Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGENALAN BAHASA INDONESIA


“Sejarah, Kedudukan, Fungsi Serta Ragam Bahasa Indonesia”

DOSEN PEMBIMBING:
Juflyn Alim, S.Pd, M.Pd

DISUSUN OLEH:

Abdul Hadi NPM 182201066


Rahmat Makbul NPM182201027
Waode Indah Meliyana NPM182201047
Meirina Asri NPM182201058
Muh.Rifky Aulia NPM182201023

PROGRAM STUDI REKAYASA SISTIM KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
BAUBAU
2022
KATA PENGANTAR

Syukur pengantar kami panjatkan kehadira allah swt telah melimpahkan rahmat dan
karunia-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Tak lupa pula
kita panjatkan puji dan syukur kepada baginda besar muhamad saw yang telah
membawa kita ke zaman yang terang benerang seperti sekarang ini sehinga
dapat menyelesaikan tugas Makala yang berjudul ”Pembentukan Dan Perluasan
Paragraf Dan Pembentukan Dan Perluasan Kalimat”.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i


KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN .....................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ..........................................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN .......................................................................................2
A. Pembentukan Dan Perluasan Paragraf .........................................................2
B. Pembentukan Dan Perluasan Kalimat ..........................................................3
BAB III. PENUTUP ...............................................................................................6
A. Kesimpulan .................................................................................................6
B. Saran .............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................7

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Umumnya sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan
kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan
kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk paragraph,
paragraf merupakan sanian kecil sebuah karangan yang membangun
satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan.
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang
b i a s a n y a m e r u p a k a n h a s i l penggabungan beberapa kal imat.
Dal am upaya m enghi mpun beberapa kal im at m enj adi paragrafh,
yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan
berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan
(gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu
kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf. Dalam
kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya
terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu penjelasan dari pembentukan dan perluasan paragraf?
2. Apa ittu penjelasan dari pembentukan dan perluasan kalimat?

C. Tujuan Penulisan
Dilihat dari rumusan masalah maka dapat disimpulkan tujuan
dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa itu penjelasan dari pembentukan dan
perluasan paragraf.
2. Untuk mengetahui apa itu penjelasan dari pembentukan dan
perluasan kalimat.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembentukan Dan Perluasan Paragraf

Paragraf adalah satu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas
daripada kalimat. sebuah paragraf terdiri atas beberapa kalimat.setiap paragraf
hanya boleh mengandung satu ide pokok.
Secara ideal, paragraf sebaiknya teridiri atas lima sampai tujuh kalimat.
akan tetapi, bukan berarti hal ini sebagai satu keharusan. paragraf yang agak
pendek atau singkat kalimatnya tentu boleh saja lebih dari tujuh kalimat. begitu
pula paragrafnya yang kalimatnya agakm panjang kalimat, tentu boleh saja
kurang dari lima kalimat. meskipun tidak ada aturan baku mengenai jumlah
kalimat dalam satu paragraf, namun perlu diketahui bahwa paragraf yang
terlalu banyak kalimatnya juga kadang-kadang tidak efektif karena pembaca
agak susah menemukan ide pokoknya.
Jenis jenis paragraf dibagi menjadi beberapa bagian yaitu paragraf
deduktif, paragraf induktif, deduktif-induktif, ineratif dan paragraf menyebar.
Paragraf deduktif merupakan jenis paragraf yang memiliki ide pokok
pada awal paragraf kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk
mendukung ide pokok.Biasanya ide pokok dalam paragraf deduktif berupa
pernyataan umum yang dikemas dalam kalimat topik. Kemudian kalimat topik
tersebut diikuti oleh kalimat penjelas guna memperjelas informasi pada topik.
Jenis paragraf induktif memiliki ide pokok yang terletak pada akhir
paragraf. Biasanya paragraf induktif diawali dengan penyebutan peristiwa
khusus terlebih dahulu dan kemudian kesimpulan terletak pada akhir kalimat.
Secara umum, ide pokok paragraf induktif bisa dilihat dengan adanya kalimat
konjungsi seperti jadi, akhirnya, akibatnya, oleh karena itu, maka dari itu,
berdasarkan uraian di atas, dan dengan demikian.

2
Jenis paragraf Deduktif-Induktif memiliki ide pokok di awal dan di akhir
paragraf. Meski memiliki dua kalimat topik tapi bukan berarti ide pokoknya
ada dua. Adanya dua kalimat topik itu hanya merupakan bentuk pengulangan
gagasan utama untuk mempertegas informasi.
Jenis paragraf ineratif merupakan paragraf yang memiliki ide pokok di
tengah-tengah paragraf. Biasanya paragraf ini diawali dengan kalimat-kalimat
penjelas terlebih dahulu kemudian diikuti ide pokok dan dilanjutkan kembali
dengan kalimat penjelas.
Jenis paragraf ini memiliki ide pokok menyebar dan tidak memiliki
kalimat utama. Hal ini dikarenakan pikiran utamanya terletak pada seluruh
paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimatnya.

B. Pembentukan Dan Perluasan Kalimat


Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran.
Dalam bahasa lisan kalimat diawali dan diakhiri dengan kesenyapan, dalam
bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda
seru, atau tanda tanya. Kalimat disusun berdasarkan unsur-unsur yang berupa
kata, frase, atau klausa.
Pikiran yang utuh pada setiap kalimat diungkapkan pada dua bagian,
yaitu subjek dan predikat. Subjek sebagai bagian yang menjadi pokok
pembicaraan dalam kalimat dijelaskan maknanya oleh predikat
Bagian bagian kalimat terdiri dari :
a. Subjek dan Predikat
Setiap kalimat sebagai bentuk pernyataan pikiran mempunyai subjek dan
predikat, baik yang dinyatakan secara tersurat maupun yang dinyatakan
secara tersirat. Subjek sebagai inti pembicaraan barulah menyatakan pikiran
jika dijelaskan oleh predikat.
Contoh : Mobil itu berhenti (mobil itu : subjek, berhenti : predikat)

3
b. Objek dan Keterangan
Objek dan keterangan adalah dua bagian kalimat yang sering muncul dalam
kalimat untuk melengkapi predikat.
Contoh : Saya Menyelesaikan Tugas Dengan sungguh-Sungguh (tugas :
objek, dengan sungguh-sungguh : keterangan)

c. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu pola kalimat, yaitu
terdiri dari satu subjek, satu predikat, dan bisa dilengkapi dengan objek dan
keterangan. Pola umum kalimat tunggal tersebut juga sederhana, yaitu S/P,
S/P/O, S/P/K, S/P/O/K
Contoh :
Anwar makan bakso (S/P/O)
Abqori berlari (S/P)
Ma'ruf belajar dengan tekun (S/P/K)
Syukron menjawab soal dengan teliti (S/P/O/K)

d. Kalimat Majmuk Setara


Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang terbentuk dari
penggabungan beberapa kalimat tunggal yang setara kedudukannya dan
menyatakan peristiwa yang terjadi secara berturut-turut atau dalam waktu
yang bersamaan.
Kalimat majemuk setara memiliki pola kalimat yang khas, yaitu S + P +
Keterangan + Konjungsi + S + P + Keterangan.

Contoh : Kerusakan jalan terjadi semakin cepat karena jalan terbebani


melebihi kapasitasnya.

4
e. Kalimat Majmuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terbentuk dari sebuah
kalimat tunggal yang salah satu bagiannya mengalami perluasan atau
penggantian dengan kalimat lain. Hubungan bagian kalimat yang satu
dengan bagian kalimat yang lain dalam suatu struktur kalimat majemuk
tidak sama atau bertingkat. Bagian yang lebih tinggi kedudukannya disebut
induk kalimat (klausa utama), sedangkan bagian yang lebih rendah
kedudukannya disebut anak kalimat (klausa sematan).
Contoh :Hidupnya hancur berantakan seolah-olah dunia sudah kiamat

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Paragraf adalah satu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas daripada
kalimat. sebuah paragraf terdiri atas beberapa kalimat.setiap paragraf hanya
boleh mengandung satu ide pokok. Jenis jenis paragraf dibagi menjadi beberapa
bagian yaitu paragraf deduktif, paragraf induktif, deduktif-induktif, ineratif dan
paragraf menyebar. Dalam bahasa lisan kalimat diawali dan diakhiri dengan
kesenyapan, dalam bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan
tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya.

B. Saran
Makalah ini memiliki banyak ilmu dan wawasan yang baik untuk di pelajari.
oleh karena itu, kami berharap agar pembaca memahami isi dari makalah ini.

6
DAFTAR PUSTAKA

syamsulrijalpaddaitu.blogspot.com/2015/09/pembentukan-dan-pengembangan-
paragraf. Diakses pada 25 oktober 2022, dari
http://syamsulrijalpaddaitu.blogspot.com/2015/09/pembentukan-dan-
pengembangan-paragraf.html
kompasiana.com. 11 juni 2021. Pembentukan dan perluasan kalimat. Diakses
pada 25 oktober 2022, dari
https://www.kompasiana.com/hayyihm/60c31db68ede481ca857b052/pembentuka
n-dan-perluasan-kalimat

Anda mungkin juga menyukai