BAHASA INDONESIA
“PEMBENTUKAN PARAGRAF”
KELOMPOK 5
1. GILANG PERMANA NASRUDDIN (A021191150)
PRODI MANAJEMEN
UNIVERISTAS HASANUDDIN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Than Yang Mah esa atas berkatnya sehingga
Makalah ini membahas mengenai ruang lingkup kajian meliputi tema antara lain
pengertian paragraf, tujuan pembentukan paragraf, jenis-jenis paragraf, pikiran utama dan
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak ......yang telah memberikan
kami tugas ini dan telah memberikan arahan serta bimbingan sehingga kami dapat
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini belumlah sempurna, maka dari
itu kami mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari pembaca.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
Halaman judul
Kata pengantar ...................................................................................................i
Daftar isi .............................................................................................................ii
BAB I : Pendahuluan
A. Latar belakang ....................................................................................1
C. Tujuan .................................................................................................2
BAB II : Pembahasan
A. Pengertian paragraf.............................................................................3
C. Ciri-ciri paragraf.................................................................................5
D. Struktur Paragraf.................................................................................6
E. Fungsi paragraf...................................................................................7
F. Jenis-jenis paragraf.............................................................................7
A. Kesimpulan.......................................................................................15
B. Saran ................................................................................................15
Dafar pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri
paragraf merupaka sanian kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti
tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan
atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini
wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya
yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai
dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas
memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boeh saja
hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak
1
Kalimat-kalimat yang telah dibuat dan disusun secara efektif perlu dihimpun
dan dipadukan satu sama lain dengan membentuk satuan yang lebih besar, yaitu
paragraf yang telah dibentuk, seorang penulis dapat menyusun dan mengembangkan isi
pikirannya secara bertahap dan tertib sehingga maksud penulis mudah dipahami dan
diterima oleh pembaca. Oleh sebab itu, terampil menulis paragraf perlu dikuasai oleh
setiap orang yang memiliki aktivitas menulis, terutama bagi mereka yang ingin menulis
karya tulis ilmiah. Agar dapat terampil menulis paragraf yang baik, seseorang harus
banyak berlatih.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Dapat menjelaskan pengertian paragraf
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Paragraf
Paragraf adalah satu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas daripada
kalimat. Sebagai satuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas, paragraf terdiri atas
kumpulan atau rangkaian kalimat yang mendukung suatu ide pokok yang tertuang dalam
kalimatutama atau kalimat topik. Ide pokok tersebut akan menjadi penjelas apabila
Pengertian di atas memberikan pemahaman kepada kita bahwa sebuah paragraf terdiri
atas beberapa kalimat. Akan tetapi, dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan
paragraf yang hanya terdiri atas satu kalimat. Hal ini memang dimungkinkan. Namun,
dalam pembahasan bab ini wujud paragraf semacam itu dianggap sebagai pengecualian.
Jika ditinjau dari segi komposisi memililki bentuk yang kurang ideal dan juga jarang
Setiap paragraf hanya boleh mengandung satu ide pokok. Perhatikan contoh paragraf
(1) berikut.
Contoh (1) :
(a) Dalam perkembangan bahasa Indonesia selalu mengalami perubahan. (b) Perubahan
itu antara lain berupa penambahan kata-kata baru, baik dari bahasa daerah maupun
dari bahasa asing. (c) Penambahan yang berasal dari bahasa asing, misalnya
astronout, kosmonaut, satelit, komputer, dan televisi. (d) Penambahan kata-kata baru
3
(b) Paragraf tersebut terdiri atas empat kalimat, semuanya membicarakan perkembangan
“perkembangan bahasa Indoenesia” yang tertuang dalam kalimat (a). Kalimat (b),
(c), dan (d) merupakan kalimat penjelas karena ketiga kalimat itu menjelaskan ide
Kita akan kesulitan memahami isi suatu paragraf apabila kita mambaca sebuah tulisan
yang tidak tersusun atas kesatuan paragraf. Keteraturan penyajian gagasan dalam karya
tulis dapat dilakukan jika setiap paragraf hanya memuat satu ide pokok yang dinyatakan
dalam kalimat utama. Gagasan bawahan yang berfungsi sebagai ide penjelas terhadap ide
Penyusunan paragraf dalam karya tulis mempunyai dua tujuan, yaitu: pertama,
memudahkan pengertian dan pemahaman dengan cara menyekat -nyekat ide pokok yang
satu dari ide pokok yang lain berdasarkan keharusan untuk mengungkapkan satu ide
pokok saja pada setiap paragraf. Hal ini sekaligus menunjukkan adanya penghentian
secara wajar dan formal sebelum beralih ke paragraf berikutnya. Jika terdapat dua atau
lebih ide pokok, paragraf tersebut perlu dipecah menjadi dua atau lebih paragraf. Kedua,
memudahkan pembaca mengikuti uraian penulis secara sistematis dari ide yang satu ke ide
yang lain sehingga pemusatan perhatian dapat dilakukan terhadap setiap ide yang
Contoh (2) :
(a) Saharuddin Dg. Gassing tidak tahu banyak tentang desa kelahirannya. (b) Ia tidak
tahu-menahu mengapa desanya itu dinamai desa Bontomarannu. (c) Ia tidak tahu-
4
(d) Ia juga tidak tahumengapa nenek moyangnya dahulu sampai ke desa itu. (e) Meski
sudah uzur, Saharuddin Dg. Gassing masih gesit dan cekatan. (f) Begitu bangun pagi,
tanpa harus minum kopi dahulu, ia sudah memikul cangkul menuju sawah
garapannya. (g) Ia terus mengayunkan cangkulnya membongkar tanah liat yang sudah
Paragraf contoh (2) di atas tidak dapat disebut paragraf yang baik sebab
mengandung dua ide pokok, yaitu kalimat (a) dan kalimat (e). Oleh karena itu,
paragraf tersebut dipecahkan menjadi dua paragraf seperti yang telihat pada contoh
berikut.
Contoh (2a) :
(a) Saharuddin Dg. Gassing tidak tahu banyak tentang desa kelahirannya. (b)
Ia tidak tahu-menahu mengapa desanya itu dinamai desa Bontomarannu. (c) Ia tidak
mengering. (d) Ia juga tidak tahu mengapa nenek moyangnya dahulu sampai ke desa
itu.
(a) Meski sudah uzur, Saharuddin Dg. Gassing masih gesit dan cekatan. (b)
Begitu bangun pagi, tanpa harus minum kopi dahulu, ia sudah memikul cangkul
C. Ciri-ciri Paragraf
1. Setiap paragraf memiliki satu kalimat topik dan yang lainnya merupakan kalimat
penjelas
5
D. Struktur Paragraf
terdiri dari beberapa kalimat. Kalimat tersebut yaitu kalimat utama dan kalimat
penjelas. Kalimat utama adalah kalimat yang memuat ide pokok atau gagasan utama.
Sedangkan kalimat penjelas adalah kalimat yang memuat penjelasan kalimat utama.
Kalimat Utama
Terdiri atas satu kalimat saja. Biasanya kalimat utama memiliki ciri ciri
3. Memiliki arti yang jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain.
Kalimat Penjelas
maknanya.
6
4. Isinya berupa perincian, keterangan, contoh, dan data lain yang mendukung
kalimat utama.
Struktur suatu paragraf biasanya berkaitan dengan pengurutan letak kalimat utama
dan kalimat-kalimat penjelas. Atas dasar kategori kalimat dalam paragraf tersebut,
E. Fungsi Paragraf
suatu kesatuan
2. Menandai peralihan (pergantian), gagasan baru bagi karangan yang terdiri dari
beberapa variabel.
F. Jenis-jenis Paragraf
alinea/paragraf yang satu dengan yang lainnya. Berikut ini jenis-jenis paragraf yang terdiri
Paragraf deduksi artinya paragraf yang memiliki pikiran utama pada awal
7
sering juga disebut paragraf umum ke paragraf khusus. Contoh paragrafnya adalah
Contohnya :
" Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah terserang
penyakit. Fisik orang yang berolahraga dengan yang jarang atau tidak pernah
berolahraga sangat jelas berbeda. Contohnya jika kita sering berolahraga fisik kita
tidak mudah lelah, sedangkan yang jarang atau tidak pernah berolahraga fisiknya akan
Contohnya:
" Pak Sopian memiliki kebun kakao seluas 1 hektar. Tetangganya, Pak Gatot, juga
memiliki kebun kakao seluas 1 hektar. Adik Pak Gatot, Ali Bashya, malah memiliki
kebun kakao yangt lebih luas daripada kakaknya, yaitu 2,5 hektar. Tahun ini
merupakan tahun ketiga bagi mereka memanen kakao. Seperti mereka, dari 210
penduduk petani di Desa Sriwaylangsep, 175 kepala keluarga berkebun kakao. Maka,
tidaklah heran apabila Desa Sriwaylangsep tersebut dikenal dengan Desa Kakao.
Kalimat utamanya pada sebuah paragraf pada hakekatnya hanya memiliki satu
kalimat utama. Tapi, pada paragraf kombinasi, kalimat utamanya bisa terletak pada
awal atau juga bisa terletak pada akhir paragraf. Jika dikatakan kombinasi, karena jika
kalimat utamanya terletak pada awal kalimat, maka akan ditegaskan pada akhir
8
kalimat, begitu juga sebaliknya. Sehingga, paragraf ini sering disebut paragraf
deduktif-induktif.
Contohnya:
kuat,murah, dan sehat. Pihak dari pekerjaan umum sudah lama menyelidiki bahan
rumah yang murah, tetapi kuat. Tampaknya bahan perlit yang diperoleh dari batuan
gunung beapi sangat menarik perhatian para ahli. Bahan ini tahan api dan air tanah.
Usaha ini menunjukan bahwa pemerintah berusaha membangun rumah yang kuat,
kalimat yang membangun suatu paragraf sama pentingnya sehingga tidak satupun
kalimat yang khusus menjadi kalimat topik. Paragraf ini sering dijumpai dalam
uraian-uraian yang bersifat deskriptif dan narasi terutama dalam karangan fiksi.
Contohnya:
" Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan rumah. Dengan udara
yang sejuk dan menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah terdengar suara ayam
berkokok yang menandakan pagi hari yang sangat indah. Kuhirup udara pagi yang
segar sepuas-puasku."
dan pendapat penulis diungkapkan dalam bentuk fakta. Ciri khas paragraf
9
argumentasi terletak pada pendapat yang disertai dengan alasan yang mendukung.
rutin yang diselenggarakan oleh HMTK untuk memilih ketua dan wakil HMTK yang
2008 – 2009, maka sebagai penggantinya dilakukan mujur untuk memilih ketua dan
Paragraf persuasi adalah paragraf yang isinya berupa ajakan yang mengajak
pembaca dengan mengemukakan alasan, contoh dan bukti yang kuat, untuk
mengikuti ajakan penulis. Contohnya majalah, surat, surat kabar, radio, selebaran,
Contoh : “Marilah kita membuang sampah pada tempatnya, agar lingkungan kita
bebas dari banjir dan bebas dari penyakit yang disebabkan oleh sampah – sampah
yang di buang tidak pada tempatnya. Oleh karena itu, perlu kesadaran pada diri kita
c. Paragraf Deskripsi/Deskriptif
objek yang sedang dibicarakan atau dituliskan sehingga pendengar atau pembaca
seolah-olah melihat objek yang sedang dibicarakan. Atau dengan kata lain paragraf
keadaan peristiwa tersebut secara langsung. Biasanya digunakan dalam karya sastra
10
Contoh :“Rachmat Djoko Pradopo lahir 3 November 1939 di Klaten, Jawa Tengah.
Tamat SD dan SMP (1955) di Klaten, SMA II (1958) di Yogyakarta. Masuk Jurusan
Sastra Indonesia Universitas Gadkah Mada, tamat Sarjana Sastra tahun 1965. pada
tahun 1978 Rachmat mengikuti penataran sastra yang diselenggarakan oleh Pusat
Bahasa Jakarta bersama ILDEP dan terpilih untuk melanjutkan studi di Pascasarjana
Rijkuniversiteit Leiden, Nederland, tahun 1980 – 1981, di bawah bimbingan Prof. Dr.
A. Teeuw”.
d. Paragraf Eksposisi
memperluas atau menambah wawasan pembaca atau pendengar. Bentuk paragraf ini
biasa dipakai untuk memaparkan cara membuat sesuatu, cara menggunakan sesuatu.
Contohnya penulisan cara kerja sebuah mesin, cara mengkomsumsi obat-obatan dan
sebagainya.
Contoh : “Kini hadir mesin cuci dengan desain bunga chrysant yang terdiri dari
beberapa pilihan warna, yaitu pink elegan dan dark red untuk ukuran tabung 15 kg.
Disamping itu, mesin cuci dengan bukaan atas ini juga sudah dilengkapi dengan LED
e. Paragraf Narasi/Naratif
Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan kejadian atau peristiwa dari
awal sampai akhir yang dikaitkan dengan kurun waktu tertentu dalam bentuk
yang ingin disampaikan penulis berdasarkan urutan waktu. Biasanya digunakan dalam
11
Contoh : “ Pada game pertama, Kido yang bermain dengan lutut kiri dibebat
mendapat perlawanan ketat Chai/Liu hingga skor imbang 16 – 16. pada posisi ini,
keunggulan mereka.”
a. Paragraf Pembuka
masalah yang akan dibahas. Sebagai bagian yang mengawali sebuah karangan. Paragraf
pembaca untuk mengetahui isi seluruh karangan. Bentuk-bentuk berikut ini dapat
1) kutipan, pribahasa, anekdot atau cerita yang lucu, singkat dan mengesankan;
6) sebuah pertanyaan;
karangan yang telah dirumuskan dalam paragraf pembuka. Paragraf pengembang dalam
12
3) menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya;
c. Paragraf Penutup
seluruh karangan. Paragraf ini biasanya berisi simpulan atau saran atau bahkan penegasan
sebagai berikut:
1) Sebagai paragraf penutup, maka paragraf ini tidak boleh terlalu panjang
2) Isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti
seluruh uraian.
G. Syarat Paragraf
Ada pun syarat sari paragraph yaitu harus memiliki kesatuan kepaduan dan
1. Kesatuan (Kohesi)
Yang dimaksud dengan kesatuan dalam paragraf adalah bahwa sebuah paragraf
yang baik, hanya boleh mengandung satu gagasan. Jika kalimat-kalimat yang ada dalam
sebuah paragraf saling berhubungan dan saling mendukung dalam menjelaskan gagasan
pokok paragraf, maka paragraf tersebut dapat dikatakan memiliki kesatuan gagasan.
Sebuah paragraf yang memiliki lebih dari satu gagasan akan menimbulkan ketidakjelasan
2. Kelengkapan
13
- Gagasan utama
- Kalimat utama
menuangkan gagasan utama tersebut ke dalam sebuah kalimat utama. Jadi dalam kalimat
utama tersirat gagasan utama. Kita bisa meletakkan kalimat utama di awal, di akhir
- Kalimat Penjelas
Sebuah kalimat utama yang mengandung gagasan utama belum bisa dikatakan
sebuah paragraf, karena itu paragraf membutuhkan kalimat penjelas. Kalimat penjelas ini
berfungsi menjelaskan ide dari kalimat utama sehingga menjadi jelas, rinci dan lengkap.
Yang harus diperhatikan dalam membuat kalimat penjelas adalah, jangan sampai kalimat
penjelas tersebut menyimpang dari ide pokok. Semua kalimat penjelas harus saling
Dengan terpenuhinya semua unsur ini maka sebuah paragraf akan menjadi
3. Kepaduan (Koherensi)
Kalimat-kalimat dalam sebuah paragraf yang terangkai secara logis dan saling
mendukung gagasan utama disebut dengan kepaduan atau koherensi. Kepaduan ini bisa
kita dapatkan dengan penggunaan konjungsi baik intra kalimat maupun antar kalimat.
Ketiga hal di atas adalah syarat wajib yang harus dipenuhi untuk membentuk
paragraf yang baik. Dengan terpenuhinya syarat-syarat di atas, sebuah paragraf akan lebih
mudah dipahami.
Contoh Paragraf :
Dari dahulu hingga sekarang, boneka tetap menjadi mainan kesukaan anak
perempuan. Mainan ini disukai anak perempuan karena bentuknya yang feminin. Selain
14
bentuknya karena bentuknya yang unik, boneka juga disukai anak perempuan karena
naluri alamiahnya sebagai seorang perempuan yaitu, suka mengasuh dan menyayangi.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
membentuk suatu gagasan tertentu. Paragaf dibedakan menjadi tiga yaitu paragraf yang terbentuk
berdasarkan sifat dan tujuan, berdasarkan letak kalimat utamanya, dan berdasarkan isinya. Sebuah
paragraf yang baik harus memperhatikan beberapa persyaratan agar terbentuk suatu gagasan yang
B. Saran
Agar sebuah paragraf dapat tersusun dengan baik dan sesuai EYD diperlukan sebuah
ketelitian dan pengelolaan kata yang tepat. Menyusun sebuah paragraf harus seefektif mungkin
dan dapat menyampaikan ide pokok secara jelas sehingga mudah dipahami.
16
DAFTAR PUSTAKA
INTERNET:
https://www.ngelmu.co/pengertian-paragraf/
https://saqiraznurbaitilatikcahyati.com/2014/11/16/makalah-pembentukan-paragraf/
http://rewimolok.com/2012/04/makalah-pembentukan-paragraf.html
http://web-bahasaindonesia.com/2015/09/syarat-paragraf-yang-baik.html
17