Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KALIMAT DAN UNSUR-UNSURNYA

OLEH:

WAHYU RAMADHAN PUTRA 2303008


NIKO KHARISMA 2303005

DOSEN PENGAMPU : Dra. Puspawati, M.S

PROGRAM STUDI D III FISIOTERAPI


POLTEKES SITEBA PADANG
TAHUN AJARAN 2023/202
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT ,kami dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “ KALIMAT DAN UNSUR
UNSUR NYA “
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan
bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu, kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah
kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Padang, 24 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii


DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
BAB I ........................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................... 1
BAB II ......................................................................................................................... 2
PEMBAHSAN ............................................................................................................ 2
A. Pengertian Kalimat ............................................................................................ 2
B. Unsur-Unsur Kalimat ........................................................................................ 2
C. Bentuk Pola Dasar Kalimat ............................................................................... 5
D. Jenis-jenis Kalimat ............................................................................................ 7
BAB III ...................................................................................................................... 11
PENUTUP ................................................................................................................. 11
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau
tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2010: 317). Kalimat umunya
berwujud rentetan kata yang disusun sesuai dengan kaidah yang berlaku. Manfaat
kalimat sebagai sarana mengungkap maksud atau ide di dalam kegiatan
berkomunikasi. Selain itu juga, kalimat berperan sebagai sarana penyampai dan
penerima informasi serta sarana pengungkap semua aspek dalam diri manusia.
Tanpa kalimat maka manusia akan kesulitan dalam berinteraksi antara satu dengan
lainnnya. Hal ini menandakan bahwa dalam kegiatan berbahasa, baik lisan maupun
tulisan penguasaan kalimat mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia
dalam menjalani kehidupannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kalimat?
2. Apa saja unsur-unsur kalimat?
3. Bagaimana bentuk pola dasar kalimat?
4. Apa saja jenis-jenis kalimat?
5. Bagaimana cara membentuk kalimat efektif?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
2. Untuk mengetahui apa itu kalimat dan unsur-unsur kalimat
3. Untuk mengetahui bagaimana bentuk pola dasar kalimat
4. Untuk mengetahui jenis jenis kalimat

1
BAB II

PEMBAHSAN

A. Pengertian Kalimat
Pengertian Kalimat secara umum adalah gabungan dua kata ataupun
lebih, baik itu dalam bentuk lisan maupun tulisan yang disusun sesuai pola tertentu
sehingga memiliki arti. Kalimat yang baik dan benar tentunya memiliki ciri-ciri
tertentu, yaitu mengandung unsur-unsur seperti S (Subjek), P (Predikat), O (Objek),
dan K (Keterangan), atau disingkat menjadi pola S-P-O-K.
Sementara beberapa ahli juga memiliki definisi tentang pengertian kalimat, yakni:

1. Ramlan
Ramlan (1996) mengatakan bahwa kalimat adalah suatu gramatikal yang
dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik.
berdasarkan defenisi-defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kalimat adalah
satuan bahasa terkecil yang berupa klausa, yang dapat berdiri sendiri dan
mengandung pikiran lengkap.
2. Kridalaksana
Pengertian kalimat menurut pendapat Kridalaksana (2001:92) kalimat
sebagai satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola
intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa; klausa
bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan; satuan proposisi yang
merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa, yang membentuk
satuan bebas; jawaban minimal, seruan, salam, dan sebagainya.

B. Unsur-Unsur Kalimat
Gabungan kata dapat dianggap sebagai kalimat apabila memiliki unsur-unsur
pembetuk kalimat. Berikut ini unsur-unsur yang selalu terdapat pada sebuah
kalimat, diantaranya:

2
1. S (Subjek)
Subjek sering disebut sebagai unsur inti atau unsur pokok pada sebuah
kalimat, biasanya berupa kata-kata benda dan biasanya terletak sebelum unsur
Predikat. Subjek adalah bagian yang berfungsi untuk menunjukkan pelaku dalam
kalimat. Pada umumnya subjek terbentuk dari kata benda (nomina) serta
diletakkan di awal kalimat. Tidak hanya kata, subjek juga bisa diisi dengan frasa
ataupun klausa.

Contoh:
Kucing melompat
Bola kulit di tendang-tendang
Pedagang tanaman hias menikmati keuntungan
Semua siswa mendengarkan ceramah keagamaan
Para pendaki gunung itu beristiraat sejenak.

2. P (Predikat)
Predikat yaitu unsur yang fungsinya menerangkan yang sedang
dilakukan subjek pada kalimat. Predikat biasanya menggunakan kata kerja
ataupun kata sifat. Predikat juga dapat diisi dengan kata sifat dan kata benda.
Letak predikat, yaitu berada di antara subjek dan objek.

Contoh :
Candra sedang membaca
Lukanya diobati
Gadis itu cantik sekali
Bahan makan sudah diangkat
Dinyalakan semua lampu itu.

3. O (Objek)
Objek bisanya terletak sesudah predikat, dapat di katakan objek
merupakan keterangan yang berkaitan dengan predikat atau sesuatu yang

3
menderita. Tapi pada kalimat pasif objek menjadi subjek. Posisi objek harus
selalu berada di belakang predikat. Dengan posisinya yang berada di belakang
predikat, maka objek tidak didahului oleh preposisi. Pada umumnya, objek itu
diisi oleh kelas kata nomina, frasa nomina, atau klausa.

Contoh:
Mereka membeli nasi goreng
Pak guru menulis papan tulis
Saya ingin menemui Pak Umar
Pembantu membersihkan kamar saya

4. K (Keterangan)
Keterangan pada suatu kalimat terletak di bagian akhir. Unsur keterangan
biasanya di jadikan pelengkap kalimat. Keterangan bisa diisi oleh frasa, kata,
atau anak kalimat. Keterangan yang berupa frasa akan ditandai dengan preposisi
ke, di, dari, pada, dalam, kepada, terhadap, untuk, oleh, dan tentang. Sedangkan
keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan preposisi karena, ketika,
jika, meskipun, supaya, dan sehingga.

Contoh:
Dia memotong rambutnya dengan gunting
Di kamar dia memotong rambutnya
Dia kemarin memotong rambutnya.

5. Pelengkap
Meskipun berfungsi hanya melengkapi kalimat, pelengkap adalah unsur
yang melengkapi predikat. Hal inilah yang menunjukkan bahwa pelengkap
posisinya berada di belakang predikat.
Namun, posisinya yang berada di belakang predikat terkadang agak
menyulitkan untuk membedakannya dengan objek. Ada satu cara yang dapat
kamu lakukan untuk mengidentifikasinya.

4
Perhatikan contoh berikut ini.
Dia mendagangkan kain batik di temanggung
Dia berdagang kain batik di temanggung

C. Bentuk Pola Dasar Kalimat

1. S-P
Pola ini terhitung pola kalimat yang paling dasar dan sederhana. Sebab,
pola ini hanya berupa subjek (S) dan predikat (P) saja. Adapun beberapa contoh
kalimat yang menggunakan pola ini adalah sebagai berikut.

Ayah Bekerja. (S= Ayah, P= bekerja)


Petani bercocok tanam. (S= Petani, P= bercocok tanam )
Ibu Guru sedang mengajar. (S= Ibu Guru (subjek berbentuk frasa nomina), P=
sedang mengajar)

2. S-P-O
Pola yang terdiri dari subjek (S), predikat (P), dan objek (O) ini biasanya dipakai
pada contoh kalimat deklaratif aktif transitif dan kalimat aktif transitif. Adapun
bebrapa contoh kalimat dengan pola ini adalah sebagai berikut:
Ibu menanak nasi. (S= Ibu, P= menanak, O= nasi)
Adik sedang memainkan piano. (S= adik, P= sedang memainkan, O= piano)
Anak-anak sedang mengerjakan soal-soal ujian. (S= anak-anak, P= sedang
mengerjakan, O= soal=soal ujian)

3. S-P-Pel
Pola ini terdiri atas subjek (S), predikat (P), dan pelengkap (Pel). Biasanya, pola
ini digunakan dalam contoh kalimat deklaratif aktif intransitif, contoh kalimat
deklaratif semitransitif, kalimat aktif intransitif, dan contoh kalimat aktif
semitransitif. Contoh:

5
Tubuhnya berlumuran keringat. (S= tubuhnya, P= berlumuran, Pel= keringat)
Langit malam ini bertaburan bintang-bintang. (S= langit malam ini, P=
bertaburan, Pel= bintang-bintang)
Anak-anak sedang bermain layang-layang. (S= anak-anak, P= sedang bermain,
Pel= layang-layang)

4. S-P-K
Merupakan pola yang terdiri atas subjek (S), predikat (P), dan Keterangan (K).
Pola ini biasanya dapat dijumpai pada kalimat deklaratif aktiif intransitif dan
kalimat aktif intransitif. Adapun contoh pola ini adalah sebagai berikut:

Anak-anak bermain di lapangan. (S= anak-anak, P= bermain, K= di lapangan)


Burung-burung bersahutan di pagi hari. (S= burung-burung, P= bersahutan, K=
di pagi hari)
Paman sedang bercukur dengan menggunakan pisau cukur. (S= Paman, P=
sedang bercukur, K= dengan menggunakan pisau cukur)

5. S-P-O-K
Pola ini merupakan pola yang paling umum dan paling dikenal di masyarakat.
Sebagaimana yang telah diketahui, bahwa pola ini terdiri atas subjek (S),
predikat (P), objek (O), dan keterangan (K). Adapun contohnya adalah sebagai
berikut:

Ibu membeli sayur-sayuran di pasar tradisional. (S= Ibu, P= membeli, O= sayur-


sayuran, K= di pasar tradisional)
Dimas mengerjakan tugas sekolah dengan sungguh-sungguh. (S= Dimas, P=
mengerjakan, O= tugas, K= dengan sungguh-sungguh)
Para petani menanam padi di pagi hari. (S= para petani, P= menanam, O= padi,
K= di pagi hari)

6
6. S-P-O-Pel
Pola ini terdiri atas subjek (S), predikat (P), objek (O), dan pelengkap (Pel).
Adapun contohnya adalah sebagai berikut:

Ibu membelikan adik pakaian baru. (S= Ibu, P= membelikan, O= adik, Pel=
pakaian baru)
Adik membelikan kucingnya makanan kucing. (S= Adik, P= membelikan, O=
kucingnya, Pel= makanan kucing)

7. S-P-Pel-K
Adalah pola yang terdiri atas subjek (S), predikat (P), pelengkap (Pel), dan
keterangan (K). Contoh:

Tubuhnya berlumuran keringat karena bekerja keras seharian. (S= tubuhnya, P=


berlumuran, Pel= keringat, K= karena bekerja keras seharian)
Anak-anak bermain bola di tanah lapang. (S= anak-anak, P= bermain, Pel= bola,
K= di tanah lapang)

8. S-P-O-Pel-K
Merupakan pola kalimat yang paling kompleks dan lengkap karena semua unsur
kalimat terkandung di dalamnya. Contoh:

Ibu membelikan adik sepatu baru pada hari Minggu kemarin. (S= Ibu, P=
membelikan, O= adik, Pel= sepatu baru, K= pada hari Minggu kemarin)
Adik membelikan kucingnya makanan kucing dengan uang sakunya sendiri. (S=
adik, P= membelikan, O= kucingnya, Pel= makanan kucing, K= dengan uang
sakunya sendiri)

D. Jenis-jenis Kalimat
Ditinjau dari susunannya, jenis kalimat dapat dibagi menjadi beberapa macam.
Diantaranya adalah:

7
1. Jenis-jenis Kalimat Berdasarkan Jumlah Klausa
Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat dibedakan atas tiga jenis yaitu
kalimat tunggal, kalimat bersusun, dan kalimat majemuk.

a. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas.
Kalimat tunggal sering disebut kalimat sederhana, kalimat simpleks dan
kalimat klausa.
Contoh:
Dia datang dari Jakarta.
(S) (P) (Ket)

Dunia meratapi musibah ini.


(S) (P) (O)

b. Kalimat Bersusun
Kalimat bersusun adalah kalimat yang terjadi dari satu klausa bebas dan
sekurang-kurangnya satu klausa terikat. Kalimat bersusun sering juga
dinamakan kalimat majemuk bertingkat atau kalimat majemuk subordinat.
Disebut kalimat bersusun karena dapat dianggap adanya lapisan atau
tersusun, yaitu bagian utama dan bagian bawah.

c. Kalimat Bertingkat
Disebut bertingkat karena bagian-bagiannya memperlihatkan tingkatan
yang tidak sama, ada bagian induk dan bagian anak. Dipandang sebagai
subordinasi karena bagian yang satu bergantung dari bagian yang lain.
Klausa-klausa yang membentuk kalimat bersusun (bertingkat) ini tidak setara,
ada klausa utama (Klut) dan klausa subordinat (Klsub).
Untuk menggabungkan klausa-klausa yang tidak setara itu, digunakan
konjungsi subordinatif seperti; kalau, ketika, meskipun, atau karena.

8
Contoh:

(Klut) (Klsub)
Dia tidak mencuci motor karena hari hujan.
(Klut) (Klsub)
Kalau Husna pergi, Andik pun akan pergi.

d. Kalimat Efektif
Kalimat Efektif adalah kalimat yang susunannya mudah dipahami
dan makna kalimat tersebut tersampaikan dengan tepat kepada pembaca atau
pendengar. Syarat kalimat efektif adalah jika gagasan yang ada di dalamnya
dapat diterima oleh pendengar maupun pembaca dengan mudah, jelas, dan
lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Kalimat
tersebut tidak mengandung maksud yang lain atau menyimpang.

Ciri-ciri kalimat efektif

a) Memuat Unsur Kalimat Minimal Subjek dan Predikat


Struktur kalimat efektif harus mengandung unsur kalimat, minimal
subjek dan predikat. Contoh, Rangga belajar di kamar. Subjek kalimat
tersebut adalah „Rangga‟ dan predikatnya yaitu „belajar.‟

b) Hemat Kata
Kalimat efektif harus hemat kata. Artinya, dalam penyusunan
kalimat efektif, penggunaan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak
diperlukan harus dihindari, seperti menghindari pengulangan subjek,
sinonim kata, dan kata jamak.
c) Makna yang Tepat
Kalimat efektif hanya memiliki satu makna, tidak ambigu ataupun
menyimpang. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan penggunaan kata atau
diksinya.

9
Contoh: Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah
Supaya efektif, kita bisa mengubahnya menjadi salah satu dari dua
bentuk berikut, sesuai dengan makna yang dituju:
Mahasiswa yang terkenal itu menerima hadiah.
Mahasiswa dari perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah

d) Kelogisan Bahasa
Kalimat efektif harus memiliki kelogisan bahasa. Artinya, ide
pada kalimat efektif tersebut dapat diterima oleh akal dan penulisannya
sesuai dengan ejaan yang berlaku. Contoh: Waktu dan tempat kami
persilakan. Seharusnya, kalimat tersebut diubah menjadi “Untuk
bapak/ibu A (nama) kami persilakan.”

e) Menggunakan Ejaan dan Kaidah Kebahasaan yang Baku


Penulisan kalimat efektif bahasa Indonesia mengacu pada
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) atau Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI).
Contoh: Ibuku memperjuangkan karirnya dengan baik

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kalimat secara umum adalah gabungan dua kata ataupun lebih, baik itu
dalam bentuk lisan maupun tulisan yang disusun sesuai pola tertentu sehingga
memiliki arti Penggunaan kalimat harus dicermati dan tidak boleh sembarangan
untuk menghindari adanya kesalahpahaman. Penggunaan kalimat yang baik dan
benar ini dapat dilakukan dengan memperhatikan unsur kalimat, pola dasar
kalimat, dan juga dengan menggunakan kalimat efektif dengan menghindari
pengulangan kata yang dianggap tidak penting.
Manfaat kalimat sebagai sarana mengungkap maksud atau ide di dalam
kegiatan berkomunikasi. Selain itu juga, kalimat berperan sebagai sarana
penyampai dan penerima informasi serta sarana pengungkap semua aspek dalam
diri manusia. Tanpa kalimat maka manusia akan kesulitan dalam berinteraksi
antara satu dengan lainnnya. Hal ini menandakan bahwa dalam kegiatan
berbahasa, baik lisan maupun tulisan penguasaan kalimat mempunyai peranan
yang sangat penting bagi manusia dalam menjalani kehidupannya.

B. Saran
Pembuatan isi makalah “ KALIMAT DAN UNSUR-UNSURNYA ” ini
masih jauh dari kata sempurna. Penyusun berharap adanya kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Subaedah, 2019, Penguasaan Pola Struktue Kalimat pada Mahasiswa, Fakultas


Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makasar.
https://dosenbahasa.com/pola-kalimat-dasar-beserta-contohnya diakses pada 20 Oktober
2023
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/contoh-kalimat-efektif-pengertian-syarat- hingga-
ciri-ciri diakses pada 20 Oktober 2023

12

Anda mungkin juga menyukai