KALIMAT EFEKTIF
DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmad Allah SWT, berkah rahmad serta karunianya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Kalimat Efektif ”.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dari Bapak Refril Dani,
M.Pd pada program studi PGSD. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan
menambah wawasan kepada pembaca tentang Kalimat Efektif.
Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Refril Dani, M.Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia. Berkat tugas yang
diberikan ini dapat menambah wawasan saya terkait dengan topik yang diberikan.
Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Selpiani Putri
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................3
A. Kesimpulan..............................................................................................16
B. Saran........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa adalah alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi
dengan manusia yang lainnya dengan tujuan menyampaikan maksud dari
si pembicara. Bahasa tentu memiliki unsur atau aturan yang digunakan
agar dapat lebih mudah di pahami oleh lawan bicara. Kalimat efektif
adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara
tepat dan dapat dipahami oleh pendengar pembaca secara tepat pula. Kalau
gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar pembaca dapat
memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa
yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-
kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara
atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang
dituliskan. Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan
pemakainya secara tepat unsur kalimat yang digunakan harus lengkap dan
eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya ada yang tidak boleh
dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak
perlu dimunculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat
diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan
kaidah.
Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang
tidak memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh
mungkin kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau
bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca sukar mengerti
maksud kalimat yang kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif.
Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk membahas kalimat
efektif dengan segala permasalahannya.
1
2
PEMBAHASAN
3
4
2. Predikat (P)
Predikat adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan
(tindakan) apa atau dalam keadaan bagaimana subjek
(pelaku/tokoh atau benda di dalam suatu kalimat). Selain
memberitahu tindakan atau perbuatan subjek (S), predikat dapat
pula menyatakan sifat, situasi, status, ciri, atau jati diri subjek
termasuk juga sebagai predikat dalam kalimat adalah pernyataan
tentang jumlah sesuatu yang dimiliki oleh subjek. Predikat dapat
juga berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau
adjektiva, tetapi dapat juga numeralia, nomina, atau frasa nominal.
Perhatikan contoh berikut:
a. Kuda meringkik
b. Ibu sedang tidur siang
c. Putrinya cantik jelita
d. Kota Jakarta dalam keadaan aman
e. Kucingku belang tiga
f. Robby mahasiswa baru
g. Rumah Pak Hartawan lima
5
3. Objek (0)
6
a. Nurul menimang...
b. Arsitek merancang...
c. Juru masak menggoreng...
a. Nenek mandi
b. Komputerku rusak
c. Tamunya pulang
Kedua kalimat aktif (a) dan (b) yang pelengkap dan objek
nya sama-sama diisi oleh nomina Pancasila, jika hendak dipasifkan
ternyata yang bisa hanya kalimat (a) yang menempatkan Pancasila
sebagai objek. Perubahan kalimat (a) menjadi kalimat pasif adalah
sebagai berikut: Pancasila dibacakan oleh ketua MPR
S P O
d. Keterangan cara
Keterangan cara merupakan kata keterangan yang
menjelaskan cara pada suatu aktivitas atau kegiatan. Kata
keterangan cara biasanya diikuti kata “dengan” atau
“secara”. Contoh :
a) Pelari itu berlari dengan kencang
b) Perselisihan antara Bayu dan Bima diselesaikan
secara damai
c) Ana menyebrang jalan dengan hati-hati
C. Syarat-Syarat Kalimat Efektif
Untuk dapat mencapai keefektifan suatu kalimat harus memenuhi
setidaknya enam syarat, yaitu:
1. Kesepadanan
Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan
antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai.
Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang
kompak. Kesepadanan kalimat itu memiliki beberapa ciri, seperti
tercantum di bawah ini:
a. Sebuah kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan
jelas.
Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat
tentu saja membuat kalimat itu tidak efektif. Kejelasan
subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan
menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam, bagi,
untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan
sebagainya di depan subjek. Contoh:
1) Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus
membayar uang kuliah. (Salah)
2) Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus
membayar uang kuliah (Benar)
b. Tidak terdapat subjek yang ganda
10
Contoh:
1) Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para
dosen (salah)
2) Saat itu saya kurang jelas (salah)
Contoh:
1) Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu
2) Sekolah kami yang terletak di depan bioskop
Gunting.
Perbaikannya adalah sebagai berikut:
1) Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu
2) Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting
2. Kepuralelan
Yang dimaksud dengan kepuralelan adalah kesamaan
bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau
bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga
menggunakan verba. Contoh:
a. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes
b. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan
pengecatan tembok, memasang penerangan, pengujian
sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.
3. Ketegasan
12
6. Kepaduan
Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan
pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang
disampaikannya tidak terpecah-pecah.
a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak
mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris. Oleh
karena itu, kita hindari kalimat yang panjang dan bertele-
tele. Misalnya: Kita harus dapat mengembalikan kepada
kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur
meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak
sadar bertindak keluar dari kepribadian manusia Indonesia
dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab.
b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen +
verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat
pasif persona.
Contoh: Surat itu saya sudah baca. Saran yang
dikemukakannya kami akan pertimbangkan. Kalimat di atas
tidak menunjukkan kepaduan sebab aspek terletak antara
agen dan verbal. Seharusnya kalimat itu berbentuk surat itu
sudah saya baca. Saran yang dikemukakannya akan kami
pertimbangkan.
c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata
seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan
objek penderita
Perhatikan kalimat ini:
1) Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat.
2) Makalah ini akan membahas tentang desain interior
pada rumah-rumah adat.
Seharusnya:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat berfungsi
mengungkapkan informasi secara tepat, cepat, dan mudah dipahami dan
mempunyai hubungan kalimat, penekanan dan pengucapannya. Di dalam
penyusunan kalimat efektif sangat perlu diperhatikan struktur kalimat,
kelugasan penyusunan kata serta faktor-faktor lainnya agar kalimat yang
disusun menjadi kalimat utuh yang efektif. Unsur-unsur dalam kalimat
efektif, ialah: subjek (S), predikat (P), objek (0), pelengkap (Pel) dan
keterangan (Ket) dan mengenai syarat-syarat kalimat efektif meliputi:
koherensi, kesatuan, kehematan, paralelisme atau kesejajaran, penekanan,
kevariasian dan logis/nalar.
B. Saran
Kalimat efektif harus memenuhi syarat yang ada agar kalimat
tersebut secara tepat mewakili gagasan pembicara atau penulisnya, serta
menimbulkan gagasan yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau
pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis nya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Lukman dkk. (1991). Petunjuk Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Alwi, Hasan dkk. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
17