Anda di halaman 1dari 20

KALIMAT

BAHASA INDONESIA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Dosen Pengampu:
Erwin Ginting. M.Pd

Oleh:
Kelompok 4
Alvino Marico Simbolon NIM 2221000081
Bonanza Sidauruk NIM 2221000084

FAKULTAS SENI DAN DESAIN


JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
UNIVERSITAS POTENSI UTAMA
MEDAN

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Bahasa Indonesia. Jenis

Kalimat dan Kalimat Efektif. Kami berharap makalah ini dapat menambah

pengetahuan pembacatentang materi didalamnya.

Kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing serta

semua pihak yang terlibat dalampenyusunan makalah ini. Kami berharap semoga

semua yang telah berjasa dalam penyusunan makalah ini mendapatbalasanyang sebaik-

baiknya dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu kami

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, sehingga makalah

ini bisa mencapai kesempurnaan. Makalah ini kami buat dengan harapan semoga

makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman semua khususnya bagi kami sendiri.

Semogakehadiranmakalahini memenuhi sasarannya.

Medan, 13 OKTOBER 2022

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

K ATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 4
B.Rumusan Masalah .................................................................................................. 5
C.Tujuan Penulisan.................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A.JenisKalimat.................................................................................................... 6

B.KalimatEfektif.................................................................................................14

BAB III PENUTUP

Simpulan

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kalimat merupakan primadona dalamkajian bahasa. Hal ini disebabkan antara

lain karena dengan perantaraan kalimatlah seorang guru atau dosen dapat

menyampaikan maksud secara lengkap dan jelas. Kalimat yang dimaksudkan

adalah satuan bahasa yang didahului dan diakhiri kesenyapan, sedangkan

intonasinya menunjukan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap dengan makna

gramatikal.Satuan bentuk bahasa yang sudah kita kenal sebelumsampai pada

tataran kalimat adalahfrasa atau kelompok kata dan klausa atau anak kalimat.

Untuk dapat berbahasa dengan baik perlu kita pahami terlebih dahulu struktur dasar

suatu kalimat.

Kelengkapan bagian ujaran itu ditandai oleh struktur kalimat adanya subjek dan

predikat dan secara fakultatif adapula objek dan perwujudan pikiran yang lengkap

atau bermakna gramatikal. Pikiran yang lengkap dalam kalimat mengandung

informasi yang jelas yang direfleksikan melalui pikiran tadi. Kejelasan informasi

dalam merefleksikan pikiran didasarkan atas adanya unsur subjek, unsur predikat,

(dalam unsur objek apabila predikat transitif).

4
Subjek dan predikat merupakan salah satu penentu kalimat. Apabila urutan

kalimat dalam pernyataan itu tidak menunjukkan unsur subjek dan predikat secara

jelas, pernyataan itu bukan kalimat melainkan berupa frase atau klausa. Dengan

demikian, suatu pernyataan dikatakan kalimat apabila strukturnya menunjukkan

adanya unsur subjek dan predikat secara jelas dengan intonasi yang sesuai dan

memiliki makna gramatikal

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini kami mencoba membahas beberapa masalah antaralain:

1. Apasajayang membedakankalimatmenjadi beberapajenis?

2. Apayang dimaksuddengankalimatefektif?

3. Apasajasyaratuntuk mencapai keefektifansebuahkalimat?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui atau memahami

tentang pembagian jenis kalimat.. Selainituagar kitamengetahui apa itu kalimat

efektif. Dengan membaca tulisan ini di harapkan kita bisa lebih memahami syarat

untuk mencapai keefektifan sebuah kalimat, karena bangsa yang maju adalah

bangsa yang dapat berbahasa dengan baik.

5
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Jenis Kalimat

Kalimat dapat di beda-bedakan menjadi beberapa jenis menurut:

a) Jumlah Klausa

Menurut jumlah klausa pembentuknya, kalimat dapat dibedakan atas dua

macam, yaitu

I. Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa. Unsur

sebuah kalimat adalah S dan P. Karena unsur pembentuk utamanya yang

serbatunggal itulah kalimatnya dinamakan kalimat tunggal.

Berdasarkan jenis frasa pengisi P-nya, kalimat tunggal dapat dipisah

menjadi empat macam, dan kalimat-kalimat tunggal itu diberi nama

sesuai dengan P-nya masing-masing. Contohnya:

a. Kami mahasiswa Indonesia (kalimat nominal)

6
b. Jawaban anak itu sangat tepat (kalimat adjektival)

c. Sapi-sapi sedang merumput (kalimat verbal)

d. Mobil orang kaya itu ada delapan (kalimat numeral)

Kalimat tunggal tidak meski berupa kalimat pendek karena ada yang

dapat diperluas dengan menambah satu unsur O, Pel, Ket. Selain itu,

unsur S dan O dapat diperluas lagi dengan memberi berbagai

keterangan.

II.Kalimat Majemuk

Kalimat Majemuk adalah kalimat yang merupakan gabungan dari dua

atau lebih kalimat tunggal.dan lebih dari satu

klausa.Perhatikan contoh berikut ini.

- Seorang rektor harus mempunyai wawasan yang luas dan harus

menjunjung tinggi etika profesi.

Contoh diatas adalah kalimat majemuk setara. Kalimat majemuk setara

mempunyai ciri dibentuk dari dua atau lebih kalimat tunggal dan

kedudukan setiap kalimat sederajat.

7
Penghubungnya menghubungkan klausa-klausa dalam kalimat majemuk

setara, jumlahnya ada beberapa, Penjumlahan (dan, serta, baik,

maupun), Pertentangan (bukannya, melainkan, tetapi, sedankan),

Pemilihan (atau), dan Perurutan (lalu, kemudian).

- Karyawan tetap bekerja di kampus ketika para dosen dan

mahasiswa menikmati hari libur.

Contoh diatas adalah kalimat majemuk bertingkat. Kalimat majemuk


bertingkat berbeda konstruksinya dari kalimat majemuk setara,
perbedaannya terletak pada derajat klausa pembentuknya yang tidak
setara karena kedua merupakan perluasan dari klausa

pertama. Karena itu, konjungsi yang menghubungkan klausa-

klausa kalimat majemuk bertingkat juga berbeda dengan


konjungsi pada kalimat majemuk setara. Waktu (sejak, sedari,

sewaktu), Syarat (jika, seandainya, andaikata), Tujuan (agar, supaya,

untuk), Konsesif (sekalipun, meskipun, biarpun), Perbandingan (seperti,

bagaikan, laksana), Penyebaban (sebab, karena, olehkarena),

Pengakibatan (sehingga, maka), Cara (dengan, tanpa), dan Kemiripan

(seolah-olah, seakan-akan).

8
b) Fungsi Isinya
Di dalam buku Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia (1988,284)

berdasarkan fungsi isi atauMakna komunikatifnya kalimat dapat


dibedakan atas empat macam yaitu,

I. Kalimat perintah (Imperatif)

Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah

kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Biasanya diakhiri dengan

tanda seru (!) dalam penulisannya, sedangkan dalam lisan ditandai

dengan intonasi tinggi. Contohnya:

Gantilah bajumu!

II. Kalimat berita (Deklaratif)

Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu.

Dalam penulisannya biasanya diakhiri dengan tanda titik (.). Dalam

lisan ditandai dengan intonasi menurun. Contohnya:

Nenek akan datang dari Bandung besok pagi.

III. Kalimat tanya (Interogatif)

Kalimat tanya adalah kalimat yang bertujuanuntuk memperoleh suatu

informasi atau jawaban yang diharapkan. Biasanya diakhiri dengan

9
tanda tanya (?). Kata tanya yang digunakan adalah bagaimana, dimana,

kapan, berapa. Contohnya:

Mengapa gedung ini dibangun tidak sesuai dengan aslinya?

IV. Kalimat seru (Ekslamatif)


Kalimat tanya adalah kalimat yang digunakan untuk

mengungkapkan perasaan yang kuat atauyang mendadak.


Biasanya diakhiri dengan tanda seru (!) atau tanda titik (.).

Contohnya: Aduh, pekerjaan rumah saya tertinggal!

c) Kelengkapan Unsur

Berdasarkan kelengkapan unsurnya kalimat dapat dibedakan menjadi dua

macam, yaitu:

 Kalimatlengkap

Kalimat lengkap adalah kalimat yang sekurang-kurangnya terdiri dari

satu subjek dan satu prediket. Kalimat majas termasuk kedalam kalimat

lengkap. Contohnya: Mahasiswa berdiskusi didalamkelas.

 Kalimattidak lengkap

Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang tidak sempurna karena hanya

memiliki subjek saja atau predikat saja atau objek saja atau keterangan

saja. Kalimat tidak lengkap biasanya semboyan, salam, perintah,

10
pertanyaan, ajakan, seruan, laranan, sapaan, dankekaguman, Contohnya:

Silahkanmasuk!

d) SusunanSubjek Predikatnya

Berdasarkan Susunan Subjek Predikatnya kalimat dapat dibedakan menjadi

duamacam, yaitu:

 KalimatVersi

Kalimat Versi adalah kalimat yang predikatnya mendahului subjeknya.

Kalimat ini biasanya dipakai untuk penekanan atau ketegasanmakna.

Contohnya: Ambilkankorandiataskursi itu!

 KalimatInverse

Kalimat Inverse adalah kalimat yang susunan dari unsur-unsur

kalimatnya sesuai dengan pola SPOK. Contohnya: Penelitian ini

dilakukanmerekasejak duabulanlalu.

e) GayaPenyajiannya

Berdasarkan Gaya Penyajiannya kalimat dapat dibedakan menjadi tiga macam,

yaitu:

11
 Kalimatyang melepas

Terbentuk jika kalimat tersebut disusun dengan diawali oleh unsur

utama yang diikuti unsur tambahan. Jika unsur tambahan tidak

diucapkan, kalimat itu sudah bermakna lengkap. Contohnya:

SayaakandibelikanVespaolehAyahjikasayalulusujiansarjana

 Kalimatyang klimaks

Terbentuk jika kalimat disusun dengan diawali anak kalimat dan ikuti

oleh induk kalimat. Kalimat belum dapat dipahami jika hanya membaca

anak kalimatnya. Contohnya: Karena sulit kendaraan, iadatang

terlambatkekantornya

 Kalimatyang berimbang

Disusun dalam bentuk kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk

campuran. Struktur kalimat ini memperlihatkan kesejajaran yang sejalan

dan dituangkan kedalam bangun kalimat yang simetri. Contohnya:

Bursa saham tampaknya semakin bergairah, investor asing dan domestik

berlomba melakukan transaksi danIHSG naik tajam.

f) Subjek Kalimatnya

Berdasarkan Subjek Kalimatnya kalimat dapat dibedakan menjadi dua macam,

yaitu:

12
 KalimatAktif

Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu pekerjaan

atau tindakan. Predikatnya biasanya kata kerja berawalan me- dan ber-.

Predikat juga dapat berupa kata kerja aus (kata kerja yang tidak dapat

diikuti oleh awalan me- saja).

Contohnya: Merekaakanberangkatbesok pagi.

 KalimatPasif

Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya digunai pekerjaan atau

tindakan, Predikatnya biasanya kata kerja berawalan di- dan ter- serta

diikuti oleh kata depan. Contohnya: Akan saya sampaikanpesanmu.

13
B. Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menungkapkan gagasan penutur atau

penulis secara tepat sehinggadapat dipahami oleh pendengar ataupembacasecara tepat

pula. Dapat dikatakan pula kalimat efekif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran

penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar atau pembaca dapat

memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, lengkap seperti apayang

dimaksudolehpenulisataupembicara.

Untuk dapat mencapai keefektifannya, kalimat efektif harus memahami paling

tidak enamsyaratberikutyaitu,

a. Kesatuan

Yang dimaksud dengan kesatuan adalah terdapatnya suatu ide pokok

dalamsuatukalimat. Denganidekalimat, menggabungkanlebihdari satu kesatuan dapat

mempertentangkan kesatuan yang satu dan yang lainnya asalkan ide atau gagasan

kalimatnya tunggal. Penutur tidak boleh menggabungkan dua kesatuanya tidak

mempunyai hubungan sama sekali kedalamsebuahkalimat. Contohnya:

 Pembangunan gedung sekolah baru pihak yayasan dibantu oleh bank

memberikan kredit. (Contoh kalimat yang tidak jelas kesatuan

gagasannya karena terdapat subjek ganda dalam kalimat tunggal)

14
 Pembangunan sangat berkaitan dengan stabilitas ekonomi.

(Contohkalimatyang jelaskesatuangagasannya).

b. Kepaduan(Kohorensi)

Yang dimaksud dengan kohorensi adalah terjadinya hubungan yang pada

antara unsur-unsur pembentuk kalimat. Unsur pembentuk kalimat adalah kata,

frasa, klausa, serta tanda baca yang membentuk S-P-O-Pel-Ket dalamkalimat.

Contohnya:

 Tentang kelangkaan pupuk mendapat keterangan para petani

(Contoh kalimat yang unsurnya tidak koheren karena unsur S-P-O

tidak berkaitanerat)

 Rumahsayabarusajadiperbaiki (Contohkalimatyang koheren)

c. Keparalelan

Keparalelanadalah terdapat unsur-unsur yang samaderajatnya, samapola atau

susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat. Jika unsur pertama

menggunakan verba, unsur kedua seterusnya juga harus verba. Contohnya:

 Kakakmumenjadi dosenatausebagai pengusaha? (contoh kalimat yang

paralelismesalah)

15
 Musyawarah itu menghasilkan lima keputusan (contoh kalimat yang

paralelismebenar)

d. Ketetapan

Ketetapan adalah kesesuaian atau kecocokan pemakaian unsur-unsur yang

membangun suatu kalimat sehingga terbentuk pengertian yang bulat dan pasti

diantara semua yang berperan dalam pembentukan kalimat, harus diakui bahwa

kata memegang peranan terpenting. tetapi perlu diingat kadang-kadang kita

harus memilih dengan akurat satu kata, satu frasa, satu idiom, satu tanda baca

dari sekian pilihan demi terciptanya makna yang bulatdanpasti.

 Karyawan yang teladan itu memang tekun bekerja dari pagi

sehinggavpetang (contoh kalimat yang tidak memperhatikan faktor

ketetapankarenasalahdalampemakaiankatasehingga)

 Karyawan yang teladan itu memang tekun bekerja sampai petang

(contohkalimatyang memperhatikanfaktorketetapan)

e. Kehematan

Yang dimaksud dengan kehematan adalah adanya upaya menghindari

pemakaianyang tidak perlu. Hemat disini berarti tidak memakai kata-kata

mubazir, tidak mengulang subjek, tidak menjamakkankatayang memang

sudahberbentuk jamak.

16
 Agar supaya anda dapat memperoleh nilai ujian yang baik anda

harusbelajardenganrajin. (contohkalimatyang tidak hematkata)

 Agar anda memperoleh nilai ujian dengan baik, belajarlah dengan rajin.

(contohkalimatyang hematkata)

f. Kelogisan

Yang dimaksud dengan kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis

atau masuk akal. Sebuah kalimat yang sudah benar strukturnya, sudah benar

pula pemakaian tanda bacanya, kata, atau frasanya, dapat menjadi

salahjikamaknanyalemahdari segi logikaberbahasa.

Kambing sangatsenang bermainhujan(contohkalimatyang tidak logiskarena

kambing tergolong hewanantiair).

17
BAB III

KESIMPULAN

Berbahasa digunakan sebagai alat komunikasi manusia. Bahasa juga berfungsi

mengendalikan komunikasi agar pihak yang terlibat dalam komunikasi dapat saling

memahami. Kalimat merupakan bagian terpenting dari bahasa selain frasa dan klausa.

Kalimat efektif yang dapat menungkapkan gagasan penutur atau penulis secaratepat

sehinggadapat dipahami olehpendengar ataupembacasecara tepat pula. Makalah kami

ini berusaha merangkum jenis kalimat yang dapat digunakan dalam berbahasa dan

berusaha menjelaskan kalimat efektif agar dapat bebahasadenganbaik danbenar

18
DAFTAR PUSTAKA

1. PendidikanBahasa.2012.http://blogpendidikanbahasa.blogspot.com/2012/0

9/ kesepadanan_dan_keparalelan_dalam.html?m=1(diakses pada 13

November2016)

2. Ahmad Rifai.2013. http://ahmad-rifai-uin.blogspot.com/2013/04/ jeniskalimat-

ii.html?m=1. (diaksespada12 November2016)

3. Scribd.2016.www.scribd.com/mobile/doc/113470525/jenis_kalimat_menu

rut_fungsi_isinya. (diaksespada12 November2016)

4. IrwanSiagianM.Pd.,dkk.2015.BahasaIndonesia1.Jakarta.UnindraPress

19

Anda mungkin juga menyukai