Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENGEMBANGAN ALINEA

Disusun Oleh

Elsany Julita (20210080001)

Endah Fauziah (20210080021)

Dea Adisti

Neng Ananda Putrianita (20210080232)

Siti Awaliyah Fitriyani K (20210080008)

Zikri Abiyunus (20210080057)

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS ILMU BISNIS DAN HUMANIORA


UNIVERSITAS NUSA PUTRA
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah Kami panjatkan kepada Allah SWT, atas


terselesaikannya Makalah Pengembangan Paragraf ini. Penulisan makalah ini
disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia dan Budaya.
Oleh karena itu, penulisan Makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu
alternatif panduan dan menambah wawasan dalam menulis paragraf.

Makalah ini mengulas antara lain tentang:

1. Pengertian dan kegunaan paragraph


2. Macam-macam paragraph
3. Syarat pembentukan paragraph
4. Letak kalimat utama
5. Cara mengembangkan paragraf

Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Dalam


kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan baik secara materiil maupun moril dalam penulisan
Makalah ini.

Sukabumi, 29 April 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

PENDAHULUAN............................................................................................................4

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................4

B. Rumusan Masalah.................................................................................................5

C. Tujuan....................................................................................................................5

BAB II..............................................................................................................................6

PEMBAHASAN..............................................................................................................6

1. Pengertian Paragraf.................................................................................................6

2. Kegunaan Paragraf.................................................................................................7

3. Macam-macam Paragraf .....................................................................................8

4. Syarat-syarat Pembentukan Paragraf.................................................................10

5. Letak Kalimat Utama..........................................................................................12

6. Mengembangkan Paragraf ................................................................................13

BAB III...........................................................................................................................15

PENUTUP......................................................................................................................15

A. KESIMPULAN....................................................................................................15

B. SARAN.................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16

DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii

BAB 1

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Paragraf merupakan suatu karangan yang paling singkat. Dengan adanya


paragraf, kita dapat membedakan dimana suatu gagasan mulai dan berakhir. Kita
akan merasa kesulitan membaca suatu tulisan atau buku jika tidak ada suatu
paragraf. Oleh sebab itu, kita perlu mempelajari paragraf baik kegunaan, macam-
macam, syarat pembentukan paragraf dan pengembangan paragraf.

Selama ini masih banyak orang yang asal-asalan dalam menyusun paragraf. Hal
itu dikarenakan karena kurangnya suatu pahamnya dalam memahami makna dalam
setiap paragraf itu sendiri. Dalam makalah yang singkat ini, kami akan membahas
tentang paragraf. Pembahasan akan kami mulai dari hal yang paling sederhana yaitu
pengertian paragraf, kegunaan, macam-macam hingga syarat-syarat paragraf dan
pengembangan paragraf itu sendiri.

4
B. Rumusan Masalah

1. Apa saja macam-macam paragraf dan kegunaanya?


2. Bagaimanakah syarat pembentukan paragraf yang baik?
3. Dimanakah letak kalimat utama dari suatu paragraf?
4. Bagaimana cara mengembangkan suatu paragraf?

C. Tujuan

Makalah ini disusun untuk memberi penjelasan kepada pembaca tentang


paragraf dan cara pengembangannya sehingga dapat mempermudah dalam penulisan
suatu karya ilmiah atau karangan lainnya. Sementara bagi penulis, tujuan
penyusunan Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia dan Budaya dan pendalaman materi mengenai pengembangan paragraf.

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Paragraf

Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam
suatu paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat
dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau topik,
kalimat-kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling
bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Paragraf dapat
disebut juga dengan istilah alinea. Alinea adalah kesatuan pikiran yang lebih tinggi
atau lebih luas dari kalimat. Alinea merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang
berkaitan dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah ide. Paragraf dapat juga
dikatakan karangan yang paling pendek (singkat). Dengan adanya paragraf, kita
dapat membedakan dimana suatu mulai dan berakhir.

2. Kegunaan Paragraf

 Untuk menandai pembukaan topik baru, atau pengembangan lebih lanjut


topik sebelumnya.

 Untuk menambah hal-hal yang penting atau untuk memerinci apa yang
sudah diutarakan dalam paragraf sebelumnya atau paragraf yang
terdahulu.

3. Macam-macam Paragraf

Berdasarkan tujuannya, paragraf dapat dibedakan menjadi :

 Paragraf Pembuka

Paragraf pembuka memiliki peran sebagai pengantar bagi pembaca untuk


sampai pada masalah yang akan diuraikan oleh penulis. Untuk itu, paragraf pembuka

6
harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup mempersiapkan
pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan. Paragraf pembuka ini tidak
terlalu panjang agar pembaca tidak merasa bosan. Di samping untuk menarik
perhatian pembaca, paragraf pembuka juga berfungsi untuk menjelaskan tentang
tujuan dari penulisan itu.

 Paragraf Penghubung

Paragraf penghubung berfungsi menguraikan masalah yang akan dibahas oleh


seorang penulis. Paragraf penghubung berisi inti persoalan yang akan dibahas oleh
penulis diuraikan dalam paragraf ini. Oleh sebab itu, secara kuantitatif paragraf ini
merupakan paragraf yang paling panjang, antara paragraf dengan antar paragraf
harus saling berhubungan.

 Paragraf Penutup

Paragraf penutup bertujuan untuk mengakhiri sebuah karangan atau tulisan.


Paragraf ini bisa berisi tentang kesimpulan masalah yang telah dibahas dalam
paragraf penghubung, atau bisa juga berupa penegasan kembali hal-hal yang
dianggap penting dalam uraian-uraian sebelumnya.

4. Syarat-syarat Pembentukan Paragraf


 Kesatuan

Setiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok. Fungsi paragraf adalah
untuk mengembangkan gagasan pokok tersebut. Untuk itu, di dalam
pengembangannya, uraian-uraian dalam sebuah paragraf tidak boleh menyimpang
dari gagasan pokok tersebut. Dengan kata lain, uraian-uraian dalam sebuah paragraf
diikat oleh satu gagasan pokok dan merupakan satu kesatuan. Semua kalimat yang
terdapat dalam sebuah paragraf harus terfokus pada gagasan pokok.

 Kepaduan

7
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh suatu paragraf adalah koherensi atau
kepaduan. Sebuah paragraf bukanlah sekedar kumpulan atau tumpukan kalimat-
kalimat yang masing-masing berdiri sendiri-sendiri, tetapi dibangun oleh kalimat-
kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Urutan pikiran yang teratur akan
memperlihatkan adanya kepaduan, dan pembaca pun dapat dengan mudah
memahami atau mengikuti jalan pikiran penulis tanpa hambatan karena adanya
perloncatan pikiran yang membingungkan.

 Kelengkapan

Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup
untuk menunjang kejelasan kalimat topik atau suatu gagasan utama. Sebaliknya
suatu paragraf dikatakan tidak lengkap, jika tidak dikembangkan atau diperluas
dengan pengulangan-pengulangan. Berikut merupakan contoh paragraf yang hanya
diperluas dengan pengulangan:

Suku Dayak tidak termasuk suku yang suka bertengkar. Mereka tidak suka berselisih
atau bersengketa.

5. Letak Kalimat Utama

Sebuah paragraf dibangun dari beberapa kalimat yang saling berhubungan dan
hanya mengandung satu pikiran utama dan dijelaskan oleh beberapa pikiran penjelas.
Pikiran utama itu dituangkan ke dalam kalimat utama dan pikiran-pikiran penjelas
atau perincian dituang ke dalam kalimat-kalimat penjelas.

Ada empat cara untuk meletakkan kalimat utama, yaitu :

 Pada awal paragraf

Paragraf dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat utama.


Kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas yang berfungsi menjelaskan pikiran
utama. Paragraf ini bersifat deduktif, dari yang umum kepada yang khusus.

8
Kosa kata memegang peranan dan merupakan unsur yang paling mendasar dalam
kemampuan berbahasa, khususnya dalam karang mengarang. Jumlah kosakata yang
dimiliki seseorang akan menjadi petunjuk tentang pengetahuan seseorang. Di
samping itu, jumlah kosakata yang dikuasai seseorang juga akan menjadi indikator
bahwa orang itu mengetahui sekian banyak konsep. Semakin banyak kosakata yang
dikuasai, semakin tinggi pula tingkat pengetahuan seseorang. Dengan demikian,
seorang penulis akan mudah memilih kata-kata yang tepat dan cocok untuk
mengungkapkan gagasan yang ada di dalam pikirannya.

 Pada Akhir Paragraf

Paragraf dimulai dengan kalimat-kalimat penjelas. Kemudian diikuti oleh kalimat


utama. Paragraf ini biasanya bersifat induktif, dari yang khusus ke yang umum.
kepada yang khusus. kosa kata memegang peranan dan merupakan unsur yang paling
mendasar dalam kemampuan berbahasa, khususnya dalam karang mengarang.
Jumlah kosakata yang dimiliki seseorang akan menjadi petunjuk tentang
pengetahuan seseorang. Di samping itu, jumlah kosakata yang dikuasai seseorang
juga akan menjadi indikator bahwa orang itu mengetahui sekian banyak konsep.
Semakin banyak kosakata yang dikuasai, semakin tinggi pula tingkat pengetahuan
seseorang. Dengan demikian, seorang penulis akan mudah memilih kata-kata yang
tepat dan cocok untuk mengungkapkan gagasan yang ada di dalam pikirannya

 Pada Awal dan Akhir Paragraf

Peningkatan taraf pendidikan para petani, dirasakan sama pentingnya dengan


usaha peningkatan taraf hidup mereka. Petani yang berpendidikan cukup, dapat
mengubah sistem pertanian tradisional misalnya bercocok tanam hanya untuk
memenuhi kebutuhan pangan, menjadi petani modern yang produktif. Petani yang
berpendidikan cukup, mampu menunjang pembangunan secara positif. Mereka dapat
memberikan umpan balik yang setimpal terhadap gagasan-gagasan yang dilontarkan
perencana pembangunan, baik ditingkat pusat maupun ditingkat daerah. Itulah
sebabnya, peningkatan taraf pendidikan.

9
 Tanpa Kalimat Utama

Paragraf ini tidak memiliki kalimat utama. Berarti pikiran utama tersebar di
seluruh kalimat yang membangun paragraf tersebut. Bentuk ini biasanya digunakan
dalam karangan yang berbentuk narasi (yang berbentuk cerita) atau deskripsi (yang
berbentuk pelukisan).

Pikiran utama didukung oleh semua kalimat. Keributan ayam berkeruyuk


bersahut-sahutan mengendur. Kian lama kian berkurang. Akhirnya tinggal satu-satu
saja terdengar kokok yang nyaring. Dan ayam-ayam itu sudah mulai turun dari
kandangnya, pergi ke ladang dan pelataran. Dengung dan ruang lalu lintas di jalan
raya kembali menggila seperti kemarin. Raung klakson mobil dan suara kereta api
bergema-gema menerobos ke relung-relung rumah sepanjang jalan. Sayup-sayup
terdengar dentang lonceng gereja menyongsong hari baru dan menyatakan selamat
tinggal pada hari kemarin.

Paragraf di atas dibangun oleh beberapa kalimat yang semuanya menjelaskan


tentang suasana di pagi hari. Jadi, pikiran utama tersebar di dalam beberapa kalimat
yang membangun paragraf itu.

6. Mengembangkan Paragraf

Salah satu cara berlatih mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan


membuat kerangka paragraf dahulu sebelum menulis paragraf itu. Sebagai contoh
dapat dilihat paparan di bawah ini.

Kerangka paragraf

Pikiran utama : Keindahan alam di Tawangmangu makin surut

Pikiran penjelas :

10
 Manusia telah mengubah segala-galanya
 Hutan, sawah, dan ladang tergusur
 Pohon-pohon tidak ada lagi
 Pagar bunga sudah diganti
 Gedung-gedung mewah dibangun

Pengembangan paragraf:

Bernostalgia tentang indahnya alam di Tawangmangu hanya akan menimbulkan


kekecewaan saja. Dalam kurun waktu 25 tahun, dinamika kehidupan manusia telah
mengubah segala-galanya. Hutan, sawah, dan ladang telah tergusur oleh berbagai
bentuk bangunan. Ranting dan cabang pohon telah berganti dengan jeruji besi. Pagar
tanaman dan bunga yang dulu bermekaran dengan indahnya telah diterjang tembok
beton yang kokoh. Batu-batu gunung telah menghadirkan gedung plaza megah yang
menelan biaya triliunan rupiah. Arus modernisasi dengan angkuhnya telah menelan
kemesraan dan indahnya alam ini.

Pengembangan paragraf dapat dibedakan berdasarkan teknik :

 Secara alamiah

Dalam hal ini penulis sekadar menggunakan pola yang sudah ada pada
objek atau kejadian yang dibicarakan. Susunan logis ini mengenal dua macam
urutan:

a) Urutan ruang (spesial) yang membaca dari satu titik ke titik berikutnya yang
berdekatan dalam sebuah ruang. Misalnya Gambaran dari depan ke belakang,
dari luar ke dalam, dari atas ke bawah dari kanan ke kiri, dan sebagainya.
b) Urutan waktu (urutan kronologis) yang menggambarkan urutan terjadinya
peristiwa, perbuatan atau tindakan.

 Klimaks dan antiklimaks

Pikiran utama mula-mula diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang


dianggap paling rendah kedudukannya. Kemudian berangsur-angsur dengan

11
gagasan lain hingga gagasan yang paling tinggi kedudukan atau
kepentingannya.

 Umum ke khusus, khusus ke umum (deduktif, induktif)

Cara pengungkapan paragraf yang paling banyak digunakan adalah cara


deduktif dan induktif. Dan karya ilmiah umumnya berbentuk deduktif artinya
dari umum ke khusus.

Pengembangan paragraf dapat dibedakan berdasarkan isi:

 Perbandingan dan pertentangan

Untuk menambah kejelasan sebuah paparan, kadang-kadang penulis


berusaha membandingkan atau mempertentangkan. Dalam hal ini penulis
berusaha menunjukkan persamaan dan perbedaan antara dua hal. Syarat
perbandingan atau pertentangan adalah dua hal yang tingkatannya sama dan
kedua hal itu mempunyai persamaan sekaligus perbedaan.

 Analogi

Analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah


dikenal umum dengan hal yang belum dikenal. Analogi ini dimaksudkan
untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal tersebut.

 Contoh-contoh

Sebuah karangan generalisasi yang terlalu umum sifatnya agar dapat


memberikan penjelasan kepada pembaca, kadang-kadang memerlukan contoh-
contoh yang konkret.

 Sebab-Akibat

Hubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat berbentuk sebab akibat.


Dalam hal ini sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama, dan akibat sebagai
pikiran penjelas; atau sebaliknya.

12
 Definisi Luas

Untuk memberikan batasan tentang sesuatu, kadang-kadang penulis


terpaksa menguraikan dengan beberapa kalimat, bahkan beberapa alinea.

 Klasifikasi

Paragraf berdasarkan tujuan dan sifatnya :

 Narasi

Paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa.

Ciri-cirinya: ada kejadian, ada pelaku, dan ada waktu kejadian.

Contoh:

Anak itu berjalan cepat menuju pintu rumahnya karena merasa khawatir
seseorang akan memergoki kedatangannya. Sedikit susah payah dia membuka
pintu itu. Ia begitu terkejut ketika daun pintu terbuka seorang lelaki berwajah
buruk tiba-tiba berdiri di hadapannya. Tanpa berpikir panjang ia langsung
mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius itu. Ia semakin terkejut karena
ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut muka lelaki itu semakin menyeramkan,
bagaikan seekor singa yang siap menerkam. Anak itu pun memukulnya berulang
kali hingga ia terjatuh tak sadarkan diri.

 Deskripsi

Paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa


melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang
dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.

Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan

Contoh:

Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi


kepalanya membuat kulit wajahnya yang kuning tampak semakin cantik.

13
Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung
sekali mirip dengan para wanita palestina.

 Eksposisi

Paragraf yang emaparkan, menjelaskan, menyampaikan,


menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang
membacanya akan bertambah wawasannya.

Ciri-cirinya : ada informasi

Contoh :

Bahtsul masail sendiri merupakan forum diskusi keagamaan yang sudah


mendarah daging di pesantren. Di dalamnya, dibahas persoalan-persoalan
masyarakat yang membutuhkan tinjauan keagamaan secara ilmiah, rinci, dan
terukur. Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar topik yang muncul
didasarkan atas laporan, aduan, atau keluhan masyarakat tentang persoalan
agama, sosial, budaya, hingga ekonomi. Bisa dikatakan bahwa bahtsul masail
sesungguhnya merupakan cara khas pesantren untuk menyuarakan aspirasi
masyarakat melalui perspektif agama.

 Argumentasi

Paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya.

Ciri-cirinya : ada pendapat dan ada alasannya.

Contoh :

Keberhasilan domain itu memang tidak mudah diukur. Sebab, domain


tersebut menyangkut hal yang sangat rumit, bahkan terkait dengan ''meta
penampilan" siswa yang kadang-kadang tidak kelihatan. Membentuk karakter
manusia memang membutuhkan pengorbanan, sebagaimana yang dilakukan

14
negara-negara maju seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia. Mereka bisa
maju karena memiliki banyak orang pintar dan berkarakter.

 Persuasi

Paragraf yang mengajak, membujuk, menyarankan atau mempengaruhi


pembaca agar melakukan sesuatu.

Ciri-cirinya : ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu

Contoh :

Sebaiknya pemerintah melakukan penghematan. Selama ini, pemerintah


boros dengan cara tiap tahun membeli ribuan mobil dinas baru serta
membangun kantor-kantor baru dan guest house. Pemerintah juga selalu
menambah jumlah PNS tanpa melakukan perampingan, membeli alat tulis
kantor (ATK) secara berlebihan, dan sebagainya. Padahal, dana yang dimiliki
tidak cukup untuk itu.

15
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Paragraf merupakan bagian karangan yang terdiri atas beberapa kalimat yang
berkaitan secara utuh dan padu serta membentuk satu kesatuan pikiran. Suatu
paragraf bukanlah merupakan kumpulan atau deretan kalimat yang masing-masing
berdiri sendiri atau terlepas, melainkan dibangun oleh kalimat-kalimat yang
memiliki hubungan timbal balik. Pengembangan paragraf tidak dapat dilakukan
secara sembarangan, tidak boleh terdapat unsur yang sama sekali tidak berhubungan
dengan topik, dan tidak mendukung topik. Penyimpangan pengembangan paragraf
akan menyulitkan pembaca, akan mengakibatkan paragraf tidak efektif.

B. SARAN

Bagi Pelajar atau Mahasiswa hendaknya mau memahami bagaimana cara


mengembangkan suatu tulisan-tulisan agar menjadi suatu paragraf yang baik dan
benar. Dalam menyusun suatu paragraf hendaknya sesuai dengan ketentuan atau
syarat-syarat yang telah ada, sehingga mempermudah dalam membaca dan dapat
mengetahui isi dari suatu paragraf dengan mudah.

DAFTAR PUSTAKA

Nasucha, Yakub Drs. M. Hum dkk.2009. Bahasa Indonesia untuk Penulisan


Karya Tulis Ilmiah.Yogyakarta:Media Perkasa.

http://www.smak2.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=80:macam-macam-
paragraf&catid=18:indonesian-lang&Itemid=36

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/pengertian-paragraf/

http://www.scribd.com/doc/29754000/Pengertian-Paragraf

16
http://basasin.blogspot.com/2009/06/macam-macam-paragraf.html

17
18

Anda mungkin juga menyukai