Disusun Oleh :
Kelas B
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat allah SWT atas segala rahmatnya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan pikiran maupun materinya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................5
1.3 Tujuan............................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..........................................................................................................................6
2.1 Suprasegmental.............................................................................................................6
2.2 Konsep Nada dan Intonasi..............................................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kajian ilmu bunyi adalah melihat bagaimana hubungan bunyi-bunyi bahasa
dengan pandangan zaman baik sinkronik maupun diakronik. Studi bunyi bahasa
dalam selang waktu yang tak terbatas sebagaian pendapat menyebutnya dengan
sinkronik (Ilmu al-Ashwat al-Sinkruni) sedangkan fonetik diakronik (Ilmu al-Ashwat
al-Diyakruni) bunyi-bunyi bahasa yang berkembang pada saat bunyi bahasa tersebut
berjalan (Muizzuddin, 2002). Ilmu fonologi merupakan salah satu cabang dari ilmu
ashwat/ilmu bunyi. Ilmu ashwat fonologi adalah ilmu bunyi yang membahas tentang
bunyi bahasa tertentu dengan mempertimbangkan fungsi dan makna yang dikandung
oleh bunyi itu (Nasution, 2010).
Vokal ini terbagi menjadi dua macam yakni vokal tunggal atau monoftong
dan vokal rangkap atau diftong untuk rangkap dua dan triftong untuk rangkap tiga.
Vokal tunggal adalah vokal biasa yang tidak merubah lidah dari awal hingga akhir
(artikulasi) ketika mengucapkan sebuah kata. Diantaranya termasuk vokal tunggal
dalam bahasa Arab adalah fathah pendek, kasrah pendek, dhammah pendek, fathah
panjang, kasrah panjang, dan dhammah panjang (Nasution, 2012). Sedangkan vokal
rangkap atau diftong dalam bahasa Arab masih menjadi perdebatan. Vokal rangkap
dalam bahasa Arab oleh sebagian ulama fonetik tidak diakui karena vokal rangkap
4
adalah kesatuan, sedangan dalam bahasa Arab merupakan gabungan dua vocal
(Nasution, 2010).
c. Nada ?
d. Intonasi ?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui apa itu supersegmental serta konsep nada dan intonasi
dalam penerapanya di vokal dan konsonan bahasa arab.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Suprasegmental
Dalam pembahasan suprasegmental ilmu bunyi bahasa Arab memiliki beberapa
unsur, di antaranya adalah penggalan kata, tekanan, intonasi,pemberhentian (waqaf),
panjang pendek. Panjang Pendek () ُل و الط
Panjangnya waktu dalam menuturkan sebuah bunyi, penggalan kata, kata dan kalimat
dapat bervariasi. Variasi panjang pendek ini dalam berbagai bahasa dapat difungsikan
sebagai fonem, yang dapat membedakan arti.Panjangnya waktu dalam menuturkan
suatu kata, penggalan kata dapat dibagi dua macam, yaitu panjang pendek bersifat
natural, yaitu panjang sudah merupakan sifat bunyi tersebut harus dituturkan panjang,
seperti tiga huruf mad dalam bahasa Arab, dan panjang yang bersifat rekayasa, yaitu
panjng yang sengaja dibuat untuk maksud-maksud tertentu.
Banyak faktor yang mengakibatkan adanya panjang dalam suatu bahasa yaitu
sifat dari bunyi itu sendiri; sifat dari bunyi-bunyi yang mendampingi suatu bunyi
tertentu; tinggi tendahnya tekanan; tidak adanya penggalan kata yang menyela antara
tekanan tinggi dengan tekanan rendah; intonasi.Bahasa Arab termasuk bahasa yang
mempunyai bunyi panjang yang bersifat natural, yaitu sebagai berikut
1) Tiga fonem yang disebut mad, yaitu fathah thawilah, kasrah thawilah,
dandhammah thawilah.fonem ini membedakan arti, seperti perubahan yang َ م َط ٌرkata
pada terjaditanpa mad yang berarti hujan ke kata َ ر ٌطا َمdengan mad pada (َ ( طاyang
berarti lapangan terbang (bandara).Dalam ilmu tajwid, tiga fonem panjang ini
mempunyai variasi panjang pendek lagi, ada yang dua harakat, empat harakat, lima
harakat, dan enam harakat sesuai dengan ketentuan.
ق-ك-ش-ج-ز-ص-س-ض-د-ط-ت-ظ-ذ-ث-ف
ن-و-ل-م-ر-ي
6
(3) Huruf iqlab, yaitu ب
Disamping itu dalam bahasa Arab didapati juga panjang yang bersifat rekayasa, yang
berarti sebuah cara yang dapat digunakan oleh penutur untuk mengekspresikan ide
yang terdapat dalam benaknya.
Nada biasa disebut dengan ‘ tone, tingkatan bunyi’ fonem diatas suku kata
yang berbarengan dengan fonem suku kata dan dapat mempengaruhi pada makna atau
dapat merubah makna.Tingkatan nada dalam bahasa:
(1). Nada rendah atau ringan rumus ponemnya (1) contoh: )2( a,1األستاد جاء.
Nada sedang atau datar rumus ponemnya (2) contoh: 2 )3( a,1 األستاد جاء. Nada tinggi
rumusnya (3) contoh: 2 )4( a,1 األستاد3 جاء. Nada sangat tinggi rumusnya (4) contoh: ْ
4 إخرج
Intonasi adalah sebuah unsure dalam ucapan yang dapat membantu seseorang
untuk mengekspresikan sesuatu yang terdapat dalam hati dan perasaannya. Yang
terjadi dengan naik turunnya suara. Intonasi dalam banyak hal mempunyai fungsi
kebahasaan yang sangat penting, dengan intonasi makna suatu kalimat dapat
berbeda.Intonasi dapat terjadi dalam perpindahan dari suatu bunyi ke bunyi yang lain,
sebagaimana terjadi dalam perpindahan dari kalimat ke kalimat lain dengan naik,
turun atau samanya intonasi suara disbanding dengan suara yang sebelum atau
sesudahnya.
Tingkatan pertama adalah Alur 231 yaitu intonasi pada kalimat tertentu yang
mengandung kalimat Tanya dan tidak bisa terjawab oleh “ya” atau “tidak”. Contoh :
2 muhammad 3 tidak ada 1.
7
Tingkatan kedua adalah Alur 233 yaitu intonasi pada kalimat tertentu yang
mengandung kalimat Tanya dan bisa terjawab oleh “ya” atau “tidak”. Contoh : 2
muhammad 3 pergi 3? .
Tingkatan ketiga adalah Alur 244 yaitu intonasi yang menunjukan makna takjub
atau heran. Contoh: 2 Ahmad 4 mati 4.
Fungsi semantik
Fungsi semantik yang membedakan arti dari suatu kata atau kalimat. Suatu kata atau
kalimat jika dituturkan dengan intonasi yang berbeda dapat berdampak pada arti yang
berbeda pula. Seperti kata “Astagfirullah” jika dituturkan dengan intonasi menurun
artinya adalah minta ampun kepada Allah. Tetapi jika dituturkan engan naik, turun,
naik maka bias berarti omelan, karena tidak mengikuti aturan.
Fungsi ketatabahasaan
Fungsi ekspresi kejiwaan menunjukan sikap kejiwaan penutur. Seperti kalimat: “اخرى
رت لقدaa“ مرة الباب كسapabila dituturkan dengan intonasi biasa kalimat tersebut berarti
“saya tidak mengerti maksudmu, coba ulangi ucapan anda” dan apabila dituturkan
dengan intonasi naik maka akan berarti persetujuan dan menguatkan pengertian. Dan
jika naik turun berarti heran atau takjub.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Studi bunyi bahasa dalam selang waktu yang tak terbatas sebagaian pendapat
menyebutnya dengan sinkronik (Ilmu al-Ashwat al-Sinkruni) sedangkan fonetik
diakronik (Ilmu al-Ashwat al-Diyakruni) bunyi-bunyi bahasa yang berkembang pada
saat bunyi bahasa tersebut berjalan (Muizzuddin, 2002).
Ilmu ashwat fonologi adalah ilmu bunyi yang membahas tentang bunyi bahasa
tertentu dengan mempertimbangkan fungsi dan makna yang dikandung oleh bunyi itu
(Nasution, 2010).Dengan kata lain, ilmu al-Ashwat adalah ilmu yang menitikberatkan
pembahasannya pada suara dan bunyi-bunyi yang diucapkan langsung oleh penutur
asli bahasa Arab, yaitu orang-orang Arab.
Yang termasuk konsonan adalah semua bunyi yang udaranya keluar dari hidung
ketika diartikulasikan atau bunyi yang udaranya keluar dari samping kiri atau kanan
mulut (Marlina, 2019).
Variasi panjang pendek ini dalam berbagai bahasa dapat difungsikan sebagai fonem,
yang dapat membedakan arti.Panjangnya waktu dalam menuturkan suatu kata,
penggalan kata dapat dibagi dua macam, yaitu panjang pendek bersifat natural, yaitu
panjang sudah merupakan sifat bunyi tersebut harus dituturkan panjang, seperti tiga
huruf mad dalam bahasa Arab, dan panjang yang bersifat rekayasa, yaitu panjng yang
sengaja dibuat untuk maksud-maksud tertentu.
9
DAFTAR PUSTAKA
Herwening Puspita dkk, Karakteristik Lagu-lagu Kebangsaan Arab : Analisis Fonologi,
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Vol. 3, No. 1, Juni 2021
Yaman Khoirul dkk, Durasi Akuistik Pembelajaran Bahasa Arab Di Medan, Retorika : Jurnal
Ilmu Bahasa, Vol. 3, No. 1 April 2017, 62-69
10