Anda di halaman 1dari 11

“KONSEP DAN HAKIKAT FONOLOGI DAN DEFINISI

FONOLOGI, FONETIK, DAN FONOMIK”


Dosen: Drs. MUHAMMAD ARAFAH, M.Pd

DISUSUN OLEH:

1. SULIRDA (2223011)
2. LIA (2223006)
3. MULYA NENGSIH (2223004)
4. A. AHMAD RIFKI ABDILLAH (2223008)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA


INDONESIA INSTITUT COKROAMINOTO PINRANG
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah
kelompok kami yang berjudul “ Konsep dan Hakikat Fonologi dan Definisi Fonologi, Fonetik
dan Fonemik” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Penyusunan makalah ini
didasarkan atas pemenuhan tanggung jawab tugas dan ditujukan sebagai sarana penumpang
informasi dan pengetahuan berdasarkan judul yang kami tinjau secara lugas.
Makalah ini terinterpretasi oleh usaha maksimal yang tidak luput dari kontribusi-
kontribusi dari para anggota kelompok satu, serta bimbingan Dosen Mata Kuliah Fonologi
Bahasa Indonesia, Bapak Drs. Muhammad Arafah, M.Pd Oleh karena itu, kami
menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah berperan dalam proses pembuatan
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Kami menyadari dalam proses penulisan masih terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab itu,
kritik serta anjuran yang sifatnya membangun semangat kami harapkan guna kesempurnaan
makalah ini. Sekian yang dapat kami sampaikan, Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang selalu memberikan petunjuk kepada kami.

Pinrang, 23 Maret 2023

Kelompok Satu
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di dalam linguistik (ilmu bahasa) terdapat bermacam-macam ilmu, salah
satunya adalah fonologi. Secara umum fonologi adalah suatu kajian yang
membicarakan tentang permasalahan bunyi bahasa dengan tidak memperhatikan
bahasa yang khusus (Akhyaruddin, 2020). Manusia memerlukan bahasa dalam
berkomunikasi. Bahasa adalah alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat, dan
keinginan kepada orang lain dan berperan dalam perkembangan berbagai macam
aspek kehidupan manusia. Dengan demikian bahasa memiliki fungsi yakni sebagai
media dalam penyampaian informasi. Tuturan bahasa terdiri atas bunyi. Bukan
sembarang bunyi saja, melainkan bunyi tertentu, yang agak berbeda-beda menurut
bahasa tertentu. Bunyi tersebut diselidiki oleh fonetik dan fonologi.
Fonetik meneliti bunyi bahasa menurut pelafalannya, dan menurut sifat-sifat
akustiknya. Berbeda dengan fonetik, fonologi meneliti bunyi bahasa tertentu menurut
fungsinya. Bidang studi Fonologi yang objek penelitiannnya bunyi bahasa
merupakan satu tataran linguistik. Unsur bahasa yang terkecil berupa
lambang bunyi ujaran disebut fonem. Ilmu yang mempelajari fonem disebut
fonologi atau fonemik. Fonem dihasilkan oleh alat ucap manusiayang dikenal dengan
artikulasi. Dalam bentuk tertulisnya disebut huruf. Cara mengucapkan lambang-
lambang bunyi ini disebut dengan lafal. Jadi lafal adalah cara seseorang atau
sekelompok penutur bahasa dalam mengucapkan lambang-lambang bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucapnya.
Pada Kesempatan kali ini, pembicaraan bunyi ujaran akan ditekankan pada
fungsinya sebagai penanda perbedaan makna. Itulah yang akan dibahas dalam
fonologi. Dalam fonologi dikenal satuan fonem dan perwujudannya yang disebut
alofon dari fonem tersebut. Hubungan antara alofon, perangkaian fonem, cara
membuktikan perbedaan fonemis, dan cara menemukan fonem melalui analisis. Tidak
ada pedoman khusus untuk mengatur ucapan atau lafal ini seperti bagaimana diaturnya
sistem tata tulis atau ejan bahasa indonesia (EBI) yang harus dipatuhi setiap pemakai
bahasa tulis bahasa indonesia sebagai ukuran bakunya. Dalam kenyataannya masih
banyak yang belum memahami hakikat dari fonem, alofon, dan vokal serta diftong
dan konsonan. Maka dari itu penulis akan membahas tentang “ Defini dan Variasi
Fonem” dan akan juga dijelaskan mengenai “ Fonem dan Alofon”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana fenomena penggantian fonem pada kata celaan di kalangan remaja?
2. Bagaimana variasi pelafalan fonem /R/ pada penderita cadel?
C. Tujuan Penulisan
1.

3. merupakan satu tataran


linguistik. Unsur bahasa
yang terkecil berupa
lambang bunyi ujaran
disebut fonem. Ilmu yang
mempelajarai fonem
disebut fonologi atau fonemik.
Fonem dihasilkan oleh alat
ucap manusia
yang dikenal dengan artikulasi.
Dalam bentuk tertulisnya
disebut huruf.
Cara mengucapkan lambang-
lambang bunyi ini disebut
dengan lafal. Jadi
lafal adalah cara seseorang
atau sekelompok penutur
bahasa dalam
mengucapkan lambang-
lambang bunyi yang dihasilkan
oleh alat ucapnya.
Tidak ada pedoman khusus
untuk mengatur ucapan atau
lafal ini seperti
bagaimana diaturnya sistem
tata tulis atau ejan bahasa
indonesia (EBI)
yang harus dipatuhi setiap
pemakai bahasa tulis bahasa
indonesia sebagai
ukuran bakunya.
Bidang studi Fonologi
yang objek penelitiannnya
bunyi bahasa
merupakan satu tataran
linguistik. Unsur bahasa
yang terkecil berupa
lambang bunyi ujaran
disebut fonem. Ilmu yang
mempelajarai fonem
disebut fonologi atau fonemik.
Fonem dihasilkan oleh alat
ucap manusia
yang dikenal dengan artikulasi.
Dalam bentuk tertulisnya
disebut huruf.
Cara mengucapkan lambang-
lambang bunyi ini disebut
dengan lafal. Jadi
lafal adalah cara seseorang
atau sekelompok penutur
bahasa dalam
mengucapkan lambang-
lambang bunyi yang dihasilkan
oleh alat ucapnya.
Tidak ada pedoman khusus
untuk mengatur ucapan atau
lafal ini seperti
bagaimana diaturnya sistem
tata tulis atau ejan bahasa
indonesia (EBI)
yang harus dipatuhi setiap
pemakai bahasa tulis bahasa
indonesia sebagai
ukuran bakunya.
Bidang studi Fonologi
yang objek penelitiannnya
bunyi bahasa
merupakan satu tataran
linguistik. Unsur bahasa
yang terkecil berupa
lambang bunyi ujaran
disebut fonem. Ilmu yang
mempelajarai fonem
disebut fonologi atau fonemik.
Fonem dihasilkan oleh alat
ucap manusia
yang dikenal dengan artikulasi.
Dalam bentuk tertulisnya
disebut huruf.
Cara mengucapkan lambang-
lambang bunyi ini disebut
dengan lafal. Jadi
lafal adalah cara seseorang
atau sekelompok penutur
bahasa dalam
mengucapkan lambang-
lambang bunyi yang dihasilkan
oleh alat ucapnya.
Tidak ada pedoman khusus
untuk mengatur ucapan atau
lafal ini seperti
bagaimana diaturnya sistem
tata tulis atau ejan bahasa
indonesia (EBI)
yang harus dipatuhi setiap
pemakai bahasa tulis bahasa
indonesia sebagai
ukuran bakunya. Bidang studi Fonologi yang objek
penelitiannnya bunyi bahasamerupakan satu tataran linguistik. Unsur bahasa yang
terkecil berupalambang bunyi ujaran disebut fonem. Ilmu yang mempelajarai
fonemdisebut fonologi atau fonemik. Fonem dihasilkan oleh alat ucap manusiayang dikenal
dengan artikulasi. Dalam bentuk tertulisnya disebut huruf.Cara mengucapkan lambang-
lambang bunyi ini disebut dengan lafal. Jadilafal adalah cara seseorang atau
sekelompok penutur bahasa dalammengucapkan lambang-lambang bunyi yang dihasilkan
oleh alat ucapnya.Tidak ada pedoman khusus untuk mengatur ucapan atau lafal ini
sepertibagaimana diaturnya sistem tata tulis atau ejan bahasa indonesia (EBI)yang harus
dipatuhi setiap pemakai bahasa tulis bahasa indonesia sebagaiukuran bakunya
DAFTAR PUSTAKA
Achmad H.P. dan Krisanjaya. 2007. Fonologi Bahasa Indonesia (Modul). Jakarta: Depdiknas
Universitas Terbuka.
Gio Mohammad Johan. 2018. Kesalahan Fonologis Dalam Proses Siswa Dasar(online),
https://ejournal.bbg.ac.id. Metarmorfosa, Vol.6 No. 2, hlm 129.
Zahid Indirawati, Omar Shah Mardian. 2020. Fonetik dan Fonologi(Modul). Selangor: PTS
Publications & Distributor Sdn. Bhd. Hlm 2.
Saida Gani. Berti Arsyad. 2018. Kajian Teoritis Struktur Internal Bahasa(online),
https://journal.umgo.ac.id. A Jamiy Jurnal Bahasa dan Sastra Arab, Vol 7 No. 1, hlm
1-2.

Anda mungkin juga menyukai