Disusun oleh :
1. Zakaria Alfian
2. Muhammad Zaki Mansyur
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya,
kami dapat menyusun Makalah “Pembentukan dan perluasan kalimat” Mata Kuliah Bahasa
Indonesia Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2021/2022. Laporan disusun dalam rangka
memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia sebagai bagian kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan.
1. Yth. Ibu Yuli Choirul Ummah, M. Pd. selaku Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia.
2. Rekan-rekan mahasiswa SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ULA
yang telah memberikan masukan kepada makalah ini.
3. Semua pihak yang telah secara aktif memberikan dukungan materiil maupun non
materiil dalam penyusunan laporan.
Saran dan kritik demi kesempurnaan Makalah “Pembentukan dan perluasan kalimat” sangat
kami harapkan. Demikian, semoga laporan ini benar-benar dapat meningkatkan kompetensi
kami sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………...1
C. Tujuan…………………………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN
D. Pengertian Kalimat……………………………………………………………….2
E. Bagian – Bagian Kalimat…………………………………………………………2
F. Kalimat Tunggal………………………………………………………………….2
G. Kalimat Majemuk Setara………………………………………………………….3
H. Kalimat Majemuk Bertingkat……………………………………………………..3
I. Pengertian Kalimat Efektif………………………………………………………..3
J. Ciri – Ciri Kalimat Efektif………………………………………………………..4
K. Jenis Konjungsi…………………………………………………………………..5
L. Kesimpulan………………………………………………………………………..6
M. Saran……………………………………………………………………………….6
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………......7
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa merupakan sarana berpikir untuk menyampaikan pesan kepadaorang lain atau pun
menerima pesan tersebut dari orang lain yang biasa kita sebut dengan komunikasi.
Komunikasi diungkapkan melalui rangkaian kata-kata yang biasa kita sebut dengan
kalimat dan tentunya kalimat tersebut memiliki pola-pola tertentu.
Kalimat ini hendaknya harus memenuhi syarat-syarat kelengkapan dankejelasan peran
dari unsur-unsur pembentuknya. Pengenalan tentang unsur-unsur tersebut tentu sangatlah
bermanfaat dan kemudian dapat digunakan untuk menilai apakah suatu kalimat telah
memenuhi kaidah tata bahasa atau belum.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengertian kalimat?
2. Apa saja bagian – bagian kalimat?
3. Bagaimanakah kalimat tunggal?
4. Apakah kalimat majemuk setara?
5. Apakah kalimat majemuk bertingkat?
6. Bagaimanakah pengertian kalimat efektif?
7. Apakah ciri – ciri kalimat efektif?
8. Apa saja jenis konjungsi?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian kalimat.
2. Menjelaskan bagian – bagian kalimat.
3. Mendeskripsikan kalimat tunggal.
4. Mendeskripsikan kalimat majemuk setara.
5. Menjelaskan kalimat majemuk bertingkat.
6. Menjelaskan pengertian kalimat efektif.
7. Menjelaskan ciri – ciri kalimat efektif.
8. Mendskripsikan jenis konjungsi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
D. Pengertian Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik
secara lisan maupun tulisan yang disusun sesuai pola tertentu sehingga memiliki arti.
Kalimat yang baik dan benar tentunya memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu mengandung
unsur-unsur seperti S (Subjek), P (Predikat), O (Objek), dan K (Keterangan), atau
disingkat menjadi pola S-P-O-K.
Berhuruf latin, dimulai dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan titik (.)
3. Objek, sesuatu yang diberi pekerjaan atau kata benda apapun yang dibicarakan
terhadap subjek.
4. Pelengkap, bagian frasa verba yang membuatnya menjadi predikat lengkap dalam
suatu klausa.
5. Keterangan, kata yang memberi keerangan pada kata sifat, kata kerja, kata benda atau
pada kalimat.
F. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang proposisinya satu sehingga predikatnya pun satu.
Karena hanya mempunyai predikat satu, maka kalimat tunggal sering disebut juga dengan
kalimat yang mempunyai satu klausa. Perluasan kalimat tunggal dapat dilakukan diantara
keterangan tempat, keterangan waktu, keterangan alat, keterangan cara dan sebagainya.
Contoh :
2
1. Kakak berlari.
2. Adik bermain.
Kalimat majemuk setara memiliki pola kalimat yang khas, yaitu S + P + Keterangan +
Konjungsi + S + P + Keterangan. Contohnya Kerusakan jalan terjadi semakin cepat
karena jalan terbebani melebihi kapasitasnya.
Kalimat majemuk bertingkat adalah jenis kalimat yang memiliki lebih dari satu klausa
dan hubungan antarklausa pembentuknya tidak setara, klausa yang satu merupakan.
Contoh :
1. Klausa pencurian yang membuat heboh seisi media social itu ternyata dilakukan oleh
seorang remaja berusia 16 tahun.
2. Dora mengatakan bahwa ia akan datang sebelum acara peresmian dimulai.
Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku,
seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat);
memperhatikan ejaan yang disempurnakan;serta cara memilih kata (diksi) yang tepat
dalam kalimat.
Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut jelas akan mudah dipahami oleh
pembaca atau pendengar.
3
Menurut JS Badudu, kalimat efektif adalah kalimat yang baik karena apa yang dipikirkan
atau dirasakan oleh si pembaca (si penulis dalam bahasa tulis) dapat diterima dan
dipahami oleh pendengar (pembaca dalam bahasa tulis) sama benar dengan apa yang
dipikirkan atau dirasakan oleh si penutur atau si penulis.
Contoh :
1. Tadi pagi, Si Anita makan soto dengan lahap
2. Motor itu diambil ayah sejak pagi.
3. Dompet Bagus hilang dipasar.
K. Jenis Konjungsi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konjungsi diartikan sebagai kata atau
ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat.
4
1. Konjungsi koordinatif, konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih yang
sama pentingnya atau memiliki status sintaksis yang sama, contohnya adalah dan,
atau, dan tetapi.
2. Konjungsi koleratif, konjungsi yang menghubungkan dua kata, frase atau klausa yang
memiliki status sintaksis yang sama.
Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frase
atau klausa yang dihubungkan, contohnya adalah baik, maupun, tidak hanya, tetapi
juga, demikian, sehingga, entah, dan jangankan, pun.
3. Konjungsi subordinatif, konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih dan
klausa itu tidak memiliki status sintaksis yang sama. Salah satu dari klausa itu
merupakan anak kalimat dari induknya.
5
BAB III
PENUTUP
L. KESIMPULAN
1. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik
secara lisan maupun tulisan
2. Bagian – Bagian kalimat terdiri dari subjek (s), predikat (p), objek (o), keterangan (k),
dan pelengkap.
3. Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu inti kalimat atau satu
klausa.
4. Kalimat majemuk setara memiliki pola kalimat yang khas, yaitu S + P + Keterangan +
Konjungsi + S + P + Keterangan.
5. Kalimat majemuk bertingkat adalah jenis kalimat yang memiliki lebih dari satu klausa
dan hubungan antarklausa pembentuknya tidak setara.
6. Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku,
seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat);
memperhatikan ejaan yang disempurnakan;serta cara memilih kata (diksi) yang tepat
dalam kalimat.
7. Jenis konjungsi ada 4 yaitu konjungsi koordinatif, konjungsi koleratif, konjungsi
subordinatif, dan konjungsi antar kalimat.
M. SARAN
Penyusun mengakui makalah ini jauh dari kata sempurna oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dari dosen pengampu dan rekan-
rekan supaya kami bisa lebih baik lagi,dan untuk menambah pengetahuan kami tentunya.
6
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, Bambang Yudi. 1995. Kristal-kristal Ilmu Bahasa. Surabaya: Airlangga University
Press.
Djafar, Muhammad Rasyidin S. 2013. “Pembentukan dan Perluasan Kalimat,” (Online).
(link: http://rasydinsjatry.blogspot.com/2013/04/pembentukan-dan-perluasan-
kalimat.html, diakses pada hari Jumat tanggal 30 Oktober 2021).
Usman, Arifin, et. al. 2014. Himpunan Materi Kuliah Bahasa Indonesia, edisi revisi. Modul
UPT-MKU Universitas Hasanuddin.
Yulianto, Iqbal. 2008. “Perluasan Kalimat Tunggal,” (Online). (link:
http://iqbalyulianto.blogspot.com/2008/12/perluasan-kalimat-tunggal.html, diakses
pada hari Jumat tanggal 30 Oktober 2021).
Anonim. 2007. Struktur Kalimat Bahasa. http://bagas.wordpress.com/2007/10/25/struktur-
kalimat-bahasa-indonesia/. Diakses pada 29 Oktober 2021