Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

JENIS KALIMAT, PENGERTIAN DAN KALIMAT EFEKTIF


Dosen Pengampu Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Ady Saputra, S. Pd.,M.Pd

Oleh:
Nama kelompok 2

Angelin Ninda Putri 2240605079


Elviani 2240605004
Hasriani 2240605006
Mirat febriani 2240605008
Movika Tandi Boro 2240605009
Rika Yanti 2240605021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
TARAKAN
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan anugrahnya yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulis
mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat
sehatnya, baik itu berupa sehat fisik maupuan akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul Jenis Kalimat,
Pengertian Dan Contoh Kalimat Efektif sebagai salah satu mata kuliah Bahasa
Indonesia dan Sastra SD, mahasiswa Pendidikan Guru Dasar Universitas Borneo.
Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam makalah ini.
Penyusun berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah
referensi yang berkepentingan dengan teknik presentasi.

Tarakan, Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMANSAMPUL
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................................ 1
BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................................... 2
A. Pengertian Kalimat .................................................................................................... 2
B. Jenis Jenis Kalimat .................................................................................................... 2
1. Jenis Kalimat berdasarkan pengucapan .................................................................. 2
2. Jenis Kalimat berdasarkan jumlah frasa ................................................................. 2
3. Jenis Kalimat Berdasarkan Isi................................................................................. 3
4. Jenis Kalimat Berdasarkan Unsur ........................................................................... 4
C. Pengertian Jenis kalimat Aktif ................................................................................... 5
D. Pengertian Kalimat Pasif ........................................................................................... 6
E. Pengertian Kalimat Efektif dan Kalimat Tidak Efektif ............................................. 8
D. Contoh Kalimat Efektif dan Kalimat Tidak Efektif .................................................. 8
F. Enam Syarat kalimat Efektif ...................................................................................... 9
BAB 3 PENUTUP ........................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 10
B. Saran ........................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 11

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bicara tentang kalimat, kalimat memiliki banyak arti salah satunya adalah
kalimat merupakan susunaan kata yang dapat menjadi tujuan untuk menunjang
sebuah karangan efektif bagi pembaca karena kalimat membawa pembaca
berkenalan dengan isi suatu tulisan. Kalimat memiliki beberapa jenis salah
satuunya ialah kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang
menyampaikan pesan, gagasan, ide, dan pendapat penulis secara tepat,
sehingga bisa dipahami dengan baik oleh pembaca. Didalam penyusunan
kalimat, masih banyak orang yang belum bisa memahami dan menggunakan
kalimat dengan benar.
B. Rumusan Masalah
1. Seperti apa penjelasan kalimat dan kalimat efektif ?
2. Apa saja jenis jenis kalimat ?
3. Bagaimana upaya dalam mengatasi kesalahan penggunaan kalimat ?
C. Tujuan
Sebagaimana kita ketahui dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terdapat
banyak topik pembahasan yang dapat menambah wawasan atau pengetahuan
kita. Salah satunya ialah kita dapat belajar dan memahami bagaimana cara
menyusun sebuah kalimat, mengetahui jenis-jenis kalimat, contoh-contoh
kalimat dan pengertian dari kalimat efektif itu sendiri.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalimat
Kalimat adalah susunaan kata yang dapat menjadi tujuan untuk menunjang
sebuah karangan efektif bagi pembaca karena kalimat membawa pembaca
berkenalan isi suatu tulisan. Kalimat ialah satuan bagian ujaran yang didahului
dan diikuti oleh kesenyapan, tanda sedangkan intonasinya menunjukan bahwa
bagian ujaran itu sudah lengkap. Secara umum kalimat adalah kumpulan atau
kesatuan dari beberapa kata yang mengandung makna tertentu.
B. Jenis Jenis Kalimat
1. Jenis Kalimat berdasarkan pengucapan
Kalimat berdasarkan pengucapan memiliki dua jenis kalimat yaitu:
a. Kalimat Langsung
Kalimat langsung merupakan kalimat hasil kutipan dan ucapan seseorang
tanpa melalui perantara dan tanpa mengubah sedikitpun apa yang
diutarakan. Ciri ciri kalimat tidak langsung ialah ditandai dengan tanda petik
dua (“). Contohmya:
• “Sugi, apakah kamu sudah makan siang?”tanya Antang

b. Kalimat Tidak Langsung


Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali isi atau
pokok ucapan yang pernah disampaikan. Seseorang tanpa perlu mengutip
keseluruhan kalimatnya. Ciri kalimat tidak langsung ialah tidak
menggunakan tanda petik dua (“ “ ). Contohnya:
• Antang bertanya apakah Sugi sudah makan siang?

2. Jenis Kalimat berdasarkan jumlah frasa


Kalimat berdasarkan jumlah frasa ini memiliki dua jenis kalimat yaitu:
a. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal yaitu kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa dan
berbentuk dari satu pola.Ciri ciri kalimat tunggal ialah kalimat tunggal
memuat satu subjek, satu predikat, dan satu objek atau keterangan.
Contohnya:
• Parmadi sedang memotong rambut
• Aping menggunakan baju berwarna ungu

2
a. Kalimat majemuk
Kalimat majemuk terbagi menjadi dua jenis kalimat yaitu:
1. Majemuk Setara
Majemuk setara merupakan suatu kalimat yang memiliki makna yang
lengkap. Kata penghubung yang biasanya digunakan pada kalimat
majemuk setara seperti dan, atau, tetapi, sedangkan, lalu dan
kemudian.
• Ibu memasak rendang dan aku sangat senang.
• Adik ingin bermain di lapangan, tetapi ayah tidak mengizinkannya
keluar rumah
2. Majemuk Bertingkat
Majemuk bertingkat merupakan kalimat yang memiliki anak kalimat
(kalimat yang bergantung pada kalimat lainnya) dan induk
kalimat(kalimat yang tidak bergantung pada kalimat manapun).
Kalimat ini bisa menggunakan kata penghubung seperti meskipun,
walaupun, supaya, agar, karena, sehingga, sebab, maka, ketika,
apabila, bahwa, dan sebagainya.
Contohnya:
• Aku tertidur ketika ibu memasak
• Aku makan obat supaya aku lekas sembuh
3. Jenis Kalimat Berdasarkan Isi
Kalimat berdasarkan isi ini memiliki dua jenis kalimat yaitu:
a. Kalimat Berita atau Pernyataan (kalimat deklaratif)
Kalimat ini merupakan kalimat yang bertujuan untuk
menyampaikan informasi. Kalimat pernyataan di awali dengan huruf kapital
dan diakhiri dengan tanda titik. Pada akhir kalimat biasanya memiliki
intonasi yang menurun saat diucapkan. Ciri ciri kalimat ini yaitu tidak
bersifat memaksa, adanya informasi netral, tidak perlu adanya respon,
diakhiri dengan tanda titik.
Contohnya:
• Aku dan dirinya tidak lebih dari sekadar teman.
• Dia adalah kakakku.
b. Kalimat Tanya (Kalimat interogratif)
Kalimat tanya digunakan untuk mencari tahu suatu informasi atau
jawaban atau respon dari lawan bicara. Penulis diakhiri dengan tanda baca.
Ciri ciri kalimat ini yaitu digunakan intonasi tanya, digunakan kata tanya.
Contohnya:
• Apakah kamu sudah makan?
• Apakah kamu menyukainya?
c. Kalimat Perintah (kalimat perintah)
Kalimat perintah bertujuan untuk memerintah atau memintah
seseorang untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah, diakhiri dengan
tanda seru (!) dan dibaca dengan intonasi meninggi pada akhir kalimatnya.

3
Contohnya:
• Jangan merokok dalam ruangan!
• Beristirahatlah!
d. Kalimat Seruan
Kalimat seruan adalah kalimat yang dipakai untuk mengungkapkan
perasaan. Pada kalimat seruan biasanya ditandai dengan intonasi yang tinggi
karena terdapat tanda seru (!).
Contohnya:
• Wow, alangkah cantiknya gadis itu!
• Syukurlah, kami selamat dari bahaya!
e. Kalimat Pengandaian
Kalimat pengandaian adalah kalimat yang digunakan untuk
membebaskan keinginan atau tujuan dari penulis atau pembicara yang
belum atau tidak terwujud .Seperti kalimat pernyataan, dalam penulisan
kalimat pengandaian juga diakhiri dengan tanda baca titik (.).
Contohnya:
• Kalau besok hari hujan, kami tidak jadi bertanding bola kaki
• Seandainya saja aku tidak datng terlambat
4. Jenis Kalimat Berdasarkan Unsur
Kalimat ini memiliki dua jenis yaitu:
1. Kalimat Lengkap
Kalimat lengkap adalah kalimat yang minimal terdiri dari sebuah subjek
dan predikat. Kalimat yang terdiri dari majas tertentu dapat dikategorikan
sebagai kalimat lengkap.
Contohnya:
• Ibu sedang memasak rendang didapur
• Adik disuntik imunisasi diposyandu
2. Kalimat Tidak Lengkap
Kalimat tidak lengkap ialah kalimat yang tidak sempurna karena hanya
memiliki satu subjek,predikat, atau bahkan hanya terdiri atas objek dan
keterangan. Kalimat tidak lengkap sering kali dipakai untuk kalimat
semboyan, salam, pertanyaan, jawaban, ajakan, seruan, larangan dan
pernyataan kekaguman.
Contohnya:
• Hai, apa kabar ?
• Pergilah dari sini ?

4
C. Pengertian Jenis kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah yang menjelaskan tentang aktifitas atau tindakan yang
telah atau sedang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu tujuan. Ciri-ciri
kalimat aktif biasanya ditandai dengan imbuhan ter-, di-, ber-, me- dan an pada
predikat.
Contohnya:
• Ponselku tertinggal di statiun
• Ibu memasak nasi goreng
Jenis kalimat aktif terbagi menjadi 4 jenis kalimat yaitu:
1. Kalimat Aktif Transitif
Kalimat ini merupakan kalimat yang memerlukan objek dalam susunan
kalimatnya agar dapat melengkapi rangkaiannya. Dalam penggunaannya,
transitif dapat diubah menjadi pasif dengan cara mengubah kata kerjanya
menjadi bentuk pasif dengan imbuhan. Selain itu, untuk mengubahnya
menjadi pasif maka posisi subjek dengan objek harus ditukar agar
susunannya menjadi lebih tepat. Susunan kalimatnya menjadi subjek-
predikat-objek.
Contohnya:
 Petani Mencangkul Sawah
Petani berposisi sebagai subjek, mencangkul adalah predikat sebagai
kata kerja, sedangkan sawah adalah objek yang dicangkul oleh petani.
2. Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat aktif intransitif merupakan kalimat yang merupakan kebalikan
dari transitif, dimana objek merupakan unsur yang tidak diperlukan dalam
susunannya. Sebagai ganti dari hilangnya peran objek, maka kata
keterangan atau kata pelengkap ditambahkan di dalamnya. Kalimatnya
dapat dirangkai menjadi subjek-predikat-keterangan atau pelengkap.
Hilangnya posisi objek membuat kalimat ini tidak dapat diubah menjadi
pasif.
Contohnya:
 Kerbau berendam di lumpur
Kerbau merupakan subjek, berendam merupakan predikat, dan di
lumpur merupakan kata keterangan yang menunjukkan letak suatu
tempat.
3. Kalimat Aktif Semitransitif
Kalimat ini merupakan kalimat yang tidak memerlukan objek dalam
rangkaian kalimat dan hanya bisa diikuti oleh unsur pelengkap saja. Kalimat
aktif semitransitif tidak dapat diubah menjadi kalimat pasif karena tidak
adanya objek di dalamnya.
Contohnya:
 Anak-anak bermain dengan gembira
Kata anak-anak merupakan subjek, bermain merupakan predikat,
sedangkan dengan gembira merupakan pelengkap.

5
4. Kalimat Aktif Dwitransitif
Kalimat aktif yang terakhir adalah dwitransitif dimana kalimat ini
terbentuk dari tambahan objek dan pelengkap dalam kalimatnya. Karena
adanya objek di dalamnya, maka dapat diubah menjadi bentuk pasif.
Contonya:
 Ayah membelikan adik sepeda yang baru
Kata ayah menunjukkan subjek, membelikan merupakan predikat, kata
sepeda menunjukkan objek, sedangkan kata yang baru merupakan
pelengkap.

D. Pengertian Kalimat Pasif


Kalimat Pasif adalah jenis kalimat yang dimana subjeknya diberikan
sebuah tindakan dalam bentuk predikat pada objeknya. Biasanya kalimat pasif
menggunakan imbuhan ter-, di-, ter-an dan ter-ke-an.
Contohnya:
• Meja telah diperbaiki Ibu
• Pisang itu dimakan monyet yang kelaparan
Jenis kalimat Pasif terbagi menjadi 4 jenis kalimat yaitu:
1. Kalimat Pasif Transitif
Contoh:
 Mobil telah diperbaiki oleh Ayah
Mobil merupakan subjek, telah diperbaiki merupakan predikat, dan kata
oleh Ayah merupakan objek.
 Pisang itu dimakan monyet yang kelaparan
Pisang itu menunjukkan subjek, dimakan merupakan kata predikat,
monyet merujuk pada objek, dan yang kelaparan merupakan kata
pelengkap.
2. Kalimat Pasif Intrasitif
Contoh:
 Baju itu terkena tinta kemarin sore
Kata itu baju merupakan subjek, terkena merupakan predikat, dan kata
kemarin sore menunjukkan kata pelengkap.
 Kucing itu terkurang di dalam kandang
Kucing itu merupakan subjek, terkurung merupakan predikat,
sedangkan di dalam kandang merupakan kata keterangan yang
menunjukkan suatu tempat.

6
3. Kalimat Pasif Tindakan
Contoh:
 Hasil prakaryaku dibuatkan oleh kakak
Kata hasil prakaryaku menunjukkan subjek, dibuatkan merupakan
predikat dengan imbuhan di- yang merupakan bentuk tindakan, dan oleh
kakak merupakan objek.
 Bangunan itu dirobohkan pemerintah
Bangunan itu merujuk pada subjek, dirobohkan merupakan predikat
dengan imbuhan di- yang menunjukkan suatu bentuk tindakan,
sementara pemerintah merupakan objek.
4. Kalimat Pasif Keadaan
Contohnya:
 Orang itu kecelakan karena mengantuk
Orang itu merujuk pada subjek, kecelakaan merupakan predikat yang
menunjukkan suatu keadaan dengan imbuhan ke-an, dan karena
mengantuk merupakan kata pelengkap.
 Rumahnya kebanjiran bulan lalu
Rumahnya merupakan subjek, kebanjiran merupakan predikat yang
menunjukkan keadaan dengan imbuhan ke-an, sedangkan bulan lalu
menunjukkan kata pelengkap.

7
E. Pengertian Kalimat Efektif dan Kalimat Tidak Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang menyampaikan pesan, gagasan, ide,
pendapat penulis secara tepat dan mampu memyampaikan maksud dari apa
yang disampaikan sehingga bisa dipahami dengan baik oleh pembaca. Kalimat
efektif yaitu kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah,
ringkas, dan enak dibaca (Lisrika, M dkk, 2019). Kalimat efektif berfungsi
untuk mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga
pendengar atau pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah,
jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaraanya
(Dewi Fitriyani, 2015).
Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang isinya sulit untuk dimengerti
oleh pembaca dan boros dalam menggunakan kata karena suatu pesan yang
ingin disampaikan oleh penulis atau pembicara tidak mudah dimengerti dan
bisa jadi pembaca atau pendengar salah menerima maksud dan tujuan dari
pesan yang disampaikan.

D. Contoh Kalimat Efektif dan Kalimat Tidak Efektif


1. Kalimat tidak efektif: Ani pergi ke pasar dan Ani membeli sayur.
Kalimat efektif: Ani pergi ke pasar dan membeli sayur.
2. Kalimat tidak efektif: Walau masih pagi, tetapi Pak Joni sudah beraktivitas.
Kalimat efektif: Walau masih pagi, Pak Joni sudah beraktivitas.
3. Kalimat tidak efektif: Usman adalah merupakan salah satu atlet berprestasi.
Kalimat efektif: Usman adalah seorang atlet berprestasi.

8
F. Enam Syarat kalimat Efektif
• Kesatuan, yaitu terdapatnya satu ide pokok dalam kalimat.
• Koherensi, yaitu terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur
pembentuk kalimat.
• Keparalelan, yaitu terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola
atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat.
• Ketepatan, kesesuaian atau kecocokan pemakaian unsur-unsur yang
membangun suatu kalimat sehingga terbentuk pengertian yang bulat dan
pasti.
• Kehematan, yaitu upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu.
• Kelogisan, yaitu arti kalimat yang logis atau masuk akal.

9
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam penulisan kalimat harus memperhatikan susunan kata yang benar,
penggunaan tanda baca, menerapkan struktur kalimat yang jelas, memakai kata
yang tidak bertele-tele.

B. Saran
Penulis menyadari adanya berbagai kekurangan dalam makalah ini karena
ada keterbatasan waktu dan juga pengalaman dari kami. Oleh karena itu kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan guna kemajuan
dalam penyusunan makalah selanjutnya.

10
DAFTAR PUSTAKA
Fitriyani, D. (2015). Penguasaan Kalimat Efektif Dan Penguasaan Diksi Dengan
Kemampuan Menulis Eksposisi Pada Siswa SMP. Jurnal Pesona, 1(2).

Listika, M., Susetyo, S., & Yanti, N. (2019). Penggunaan Kalimat Efektif Pada
Artikelopen Journal System (OJS) KORPUS. Jurnal Ilmiah KORPUS,
3(2), 183-190.

Brainalcademy.id,”100 Contoh Kalimat Aktif dan Cara Membuatnya”, 6 Oktober


2022. ( https://www.brainacademy.id/blog/contoh-kalimat-aktif-dan-pasif )
[Diakses 17 Februari 2023].

Www.ruangguru.com,” Pengertian dan Contoh Kalimat Majemuk Berdasarkan


Jenis-jenisnya”, 27 September 2022,(https://www.ruangguru.com)
[Diakses 17 Februari 2023].

Www.detik.com,” Bedah Kalimat Efektif: Pengertian, Syarat, Ciri-Ciri dan


Contohnya”, 25 Juni 2022, (https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-
6146/bedah-kalimat-efektif-pengertian- syarat-ciri-ciri-dan-contohnya).

Www.gramedia.com. “Kalimat Aktif dan Pasif: Pengertian, Ciri-Ciri dan


Contoh”. ( https://www.gramedia.com/literasi/kalimat-aktif-dan-kalimat-
pasif/ )[Diakses 17 Februari 2023].

11

Anda mungkin juga menyukai