Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA I

Uriuwihg8ejjhdi

Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sintaksis

Dosen Pengampu: Ibu Dra. Tati Sri Uswati, M.Pd.

Kelompok 5:

1. Linda Khofifah
2. Siti Aulia Azzahra
3. Syarifah A Bastiati
4. Ghina Lulu Maknunah

TADRIS BAHASA INDONESIA 3C


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
Jalan Perjuangan, Sunyaragi, Kecamatan Kesambi
Kota Cirebon, Jawa Barat 45132
2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat dan hidayah-
Nya penyusun dapat membuat makalah berjudul “Kalimat Dalam Bahasa
Indonesia I”. Semoga makalah ini dapat membantu proses kegiatan perkuliahan,
isinya yaitu menjabarkan tentang Kalimat dalam Bahasa Indonesia I. Adanya
makalah ini juga penyusun harap kepada khalayak umum khususnya para
mahasiswa/i dapat bertambah pengetahuannya agar kelak mampu menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Demikianlah makalah ini penyusun buat, semoga dapat bermanfaat bagi
para pembaca semua, dan kami mohon kritik dan saran hal ini juga dapat berguna
bagi kita semua, agar kedepannya dapat menyusun kembali dengan baik dan
benar, apabila ada kekurangan mohon maaf sebesar-besarnya.

Cirebon, Oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1. Latar Belakang 1
2. Rumusan Masalah 1
3. Tujuan 1
BAB II KAJIAN TEORI 2
1. Konsep dasar kalimat 2
2. Perbedaan klausa dan kalimat 4
3. Pola dasar kalimat 5
BAB III HASIL ANALISIS 7
A. Analisis kalimat.............................................................................................7
B. Pola dasar kalimat ........................................................................................8
BAB IV PENUTUP ...............................................................................................11
A. Simpulan......................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................12

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalimat adalah bahasa terkecil, dalam wujud lisan maupun tulisan
yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat
diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan
diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhurufkan latin
kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik
(.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Unsur-unsur yang membangun
sebuah kalimat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu unsur wajib dan
unsur tak wajib. Unsur wajib adalah unsur yang harus ada dalam
sebuah kalimat, sedangkan unsur tak wajib adalah unsur yang boleh
ada dan boleh tidak ada pada kalimat. Kalimat yang tidak memiliki
unsur subjek dan unsur predikat, maka itu bukan merupakan sebuah
kalimat. Deretan kata seperti itu biasa disebut Frasa. Frasa adalah suatu
kontruksi yang terdiri atas dua kata atau lebih yang membentuk suatu
kesatuan, dimana kesatuan itu dapat menimbulkan makna baru yang
sebelumnya tidak ada. Inilah yang membedakan kalimat dengan Frasa.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud konsep dasar kalimat?
2. Apa perbedaaan klausa dan kalimat?
3. Bagaimana pola dasar kalimat?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian konsep dasar kalimat dalam bahasa
indonesia terutama dalam ilmu linguistik sintaksis.
2. Dapat membedakan antara klausa dan kalimat di dalam bahasa
indonesia terutama dalam ilmu linguistik sintaksis.
3. Untuk mengetahui pola dasar kalimat di dalam bahasa indonesia
terutama dalam ilmu linguistik sintaksis.

1
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Konsep Dasar Kalimat
Menurut Tim Penulis Bahasa Indonesia UNEJ (2007:79) kalimat
adalah suatu bagian yang selesai dan menunjukkan pikiran yang
lengkap. Maksud dari pernyataan ‘selesai’ adalah kalimat itu diawali
dan diakhiri dengan kesenyapan untuk bahasa lisan sedangkan untuk
bahasa tulis kalimat itu diawali atau dimulai dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik, tanda seru, dan tanda tanya. Adapun yang
dimaksud dengan menunjukkan pikiran yang lengkap adalah informasi
yang diberikan merupakan pikiran yang utuh. Kalimat dapat juga
diartikan sebagai rangkaian dari kata-kata yang berfungsi sebagai
subjek dan predikat. maksudnya, sekurang-kurangnya kalimat itu
memiliki subjek atau pokok kalimat dan predikat serta dapat ditambah
dengan objek atau keterangan. Jika tidak memiliki unsur-unsur subjek
dan predikat, pernyataan itu bukanlah sebuah kalimat, melainkan
hanya sebagai frasa.
Menurut Cook (1971:1) kalimat adalah satuan bahasa yang secara
relatif dapat berdiri sendiri, yang mempunyai pola intonasi akhir yang
terdiri dari klausa). Sementara itu, Alisyabana (1978:1) mengatakan
bahwa kalimat adalah satuan bentuk bahasa yang terkecil, yang
mengucapkan suatu pikiran yang lengkap. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang berupa klausa, yang
dapat berdiri sendiri dan mengandung pikiran yang lengkap.
Kalimat merupakan sarana untuk menyampaikan pikiran atau
gagasan kepada orang lain agar dapat dipahami dengan mudah dan

2
jelas. Dengan demikian, perlu digunakan kalimat yang baik dan benar
agar komunikasi juga berlangsung dengan baik dan benar. Kalimat
yang benar memiliki arti sebagai kalimat yang dapat mengekspresikan
gagasan secara benar, dapat diartikan secara jelas dan tidak
menimbulkan keraguan bagi pembaca dan pendengarnya. Adapun
kalimat yang baik adalah kalimat yang dapat mengekspresikan atau
menggungkapkan gagasan secara baik. Artinya singkat, cermat, tepat,
jelas maknanya, dan santun atau sesuai dengan situasi dan kondisi.
Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang biasa disebut juga
jabatan kata atau peran kata, yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O),
pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). Kalimat bahasa Indonesia baku
sekurang - kurangnya terdiri atas dua unsur, yakni S dan P. Unsur yang
lain (O, Pel, dan Ket) dapat wajib hadir, atau tidak wajib hadir dalam
suatu kalimat. Unsur-unsur kalimat dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Subjek
Subjek (S) adalah bagian kalimat yang menunjuk
pada pelaku, tokoh, sosok, sesuatu hal, atau suatu masalah
yang menjadi pokok pembicaraan. Sebagian besar S diisi
oleh kata benda/frasa nominal, kata kerja/frasa verbal, dan
klausa. Subjek kalimat dapat dicari dengan ramus
pertanyaan apa ataupun siapa.
b. Predikat
Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberi
tahu melakukan perbuatan (action) apa S, yaitu
pelaku/tokoh atau sosok di dalam suatu kalimat. Satuan
bentuk pengisian P dapat berupa kata atau frasa namun
sebagian besar 4 berkelas verbal atau adjektiva, tetapi dapat
juga numeral, nominal atau frasa nominal. Pemakaian kata
adalah pada predikat biasa terdapat pada kalimat nominal.
Predikat (P) dapat dicari dengan rumus pertanyaan
bagaimana, mengapa, ataupun diapakan.
c. Objek

3
Objek merupakan bagian kalimat yang melengkapi
Predikat (P). Objek biasanya diisi oleh nomina, frasa
nominal atau klausa. Letak Objek (O) selalu di belakang P
yang berupa verba transitif, yaitu veba yang menuntut
wajib hadirnya O. Objek dapat dicari dengan rumus
pertanyaan apa atau siapa terhadap tindakan Subjek.
d. Pelengkap (Pel)
Pelengkap (Pel) atau komplemen adalah bagian
kalimat yang melengkapi P. Letak Pel umumnya di
belakang P yang berupa verbal. Posisi ini juga bisa
ditempati oleh O, dan jenis kata yang mengisi Pel dan O
juga bisa sama, yaitu nominal atau frasa nominal. Akan
tetapi, antara Pel dan O terdapat perbedaan.
e. Keterangan (Ket)
Keterangan adalah bagian kalimat yang
menerangkan Pel dan klausa dalam sebuah kalimat. Pengisi
Ket adalah adverbial, frasanominal, frasa proposisional,
atau klausa. Posisi Ket boleh manasuka, di awal, di tengah,
atau di akhir kalimat.

2. Perbedaan Klausa Dan Kalimat


Kalimat dan klausa banyak terdapat dalam suatu paragraf
baik paragraf utama maupun paragraf pendukung. Dalam bahasa
indonesia kalimat dan klausa terdapat di dalam macam-macam satuan
bahasa, jenis-jenis kata dan frasa. Ternyata kalimat dan klausa
berbeda, apa perbedaan dari klausa dan kalimat.
Klausa adalah kelompok kata yang terdiri atas subjek dan predikat,
tidak mengandung intonasi dan kedudukannya merupakan bagian dari
suatu kalimat. Didalam klausa terdapat unsur Subjek dan Predikat.
Klausa mempunyai ciri-ciri yang bisa membedakan antara kalimat dan
klausa itu sendiri. Ciri – ciri Klausa:

4
a. Memiliki Subjek dan Predikat baik secara tidak tertulis maupun
tertulis

b. Tidak adanya intonasi dan juga tidak memiliki tanda baca

c. Biasanya terdiri dari dua kata atau lebih contohnya: Saya sedang
membaca

d. Pada umumnya klausa mempunyai fungsi gramatikal dalam sebuah


kalimat.

Kalimat adalah kelompok kata yang mengandung intonasi dan


tidak di batasi dengan adanya subjek dan predikat. Kalimat juga
mempunyai ciri-ciri yang bisa di perhatikan dalam membedakan antara
kalimat dan klausa, tetapi klausa juga bisa terdapat dalam
kalimat. Ciri-Ciri kalimat:

a. Kalimat bisa terbentuk karena adanya gabungan dari frasa, klausa


atau kata.
b. Pada umumnya kalimat memiliki intonasi dan tanda baca
c. Biasanya kalimat di awali dengan huruf kapital
d. Pada kalimat tidak banyak mengandung subjek dan predikat.
e. Tidak perlu adanya kalimat tambahan lainnya, atau bisa berdiri
sendiri tanpa kalimat lainnya.

Contoh perbedaan klausa dan kalimat

NO Klausa Kalimat
1. - Ketika hujan turun mereka - hujan turun.
mencari tempat berteduh - mereka mencari tempat berteduh.
2. - Ketika ujian berlangsung – Ujian berlangsung.
mereka masuk ke ruangan kelas – mereka masuk keruangan kelas.

3. Pola Dasar Kalimat Dalam Bahasa Indonesia

Kalimat yang kita gunakan sesungguhnya dapat dikembalikan ke


dalam sejumlah kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain,
semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar

5
saja. Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut
kita kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja harus didasarkan
pada kaidah yang berlaku.

Kalimat Dasar Berpola S P Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur


subjek dan predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata
kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan. Misalnya:
Mereka / sedang berenang.
S P
Ayahnya / guru SMA. S P
S P
Gambar itu / bagus. S P
S P
Peserta penataran ini / empat puluh orang. S P
S P
Kalimat Dasar Berpola S P O Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur
subjek, predikat, dan objek. Misalnya:
Mereka / sedang menyusun / karangan ilmiah. S P O

S P O

Kalimat Dasar Berpola S P Pel. Kalimat dasar tipe ini memiliki


unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Misalnya:
Anaknya / beternak / ayam. S P Pel.
S P Pel
Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. Kalimat dasar tipe ini memiliki
unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap. Misalnya:
Dia / mengirimi / saya / surat. S P O Pel.
S P O Pel
Kalimat Dasar Berpola S P K Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur
subjek, predikat, dan keterangan. Misalnya:

Mereka / berasal / dari Surabaya. S P K


S P K

6
Kalimat Dasar Berpola S P O K Kalimat dasar tipe ini memiliki
unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan. Misalnya:
Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari
S P O K

7
BAB III
HASIL ANALISIS
7 Warga Kota Bogor Meninggal Akibat Banjir, Longsor
Minggu Lalu
Wali Kota Bogor Bima Arya (jaket biru cerah) ikut membersihkan
sampah untuk normalisasi saluran air di lokasi pertama di Jalan R3 Desa
Katulampa, Kabupaten Bogor Timur, Sabtu, 15 Oktober 2022.
ANTARA/Linna Susanti
Tanah longsor dan banjir di Kota Bogor telah menewaskan tujuh
orang dalam sepekan terakhir. Seorang petugas dari Polres Bogor Tengah,
Jefri tewas di lokasi penangkapan ikan Gang Kepatihan, Kecamatan
Kebonkelapa, pada Selasa sore, 11 Oktober 2022. Empat orang bernama
Simah (79), Dini (54), Iwan (24), dan Warsih alias Cici (57), tertimbun
longsor di Gang Barjo, Kebonkelapa, Rabu sore. Banjir akibat cuaca
ekstrim juga menewaskan seorang mahasiswa di kota itu, Adzra Nabila, di
Tegalega, Kabupaten Bogor Tengah pada Rabu, 12 Oktober. Mahasiswa
IPB itu jatuh ke saluran air di Jalan Dadali yang diduga tersapu banjir.
arus. Ia ditemukan di Banjir Kanal Barat di Tambora, Jakarta Barat, pada
Minggu pagi, 16 Oktober 2022. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi,
dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem berpotensi terjadi di sebagian besar
wilayah Indonesia, atau setidaknya 24 provinsi, mulai 15-21 Oktober
2022, termasuk Jawa Barat dan Jakarta. Sebelumnya, Wali Kota Bogor
Bima Arya Sugiarto menetapkan status tanggap darurat bencana, hingga
Desember 2022 sebagai antisipasi cuaca ekstrem yang diperkirakan
berlangsung lama dan menimbulkan bencana hidrometeorologi di
sejumlah daerah.

1. Kalimat dalam artikel

Kalimat Alasannya

7 Warga Kota Bogor Meninggal Memiliki intonasi akhir yaitu koma (,)

8
Akibat Banjir, dan memiliki predikat.
Tanah longsor dan banjir di Kota Memiliki intonasi akhir berupa titik(.)
Bogor telah menewaskan tujuh orang dan diawali oleh huruf kapital.
dalam sepekan terakhir.
Jefri tewas di lokasi penangkapan ikan Memiliki intonasi akhir dan tanda
Gang Kepatihan, baca berupa koma (,) mempunyai
subjek dan predikat.
Mahasiswa IPB itu jatuh ke saluran air Memiliki subjek dan predikat serta
di Jalan Dadali yang diduga tersapu memiliki tanda baca dan intonasi akhir
banjir. berupa tanda titik(.)

2. Pola dasar kalimat

No Kalimat Fungsi
1. Jefri tewas di lokasi S-P-K
penangkapan ikan S: Jefri
Gang Kepatihan, P: tewas
K: di lokasi penangkapan ikan
Gang Kepatihan,
2. Wali Kota Bogor S-P-Pel
Bima Arya Sugiarto S: Wali Kota Bogor Bima Arya
menetapkan status Sugiarto
tanggap darurat P: menetapkan status tanggap
bencana, darurat
Pel: bencana,
3. Menurut BMKG S-P-Ket
cuaca ekstrem S: Menurut BMKG
berpotensi terjadi di P: cuaca ekstrem berpotensi terjadi
sebagian besar Ket: di sebagian besar wilayah
wilayah Indonesia, Indonesia,
4. Mahasiswa IPB itu S-P-O-K
jatuh ke saluran air S: Mahasiswa IPB itu
di Jalan Dadali

9
yang diduga tersapu P: jatuh
banjir. O: ke saluran air
K: di Jalan Dadali yang diduga
tersapu banjir.

5. Banjir akibat cuaca S-P-O-K


ekstrim juga S: Banjir
menewaskan P: akibat cuaca ekstrim
seorang mahasiswa O: juga menewaskan seorang
di kota itu, mahasiswa
Ket: di kota itu
6. Seorang petugas S-P
dari Polres Bogor S: Seorang petugas
Tengah, P: dari Polres Bogor Tengah,

10
PENUTUP

1. Simpulan

Dapat disimpulkan bahwa kalimat adalah satuan bahasa yang


secara relatif berdiri sendiri, memiliki pola intonasi final dan secara aktual
ataupun potensial terdiri atas klausa. Kalimat digunakan untuk
mengungkapkan ide dan pikiran secara utuh baik lisan maupun tulisan.
Kalimat dalam bahasa tulisan diawali dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda baca titik, tanda seru atau tanda tanya. Sedangkan dalam
bahasa lisan, kalimat ditandai dengan alunan titinada, keras lembutnya
suara, disela dengan jeda, dan diakhiri dengan nada selesai.

2. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam
penyusunan makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari
kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan
susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber
dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Alisjahbana, Sutan Takdir. 1978. Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit
Dian Rakyat.

Liusti, S. A. (2016). Analisis Kalimat Berdasarkan Pola Kalimat Dasar Dan


Kalkulus Predikat. Adabiyyāt: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 15(2), 157.
https://doi.org/10.14421/ajbs.2016.15203

Agustina, A., Mutia, A., Khusna, F., Purwo, A., & Utomo, Y. (2021). Analisis
Pola Kalimat Pada Rubrik Olahraga Kompas.com Bulan Maret 2021.
Jurnal Kajian Pendidikan FKIP Universitas Dwijendra, 12(2).
http://ejournal.undwi.ac.id/index.php/widyaaccarya/index

Putrayasa, I. G. N. K. (2016). Jenis - Jenis dan Pola Kalimat Bahasa Indonesia.


Volume 5 No 1 Pdf, 10.
Memahami Fungsi Keterangan dalam Kalimat - Ragam Bahasa Kita

12

Anda mungkin juga menyukai