Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penyusun, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Kerangka Karangan.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Permasalahan
PEMBAHASAN
Kerangka atau outline adalah suatu rencana yang memuat garis-garis besar
dari suatu susunan yang akan dibuat dan berisi rangkaian ide yang disusun secara
sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Sedangkan karangan adalah sebuah
karya tulis yang digunakan untuk menyampaikan suatu gagasan kepada pembaca.
Jadi kerangka karangan adalah suatu suatu rencana atau rancangan yang
memuat garis besar atau ide suatu kaya tulis yang disusun dengan sistematis dan
terstruktur.
1. Untuk memudahkan penulisan sebuah karya tulis agar menjadi lebih sistematis
dan rapih.
2. Untuk mencegah penulis keluar dari ide awal yang akan dibahas dalam suatu
karangan yang akan digarap.
3. Untuk mencegah penulis membahas suatu ide atau topik bahasan yang sudah
dibahas sebelumnya.
Sebelum anda mau melangkah, pertama kali dipikirkan adalah mau
kemana kita berjalan? lalu bila menulis, apa yang akan kita tulis? Tema adalah
pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu
karangan. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan. Kalau
tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat
sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang
akan ditulis. Tema sangat terpengaruh terhadap wawasan penulis. Semakin
banyak penulis membiasakan membaca buku, semakin banyak aktifitas menulis
akan memperlancar penulis memperoleh tema. Namun, bagi pemula perlu
memperhatikan beberapa hal penting agar tema yang diangkat mudah
dikembangkan. diantaranya :
b. Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
c. Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh.
Terkadang memang dalam menentukan tema tidak selamanya selalu sesuai
dengan syarat-syarat diatas. Contohnya saat lomba mengarang, tema sudah
disediakan sebelumnya dan kita hanya bisa memakainya.Ketika tema sudah
didapatkan, perlu diuraikan atau membahas tema menjadi suatu bentuk karangan
yang terarah dan sistematis. Salah satu caranya dengan menentukan judul
karangan. Judul yang baik adalah judul yang dapat menyiratkan isi keseluruhan
karangan kita.
2. Mengumpulkan bahan
Setelah punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda? Sebelum
melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan
eksistensi tulisan. Bagaimana ide, dan inovasi dapat diperhatikan kalau tidak ada
hal yang menjadi bahan ide tersebut muncul. Buat apa ide muluk-muluk kalau
tidak diperlukan. Perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan. Untuk
membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang
menarik penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi. Hal ini perlu dibiasakan
calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka
kembali kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. Banyak cara
mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara sesuai juga dengan
tujuan tulisannya.
3. Menyeleksi bahan
Setelah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan dibawa?
agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan
tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah
dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. berikut ini petunjuk-petunjuknya :
4. Membuat kerangka
Ada 2 macam karangan yaitu karangan yang bersifat fiksi dan karangan yang
bersifat nonfiksi. Fiksi lebih kearah khayalan sedangkan nonfiksi lebih ke arah
kejadian nyata (benar-benar terjadi). Penulisan karya tulis merupakan salah satu
contoh karangan nonfiksi karena kejadiannya yang benar-benar dialami, atau
dikerjakan. Sedangkan karangan fiksi contoh nyatanya adalah cerita pendek yang
terkadang berupa cerita yang tidak mungkin terjadi. Bekal ada, terpilih lagi, terus
melangkah yang mana dulu? Perlu kita susun selangkah demi selangkah agar
tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar ditengah jalan.
Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa
bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka karangan belum tentu sama
dengan daftar isi, atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang
sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang
sempurna.
Tahapan dalam menyusun kerangka karangan :
a. Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram
yang menjelaskan gagasan-gagasan yang timbul).
Merangkai karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis. Bila
terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan.
(karangan tidak mengalir)
PENUTUP
A. Kesimpulan
KERANGKA KARANGAN
Oleh :
1. FADLI (A021191198)
2. MUH. WIRA MATTALITTI (A0211911 )
3. A. AQILA ZIMA RAMADANI (A021191141)
4. SITI NUR ANNISA (A021191155)
5. PUTRI NABILAH ARISTAWIDYA (A021191173)
6. EVANIA INTAN P.MAKAMBAN (A021191145)
DEPARTEMEN MANAJEMEN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019