BAHASA INDONESIA
“KALIMAT, KALIMAT EFEKTIF DAN PARAGRAF”
Dosen Pengampuh: Dr. Muhammad Saleh, S.Pd. , M. Pd
Dosen Mitra: Asri Ismail, S.Pd. , M. Pd.
Disusun Oleh:
KELOMPOK V
Tyara Septiani : 220208501003
Sitti Nur Azizah : 220208501005
Nurul Ilmi Dahri : 220208501017
Syafa Anastasya : 220208502001
Siti Hadawiah : 220208502003
Dytha Resky Ramadhani : 220208502011
Yulianti : 220208502022
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
“Kalimat, Kalimat Efektif dan Paragraf” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia
yang telah memberikan tugas ini.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai kalimat, kalimat efektif dan paragraph dalam bahasa
Indonesia. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan.
Makassar, 2022
Penulis.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dalam berkomunikasi menggunakan dua cara yaitu lisan dan tertulis.
Walaupun kita mengenal cara-cara lain seperti isyarat, gerak, dan simbol-simbol, namun cara
yang paling efektif dalam berkomunikasi sehari-hari manusia normal adalah dengan cara lisan
maupun tertulis. Hakikatya seseorang menulis adalah untuk menuangkan sebuah gagasan,
fakta, sikap, maupun isi pikiran yang ada di benaknya. Gagasan, fakta, sikap, maupun isi
pikiran tersebut ditulis dengan jelas dan utuh sehingga pembaca dapat memahaminya dengan
jelas. Tujuan ditulisnya gagasan, fakta, sikap, maupun isi pikiran tersebut juga agar gagasan
itu dapat bertahan bertahan lama dan mempunyai bukti otentik, bahwa kita pernah menulis.
Hal ini sesuai dengan kelebihan dari bahasa tertulis yaitu mempunyai bukti otentik yang kuat.
Untuk dapat membuat sebuah tulisan yang menarik, perlu kita memahami terlebih
dahulu bagaimana cara penulisan kalimat yang efektif. Karena sebuah tulisan yang baik tidak
terlepas dari sebuah kalimat yang membangun tulisan tersebut. Kalimat yang baik akan
menghasilkan paragraph yang baik, pargraf yang baik dan padu akan menghasilkan sebuah
tulisan yang baik serta enak dibaca.
Penggunaan bahasa Indonesia sering digunakan tanpa memperhatikan kaidah-kaidah
Bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga terdapat ketidak efektifan dalam kalimat
tersebut. Pengajaran kalimat efektif termasuk salah satu pengajaran keterampilan berbahasa
yang menuntut strategi yang efektif dan efisien tidak lepas dari kata-kata yang membangun.
Kalimat yang digunakan harus benar-benar dikuasai dan mudah dipahami oleh pembaca dan
pendengar.
Memahami kalimat efektif harus melihat dari segi karakteristiknya antara lain:
kesatuan, kepaduan, kelogisan, keparalelan, kehematan, dan ketepatan. Karakteristik disini
maksudnya adalah sebuah keterampilan membuat pengetahuan yang dipraktekkan dan
dilaksanakan berdasarkan memahami kaidah-kaidah dari kalimat efektif tersebut.
Rendahnya pemahaman siswa terhadap kalimat efektif masih sering terdengar, hal ini
banyak dari segi penyampaian materi yang diajarkan. Kalimat efektif bukan lagi hal yang
jarang didengar dalam bidang pendidikan, kalimat efektif sudah biasa dan sering di gunakan
hanya saja penggunaanya tidak tepat di gunakan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah
meningkatkan pembelajaran tentang tata kalimat, sehingga dengan tingginya penguasaan
siswa tentang kalimat akan memberikan sumbangan yang positif terhadap kemampuan siswa
menggunakan kalimat efektif. Namun yang menjadi masalah adalah bagaimana kontribusi
penggunaan kalimat efektif terhadap kemampuan menulis paragraf eksposisi.
Selama ini dalam membuat suatu paragraf sudah dilaksanakan dengan cukup baik.
Dalam membuat suatu paragraf kita harus mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi
dalam sebuah paragraf. Paragraf yang akan dibuat harus dapat mempunyai kepaduan antara
paragraf yang lain. Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis
iv
dan melalui ungkapan-ungkapan pengait antar kalimat. Disini kita di tuntut agar mampu
membuat suatu paragraf dengan baik dan benar sesuai dengan kaedahnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kalimat, kalimat efektif dan paragraf?
2. Apa saja jenis-jenis kalimat, kalimat efektif dan paragraf?
3. Apa saja ciri-ciri kalimat efektif dan paragraf?
4. Apa saja syarat-syarat kalimat efektif?
5. Apa saja unsur-unsur kalimat efektif?
6. Bagaimana struktur dan contoh kalimat efektif?
7. Apa saja bagian-bagian paragraf?
8. Apa fungsi dari paragraf?
C. Tujuan Pembuatan
1. Mengetahui dan memahami pengertian kalimat, kalimat efektif dan paragraf.
2. Mengetahui dan memahami jenis-jenis kalimat, kalimat efektif dan paragraf.
3. Mengatahui dan memahami ciri-ciri kalimat efektif dan aragraph.
4. Mengetahui dan memahami syarat-syarat kalimat efektif.
5. Mengetahui dan memahami unsur-unsur kalimat efektif.
6. Mengetahui dan memahami struktur dan contoh kalimat efektif.
7. Mengetahui dan memahami bagian-bagian paragraf.
8. Mengetahui dan memahami fungsi paragraf.
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. KALIMAT
Kalimat Berita
Kalimat berita merupakan kalimat yang bertujuan untuk
memberitahukan atau menginformasikan suatu hal. Kalimat berita
diakhiri dengan tanda titik (.) yang dalam pelafalannya diakhiri dengan
intonasi menurun.
Kalimat Tanya
Kalimat tanya adalah kalimat yang bertujuan untuk mengungkapkan
pertanyaan terhadap suatu hal. Kalimat ini berakhir dengan tanda tanya
(?) dengan di dalamnya terdapat kata tanya seperti bagaimana, di mana,
kemana, kapan, siapa, mengapa, dan berapa.
Kalimat Klimaks
Kalimat klimaks merupakan kalimat yang berbentuk kalimat majemuk
dengan diawali anak kalimat lalu diikuti oleh kalimat utama.
vii
Contoh: Karena tugas kantornya belum selesai, Adit tidak
diperbolehkan untuk pulang.
Kalimat Berimbang
Kalimat berimbang adalah kalimat yang berbentuk kalimat majemuk
setara atau campuran.
Keterangan:
Andi: subyek
Membeli: predikat
Makanan ringan: obyek
Di toko klontong: keterangan
Kalimat inversi
Kalimat inversi adalah kalimat yang predikatnya sebelum subyek.
Biasanya kalimat ini dipakai untuk penegasan atau penekanan.
Keterangan:
Tutup: predikat
Pintu itu: subyek
viii
Kalimat tidak lengkap yaitu kalimat yang tidak sempuran. Kalimat
tidak lengkap berupa kalimat yang hanya mempunyai subyek atau
hanya predikat.
ix
Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang unsur subyeknya melakukan suatu
tindakan atau pekerjaan. Terdapat dua macam kalimat aktif, yakni:
1) Kalimat Aktif Transitif
Kalimat aktif transitif adalah kalimat yang predikatnya
berawalan ‘me-‘ dan selalu dapat diubah ke dalam bentuk
kalimat pasif yang predikatnya berawalan ‘di-‘. Contoh: Rama
menyapu halaman rumah (kalimat aktif). Dapat diubah menjadi
halaman rumah disapu oleh Rama (kalimat pasif).
2) Kalimat Aktif Intransitive
Kalimat aktif intransitif adalah kalimat yang predikatnya
berawalan ‘ber-‘ dan tidak dapat diubah menjadi kalimat pasif.
Contoh: Kami berjaga di luar rumah.
Kalimat Pasif
Kalimat pasif merupaka kalimat yang subyeknya melakukan suatu
tindakan. Kalimat pasif dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
kalimat pasif biasa dan zero.
1) Kalimat Pasif Biasa
Kalimat pasif biasa adalah kalimat pasif yang predikatnya
selalu berawalan dengan imbuhan ‘di-‘, ‘ter-‘, dan ‘ke-an’.
Contoh: Halaman rumah disapu Budi.
2) Kalimat Pasif Zero
Kalimat pasif zero yaitu kalimat pasif yang predikatnya
berakhiran ‘-kan’ sehingga membuat awalan ‘di-‘ menghilang
dari predikat. Predikat juga bisa menggunakan kata dasar yang
bersifat kata kerja, kecuali kata kerja ‘aus’ yang tidak bisa
menggunakan awalan ‘me-‘ dan ‘ber-‘.
Contoh: Akan saya tunjukan kepadamu........
B. KALIMAT EFEKTIF
x
Kalimat ini biasanya dipakai dalam penulisan ilmiah seperti makalah, skripsi,
tesis, disertasi, dan laporan penelitian. Kalimat efektif berbeda dengan pola kalimat
yang ada dalam majalah, novel, atau tulisan wartawan.
Dalam sebuah kalimat ada dua unsur yang penting yaitu subjek dan predikat.
Dalam kalimat inti subjek menjadi unsur penting dalam kalimat selain predikat.
Bagian subjek bisa berupa nomina, frasa nominal, atau klausa.
Tidak ada subjek ganda, sehingga subjek ditulis satu kali dalam
satu kalimat. Misalnya:
Ika makan dengan lahap sehingga ika merasa kenyang.
(tidak efektif).
Ika makan dengan lahap sampai kenyang. (efektif).
xi
c. Memiliki Kesejajaran Bentuk
Ciri berikutnya berkaitan dengan bentuk kata dalam kalimat yang intinya
adalah sejajar. Maksudnya adalah ketika memakai kata dengan imbuhan me-
maka pada kalimat tersebut juga memakai keterangan dengan imbuhan me- lagi.
Contohnya adalah:
Nangka muda supaya matang sempurna harus dipotong tipis, dicuci,
dan kemudian merebusnya sampai matang. (tidak efektif).
Nangka muda supaya matang sempurna harus dipotong tipis, dicuci,
dan direbus sampai matang. (efektif)
xii
b. Susunannya Sistematis
Kalimat juga bisa dikatakan efektif ketika susunannya tepat atau sistematis
yang mengandung semua unsur kalimat yang baik dan benar. Sehingga suatu
kalimat belum bisa disebut efektif meskipun sudah memakai kata-kata baku jika
susunannya amburadul.
Urutan kata dalam kalimat perlu dibuat sistematis, sederhana, dan mudah
dipahami agar tidak membuat pembacanya pusing. Jadi, seorang penulis perlu
mengecek kembali hasil tulisannya. Supaya bisa mengoreksi kalimat yang
belakangan baru diketahui tidak efektif.
Kalimat yang efektif memiliki susunan dimulai dari subjek, predikat, dan
disusul dengan objek atau pelengkap dan keterangan. Urutan ini penting untuk
disesuaikan dengan standar SPOK. Kecuali untuk kalimat tanya dan perintah,
maka penempatan subjek dan keterangan bisa dipindahkan sesuai kebutuhan.
d. Tidak Ambigu
Syarat kalimat efektif berikutnya adalah memiliki makna yang jelas dan tidak
ambigu. Penulis yang menyusun kalimat efektif akan mampu menjelaskan suatu
hal dengan baik dan mudah dipahami. Sehingga mencegah pembaca melakukan
multitafsir, sehingga pesan dalam tulisan tidak tersampaikan dengan baik.
Supaya makna dalam kalimat bebas dari resiko ambigu, maka susunannya
perlu dibuat ringkas dan sederhana. Selain itu penyusunan kata demi kata juga
harus sistematis dengan mengikuti panduan rumus SPOK. Pastikan pula penulis
memakai kata yang baku dan sesuai EYD.
Sehingga semua syarat terpenuhi untuk menjadikan suatu kalimat sebagai
kalimat yang efektif. Kalimat seperti ini adalah kalimat yang benar, enak dibaca,
dan mudah dipahami oleh siapa saja.
xiii
baku sekurang-kurangnya harus memiliki unsur subjek dan predikat. Tambahan unsur
lainnya dalam kalimat antara lain, objek, pelengkap, dan keterangan, yang
kehadirannya tidak diwajibkan dalam sebuah kalimat.
Mengutip dalam buku Bahasa Indonesia Akademik oleh Siddik dkk, unsur-
unsur kalimat efektif berupa subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan
keterangan (Ket). Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
a. Subjek
Subjek (S) adalah bagian dari klausa yang menunjukkan adanya pelaku, tokoh,
sosok, sesuatu hal, suatu masalah yang menjadi pokok pembicaraan. Subjek pada
suatu kalimat biasanya memuat jenis kata atau frasa benda, klausa, ataupun frasa
verbal. Dalam bahasa Indonesia, setiap kata, frasa, klausa pembentuk S selalu merujuk
pada benda (konkret atau abstrak). Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh kalimat di
bawah ini.
Ibuku sedang membaca
Rumah Yanto memiliki teknologi tinggi
Yang berkerudung adalah ibu saya
Berolahraga dapat dilakukan sehari-hari
Menulis skripsi butuh waktu lama.
Untuk poin pertama dan kedua, merupakan subjek yang diisi oleh kata dan frasa
benda. Sedangkan pada poin ketiga, merupakan subjek yang diisi oleh klausa.
Sementara itu, pada contoh kalimat dua terakhir, disusun oleh frasa verbal.
b. Predikat
Predikat (P) merupakan bagian kalimat yang fokusnya untuk memberi tahu suatu
tindakan atau keadaan bagaimana si subjek. Selain memberi tahu tindakan atau
perbuatan subjek, predikat ini juga menyatakan sifat, situasi, status, ciri ataupun jati
diri subjek.
Predikat dalam suatu kalimat dapat berupa pernyataan tentang jumlah sesuatu
yang dimiliki oleh S. Predikat juga dapat berupa kata atau frasa yang sebagai besar
berkelas verba atau adjektiva tetapi juga frasa nominal. Berikut contoh dari predikat
dalam suatu kalimat:
Ibu sedang memasak (melakukan apa)
Sandi anak yang cantik (bagaimana)
Nisa lulusan ilmu komunikasi (status)
Laptopku berwarna hitam (ciri-ciri)
Anak ibu Risma empat (jumlah).
c. Objek
Objek (O) adalah bagian kalimat yang melengkapi Predikat (P). Objek pada
umumnya berisi nominal, frasa nominal, ataupun klausa. Untuk penulisan letaknya
sendiri, objek berada di belakang predikat yang berupa verba transitif atau verba yang
menuntut wajib hadirnya objek. Berikut contoh kalimat yang mengandung objek di
dalamnya.
Sari berfikir............
Kucing itu mencium.........
xiv
Chef memasak............
Verba transitif berpikir, mencium, dan memasak pada contoh di atas adalah
predikat yang menuntut untuk dilengkapi. Unsur yang akan melengkapi P pada ketiga
kalimat itulah yang dinamakan objek.
d. Pelengkap
Unsur pelengkap pada kalimat efektif adalah bagian kalimat yang melengkapi
predikat. Biasanya berada di belakang predikat yang berupa verba. Meskipun begitu,
tidak menutup kemungkinan unsur pelengkap ditempati oleh objek, atau jenis kata
lain yang mengisi pelengkap, seperti nomina, frasa nominal, atau klausa.
e. Keterangan
Keterangan (Ket) adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai
bagian kalimat lainnya yang dapat diletakkan secara bebas dalam kalimat, sehingga
unsur ini berfungsi untuk menerangkan subjek, predikat, objek dan pelengkap.
C. PARAGRAF
xv
1.2. Bagian-Bagian Paragraf
Bagian-bagian paragraf terdiri dari:
a. Kalimat utama merupakan kalimat yang mengandung gagasan utama mengenai suatu
topik yang sedang dibahas di dalam sebuah paragraf. Kalimat utama menjadi acuan
untuk mengembangkan suatu paragraf. Letaknya bisa di awal ataupun di akhir
paragraf.
b. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berfungsi menjelaskan kalimat utama.
Kalimat penjelas mengandung gagasan penjelas, gagasan yang menjelaskan suatu
gagasan utama.
c. Gagasan utama merupakan gagasan yang dibahas dan menjadi inti dasar
pengembangan sebuah paragraf. Letak gagasan utama dapat ditentukan di awal
(deduktif), di akhir (induktif), atau di awal dan di akhir (campuran). Gagasan utama
menyatakan hal-hal umum yang merangkum seluruh gagasan yang ada dalam suatu
paragraf.
d. Gagasan penjelas merupakan gagasan yang fungsinya menjelaskan gagasan utama.
Gagasan penjelas umumnya dinyatakan oleh lebih dari satu kalimat. Kalimat yang
mengandung gagasan penjelas disebut kalimat penjelas
1.3. Ciri-Ciri Paragraf
Adapun ciri-ciri paragraph yaitu:
a. Setiap paragraf mengandung makna, pesan pikiran, ide pokok pikiran atau ide pokok
yang relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan.
b. Paragraf umumnya dibangun oleh sejumlah kalimat.
c. Paragraf adalah satu kesatuan ekspresi pikiran.
d. Paragraf adalah kesatuan koheren dan padat.
e. Kalimat-kalimat paragraf tersusun secara logis dan sistematis.
1.4. Jenis-Jenis Paragraf
Berikut beberapa jenis-jenis dari paragraf, antara lain:
a. Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Kalimat Utama
• Paragraf Deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal
paragraf. Kalimat utama di awal paragraf bertujuan untuk mengemukakan hal
yang bersifat umum terlebih dahulu kemudian diikuti hal-hal yang bersifat
khusus.
o Contoh: Kota Bandung adalah kota yang paling kami cintai. Kota ini
lebih sejuk dari kota lain yang sama besarnya di Indonesia. Kota ini
juga lebih aman dibandingkan kota lainnya. Kota ini lebih kaya ragam
budayanya dibanding kota lainnya yang sejenis.
xvii
• Paragraf deskriptif adalah paragraf yang menggambarkan suatu keadaan atau
peristiwa sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengan, dan
merasakan serta mengalami peristiwa tersebut.
• Paragraf persuasi adalah paragraf yang isinya dapat memengaruhi atau
membujuk pembaca untuk tertarik dengan gagasan atau ajakan yang dibuat
penulis.
• Paragraf argumentatif adalah paragraf yang isinya dapat meyakinkan pembaca
sehingga memperoleh dan menerima gagasan dalam sebuah karya yang dibuat
penulis.
• Paragraf naratif adalah paragraf yang isinya menceritakan suatu peristiwa atau
sebuah masalah, sehingga membuat pembaca menjadi terhibur atau terharu.
1.5. Fungsi Paragraf
Berikut ini merupakan fungsi dari paragraf, antara lain:
a. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan
ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
b. Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi kalangan yang terdiri dari
beberapa paragraf. Berganti paragraf berarti berganti pikiran.
c. Memudahkan organisasi gagasan bagi penulis dan memudahkan pemahaman bagi
pembacanya.
d. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang
lebih kecil.
e. Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri dari beberapa
variabel.
f. Menampung petikan pikiran atau ide pokok. Alat untuk memudahkan pembaca
memahami jalan pikiran pengarang.
g. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis.
h. Pedoman bagi pembaca untuk mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang.
i. Alat untuk menyampaikan ide pokok pengarang kepada pembaca.
xviii
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Kalimat adalah satuan Bahasa terkecil, dalam wujud lisan dan tulisan yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan
dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan
intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat di mulai dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru
(!).
2. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat berfungsi mengungkapkan
informasi secara tepat, cepat, dan mudah dipahami dan mempunyai hubungan
kalimat, penekanan dan pengucapannya. Didalam penyusunan kalimat efektif
sangat perlu diperhatikan struktur kalimat, kelugasan penyusunan kata serta
factor-faktor lainnya agar kalimat yang disusun menjadi kalimat utuh yang
efektif. Unsur-unsur dalam kalimat efektif ialah: subjek (S), Predikat (P),
objek (O), pelengkap (Pel) dan keterangan (Ket) dan mengenai syarat-syarat
kalimat efektif meliputi: koherensi, kesatuan, kehematan, paralelisme atau
kesejajaran, penekanan, kevariasian, dan logis/nalar.
3. Paragraf merupakan kumpula satu kesatuan fikiran yang lebih luas dari pada
kalimat atau Alinea merupakan kalimat tetapi kalimat yang bukan sekedar
berkumpul melainkan berhubangan antara yang satu dengan yang lain dalam
suatu rangkaian yang membentuk suatu kalimat.
B. SARAN
1. Kalimat merupakan hal yang pokok untuk kita ketahui sebagai manusia yang
ingin berkomunikasi dan membutuhkan orang lain umumnya dan juga sebagai
mahasiswa dan pelajar umumnya, karena baik langsung maupun tidak
langsung, mau disengaja maupun tidak mahasiswa setiap hari bergelut dengan
kalimat. Misalnya saja apabila kita membuat karya tulis dan karya sastra
lainnya harus mempunyai pengatahuan yang matang tentang penggunaan
kalimat yang baik, benar dan berbobot serta bis di mengerti oleh penulis dan
pembaca.
2. Para pendidik sebaiknya memhami dengan seksama tentang Bahasa Indonesia
yang memiliki berbagai ragam Bahasa supaya dalam proses kegiatan belajar
mengajar terjadi komunikasi yang baik dan tepat penggunaan bahasanya.
3. Dalam membuat suatu paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat yang harus
mengetahui dahulu kalimat yang akan disusun mengenai paragraf tersebut,
harus memiliki hubungan yang erat dan memenuhi syarat-syarat yang telah
penulis uraikan di bab sebelumnya.
xix
Demikianlah makalah ini dibuat, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan
para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata
dan kalimat yang kurang jelas, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan. Kami
mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat diterima dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
xx