Anda di halaman 1dari 46

MODUL PROFESIONAL

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Modul 1 Bahasa Indonesia


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kegiatan Belajar 1: Ragam Teks dan Satuan Bahasa Pembentuk Teks
2. Kegiatan Belajar 2: Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi
3. Kegiatan Belajar 3: Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi
4. Kegiatan Belajar 4: Apreasiasi dan Kreasi Sastra Anak
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep Kegiatan Belajar 1: Ragam Teks dan Satuan Bahasa Pembentuk Teks
(istilah dan definisi) di  Ragam teks adalah pengelompokkan teks berdasarkan isi dan bentuk teks di
modul ini antaranya macam-macam atau jenis-jenis teks yang terdiri atas teks faktual, teks
cerita, teks tanggapan, dan teks normatif.
 Satuan Bahasa Pembentuk Teks adalah kalimat dan paragraf
 Klasifikasi kalimat Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat dibedakan
menjadi kalimat tunggal, kalimat bersusun, dan kalimat majemuk.
 Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas.
Contoh: Dia datang dari Bandung. Nenekku masih sehat.
 Kalimat bersusun adalah kalimat yang terjadi dari satu klausa bebas dan
sekurang-kurangnya satu kalimat terikat.
Contoh:
o Kalau Alya menangis, Aldo pun ikut menangis.
o Aldo tidak pergi ke sekolah karena sedang sakit.
 Kalimat majemuk adalah kalimat yang terjadi dari beberapa klausa bebas yang
disebut juga sebagai kaliat setara.
Contoh:
o Alya membuka jendela kaar lalu membersihkan tempat tidur.
o Aldo hobi bermain bola dan sering menciptakan gol.
 Berdasarkan struktur klausanya, kalimat dibedakan menjadi:
(1) Kalimat Lengkap (mengandung klausa lengkap.Sekurang kurangnya terdapat unsur
objek dan predikat)
Contoh: Ibu guru mengajar bahasa Indonesia di depan kelas.
(2) Kalimat Tidak Lengkap (kalimat yang hanya terdiri dari subjek saja,
predikat saja, objek saja, atau keterangan saja).
Contoh: Selamat Pagi! Silakan antre!
 Berdasarkan amanat wacana, kalimat dibedakan menjadi:
(1) Kalimat deklaratif (kalimat yang mengandung intonasi deklaratif)
Contoh: Gaji guru honor tidak dinaikan.
(2) Kalimat introgatif (kalimat yang mengandung intonasi introgatif, yang
dalam ragam tulis biasanya diberi tanda Tanya).
Contoh: Apakah Saudara seorang guru?
(3) Kalimat imperative (kalimat kalimat yang mengandung intonasi imperatif Atau
tanda seru). Contoh: Berikan hadiah ini kepada temanmu!
 Berdasarkan pembentukan kalimat dari klausa inti dan perubahannya,
kalimat dibedakan menjadi kalimat inti dan kalimat noninti.
b) Kalimat Inti (kalimat yang dibentuk dari klausa inti yang lengkap,
bersifat deklaratif, aktif, netral, atau firmatif.Biasanya disebut kalimat dasar).
Contoh:
(1) FN + FV : Bapak datang
(2) FN + FV + FN: Ibu membeli sayur
(3) FN + FN : Ayah guru.
c) Kalimat Noninti
Kalimat ini dapat diubah menjadi kaliat noninti dengan berbagai proses
transforasi; pemasifan, pengingkaran, penanyaan, pemerintahan, pelepasan, dan
penembahan.
Contoh:
(1) Buku dibaca oleh Alya.
(2) Alya tidak membaca buku.
Berdasarkan jenis klausa, kalimat dibedakan atas kalimat verbal dan kalimat
nonverbal.
a) Kalimat verbal
Kalimat verbal adalah kalimat yang dibentuk dari klausa verbal.
Contoh:
(1) Alya menulis surat,
(2) Surat ditulis Alya.
b) Kalimat nonverbal
Kalimat nonverbal adalah kalimat yang dibentuk oleh klausa nonverbal sebagai
kontituen dasarnya.
Contoh:
(1) Nenekku pensiunan guru.
(2) Mereka di kamar depan.
 Berdasarkan fungsi kalimat sebagai pembentuk paragrap, kalimat dibedakan atas:
a) Kalimat Bebas (kalimat yang mempunyai potensi untuk menjadi ujaran
lengkap, atau kalimat yang dapat memulai sebuahparagrap, wacana tanpa
konteks lain yang memberi penjelasan)
b) Kalimat Terikat (kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai ujaran
lengkap).
Contoh:
Sekarang di Riau sukar mencari terubuk (1). Jangankan ikannya, telurnya pun sangat
sukar diperoleh (2). Kalau pun bisa diperoleh, harganya melambung selangit (3).
Makanya, ada kecemasan masyarakat nelayan di sana bahwa terubuk yang spesifik
itu akan punah (4).
Paragraf
Paragraf adalah satuan gagasan di dalam bagian suatu wacana, yang dibentuk oleh
kalimat-kalimat yang saling berhubungan dalam mengusung satu kesatuan pokok
pembahasan terdiri dari kalimat utama dan kalimat penjelas
 Ciri-ciri Paragraf yang Baik
1. Kepaduan Paragraf
Kepaduan paragraf adalah keeratan ataupun kekompakan hubungan
antarunsur-unsur paragraf, baik itu antarkalimat utama dengan kalimat
penjelasnya ataupun antarkalimat penjelas itu sendiri.
2. Kepaduan Bentuk
Kepaduan bentuk dalam suatu paragraf dapat dilakukan dengan cara-cara
berikut.
 Penggunaan konjungsi
 Pengulangan kata atau frasa.
 Pemakaian kata ganti atau kata yang sama maknanya
 Pemakaian kata yang berhiponimi, yakni kata yang merupakan bagian dari kata
lainnya
Kesatuan paragraf
Kesatuan paragraf adalah bagian karangan yang terdiri dari beberapa kalimat yang
berkaitan secara utuh, padu, dan membentuk satu kesatuan pikiran.
3. Kelengkapan
Paragraf yang baik harus memiliki unsur-unsur paragraf yang lengkap seperti
gagasan pokok, kalimat utama, dan kalimat penjelas.
4. Ketepatan Pemilihan Kata
 Jenis-jenis Paragraf
Berdasarkan letak kalimat utamanya, paragraf dibedakan menjadi lima
yaitu paragraf deduktif, induktif, kombinasi, deskriptif, dan narasi. (Kosasih &
Hermawan, 2012)

Kegiatan Belajar 2: Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi


 Teks fiksi adalah teks yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan
imajinasi pengarang yang diolah berdasarkan pengalaman, tafsiran, wawasan, dan
penilaiannya terhadap berbagai peristiwa, baik peristiwa nyata maupun peristiwa hasil
rekaan dan Teks fiksi dinikmati pembaca sebagai sarana hiburan
 Teks fiksi terdiri dari cerita rakyat, cerita fantasi, cerita pendek, cerita inspiratif, puisi
rakyat, puisi baru, dan drama.
 Fungsi teks nonfiksi : eksplorasi, informasi, persuasi, perbandingan, juga
mendeskripsikan suatu fakta-fakta keilmuan
 Perwatakan dalam teks fiksi adalah karakteristik dari tokoh dalam cerita dan
penyampaian perwatakan tokoh tergantung pada pengarangnya.
 Alur dalam teks fiksi adalah rangkaian peristiwa dalam cerita yang terhubung secara
kasual
 Alur cerita terdiri dari beberapa tahap.
a) Tahap pengenalan (Eksposition atau Orientasi)
b) Tahap pemunculan konflik (Rising action)
c) Tahap konflik memuncak (Turning point atau Klimaks)
d) Tahap konflik menurun (Antiklimaks)
e) Tahap penyelesaian (Resolution)
 Latar merupakan salah satu unsur yang turut membangun isi dari sebuah cerita.
Sebuah cerita harus jelas tempat, ruang, dan suasana cerita itu berlangsung.
 Amanat adalah suatu pesan yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca
melalui sebuah tulisan atau cerita.
 Struktur Teks fiksi
 Orientasi, berisi pengenalan tema, tokoh, dan latar
 Komplikasi, berisi cerita tentang masalah yang dialami tokoh utama. Pada
bagian ini peristiwa-peristiwa di luar nalar ini biasanya terjad
 bagian ini peristiwa-peristiwa di luar nalar ini biasanya terjadi.
 Resolusi, merupakan bagian penyelesaian dari masalah yang dialami tokoh.
 Kaidah Kebahasaan Teks fiksi:
a. Menggunakan kata-kata yang menyatakan urutan waktu.
b. Menggunakan kata kerja tindakan.
c. Menggunakan kata kerja yang menggambarkan sesuatu yang dipikirkan atau
d. dirasakan para tokohnya.
e. Menggunakan kata-kata yang menggambarkan keadaan atau sifat tokohnya.
f. Menggunakan dialog
 Teks fiksi terdiri atas cerita rakyat, cerita fantasi, cerita pendek, cerita inspiratif, puisi
rakyat, puisi baru, dan drama.
 Secara garis besar, cerita rakyat terbagi menjadi beberapa jenis.
1. Mite, yakni cerita tentang suatu kepercayaan, misalnya tentang para dewa.
2. Sage, yakni cerita tentang kehidupan raja dan kepahlawanan.
3. Legenda, yakni cerita asal-usul suatu tempat, binatang, dan benda-benda
lainnya.
4. Fabel, yakni cerita yang bertokohkan binatang.
5. Selain itu, ada pula cerita yang berkaitan dengan adat-istiadat ataupun
kehidupan masyarakatnya sehari-hari. Misalnya di daerah Sunda dikenal cerita
Si Kabayan, di daerah Minang, cerita Si Malinkundang
Kegiatan Belajar 3: Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks
Nonfiksi
 Teks nonfiksi adalah karya seni yang sifatnya berdasarkan fakta dan kenyataan serta
ada kebenaran di dalamnya berdasarkan fakta dan kenyataan yang ditulis berdasarkan
kajian keilmuan dan atau pengalaman yang bersifat informative
 Tahapan Menulis Teks Nonfiksi
1. Tahap pramenulis, pada tahap ini penulis menemukan ide gagasan yang akan
dituangkan, menentukan judul karangan, menentukan tujuan, memilih bentuk atau
jenis tulisan, membuat kerangka dan mengumpulkan bahan-bahan.
2. Tahap menulis, pada tahap ini penulis mulai menjabarkan ide kedalam bentuk
tulisan
3. Merevisi, pada tahap ini dilakukan koreksi terhadap keseluruhan karangan.
4. Mengedit, pada tahap ini diperlukan format baku yang akan menjadi acuan,
5. Mempublikasikan, yakni menyampaikan hasil tulisan kepada publik dalam
bentuk cetakan, noncetakan, atau kedua-duanya.
 Teks nonfiksi yang dipelajari di Sekolah Dasar ialah:
1) Teks deskriptif yang mendeskripsikan benda atau tempat
2) Teks eksplanasi yang bertujuan untuk memberikan informasi
3) Teks prosedur/arahan/petunjuk untuk membuat atau melakukan sesuatu
4) Teks laporan sederhana hasil pengamatan siswa dalam pembelajaran
5) Teks tanggapan, ucapan terima kasih, dan perimntaan maaf
6) Teks cerita pengalaman pribadi dan buku harian
7) Teks paparan iklan.
 Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi
1. Struktur Esai

2. Struktur Reviu Buku/Bab Buku/Artikel


 Pendahuluan, yang berisiidentifikasi bukuatau bab buku, atau artikel (penulis,
judul, tahun publikasi, dan informasi lain yang dianggap penting).
 Ringkasan atau uraian pendek mengenaiisi argumen dari buku/bab
buku/artikel.
 Inti reviu, berupa inti pembahasan buku/bab buku/artikel yang merupakan
analisis kritis dari aspek pokok yang dibahas dalam buku/bab buku/ artikel itu.
 Simpulan, yang berisi evaluasi ringkas atas kontribusi buku/bab
buku/artikel
3. Kaidah Kebahasaan Reviu Buku/Bab Buku/Artikel
 Penggunaan istilah
 Penggunaan sinonim dan antonym
 Penggunaan frasa kata benda (nomina)
 Penggunaan frase kata kerja (verba)
 Penggunaan kata ganti (pronomina)
 Penggunaan kata hubung (konjungsi)
4. Struktur artikel ilmiah

Kaidah Kebahasaan Artikel Ilmiah


1. Bahasa yang taat asas baik dalam hal teknik penulisannya (ejaan), kata dan
pilihan katanya, susunan kalimatnya, paragrafnya, serta unsur makna yang
terkandung dalam bahasa tersebut
2. Titik pSaudarang kebahasaan harus taat asas pula, baik dalam ragam dan
modus maupun mengenai kata diri dan kata ganti diri.
3. Istilah yang digunakan haruslah istilah keilmuan sehingga berbeda dengan istilah
sastra dan istilah umum lainnya
4. Hindari bahasa yang telah usang, kolot, dan basi
5. Hindari bahasa yang ekstrem, berlebihan, dan haru
6. Bahasa yang digunakan lebih menekankan pada aspek komunikasi dengan
pikiran daripada perasaan
7. Kalimat dan alinea sebagaiknya sedang, tidak terlalu pendek dan tidak terlalu
panjang.
Kegiatan Belajar 4: Apreasiasi dan Kreasi Sastra Anak
 Hakikat Sastra Anak : jenis penulisan kreatif dan imajinatif yang khusus untuk
dibaca dan menghibur anak-anak.
 Hakikat Apresiasi Reseptif dan Ekspresif/Produktif
 Apresiasi Sastra Reseptif : kegiatan mengapresiasi dengan teori resepsi pada
sebuah karya.
 Apresiasi Sastra Ekspresi/ Produktif : kegiatan mengapresiasi karya sastra yang
menekankan pada proses kreatif dan penciptaan.
 Pendekatan Dalam Mengapresiasi Sastra Anak
 Pendekatan Emotif : pendekatan yang berusaha menemukan unsur-unsur emosi
atau perasaan pembaca
 Pendekatan Didaktis : pendekatan yang berusaha menemukan dan
memahami gagasan, tanggapan, evaluatif maupun sikap
 Pendekatan Analitis : pendekatan yang berupaya membantu pembaca
memahami gagasan, cara pengarang menampilkan gagasan, sikap
pengarang, unsur intrinsik, dan hubungan antara elemen
 Perkembangan Kemampuan Mengapresiasi Sastra Anak
 Usia 1-2 tahun: rima permainan, macam-macam tindakan
 Usia 2-7 tahun: anak mampu memahami struktur cerita: secara simbolik
melalui bahasa, permainan dan gambar
 Usia 7-11 tahun (operasi konkret)
 Usia 11-13 tahun ke atas (operasi formal)
 Unsur Instrinsik Puisi adalah Tema, Rasa, Nada, Amanat, Diksi (Pilihan kata), Imajeri
Pusat pengisahan atau titik pandarang, Gaya bahasa, Ritme atau irama, Rima atau
sajak,
 Unsur Intrinsik Prosa adalah Plot atau alur cerita,Penokohan,Latar atau
setting,Tema,Pesan atau amanat,Sudut pandang,Konflik
 Unsur Instrinsik Drama
 Unsur pertunjukan (Pemain,Pentas,Sutradara,Penonton)
 Unsur cerita (Perwatakan atau karakter tokoh, Dialog, Latar, Alur)
 Jenis- Jenis Sastra Anak di SD adalah Buku Bergambar, Fiksi Realistik (Realistic
Fiction), Fiksi Sejarah, Fiksi Ilmu (Science Fiction), Cerita Fantasi, Biografi, Puisi
 Pembelajaran Sastra Anak di SD adalah Pembelajaran memgarah abad ke-21
mencerminkan empat hal yakni; (1) kemampuan berpikir kritis (critical thinking
skill), (2) kreativitas (creativity), (3) komunikasi (communication), dan (4)
kolaborasi (collaboration).
 Strategi Pembelajaran Sastra di SD. Bentuk strategi yang dapat digunakan dalam
proses pembelajaran sastra anak di sekolah dasar adalah sebagai berikut: Bercerita,
Berbicara, Bercakap-cakap, Mengungkapkan pengalaman, Membacakan puisi,
Mengarang terikat & bebas, Menulis narasi, deskripsi, eksposisi & argumentasi,
Menulis berdasarkan gambar/visual,
Mendramatisasikan karya sastra

2 Daftar materi yang sulit 1. Karakteristik ragam teks


dipahami di modul ini 2. Teks nonfiksi secara teoritis dan secara praktis
3. Kajian media secara linguistic
4. Proses metaforik dengan analogi
3 Daftar materi yang 1. Terdapat banyak salah ketik pada materi di modul ini sehingga membuat
sering mengalami bingung
miskonsepsi 2. Imajeri pada unsur intrinsik puisi
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Modul 2 Matematika


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kegiatan Belajar 1: Bilangan
2. Kegiatan Belajar 2: Geometri dan Pengukuran
3. Kegiatan Belajar 3: Statistika dan Peluang
4. Kegiatan Belajar 4: Kapita Selekta Matematika
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah Kegiatan Belajar 1: Bilangan
dan definisi) di modul ini Setelah saya membaca, mempelajari, mencermati, dan memahami Modul 2
Pendalaman Materi Matematika mengenai Bilangan, saya membuat peta konsep
terlebih dahulu untuk memudahkan pemahaman materi. Peta konsep tersebut
sebagai berikut:

 Bilangan komposit adalah bilangan asli yang memiliki lebih dari 2 faktor. Suatu
bilangan bulat positif dinamakan bilangan komposit jika bilangan itu mempunyai
pembagi lain kecuali bilangan itu sendiri dan 1. Himpunan bilangan komposit =
{4, 6, 8, 9, 10, 12, 14,...}
 Sistem numerasi adalah sekumpulan lambang dan aturan pokok untuk
menuliskan bilangan.
 Bilangan kompleks adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk 𝑧 =
𝑎 + 𝑏𝑖, dengan 𝑎, ∈ 𝑅, dan i : imajiner (bilangan khayal).
 Bilangan adalah suatu unsur atau objek yang tidak didefinisikan (underfined term).
 Lambang bilangan adalah simbol atau lambang yang digunakan dalam
mewakili suatu bilangan.
 Sistem numerasi adalah sekumpulan lambang dan aturan pokok untuk
menuliskan bilangan.
 Bilangan kardinal menyatakan hasil membilang (berkaitan dengan
pertanyaan berapa banyak dan menyatakan banyaknya anggota suatu
himpunan).
 Bilangan ordinal menyatakan urutan atau posisi suatu objek.
 Bilangan asli dapat digolongkan menurut faktornya yaitu: bilangan genap,
bilangan ganjil, dan bilangan prima.
 Bilangan cacah dapat didefinisikan sebagai bilangan yang digunakan untuk
menyatakan kardinalitas suatu himpunan.
 Bilangan sempurna adalah bilangan asli yang jumlah faktornya (kecuali
faktor yang sama dengan dirinya) sama dengan bilangan tersebut.
 Himpunan yang merupakan gabungan dari himpunan bilangan asli dengan
lawannya dan juga bilangan nol disebut himpunan bilangan bulat.
 Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk a b ,
dengan 𝑎 𝑑𝑎𝑛 b bilangan bulat, 𝑏 ≠ 0.
 Bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan sebagai
perbandingan bilangan-bilangan bulat 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏, dengan b ≠ 0.
 Bilangan real adalah gabungan antara himpunan bilangan rasional dengan
bilangan irasional.
 Bilangan kompleks adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk 𝑧 =
𝑎 + 𝑏𝑖, dengan 𝑎, ∈ 𝑅, dan i : imajiner (bilangan khayal).
 Himpunan bilangan bulat terdiri dari gabungan bilangan asli, bilangan nol, dan
lawan dari bilangan asli. Bilangan asli tersebut dapat disebut juga bilangan bulat
positif. Lawan dari bilangan asli tersebut dapat disebut bilangan bulat negatif.
 Jika a dan b adalah bilangan bulat positif, maka jumlah dari kedua bilangan akan
dilambangkan 𝑎 + 𝑏, yang diperoleh dengan menentukan cacah atau banyaknya
gabungan himpunan dari 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏.
 Untuk membantu peserta didik memahami konsep operasi hitung
penjumalahan ataupun pengurangan dapat dibantu dengan menggunakan
media koin 2 sisi, gerakan maju mundur dan garis bilangan.
 Operasi hitung penjumlahan bersifat tertutup, komutatif, asosiatif, memiliki unsur
identitas, dan memiliki invers terhadap penjumlahan.
 Operasi hitung pengurangan pada dasarnya merupakan kebalikan dari operasi
penjumlahan. Jika sebuah bilangan bulat positif 𝑎 dikurangi dengan bilangan
bulat positif 𝑏 menghasilkan bilangan bulat positif c atau (𝑎 − 𝑏 =
𝑐), maka operasi penjumlahan yang terkait adalah 𝑏 + 𝑐 = 𝑎, dengan syarat 𝑎
> 𝑏.
 Perkalian pada dua buah bilangan bulat positif adalah penjumlahan yang
berulang.
 Operasi hitung perkalian antara lain bersifat tertutup, komutatif, asosiatif,
distributif dan memiliki unsur identitas.
 Untuk setiap 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 anggota bilangan bulat, dengan 𝑏 ≠ 0, maka 𝑎 ∶ 𝑏 = 𝑐
sedemikian sehingga 𝑎 = 𝑏𝑐
 Bilangan pecahan dilambangkan dengan a b , 𝑏 ≠ 0 dengan catatan 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏
anggota bilangan bulat.
 Menjelaskan konsep bilangan pecahan dapat diilustrasikan dengan konsep
panjang, luas, ataupun himpunan.
 Bilangan-bilangan pecahan senilai adalah bilangan-bilangan pecahan yang cara
penulisannya berbeda tetapi mempunyai hasil bagi yang sama, atau bilangan-
bilangan itu mewakili daerah yang sama, atau mewakili bagian yang sama.
 Bilangan pecahan murni disebut juga bilangan pecahan sejati adalah bilangan
pecahan yang paling sederhana (tidak dapat disederhanakan lagi).
 Bilangan pecahan senama adalah bilangan-bilangan pecahan yang
mempunyai penyebut sama.
 Persen atau perseratus dilambangkan dengan %.
 Perbandingan 𝑎 dengan 𝑏 dapat kita lambangkan dengan 𝑎 ∶ 𝑏.
 Dua buah perbandingan yang ekuivalen dapat membentuk sebuah proporsi.
 Bilangan bulat 𝑎 (𝑎 ≠ 0) merupakan faktor dari suatu bilangan bulat b
sedemikian sehingga 𝑏 = 𝑎𝑐.
 Misalkan 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 bilangan bulat, faktor persekutuan terbesar dari 𝑎 dan 𝑏, FPB
(𝑎, 𝑏) adalah sebuah bilangan bulat positif yang memenuhi: d│a dan d│b.
 FPB dari dua bilangan positif adalah bilangan bulat terbesar yang membagi
keduanya.
Kegiatan Belajar 2: Geometri dan Pengukuran
Setelah saya membaca, mempelajari, mencermati, dan memahami Modul 2
Matematika mengenai Geometri, saya membuat peta konsep berikut:

 Kekongruenan merupakan sebuah konsep yang melibatkan dua atau lebih


bangun geometri yang sama dan sebangun
 Aksioma/postulat merupakan konsep yang disepakati benar tanpa harus
dibuktikan kebenarannya, contoh postulat garis sejajar.
 Teorema/dalil/rumus adalah konsep yang harus dibuktikan kebenarannya
melalui serangkaian pembuktian deduktif, contoh Teorema Pythagoras.
 Garis merupakan salah satu unsur yang tidak didefinisikan.
 Data diskrit adalah data yang diperoleh dengan cara menghitung atau
membilang.
 Tabel kontingensi merupakan tabel yang dapat digunakan untuk mengukur
hubungan (asosiasi) antara dua variabel kategorik.
 Permutasi adalah sebuah susunan dari sekumpulan objek dengan
memperhatikan urutannya.
 Operasi uner disebut juga dengan operasi negasi atau ingkaran
 Kontingensi adalah pernyataan yang bukan merupakan tautologi dan
kontongensi.
Kegiatan Belajar 3: Statistika dan Peluang
 Statistik adalah kesimpulan fakta berbentuk bilangan yang disusun dalam bentuk
daftar atau tabel yang menggambarkan suatu kejadian.
 Statistika juga merupakan suatu metode ilmiah yang mempelajari pengumpulan,
perhitungan, penggambaran dan penganalisisan data, serta penarikan kesimpulan
berdasarkan penganalisisan yang dilakukan.
 Distribusi frekuensi adalah suatu susunan data mulai dari data terkecil
sampai dengan data terbesar dan membagi banyaknya data menjadi
beberapa kelas.
 Tabel distribusi frekuensi kumulatif merupakan tabel distribusi frekuensi,
dimana frekuensinya dijumlahkan kelas interval demi kelas interval.
 Data diskrit adalah data yang diperoleh dengan cara menghitung atau
membilang
 Tabel kontingensi merupakan tabel yang dapat digunakan untuk mengukur
hubungan (asosiasi) antara dua variabel kategorik
 Permutasi adalah sebuah susunan dari sekumpulan objek dengan
memperhatikan urutannya.

Kegiatan Belajar 4: Kapita Selekta Matematika

 Operasi uner disebut juga dengan operasi negasi atau ingkaran


 Kontingensi adalah pernyataan yang bukan merupakan tautologi dan
kontongensi.

2 Daftar materi yang sulit 1.1. Bilangan komposit


dipahami di modul ini 2.1. Aksioma/Postulat
2.2. Kurva
2.3. Persamaan linear, pertidaksamaan linear dan grafik fungsi linear.
2.4. Trigonometri
3.1. Distribusi Frekuensi
3.2. Distribusi Frekuensi Relatif
3.3. Nilai Baku
3.4. Permutasi
3.5. Persamaan linear, pertidaksamaan linear dan grafik fungsi linear.

3 Daftar materi yang sering 1. Aksioma/Postulat


mengalami miskonsepsi 2. Kurva
3. Kaidah pencacahan
4. Range, simpangan baku dan nilai varians
5. Operasi uner dan operasi biner
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kegiatan Belajar 1: Metode Ilmiah, Materi dan Perubahannya
2. Kegiatan Belajar 2: Gaya dan Energi
3. Kegiatan Belajar 3: Sistem Organ pada Manusia
4. Kegiatan Belajar 4: Bumi dan Alam Semesta
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah Kegiatan Belajar 1: Metode Ilmiah, Materi dan Perubahannya
dan definisi) di modul ini  Metode Ilmiah adalah metode sains yang menggunakan langkah-langkah ilmiah
dan rasional untuk mengungkapkan suatu permasalahan yang muncul dalam
pemikiran kita pada kegiatan pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari.
 Eksperimen adalah kegiatan melalui tata cara tertentu yang biasa dilakukan oleh
ilmuwan, dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau menemukan jawaban
terhadap suatu masalah.
 Masalah didefinisikan sebagai sesuatu yang harus diteliti untuk memperoleh
jawaban atas suatu pertanyaan.
 Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan.
 Variabel percobaan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian.
 Variabel bebas, yaitu variabel yang sengaja dirubah untuk diamati
pengaruhnya terhadap hasil setiap percobaan yang dilakukan.
 Variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi yang akan diukur atau
diamati sebagai hasil percobaan.
 Varibel tetap, yairtu variabel yang tidak dirubah sebagai kontrol dalam
percobaan.
 Prosedur kerja merupakan langkahlangkah kerja yang terperinci dan
runtut.
 Kesimpulan adalah suatu pernyataan yang merangkum apa yang sudah
dilakukan dalam kegiatan penelitian.
 Perubahan fisika adalah perubahan pada suatu zat yang tidak menyebabkan
terjadinya zat baru.
 Perubahan kimia adalah perubahan pada suatu zat yang menyebabkan
terjadinya zat baru.
 Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa.
 Sifat intensif, yaitu sifat yang tidak bergantung pada jumlah materi.
 Sifat ekstensif, yaitu sifat yang bergantung pada jumlah materi.
 Unsur, adalah materi yang tidak dapat diuraikan dengan reaksi kimia
menjadi zat yang lebih sederhana.
 Molekul, adalah gugusan kimiawi yang terdiri dari minimal dua atau lebih atom
yang sama atau berbeda.
 Senyawa, adalah molekul yang mengandung mengandung minimal dua
unsur yang berbeda dengan perbandingan tertentu.
 Campuran homogen, adalah campuran dua atau lebih zat tunggal, dengan
perbandingan sembarang, dimana semua partikelnya menyebar merata sehingga
membentuk satu fasa.
 Campuran heterogen, adalah campuran dua atau lebih zat tunggal, dengan
perbandingan sembarang, dimana partikelpartikelnya tidak merata sehingga
komposisi di berbagai bagian tidak merata dan membentuk lebih dari satu fasa.
 Menyublim, merupakan proses perubahan dari wujud padat menjadi gas.
 Deposisi/Dekomposisi, merupakan proses perubahan dari wujud gas
menjadi padat tanpa melalui cair terlebih dahulu.
 Menguap, merupakan proses perubahan dari wujud cair menjadi gas,
contoh air dipanaskan.
 Mengembun, merupakan proses peubahan dari wujud gas menjadi cair,
contoh uap air didinginkan.
 Membeku, merupakan proses perubahan wujud zat cair menjadi padat,
contoh air didinginkan hingga menjadi es.
 Melebur, merupakan proses perubahan wujud zat padat menjadi cair,
 Fermentasi (peragian), misalnya pada pembuatan tape, pembuatam tempe, dan
oncom.
 Dekomposisi (pembusukan), misalnya pada pembusukan sampah, nasi
menjadi basi, susu menjadi asam dan sebagainya.
 Sintesis (pembentukan senyawa), misalnya pembentukan senyawa gula
pada fotosintesis tanaman.
 Analisis (penguaraian senyawa), misalnya penguraian senyawa gula menjadi gas
karbondioksida dan uap air pada respirasi tanaman.
 Oksidasi, merupakan proses bereaksinya suatu zat dengan oksigen, misal proses
pembentukan karat pada logam besi.
 Peristiwa proses pada mahluk hidup (misalnya pernapasan, pencernaan, dan
metabolisme)

Kegiatan Belajar 2: Gaya dan Energi


 Gaya adalah suatu kekuatan (tarikan atau dorongan) yang mengakibatkan benda
yang dikenainya akan mengalami perubahan posisi atau berubah bentuk.
 Gaya magnet ialah gaya tarik atau tolak yang ditimbulkan oleh benda yang besifat
magnet.
 Gaya gravitasi merupakan gaya yang ditimbukan oleh benda untuk menarik
benda lain ke arah pusat benda yang bersangkutan.
 Gaya listrik merupakan gaya yang ditimbulakan oleh muatan muatan listrik atau
arus listrik.
 Gaya otot ialah gaya yang ditimbulkan oleh otot manusia dan hewan.
 Gaya pegas yaitu gaya yang ditimbulkan oleh benda yang mengalami
pemampatan ataupun perenggangan
 Gaya gesek ialah gaya yang timbul dikarenakan adanya gesekan antara
permukaan dua benda atau lebih.
 Hukum Newton I berbunyi Setiap benda akan diam atau bergerak lurus beraturan
jika resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol.
 Hukum Newton II berbunyi Besarnya percepatan yang dialami suatu benda
berbanding lurus dengan gaya yang bekerja terhadap benda tersebut dan
berbanding terbalik dengan massa bendanya.
 Hukum Newton III berbunyi Setiap ada gaya aksi yang bekerja pada suatu benda,
maka akan timbul gaya reaksi yang besarnya sama, tetapi arahnya berlawanan.
 Energi adalah kemampuan suau benda untuk melakukan suatu usaha.
 Energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda yang bergerak.
 Energi potensial adalah energi yang dikandung suatu materiberdasarkan tinggi
rendah kedudukannya.
 Energi panas (kalor) adalah energi kinetik rata-rata gerakan partikel- partikel
penyusun materi.
 Energi listrik adalah energi yang diakibatkan oleh gerakan partikel bermuatan
dalam suatu media (konduktor), karena adanya beda potensial antara kedua ujung
konduktor.
 Energi kimia adalah energi yang dikandung suatu senyawa dalam bentuk energi
ikatan antara atom-atomnya.
 Energi nuklir adalah energi yang terkandung dalam inti atom.
 Energi pegas adalah semua benda yang lentur atau elastis.
 Pesawat Sederhana adalah alat mekanik yang dapat mengubah arah atau besaran
dari suatu gaya.

Kegiatan Belajar 3: Sistem Organ pada Manusia


 Organ pernafasan adalah alat-alat pernafaan manusia yang meliputi hidung dan
rongga hidung, tenggorokan (faring), batang tenggorokan (laring) trachea,
bronchus, bronciolus, alveolus paru-paru.
 Hidung adalah Sebagai salah satu organ pernapasan manusia yang berhubungan
langsung dengan udara luar,.
 Faring merupakan persimpangan antara rongga hidung ke tenggorokan (saluran
pernapasan) dan rongga mulut ke kerongkongan (saluran pencernaan).
 Tenggorokan adalah organ yang berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang
lebih 10 cm.
 Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan.
 Bronkiolus adalah cabang dari bronkus dan memiliki dinding yang lebih
tipis
 Alveolus adalah gelembung-gelembung kecil pada ujung bronkiolus.
 Paru-paru adalah organ yang terletak di dalam rongga dada.
 Respirasi adalah seluruh proses mulai dari pemasukan udara yang mengandung
Oksigen (O2), pengambilan oksigen, penggunaan oksigen untuk oksidasi biologi
sampai dengan pengeluaran karbondioksida (CO2) sebagai zat sisa pernapasan.
 Respirasi Internal merupakan proses masuknya oksigen dari dalam darah ke
jaringan (sel) dan keluarnya karbondioksida dari jaringan (sel) ke dalam darah.
 Respirasi Eksternal Merupakan proses masuknya oksigen dari udara luar melalui
alat pernapasan ke dalam darah dan keluarnya karbondioksida dan air dari darah
ke alat pernapasan.
 Sistem organ pencernaan adalah organ pada manusia berfungsi menguraikan
makanan secara mekanik dan secara kimiawi menjadi moleku1molekul yang kecil
sehingga dapat diserap oleh usus, dan diedarkanoleh sistem peredaran darah ke
seluruh jaringan tubuh.
 Mulut adalah bagian organ manusia yang terdiri dari sepasang bibir, atas dan
bawah.
 Faring adalah sebagai saluran alat pencernaan yang membawa makanan dari
rongga mulut hingga ke esofagus.
 Esofagus atau kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada manusia yang
dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung.
 Lambung manusia berbentuk J, kantung yang memulai menguraikan protein
dengan adanya cairan asam yang mengandung air, lendir, enzim dan asam clorida
(HCI).
 Usus halus adalah usus memiliki diameter 4 cm, panjangnya sekitar 7-8 m,
permukaannya mengandung sekitar 200.000 vili setiap mm, seluruh permukaan
usus halus manusia sekitar 250 m.
 Usus besar manusia merupakan segmen usus berdiameter 6,5 cm, dengan panjang
2 meter, tidak bervili sehingga luas permukaannya hanya 1/3 usus halus.
 System Krdiovaskuler adalah system sirkulasi atau sistem peredaran darah untuk
memompa dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
 Jantung adalah bagian vital dalam tubuh manusia yang bertugas untuk menerima
dan memompa darah ke seluruh tubuh.
 Serambi atau disebut juga atrium merupakan bagian jantung atas yang terdiri dari
serambi kanan dan kiri.
 Bilik atau disebut juga ventrikel merupakan bagian jantung bawah yang terdiri
dari bagian kanan dan kiri.
 Katup trikuspid, mengatur aliran darah antara serambi kanan dan bilik
kanan.
 Katup pulmonal, mengatur aliran darah dari bilik kanan ke arteri
pulmonalis yang membawa darah ke paru-paru untuk mengambil oksigen.
 Katup mitral, mengalirkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru mengalir
dari serambi kiri ke bilik kiri.
 Katup aorta, membuka jalan bagi darah yang kaya akan oksigen untuk
dilewati dari bilik kiri ke aorta (arteri terbesar di tubuh).
 Arteri, membawa darah yang kaya akan oksigen dari jantung ke bagian tubuh
lainnya,
 Vena, pembuluh darah yang satu ini membawa darah yang miskin oksigen dari
seluruh tubuh untuk kembali ke jantung
 Kapiler, pembuluh darah ini bertugas untuk menghubungkan arteri terkecil
dengan vena terkecil.
 Sistol, jaringan otot jantung berkontraksi untuk memompa darah keluar dari
ventrikel.
 Diastol, otot jantung rileks terjadi pada saat pengisian darah di jantung.
 Jantung merupakan organ vital di tubuh manusia yang bertugas sebagai pemompa
darah ke seluruh tubuh.
 Pembuluh darah merupakan sistem peredaran darah berbentuk tabung otot elastis
atau pipa yang berfungsi membawa darah dari jantung ke bagian tubuh lain,
ataupun sebaliknya.
 Darah adalah komponen terpenting dari system peredaran darah. Darah memiliki
fungsi sebagai pembawa nutrisi, oksigen, hormon, antibodi, serta, berbagai zat
lainnya, dari dan ke seluruh tubuh.
 Plasma darah, merupakan cairan berwarna kekuningan pada darah yang bertugas
membawa zat-zat penting, seperti hormon, protein, dan faktor pembekuan darah.
 Sel darah atau eritrosit. Sel ini jumlahnya sangat banyak dan mengandung
hemoglobin.
 Sel darah putih atau leukosit. Ini merupakan sel dari sistem kekebalan tubuh
kita. Sel darah putih yang akan melindungi kesehatan tubuh terhadap berbagai
infeksi dan benda asing (virus, bakteri, dll).
 Trombosit atau keeping darah berfungsi untuk membekukan darah.
 Peredaran darah besar adalah peredaran dimulai dari: jantung ke jaringan tubuh ke
jantung.
 Sedangkan untuk sirkulasi pulmonal atau peradaran darah kecil dumulai dari:
jantung → paru-paru → jantung.

Kegiatan Belajar 4: Bumi dan Alam Semesta


 Bumi adalah planet ketiga dari 8 planet dalam tata surya. Dengan usia
diperkirakan mencapai 4,6 milyar tahun jarak Antara bumi dengan
matahari adalah 149,6 juta kilometer.
 Rotasi bumi adalah berputarnya bumi pada porosnya yang.
 Revolusi bumi adalah bumi bergerak mengelilingi matahari.
 Gravitasi atau gravitas adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua
partikel yang mempunyai massa di alam semesta.
 Kerak bumi adalah lapisan terluar dari bumi yang terbagi dua kategori, yaitu
kerak samudera dan kerak benua.
 Mantel bumi merupakan batuan yang mengandung magnesium dan silikon.
 Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh
dengan ketebalan lebih dari 650 km.
 Litosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan padat.
 Hidrosfer atau Air adalah senyawa gabungan dua atom hydrogen dengan satu
atom oksigen menjadi H2O.
 Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdidri dari gabungan
ekosistem yang ada di planet bumi.
 Tata surya adalah kumpulan dari beberapa benda langit yang terdiri dari bintang
besar sebagai pusatnya serta semua benda yang terikat dengan gaya gravitasinya.
 Planet yang berarti bintang pengelana.
 Merkurius merupakan planet terkecil dan sinarnya paling lemah. Planet ini
letaknya paling dekat dengan matahari, dengan jarak sekitar 150 juta kilometer.
 Venus merupakan planet yang cahayanya paling terang setelah matahari dan
bulan, sehingga sering disebut sebagai bintang terang atau bintang senja.
 Bumi merupakan planet ke tiga dalam tata surya. Pada planet inilah manusia,
hewan, dan tumbuhan dapat hidup.
 Mars merupakan salah satu planet yang paling dekat ke matahari, dengan jarak
sekitar 228 juta kilometer. Mars merupakan planet yang berwarna kemerah-
merahan.
 Jupiter merupakan planet terdekat kelima dari matahari, yang ukurannya paling
besar dalam tata surya, sehingga disebut planet raksasa.
 Saturnus merupakan planet keenam dalam tata surya dan merupakan planet kedua
terbesar setelah planet Jupiter.
 Uranus merupakan merupakan planet yang letaknya sangat jauh dari matahari,
yaitu sekitar 2880 juta kilometer dengan diameter mencapai
51.118 kilometer.
 Neptunus merupakan planet yang ukurannya lebih kecil dari planet Uranus. Planet
ini jaraknya dari bumi sangat jauh, sehingga tidak dapat dilihat manusia dengan
mata telanjang.
 Komet merupakan salah satu benda angkasa yang ukurannya relative kecil. Komet
disebut juga bintang berekor, karena jenisnya hamper sama dengan
bintang yang berkelip-kelip dan memiliki ekor panjang yang juga
bercahaya bahkan cahayanya nampak seperti menyala.
 Meteor disebut pula sebagai bintang jatuh.
 Asteroid merupakan planet-planaet yang berukuran kecil yang lintasannya berada
di antara planet dalam (Mars) dan planet luar (Jupiter).
2 Daftar materi yang sulit 1. KB 1: klasifikasi metode ilmiah
dipahami di modul ini 2. KB 2: bentuk energi
3. KB 3: pencernaan manusia yang melibatkan enzim.
4. KB 4: proses terbentuknya bumi
3 Daftar materi yang sering 1. KB 1 Miskonsepsi antara unsur dan senyawa
mengalami miskonsepsi 2. KB 2 memberikan contoh Roda bergandar dengan katrol
3. KB 3 pernafasan perut dan pernafasan dada
4. KB 4 pengertian antara komet, meteor dan asteroid

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul Pembelajaran di SD berbasis TIK

Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Bahan Ajar Pokok, Remedial dan Pengayaan
Pembelajaran Tematik Berbasis TIK
2. Media Pembelajaran Tematik Berbasis TIK
3. Lember Kerja Peserta Didik (LKPD) Pembelajaran
Tematik Berbasis TIK
4. Aplikasi Pembelajaran Tematik Berbasis TIK
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah Kegiatan Belajar 1
dan definisi) di modul ini
1. Pembelajaran Tematik Berbasis TIK di SD
a) Holistik
Gejala atau peristiwa dalam pembelajaran tematik
memungkinkan peserta didik untuk memahami suatu
fenomena dari segala sisi.
b) Berpusat pada peserta didik
Pembelajaran tematik berpusat pada peserta didik (student
centered), hal ini sesuai dengan pendekatan pembelajaran
kontemporer yang lebih 9 banyak menempatkan peserta didik
sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak berperan
sebagai fasilitator.
c) Fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes, artinya guru dapat
mengaitkan materi dari satu mata pelajaran dengan mata
pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan
keadaan lingkungan di mana sekolah dan peserta didik
berada.
d) Sesuai minat dan kebutuhan peserta didik
Peserta didik diberi kesempatan untuk mengembangkan
potensi yang dimiliki sesuai dengan minat dan
kebutuhannya.
e) Menyenangkan
Menyenangkan Suasana dalam pembelajaran diupayakan
berlangsung secara menyenangkan baik secara mental
maupun fisik.
f) Bermakna
Kegiatan belajar melibatkan peserta didik untuk menerapkan
informasi dan pengetahuan yang didapatkannya untuk
memecahkan masalah-masalah nyata di dalam kehidupannya.
g) Autentik
Pembelajaran tematik melibatkan aktivitas peserta didik secara
langsung sehingga peserta didik dapat memaknai proses dan
hasil belajarnya sendiri, hasil dari interaksinya dengan fakta dan
peristiwa secara langsung, bukan sekedar hasil belajar yang
didapatkannya secara pasif dan reseptif.
h) Aktif
Pembelajaran tematik melibatkan peserta didik untuk aktif
selama proses pembelajaran berlangsung baik secara fisik
maupun mental.
2. Pembelajaran Remedial Berbasis TIK di SD
a) Adaptif
Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik
untuk belajar sesuai dengan daya tangkap, kesempatan, dan gaya
belajar masing-masing
b) Interaktif
Pembelajaran remedial hendaknya melibatkan keaktifan guru
untuk secara intensif berinteraksi dengan peserta didik dan selalu
memantau kemajuan belajar peserta didik.
c) Fleksibel
Pembelajaran remedial perlu menggunakan berbagai metode
pembelajaran dan metode penilaian yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik.
d) Umpan balik
Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta
didik mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera
mungkin agar dapat menghindari kekeliruan belajar yang
berlarut-larut.
e) Pelayanan sepanjang waktu
Pembelajaran remedial harus berkesinambungan dan programnya
selalu tersedia agar setiap saat peserta didik dapat mengaksesnya
sesuai dengan kesempatan masing- masing.
3. Pembelajaran Pengayaan Berbasis TIK di SD
4. Bahan Ajar Tematik Berbasis TIK
5. Prosedur Penyusunan Bahan Ajar Tematik Berbasis TIK
6. Penggunaan Bahan Ajar Tematik Berbasis TIK dalam
Pembelajaran di SD

Kegiatan Belajar 2
1. Hakikat Media Pembelajaran
Hakikat media pembelajaran tidak terlepas dari fungsinya ketika
digunakan selama pembelajaran berlangsung. Fungsi media
pembelajaran menurut Levie dan Lents (1982) adalah:
a. Fungsi atensi
Media pembelajaran berfungsi untuk menarik dan mengarahkan
perhatian peserta didik untuk belajar. Media yang dikemas
dengan sangat etis dan estetis dapat membangkitkan semangat
dan motivasi peserta didik untuk belajar.
b. Fungsi afeksi
Media pembelajaran berfungsi untuk menggugah emosi dan
sikap peserta didik sehingga peserta didik dapat menikmati
aktivitas belajarnya. Sikap positif peserta didik terhadap proses
pembelajaran yang sedang berlangsung dapat dibangkitkan
melalui media pembelajaran yang dikemas sesuai dengan
karakteristik peserta didik.
c. Fungsi kognisi
Media pembelajaran berfungsi untuk memperlancar atau
mempercepat tersampaikannya informasi atau pesan berupa
materi pembelajaran kedalam benak peserta didik
sehingga peserta didik mudah mengingat dan memahami
informasi atau pesan tersebut serta tujuan pembelajaran tercapai
dan kompetensi terkuasai.
d. Fungsi kompensatoris
Media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi peserta
didik yang lemah dan lambat dalam menerima dan memahami
materi pembelajaran jika disajikan sesuai dengan karakteristik dan
minat peserta didik tersebut.

2. Jenis-jenis Media Pembelajaran


a. Alat Peraga
Menurut Estiningsih (1994), alat peraga merupakan media
pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari
materi pembelajaran dengan dimensi pengetahuan yang abstrak
berfungsi untuk menurunkan keabstrakan materi pembelajaran
agar peserta didik mampu menangkap arti dan makna dari
materi pembelajaran tersebut.

b. Sarana atau alat bantu


Sarana atau alat bantu merupakan media pembelajaran yang
berfungsi teknis sebagai alat pendukung pembelajaran untuk
memperlancar kegiatan belajar (Estiningsih, 1994).

3. Media Pembelajaran Tematik Berbasis TIK


a. Media Visual
Media visual merupakan media yang hanya dapat dilihat dengan
menggunakan indera penglihatan yang terdiri atas media yang
dapat diproyeksikan baik diam maupun gerak dan media yang
tidak dapat diproyeksikan.

b. Media Audio
Media audio merupakan media yang mengandung pesan dalam
bentuk auditif atau hanya dapat didengar yang dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik untuk
mempelajari materi pembelajaran. Contoh media audio ini adalah
program kaset suara, CD audio, dan program radio.

c. Media Audio-Visual
Media audio-visual merupakan media kombinasi audio dan
visual atau biasa disebut media pandang-dengar.
Media ini lebih kompleks dibanding jenis media visual dan
media audio karena keberadaan visual dan audio dapat saling
melengkapi untuk memudahkan peserta didik dalam menguasai
materi pembelajaran.

4. Prosedur Pembuatan Media Pembelajaran Tematik


Berbasis TIK
a. Seleksi sumber-sumber belajar
Mengumpulkan sumber-sumber belajar yang memuat materi
pembelajaran sesuai dengan topik-topik yang
akan diajarkan berdasarkan kurikulum atau kompetensi yang
ingin dicapai. Sumber-sumber ini dapat berupa buku guru, buku
siswa, buku teks pelajaran, jurnal, atau sumber- sumber di
internet.
b. Strukturisasi
Membuat struktur isi (outline) media pembelajaran dan urutan
penyajian materi serta bentuk interaksi sesuai dengan alur
pembelajaran yang diharapkan. Bentuk interaksi yang dapat
dipilih terdiri atas drill, latihan, tutorial, permainan (game),
simulasi, eksplorasi, penemuan, atau pemecahan masalah.
c. Seleksi materi pembelajaran
Memilih materi-materi pembelajaran yang sesuai dengan sumber-
sumber yang ada dan menyajikannya secara singkat dengan
bahasa yang sederhana dan komunikatif dilengkapi dengan
ilustrasi atau visualisasi dalam bentuk gambar, grafik, diagram,
foto, animasi, atau audio-video dengan memperhatikan kriteria
media pembelajaran tematik berbasis TIK

5. Penggunaan Media Pembelajaran Tematik Berbasis TIK


dalam Pembelajaran di SD
a. Penggunaan media pembelajaran tidak menggantikan
peran guru secara keseluruhan
b. Penggunaan media pembelajaran sebagai bagian integral dari
pembelajaran
c. Penggunaan media pembelajaran harus dikuasai oleh
guru
d. Penggunaan media pembelajaran terorganisasi dengan
baik
e. Penggunaan media pembelajaran tidak berlebihan
disesuaikan dengan kedalaman dan keluasan pokok
bahasan

Kegiatan Belajar 3
7. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah lembaran berisi
petunjuk dan langkah untuk menyelesaikan berbagai tugas
belajar yang harus dikerjakan oleh peserta didik selama
proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dapat dikatakan
bahwa LKPD adalah panduan kerja peserta didik selama
pembelajaran berlangsung untuk mempermudah peserta didik
dalam melaksanakan pembelajaran untuk menguasai
kompetensi tertentu.
8. (learning how to learn) fungsi LKPD untuk memandu peserta
didik dalam melakukan dan menguasai keterampilan proses
belajar, sehingga mereka memahami bagaimana seharusnya
belajar
9. LKPD Penemuan atau LKPD Eksploratif yaitu memuat
serangkaian langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
pembelajaran yang di dalamnya terdapat kegiatan mengamati
dan menganalisis konsep dan materi yang
disajikan untuk membantu peserta didik menemukan
atau mengonstruksi informasi atau pengetahuan yang relevan
dengan materi pembelajaran yang sedang dipelajari.
10. LKPD Aplikatif-Integratif atau LKPD Latihan
Psikomotorik yaitu kegiatan peserta didik dalam menerapkan
dan mengintegrasikan berbagai pengetahuan baik faktual,
konseptual, maupun prosedural yang relevan dengan materi
pembelajaran yang sedang dipelajari.
11. LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK dapat
meminimalisasi penggunaan kertas dalam pembelajaran,
karena petunjuk, langkah kerja,dan komponen LKPD lainnya
ditampilkan melalui proyektor. Selain dapat dikemas secara
menarik, LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK juga
dapat dikembangkan dalam bentuk elektronik atau e-LKPD
yang dapat diakses melalui internet sehingga peserta didik
dapat belajar dimanapun dan kapanpun dengan mengakses
LKPD dengan bebas tanpa harus diberikan oleh guru.
12. Prosedur langkah-langkah spesifik penyusunan LKPD
pembelajaran tematik berbasis TIK sebagai berikut:
a. Melakukan analisis tema dan subtema.
b. Melakukan analisis kompetensi dasar dan materi
pembelajaran
c. Melakukan analisis kebutuhan LKPD
d. Melakukan analisis perangkat TIK
e. Menentukan jenis dan judul LKPD
f. Membuat LKPD

Kegiatan Belajar 4
1. Komputerisasi adalah pemanfaatan komputer secara
benar dan semaksima l mungkin bukan sekedar
pengganti mesin ketik biasa
2. Komputasi adalah cara untuk menemukan pemecahan
masalah dari data input dengan mengunakan suatu
algoritma.
3. Automasi adalah suatu tindakan, keberadaan,
pengalaman, pengertian dinamis lainnya.
4. Behaviorisme adalah filosofi dalam psikologi yang
berdasar pada proposisi bahwa semua yang dilakukan
organisme dapat dan harus dianggap sebagai perilaku.
5. Kognitivisme adalah teori belajar yang lebih mementingkan
proses belajar daripada hasil belajarnya.
6. Konstruktivisme adalah pembelajaran yang bersifat
generatif yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa
yang dipelajari.
7. Literasi digital sebagai kemampuan untuk memahami dan
menggunakan informasi dalam berbagai format dengan
penekanan pada pemikiran kritis dalam menggunakan
TIK
8. Scanner adalah sebuah alat pemindai salah satu
perangkat input pada komputer, merupakan suatu alat
yang berfungsi untuk menduplikat obyek layaknya
seperti mesin fotocopy kedalam bentuk digital.
9. Microsoft Word dapatdigunakan untuk membuat
tampilan tekstual (berupa tulisan) maupun gambar.
10. Microsoft Powerpointdapat digunakan untuk membuat slide
presentasi untuk menampilkan teks, suara, animasi, video,
serta untuk membuat media interaktif dengan fasilitas
hyperlink yang dimiliki.
11. Microsoft Excel untuk mengolah datadan
dapatdigunakan untuk membuat media yang berupa
grafik dan membuat simulasi.
12. Microsoft Movie Maker adalah perangkat lunak yang
merupakan bagian dari windows essentials 2012.
13. Software adalah perangkat lunak untuk data yang
diformat dan disimpan secara digital.
14. Foto Morph adalah aplikasi didalam software yang
penggunaannya berhubungan dengan wajah.
15. Matlab sebuah lingkungan komputasi numerikal dan
bahasa pemrograman komputer.

2 Daftar materi yang sulit 1. Membedakan Jenis-jenis LKPD


dipahami di modul ini 2. Membedakan LKPD berbasis TIK dan LKPD
Konvensional
3. Cara Menerapkan LKPD Berbasis TIK

3 Daftar materi yang sering 1. syarat didaktis, syarat konstruksi, dan syarat teknis
mengalami miskonsepsi dalam menyusun LKPD.
2. tiga jenis LKPD, LKPD Eksploratif, LKPD
Eksperimental , LKPD Latihan Psikomotorik

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kegiatan Belajar 1: Manusia, Tempat, dan Lingkungan
2. Kegiatan Belajar 2: Waktu, Perubahan, dan Sistem Sosial Budaya
3. Kegiatan Belajar 3: Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan
4. Kegiatan Belajar 4: Fenomena Interaksi dalam Perkembangan IPTEK dan
Masyarakat Global
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta Kegiatan Belajar 1: Manusia, Tempat, dan Lingkungan
konsep (istilah 1. Manusia terbagi menjadi 3:
dan definisi) di a. Makhluk Individu : orang/pribadi
modul ini
b. Makhluk Sosial : membutuhkan orang lain
c. Makhluk Budaya : meneruskan budaya ke generasi berikutnya
2. Tempat : ruang yang didiami/ditempati
Tempat di suatu wilayah dijadikan lokasi untuk pemukiman karena di tempat itu
keadaannya nyaman, mudah dalam mendapatkan kebutuhan, dan juga aman dari
berbagai faktor alam dan gangguan lain.
3. Lingkungan terdiri dari komponen :
a. Abiotik : segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim,
kelembaban, cahaya dan bunyi
b. Biotik : segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan
mikro-organisme (virus dan bakteri)
Cakupan Lingkungan :
a. Bumi : satu-satunya planet yang dapat memenuhi syarat-syarat adanya kehidupan
karena sumber-sumber yang dibutuhkan untuk kehidupan seperti oksigen, air dan
tanah yang subur tersedia.
Bentuk permukaan bumi(topografi)tersebut terbentuk melalui faktor :
1. Eksogen : faktor pembentuk kenampakan bumi dari luar
Yaitu komponen biotik dan abiotik
Dengan cara sebagai berikut :
a. Sedimentasi
Proses pembentukan muka bumi melalui pengendapan materi-materi
sedimen (pelapukan batuan, pelapukan sisa-sisa mahkluk hidup maupun
pasir)
b. Erosi
Proses pengikisan yang terjadi di permukaan bumi. Erosi sendiri
terbagi menjadi 4 yaitu :
- Ablasi adalah pengikisan yang dilakukan oleh air.
- Abrasi adalah proses pengikisan oleh air laut.
- Eksarasi adalah proses pengikisan oleh gletser.
- Deflasi adalah pengikisan yang dilakukan oleh angin.
Dampak positif :
Tenaga ini dapat memunculkan habitat baru dan dapat memperluas
daratan di bumi serta dapat mendekatkan barang-barang tambang
ke permukaan bumi.
Dampak negatif :
- Kerusakan terhadap permukaan bumi seperti kesuburan tanah akan
berkurang karena tanah di permukaan bumi tergerus erosi setiap hujan
turun terutama kalau terjadi hujan lebat.
- Pendangkalan sungai terutama di muara dan juga tenaga ini 20
dapat mengakibatkan abrasi di pantai.
2. Endogen : faktor pembentuk permukaan bumi dari dalam
Yaitu aktivitas di dalam perut bumi seperti pergerakan lempeng dan
aktivitas vulkanik
Dengan cara sebagai berikut :
a. Tektonisme
Gerakan yang mendorong dan menarik secara vertikal maupun
horizontal karena adanya tekanan dari panas yang ada di dalam inti
bumi. Tektonisme adalah salah satu penyebab terbentuknya gunung
dan lembah.
b. Vulkanisme
Gerakan cairan panas (magma) yang ada di dalam bumi. Vulkanisme
juga sebagai penyebab terbentuknya danau atau kaldera serta
dataran tinggi atau plato.
c. Seisme (gempa bumi)
Getaran yang terjadi akibat dari proses patahan dan lipatan. Pada
gerakan ini menyebabkan timbulnya gelombang yang menyebabkan
bumi bergetar. Seisme dapat menyebabkan munculnya cekungan atau
retakan pada permukaan bumi.
Dampak positif :
Tenaga tektonisme telah membentuk dataran tinggi dan pegunungan
sehingga permukaan bumi yang seperti ini dapat memberikan manfaat
yang besar bagi kehidupan manusia seperti lahan pertanian, PLTA,
menyediakan hasil tambang, tempat pariwisata, dll.
Dampat negatif :
Daerah pegunungan sering terjadi longsor sehingga banyak
menimbulkan kerugian baik materi maupun korban jiwa terutama pada
musim hujan.
Untuk mengurangi kerusakan terhadap permukaan bumi akibat
tenaga ini maka dilakukan rehabilitasi hutan yang rusak dan melakukan
reboisasi lahan yang gundul, membuat teras-teras pada lereng yang
miring, melakukan pengerukan di muara-muara sungai dan juga
menanam pohon bakau di pantai-pantai.
b. Penduduk
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau saling
berinteraksi secara tetap dan memiliki kepentingan yang sama.
Penduduk adalah semua orang yang menempati suatu wilayah hukum tertentu
dan waktu tertentu.
Rakyat adalah seluruh orang dengan latar belakang sejarah yang sama, baik
yang berada di dalam maupun di luar wilayah negaranya dan berada di bawah
kedaulatan negaranya.
Warga negara adalah semua orang yang tinggal di wilayah negara, baik
penduduk asli maupun keturunan asing yang telah disyahkan oleh undang-
undang sebagai warga negara.
Sensus penduduk terbagi menjadi 2 macam yaitu
- Sensus de facto : menghitung jumlah penduduk berdasarkan data primer
(lapangan)
- Sensus de jure : menghitung jumlah penduduk berdasarkan data sekunder (data
administrasi wilayah).
Cara yang digunakan dalam dinamika penduduk, yaitu:
- Kelahiran (Fertilitas)
- Kematian (Mortalitas)
- Migrasi
- Pertumbuhan Penduduk
- Kepadatan Penduduk
Dampak yang ditimbulkan dari persebaran penduduk tidak merata,
antara lain:
a) Pembangunan berkelanjutan akan terhambat, salah satu alasannya ialah
terjadinya perpindahan masyarakat secara signifikan sehingga mengurangi SDM
(Sumber Daya Manusia) yang berkualitas.
b) Kemiskinan di perkotaan bertambah.
c) Kriminalitas meningkat akibat dari menumpuknya jumlah penduduk yang tidak
merata.
d) Semakin lunturnya kebudayaan daerah.

Kegiatan Belajar 2: Waktu, Perubahan, dan Sistem Sosial Budaya


1. Waktu

Waktu artinya adalah “seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan


atau keadaan berada atau berlangsung”.
Sementata ruang (dimensi spasial) merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa
alam maupun peristiwa sosial dan peristiwa sejarah dalam proses perjalanan waktu.
a. Arti dan Makna Sejarah
Sejarah mengandung arti pertumbuhan atau kejadian.
b. Konsep Sejarah
c. Metode Sejarah

1) Heuristik : tahapan menemukan dan menghimpun sumber, informasi, jejak masa


lampau.
2) Kritik »»» kritik ekstern untuk meneliti otentisitas atau keaslian sumber
»»» kritik intern untuk meneliti kredibilitas sumber
3) Interpretasi : tahapan atau kegiatan dalam menafsirkan fakta-fakta dan
menetapkan makna serta saling keterhubungan dari fakta-fakta yang
diperoleh.
4) Historiografi : rekonstruksi imajinatif dari masa lampau berdasarkan data yang
diperolah dengan menempuh proses pengujian dan proses penganalisisan secara
kritis melalui rekaman dan bukti peninggalan masa lampau.
2. Perubahan
Sejarah dikatakan sebagai perubahan apabila dalam masyarakat terjadi
perkembangan secara besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat. Perubahan
terjadi karena adanya pengaruh dari luar.

3. Sistem Sosial Budaya


Fungsi budaya dalam masyarakat sebernarnya adalah untuk membantu
orangorang dalam mengadaptasi dengan kondisi-kondisi yang diperlukan ketika
mereka hidup di lingkungan masyarakatnya.
4 (empat) unsur pokok kebudayaan, yaitu:
(1) alat-alat teknologi;
(2) sistem ekonomi;
(3) keluarga; dan
(4) kekuasaan politik.
Kebudayaan di dunia mempunyai tujuh unsur yang universal, yaitu:
(1) Bahasa;
(2) Sistem teknologi;
(3) Sistem mata pencaharian;
(4) Organisasi social;
(5) Sistem pengetahuan;
(6) Religi; dan
(7) Kesenian.

Kegiatan Belajar 3 : Perilaku ekonomi dan kesejahteraan

1. Perilaku, Motif dan Prinsip Ekonomi


Perilaku ekonomi yaitu kegiatan dalam memenuhi kebutuhan hidup Motif
ekonomi adalah sebuah alasan/dorongan dalam melakukan perilaku ekonomi

 Motif Ekonomi Instrinsik (dari diri manusia tanpa ada paksaan)


 Motif Ekonomi Ekstrinsik (terpengaruh oleh situasi luar)
Prinsip ekonomi merupakan pedoman dalam melakukan perilaku ekonomi.

2. Produksi, Distribusi dan Kosumsi


Produksi : kegiatan menghasilkan barang/jasa untuk menambah nilai guna
Proses produksi dibedakan menjadi barang konsumsi dan barang produksi
Faktor Produksi : sumber daya alam (land), tenaga kerja (labour) terdidik,
terlatih, tidak terlatih dan tidak terdidik, modal (capital) dan kewirausahaan
(enterprise)
Distribusi : proses penyaluran barang ke konsumen

Konsumsi : aktivitas menggunakan barang/jasa bertujuan memenuhi kebutuhan


hidup
3. Pasar : tempat bertemunya penjual dan pembeli
Salah satu ciri sistem ekonomi pasar adalah berlakunya pasar persaingan secara
bebas.
4. Kesejahteraan : ke keadaan yang baik, kondisi manusia di mana orang-orangnya dalam
keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai.
Kesejahteraan sosial merujuk pada keterjangkauan pelayanan dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat
Kegiatan Belajar 4 : Fenomena Interaksi dalam Perkembangan IPTEK dan
Masyarakat Global
1. Hakikat IPTEK
a. Ilmu pengetahuan murni adalah ilmu pengetahuan memiliki tujuan untuk lebih
membentuk dan mengembagkan ilmu pengetahuan secara abstrak untuk
mempertinggi mutunya.
b. Ilmu pengetahuan terapan adalah ilmu pengetahuan yang memiliki tujuan untuk
menggunakan sekaligus menerapkan ilmu pengetahuan tersebut pada masyarakat
umtuk membantu mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi.
c. Techne artinya seni kerajinan
d. Technicoas artinya seseorang yang memiliki ketrampilan tertentu
e. Teknologi adalah penerapan ilmu pengetahuan untuk tujuan praktis.
2. Perkembangan IPTEK dan Kehidupan Manusia
Perkembangan IPTEK memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
kehidupan manusia, antara lain :
a. Dalam bidang teknologi komunikasi dan informasi
b. Dalam bidang ekonomi dan industri
c. Dalam bidang kesehatan
3. Perkembangan IPTEK dan Kelestarian Lingkungan
a. Lingkungan alam berupa tanah, air, udara, tumbuhan, dan hewan
b. Lingkungan buatan berupa sarana dan prasarana
c. Lingkungan manusia berupa hubungan sesama manusia, meliputi aspek sosial
dan budaya.
d. 9 prinsip menjaga kelestarian lingkungan alam atau sikap dan etika
terhadap lingkungan menurut Keraf (2005), yaitu:
 Sikap hormat terhadap lingkungan atau respect for nature
 Tanggung jawab atau moral responsibility nature
 Solidaritas kosmis atau cosmic solidarity
 Prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap lingkungan atau caring for
nature
 Prinsip tidak merugikan atau no harm
 Prinsip hidup sederhana dan selaras dengan lingkungan
 Prinsip keadilan
 Prinsip demokrasi
 Prinsip integritas moral
e. Kearifan lokal adalah kesadaran manusia akan arti penting lingkungan
bagi kehidupannya dan akan manfaatnya sesuai kebutuhan dan menciptakan
berbagai aturan atau cara dan prinsip agar keseimbangannya tetap terjaga atau
lestari.
4. Perkembangan IPTEK dan Masyarakat Global
a. Masyarakat global adalah masyarakat dunia yang saling berkaitan tanpa
dibatasi oleh batas-batas negara dan selalu berfikir untuk kelangsungan hidup
masyarakat global itu sendiri sehingga kegiatan-kegiatan dan aksi- aksi akan
terus dilakukan untuk mempertahankan masyarakat global itu sendiri.
Masyakat global berinteraksi satu sama lainnya dengan melalui penjelajah udara,
telekomunikasi, jaringan komputer dan elektronik yang dapat digunakan untuk
mencapai suatu tujuan tertentu dari belahan manapun di
dunia ini.

2 Daftar materi 1. Membedakan antara endogen dan vulkanisme


yang sulit 2. Keterkaitan antara waktu, ruang dan manusia dalam sejarah
dipahami di 3. Dinamika penduduk
modul ini 4. Saluran distribusi dan lembaganya
5. Sikap dan etika terhadap lingkungan alam
6. Perbedaan ilmu pengetahuan murni dan ilmu pengetahuan terapan

3 Daftar materi 1. Antara erosi dan abrasi


yang sering 2. Sejarah tidak dapat direkonstruksi secara utuh
mengalami 3. Perhitungan persebaran penduduk
miskonsepsi
4. Perbedaan produsen dengan produksi
5. Perbedaan konsumen dengan konsumsi
6. Perbedaan distributor dengan distribusi
7. Pengaruh IPTEK terhadap kehidupan manusia
MODUL PEDAGOGIK
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Konsep Dasar Ilmu Pendidikan


Judul Kegiatan Belajar (KB) Konsep Dasar Ilmu Pendidikan yang
akan disajikan dalam 4 Kegiatan belajar,
yaitu :
1. Konsep Dasar, Rasional, dan
Landasan Ilmu Pendidikan
Kegiatan Belajar
2. Karakteristik Peserta Didik
KegiatanBelajar
3. Teori Belajar dan Implikasinya
dalam Pembelajaran Kegiatan
Belajar
4. Kurikulum Pendidikan di
Indonesia
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang dipelajari  Konsep Dasar, Rasional, dan Landasan
Ilmu Pendidikan Kegiatan Belajar
Sebagai individu, manusia mempunyai perbedaan
antara satu dengan yang lainnya. Hal itulah yang
menjadikan manusia bersifat unik. Perbedaan ini dapat
kita lihat dari berbagai aspek diantaranya berkaitan
dengan postur tubuhnya, kemampuan berpikirnya,
motivasinya, minat dan bakatnya, dunianya, cita-
citanya, pretasinya, hingga peran sosialnya, dan lain
sebagainya. Pedagogik juga berarti teori mendidik
yang membahas apa dan bagaimana mendidik yang
sebaik-baiknya. Kegiatan mendidik diartikan sebagai
upaya membantu seseorang untuk menguasai aneka
pengetahuan, ketrampilan, sikap, nilai yang diwarisi
dari keluarga dan masyarakat. Pendidikan sendiri
berlangsung melalui dan di dalam pergaulan, namun
tidak semua pergaulan bersifat mendidik atau dapat
dikatakan bersifat pedagogik. Pergaulan akan bersifat
pedagogik apabila pendidik atau orang dewasa
bertujuan memberikan pengaruh positif kepada
seseorang dan pendidik juga memiliki wewenang
terhadap orang tersebut. kompetensi pedagogik
merupakan kompetensi yang berkaitan dengan
kemampuan memilih berbagai tindakan yang paling
baik untuk membantu perkembangan peserta didik.
Kompetensi pedagogik akan menghindarkan seorang
pendidik profesional melakukan kegiatan pembelajaran
yang bersifat monoton dan bersifat demagogik, dan
membuat peserta didik kehilangan minat serta daya
serap dan konsentrasi belajarnya.
 Karakteristik Peserta Didik Kegiatan
Belajar
Pengetahuan terkait karakteristik peserta didik juga
memungkinkan pendidik untuk memahami apa yang
dibutuhkan, diminati, dan hendak dicapai oleh peserta
didik sehingga ia dapat memberikan pelayanan yang
bersifat individual bagi mereka yang mengalami
kesulitan mampu memberi pengayaan terhadap mereka
yang belajar cepat. Dengan demikian pendidik dapat
menjalankan tugas keprofesian sebagai pendidik yang
memesona dengan penuh panggilan jiwa dengan
dilandasi kesepenuhatian dan kemurahatian.
pemahaman atas karakteristik peserta didik
dimaksudkan untuk mengenali ciri-ciri dari setiap
peserta didik yang nantinya akan menghasilkan
berbagai data terkait siapa peserta didik dan sebagai
informasi penting yang nantinya dijadikan pijakan
dalam menentukan berbagai metode yang optimal guna
mencapai keberhasilan kegiatan pembelajaran.
 Teori Belajar dan Implikasinya dalam
Pembelajaran Kegiatan Belajar
Teori belajar behavioristik dikenal juga dengan teori
belajar perilaku, karena analisis yang dilakukan pada
perilaku yang tampak, dapat diukur, dilukiskan dan
diramalkan. Belajar merupakan perubahan perilaku
manusia yang disebabkan karena pengaruh
lingkungannya. Behaviorisme hanya ingin mengetahui
bagaimana perilaku individu yang belajar dikendalikan
oleh faktor-faktor lingkungan, artinya lebih
menekankan pada tingkah laku manusia. Teori ini
memandang individu sebagai makhluk reaktif yang
memberi respon terhadap lingkungannya.
Behavioristik memandang bahwa belajar merupakan
perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya
interaksi antar stimulus dan respon. Peserta didik
dianggap telah melakukan belajar jika dapat
menunjukkan perubahan tingkah lakunya. Contohnya,
peserta didik dapat dikatakan bisa membaca jika ia
mampu menunjukkan kemampuan membacanya
dengan baik. Ciri dari teori ini adalah mengutamakan
unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis,
menekankan peranan lingkungan, mementingkan
pembentukan reaksi atau respon, menekankan
pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil
belajar, mementingkan peranan kemampuan dan hasil
belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku
yang diinginkan.
 Kurikulum Pendidikan di Indonesia
Konsep kurikulum sebagai daftar mata pelajaran
biasanya erat kaitannya dengan usaha untuk
memperoleh ijazah. Artinya, apabila peserta didik
berhasil mendapatkan ijazah berarti telah menguasai
serangkaian mata pelajaran sesuai dengan kurikulum
yang berlaku. Dengan demikian, dalam pandangan ini
kurikulum berorientasi kepada isi atau mata pelajaran
(content oriented). Proses pembelajaran di sekolah
yang menggunakan konsep kurikulum demikian
penguasaan isi merupakan sasaran akhir dari proses
pendidikan. Kurikulum sebagai mata pelajaran yang
harus dikuasai peserta didik, dalam proses
perencanaannya harus memiliki beberapa ketentuan.
Perencanaan kurikulum biasanya menggunakan
judgment ahli bidang studi dengan mempertimbangkan
factor social dan factor pendidikan. Dalam menentukan
dan menyeleksi kurikulum perlu memperhitungkan
tingkat kesulitan, minat peserta didik dan urutan bahan.
Perencanaan dan implementasi kurikulum ditekankan
kepada penggunaan metode dan strategi pembelajaran
yang memungkinkan peserta didik menguasai materi
pembelajaran. Pandangan yang menganggap
kurikulum sebagai mata pelajaran merupakan
pandangan yang dianggap tradisional, walaupun
sebenarnya pandangan ini masih banyak dianut dan
mewarnai kurikulum yang berlaku di Indonesia.

2 Daftar materi yang sulit dipahami di Pada bagian KB(Kegiatan Belajar) dengan materi
modul ini Kurikulum pendidikan di Indonesia mengatakan bahwa
Sebagai salah satu komponen penting dalam system
pendidikan, kurikulum tidak hanya dirumuskan
sebagai tujuan yang hendak dicapai sehingga
memperjelas arah pendidikan, akan tetapi juga
memberikan pemahaman tentang pengalaman belajar
yang harus dimiliki oleh peserta didik. Oleh karena itu
sudah semestinya dalam perjalanan suatu kurikulum
perlu untuk terus ditelaah dan disesuaikan dengan
kebutuhan dan perkembangan zaman. Agar dapat
menangkap ide dari suatu kurikulum, kita perlu
mengetahui perjalanan kurikulum apa saja yang pernah
diterapkan di negara kita. Karena pengetahuan ini
sangat membantu kita untuk memahami esensi dari
suatu perubahan kurikulum yang pernah diterapkan di
negara kita Indonesia.
3 Daftar materi yang sering mengalami Materi yang menurut saya sering mengalami
miskonsepsi miskonsepsi adalah mengenai kegiatan belajar dengan
materi Kurikulum Pendidikan di Indonesia yaitu
mengenai perubahan kurikulum yang bisa dikatakan
setiap dua tahun mengalami perubahan, sehingga
sekolah terlebih Pendidik (Guru) harus melakukan
penyesuaian setiap tahunnya akibat dari perubahan
kurikulum. Yang menjadi kendala disini adalah dengan
adanya penyesuaian kurikulum tenaga pendidik
membuang banyak waktu untuk mencari tahu
mmengenai perubahan kurikulum yang terbaru. Selain
itu, kitab tahu dengan adanya perubahan kurikulum
secara keseluruhan juga mempengaruhi perubahan
perangkat pengajaran, penilaian dan lain sebagainya.
Memang pada umumnya tujuan pendidikan adalah
menciptakan peserta didik yang memiliki pengetahuan
dan berdaya saing.
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN


ABAD 21
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN
ABAD 21
2. Karakteristik Peserta Didik Abad 21
3. Peran Guru dalam Pembelajaran Abad 21
4. Model Pembelajaran Abad 21
5. TPACK Sebagai kerangka interaksi
teknologi
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang dipelajari  KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN
ABAD 21
Proses pembelajaran yang hanya mengandalkan buku
paket dan guru sebagai satu-satunya sumber utama
menjadi sulit untuk terjadi pembelajaran mutakhir
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.
Pemanfaatan big data sebagai sumber belajar menjadi
keniscayaan pembelajaran abad 21. Berfokus kepada
materi penting, namun fokus kepada pengembangan
keterampilan belajar menjadi lebih penting. Peserta
didik harus belajar cara melacak, menganalisis,
mensintesis, mengubah, mendekontruksi bahkan
menciptakan lalu membagikan pengetahuan kepada
orang lain. Fokus guru sebenarnya memberikan
kesempatan peserta didik untuk menghubungkan
materi yang dipelajari dengan dunia nyata. Salah satu
pengaruh signifikan teknologi terhadap pembelajaran
abad 21 adalah adanya kemudahan akses atau
aksesibilitas terhadap sumber belajar digital 9 untuk
memenuhi beragam kebutuhan peserta didik.
Komponen pembelajaran abad 21 yang meningkat
interaksinya satu sama lain, yaitu: (1) aktifitas
instruktur/guru/ mentor/fasilitator, (2) desain
pembelajaran online, (3) data sebagai sumber belajar
(big data), dan (4) strategi pembelajaran online, dan (5)
unjuk kerja peserta didik. Fenomena lain abad 21
adalah adanya pergeseran kebutuhan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang menggeser SDM
berketerampilan tingkat rendah (pekerjaan tangan)
dengan pekerjaan SDM berdaya kreatifitas tinggi.
Kreatifitas adalah satusatunya kemungkinan bagi
negara berkembang untuk tumbuh sehingga Saudara
selaku guru pembelajaran abad 21 perlu
mengorientasikan pembelajaran untuk menghasilkan
peserta didik yang berdaya kreatifitas tinggi. Hal ini
lebih cepat tercapai manakala proses peserta didik
menjadi subyek aktif mengkontruksi pengalaman
belajar, berlatih berpikir tingkat tinggi (HOTS), dan
mengembangkan kebiasaaan mencipta (habit creation).
 Karakteristik Peserta Didik Abad 21
peserta didik sulit menghindarkan diri dari dampak
teknologi, dimana pertumbuhan penggunaan perangkat
teknologi tentu akan meningkat. Generasi muda perlu
diarahkan untuk mengambil manfaat maksimal dari
TIK untuk pembelajaran tanpa memasung kebebasan
namun justeru memberikan saluran ke arah yang
positif. Bukankah Saudara tidak menginginkan peserta
didik menjadi objek dari teknologi tanpa bisa
mendapatkan manfaat positif? Teknologi di satu sisi
memberikan dampak negatif apabila salah dalam
memanfaatkan, sementara di satu sisi dapat
meningkatkan mutu pembelajaran. Banyak kasus
peserta didik yang mengalami kecanduan game
sehingga mengalami gangguan kejiwaan yang
merugikan perkembangan peserta didik. Di sinilah
peran penting Saudara dalam membantu peserta didik
dalam menghadapi pembelajaran abad 21. Saudara
guru abad 21 idealnya canggih, berempati, mampu
memahami peserta didik, selalu tampil memesona dan
menjadi mitra belajar yang dekat bagi peserta didik
 Peran Guru dalam Pembelajaran Abad 21
Kehadiran guru dalam pembelajaran abad 21 sangat
diperlukan untuk menjamin terjadinya proses
pembelajaran yang bermakna, berkarakter, dan
memiliki orientasi pengembangan keterampilan-
keterampilan penting abad 21. Saudara disarankan
tidak sekedar berfokus menyajikan materi, fakta, data,
hasil riset, teori, cerita, dan rumus-rumus semata
karena cara-cara demikian akan segera akan menjadi
usang. Mengapa? Peserta didik dapat melacak
informasi dan beragam pengetahuan memanfaatkan
sumber-sumber digital kapanpun dan dimanapun
melalui mesin pencari. Bagi Saudara yang masih
berada di daerah yang terpencil dan tidak ada akses
jaringan tetap perlu mengantisipasi karena dalam
waktu dekat semua daerah akan terhubung dengan
jaringan internet dan handphone telah menjadi bagian
hidup keseharian peserta didik. Saudara selaku guru
tetap perlu mengantisipasi perkembangan teknologi
dan mentransformasi diri dari pembelajaran berpusat
pada guru menjadi lebih berpusat pada peserta didik,
dimana peserta didik dan Saudara sama-sama aktif.
Saudara penting memberikan kesempatan peserta didik
mengkontruksi pengetahuannya sendiri melalui
kesempatan mengakses “big data” namun tetap dalam
bimbingan Saudara.
 Model Pembelajaran Abad 21
Berkenaan dengan model-model pembelajaran abad 21
yang dipandang potensial untuk mengintegrasikan
teknologi dan luwes diterapkan pada berbagai
tingkatan usia, jenjang pendidikan dan bidang studi,
Saudara dapat menyesuaikan dengan kondisi sekolah.
Model-model pembelajaran dimaksud antara lain;
1. Discovery learning; belajar melalui penelusuran,
penelitian, penemuan, dan pembuktian. Contoh dalam
pembelajaran guru menugaskan peserta didik untuk
menelusuri faktor penyebab terjadinya banjir di daerah
setempat. Peserta didik bekerja secara berkelompok
menelurusi informasi dengan mewawancarai penduduk
disertai pelacakan informasi di internet (bimbingan
disesuaikan tingkatan usia) dan kemudian diminta
untuk membuat kesimpulan dilanjutkan presentasi.
2. Pembelajaran berbasis proyek; proyek memiliki
target tertentu dalam bentuk produk dan peserta didik
merencanakan cara untuk mencapai target dengan
dipandu oleh pertanyaan menantang.
3. Pembelajaran berbasis masalah dan penyelidikan;
belajar berdasarkan masalah dengan solusi “open
ended”, melalui penelusuran dan penyelidikan
sehingga dapat ditemukan banyak solusi masalah.
4. Belajar berdasarkan pengalaman sendiri (Self
Directed Learning/SDL); SDL merupakan proses di
mana insiatif belajar dengan/atau tanpa bantuan pihak
lain dilakukan oleh peserta didik sendiri mulai dari
mendiagnosis kebutuhan belajar sendiri, merumuskan
tujuan, mengidentifikasi sumber, memilih dan
menjalankan strategi belajar, dan mengevaluasi
belajarnya sendiri.
5. Pembelajaran kontekstual (melakukan); guru
mengaitkan materi yang dipelajari dengan situasi dunia
nyata peserta didik sehingga memungkinkan peserta
didik menangkap makna dari yang pelajari,
mengkaitkan pengetahuan baru dengan pegetahuan dan
pengalaman yang sudah dimiliki.
6. Bermain peran dan simulasi; peserta didik bisa
diajak untuk bermain peran dan menirukan adegan,
gerak/model/pola/prosedur tertentu.
7. Pembelajaran kooperatif; merupakan bentuk
pembelajaran berdasarkan faham kontruktivistik.
Peserta didik berkelompok kecil dengan tugas yang
sama saling bekerjasama dan membantu untuk
mencapai tujuan bersama.
8. Pembelajaran kolaboratif; merupakan belajar dalam
tim dengan tugas yang berbeda untuk mencapai tujuan
bersama. Pembelajaran kolaboratif lebih cocok untuk
peserta didik yang sudah menjelang dewasa.
9. Diskusi kelompok kecil; diskusi kelompok kecil
diorientasikan untuk berbagai pengetahuan dan
pengalaman
2 Daftar materi yang sulit dipahami di Pengintegrasian TIK dengan kerangka TPACK yang
modul ini disesuaikan dengan kondisi dan kesiapan
sekolah.Pertanyaannya adalah bagaimana dengan
pengimplementasian pembelajaran dengan
menggunakan TIK apabila sarana ataupun gfasilitas
sekolah kurang memadai.
3 Daftar materi yang sering mengalami Kegiatan belajar memang kadang atau bahkan akan
miskonsepsi mengalami masalah kekondusifan atau dimana tingkat
pemahaman siswa menurun, Pertanyaannya adalah
apakah dengan memperbanyak penyajian visual
daripada verbal seperti memberi tontonan video dan
bermain game cocok dilakukan untuk anak kelas
tinggi?
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PEMBELAJARAN INOVATIF


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Pengertian Pembelajaran
STEAM
2. Prinsip-prinsip pembelajaran
berbasis Neurosains
3. Konsep dan prinsip pembelajaran
digital
4. Pembelajaran Blended Learning
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang dipelajari 1. Pengertian Pembelajaran STEAM
Pembelajaran STEAM merupakan singkatan dari
pembelajaran Science, Technology, Engineering, Art
and Mathematics. STEAM dikenal di Indonesia
dengan Sciences ebagai Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA), Technology sebagai ilmu teknologi,
Engineering sebagai ilmu teknik, Art sebagai ilmu
seni, seperti seni musik, seni lukis, dan seni kriya, serta
Mathematics sebagai ilmu matematika. Pendekatan
tertanam (embedded) pada STEAM lebih menekankan
untuk mempertahankan keaslian materi pelajaran yang
menjadi bidang utama, tidak fokus pada mata pelajaran
yang tertanam, dan materi pada pendekatan tertanam
tidak dirancang untuk dievaluasi atau dinilai. Adapun
pola pendekatan tertanam (embedded) pada STEAM
ada yang menyebutnya sebagai pola terinkorporasi
(incorporated) yang bisa berupa mengenalkan prinsip
dan konsep teknik, teknologi dan matematika sebagai
materi pendamping dengan IPA sebagai materi utama.
2. Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis
Neurosains
Neurosains adalah bidang ilmu yang INTI 47
menggeluti pada kajian saintifik terhadap sistem
syaraf, terutama syaraf otak. Neurosains merupakan
penelitian tentang sistem saraf otak dan bagaimana
otak berfikir. Penelitian neurosains telah dilakukan
cukup lama sejak sekitar tahun 1906 dalam ilmu
kedokteran terutama bidang bedah syaraf dan bidang-
bidang ilmu pengetahuan lainnya. Kini penelitian
dalam bidang neurosains telah mengalami
perkembangan yang cukup pesat dengan
berkembangnya instrumentasi teknologi neurosains
(teknologi untuk mendeteksi fungsi-fungsi syaraf
otak). Hasil penelitian neurosains telah dapat membuat
hubungan diantara proses-proses kognitif yang terdapat
di dalam otak dengan tingkah laku yang akan
dihasilkan, dan dapat menunjukkan bahwa setiap
perintah yang diproses oleh otak akan mengaktifkan
daerah-daerah penting otak
3. Konsep dan prinsip pembelajaran digital
Perkembangan teknologi perangkat komputer beserta
koneksinya di era globalisasi ini akan mampu
menghantarkan peserta didik belajar secara cepat dan
akurat, apabila dapat dimanfaatkan secara benar dan
tepat. Untuk itu dibutuhkan sumber daya manusia yang
tanggap terhadap perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi (TIK). Mengapa demikian? Hal ini
karena pengembangan pembelajaran berbasis TIK akan
memiliki banyak keunggulan, diantaranya yaitu: bahan
materi pelajaran menjadi lebih mudah diakses dari
manapun, lebih menarik, lebih murah biayanya, dan
lebih menghemat waktu belajar peserta didik.
4. Pembelajaran Blended Learning
Model pembelajaran blended learning merupakan salah
satu model pembelajaran yang dapat mengakomodasi
upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
sesuai dengan tuntutan dan tantangan era abad 21 dan
era insutri 4.0. Melalui kombinasi antara pembelajaran
tradisional (tatap muka) dilengkapi dengan sesi
pembelajaran online, akan memungkinkan Saudara
sebagai guru untuk dapat lebih banyak memvariasikan
proses dalam memberikan pengalaman belajar bagi
peserta didik. Melalui pengalaman belajar yang
beragam, peserta didik diharapkan mampu menguasai
keterampilan sesuai dengan kriteria pendidikan abad
21 dan era 109 insutri 4.0, yaitu berfikir kritis, kreatif,
berkolaborasi, keterampilan dalam hal berkomunikasi,
serta kemampuan terkait literasi teknologi.

2 Daftar materi yang sulit dipahami di 1. Pembelajaran Berbasis Neuroscience


modul ini 2. Perbedaan Unsur pendekatan STEAM dengan
Terpadu
3 Daftar materi yang sering mengalami Perbedaan signifikan antara antara pembelajaran
miskonsepsi HOTS dan 4C
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PERANCANGAN PEMBELAJARAN


INOVATIF
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Rancaangan Pembelajaran
Inovatif
2. Rancangan Pembelajaran
Inovatif dengan Pendekatan
Steam
3. Pembelajaran Blended Learning
4. Pembelajaran berbasis proyek
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang dipelajari o Rancangan Pembelajaran Inovatif
Rancangan pembelajaran inovatif dalam hal ini
dimaknai sebagai aktivitas persiapan pelaksanaan
pembelajaran yang menerapkan unsur-unsur
pembelajaran terbaru di abad 21 dan terintegrasi dalam
komponen maupun tahapan pembelajaran yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Unsur-unsur pembelajaran terbaru yang
dimaksud, antara lain; TPACK (technological,
pedagogical, content knowledge) sebagai kerangka
dasar integrasi teknologi dalam proses pembelajaran,
pembelajaran berbasis Neuroscience, pendekatan
pembelajaran STEAM (Science, Technology,
Engineering, Arts, and Mathematics), HOTS (Higher
Order Thinking Skills), Tuntutan Kompetensi Abad 21
atau 4C (Comunication, Collaboration, Critical
Thinking, Creativity), kemampuan literasi, dan unsur-
unsur lain yang terintegrasi dalam komponen maupun
tahapan rencana pembelajarannya. pengintegrasian
ICT di segala bidang adalah suatu keniscayaan yang
harus dilaksanakan di Era Industri 4.0 ini. Demikian
pula dalam bidang pendidikan, rancangan
pembelajaran inovatif tentunya semaksimal mungkin
mengintegrasikan ICT. Penggunaan laptop, HP, atau
gawai lainnya oleh guru maupun siswa dalam kegiatan
pembelajaran di kelas maupun di luar kelas merupakan
wujud dari integrasi ICT. Ciri rancangan pembelajaran
yang mengintegrasikan ICT dalam RPP ada pada
komponen Tujuan Pembelajaran, Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran, pilihan Media dan atau
Sumber Belajarnya. Berikut contoh rumusan Tujuan
Pembelajaran yang mengintegrasikan ICT maupun
yang tidak.
o Rancangan Pembelajaran Inovatif dengan
Pendekatan Steam
Unsur-unsur pembelajaran inovatif seperti TPACK,
Neuroscience, STEAM, PPK, termasuk keterampilan
abad 21-4C, literasi, dan HOTS, bisa diintegrasikan
atau diterapkan dalam RPP pada komponen IPK,
Rumusan Tujuan, Aktivitas Pendahuluan, Inti, Penutup
Pembelajaran, dan atau komponen Penilaian
Pembelajaran.
o Pembelajaran Blended Learning
Alasan utama penerapan pembelajaran “blended
learning” adalah terjadinya belajar peserta didik secara
optimal sesuai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh
Khan (2005, p. 202) bahwa, “blended learning”
merupakan kombinasi strategi penyampaian materi
yang tepat dalam format yang tepat untuk orang yang
tepat pada saat yang tepat. “Blended learning”
mengkombinasikan beragam media penyampaian yang
dirancang untuk saling melengkapi satu sama lain dan
INTI 78 mendorong terjadinya proses belajar yang
optimal. Dengan kata lain, tujuan dilaksanakannya
strategi pembelajaran “blended learning” adalah untuk
mengkombinasikan kelebihan pembelajaran tatap
muka dan kelebihan pembelajaran online. Untuk
mencapai tujuan tersebut, perencanaan pembelajaran
“blended learning” menjadi penting untuk dilakukan
sebelum Anda melaksanakan pembelajaran “blended
learning” di kelas. Agar dapat menghasilkan
pembelajaran yang efektif, perencanaan pembelajaran
“blended learning” perlu dilakukan dengan langkah-
langkah perencanaan yang sistematis. Berikut
merupakan langkah-langkah perencanaan
pembelajaran “blended learning” yang perlu Anda
lakukan untuk menghasilkan pembelajaran yang
efektif.
o Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek intinya meletakkan
pebelajar sebagai subyek belajar yang aktif,
mendorong munculnya inisiatif dan proses eksplorasi,
memberikan kesempatan menerapkan apa yang
dipelajari, kesempatan untuk mempresentasikan atau
mengkomunikasikan dan mengevaluasi kinerjanya.
Ciri khas dari pembelajaran PjBL adalah dihasilkannya
suatu produk sebagai bentuk hasil belajar. PjBL
dipandu oleh pertanyaan menantang. PjBL merupakan
suatu pendekatan yang sudah lama namun agar
mencapai hasil pembelajaran yang optimal perlu
dirancang secara sistematis. Untuk mencapai tujuan
tersebut, perencanaan pembelajaran PjBL penting
dilakukan sebelum menerapkan PjBL agar dihasilkan
pembelajaran efektif. Pada kesempatan ini kita akan
merancang langkahlangkah perencanaan pembelajaran
PjBL yang perlu Anda lakukan untuk menghasilkan
pembelajaran yang efektif.
2 Daftar materi yang sulit dipahami di Merancang pembelajaran Project Based Learning
modul ini dengan pembelajaran Berbasis Proyek.
3 Daftar materi yang sering mengalami Perbedaan pembelajaran pendekatan STEAM dengan
miskonsepsi HOTS

Anda mungkin juga menyukai