Anda di halaman 1dari 12

BAHASA INDONESIA

KALIMAT BAKU BAHASA INDONESIA


Dosen Pengampu: Drs. I Gusti Ngurah Ketut Putrayasa, M.Hum

Oleh:

Kelompok 2

Ni Made Siska Namira Putri (2107521135)

I Putu Artha Pratama Gunawan (2107521139)

Berardy Rheandri Laiman (2107521141)

Gede Ferry Andrean (2107521142)

Rachel Dian Permata Lumowa (2107521143)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Asung Kerta Wara
Nugraha-Nya berupa kesempatan dan kesehatan serta pengetahuan, sehingga paper yang
berjudul “Kalimat Baku Bahasa Indonesia” ini dapat selesai dengan baik dan tepat pada
waktunya.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia
karena telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini. Kami juga
ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
penyusunan paper ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa paper ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan saya miliki. Oleh karena itu saya mengharapkan
segala bentuk saran dan kritik untuk membuat makalah menjadi lebih baik di masa yang akan
datang. Kami berharap makalah ini dapat diterima dengan segala kekurangan dan dapat
memberi manfaat bagi pembaca.

Denpasar, 10 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PEGANTAR ..................................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB I ......................................................................................................................................... 1

BAB II........................................................................................................................................ 2

2.1 Pe2

2.2 3

2.3 4

2.4 Fungsi Kalimat Baku ................................................................................................... 4

2.5 Pentingnya Penggunaan Kalimat Baku ....................................................................... 4

BAB III ...................................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk


berinteraksi dan menyampaikan informasi. Dalam penggunaan bahasa, kalimat
merupakan unsur yang sangat penting. Pemahaman yang baik mengenai kalimat
sangatlah penting dalam membangun komunikasi yang efektif dan tepat. Dalam
penggunaan bahasa, terdapat kalimat baku dan tidak baku. Pemahaman mengenai
kalimat baku dan tidak baku akan membantu dalam menyampaikan informasi dengan
lebih jelas, terstruktur, dan efektif. Disini akan dikaji pengertian kalimat, perbedaan
antara kalimat baku dan tidak baku, serta ciri-ciri kalimat baku. Ini juga akan
memberikan contoh-contoh kalimat baku sebagai referensi dalam penggunaan bahasa
yang tepat. Dengan pemahaman yang baik mengenai kalimat baku, diharapkan
masyarakat dapat mengkomunikasikan pikiran dan gagasan secara efektif serta
menjaga keindahan dan keberlanjutan bahasa Indonesia.

1. 2 Rumusan Masalah

1. Apa itu kalimat?


2. Apa itu kalimat baku dan tidak baku?
3. Apa ciri-ciri kalimat baku?
4. Apa fungsi kalimat baku?
5. Apa pentingnya menggunakan kalimat baku?

1. 3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian kalimat.


2. Mengetahui pengertian kalimat baku dan tidak baku.
3. Mengetahui ciri-ciri kalimat baku.
4. Mengetahui contoh kalimat baku.
5. Mengetahui pentingnya menggunakan kalimat baku.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kalimat

Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yang bisa mengutarakan pikiran yang utuh.
Pikiran yang utuh bisa diekspresikan berbentuk lisan atau tulisan. Dalam bentuk lisan,
kalimat ditandai dengan alunan titinada, keras-lembutnya suara, disela dengan jeda, dan
diakhir dengan nada selesai. Jika dalam bentuk tulisan, kalimat dimulai dengan huruf
kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya atau tanda seru. Ditinjau dari sudut
kelengkapan pikiran, biasanya suatu kalimat minimal terdiri atas predikat selain ditentukan
juga oleh situasi pembicaraan.

Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis atau yang biasa disebut jabatan kata atau peran
kata diantaranya subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket).
Kalimat bahasa Indonesia baku minimal terdiri atas dua unsur, yakni subjek (S) dan
predikat (P). Sedangkan unsur lain, yaitu objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket)
tidak wajib terdapat dalam suatu kalimat. Unsur-unsur kalimat adalah sebagai berikut.

a. Subjek (S)

Subjek merupakan unsur kalimat yang menunjuk pada tokoh, pelaku, sosok,
sesuatu hal atau suatu masalah yang menjadi pokok pembicaraan. Sebagian besar
subjek diisi oleh kata benda, kata kerja, dan klausa.

b. Predikat (P)

Predikat merupakan unsur kalimat yang memberitahu subjek melakukan


perbuatan apa. Predikat dalam suatu kalimat dapat berupa kata atau frasa namun
sebagian besar dalam bentuk kata kerja atau kata sifat, tetapi dapat berupa numeral,
nominal atau frasa nominal.

c. Objek (O)

Objek merupakan unsur kalimat yang melengkapi predikat. Objek biasanya


berupa nominal, frasa nominal atau klausa. Objek selalu terletak di belakang predikat
yang berupa verba transitif, yaitu kata kerja yang mengharuskan adanya objek.

d. Pelengkap (Pel)

2
Pelengkap merupakan unsur kalimat yang melengkapi predikat. Biasanya
pelengkap terletak di belakang P yang berupa kata kerja. Objek juga dapat menempati
posisi terbut dan jenis kata yang mengisi pelengkap dan objek juga bisa sama, yakni
nominal atau frasa nominal.

e. Keterangan (Ket)

Keterangan merupakan unsur kalimat yang menerangkan pelengkap dan klausa


dalam sebuah kalimat. Keterangan dapat berupa adverbial, frasa nominal, frasa
proposisional, atau klausa. Keterangan terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu keterangan
tempat, waktu, cara, alat, tujuan, dan alasan/sebab.

2.2 Kata, Kalimat Baku dan Tidak Baku

Kata baku adalah kata yang carabicaradan penulisannya sesuai dengan kaedah-kaedah
yang dibakukan dan kata tidak baku adalah kata yang sering salah digunakan saat berbicara
dengan Bahasa sehari-hari atau tidak sesuaidenganpedomanejaan yang benar
(EYD).Menurut Chaer (2007: 46) menyatakan“Ejaan atau cara penulisan kosa kata bahasa
Indonesia telah dibukukan kedalam buku Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang
disempurnakan (EYD), diresmikan penggunaannya sejak 17 Agustus 1972. Oleh karena
itu, semua kata yang tidak ditulis menurut kaidah pedoman EYD itu adalah kata yang
tidak baku. Sedangkan yang ditulis menurut kaidah pedoman EYD adalah kata yang baku.

Kalimat baku merupakan sebuah jenis kalimat yang disusun dengan benar dengan
berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku dalam penyusunan kalimat serta harus sesuai
dengan Ejaan yang Disempurnakan atau disingkat dengan EYD. Sedangkan untuk kalimat
tidak baku sendiri merupakan merupakan sebuah kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah-
kaidah penulisan sebuah kalimat dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Menurut Aryo
Dewantara (2018: 108), kalimat baku adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa
indonesia, baik dari sisi pemilihan kata ejaan, dan struktur kalimat. Sedangkan kalimat
tidak baku adalah kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa indonesia, meskipun
kalimat tersebut dapat dimengerti oleh pembacanya.Menurut Ika Atika (2014 : 105),
kalimat baku adalah kalimat yang secara efektif dapat dipakai untuk menyampaikan
gagasan secara tepat dan menggunakan kata-kata baku. Menurut Tim Tentor Master (2017:

3
343), kalimat baku adalah kalimat yang pemakaiannya/penulisannya sesuai dengan kaidah
bahasa baku serta dapat menyampaikan informasi secara tepat.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kalimat baku adalah kalimat yang
penulisannya sesuai dengan kaidah bahasa baku serta dapat menyampaikan informasi
secara tepat.

2.3 Ciri - ciri Kalimat Baku

Berikut adalah beberapa ciri-ciri kalimat baku :

1. Menggunakan tanda baca yang Baku.

Penggunaan tanda baca dapat menjadi penentu baku atau tidaknya suatu kalimat. Tanda
baca yang sering digunakan meliputi titik, koma, tanda seru, tanda tanya, titik dua,
tanda petik dan lain-lain.

Tidak baku = Ibu berpesan, “Jangan lupa belikan buah saat pulang dari kantor”.

Baku = Ibu berpesan, “Jangan lupa belikan buah saat pulang dari kantor.”

2. Menggunakan ejaan yang Baku.

Ejaan adalah tata cara menulis suatu kata. Kalimat yang baku memiliki ejaan yang tepat.

Tidak baku = Ngurah tidak mau mengantri saat membeli tiket kereta.

Baku = Ngurah tidak mau mengantre saat membeli tiket kereta

3. Menggunakan struktur bahasa yang tepat.

Tata bahasa atau struktur memiliki peran untuk memberikan kejelasan kalimat. Tata
bahasa meliputi unsur subjek, predikat, objek hingga kata keterangan.

Tidak baku = Dia membawa buku lupa.

Baku = Dia lupa membawa buku.

4. Memiliki struktur yang paralel.

4
Struktur paralel adalah struktur kalimat untuk menyatakan kesejajaran suatu kata atau
lebih dalam suatu rangkaian kalimat.

Tidak baku = Giri membeli radio, memutarnya ke stasiun tertentu dan didengar.

Baku = Giri membeli radio, memutarnya ke stasiun tertentu, dan


mendengarkannya.

5. Tidak boros kata.

Kalimat yang baku adalah kalimat yang tidak berbelit atau tidak boros kata.

Tidak baku = Para ibu-ibu berkumpul di lapangan untuk melaksanakan senam pagi.

Baku = Para ibu berkumpul di lapangan untuk melaksanakan senam pagi.

6. Menggunakan huruf kapital sesuai dengan kaidah penulisan.

Huruf kapital hanya digunakan untuk nama orang, negara, tempat, hingga huruf di awal
kalimat.

Tidak baku = kota yogyakarta dikenal dengan Makanan khasnya berupa Gudeg,
Krecek, dan lain-lain.

Baku = Kota Yogyakarta dikenal dengan makanan khasnya berupa gudeg,


krecek, dan lain-lain.

7. Memiliki kepaduan antara gagasan dan struktur.

Kalimat baku memiliki susunan kata yang efektif, serta memiliki gagasan yang padu.
Kalimat yang padu ditandai dengan struktur kalimat dan gagasan yang saling
mendukung.

Tidak baku = Berdasarkan laporan tahun ini Tasya anak paling boros dalam hal
keuangan.

Baku = Tasya adalah anak yang boros dalam hal keuangan berdasarkan
laporan tahun ini

8. Informasi disampaikan dengan jelas dan tidak menimbulkan ambiguitas.

5
Kalimat yang baku adalah kalimat yang informasinya mudah diterima dengan jelas.

Tidak baku = Jenazah itu diloncati kucing hidup.

Baku = Jenazah itu diloncati oleh kucing hidup.

2.4 Fungsi Kalimat Baku

Menurut Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan


Kebudayaan, terdapat empat fungsi dari kalimat baku sebagai berikut.

1) Sebagai pemersatu

Negara Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki 17.508 pulau yang
dihuni lebih dari 360 suku bangsa dengan dialek dan variasi bahasa yang
berbeda-beda. Dengan keberagaman yang ada, kalimat baku dibutuhkan untuk
mempersatukan masyarakat Indonesia.

2) Pemberi kekhasan

Beberapa negara di Asia Tenggara yang menggunakan bahasa Melayu, seperti


Malaysia, Indonesia, dan Brunei. Kalimat baku berfungsi sebagai pembeda atau
pemberi kekhasan dari masing-masing negara.

3) Meningkatkan kewibawaan

Bahasa Indonesia yang baku selalu dipergunakan pada saat acara-acara formal
seperti upacara kenegaraan untuk menambah kewibawaan.

4) Kerangka acuan

Kosakata dan kalimat baku merupakan penanda acuan yang sesuai dengan
KBBI dan PUEBI dalam mekanisme penulisan ilmiah atau karangan ilmiah.

2.5 Pentingnya Menggunakan Kalimat Baku

Penggunaan kalimat baku atau standar dalam penulisan bahasa Indonesia memiliki
banyak manfaat dan pentingnya ditekankan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah
beberapa alasan mengapa penggunaan kalimat baku bahasa Indonesia penting:

6
1. Menjaga Konsistensi dan Kejelasan Komunikasi
Penggunaan kalimat baku bahasa Indonesia dapat menjaga konsistensi dan
kejelasan komunikasi dalam teks atau tulisan. Dengan menggunakan kalimat baku,
penulis dapat menghindari ambiguitas atau penafsiran ganda yang dapat mengganggu
pemahaman pembaca.
2. Meningkatkan Kredibilitas dan Profesionalisme
Penggunaan kalimat baku bahasa Indonesia juga dapat meningkatkan
kredibilitas dan profesionalisme dalam teks atau tulisan. Bahasa yang tepat dan benar
menunjukkan bahwa penulis memahami aturan tata bahasa dan menunjukkan sikap
yang serius dalam menyajikan informasi atau pesan tertentu.
3. Memudahkan Pembacaan dan Meminimalisasi Kesalahan Baca
Penggunaan kalimat baku bahasa Indonesia juga dapat memudahkan
pembacaan dan meminimalisasi kesalahan baca. Dengan mengikuti aturan tata bahasa
yang benar, pembaca dapat dengan mudah memahami maksud dan tujuan penulis. Hal
ini juga dapat meminimalisasi kesalahan baca yang mungkin terjadi jika penggunaan
tata bahasa yang kurang tepat.
4. Menjaga Konsistensi Budaya dan Bahasa
Penggunaan kalimat baku bahasa Indonesia juga dapat membantu menjaga
konsistensi budaya dan bahasa Indonesia. Sebagai bahasa resmi dan nasional,
penggunaan bahasa Indonesia yang baku dapat memelihara identitas bangsa dan
menjaga keutuhan budaya yang ada.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kalimat merupakan unit terkecil dalam bahasa yang dapat mengungkapkan pikiran
secara utuh. Kalimat baku adalah jenis kalimat yang mematuhi aturan tata bahasa, termasuk
penggunaan tanda baca yang benar, ejaan yang tepat, struktur yang sesuai, dan tidak
memboroskan kata. Beberapa ciri kalimat baku meliputi penggunaan tanda baca yang standar,
ejaan yang sesuai, struktur yang benar, kesesuaian antara gagasan dan struktur, penggunaan
kata yang efisien, dan penyampaian informasi yang jelas. Pentingnya menggunakan kalimat
baku terletak pada kemampuannya dalam menjaga konsistensi dan kejelasan komunikasi,
meningkatkan kredibilitas dan profesionalisme, memudahkan pembacaan, mengurangi
kesalahan baca, serta menjaga keutuhan budaya dan bahasa Indonesia. Dengan menggunakan
kalimat baku, kita dapat menyampaikan pikiran dengan lebih efektif dan mempertahankan
identitas budaya dan bahasa kita sebagai bangsa.

8
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, S. B., Rohmah, N., & Shoim, M. (2021). Pelatihan Penulisan Penelitian Tindakan Kelas
Guru SMP-SMA di Kecamatan Waru Sidoarjo Melalui Pemakaian Bahasa Indonesia
Ragam Ilmiah. Kanigara, 1(2), 219-224.

D, Keraf. (2014). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Pustaka Pelajar,


E, Chaerunisa. (2017). Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar, Erlangga,
Khamainy, H., A., (2014). Jurnal Bahasa Asing. Vol. 10 No 10.

Putrayasa, G., N., K. (2016). JENIS - JENIS DAN POLA KALIMAT BAHASA INDONESIA

Putrayasa, G., N., K. (2018). Ragam Bahasa Indonesia

SUKARTHA, I. N. BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH.

Anda mungkin juga menyukai