, 2019,
http://digilib.uinsgd.ac.id/30539/1/PENGANTAR ILMU ASHWAT.pdf.