PENGEMBANGAN ALINEA
Disusun Oleh
Dea Adisti
PRODI MANAJEMEN
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................5
C. Tujuan....................................................................................................................5
BAB II..............................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................6
1. Pengertian Paragraf.................................................................................................6
2. Kegunaan Paragraf.................................................................................................7
BAB III...........................................................................................................................15
PENUTUP......................................................................................................................15
A. KESIMPULAN....................................................................................................15
B. SARAN.................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16
BAB 1
3
PENDAHULUAN
Selama ini masih banyak orang yang asal-asalan dalam menyusun paragraf. Hal
itu dikarenakan karena kurangnya suatu pahamnya dalam memahami makna dalam
setiap paragraf itu sendiri. Dalam makalah yang singkat ini, kami akan membahas
tentang paragraf. Pembahasan akan kami mulai dari hal yang paling sederhana yaitu
pengertian paragraf, kegunaan, macam-macam hingga syarat-syarat paragraf dan
pengembangan paragraf itu sendiri.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Paragraf
Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam
suatu paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat
dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau topik,
kalimat-kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling
bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Paragraf dapat
disebut juga dengan istilah alinea. Alinea adalah kesatuan pikiran yang lebih tinggi
atau lebih luas dari kalimat. Alinea merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang
berkaitan dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah ide. Paragraf dapat juga
dikatakan karangan yang paling pendek (singkat). Dengan adanya paragraf, kita
dapat membedakan dimana suatu mulai dan berakhir.
2. Kegunaan Paragraf
Untuk menambah hal-hal yang penting atau untuk memerinci apa yang
sudah diutarakan dalam paragraf sebelumnya atau paragraf yang
terdahulu.
3. Macam-macam Paragraf
Paragraf Pembuka
6
harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup mempersiapkan
pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan. Paragraf pembuka ini tidak
terlalu panjang agar pembaca tidak merasa bosan. Di samping untuk menarik
perhatian pembaca, paragraf pembuka juga berfungsi untuk menjelaskan tentang
tujuan dari penulisan itu.
Paragraf Penghubung
Paragraf Penutup
Setiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok. Fungsi paragraf adalah
untuk mengembangkan gagasan pokok tersebut. Untuk itu, di dalam
pengembangannya, uraian-uraian dalam sebuah paragraf tidak boleh menyimpang
dari gagasan pokok tersebut. Dengan kata lain, uraian-uraian dalam sebuah paragraf
diikat oleh satu gagasan pokok dan merupakan satu kesatuan. Semua kalimat yang
terdapat dalam sebuah paragraf harus terfokus pada gagasan pokok.
Kepaduan
7
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh suatu paragraf adalah koherensi atau
kepaduan. Sebuah paragraf bukanlah sekedar kumpulan atau tumpukan kalimat-
kalimat yang masing-masing berdiri sendiri-sendiri, tetapi dibangun oleh kalimat-
kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Urutan pikiran yang teratur akan
memperlihatkan adanya kepaduan, dan pembaca pun dapat dengan mudah
memahami atau mengikuti jalan pikiran penulis tanpa hambatan karena adanya
perloncatan pikiran yang membingungkan.
Kelengkapan
Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup
untuk menunjang kejelasan kalimat topik atau suatu gagasan utama. Sebaliknya
suatu paragraf dikatakan tidak lengkap, jika tidak dikembangkan atau diperluas
dengan pengulangan-pengulangan. Berikut merupakan contoh paragraf yang hanya
diperluas dengan pengulangan:
Suku Dayak tidak termasuk suku yang suka bertengkar. Mereka tidak suka berselisih
atau bersengketa.
Sebuah paragraf dibangun dari beberapa kalimat yang saling berhubungan dan
hanya mengandung satu pikiran utama dan dijelaskan oleh beberapa pikiran penjelas.
Pikiran utama itu dituangkan ke dalam kalimat utama dan pikiran-pikiran penjelas
atau perincian dituang ke dalam kalimat-kalimat penjelas.
8
Kosa kata memegang peranan dan merupakan unsur yang paling mendasar dalam
kemampuan berbahasa, khususnya dalam karang mengarang. Jumlah kosakata yang
dimiliki seseorang akan menjadi petunjuk tentang pengetahuan seseorang. Di
samping itu, jumlah kosakata yang dikuasai seseorang juga akan menjadi indikator
bahwa orang itu mengetahui sekian banyak konsep. Semakin banyak kosakata yang
dikuasai, semakin tinggi pula tingkat pengetahuan seseorang. Dengan demikian,
seorang penulis akan mudah memilih kata-kata yang tepat dan cocok untuk
mengungkapkan gagasan yang ada di dalam pikirannya.
9
Tanpa Kalimat Utama
Paragraf ini tidak memiliki kalimat utama. Berarti pikiran utama tersebar di
seluruh kalimat yang membangun paragraf tersebut. Bentuk ini biasanya digunakan
dalam karangan yang berbentuk narasi (yang berbentuk cerita) atau deskripsi (yang
berbentuk pelukisan).
6. Mengembangkan Paragraf
Kerangka paragraf
Pikiran penjelas :
10
Manusia telah mengubah segala-galanya
Hutan, sawah, dan ladang tergusur
Pohon-pohon tidak ada lagi
Pagar bunga sudah diganti
Gedung-gedung mewah dibangun
Pengembangan paragraf:
Secara alamiah
Dalam hal ini penulis sekadar menggunakan pola yang sudah ada pada
objek atau kejadian yang dibicarakan. Susunan logis ini mengenal dua macam
urutan:
a) Urutan ruang (spesial) yang membaca dari satu titik ke titik berikutnya yang
berdekatan dalam sebuah ruang. Misalnya Gambaran dari depan ke belakang,
dari luar ke dalam, dari atas ke bawah dari kanan ke kiri, dan sebagainya.
b) Urutan waktu (urutan kronologis) yang menggambarkan urutan terjadinya
peristiwa, perbuatan atau tindakan.
11
gagasan lain hingga gagasan yang paling tinggi kedudukan atau
kepentingannya.
Analogi
Contoh-contoh
Sebab-Akibat
12
Definisi Luas
Klasifikasi
Narasi
Contoh:
Anak itu berjalan cepat menuju pintu rumahnya karena merasa khawatir
seseorang akan memergoki kedatangannya. Sedikit susah payah dia membuka
pintu itu. Ia begitu terkejut ketika daun pintu terbuka seorang lelaki berwajah
buruk tiba-tiba berdiri di hadapannya. Tanpa berpikir panjang ia langsung
mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius itu. Ia semakin terkejut karena
ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut muka lelaki itu semakin menyeramkan,
bagaikan seekor singa yang siap menerkam. Anak itu pun memukulnya berulang
kali hingga ia terjatuh tak sadarkan diri.
Deskripsi
Contoh:
13
Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung
sekali mirip dengan para wanita palestina.
Eksposisi
Contoh :
Argumentasi
Contoh :
14
negara-negara maju seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia. Mereka bisa
maju karena memiliki banyak orang pintar dan berkarakter.
Persuasi
Contoh :
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Paragraf merupakan bagian karangan yang terdiri atas beberapa kalimat yang
berkaitan secara utuh dan padu serta membentuk satu kesatuan pikiran. Suatu
paragraf bukanlah merupakan kumpulan atau deretan kalimat yang masing-masing
berdiri sendiri atau terlepas, melainkan dibangun oleh kalimat-kalimat yang
memiliki hubungan timbal balik. Pengembangan paragraf tidak dapat dilakukan
secara sembarangan, tidak boleh terdapat unsur yang sama sekali tidak berhubungan
dengan topik, dan tidak mendukung topik. Penyimpangan pengembangan paragraf
akan menyulitkan pembaca, akan mengakibatkan paragraf tidak efektif.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
http://www.smak2.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=80:macam-macam-
paragraf&catid=18:indonesian-lang&Itemid=36
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/pengertian-paragraf/
http://www.scribd.com/doc/29754000/Pengertian-Paragraf
16
http://basasin.blogspot.com/2009/06/macam-macam-paragraf.html
17
18