Disusun oleh :
Kelompok 3
Hartia (2269010880)
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Jenis – jenis Kalimat
Serta Pemebntukan Dan Perluasan Kalimat.
Menyadari banyaknya kekurangan penyusunan dalam makalah ini kerena itu, kami
sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala kekurangan
dan kesalahan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
membantu selama proses penyusunan makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari mkalah sederhana ini dapat
diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk
mengakat permasalahan lain yang berkaitan pada makalah-makalah selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHSAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dikutip dari Buku Ajar Bahasa Indonesia dan Karya Tulis Ilmiah (2015) oleh Sarmadan
dan La Alu, kalimat adalah satuan bahasa terkecil untuk mengungkapkan sebuah pikiran.
Kalimat merupakan satuan bahasa, berupa kata atau rangkaian kata, yang dapat berdiri sendiri
dan menyatakan maknanya secara lengkap. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
kalimat adalah kesatuan ujaran yang dapat mengungkapkan sebuah konsep pikiran dan perasaan,
atau perkataan.
Bisa juga diartikan bahwa kalimat merupakan satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri,
punya pola intonasi final, dan secara aktual ataupun potensial memiliki klausa
Dilansir dari buku Estetika Berbahasa (2018) karya Syihaabul Hudaa, unsur kalimat adalah
fungsi sintaksis. Dalam tata bahasa lama, fungsi ini disebut jabatan kata dalam kalimat. Unsur
kalimat adalah Subyek (S), Predikat (P), Obyek (O), Pelengkap (Pel), serta Keterangan (K).
Setidaknya kalimat bahasa Indonesia baku memuat minimal dua unsur, yakni subyek dan
predikat. Sementara unsur lainnya, seperti obyek, pelengkap, dan keterangan tidak wajib hadir.
Subyek Merupakan unsur kalimat yang mengacu pada pelaku, sosok (benda), suatu hal, atau
masalah yang menjadi pokok pembicaraan. Contohnya:
Predikat Adalah unsur kalimat yang menjelaskan tindakan atau keadaan subyek. Predikat juga
menyatakan sifat, situasi, status ciri, atau jati diri. Contohnya:
Pelengkap Disebut pula komplemen. Adalah unsur yang melengkapi suatu kalimat. Biasanya
terletak di bagian belakang. Contohnya:
Keterangan Merupakan unsur kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian kalimat
lainnya, seperti subyek, predikat, obyek, maupun pelengkap. Keterangan bersifat manasuka.
Artinya dapat ditulis di awal, tengah, ataupun akhir kalimat. Contohnya:
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN
Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di atas, hingga tujuan dalam
penyusunan makalah ini merupakan bagaikan berikut:
PEMBAHASAN
Kalimat langsung adalah kalimat hasil kutipan dari ucapan seseorang tanpa
melalui perantara dan tanpa mengubah yang diutarakan. Umumnya, kalimat
langsung ditandai dengan penggunaan tanda petik untuk membedakan kalimat
kutipan dengan kalimat penjelas. Adapun ciri-ciri kalimat tidak langsung adalah
sebagai berikut:
Contoh :
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa, yang
terbentuk dari satu pola.
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih kalimat
tunggal yang saling berhubungan. Berdasarkan kedudukan satu kalimat
tunggal dengan yang lain, kalimat majemuk dibedakan menjadi tiga jenis,
yakni kalimat majemuk setara, bertingkat, dan campuran.
1. Kalimat Versi
Kalimat versi adalah kalimat yang sesuai dengan susunan pola kalimat
dasar pada Bahasa Indonesia (S – P) atau (S – P – O – K) atau (S – P – K ) dan
lain sebagainya. Contoh:
2. Kalimat Inversi
Kata pertama yang muncul merupakan kata yang menjadi penentu makna
kalimat, sekaligus menjadi kata yang menimbulkan kesan terhadap pembaca
maupun pendengarnya. Contoh:
Sebuah kalimat tunggal dibangun oleh satu pola kalimat, yaitu sekurang-
kurangnya terdiri atas dua unsur, yaitu unsur subjek (S) dan unsur predikat (P).
Subjek merupakan unsur yang menjadi pokok pembicaraan, sedangkan predikat
merupakan unsur yang memberikan penjelasan terhadap pokok pembicaraan. Jika
predikat kalimat menggunakan kata kerja aktif transitif, kalimat tersebut harus
dilengkapi dengan objek (O) tertentu. Bagian lain yang berfungsi memberikan
penjelasan terhadap predikat kalimat adalah pelengkap (Pel) dan keterangan (K).
2. Unsur-unsur Kalimat
Bagian ini yang harus hadir dalam sebuah kalimat adalah subjek dan predikat.
Bagian inti kalimat adalah bagian yang tidak dapat dihilangkan dalam struktur
kalimat. Subjek kalimat berfungsi sebagai inti pembicaraan, sedangkan predikat
berfungsi sebagai penjelasan terhadap subjek, yang dapat dilengkapi dengan objek
(O), pelengkap (Pel), atau keterangan (K). hal tersebut dapat dilihat pada uraian
berikut ini.
a. Subjek dan Predikat
Setiap kalimat memiliki unsur subjek dan predikat. Hubungan antara
subjek dan predikat turut menentukan isi pikiran yang terkandung dalam
sebuah kalimat. Kata atau kelompok kata yang digaribawahi pada contoh
berikut berfungsi sebagai subjek dan predikat.
Contoh:
(1) Mereka sedang beristirahat.
S P
(2) Perusahaannya semakin meningkat.
S P
Contoh:
(3a) Ani di rumah merayakan hari ulang tahunnya.
S K P O
(3b) Di rumah Ani merayakan hari ulang tahunnya.
K S P O
(3c) Ani merayakan di rumah hari ulang tahunnya.
S P K O
(4a) Mahasiswa di kelas sedang mengerjakan tugas.
S K P O
(4b) Di kelas mahasiswa sedang mengerjakan tugas.
K S P O
(4c) Mahasiswa sedang mengerjakan di kelas tugas.
S P K O
Contoh:
(5) Negara Indonesia berdasarkan pancasila.
S P Pel
(6) Anak-anak itu sedang bermain bola.
S P Pel
Objek pada kalimat (3) dan (4) dapat berubah menjadi subjek dalam
pemasifannya.
Contoh:
(3d) Hari ulang tahunnya dirayakan (oleh) Ani di rumah.
S P Pel K
(4d) Tugas sedang dikerjakan oleh mahasiswa di kelas.
S P Pel K
Pelengkap pada kalimat (5) dan (6) tidak dapat berubah menjadi subjek
dalam pemasifannya.
Contoh:
(5a) Pancasila didasarkan negara Indonesia.
S P Pel
(6a) Bola sedang dimain anak-anak itu.
S P Pel
Objek dan keterangan adalah dua unsur yang sering muncul dalam kalimat
untuk melengkapi predikat. Hubungan antara objek dan predikat lebih erat
daripada hubungan antara keterangan dan predikat. Oleh karena itu,
keterangan dapat menduduki posisi berbagai posisi tanpa mengubah makna
kalimat, yaitu dapat berada di depan subjek dan predikat, di belakang
predikat, tetapi tidak dapat berada di antara predikat dan objek.
Contoh:
(7) Kami merayakan hari ulang tahunnya kemarin.
S P O K
Kalimat tersebut dapat divariasikan menjadi :
(7a) Kemarin kami merayakan hari ulang tahunnya.
K S P O
Contoh:
Ibu memasak
S P
b. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari beberapa kalimat dasar.
Struktur kalimat majemuk terdiri dari dua atau lebih kalimat tunggal yang saling
berhubungan baik secara kordinasi maupun subordinasi.
Kalimat majemuk dapat dibedakan atas 3 jenis:
Contoh:
1. Toni bermain dengan Kevin. (kalimat 1)
2. Rina membaca buku dikamar. (kalimat 2)
3. Ketika aku datang kerumahnya. (kalimat 3)
Kalimat akhir: Toni bermain dengan Kevin dan Rina membaca buku di kamar
ketika aku datang ke rumahnya
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang
mengungkapkan suatu pikiran yang utuh dan dapat berdiri sendiri. Kalimat
sekurangkurangnya memiliki unsur subjek dan predikat. Kalimat menurut jenis klausa
dapat dibedakan menjadi kalimat tunggal dan kalimat majemuk . Unsur dalam kalimat
adalah subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel.), dan keterangan (Ket.). Jika
predikat kalimat itu berupa kata kerja transitif, unsur kalimat yang disebut objek juga
harus hadir. Unsur-unsur kalimat yang lainnyapelengkap dan keterangan (Ket),
kehadirannya bersifat tidak wajib.
Unsur-unsur pembentuk kalimat terdiri dari satuan kata dan ada pula yang yang
berupa kelompok kata. Kelompok kata dapat berupa frase atau klausa. Frase adalah
kelompok kata (satuan gramatikal) yang tidak melebihi batas fungsi kalimat atau
kelompok kata yang unsurunsurnya masih mempertahankan makna aslinya. Berbeda
dengan frase, klausa merupakan kelompok kata yang memiliki konstruksi sintaksis yang
mengandung unsur subjek dan predikasi. Klausa dibedakan menjadi klausa utama dan
klausa bawahan; klausa utama adalah klausa yang dapat berdiri sendiri sebagai kalimat
dan isinya sudah dapat kita pahami, sedangkan klausa bawahan adalah klausa yang belum
lengkap isinya sehingga klausa itu tidak dapat berdiri sendiri.
B. SARAN
Berdasarkan pembahasan mengenai pembelajaran bermakna yang telah
dijelaskan, maka disampaikan beberapa saran, yaitu:
1. Bagi mahasiswa calon guru sebaiknya memahami materi ini sebagai bekal
melaksanakan pembelajaran dengan baik nantinya.
2. Bagi pendidik sebaiknya lebih memahami materi ini untuk membantu meningkatkan
mutu pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.merdeka.com/jateng/jenis-jenis-kalimat-dalam-bahasa-indonesia-lengkap-beserta-
penjelasan-dan-contohnya-kln.html
https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/04/185859369/kalimat-tunggal-dan-majemuk-ciri-ciri-
dan-contohnya?page=all