DISUSUN OLEH :
NIM : 22281213
MASYARAKAT (FIKKM)
2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Kalimat Efektif”. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Bahasa Indonesia
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
khususnya kepada Dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk, sehingga saya dapat
Muhammad Widad
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
dengan manusia lainnya, seperti istilah dan gerakan. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan,
atau perasaan yang terdapat dalam diri pembicara atau penulis. Dalam bahasa ada ide,
gagasan pikiran, dan perasaan yang mewakili diri sendiri. Setiap gagasan pikiran atau
konsep yang dimiliki seseorang dalam prakteknya wajib dituangkan kedalam bentuk
kalimat.
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara
naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam
wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan
tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!). Kalau dilihat dari hal predikat, kalimat-
Akan tetapi, dalam pemakaian sehari-hari kalimat yang berpredikat kata kerja
lebih besar jumlahnya daripada kalimat yang berpredikat bukan kata kerja. Hal itu
membantu kita dengan mudah untuk menentukan predikat sebuah kalimat. Oleh sebab itu,
kalau ada kata kerja dalam suatu untaian kalimat, kata kerja itu dicadangkan sebagai
4
“Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan sesuai
B. RUMUSAN MASALAH
5
BAB II
PEMBAHASAN
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan sesuai dengan
yang diharapkan oleh si penulis atau si pembicara. Artinya, kalimat yang dipilih
informasi kepada orang lain secara lugas sehingga gagasan itu dipahami secara sama oleh
pembaca atau pendengar. Dengan demikian, kalimat efektif harus mampu menciptakan
kesepahaman antara penulis dan pembaca atau antara pembicara dan pendengar. Di dalam
kamus kata efektif pada kalimat efektif mempunyai beberapa makna. Salah satu
dimaknai sebagai kalimat yang membawa pengaruh terutama berupa kemudahan bagi
pembaca atau bagi pendengar untuk memahami informasi yang disampaikan oleh penulis
Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-buku tata bahasa
Indonesia lazim disebut dengan peran kata dalam kalimat. Kalimat bahasa Indonesia baku
sekurang-kurangnya harus memiliki unsur subjek dan predikat. Tambahan unsur lainnya
dalam kalimat antara lain, objek, pelengkap, dan keterangan, yang kehadirannya tidak
6
Akademik oleh Siddik dkk, unsur-unsur kalimat efektif berupa subjek (S), predikat (P),
objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
1. Subjek
Subjek (S) adalah bagian dari klausa yang menunjukkan adanya pelaku, tokoh,
Subjek pada suatu kalimat biasanya memuat jenis kata atau frasa benda,
klausa, ataupun frasa verbal. Dalam bahasa Indonesia, setiap kata, frasa, klausa
Untuk poin pertama dan kedua, merupakan subjek yang diisi oleh kata dan
frasa benda. Sedangkan pada poin ketiga, merupakan subjek yang diisi oleh klausa.
Sementara itu, pada contoh kalimat dua terakhir, disusun oleh frasa verbal.
2. Predikat
Predikat (P) merupakan bagian kalimat yang fokusnya untuk memberi tahu
suatu tindakan atau keadaan bagaimana si subjek. Selain memberi tahu tindakan atau
perbuatan subjek, predikat ini juga menyatakan sifat, situasi, status, ciri ataupun jati
diri subjek.
Predikat dalam suatu kalimat dapat berupa pernyataan tentang jumlah sesuatu
yang dimiliki oleh S. Predikat juga dapat berupa kata atau frasa yang sebagai besar
7
berkelas verba atau adjektiva tetapi juga frasa nominal. Berikut contoh dari predikat
3. Objek
Objek (O) adalah bagian kalimat yang melengkapi Predikat (P). Objek pada
umumnya berisi nominal, frasa nominal, ataupun klausa. Untuk penulisan letaknya
sendiri, objek berada di belakang predikat yang berupa verba transitif atau verba yang
Sari berfikir............
Chef memasak............
Verba transitif berpikir, mencium, dan memasak pada contoh di atas adalah predikat
yang menuntut untuk dilengkapi. Unsur yang akan melengkapi P pada ketiga kalimat
4. Pelengkap
Unsur pelengkap pada kalimat efektif adalah bagian kalimat yang melengkapi
predikat. Biasanya berada di belakang predikat yang berupa verba. Meskipun begitu,
8
tidak menutup kemungkinan unsur pelengkap ditempati oleh objek, atau jenis kata
lain yang mengisi pelengkap, seperti nomina, frasa nominal, atau klausa.
5. Keterangan
mengenai bagian kalimat lainnya yang dapat diletakkan secara bebas dalam kalimat,
sehingga unsur ini berfungsi untuk menerangkan subjek, predikat, objek dan
pelengkap.
a. Kesepadanan Struktur
dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan
gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik. Beberapa ciri kesepadanan adalah
sebagai berikut.
Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat
itu tidak efektif. Ketidakjelasan subjek dalam suatu kalimat terjadi apabila sebelum
subjek kalimat tersebut terdapat kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai,
Contoh:
Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Salah)
Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah (Benar)
9
Tentang korban tewas akibat badai di Alabama, AS, menembus 125 orang. (Salah)
Korban tewas akibat badai di Alabama, AS, menembus 128 orang (Benar)
Contoh:
Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen (Benar).
Kata hubung dipakai untuk membangun sebuah kalimat majemuk Oleh sebab
itu, kata hubung atau kata sambung tidak diperkenankan ada di dalam kalimat
Contoh:
Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
(Salah)
Perbaikan kalimat-kalimat itu dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama
mengubah kalimat itu menjadi kalimat majemuk. Cara kedua mengganti ungkapan
berikut.
Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
(Benar) atau
Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara
pertama.(Benar)
10
Contoh:
b. Keparalelan
Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan
dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua
dan seterusnya juga harus menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan
Contoh:
a) Namanya ditulis dengan jelas di kertas segel atau pencantumannya di kertas khusus.
memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.
mewakili predikat terjadi dari bentuk yang berbeda, yaitu ditulis dan pencantuman.
Kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan kedua bentuk itu. Namanya
tidak sama bentuknya, yaitu kata pengecatan, memasang pengujian, dan pengaturan.
Kalimat itu akan baik kalau diubah menjadi predikat yang nominal, sebagai berikut.
11
Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok,
pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.
c. Ketegasan
penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu
ditonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau penegasan pada penonjolan itu. Ada
1) Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat)
Contoh:
Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan
Contoh:
Contoh:
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah telah disumbangkan kepada
anak-anak terlantar.
Seharusnya: Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah
12
Contoh:
Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.
Contoh:
Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.
Contoh:
d. Kehematan
mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak
Penghematan di sini mempunyai arti penghematan terhadap kata yang memang tidak
diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa. Ada beberapa kriteria yang perlu
diperhatikan.
Perhatikan contoh:
13
Perbaikan kalimat itu adalah sebagai berikut
Perhatikan:
kalimat.
Kata naik bersinonim dengan ke atas. Kata turun bersinonim dengan ke bawah. Kata
hanya bersinonim dengan kata saja. Kata sejak bersinonim dengan kata dari.
14
a. Dia hanya membawa badannya.
4) Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menja-makkan kata- kata yang
e. Kecermatan
Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan
tafsiran ganda, dan tepat dalam pilihan kata. Perhatikan kalimat berikut.
Kalimat a) memiliki makna ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa atau perguruan
tinggi.
Kalimat b) memiliki makna ganda, yaitu berapa jumlah uang, dua-puluh lima-ribuan
(seratus ribu) rupiah atau dua puluh lima seribuan (dua puluh lima ribu rupiah.)
Yang diceritakan menceritakan tentang putra-putri raja, para hulubalang, dan para
menteri.
Dalam kalimat ini terdapat pilihan kata yang salah karena dua kata yang bertentangan,
f. Kepaduan
Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga
a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak
simetris. Oleh karena itu, kita hindari kalimat yang panjang dan bertele-tele.
Misalnya:
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah
terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar bertindak ke
luar dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil dan ber-
adab.
Silakan Anda perbaiki kalimat di atas supaya menjadi kalimat yang padu.
b. Ada dua macam kalimat pasif, yaitu kalimat pasif biasa dan kalimat pasif persona.
Kalimat pasif biasa terjadi apa-bila kalimat yang berpola SP dialihkan dengan
memosisikan objek menjadi subjek dan predikat yang berawalan meng- menjadi
predikat yang berawalan di-. Kemudian, kalimat pasif persona terjadi apabila awalan
di- pada predikat pasif biasa digantikan dengan pronomina pelaku. Coba Anda
16
Saran beliau sangat saya harapkan (pasif persona)
Jika dalam kalimat aktif itu terdapat aspek atau modalitas, aspek atau
modalitas itu harus selalu berada di depan predikat. Kalimat berikut memperjelas hal
itu.
Mereka telah mendatangi DPR (aktif) DPR telah didatangi oleh mereka (pasif
Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib
Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau
tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita. Perhatikan kalimat ini.
Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-rumah adat.
Seharusnya:
Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah- rumah adat.
g. Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh
akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Perhatikan kalimat di bawah ini.
17
e. Mayat wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di daerah
tersebut.
Kalimat itu tidak logis (tidak masuk akal). Yang logis adalah sebagai berikut.
daerah tersebut.
Struktur kalimat efektif haruslah benar. Kalimat itu harus memiliki kesatuan
bentuk, sebab kesatuan bentuk itulah yang menjadikan adanya kesatuan arti. Kalimat
yang strukturnya benar tentu memiliki kesatuan bentuk dan sekaligus kesatuan arti.
Sebaliknya kalimat yang strukturnya rusak atau kacau, tidak menggambarkan kesatuan
Jadi, kalimat efektif selalu memiliki struktur atau bentuk yang jelas. Setiap unsur
yang terdapat di dalamnya (yang pada umumnya terdiri dari kata) harus menempati posisi
yang jelas dalam hubungan satu sama lain. Kata-kata itu harus diurutkan berdasarkan
18
aturan-aturan yang sudah dibiasakan. Tidak boleh menyimpang, apalagi bertentangan.
Setiap penyimpangan biasanya akan menimbulkan kelainan yang tidak dapat diterima
Misalnya, Anda akan menyatakan Saya menulis surat buat papa. Efek yang
Walaupun kata yang digunakan dalam kalimat itu sama, namun terdapat
kesalahan. Kesalahan itu terjadi karena kata-kata tersebut (sebagai unsur kalimat) tidak
jelas fungsinya. Hubungan kata yang satu dengan yang lain tidak jelas. Kata-kata itu juga
tidak diurutkan berdasarkan apa yang sudah ditentukan oleh pemakai bahasa.
pengertian. Agar hal ini tidak terjadi, maka si pemakai bahasa selalu berusaha mentaati
19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Kalimat Efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara
mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.
2. Unsur-unsur dalam kalimat meliputi : subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap
20
3. Ciri-ciri kalimat efektif yaitu : Kesepadanan, keparalelan, ketegasan, kehematan,
B. SARAN
1. Para Pendidik
Para pendidik sebaiknya memahami dengan seksama dan bena tentang bahasa
Indonesia yang memiliki berbagai ragam bahasa supaya dalam proses kegiatan belajar
mengajar terjadi komunitas yang baik dan tepat penggunaan bahasanya antara
Para calon pendidik sebaiknya memahami dan mencari pengetahuan secara seksama
mengenai materi dalam makalah ini supaya pada saat pendidik terjun ke lapangan
tidak terjadi kekeliruan dalam pemakaian bahasa terhadap peserta didik dengan
pendidik.
terhadap penggunaan ragam bahasa yang tepat agar terjalin komunikasi yang selaras.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E. Zaenal dkk. 2010. Bahasa Indonesia Akademik: Mata Kuliah Pengembangan
Sasangka, Sry Satriya Tjatur Wisnu. 2014. Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: Kalimat.
21
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan Badan Pengembangan dan Pembinaan
https://m-kumparan-com.cdn.ampproject.org/v/s/m.kumparan.com/amp/kabar-
harian/unsur-unsur-kalimat-efektif-dari-subjek-hingga-keterangan-1wfMwjr1Ib8?
amp_gsa=1&_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16722765322570&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&share=https%3A%2F%2Fkumparan.com%2Fkabar-
harian%2Funsur-unsur-kalimat-efektif-dari-subjek-hingga-keterangan-1wfMwjr1Ib8
https://www.academia.edu/10000607/Kalimat_Efektif_dalam_Bahasa_Indonesia
22