Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penyusun, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Kerangka Karangan.

Pembuatan makalah ini merupakan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia


yang di kerjakan secara kelompok.

Makalah ini berisi tentang Pengertian Kerangka Karangan, Fungsi dari


Kerangka Karangan, Jenis-jenis Kerangka Karangan, Syarat-syarat dalam
Membuat Kerangka Karangan, dan Langkah-langkah dalam membuat Kerangka
Karangan; yang mana penyusun telah berusaha semaksimal mungkin dan pastinya
bantuan dari berbagai pihak, sehingga penyusun mampu menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu. Dengan itu penyusun sangat berterima kasih banyak
kepada semua belah pihak yang telah membantu terselesainya makalah ini.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa banyak kekurangan baik dari


dalam susunan bahasa maupun penulisan. Oleh sebab itu terbuka bagi penyusun
saran dan kritik dari pembaca kepada penyusun, sehingga penyusun dapat
memperbaiki karya tulis ini.

Penyusun berharap semoga makalah ini memberikan manfaat dan inpirasi


kepada pembaca.

Makassar, 11 September 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Dalam membuat karya tulis, maka dibutuhkan suatu kerangka dalam


sebuah karangan. Didalam makalah ini penyusun menyajikan tentang bagaimana
atau apa saja syarat-syarat dalam membuat sebuah karangan.

B.     Permasalahan

Yang menjadi permasalahan dalam makalah ini adalah :

1.      Apa yang dimaksud kerangka karangan ?

2.      Apa fungsi kerangka karangan ?

3.      Apa saja jenis-jenis kerangka karangan ?

4.      Apa saja syarat-syarat dalam membuat kerangka karangan ?

5.      Bagaimana cara membuat kerangka karangan yang baik dan benar ?

C.     Tujuan Penulisan Makalah

Makalah ini dimaksud untuk:

1.      Menjelaskan maksud dari kerangka karangan.

2.      Menjelaskan fungsi-fungsi dari kerangka karangan.

3.      Menjelaskan jenis-jenis kerangka karangan.

4.      Menjelaskan syarat-syarat dalam membuat kerangka karangan.

5.      Menjelaskan tentang tata cara dalam membuat kerangka karangan.


BAB II

PEMBAHASAN

A.     Pengertian Kerangka Karangan

Kerangka atau outline adalah suatu rencana yang memuat garis-garis besar
dari suatu susunan yang akan dibuat dan berisi rangkaian ide yang disusun secara
sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Sedangkan karangan adalah sebuah
karya tulis yang digunakan untuk menyampaikan suatu gagasan kepada pembaca. 

Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis


besar dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide
yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Kerangka
karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak
keluar dari topik atau tema yang dituju. Pembuatan kerangka karangan ini sangat
penting, terutama bagi penulis pemula, agar tulisan tidak kaku dan penulis tidak
bingung dalam melanjutkan tulisannya.

Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis


besar dari suatu karangan yang akan digarap, dan merupakan rangkaian ide-ide
yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.

Jadi kerangka karangan adalah suatu suatu rencana atau rancangan yang
memuat garis besar atau ide suatu kaya tulis yang disusun dengan sistematis dan
terstruktur.

B.     Fungsi Kerangka Karangan

1.      Untuk memudahkan penulisan sebuah karya tulis agar menjadi lebih sistematis
dan rapih.

2.      Untuk mencegah penulis keluar dari ide awal yang akan dibahas dalam suatu
karangan yang akan digarap.

3.      Untuk mencegah penulis membahas suatu ide atau topik bahasan yang sudah
dibahas sebelumnya.

4.      Untuk memudahkan penulis mencari informasi pendukung suatu karangan yang


berupa data atau fakta.
5.      Untuk membantu penulis mengembangkan ide-ide yang akan ditulis di dalam
suatu karangan agar karangan menjadi lebih variatif dan menarik.

C.     Manfaat kerangka Karangan

Adapun manfaat kerangka karangan secara umum adalah untuk menyusun


karangan secara teratur. Selain itu ada beberapa manfaat kerangka karangan,
antara lain :

1.      Mempermudah pembahasan tulisan.

2.      Menghindari isi tulisan keluar dari tujuan awal.

3.      Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih.

4.      Memudahkan penulis mencari materi tambahan.

5.      Menjamin penulis bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.

6.      Memudahkan penulis mencapai klimaks yang berbeda-beda.

D.     Jenis-jenis Kerangka Karangan

Berdasar Sifat Rinciannya:


1) Kerangka Karangan Sementara / Non-formal:
cukup terdiri atas dua tingkat, dengan alasan:
a) topiknya tidak kompleks
b) akan segera digarap
2) Kerangka Karangan Formal:
terdiri atas tiga tingkat, dengan alasan:
a) topiknya sangat kompleks
b) topiknya sederhana, tetapi tidak segera digarap

E.       Syarat-syarat dalam Membuat Kerangka Karangan

Adapun syarat-syarat kerangka karangan yang baik antara lain :

1.      Pengungkapan maksudnya harus jelas.

2.      Tiap unit dalam kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan.


3.      Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis.

4.      Harus menggunakan pasangan simbol yang konsisten. 

F.      Langkah-langkah dalam Membuat Kerangka Karangan

            Pada dasarnya, untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah


awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita
dalam mengembangkan karangan, berikut langkah-langkahnya, antara lain :

1.      Menentukan tema dan judul

            Sebelum anda mau melangkah, pertama kali dipikirkan adalah mau
kemana kita berjalan? lalu bila menulis, apa yang akan kita tulis? Tema adalah
pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu
karangan. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan. Kalau
tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat
sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang
akan ditulis. Tema sangat terpengaruh terhadap wawasan penulis. Semakin
banyak penulis membiasakan membaca buku, semakin banyak aktifitas menulis
akan memperlancar penulis memperoleh tema. Namun, bagi pemula perlu
memperhatikan beberapa hal penting agar tema yang diangkat mudah
dikembangkan. diantaranya :

a.       Jangan mengambil tema yang bahasannya terlalu luas.

b.      Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.

c.       Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh.

       Terkadang memang dalam menentukan tema tidak selamanya selalu sesuai
dengan syarat-syarat diatas. Contohnya saat lomba mengarang, tema sudah
disediakan sebelumnya dan kita hanya bisa memakainya.Ketika tema sudah
didapatkan, perlu diuraikan atau membahas tema menjadi suatu bentuk karangan
yang terarah dan sistematis. Salah satu caranya dengan menentukan judul
karangan. Judul yang baik adalah judul yang dapat menyiratkan isi keseluruhan
karangan kita.
2.      Mengumpulkan bahan

       Setelah punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda? Sebelum
melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan
eksistensi tulisan. Bagaimana ide, dan inovasi dapat diperhatikan kalau tidak ada
hal yang menjadi bahan ide tersebut muncul. Buat apa ide muluk-muluk kalau
tidak diperlukan. Perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan. Untuk
membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang
menarik penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi. Hal ini perlu dibiasakan
calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka
kembali kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. Banyak cara
mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara sesuai juga dengan
tujuan tulisannya.

3.      Menyeleksi bahan

       Setelah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan dibawa?
agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan
tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah
dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. berikut ini petunjuk-petunjuknya :

a.       Catat hal penting semampunya.

b.      Jadikan membaca sebagai kebutuhan.

c.       Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.

4.      Membuat kerangka

       Ada 2 macam karangan yaitu karangan yang bersifat fiksi dan karangan yang
bersifat nonfiksi. Fiksi lebih kearah khayalan sedangkan nonfiksi lebih ke arah
kejadian nyata (benar-benar terjadi). Penulisan karya tulis merupakan salah satu
contoh karangan nonfiksi karena kejadiannya yang benar-benar dialami, atau
dikerjakan. Sedangkan karangan fiksi contoh nyatanya adalah cerita pendek yang
terkadang berupa cerita yang tidak mungkin terjadi. Bekal ada, terpilih lagi, terus
melangkah yang mana dulu? Perlu kita susun selangkah demi selangkah agar
tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar ditengah jalan.
Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa
bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka karangan belum tentu sama
dengan daftar isi, atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang
sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang
sempurna.
Tahapan dalam menyusun kerangka karangan :

a.       Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram
yang menjelaskan gagasan-gagasan yang timbul).

b.      Mengatur urutan gagasan.

c.       Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab.

d.      Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap

            Merangkai karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis. Bila
terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan.
(karangan tidak mengalir)

5.      Mengembangkan kerangka karangan

Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan


kita terhadap materi yang hendak kita tulis. Jika benar-benar memahami materi
dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata.
Terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam menyediakan
wawasan untuk mengembangkan karangan. Pengembangan karangan juga jangan
sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu
pengembangannya harus sistematis, dan terarah. Alur pengembangan juga harus
disusun secara teliti dan cermat. Semakin sistematis, logis dan relevan pada tema
yang ditentukan, semakin berbobot pula tulisan yang dihasilkan.
BAB III

PENUTUP

A.     Kesimpulan

kerangka karangan adalah suatu suatu rencana atau rancangan yang


memuat garis besar atau ide suatu kaya tulis yang disusun dengan sistematis dan
terstruktur. Dalam membuat kerangka karangan hal yang harus diperhatikan
adalah: menentukan tema dan judul; mengumpulkan bahan; menyeleksi
bahan;membuat kerangka; dan mengembangkan kerangka.

Dalam membuat kerangka karangan harus memperhatikan hal-hal yang


menjadi syarat dalam membuat kerangka karangan,yaitu pengungkapan maksud
yang jelas, tiap unit dalam kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan,
pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis, dan juga harus
menggunakan pasangan simbol yang konsisten.
MAKALAH

KERANGKA KARANGAN

Oleh :

1. FADLI (A021191198)
2. MUH. WIRA MATTALITTI (A0211911 )
3. A. AQILA ZIMA RAMADANI (A021191141)
4. SITI NUR ANNISA (A021191155)
5. PUTRI NABILAH ARISTAWIDYA (A021191173)
6. EVANIA INTAN P.MAKAMBAN (A021191145)

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019

Anda mungkin juga menyukai