Bilangan komposit adalah bilangan asli yang memiliki lebih dari 2 faktor. Suatu
bilangan bulat positif dinamakan bilangan komposit jika bilangan itu mempunyai
pembagi lain kecuali bilangan itu sendiri dan 1. Himpunan bilangan komposit =
{4, 6, 8, 9, 10, 12, 14,...}
Sistem numerasi adalah sekumpulan lambang dan aturan pokok untuk
menuliskan bilangan.
Bilangan kompleks adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk 𝑧 =
𝑎 + 𝑏𝑖, dengan 𝑎, ∈ 𝑅, dan i : imajiner (bilangan khayal).
Bilangan adalah suatu unsur atau objek yang tidak didefinisikan (underfined term).
Lambang bilangan adalah simbol atau lambang yang digunakan dalam
mewakili suatu bilangan.
Sistem numerasi adalah sekumpulan lambang dan aturan pokok untuk
menuliskan bilangan.
Bilangan kardinal menyatakan hasil membilang (berkaitan dengan
pertanyaan berapa banyak dan menyatakan banyaknya anggota suatu
himpunan).
Bilangan ordinal menyatakan urutan atau posisi suatu objek.
Bilangan asli dapat digolongkan menurut faktornya yaitu: bilangan genap,
bilangan ganjil, dan bilangan prima.
Bilangan cacah dapat didefinisikan sebagai bilangan yang digunakan untuk
menyatakan kardinalitas suatu himpunan.
Bilangan sempurna adalah bilangan asli yang jumlah faktornya (kecuali
faktor yang sama dengan dirinya) sama dengan bilangan tersebut.
Himpunan yang merupakan gabungan dari himpunan bilangan asli dengan
lawannya dan juga bilangan nol disebut himpunan bilangan bulat.
Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk a b ,
dengan 𝑎 𝑑𝑎𝑛 b bilangan bulat, 𝑏 ≠ 0.
Bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan sebagai
perbandingan bilangan-bilangan bulat 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏, dengan b ≠ 0.
Bilangan real adalah gabungan antara himpunan bilangan rasional dengan
bilangan irasional.
Bilangan kompleks adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk 𝑧 =
𝑎 + 𝑏𝑖, dengan 𝑎, ∈ 𝑅, dan i : imajiner (bilangan khayal).
Himpunan bilangan bulat terdiri dari gabungan bilangan asli, bilangan nol, dan
lawan dari bilangan asli. Bilangan asli tersebut dapat disebut juga bilangan bulat
positif. Lawan dari bilangan asli tersebut dapat disebut bilangan bulat negatif.
Jika a dan b adalah bilangan bulat positif, maka jumlah dari kedua bilangan akan
dilambangkan 𝑎 + 𝑏, yang diperoleh dengan menentukan cacah atau banyaknya
gabungan himpunan dari 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏.
Untuk membantu peserta didik memahami konsep operasi hitung
penjumalahan ataupun pengurangan dapat dibantu dengan menggunakan
media koin 2 sisi, gerakan maju mundur dan garis bilangan.
Operasi hitung penjumlahan bersifat tertutup, komutatif, asosiatif, memiliki unsur
identitas, dan memiliki invers terhadap penjumlahan.
Operasi hitung pengurangan pada dasarnya merupakan kebalikan dari operasi
penjumlahan. Jika sebuah bilangan bulat positif 𝑎 dikurangi dengan bilangan
bulat positif 𝑏 menghasilkan bilangan bulat positif c atau (𝑎 − 𝑏 =
𝑐), maka operasi penjumlahan yang terkait adalah 𝑏 + 𝑐 = 𝑎, dengan syarat 𝑎
> 𝑏.
Perkalian pada dua buah bilangan bulat positif adalah penjumlahan yang
berulang.
Operasi hitung perkalian antara lain bersifat tertutup, komutatif, asosiatif,
distributif dan memiliki unsur identitas.
Untuk setiap 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 anggota bilangan bulat, dengan 𝑏 ≠ 0, maka 𝑎 ∶ 𝑏 = 𝑐
sedemikian sehingga 𝑎 = 𝑏𝑐
Bilangan pecahan dilambangkan dengan a b , 𝑏 ≠ 0 dengan catatan 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏
anggota bilangan bulat.
Menjelaskan konsep bilangan pecahan dapat diilustrasikan dengan konsep
panjang, luas, ataupun himpunan.
Bilangan-bilangan pecahan senilai adalah bilangan-bilangan pecahan yang cara
penulisannya berbeda tetapi mempunyai hasil bagi yang sama, atau bilangan-
bilangan itu mewakili daerah yang sama, atau mewakili bagian yang sama.
Bilangan pecahan murni disebut juga bilangan pecahan sejati adalah bilangan
pecahan yang paling sederhana (tidak dapat disederhanakan lagi).
Bilangan pecahan senama adalah bilangan-bilangan pecahan yang
mempunyai penyebut sama.
Persen atau perseratus dilambangkan dengan %.
Perbandingan 𝑎 dengan 𝑏 dapat kita lambangkan dengan 𝑎 ∶ 𝑏.
Dua buah perbandingan yang ekuivalen dapat membentuk sebuah proporsi.
Bilangan bulat 𝑎 (𝑎 ≠ 0) merupakan faktor dari suatu bilangan bulat b
sedemikian sehingga 𝑏 = 𝑎𝑐.
Misalkan 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 bilangan bulat, faktor persekutuan terbesar dari 𝑎 dan 𝑏, FPB
(𝑎, 𝑏) adalah sebuah bilangan bulat positif yang memenuhi: d│a dan d│b.
FPB dari dua bilangan positif adalah bilangan bulat terbesar yang membagi
keduanya.
Kegiatan Belajar 2: Geometri dan Pengukuran
Setelah saya membaca, mempelajari, mencermati, dan memahami Modul 2
Matematika mengenai Geometri, saya membuat peta konsep berikut:
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Bahan Ajar Pokok, Remedial dan Pengayaan
Pembelajaran Tematik Berbasis TIK
2. Media Pembelajaran Tematik Berbasis TIK
3. Lember Kerja Peserta Didik (LKPD) Pembelajaran
Tematik Berbasis TIK
4. Aplikasi Pembelajaran Tematik Berbasis TIK
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah Kegiatan Belajar 1
dan definisi) di modul ini
1. Pembelajaran Tematik Berbasis TIK di SD
a) Holistik
Gejala atau peristiwa dalam pembelajaran tematik
memungkinkan peserta didik untuk memahami suatu
fenomena dari segala sisi.
b) Berpusat pada peserta didik
Pembelajaran tematik berpusat pada peserta didik (student
centered), hal ini sesuai dengan pendekatan pembelajaran
kontemporer yang lebih 9 banyak menempatkan peserta didik
sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak berperan
sebagai fasilitator.
c) Fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes, artinya guru dapat
mengaitkan materi dari satu mata pelajaran dengan mata
pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan
keadaan lingkungan di mana sekolah dan peserta didik
berada.
d) Sesuai minat dan kebutuhan peserta didik
Peserta didik diberi kesempatan untuk mengembangkan
potensi yang dimiliki sesuai dengan minat dan
kebutuhannya.
e) Menyenangkan
Menyenangkan Suasana dalam pembelajaran diupayakan
berlangsung secara menyenangkan baik secara mental
maupun fisik.
f) Bermakna
Kegiatan belajar melibatkan peserta didik untuk menerapkan
informasi dan pengetahuan yang didapatkannya untuk
memecahkan masalah-masalah nyata di dalam kehidupannya.
g) Autentik
Pembelajaran tematik melibatkan aktivitas peserta didik secara
langsung sehingga peserta didik dapat memaknai proses dan
hasil belajarnya sendiri, hasil dari interaksinya dengan fakta dan
peristiwa secara langsung, bukan sekedar hasil belajar yang
didapatkannya secara pasif dan reseptif.
h) Aktif
Pembelajaran tematik melibatkan peserta didik untuk aktif
selama proses pembelajaran berlangsung baik secara fisik
maupun mental.
2. Pembelajaran Remedial Berbasis TIK di SD
a) Adaptif
Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik
untuk belajar sesuai dengan daya tangkap, kesempatan, dan gaya
belajar masing-masing
b) Interaktif
Pembelajaran remedial hendaknya melibatkan keaktifan guru
untuk secara intensif berinteraksi dengan peserta didik dan selalu
memantau kemajuan belajar peserta didik.
c) Fleksibel
Pembelajaran remedial perlu menggunakan berbagai metode
pembelajaran dan metode penilaian yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik.
d) Umpan balik
Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta
didik mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera
mungkin agar dapat menghindari kekeliruan belajar yang
berlarut-larut.
e) Pelayanan sepanjang waktu
Pembelajaran remedial harus berkesinambungan dan programnya
selalu tersedia agar setiap saat peserta didik dapat mengaksesnya
sesuai dengan kesempatan masing- masing.
3. Pembelajaran Pengayaan Berbasis TIK di SD
4. Bahan Ajar Tematik Berbasis TIK
5. Prosedur Penyusunan Bahan Ajar Tematik Berbasis TIK
6. Penggunaan Bahan Ajar Tematik Berbasis TIK dalam
Pembelajaran di SD
Kegiatan Belajar 2
1. Hakikat Media Pembelajaran
Hakikat media pembelajaran tidak terlepas dari fungsinya ketika
digunakan selama pembelajaran berlangsung. Fungsi media
pembelajaran menurut Levie dan Lents (1982) adalah:
a. Fungsi atensi
Media pembelajaran berfungsi untuk menarik dan mengarahkan
perhatian peserta didik untuk belajar. Media yang dikemas
dengan sangat etis dan estetis dapat membangkitkan semangat
dan motivasi peserta didik untuk belajar.
b. Fungsi afeksi
Media pembelajaran berfungsi untuk menggugah emosi dan
sikap peserta didik sehingga peserta didik dapat menikmati
aktivitas belajarnya. Sikap positif peserta didik terhadap proses
pembelajaran yang sedang berlangsung dapat dibangkitkan
melalui media pembelajaran yang dikemas sesuai dengan
karakteristik peserta didik.
c. Fungsi kognisi
Media pembelajaran berfungsi untuk memperlancar atau
mempercepat tersampaikannya informasi atau pesan berupa
materi pembelajaran kedalam benak peserta didik
sehingga peserta didik mudah mengingat dan memahami
informasi atau pesan tersebut serta tujuan pembelajaran tercapai
dan kompetensi terkuasai.
d. Fungsi kompensatoris
Media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi peserta
didik yang lemah dan lambat dalam menerima dan memahami
materi pembelajaran jika disajikan sesuai dengan karakteristik dan
minat peserta didik tersebut.
b. Media Audio
Media audio merupakan media yang mengandung pesan dalam
bentuk auditif atau hanya dapat didengar yang dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik untuk
mempelajari materi pembelajaran. Contoh media audio ini adalah
program kaset suara, CD audio, dan program radio.
c. Media Audio-Visual
Media audio-visual merupakan media kombinasi audio dan
visual atau biasa disebut media pandang-dengar.
Media ini lebih kompleks dibanding jenis media visual dan
media audio karena keberadaan visual dan audio dapat saling
melengkapi untuk memudahkan peserta didik dalam menguasai
materi pembelajaran.
Kegiatan Belajar 3
7. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah lembaran berisi
petunjuk dan langkah untuk menyelesaikan berbagai tugas
belajar yang harus dikerjakan oleh peserta didik selama
proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dapat dikatakan
bahwa LKPD adalah panduan kerja peserta didik selama
pembelajaran berlangsung untuk mempermudah peserta didik
dalam melaksanakan pembelajaran untuk menguasai
kompetensi tertentu.
8. (learning how to learn) fungsi LKPD untuk memandu peserta
didik dalam melakukan dan menguasai keterampilan proses
belajar, sehingga mereka memahami bagaimana seharusnya
belajar
9. LKPD Penemuan atau LKPD Eksploratif yaitu memuat
serangkaian langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
pembelajaran yang di dalamnya terdapat kegiatan mengamati
dan menganalisis konsep dan materi yang
disajikan untuk membantu peserta didik menemukan
atau mengonstruksi informasi atau pengetahuan yang relevan
dengan materi pembelajaran yang sedang dipelajari.
10. LKPD Aplikatif-Integratif atau LKPD Latihan
Psikomotorik yaitu kegiatan peserta didik dalam menerapkan
dan mengintegrasikan berbagai pengetahuan baik faktual,
konseptual, maupun prosedural yang relevan dengan materi
pembelajaran yang sedang dipelajari.
11. LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK dapat
meminimalisasi penggunaan kertas dalam pembelajaran,
karena petunjuk, langkah kerja,dan komponen LKPD lainnya
ditampilkan melalui proyektor. Selain dapat dikemas secara
menarik, LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK juga
dapat dikembangkan dalam bentuk elektronik atau e-LKPD
yang dapat diakses melalui internet sehingga peserta didik
dapat belajar dimanapun dan kapanpun dengan mengakses
LKPD dengan bebas tanpa harus diberikan oleh guru.
12. Prosedur langkah-langkah spesifik penyusunan LKPD
pembelajaran tematik berbasis TIK sebagai berikut:
a. Melakukan analisis tema dan subtema.
b. Melakukan analisis kompetensi dasar dan materi
pembelajaran
c. Melakukan analisis kebutuhan LKPD
d. Melakukan analisis perangkat TIK
e. Menentukan jenis dan judul LKPD
f. Membuat LKPD
Kegiatan Belajar 4
1. Komputerisasi adalah pemanfaatan komputer secara
benar dan semaksima l mungkin bukan sekedar
pengganti mesin ketik biasa
2. Komputasi adalah cara untuk menemukan pemecahan
masalah dari data input dengan mengunakan suatu
algoritma.
3. Automasi adalah suatu tindakan, keberadaan,
pengalaman, pengertian dinamis lainnya.
4. Behaviorisme adalah filosofi dalam psikologi yang
berdasar pada proposisi bahwa semua yang dilakukan
organisme dapat dan harus dianggap sebagai perilaku.
5. Kognitivisme adalah teori belajar yang lebih mementingkan
proses belajar daripada hasil belajarnya.
6. Konstruktivisme adalah pembelajaran yang bersifat
generatif yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa
yang dipelajari.
7. Literasi digital sebagai kemampuan untuk memahami dan
menggunakan informasi dalam berbagai format dengan
penekanan pada pemikiran kritis dalam menggunakan
TIK
8. Scanner adalah sebuah alat pemindai salah satu
perangkat input pada komputer, merupakan suatu alat
yang berfungsi untuk menduplikat obyek layaknya
seperti mesin fotocopy kedalam bentuk digital.
9. Microsoft Word dapatdigunakan untuk membuat
tampilan tekstual (berupa tulisan) maupun gambar.
10. Microsoft Powerpointdapat digunakan untuk membuat slide
presentasi untuk menampilkan teks, suara, animasi, video,
serta untuk membuat media interaktif dengan fasilitas
hyperlink yang dimiliki.
11. Microsoft Excel untuk mengolah datadan
dapatdigunakan untuk membuat media yang berupa
grafik dan membuat simulasi.
12. Microsoft Movie Maker adalah perangkat lunak yang
merupakan bagian dari windows essentials 2012.
13. Software adalah perangkat lunak untuk data yang
diformat dan disimpan secara digital.
14. Foto Morph adalah aplikasi didalam software yang
penggunaannya berhubungan dengan wajah.
15. Matlab sebuah lingkungan komputasi numerikal dan
bahasa pemrograman komputer.
3 Daftar materi yang sering 1. syarat didaktis, syarat konstruksi, dan syarat teknis
mengalami miskonsepsi dalam menyusun LKPD.
2. tiga jenis LKPD, LKPD Eksploratif, LKPD
Eksperimental , LKPD Latihan Psikomotorik
2 Daftar materi yang sulit dipahami di Pada bagian KB(Kegiatan Belajar) dengan materi
modul ini Kurikulum pendidikan di Indonesia mengatakan bahwa
Sebagai salah satu komponen penting dalam system
pendidikan, kurikulum tidak hanya dirumuskan
sebagai tujuan yang hendak dicapai sehingga
memperjelas arah pendidikan, akan tetapi juga
memberikan pemahaman tentang pengalaman belajar
yang harus dimiliki oleh peserta didik. Oleh karena itu
sudah semestinya dalam perjalanan suatu kurikulum
perlu untuk terus ditelaah dan disesuaikan dengan
kebutuhan dan perkembangan zaman. Agar dapat
menangkap ide dari suatu kurikulum, kita perlu
mengetahui perjalanan kurikulum apa saja yang pernah
diterapkan di negara kita. Karena pengetahuan ini
sangat membantu kita untuk memahami esensi dari
suatu perubahan kurikulum yang pernah diterapkan di
negara kita Indonesia.
3 Daftar materi yang sering mengalami Materi yang menurut saya sering mengalami
miskonsepsi miskonsepsi adalah mengenai kegiatan belajar dengan
materi Kurikulum Pendidikan di Indonesia yaitu
mengenai perubahan kurikulum yang bisa dikatakan
setiap dua tahun mengalami perubahan, sehingga
sekolah terlebih Pendidik (Guru) harus melakukan
penyesuaian setiap tahunnya akibat dari perubahan
kurikulum. Yang menjadi kendala disini adalah dengan
adanya penyesuaian kurikulum tenaga pendidik
membuang banyak waktu untuk mencari tahu
mmengenai perubahan kurikulum yang terbaru. Selain
itu, kitab tahu dengan adanya perubahan kurikulum
secara keseluruhan juga mempengaruhi perubahan
perangkat pengajaran, penilaian dan lain sebagainya.
Memang pada umumnya tujuan pendidikan adalah
menciptakan peserta didik yang memiliki pengetahuan
dan berdaya saing.
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri