Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TATA PARAGERAF BAHASA INDONESIA

Disusun oleh:

1. Insanri sahri indriani 8. Marisa Asmarini


2. Aulia asmania ilma 9.Saprudin
3. Irmani ardila 10. Rezal Efendi
4. Siti ramlah 11.Wahyuni Sri Zalianty
5. Haofi 12. Ercilia Indah Jayanti
6. Dewi Sartika 13.Wiwin Ruli Asmaya
7. Lina Novi Herawati 14. Holifah Sazwani
15. Mia ilmasari

PEROGERAM SETUDI S1 ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH


TINGGI ILMU KESEHATAN HAMZAR LOMBOK TIMUR (NTB)
TAHUN AKADEMIK 2022/202
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayahnya,
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ tata paragraf
bahasa indonesia”.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah bahasa Indonesia.


Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang tata
paragraf bahasa Indonesia bagi para pembaca dan bagi para penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada ibuk Hilmiatun M.Pd selaku dosen


mata kuliah bahasa Indonesia. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan keritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah
ini.

Lombok Timur, oktober 2022/2023

penulis

i
DAPTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................1
B. Tujuan................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Paragraf..........................................................2
B. Kegunaan faragraf............................................................2
C. Macam- macam paragraf.................................................3
D. Syarat- Syarat Pembentukan Paragraf...........................5
E. Letak Kalimat Utama.......................................................5
F. Pola Pengembangan Paragraf..........................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................9
B. Keritik dan Saran..............................................................9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kemampuan menerapkan ejaan yang di sempurnakan (EYD), memilih
kata yang tepat, membuat kalimat yang efektif, belum sepenuhnya
menjaminkan seseorang mampu menulis. Didalam menuangkan
gagasan atau pikiran, kita dituntut untuk mampu menghubungkan
kalimat dengan kalimat dalam satu kesatuan yang padu. Hubungan itu
menyatakan satu kesatuan yang diikat oleh struktur bahasa kesatuan
yang logis. Untuk menulis dan mengarang, didasari dalam bentuk
pararaf.
Parageraf pada dasarnya miniatur sebuah karangan.Paragerap
mempunyai tujuan yang di nyatakan kalam kalimat topik dan
mempunyai seteruktur yang jelas serta uraiannya tuntas dalam sebuah
gagasan utamanya.Mengembangkan gagasan utama atau pokok
menjadai sesuatu parageraf yang terpadu bukan suatu hal yang mudah
bagi penulis pemula,banyak kesulitan dalam memelihara kesatuan dari
sebuah parageraf menjadi parageraf yang dapat membantu
membedakan dimana suatu gagasan mulai dan berakhir.

B .Tujuan

Adapun tujuan dari pembutan makalah ini yaitu;

1. Memahami penggunaan paragraf


2. Jenis paragraf
3. Syarat pembentukan paragraf
4. Pola pengembangannya.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Paragraf

Parageraf merupakan seperangkat kalimat yang membicarakan suatu


gagasan atau topik. Kalimat- kalimat dalam parageraf memperlihatkan
kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk
gagasan atau topik tersebut. Seluruh Kalimat yang ada didalam
paragraph tersebut tentunya akan membicarakan sebuah masalah yang
bertalian erat dengan pokok bahasan/topik pada paragraf tersebut.
Sebuah pikiran tidak cukup dituangakan dalam sebuah kalimat saja,
tetapi perlu juga untuk dituangkan dalam beberapa kalimat yang
kemudian dihimpun menjadi sebuah paragraf. Pada dasarnya paragraf
itu hanya terdiri atas dua hal, yaitu isi dan bentuk. Isi adalah pikiran,
sedangkan bentuk adalah kalimat- kalimat yang mengandung pikiran.
Paragraf sebenarnya bukanlah sebuah kumpulan kalimat topik,
melainkan paragraf itu menjadi hanya berisi satu kalimat topik dan
beberapa kalimat penjelasan. Setiap kalimat penjelasan berisi detail
spesifik, tidak mengulang pikiran penjelas lainnya.
Sebuah kalimat harus mengandung pertalian yang logis antara
kalimatnya. Ide pokok dalam paragraf sesungguhnya merupakan sebuah
keharusan. Sebuah paragraf juga mutlak memiliki ideutama atau pokok
pikiran. Tanpa ide pokok tersebut, sebuah kumpulan kalimat tidaklah
disebut paragraf. Paragraf juga mensyaratkan adanya kelengkapan.
B. Kegunaan paragraph
Untuk itu, agar pargraf memiliki fungsi seterategis dalam menjembatani
gagasan penulis dan pembacanya, berikut kegunaan paragraf yaitu;

2
1. Mengekspresikan gagasan secara tertulis dengan member
bentuk suatu pikiran dan perasaan kedalam serangkaian kalimat
yang tersusun secara logis, dalam satu kesatuan.
2. Menandai peralihan gagasan bagi karangan yang terdiri
beberapa paragraf, ganti paragraf bearti ganti pikiran.
3. Paragraf memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis,
dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya.
4. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan
satuan unit pikiran yang lebih kecil.
5. Memudahkan pengendalian variable terutama karangan yang
terdiri atas beberapa pariabel
C. Macam- macam paragraf
Macam paragraf memang banyak ragamnya. Untuk membedakan antara
yang satu dengan yang lainnya, pembagian macam paragraf dapat di
kelompokkan. Menurut posisi kalimat topiknya, paragraf terdiri atas
empat macam, yaitu;
1. Paragraf deduktif
Pikiran utama didepan, pikiran penjelasan di belakang.
2. Paragraf induktif
Pikiran penjelasan didepan, pikiran di belakang.
3. Paragraf deduktif- induktif
Gabungan antara paragraf iduktif dan deduktif.
4. Paragraf penuh kaliamt topik

Menurut sifat isinya, paragraf dibedakan atas;

1. Paragraf persuasi
paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi
pembaca agar melakukan sesuatu.
Cirri- cirinya: ada bujukan atau ajakan untuk berbuat
sesuatu.
2. Paragraf argumentasi

3
Sebuah paragraf yang mejelaskan pendapat dengan berbagai
keterangan dan alas an. Hal ini dimaksudkan untuk
meyakinkan pembaca.
Cirri- cirinya: ada pendapat dan ada alasannya.
3. Paragraf narasi
Paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian
yang didalamnya terdapat alur cerita, seting, tokoh dan
konflik tetapi tidak memiliki kalimat utama.
Cirri- cirinya: ada kejadian, ada pelaku, dan ada waktu
kejadian.
4. Paragraf deskripsi
Paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga
pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek
yang di gamabarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat
berupa orang, benda, atau tempat.
Cirri- cirinya: ada objek yang di gambarkan atau
menggunakan panca indra.
5. Paragraf eksposisi
Paragraf yang berisi ide, pendapat, buah pikiran, informasi,
atau pengetahuan yang ditulis dengan tujuan untuk
memperluas wawasan pembaca.
Cirri- cirinya: biasanya terdapat kata “ adalah “ dan
merupakan informasi.

Menurut fungsinya, paragraph dibedakan menjadi tiga macam yaitu;

1. Paragraf pembuka
Paragraf untuk sampai pada segala pembicaraan yang akan
menyusun.
2. Paragraf pengembang
Paragraf yang terletak diantara paragraf pembuka dengan paragraf
yang terakhir didalam bab atau anak bab.

4
3. Paragraf penutup
Paragraf yang terdapat pada akahir kanan atau pada akahir satu
kesatuan yang lebih kecil didalam karangan.
D. Syarat syarat pembentukan paragraf
Untuk dapat dikatakan sebagai sebuah paragraph yang baik dibutuhkan
kesatuan, kepaduan, termasuk kelengkapan parageraf. Dan berikut ini
uraiannya,
a. Kesatuan (Unity)
Paragraf hanya berisi satu ide pkok dala pengungkapannnya haus
didukung oleh kalimat kalimat- klmat, baik sebagai kaliat utama
maupun sebagai kaliamat penjelas. Semua kaliat yang diungkapkan
dalam paragraf merupakan jalinan yang membentuk ide pokok
tersebut. Semua unsure yang hadir dalam paragragf harus bersama-
sama digerakkan untuk menunjang sebuah maksud tunggal atau tema
tunggal.
b. Kepaduan (koherensi)
Paragraf dibangun oleh kalimat- kalimat yang saliang mendukung
satu sama lainnya secara timbale balik. Agara hal tersebut terwujud
maka kaliata kaliamat harus dipadukan /disetelkan. Jadi kepaduan
menitik beratkan pada hubungan antara kalimat satu dengan kalimat
yang lainnya.
c. Kelengkapan
Paragraf dikatakan lengkap apabila berisi kalimat kalimat penjelas
yang cukup untuk kejelasan topik atau kalimat utama.
E. Letak kaliamat utama
Untuk memenuhi syarat kesatuan, sebuah paragraf hanya memiliki satu
ide pokok. Ide pokok tersebut diwujudkan dalam bentuk kalimat utama.
Sebuah paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya digolongkan
menjadi;
1. Paragraf deduktif

5
Paragraf yang dikembangkan dari umum kekhusus. Bagia umum
pada paragraf ini adalah ide pkok, sedang bagaian khusus adaah ide
penjelasannya. Paragraf ini dimulai denagn mengemukakan ide
pokok dalam kalimat topik kemudian diikuti dengan idea tau pikiran
penjelas yang berfungsi untuk menerangkan, menjabarakan, merinci,
menjelaskan ide pokok dalam satu atau beberapa kalimat penjelas.
Karena bagian umum paragraf diletakkan dibagian awal dan dijelaska
oleh bagian khusus yang diletakkan ssudahnya, paragraf ini
dikembangakan dari umum kekhusus.
2. Paragraf induktif
Merupakan kebalikan dari paragraf deduktif, yaiu paragraf yang
dikembangkan dari khusus keumum. Pengembangan paragraf ini
dimulai denagn mengemukakan satu atau beberapa ide penjelas
dalam kalimat penjelas yang selanjutnya diikuti dengan ide pokok
dalam kalimat topic sebagai simpulan umum dari beberapa buah idea
atau pikiran penjelas sebelumnya.
3. Paragraf campuran
Gabungan dari paragraf deduktif dan induktif. Dimulai dengan
mengemukakan ide pokok dalam kalimat topic kemudian diikuti
dengan stu atau beberapa ide penjelas dalam kalimat- kalimat
penjelas. Diakhir paragraf dikemukakan lagi ide pokok paragraf baik
dengan kalimat yang sama maupun kalimat yang berbeda namun
memiliki persamaan makna. Kalimat topik yang ada pada akhir
paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf.
4. paragraf deskriptif
paragraf yang tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya
menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kaliamat kalimat
penjelas.
F. Pola pengembangan paragraf
Pikiran utama dari sebuah paragraf hamya akan jelas jika diperinci
pikiran pikiran penjelas. Tiap pikiran penjelas dapat dituang kedalam

6
suatu kalimat penjelas atau lebih. Dalam sebuah paragraf terdapat satu
pikiran utama dan beberapa pikiran penjelas.
Paragraf harus diuraikan dan dikembangkan oleh para penulis atau
pengarang denagn variatif. Berikut adalah pola pengembangan
paragraf;
1. Pertentangan
Kalimat-kalimat yang terdapat dalam paragraf tersebut
menggunakan ungkapan seperti : berbeda dari, bertetangga dari,
sedangkan, lainhalnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang
dari.
2. Alamiah
Didasarkan pada tata ruang dan waktu (kronologis). Urutan ruang
merupakan urutan yang akan membawa pembaca dari satu titik ke
titik berikutnya dalam saru ruang. Urutan waktu adalah urutan yang
menggambarkan urutan terjadinya peristiwa.
3. Analogi
Dimulai dari sesuatu yang bersifat umum, sesuatu yang banyak
dikenal oleh publik, sesuatu yang banyak dipahami kebenarannya
oleh orang dengan sesuatu yang masih baru, sesuatu yang belum
banyak dipahami publik.
4. Klasifikasi
Dalam paragraf perannya untuk mengelompokkan hal- hal yang
mempunyai persamaan. Biasanya diperinci lagi lebih lanjut kedalam
kelompok- kelompok yang lebih kecil lagi.
5. Sebab- Akibat
Dilakukan jika menerangkan satu kejadian baik dari segi penyebab
maupun dari segi akibat. Ungkapan yang biasa digunakan :
padahal, akibatnya, oleh karena itu, dan, karena.
6. Kelimaks- Anti Kelimaks

7
Rincian gagasan dari gagasan yang paling bawah atau rendah
menuju gagasan yang paling tinggi kedudukan atau kepentingannya.
Kebalikannya adalah anti kelimaks.
7. Komparatif dan Kontransif
Paragraf dapat dikembangkan dengan cara perbandingan dengan
dimensi dimensi kesamaannya. Dengan cirri karakternya,
tujuannya, bentuknya. Perbandingan yang dilakukan dengan cara
mencermati dimensi- dimensi kesamaannya untuk mengembangkan
paragraf yang demikian dan inilah yang disebut dengan komparatif.
Sebaliknya, perbandingan yang dilakukan denagn cara mencermati
perbandingan yang dimensi- dimensinya tidak sama disebut
kontransif.
8. Definisi luas
Definisi adalah uraian pengertian. Artinya, ada definisi yang lebih
luas yang terdiri dari beberapa paragraf, bahkan lebih panjang lagi.
9. Proses
Isi paragraf yang menguraikan suatu proses. Proses yang
merupakan suatu urutan tindakan atau prbuatan untuk menciptakan
atau menghasilkan sesuatu.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahwa penulisan paragraf itu tidak semudah yang biasa kita tuangkan,
namun banyak hal yang prlu kita perhatikan dalam kegiatan menulis itu.
Ilmu yang kita teriama mengenai tata paragraf ini sesungguhnya menjadi
dasar ilmu yang paling penting dalam mendukung dunia perkuliahan
kita. Penulisan paragraf yang terdiri dari beberapa pengaturan tersebut
memang sudah sepantasnya menjadi bekal pengantar penulisan karya
tulis ilmiah yang baik dan benar dan juga manfaat penulisan serta
maksudnya tersampaikan secara jelas kepada para pembaca.
B. Keritik dan saran
Penyusunan makalah merumuskan untuk memberikan keritik dan saran
kepada;
1. Pelajar
Sebaiknya dalam pengajaran mengenai paragraf ini janganlah disia
siakan karena memang ilmu yang satu ini tidak akan terlepas dari
dunia pendidikan dan sebagai pencitraan dari pelajar yang baik
adalah pelajar yang mampu memberikan karyanya dalam karya
ilmiah dengan penulisan yang baik dan benar serta memperhatikan
setiap syarat demi syarat yang ada didalamanya. Sehingga disini
tidak ada yang menyalahgunakan karya tulisnya secara asal- asalan.
2. Pengajar
Pengajar tentunya sudah memiliki bekal yang cukup matang dan
kuat untuk di sampaikan kerpada para pelajarnya. Pengajar yang
khususnya dibidang ilmu tata tulis, sudah sepantasnya memberikan
pesan yang baik dan benar tentang apa yang berkaitan dengan
penulisan paragraf sebagai bekal para pelajar untuk menempuh jejak

9
pendidikan yang lebih lanjut suapaya bisa menghasilkan karya-
karya tulis yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

(Drs. Sri Satata, Devi Suswandari, & Dadi Waras Suhardjono, 2014)

http ://harlifpedia.blogspot.com/2014/04/kegunaan-paragraf.html

http ://www.disukai.com/2012/10/macam-macam-paragraf-dan-
contohnya.html

http ://karangan-dheasy.blogspot.com/2008/04/syarat-pembentukan-
paragraf.html

http ://blogpendidikanbahasa.blogspot.com/2012/08/jenis-paragraf-
berdasarkan-letak-kalimat-utama.html

http ://bahasaindosugik.blogspot.com/2011/12/pola-pengembangan-
paragraf.html

10

Anda mungkin juga menyukai