Contoh:
(1) FN + FV : Bapak datang
(2) FN + FV + FN: Ibu membeli sayur
(3) FN + FN : Ayah guru.
b. Kalimat Noninti
Kalimat ini dapat diubah menjadi kaliat noninti
dengan berbagai proses transforasi; pemasifan,
pengingkaran, penanyaan, pemerintahan, pelepasan,
dan penembahan.
Contoh:
(1) Buku dibaca oleh Alya.
(2) Alya tidak membaca buku.
b. Paragraf
Paragraf dapat diartikan sebagai satuan gagasan di dalam
bagian suatu wacana, yang dibentuk oleh kalimat-kalimat
yang saling berhubungan dalam mengusung satu
kesatuan pokok pembahasan.Dengan demikian, paragraf
merupakan satuan bahasa yang lebih besar daripada
kalimat.Namun, paragraf juga masih merupakan bagian
dari satuan bahasa lainnya, yaitu wacana.Sebuah wacana
umunya dibentuk lebih dari satu paragraf. (Kosasih &
Hermawan, 2012) Secara umum, paragraf dibentuk oleh
unsur gagasan pokok dan beberapa gagasan
penjelas.Selain itu, ada unsur yang disebut kalimat utama
dan kalimat penjelas. Hubungan kalimat utama dengan
kalimat penjelas sering kali memerluka kehadiran unsur
lain yang berupa kata penghubung atau konjungsi.
Berikut disajikan diagram unsur-unsur paragraf