KELOMPOK I
10220200001 Nurul Atifa
10220200002 Zubaidah Arfah
10220200006 Julia
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah
ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak khususnya kepada Dosen kami yang telah membimbing dalam
menulis makalah ini.
Kelompok I
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL .............................................................................................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Pembelajaran al-Ashwat al-Arabiyah ..................... 3
B. Pembagian al-ashwat al-Arabiyah ......................................................... 3
C. Strategi dan langkah langkah pembelajaran al-Ashwat al-Arabiyah ...... 5
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................ 11
B. Saran .................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa arab adalah bahasa paling mulia dan tertua yang masih digunakan
sampai saat ini. Bahasa yang digunakan oleh para nabi dan kelak akan digunakan
oleh penghuni surga. Belajar bahasa arab sangatlah penting, terutama bagi seorang
muslim karena kitab suci Al qur’an dan hadist nabi yang menjadi rujukan bagi
setiap muslim dalam menjalankan ibadah -bahkan kehidupan sehari-hari
menggunakan bahasa arab.
Bahasa Arab adalah serangkaian simbol-simbol yang tersusun sistematis
sebagai perantara orang-orang Arab untuk menyampaikan maksud kepada lawan
bicara mereka saat proses komunikasi berlangsung. Melalui pendekatan struktural,
bahasa Arab dinilai sebagai sesuatu yang memiliki komponen-komponen
kebahasaan, yaitu al-Ashwat, al-Mufrodat, dan at-Tarkib.
Di dalam pembelajaran bahasa Arab, al-Ashwat memegang peranan
penting.Bahkan banyak literatur yang menyebutkan bahwa mempelajari dan
mengkaji al-Ashwat wajib untuk didahulukan sebelum mempelajari dan mengkaji
komponen dan keterampilan kebahasaan yang lainnya.Aziz Syafrudin Syafrawi
dan Hasan Saefuloh berpendapat di dalam tulisan beliau bahwa pengajaran al-
Ashwat sangat penting dalam pembelajaran bahasa Arab, karena al-Ashwat
merupakan unsur pokok pada setiap bahasa.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalahnya
yaitu antara lain:
1. Apa pengertian strategi pembelajaran al-Ashwat al-Arabiyah?
2. Apa saja pembagian al-Ashwat al-Arabiyah?
3. Bagaimana strategi dan langkah-langkah pembelajaran al-Ashwat al-Arabiyah?
1
C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas dapat diambil beberapa tujuan, diantaranya:
1. Untuk mengetahui strategi pembelajaran al-Ashwat al-Arabiyah
2. Untuk mengetahui apa saja pembagian al-Ashwat al-Arabiyah
3. Untuk mengetahui bagaimana strategi dan langkah-langkah pembelajaran al-
Ashwat al-Arabiyah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
berdasarkan ciri-ciri fonetisnya :
4
c. Shawait (Bunyi-Bunyi Vokal)
a. Fathah pendek: bunyi vokal yang terjadi disebabkan lidah tengah dipergunakan.
Posisinya ada di tengah, bentuk mulut tidak bundar, dan majhur.
b. Dhommah pendek: bunyi vokal yang dihasilkan karena organ lidah belakang
dipergunakan. Posisinya ada di atas, mulut bundar, dan majhur
c. Kasroh pendek: bunyi vokal yang munculsebab organ lidah depan
dipergunakan. Posisinya adadi atas, mulut tidak bundar, dan majhur.
d. Fathah panjang: bunyi vokal yang timbul karena alat ucap berupa lidah tengah
dipergunakan. Posisinya ada di bawah, mulut tidak bundar, dan majhur. e.
Dhammah panjang: bunyi vokal disebabkan karenalidah belakang digunakan.
Posisinya adadi atas, mulut bundar, dan majhur.
f. Kasrah Panjang: bunyi vokal diproduksi karena organ lidah depan
dipergunakan. Posisi bunyinya di atas, mulut tidak bundar dan majhur.
5
syakal yang diletakan di atas adan di bawah huruf. Maka pada tahap pengenalan
bunyi disajikan huruf-huruf yang bertanda vocal, misalnya sebagai berikut :
ج
ُ ِج ج ُ ث
َ –ث َ – ُت ت
ِ ث ِ َب – ت
ُ ب َ – ُ ا َ اِ ا
ِ ب
ب ِ – َب – اِ ت
َ ت ِ ب
ِ – َب ت ُ ِا َ تُ – ا
ِ –ب
َب ُر د
َ – س َل َم َ ع ِل َم – كَ ُر َم – َج َل
َ –س َ َكَ ت
َ –ب
Kemudian dilanjutkan dengan latihan-latihan membentuk kata menjadi kalimat.
2) Metode Bunyi ()الصوتية
Dalam metode ini pembelajaran dimulai langsung pada bunyi. Dalam hal ini ada
dua cara yang lazim digunakan, yaitu cara sintesis (merangkai) dan cara analitis
(mengupas).
3) Metode Sintesis () الصوتية التركيبية
Metode ini dimulai dengan mengenalkan bunyi huruf-huruf, kemudian dirangkai
menjadi kata. Sebagai contoh :
َب تَ نَبَت
َ َب – تَ ن
َ – َن
4) Metode Analisis ()الصوتية التحليلية
Dimulai dengan kata kemudian dikupas menjadi bunyi-bunyi huruf. Atau dimulai
dengan kalimat, kemudian dikupas menjadi kata-kata, dan dikupas lagi menjadi
huruf-huruf.Contoh :
َ – َظ َر ن
ظ – َر َ ظ َر َن
َ َن
Metode analisis ini biasanya dimulai dengan pengenalan kata yang telah dikenal
oleh siswa, atau untuk bahasa asing dengna bantua gambar.
5) Metode Analisis-Sintesis ()التحليلية التركيبية
Merupakan gabungan kedua metode, misalnya dalam bentuk seperti berikut:
س ِل َم
َ َم- ِل-س
َ
س ِل َم
َ س ِل َم
َ
َم- ِل-س
َ س ِل َم
َ
Yang pertama dari global lalu dikupas menjadi bagian-bagian kemudian kembali
ke global lagi.Yang kedua dari bagian-bagian lalu digabung menjadi satu
kesatuan, kemudian kembali ke bagian-bagian lagi.
Pada masa anak-anak, mereka cenderung suka bermain dan mendengarkan lagu,
6
sedangkan lagu itu sendiri dapat membantu kognitif anak.Maka dari itu,
pembelajaran ashwat arabiyyah dapat dilakukan dengan mendengarkan sebuah
lagu ataupun permainan yang berisikan materi bahasa Arab.Seperti contoh anak-
anak diputarkan lagu tentang makharijul huruf Arab, kemudian mereka disuruh
menirukan. Dalam waktu singkat anakanak akan cepat menghafalkan teks sebuah
lagu tersebut, dan mereka lebih sering mendengarkan nutq asli, sehingga akan
membiasakan mereka untuk meniru pelafalannya.
7
respon B : وهللاُ سَمِ ي ٌء بَ ِصي ٌر
Atau dengan latihan mendengarkan atau menirukan, walaupunlatihan-
latihan menyimak bertjuan melatih pendengaran, tapidalam praktek selalu diikuti
dengan latihan pengucapan danpemahaman.Dalam tahap permulaan, siswa dilatih
untukmendengarkan dan menirukan.Kegiatan ini dilakukan oleh guru,ketika
memperkenalkan kata-kata atau pola kalimat yang baru,atau dalam waktu yang
sengaja dikhususkan untuk layihanmenyimak. Latihan menirukan ini, difokuskan
pada bunyi-bunyibahasa arab yang asing bagi siswa, juga pada pengucapan
vokalpanjang dan pendek, bertasydid dan tidak bertasydid, yang tidakdikenal
dalam bahasa Indonesia.
8
dalammelafalkan dan membedakan huruf-huruf yang berdekatanmakhrajnya.
Pada tingkat ini siswa sudah memiliki pengetahuan tentangkebahasaan,
makharijul huruf arobiyyah, dan pengidentifikasian bunyisuara melalui beberapa
mufrodat, selanjutnya seorang pelajarsetidaknya bisa menganalisis bunyi-bunyi
bahasa arab dari beberapakalimat atau sebuah teks, seorang pelajar dapat
membedakan danmenganalisis beberapa bunyi-bunyi bahasa arab yang hampir
sama,seorang pelajar dapat membunyikan bentuk tunggal atau jamak. Olehkarena
itu, guru harus memberikan drillpada siswa dalam pelafalanbunyi-bunyi arab,
seperti dalam membedakan 3 atau 2 huruf yang sama, kemudian dirangkai dalam
kalimat, contoh:
ش، س،ص
kemudian disusun dalam sebuah kata:
شرفف، سكنش=شوق، صدرس= سرير،ص=صالح
9
dril yang bisadigunakan oleh guru adalah:
a. Latihan membedakan bunyi bahasa Arab.
Latihan membedakan bunyi bahasa Arab ini dapat divariasikan menjadi:
1) Menentukan satu dari tiga bunyi.
Contoh: Tentukan apakah bunyi صdi ucapkan pertama,kedua atau ketiga!
ص- س-ش
ص- ش-س
ص- س-س
س- س-ص
2) Menentukan salah satu dari dua bunyi dalam sebuah kalimat.Contoh: tentukan
apakah bunyi صatau سyang ada dalamsetiap kata berikut ini!
سرير/صالح
الفصل/السائر
السورة/الصورة
10
BAB III
PENUTUP
A.Simpulan
al-Ashwat memiliki peran yang krusial dalam penguasaan keterampilan
mendengar dan berbicara. Bahkan lebih dari itu, dengan latihan al-Ashwat dapat
pula membantu penguasaan membaca dan menulis dengan pemahaman gramatika
secara tidak sadar dalam proses mendengar secara berulang.Setidaknya ada dua
metode pembelajaran yang memberikan perhatian terhadap pengajaran bunyi
bahasa, diantaranya Phonetic Method dan Mim-mem Method yang lebih dikenal
pula dengan istilah Audio-Lingual Method.
Phonetic Method atau metode fonetik, dikenal pula dengan istilah metode
ucapan atau Oral Method. Pembelajaran menggunakan metode ini mengutamakan
latihan pada keterampilan mendengar dan keterampilan berbicara. Saat
mengajarkan pelafalan bunyi suatu kata, metode ini menuliskannya dalam bentuk
fonetiknya bukan dalam bentuk huruf alfabetnya. Sedangkan Mim-mem Method
merupakan singkatan dari Mimicry Memorization Method yang artinya metode
meniru dan menghafal. Disebut juga metode audiolingual. Metode ini memiliki
tujuan agar siswa mampu menggunakan bahasa yang dipelajari secara
komunikatif, fasih, dan lancar. Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan penyesuaian
kebiasaan dari bahasa ibu ke bahasa kedua, bahasa yang dipelajari. Hal ini
dilakukan dengan menirukan dan menghafal kata dan kalimat yang dicontohkan
guru secara fasih.
B.Saran
Kami merasa pada makalah ini kami banyak kekurangan, karena
kurangnya referensi dan pengetahuan pada pembuatan makalah ini. Kami sebagai
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun pada pembaca agar kami
dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://books.google.co.id/books?id=ode8DwAAQBAJ&pg=PA20&lpg=PA20&d
q=majhur&source=bl&ots=182mXXmH3&sig=ACfU3U0TiNyqv12shP4CCkhhb
1SU3CHJBA&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjLoaHjab6AhV02nMBHTafDmUQ6
AF6BAgDEAI#v=onepage&q=majhur&f=false
https://bacaakbar.wordpress.com/2015/09/06/strategi-pembelajaran-bahasa-arab-
strategi-pembelajaran-ashwat-arabiyah-strategi-pembelajaran-mufradat/
12