Disusun Oleh
Kelompok 4
Ajeng Wulan Sari : 2240605054
Fitria : 2240605137
Luviana : 2240605136
Nawang Dewi Ramadani : 2240605012
Parmadi : 2240605023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa Allah SWT karena dapat
menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Bahasa dan Sastra Indonesia SD tentang “Tataran Bahasa Indonesia” selain itu tujuan
dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan kami tentang Tataran Bahasa
Indonesia.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Mety Toding Bua S.Pd., M.Pd. selaku Dosen
Mata Kuliah Bahasa dan Sastra Indonesia SD yang telah membimbing kami agar dapat
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu degan segala kerendahan hati kami menerima kritik dan saran
agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan
banyak terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun Kelompok 4
ii
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar belakang................................................................................................ 1
B. Rumusan masalah .......................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 2
A. Pengertian Tataran Bahasa Indonesia ............................................................ 2
B. Jenis-jenis Tataran Bahasa ............................................................................. 2
1.1 Tataran Fonologi ...................................................................................... 2
1.2 Tataran Morfologi .................................................................................... 3
1.3 Tataran Sintaksis ...................................................................................... 5
1.4 Tataran Semantik ..................................................................................... 10
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 12
A. Kesimpulan .................................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa sebagai salah satu bidang ilmu, dipelajari secara khusus dalam ilmu bahasa
atau linguistic. Dalam ilmu bahasa atau linguistic terdapat beberapa jenis ilmu yaitu;
fonologi, morfologi, sintaksis, semantic. Pada mata kuliah Pendidikan Bahasa & Sastra
Indonesia jenis-jenis linguistic dipelajari secara bertahap dan berjenjang.
Dalam kajian linguistic tata Bahasa ditempatkan dalam system Bahasa. System
internal Bahasa tersusun menurut suatu pola (sistematis), dan bukan merupakan sebuah
system tunggal karena terdiri dari subsistem atau sistem bawahan. Jenjang subsistem
ini dalam linguistic dikenal dengan nama tataran linguistic atau tataran Bahasa
Dalam makalah ini akan dibahas segala sesuatu tentang pengertian linguistic ( Tata
Bahasa ) dan jenis-jenis tataran bahasa.
B. Rumusan Masalah
1) Tataran Bahasa Fonologi
2) Tataran Bahasa Morfologi
3) Tataran Bahasa Sintaksis
4) Tataran Bahasa Semantik
C. Tujuan
Tujuan yang di capai dalam pembuatan makalah ini agar mahasiswa mengetahui
penggunaan “ TATARAN BAHASA INDONESIA “ yang benar, mahasiswa juga
dapat mengetahui jenis-jenis Tataran Bahasa Indonesia, yaitu: Fonologi, Morfologi,
Sintaksis, Semantik.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Kajian Fonologi :
a) Fonetik
Fonetik merupakan cabang ilmu linguistik yang mengkaji tentang penghasilan,
penyampaian, dan penerimaan bunyi bahasa tanpa kaitannya sebagai pembeda
makna, yaitu bagaimana suatu bunyi bahasa diproduksi oleh alat ucap manusia.
Fonetik merupakan bagian dari fonologi yang bagiannya berupa bunyi-bunyi
fonem bahasa serta direalisasikan atau dilafalkan. Objek kajian fonetik adalah
bunyi bahasa manusia ( bukan diluar Bahasa manusia, missal kicauan burung,
auman singa dan sebagainya). Selain itu, tidak semua bunyi yang dihasilkan
manusia adalah bunyi Bahasa, hanya bunyi ujar Bahasa saja missal:”ayah”,
“hai”.
b) Fonemik
Dasar-dasar fonemik merupakan sebuah ilmu yang menganalisis pesuku huruf
yang disebut fonem, sampai membentuk sebuah kata yang bermakna. Di
dalamnya juga dibahas mengenai pelafalan kata yang sama dengan makna
berbeda, penulisan yang sama dengan makna berbeda dan seterusnya. Menurut
beberapa ahli diantaranya yaitu:
1) Menurut Ahmad Muaffaq bahwa fonemik adalah cabang studi fonologi yang
menyelidiki dan mempelajari bunyi ujaran atau bahasa serta sistem fonem
suatu bahasa dalam fungsinya sebagai pembeda arti.
2) Menurut Abdul Chaer fonemik adalah cabang studi fonologi yang
mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut
sebagai pembeda makna.
3
Morfologi diambi dari kata Morphology dalam Bahasa Inggris. Kata
Morphology berasa dari Morph yang memiliki arti (Bentuk) dan Logy yang
berarti (Ilmu). Secara harfiah kata morfologi mengandung arti (Ilmu tentang
bentuk). Dalam ilmu bahasa morfologi diartikan sebagai salah satu cabang
liguistik atau ilmu bahasa yang mengkaji morfem dan kata. Di samping
morfologi terdapat pula cabang linguistik yang objek kajiannya berupa kata
leksilogi, leksikografi, dan etimologi. Morfologi dengan leksikologi dan
etimologi memiiki objek material yang sama yaitu kata, tetapi memiliki objek
formal yang berbeda.
a) Morfologi dan Leksikologi
Leksikologi berasal dari Bahasa Inggris “Lexicology” secara harfiah
morfologi dapat diartikan sebagai cabang linguistik yang mengkaji leksikon
atau pembendaharaan kata dalam suatu bahasa. Leksikologi adalah cabang
linguistik yang mempelajari suatu kata, yaitu mempelajari pembendaharaan
kata suatu bahasa, mempelajari pemakaian kata serta arti atau maknanya
seperti dipakai oleh masyarakat. Pemakai bahasa dengan ringkas dapat
dikatakan bahwa leksikologi adalah cabang linguistik yang mengkaji kata
dari segi arti leksikalnya. Morfologi juga mempelajari kata, tetapi memiliki
aspek kajian yang berbeda dengan leksikologi. Kalau leksikologi
mempelajari kata dari aspek arti leksikalnya sedangkan morfologi
mempelajari kata dari proses pembentukannya.
b) Morfologi Leksikologi dan Leksikografi.
4
menentukan keilmiahan suatu penelitian, yaitu data, teori, hipotesis, dan
metode.
• Tujuan dan manfaat morfologi
Tujuan penelitian terhadap morfologi dan kata adalah terumuskan sistem
pembentukan kata dalam suatu bahasa rumusan sistem pembentukan kata suatu
bahasa bermanfaat sebagai bahan penyusunan tata bahasa dan kamus. Sistem
pembentukan kata juga diperlukan sebagai bahan penyusunan kamus karena
kamus yang lengkap harus membuat penjelasan api beserta semua kata
turunannya selanjutnya tata bahasa dan kamus dapat digunakan oleh pemakai
bahasa sebagai acuan bahasa. Secara khusus tata bahasa dan kamus dapat
dimanfaatkan oleh kaum profesional seperti guru bahasa, penerjemah
pengarang,Dan wartawan sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaannya.
Kata bahasa dan kamu juga diperlukan oleh orang yang sedang belajar suatu
bahasa.
5
4) Modulasi dari tinggi suara
5) Tempo
6) Kata penyambung, dan
7) Fleksi
Di antara alat-alat sintaksis itu ada yang tidak dapat diterapkan dalam pemakaian
bahasa Indonesia, yaitu fleksi karena dalam bahasa Indonesia tidak mengenal
adanya fleksi.
Alat- alat sintaksis yang dikemukakan Herman Paul tersebut merupakan alat
sintaksis untuk bahasa-bahasa pada umumnya. Kentjono & Kridalaksana
mengemukakan adanya empat macam alat sintaksis dalam bahasa Indonesia,
yaitu urutan kata, bentuk kata, intonasi, dan kata tugas. Kata sebagai bentuk
bermakna yang berdiri sendiri,dapat berada di posisi awal, tengah atau akhir
dalam kalimat sepanjang maknanya berterima secara gramatikal.
b). Satuan sintaksis
sintaksis adalah membicarakan satuan sintaksis.Satuan terbesar dari kata
yang umum dibicarakan dalam sintaksis berturut-turut adalah frasa, klausa, dan
kalimat. Berikut ini adalah contoh satuan sintaksis berupa frasa, klausa, dan
kalimat.
Frasa - rumah kayu
- kereta api ekspres Argo Bromo
- dosen baru itu
Klausa - rumah kayu itu terletak di Jalan Gatot Subroto kereta Api Ekspres
Argo Bromo berangkat dari Surabaya pukul 19.00
- dosen baru kampus itu sedang belajar di perpustakaan
Kalimat - Rumah kayu itu terletak di jalan Gatot Subroto. kereta Api Ekspres
Argo Bromo berangkat dari Surabaya pukul 19.00 dosen baru itu
sedang belajar di perpustakaan. Pergi!
- selamat pagi.
6
yang sama. Hal itu dikarenakan setiap kata dalam kalimat memiliki klasifikasi
yang berbeda, yang dibagi menjadi 3(tiga) kategori yaitu: (1) Fungsi sintaktis, (2)
Kategori sintaktis, (3) Peran semantis.
1) Fungsi sintaksis
Fungsi Sintaktis akan menghubungkan kata atau frasa dalam kalimat itu,
artinya fungsi itu memiliki hubungan dengan urutan kata atau frasa dalam
kalimat. Fungsi sintaktis utama dalam Bahasa adalah subjek, predikat,
objek, keterangan dan pelengkap (S-P-O-Ket-Pel). Ada pula fungsi lain
seperti atributif (yang menerangkan), koordinatif (yang menggabungkan
secara setara), subordinatif (yang menggabungkan secara bertingkat).
Dalam bahasa Indonesia, biasanya subjek terletak di depan predikat.
Subjek dapat berwujud nomina/benda tetapi dapat pula berwujud kategori
yang lain.
7
yang dilakukan oleh predikat/verba yang berupa mahluk hidup. Misalnya
dalam kalimat: Anak itu [pelaku] sedang melempari buah manga di pohon
tetangga.
8
(6) *Batu dimakan Ibu.
Kalimat (1) dan (3) merupakan kalimat yang gramatikal atau berterima
sedangkan kalimat (2), (4), (5), dan (6) bukan merupakan kalimat yang
gramatikal. Secara sintaktis kalimat (2), (4), (5), dan (6) tersebut memiliki
struktur yang baik tetapi secara semantis tidak berterima.
Pada umumnya bentuk kata dapat dikenali salah satunya dengan melekatkan
afiks pada kata tersebut. Dari contoh kalimat di atas dapat dilihat bahwa afiks
berupa prefiks di- yang dilekatkan pada kata makan pad contoh kalimat (3) dan
(6) tersebut di atas, menunjukkan hubungan makna tertentu sehingga bisa
dipastikan kalimat itu garmatikal atau tidak.
e) Analisis Sintaksis
Sebagai suatu konstruksi, satuan-satuan sintaksis dibentuk oleh unsur-unsur
yang dapat membentuk pola-pola tertentu. Untuk mendeskripsikan pola-pola
yang mendasari satuan-satuan sintaksis dan konstituen-konstituennya lazim
disebut sebagai analisis sintaksis. Untuk itu diperlukan perangkat analisis yang
mampu menjelaskan pola-pola konstruksi sintaksis. Perangkat analisis tersebut
berupa alat sintaksis seperti urutan kata, bentuk kata, kata tugas, dan intonasi.
9
makna atau arti dalam bahasa. Semantik adalah cabang linguistic yang mempunyai
hubungan erat dengan ilmu-ilmu sosial lain seperti sosiologi atau antropologi,
bahkan juga dengan filsafat dan psikologi.
semantik merupakan cabang linguistik yang mempunyai hubungan erat
dengan ilmu-ilmu sosial lain, seperti sosiologi, antropologi, dan psikologi.
Sosiologi mempunyai kepentingan dengan semantik karena sering dijumpai
kenyataan bahwa Kegunaan kata-kata tertentu untuk menyatakan suatu makna
dapat mendapat identitas kelompok dalam masyarakat. Seperti penggunaan kata
uang dan duit meskipun kedua kata itu memiliki makna yang sama, tetapi jelas
menunjukkan kelompok sosial yang berbeda
Juga sudah disebutkan bahwa semantik adalah cabang linguistik yang meneliti
atau mempelajari makna bahasa. Lalu, kita tahu bahwa bahasa itu terdiri dari
sejumlah tataran yang bila diurutkan dari yang terkecil adalah tataran fonologi,
morfologi, sintaksis, dan semantic.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tataran bahasa adalah ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah yang mengatur
penggunaan bahasa. Ilmu ini merupakan bagian dari bidang ilmu yang mempelajari
bahasa yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, semantik.
Tataran bahasa bahasa Indonesia telah diatur dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia (TBBBI). Kualitas penerapan tataran bahasa yang benar dan tepat masih
sangat rendah, hal ini terbukti seperti yang dipraktikkan oleh bangsa Indonesia di media
massa maupun saat berkomunikasi di kehidupan nyata dan kehidupan maya.
B. Saran
Sebagai seorang mahasiswa kita harus dapat memahami terhadap jenis jenis tataran
bahasa Indonesia yang harus perlu diperluas, karena selain dapat menjadi bekal dalam
pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari juga
dapat bermanfaat dalam pembinaan kemampuan berbahasa.
11
Daftar Pustaka
Utami, S. R. (2017). Pembelajaran Aspek Tata Bahasa dalam Buku Pelajaran Bahasa
Indonesia. Aksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(2), 189-203.
A Jamiy,Jurnal Bahasa dan Sastra Arab Volume 07, No. 1,Juni 2018\
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Tahun 13, No. 1, Januari
Baryadi, Isodarus Praptomo. Morfologi dalam Ilmu Bahasa. Sanata Dharma University Press,
2022.
Tarmini, Wini, and Rr Sulistyawati. “sintaksis bahasa indonesia.” Jakarta: UHAMKA (2019)
12
Deskripsi Pengerjaan Makalah
Ajeng Wulan Sari : Mengetik, mencari materi Morfologi
Fitria : Mengetik, mencari materi Fonologi
13