Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA


Dosen Pengampu : Dr. Eko Nurlaksana, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 8

1. Sintya Fenisa Putri (87)


2. Sri Malyana (88)
3. Diyah Ayu Pertiwi (93)
4. Ivan Romadhon (99)

PROGRAM STUDI D-III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala
rahmatnya sehinga makalah ini bisa diselesaikan dengan baik. Dan juga semua pihak
yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak. Eko nurlaksana yang
telah memberikan tugas ini kepada kami. Ada banyak hal yang dapat kami pelajari
melalui makalah ini.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai tugas kelompok mata
kuliah bahasa indonesia . Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang tata kalimat bahasa indonesia

Kami menyadari makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna
sehingga kritik dan saran yang membangun akan dapat membantu bagi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih

Bandar Lampung, 26 Agustus


2022

Penuli s
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian kalimat ........................................................................................................... 2
2.2 unsur unsur kalimat ……………………………………… .............................................. 3
2.3 jenis jenis kalimat ………………………………………................................................. 4
2.4 Simbol keselamatan kerja di laboratorium kesehatan ...................................................... 6

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................12
3.2 Saran ................................................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 13


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa adalah sarana berpikir baik untuk menyampaikan pesan
kepada oran" lainmaupun untuk menerima pesan dari orang lain
Pikiran yang disampaikan dalam pembicaraan atau tulisan
diungkapkan melalui rangkaian kata yang terpilih dan tersusun
menurut kaidah tertentu bahasa sebagai symbol yang bermakna
terdiri atas satuaan satuan tertentu yang setara fungsional saling
berhubungan sebagai suatu system Satuan terkecil yang mengandung
makna berupa kata atau frasa (kelompok kata) sedangkan satuan yang
lebih besar yang mengandung pikiran berupa kalimat.Kalimat adalah
bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek (S) dan
predikat (P) dan intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah
lengkap dengan makna intonasi final kalimat dalam bahasa tulis
adalah berupa tanda baca titik) tandatanya) atau tanda seru.Penetapan
struktur minimal S dan P dalam hal ini menunjukkan bahwa kalimat
bukanlah semata-mata gabungan atau rangkaian kata yang tidak
mempunyai kesatuan bentuk.Lengkap dengan makna menunjukkan
sebuah kalimat harus mengandung pokok pikiran yang lengkap
sebagai pengungkap maksud penuturannya. Hal ini menunjukkan
bahwa penguasaan bahasa sebagai sarana berpikir dan berkomunikasi
banyak ditentukan oleh penguasaan kaidah kalimat yang didukung
oleh kosakata yang memadai.Hal inilah yang kemudian menarik
untuk diketahui tentang bagaimana pengertian kalimat,bagian-
bagiannya dan jenis kalimat tunggal. Oleh karena itu penulis
berusahauntuk memberikan pemahaman tentang pertanyaan tersebut
dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat menjadi jawaban dan
memberikan pemahaman terkait pertanyaan yang dikaji..

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan kalimat
2. Apa yang dimaksud Unsur- unsur kalimat
3. Jenis- jenis kalimat

1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengertian kalimat
2. Mengetahui dan memahami unsur- unsur kalimat
3. Mengetahui dan memahami jenis-jenis kalimat
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KONSEP DASAR KALIMAT

Kalimat adalah konstruksi gramatikal yang terdiri atas satu


klausa atau lebih yang ditata menurut pola tertentu dan dapat
berdiri sendiri sebagai satu satuan. Kalimat dapat juga
diartikan sebagai satuan bahasa terkecil dapat berwujud lisan
atau tulisan yang mengungkapkan pikiran secara utuh. Alwi,
dkk (2000:311) mengartikan kalimat adalah bagian terkecil
ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran
yang utuh secara ketatabahasaan. Dalam wujud lisan kalimat
diiringi alunan titinada, disela oleh jeda, diakhiri oleh
intonasi selesai. Dalam wujud tulisan berhuruf Latin, kalimat
dimulai

dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda


tanya, dan tanda seru.

Bagian-bagian kalimat dibedakan atas bagian inti yaitu bagian


kalimat yang tidak dapat dihilangkan dan bagian bukan inti
yaitu bagian kalimat yang dapat dihilangkan.
Misalnya:

Kami mendatangi pertemuan itu kemarin sore. Bagian intinya:


Kami mendatangi pertemuan itu. Bagian bukan inti: kemarin
sore.

Bagian inti dapat dibedakan atas pusat dan pendamping.

Pusat adalah kontituen yang seoleh-oleh menentukan kehadiran


kontituen lain mana yang boleh atau harus muncul dalam kalimat
tersebut. Sedangkan pendamping adalah kontituen lain yang wajib
hadir karena keberadaan pusat. Misalnya:

• Dia tidur. (pusat: tidur; pendamping: dia)

• Orang tua itu meratapi kematian cucunya. (pusat:

meratapi; pendamping: orang tua itu, kematian


cucunya)

• Ayah membeli baju baru. (pusat: membeli;


pendamping: ayah, baju baru)

2.2 pengertian kalimat

Pengertian Kalimat secara umum adalah gabungan dua kata ataupun


lebih, baik itu dalam bentuk lisan maupun tulisan yang disusun sesuai
pola tertentu sehingga memiliki arti. Kalimat yang baik dan benar
tentunya memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu mengandung unsur-unsur
seperti S (Subjek), P (Predikat), O (Objek), dan K (Keterangan), atau
disingkat menjadi pola S-P-O-K.Kalimat adalah satuan bahasa berupa
kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan
makna yang lengkap Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang
mengungkapkan pikiran yang utuh baik dengan cara lisan maupun tulisan
Dalam wujud lisan kalimat diungkapkan dengan suara naik turun dan
keras lembut disela jeda)dan diakhiri dengan intonasi akhir Sedangkan
dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital
dan diakhiri dengan tanda titik (.) untuk menyatakan kalimat berita atau
yang bersifat informatif tanda tanya (?) untuk menyatakan pertanyaan dan
tanda seru (!) untuk menyatakan kalimat perintah Sekurang kurang nya
kalimat dalam ragam resmi baik lisan maupun tertulis harus memiliki
sebuah subjek S dan sebuah predikat P Kalau tidak memiliki kedua unsur
tersebut) pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa
itulah yang membedakan frasa dengan kalimat.

2.2 unsur unsur kalimat


Unsur-Unsur Kalimat Dalam menuliskan kalimat dalam bahasa
Indonesia yang baik dan benar maka kita harus ketahui unsur-unsur yang
biasanya dipakai dalam sebuah kalimat. Dalam bahasa Indonesia
digunakan aturan SPO atau SPOK (Subjek, Predikat, Objek, Keterangan).
Berikut beberapa unsur kalimat.
2..3.1 Subjek (S)
Di dalam sebuah kalimat Subjek (S) adalah pelaku atau orang yang
melakukan kegiatan tertentu. Subjek pada umumnya berupa kata benda
seperti nama orang, binatang, tumbuhan, dan benda. Contoh: Budi,
Gajah, Anggrek, sekolah dan lain-lain.Subjek adalah unsur pokok yang
terdapat pada sebuah kalimat, di samping unsur predikat. Dalam pola
kalimat bahasa Indonesia, subjek biasanya terletak sebelum predikat,
kecuali jenis kalimat inversi. Subjek umumnya berwujud nomina.
Perhatikan contoh kalimat di bawah ini :
Ibu membeli obat di apotek.
kucing memakan ikan.
2.3.2 Predikat (P)
Predikat adalah unsur kalimat yang menyatakan kegiatan yang sedang
dilakukan oleh Subjek. Predkat biasanya merupakan kata-kata kerja.
Misalnya, Memasak, bermain, menyanyi, dan lain-lain
Predikat juga merupakan unsur utama suatu kalimat di samping subjek
yang merupakan inti dari kalimat. Unsur pengisi predikat suatu kalimat
dapat berupa Kata, misalnya verba, adjektiva, atau nominal, numeral dan
preposisional. Selain itu dapat pula berupa Frasa, misalnya frasa verbal,
frasa adjektival, frasa nominal, frasa numeralia (bilangan). Perhatikan
beberapa contoh kalimat di bawah ini:
Wulan menonton televisi di rumah
ibu membeli obat di klinik
2.3.3 Objek (O)
Objek adalah sesuatu yang dikenai tindakan oleh Subjek. Sama seperti
Subjek, Objek dapat berupa kata-kata benda. Misalnya, Ayah, Harimau,
Pakaian, dan lain-lain.
Objek bukan unsur wajib dalam kalimat. Keberadaanya umumnya
terletak setelah predikat yang berkatagori verbal transitif (kalimat aktif
transitif) yang sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat,
dan objek. Objek pada kalimat aktif akan berubah menjadi subjek jika
kalimatnya dipasifkan. Demikian pula, objek pada kalimat pasif akan
menjadi subjek jika kalimatnya dijadikan kalimat aktif. Objek umumnya
berkatagori nomina. Berikut contoh objek dalam kalimat:
Bagus makan soto di warung
andi menuang kopi di gelas

2.3.4 Keterangan (K)


Keterangan merupakan unsur kalimat yang berupa penjelasan dimana,
bagaimana dan kapan peristiwa tersebut terjadi, kemudian disusun dalam
bentuk kalimat. Di dalam sebuah kalimat keterangan
menjelaskan bagaimana, dimana atau kapan peristiwa yang
dinyatakan dalam kalimat tersebut. Keterangan didalam kalimat
dapat
berupa:
1. Keterangan tempat = di rumah, di sekolah, di pasar, dan
lain-lain.
2. Keterangan cara = dengan cepat, dengan serius,
dengan bersemangat, dan lain- lain.

3. Keterangan tujuan = agar lulus ujian, untuk bertemu


ibunya, supaya bersih, dan lain-lain.

4. Keterangan alat = menggunakan pisau, mengendara


motor, menggunakan sekop, dan lain-lain.

5. Keterangan waktu = pada hari minggu, Jam 9 malam,


pada musim kemarau dan lain-lain.

6. Keterangan penyerta = bersama ayahnya, dengan


ibunya, ditemani kakaknya, dan lain-lain.

Contohnya
Eli mendengar musik di rumah
Nana memakan sayuran agar sehat.

2.3 jenis jenis kalimat


Jenis kalimat itu dibedakan berdasarkan berbagi kriteria atau sudut
pandang. Oleh karena itu, dalam kepustakaan linguistik dan berbagai
buku tata bahasa kita dapati
banyak sekali istilah untuk menamakan jenis-jenis kalimat, ini lah jenis-
jenis kalimat :
2.3.1 Kalimat Dilihat dari Segi Maknanya
Jika kita tinjau dari segi maknanya (nilai komunikatifnya), maka kalimat
terbagi menjadi lima kelompok, yakni
(1) kalimat berita,
(2) kalimat perintah,
(3) kalimat tanya,
(4) kalimat seru
(5) kalimat emfatik.
Kalimat Berita
Kalimat berita, yang sering pula dinamakan kalimat deklaratif, adalah
kalimat yang isinya memberitakan sesuatu kepada pembaca atau
pendengar. Jika suatu saat kita mengetahui ada kecelakaan lalu lintas dan
kemudian menyampaikan peristiwa itu kepada orang lain, maka kita
memberitakan kejadian itu. Kalimat berita dapat bermacam-macam,
sebagai berikut:
-Kemarin sore ada angkutan kota menabrak pengendara motor.
-Pada pagi terjadi kecelakaan beruntun yang menyebabkan kemacetan
lalu lintas.
-Banjir yang terjadi di Bekasi merendam perumahan warga.
-Terjadi kebakaran besar di pasar Obor Jakarta Timur.
Kalimat Perintah
Kalimat perintah, atau kalimat imperatif, adalah kalimat yang maknanya
memberikan perintah untuk melakukan sesuatu.
Kalimat yang dapat memiliki bentuk perintah pada umumnya adalah
kalimat taktransitif atau transitif (baik aktif maupun pasif). Kalimat yang
predikatnya adjektiva kadang- kadang dapat juga memiliki bentuk
perintah, bergantung pada macam adjektivanya. Sebaliknya, kalimat yang
bukan verbal atau adjektival tidak memiliki bentuk perintah. Berikut
contoh kalimat perintah.
-Buatlah satu kalimat yang berpola SPOK!
-Pergilah ke sekolah!
Dalam bentuk tulis, kalimat perintah seringkali diakhiri dengan tanda seru
(!) meskipun tanda titik biasa pula dipakai. Dalam bentuk lisan, nadanya
agak naik sedikit.
Kalimat Tanya
Kalimat tanya, yang juga dinamakan kalimat interogatif, adalah kalimat
yang isisnya menanyakan sesuatu atau seseorang. Jika orang ingin
mengetahui jawaban terhadap suatu masalah atau keadaan, maka ia
menanyakannya dan kalimat yang dipakai adalah kalimat tanya.
Ada lima cara untuk membentuk kalimat tanya:
(1) dengan menambahkan kata apa(kah),
(2) dengan membalikan urutan kata,
(3) dengan memakai kata bukan atau tidak,
(4) dengan mengubah intonasi kalimat, dan
(5) dengan memakia kata tanya.
Contohnya : apakah diyah pergi ke pasar hari ini ?
Kalimat Emfatik
Jenis jenis kalimat dalam bahasa Indonesia berdasarkan maknanya yang
terakhir ialah kalimat emfatik. Kalimat emfatik merupakan sebuah
kalimat yang maknanya tentang penegasan kepada subjek. Kalimat
emfatik ini dapat dibuat menggunakan beberapa cara yaitu:
-Dengan penambahan kata sambung yang terletak dibelakang subjek
sehingga subjek melakukan penegasan dan berubah menjadi predikat.
-Dengan penambahan partikel -Lah dibelakang subjek.
Berikut contoh kalimat emfatik : Ina(S) mengawali(P)
pembicaraan(O) menjadi: Inalah(P) yang mengawali pembicaraan(S)
Kalimat seru
Jenis kalimat ini memiliki arti ialah sebuah kalimat yang memiliki makna
rasa kagum. Perasaan kagum tersebut berkaitan dengan kata sifat.
Biasanya jenis kalimat ini dapat disebut kalimat Interjektif. Kalimat seru
dapat dibuat menggunakan beberapa cara yaitu:
1.Dengan penambahan partikel-Nya pada predikat.
2.Dengan penambahan kata seru pada predikat.
3.Dengan mengubah polakalimat S-P menjadi pola P-S.
Kalimat seru ini termasuk jenis jenis kalimat dalam bahasa Indonesia
yang sering digunakan. Contohnya : Rajinnya anak tadi!, Manisnya
anakmu!
2.3.2 Jenis-Jenis Kalimat Berdasarkan Fungsi Subjeknya

Jenis jenis kalimat dalam bahasa Indonesia dapat dibagi berdasarkan


fungsi subjeknya. Berdasarkan fungsi subjeknya maka kalimat bahasa
Indonesia dapat dibagi menjadi kalimat aktif maupun kalimat
pasif.Kalimat aktif merupakan jenis kalimat dalam bahasa Indonesia yang
subjeknya melakukan tindakan. Contohnya Adik menulis buku, Ayah
memperbaiki sepeda, Ibu memasak sayur. Sedangkan kalimat pasif
merupakan jenis kalimat dalam bahasa Indonesia yang subjeknya
dikenakan tindakan.Contohnya:
Buku ditulis Adik,Sepeda di perbaiki Ayah,Sayur dimasak
Ibu.Kalimat aktif dan kalimat pasif berkaitan dengan bentuk verba yang
digunakan, jenis verba yang berguna sebagai predikat serta berkaitan
dengan subjek dan objek.
Jenis jenis kalimat pasif masih memiliki hubungan perubahan dengan
kalimat aktif transitif. Hal tersebut dapat terjadi karena :
-Predikat yang memiliki imbuhan Me- diganti dengan Di-,serta apabila
tokoh melakukan pronomina pertama dan kedua maka verbanya tidak
diberikan imbuhan Me-.
-Terdapat penambahan kata oleh pada tokoh pronomina ketiga yang
memiliki sifat fakul tatif.Namun apa bila tindakan dilakukan tokoh
pronomina satu atau dua maka tidak perlu ditambahkan kata oleh.
-Terdapat penukaran Subjek menjadi Objek.
2.3.3 Jenis Jenis Kalimat Berdasarkan Bentuknya
Menurut bentuknya jenis kalimat bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi
kalimat majemuk dan kalimat tunggal. Setiap jenis kalimat ini memiliki
pengertian dan ciri ciri masing masing.
KalimatTunggal
Kalimat tunggal ialah sebuah kalimat bahasa Indonesia yang hanya
memiliki satu struktur Subjek Predikat maupun satu klausa. Kalimat
tunggal tersusun dengan rapi dan baik dengan inti maupun tanpa
inti.Kalimat ini juga dapat disebut kalimat nomina karena susunan nya
ditata menggunakan frasa adjective kalimat verbal atau kalimat tunggal
berpredikat verba.Jenis jenis kalimat tunggal semitransitif, verba transitif
maupun verba intransitif.
Kalimat transitif ialah sebuah kalimat yang memiliki
objek. Jenis kalimat ini dapat dibagi lagi menjadi
kalimat dwitransitif maupun kalimat ekatransitif.
Kalimat Ekatransitif merupakan sebuah kaimat yang
hanya memiliki satu objek. Misalnya Ina bermain
bola(Ina = S, bermain = P, bola = O). Sedangkan kalimat
Dwitransitif merupakan kalimat yang memiliki
dua objek. Misalnya Ibu membuatkan Ayah
makanan(Ibu = S, membuatkan = P, Ayah = O, makanan =
Pelengkap).

• Kalimat Intransitif ialah jenis jenis kalimat tunggal yang


tidak memiliki objek maupun tidak memiliki pelengkap.
Namun seperti kalimat tunggal lainnya, jenis kalimat ini
juga diikuti dengan kata keterangan. Maka kalimat
intransitif
memiliki struktur pola S-P-K. Contohnya Kakek makan di
dapur. (kakek = S, makan = P, di dapur = K)

• Kalimat semitransitif ialah jenis kalimat tunggal yang tidak


memiliki objek namun memiliki pelengkap. Contohnya Pak
Joko menjadi ketua RT. (Pak Joko = S, menjadi = P, ketua RT
= Pelengkap)

Kalimat Majemuk
Jenis jeniskalimat dalam bahasa indonesia selanjutnya ialah kalimat
majemuk.Kalimat ini juga termasuk kedalam jenis kalimat berdasarkan
bentuknya.Kalimat majemuk merupakan sebuah kalimat yang memiliki
susunan klausa dua atau lebih.Kalimat
Majemuk dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu kalimat majemuk
bertingkat maupun kalimat majemuk setara.
Kalimat majemuk setara

Kalimat majemuk setara ialah sebuah kalimat yang tersusun


oleh dua klausa yang saling berkaitan secara setara. Kalimat
kalimat yang setara tadi disebut kalimat utama. Hubungan klausa
satu dengan klausa yang lain dikaitkan menggunakan koordinator
atau kata penghubung. Maka dari itu kalimat majemuk setara
dapat disebut kalimat gabung atau kalimat koordinasi. Kesetaraan
dalam klausa tersebut dapat digambarkan menjadi sebuah pola:
Klausa 1 – koordinator – Klausa 2 – koordinator – Klausa 3
Kalimat majemuk dapat dibagi lagi
menjadi tiga yaitu:

• Kalimat Majemuk Setara dengan Penjumlahan. Jenis


jenis kalimat majemuk setara yang pertama memiliki
hubungan yang hampir sama dengan penjumlahan.
Dalam kalimat ini menggunakan kata penghubung
serta, baik, maupun, dan, atau. Apabila dilihat dari jenis
hubungan penjumlahannya maka dapat dijelaskan sebagai
sebab akibat, urutan waktu, perluasan maupun
pertentangan
- Kalimat Majemuk Setara dengan Memilih. Jenis jenis
kalimat majemuk setaraadapula yang hampir
sama dengan hubungan pilihan. Dalam kalimat
ini menggunakan kata penghubung atau. Misalnya
Mereka dapat memakan buah ini atau minum jus buah itu.
• Kalimat Majemuk Setara dengan Perlawanan. Kalimat ini
merupakan jenis jenis kalimat majemuk yang memiliki
hubungan dengan perlawanan. Hubungan kalimat
tersebut ditandai dengan kata penghubung tetapi. Kalimat
majemuk setara yang mempunyai hubungan dengan
perlawanan memiliki makna penguatan. Misalnya Riko
belum selesai kuliah tetapi berhasil mendirikan usahanya
dengan omset jutaan rupiah.
Kalimat Majemuk Bertingkat

Jenis jenis kalimat majemuk selanjutnya ialah kalimat majemuk


bertingkat. Kalimat majemuk bertingkat ini masih termasuk
kedalam jenis kalimat tunggal dalam bahasa Indonesia. Kalimat
majemuk bertingkat ialah jenis kalimat tunggal yang diperluas
menjadi sebuah klausa yang baru. Klausa satu dengan klausa lain
dihubungan dengan subordinator. Maka dari itu kalimat ini juga
memiliki nama lain yaitu kalimat kompleks atau kalimat
subordinasi. Klausa satu dengn klausa lain dalam kalimat
majemuk bertingkat ini dapat disusun dengan pola:

subordinasi – anak kalimat/klausa sematan

– Klausa 1/Kalimat utama atau

Klausa 1/Kalimat utama – subordinasi – anak kalimat/klausa


sematan
Jenis jenis kalimat majemuk bertingkat ini juga menggunakan
kata sambung misalnya:

• Sehabis/Sebelum : kata penghubung yang menyatakan


urutan waktu.

• Sejak : kata penghubung yang menyatakan ikatan awal.

• Ketika/Sewaktu : kata penghubung yang menyatakan


persamaan waktu.

• Jika/Andaikan/Kalau : kata penghubung yang menyatakan


syarat.

• Sampai/Hingga : kata penghubung yang menyatakan


waktu kehadiran.
• Biarpun/Walaupun/Meskipun/Kendatipun : kata
penghubung yang menyatakan perlawanan.

• Agar/Supaya : kata penghubung yang menyatakan tujuan.

• Karena/Sebab : kata penghubung yang menyatakan


penyebab kejadian.

• Maka/Akibatnya/Sehingga/Sampai sampai : kata


penghubung yang menyatakan akibat kejadian.

• Ibarat/Seperti : kata penghubung yang menyatakan


perbandingan.

• Padahal : kata penghubung yang menyatakan kenyataan.

• Maka : kata penghubung yang menyatakan hasil.

• Seolah olah/Seakan akan : kata penghubung yang


menyatakan penyangkalan.

• Yang : kata penghubung yang menyatakan keterangan dan


atribut.

• Apa/Bahwa : kata penghubung yang menyatakan


penjelasan.
2.3.4 Jenis Jenis Kalimat Berdasarkan Tata Bahasa Modern
Jenis jenis kalimat dalam bahasa Indonesia yang terakhir dapat di bedakan
berdasarkan tata bahasa modernnya.Berdasarkan tata bahasa modernnya maka
kalimat tersebut
Dapat dibagi menjadi kalimat mayor dan kalimat minor.Kalimatnya orialahjenis
kalimat bahasa indonesia yang paling tidak memiliki dua unsur inti atau
pusat.Contohnya: Ina(S) menulis(P), Adik(S) menggambar(P), Sedangkan
kalimat minor ialah jenis kalimat bahasa indonesia yang memiliki satu unsur inti
atau pusat.Contohnya:Mari!, Keluar!, Dimana?

Catatan:Dalam jenis kalimat minor apabila hanya terdapat satu contoh kata saja
mungkin belum terlihat maknanya,namun apabila sudah dikaitkan dalam sebuah
paragraf atau kalimat jadi maka maknanya baru akan terlihat dan
dipahami.Contohnya Dimana kamu membeli boneka itu?
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik
dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara
naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti
oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi ataupun
proses fonologis lain. Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!); dan di dalamnya dapat
disertakan. Kalimat memiliki unsur penyusun kalimat, yaitu Subjek,Predikat,objek,dan
Predikat (SPOK).
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis
serta dapat diterima maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis
/pembicara sehingga mampu menyampaikan pikran secara jelas kepada pembaca.
3.2. SARAN
Demikian pembahasan tentang kalimat dalam Bahasa Indonesia yang dapat kami
sampaikan pada kesempatan kali ini semoga dapat dimengerti kata-katanya sehingga
tidak menimbulkan kesalahpahaman di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Rachmawati Indriyana,2009. “Bahasa Indonesia untuk SMA/SMK” https://portal-


ilmu.com/jenis-kalimat-dan-jenis-majas/. Diakses 30 Agustus 2020

Ahyadi,2016. ‘’ Jenis-Jenis Kalimat dalam Bahasa Indonesia serta Contohnya”


https://www.inirumahpintar.com/2016/10/jenis-jenis-kalimat-dalam-bahasa-indonesia-
serta- contohnya.html . Diakses 30 Agutus 2020.

Laila, 2020.” Macam Jenis Majas dan Fungsinya”


https://www.inirumahpintar.com/2016/10/jenis-jenis-kalimat-dalam-bahasa-indonesia-
serta- contohnya.html . Diakses 30 Agustus 2020.

Anda mungkin juga menyukai