Anda di halaman 1dari 12

JENIS KLAUSA BERDASARKAN FUNGSI

Dosen Pengampu: Dr. Wisman Hadi, M.Hum.

Mata Kuliah: Sintaksis

Disusun Oleh:

Kelompok 6

Cindy Ayu Fladira (2213210011)

Feni Margaretha Sitanggang (2211210008)

Rangga Kari Pratama (2212210002)

Silvia Agustina (2211210007)

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah dengan topik Jenis Klausa
Berdasarkan Fungsi pada mata kuliah Sintaksis. Untuk itu, kami sangat bersyukur dan
berterima kasih kepada dosen pengampu bapak Dr. Wisman Hadi, M.Hum. yang memberikan
kesempatan kepada kami untuk memaparkan materi ini.

Makalah ini sengaja dibuat/disusun untuk mahasiswa yang membutuhkan referensi


sebagai bahan untuk keperluan perkuliahan dan sebagai pemenuhan salah satu tugas. Penulis
berharap semoga para pembaca dapat mengambil banyak pembelajaran dari hasil referensi
yang telah dirangkum ke dalam tulisan ini.

Kemungkinan tulisan ini masih tidak sempurna tentulah ada dikarenakan terbatasnya
pengalaman dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, diharapkan segala bentuk
saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Demikianlah kata
pengantar dari penulis, saya ucapkan terima kasih.

Medan, Mei 2023

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1

1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2

2.1 Klausa ............................................................................................................................... 2

2.2 Fungsi dalam Sintaksis ..................................................................................................... 3

2.3 Klausa Berdasarkan Fungsi .............................................................................................. 4

BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 8

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 8

3.2 Saran ................................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa adalah fenomena yang menghubungkan dunia makna dan dunia bunyi.
Lalu,sebagai penghubung diantara kedua dunia itu, bahasa dibangun oleh tiga buah
komponen,yaitu komponen leksikon, komponen gramatika, dan komponen fonologi
(Chaer, 2009). Sistem gramatika biasanya dibagi atas subsistem morfologi dan subsistem
sintaksis. Subsistem sintaksis membicarakan penataan dan pengaturan kata-kata itu ke
dalam satuan-satuan yang lebih besar, yang disebut satuan-satuan sintaksis, yakni kata,
frase, klausa,kalimat, dan wacana (Chaer, 2009).

Dilihat dari segi bentuknya, kalimat dapat dirumuskan sebagai salah satu
konstruksisintaksis yang terdiri dari dua kata atau lebih. Klausa merupakan satuan
sintaksis yang terdiriatas dua kata, atau lebih, yang mengandung unsur predikasi.
Berdasarkan uraian tersebutmaka dapat dikatakan bahwa klausa berkedudukan sebagai
bagian dari suatu kalimat, dan oleh karena itu klausa tidak dapat dipisahkan dari kalimat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja fungsi dalam Sintaksis?

2. Bagaimana contoh klausa berdasarkan fungsi Sintaksis?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui bagaimana bentuk klausa berdasarkan fungi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Klausa

Menurut buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia edisi keempat, klausa merupakan
konstruksi sintaktis yang terdiri atas subjek dan predikat dengan atau tanpa objek,
pelengkap, atau keterangan. Sementara itu, frasa merupakan satuan sintaktis yang terdiri
atas dua kata atau lebih yang tidak mengandung unsur predikatif.

Sedangkan menurut para ahli, klausa diartikan sebagai berikut:

1. Rusmaji

Menurut Rusmaji, klausa merupakan unsur kalimat, sebab sebagian besar kalimat itu
terdiri dari dua unsur klausa.

2. H. Alwi

Menurut Alwi, klausa adalah satuan sintaksis yang terdiri atas dua kata atau lebih dan
mengandung unsur predikatif.

3. Chaer

Menurut Chaer, klausa merupakan satuan sintaksis yang bersifat predikatif. Artinya
adalah didalam satuan atau konstruksi itu terdapat sebuah predikat, bila dalam satuan
itu tidak terdapat predikat, maka satuan itu bukan sebuah klausa (Chaer, 2009).

4. Arifin

Menurut pendapat Arifin (2008), klausa adalah satuan gramatikal yang berupa
gabungan kata yang sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat. Klausa atau
gabungan kata itu berpotensi menjadi kalimat.

Secara mudah, klausa disimpulkan secara sederhana sebagai subjek dan predikat
dengan atau tanpa objek, pelengkap, dan keterangan yang berpotensi menjadi kalimat.

2
2.2 Fungsi dalam Sintaksis

Fungsi sintaktis adalah slot atau gatra yang diisi oleh kata atau satuan lain dalam
hubungannya dengan unsur lain dalam kalimat. Fungsi itu bersifat sintaktis, artinya
berkaitan dengan urutan kata atau frasa dalam kalimat. Fungsi sintaktis utama dalam
bahasa adalah predikat, subjek, objek, pelengkap, dan keterangan.

a. Predikat

Predikat biasanya berupa kata kerja, bisa ditambahkan kata tidak, menjawab
pertanyaan mengapa atau bagaimana, tidak bisa didahului kata “yang”, dan bisa diikuti
oleh objek maupun keterangan.

b. Subjek

Subjek adalah suatu pokok pembicaraan, pokok bahasan, atau pelaku, orang, tempat,
hingga benda yang diamati. Ciri-ciri subjek yaitu merupakan jawaban atas pertanyaan apa
atau siapa, berupa kata benda atau frasa benda, tidak diawali dengan preposisi, dan tidak
bisa ditambahkan dengan kata “tidak” atau “bukan”.

c. Objek

Objek merupakan elemen berupa kata benda yang dikenai subjek. Fungsi objek adalah
untuk memperjelas makna di dalam kalimat, sebagai pelengkap dan membentuk kesatuan
pikiran, dan sebagai dasar pembentuk kalimat yang predikatnya transitif.

Objek dibagi menjadi dua, yaitu objek penderita dan objek penyerta. Perbedaan
keduanya adalah sebagai berikut.

1. Objek penderita adalah objek yang bisa berubah menjadi subjek ketika kalimatnya
dijadikan pasif. Biasanya, objek penderita berupa kata benda atau kata yang
dibendakan, contohnya “Galih melempar batu.” Batu merupakan kata benda.

2. Objek penyerta adalah objek yang terletak di belakang objek penderita, contohnya
“Galih melemparkan batu berukuran besar.” Nah, kata “berukuran besar” merupakan
penyerta dari objek “batu.”

d. Keterangan

3
Keterangan merupakan pelengkap yang bisa menjadi informasi tambahan di dalam
suatu kalimat. Keterangan bisa berupa tempat, waktu, suasana, akibat, syarat, dan
sebagainya. Letaknya juga bisa di tengah, di akhir, atau di awal kalimat.

e. Pelengkap

Pelengkap adalah unsur yang bisa melengkapi subjek, predikat, maupun objek.
Namun, pelengkap tidak dapat menggantikan kedudukan subjek jika kalimatnya dijadikan
pasif.

2.3 Klausa Berdasarkan Fungsi

a. Klausa Subjek

Klausa merupakan kelompok kata yang sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan
predikat, dan ada juga yang berpotensi menjadi kalimat yang utuh. Klausa subjek
merupakan klausa yang memiliki kedudukan sebagai subjek dalam sebuah kalimat.
Pada jenis-jenis kalimat aktif, klausa subjek biasanya berada di awal kalimat. Namun,
apabila kalimat aktifnya diubah ke dalam bentuk kalimat pasif, maka klausa ini akan
menjadi klausa objek dan diletakkan di tengah-tengah kalimat.

Berikut ini beberapa contoh klausa subjek dalam bentuk kalimat.

1. Budi sangat kesal karena uangnya telah diambil pencuri.

2. Pak Joko dari Bandung sekarang tinggal di Semarang.

3. Ayah di depan rumah sedang mencuci mobilnya yang kotor.

4. Kami sedang menunggu kepulangan Ayah dari Makassar.

5. Ibu dari toko membeli baju baru untuk adikku.

6. Karyawan sepabrik itu sedang berdemo di depan pabrik tempat mereka bekerja.

7. Temanku dari desa membawa oleh-oleh berupa makanan dan pakaian.

b. Klausa Objek

4
Klausa objek merupakan klausa yang menjadi objek dalam sebuah kalimat. Dalam
klausa ini, terletak setelah predikat atau di tengah-tengah kalimat. Klausa objek terbagi
lagi menjadi dua jenis, yaitu objek langsung dan objek tidak langsung. Objek langsung
adalah objek yang dikenai langsung perbuatan yang tercantum pada predikat dengan
prefiks (awalan) me-. Sedangkan, objek tidak langsung merupakan objek yang menerima
perbuatan dari predikat dengan konfiks (awalan akhiran) me-an.

Contoh Klausa Objek Langsung

1. Tante memasak beras hasil panen di sawah.

2. Kakak memasak ikan yang dibelinya di pasar.

3. Ayah mengetes mobil yang dibelinya tadi pagi.

4. Pak Budi membunuh ular yang ditemukannya di hutan.

5. Pak Tri menembak babi yang didapatkannya di pedesaan.

6. Ayah memberi uang hasil kerja kerasnya kepadaku.

7. Ibu menyusun daftar belanjaan yang dibuatnya.

Contoh Klausa Objek Tidak Langsung

1. Ibu membelikan tas baru untuk David yang berulang tahun hari ini.

2. Kakak membelikan baju baru untuk adik pada hari ini.

3. Bibi membuatkan kue untuk kami di kampung halaman.

4. Ayah membuatkan kandang untuk kucing berbulu belang itu dari kayu bekas.

5. Putri membawakan nanas untuk ibunya di kampung halaman.

6. Pak Joni mengirimkan surat untuk istrinya di rumah.

7. Maya menyerahkan bungkusan itu kepada ayahnya.

5
c. Klausa Keterangan

Klausa keterangan ialah klausa yang berkedudukan sebagai keterangan dalam kalimat.
Klausa ini bisa diletakkan di mana saja, baik itu di depan, di tengah, maupun di akhir
kalimat.

Contoh Klausa Keterangan

1. Karena sakit, Doni tidak masuk sekolah (klausa keterangan di awal kalimat).

2. Kami berlatih sandiwara dengan Kak Andi sebagai sutradaranya (klausa keterangan di
akhir kalimat).

3. Karena tinggi badannya yang tidak ideal, Puput tidak lolos tes pramugari (klausa
keterangan di awal kalimat).

4. Para siswa meninggalkan sekolah setelah bel pulang dibunyikan petugas tata usaha
(klausa keterangan di akhir kalimat).

5. Karena mabuk berat, Agung tidak dapat mengontrol laju kendaraannya (klausa
keterangan di awal kalimat).

6. Aku dan teman-temanku bermain futsal dengan aku sebagai kipernya (klausa di akhir
kalimat).

7. Pak Panji tidak bekerja di perusahan itu lagi karena dia sudah diberhentikan dari
perusahaan tersebut (klausa keterangan di akhir kalimat).

8. Pandu dan Satria mengendarai mobil dengan Pandu sebagai pengemudinya (klausa
keterangan di akhir kalimat).

9. Para siswa pulang lebih cepat karena para guru harus studi keluar kota (klausa
keterangan di akhir kalimat).

10. Karena pingsan, Suci dilarikan ke rumah sakit terdekat (klausa keterangan di awal
kalimat).

d. Klausa Pelengkap

6
Klausa pelengkap merupakan klausa yang berkedudukan sebagai pelengkap dalam
kalimat. Adapun yang dimaksud pelengkap atau komplemen dalam hal ini adalah
bagian frasa yang membuatnya menjadi predikat lengkap dalam klausa.

Contoh Klausa Pelengkap

1. Nazar menjadi pencetak gol paling banyak pada kejuaraan sepak bola tahun ini.

2. Danis menjadi peserta termuda pada lomba menyanyi tahun ini.

3. Pak Mulyadi menjadi kepala desa termuda di kecamatan ini.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Analisis fungsi, kategori, dan peran merupakan kajian sintaksis yang menelaah unsur-
unsur yang terdapat dalam sebuah kalimat, kategori kata yang menduduki setiap fungsi
kalimat, dan peran semantisnya. Klausa disimpulkan secara sederhana sebagai subjek
dan predikat dengan atau tanpa objek, pelengkap, dan keterangan yang berpotensi
menjadi kalimat. Peran klausa dalam fungsi sintaksis sangat Klausa memiliki beberapa
ragam berdasarkan fungsi, diantaranya adalah klausa subjek, klausa objek, klausa
keterangan, dan klausa pelengkap.

3.2 Saran
Demikian makalah yang dapat kami buat. Kami berharap dengan dibuatnya makalah
ini dapat memberikan pengetahuan tentang jenis-jenis klausa berdasarkan fungsinya.
Jurnalistik. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Untuk
kesempurnaan makalah ini, kami selaku pemakalah bersedia menerima kritik dan saran
yang dapat membangun semangat untuk membuat makalah yang lebih baik lagi nantinya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, R. Akmal, H. Muhammad, S. 2022. Analisis Penggunaan Klausa dalam Rubrik


Opini Pada Surat Kabar Harian Tribun Timur Makassar. BISAI. Vol 1 (1): 28-39.

Firman. 2016. Klasifikasi dan Analisis Klausa Bahasa Culambatu. KANDAI. Vol 12 (2): 187-
204.

Moeliono, A, M. dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Anda mungkin juga menyukai