Anda di halaman 1dari 10

DEFINISI SATUAN BAHASA ( KATA, FRASA, KLAUSA ).

POLA KALIMAT DASAR, DAN SYARAT KALIMAT EFEKTIF


Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Abdul Rozak, M.Pd.

Kelompok 6 :
1. Shella Aprilia ( 2310910077)
2. Aida Lathifa Mumtaza ( 2310910089)
3. Annisatun Sholikah ( 2310910105)
4. Risti Setyawati ( 2310910108)

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI TADRIS IPS
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah
inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa suatu halangan apapun.
Tidak lupa sholawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
kita dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyyah sekarang ini.

Adapun tujuan dari penyusunan makalah yang berjudul tentang definisi satuan bahasa (
kata, frasa, klausa ), pola kalimat dasar dan syarat kalimat efektif ini adalah sebagai pemenuhan
tugas yang diberikan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.

Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Karena itu kami mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan makalah di masa
mendatang. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai
pihak.

Amiin.

Kudus, 20 September 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................
A. Latar Belakang ..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................
C. Tujuan ..............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................
A. Pengertian 3 Macam Satuan Bahasa ................................................................................
1. Kata .......................................................................................................................
2. Frasa .....................................................................................................................
3. Klausa ...................................................................................................................
B. Jenis – Jenis dari 3 Macam Satuan Bahasa .......................................................................
1. Jenis – Jenis Kata .................................................................................................
2. Jenis – Jenis Frasa ................................................................................................
3. Jenis – Jenis Klausa .............................................................................................
C. Pola Kalimat Dasar ...........................................................................................................
D. Syarat Menjadi Kalimat Efektif .......................................................................................
BAB III PENUTUP .....................................................................................................................
A. Kesimpulan .......................................................................................................................
B. Saran ................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kalimat merupakan primadona dalam kajian bahasa. Hal ini disebabkan antara lain
karena dengan perantaraan kalimatlah seseorang dapat menyampaikan maksud secara lengkap
dan jelas. Satuan bentuk bahasa yaitu kata, frasa, dan klausa. Kata dan frasa tidak dapat
mengungkapkan suatu maksud secara lengkap dan jelas, kecuali jika kata dan frasa itu sedang
berperan dalam kalimat minor atau merupakan jawaban sebuah pernyataan. Untuk dapat
berkalimat dengan baik perlu kita pahami terlebih dahulu struktur dasar suatu kalimat.
Sebelum menentukan kalimat sebagai unsur bahasa, tentunya perlu dipahami terlebih
dahulu bahwa secara sederhana bahasa terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan bentuk dan
lapisan arti. Bentuk bahasa terdiri dari atas satuan-satuan sebagai pembentuknya dan secara
umum disebut satuan gramatik. Satuan-satuan yang dimaksud adalah morfem, kata, frasa,
klausa, kalimat, dan wacana. Khususnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tubs
harus memiliki subjek dan predikat. Jika tidak memiliki unsur subjek dan predikat pernyataan
itu bukan suatu kalimat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari 3 macam satuan bahasa?
2. Apa saja jenis-jenis dari 3 macam satuan bahasa?
3. Bagaiman pola kalimat dasar?
4. Apa saja syarat menjadi kalimat efektif?
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan mengenai
pengertian dan jenis-jenis dari 3 macam satuan bahasa, pola kalimat dasar, dan syarat menjadi
kalimat efektif.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian 3 Macam Satuan Bahasa


Kata adalah unsur bahasa yang diucapkan maupun dituliskan yang merupakan
perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa.
Frasa adalah gabungan dua atau lebih yang bersifat nonpredikatif. Frasa ssering disebut
pola gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi kalimat.
Klausa adalah satuan gramatikal berupa kelompok kata yang sekurang-kurangnya terdiri
atas subjek (S) dan predikat (P).
B. Jenis-Jenis dari 3 Macam Satuan Bahasa
1. Jenis-Jenis Kata
a. Kata Benda (Nomina) yaitu kata yang menyatakan suatu nama sesorang, tempat, atau
semua benda dan segala yang dibendakan. Misalnya buku, dan kuda.
b. Kata Kerja (Verba) yaitu kata yang menyatakan suatu tindakan atau pengertian dinamis.
Misalnya baca, dan lari.
c. Kata Sifat (Adjektiva) yaitu kata yang menjelaskan kata benda. Misalnya keras, dan
cepat.
d. Kata Keterangan (Adverbia) yaitu kata yang memberikan keterangan pada kata yang
bukan kata benda. Misalnya sekarang, dan agak.
e. Kata Ganti (Pronomina) yaitu kata pengganti kata benda. Misalnya ia, dan itu.
f. Kata Bilangan (Numeralia) yaitu kata yang menyatakan jumlah benda atau hal yang
menunjukkan urutannya dalam suatu deretan. Misalnya satu, dan kedua.
g. Kata Penghubung (Konjungsi) yaitu sebuah kata yang berfungsi untuk menggabungkan
kalimat dengan kalimat.
h. Kata Depan (Preposisi) yaitu kata yang secara sintaksis diletakkan sebelum kata benda,
kata kerja, atau kata keterangan.
2. Jenis-Jenis Frasa
1. Frasa Endosentris adalah frasa yang memiliki unsur pusat.
• Frasa Endosentris Koordinatif yaitu frasa yang unsurnya setara,dapat
dihubungkan dengan kata dan, atau.
• Frasa Endosentris Atributif yaitu frasa yang unsurnya tidak setara sehingga tidak
dapat disisipi kata dan, atau.
• Frasa Endosentris Apositif yaitu frasa yang unsurnya bisa saling menggantikan
dalam kalimat tapi tidak dapat dihubungkan dengan kata dan, atau.
2. Frasa Eksosentris adalah frasa yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan
semua unsurnya.
• Frasa Verba yaitu frasa yang unsur pusatnya berupa kata yang termasuk kategori
verba.
• Frasa Nomina yaitu frasa yang unsur pusatnya berupa kata yang termasuk
kategori nomina.
• Frasa Ajektiva yaitu satuan gramatik yang terdiri atas dua kata atau lebih. Unsur
intinya adalah ajektiva (sifat) dan satuan ini tidak membentuk klausa.
• Frasa Pronomina yaitu dua kata atau lebih yang intinya pronominal dan hanya
menduduki satu fungsi dalam kalimat.
• Frasa Numeralia yaitu frasa yang unsur pusatnya berupa kata yang termasuk
kategori numeralia.
• Frasa Preposisi yaitu frasa yang ditandai preposisi atau kata depan sebagai
penanda dan diikuti kelompok kata (bukan klausa) sebagai petanda.
• Frasa Klausa yaitu frasa yang ditandai adanya konjungsi atau kata hubung
sebagai penanda dan diikuti klausa sebagai petanda.
3. Jenis-Jenis Klausa
1. Penggolongan Klausa berdasarkan struktur internnya.
Klausa terdiri S dan P, klausa yang terdiri atas S dan P disebut klausa lengkap,
sedangkan klausa yang tak memiliki S disebut klausa tidak lengkap. Perhatikan contoh
berikut!
Klausa Lengkap Klausa Tidak lengkap
Badan orang itu (S) sangat besar (P) Sedang berjalan (P)
Para tamu (S)masuk (P)ke ruangan Sunyi senyap (K)
(K)
2. Penggolongan Klausa berdasarkan ada tidaknya kata negative yang secara gramatik
menegatifkan P.
a) Klausa Positif adalah klausa yang tidak memiliki kata negatif yang secara gramatik
menegatifkan P.
b) Klausa Negatif adalah klausa yang memiliki kata-kata negative yang secara
gramatik menegatifkan P.
3. Penggolongan klausa berdasarkan kategori kata atau frasa yang menduduki fungsi.
a) Klausa Nominal yaitu klausa yang P nya terdiri atas kata atau frasa golongan N.
Misalnya: Rumah – rumah itu rumah dinas Dinas kesehatan.
b) Klausa Verbal yaitu klausa yang P nya terdiri atas kata atau frasa golongan V.
Misalnya : Petani mengerjakan sawahnya dengan tekun.
c) Klausa Bilangan yaitu klausa yang P nya terdiri dari kata atau frasa golongan
bilangan. Misalnya : Pensil Diana hanya dua buah.
d) Klausa Depan atau Klausa Preposisional yaitu klausa yang P nya terdiri dari frasa
depan (frasa yang diawali oleh kata depan sebagai penanda). Misalnya : Pegawai itu
ke kantor setiap hari.
C. Pola Kalimat Dasar
Pola kalimat adalah sebuah pola untuk menyusun kalimat menggunakan unsur subjek,
predikat, objek, dan keterangan (S-P-O-K).
a. Kalimat Dasar Berpola S P
Pola kalimat tipe ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat untuk tipe ini dapat
berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan.
Contoh :
- Mereka (S) sedang berenang (P Kata Kerja),
- Ayahnya (S) guru SMA (P Kata Benda),
- Gambar ini (S) bagus (P Kata Sifat),
- Peserta penataran ini (S) empat puluh orang (P kata Bilangan).
b. Kalimat Dasar Berpola S P O
Pola kalimat tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek.
Contoh : Mereka (S) sedang menyusun (P) karya ilmiah (O).
c. Kalimat Dasar Berpola S P Pel
Pola kalimat tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan pelengkap.
Contoh : Anaknya (S) beternak (P) ayam (Pel).
d. Kalimat Dasar Berpola S P O Pel
Pola kalimat tipe ini memiliki unsur subjek,predikat, objek, dan pelengkap.
Contoh : Dia (S) mengirimi (P) saya (O) surat (Pel).
e. Kalimat Dasar Berpola S P K
Pola kalimat ini memiliki unsur subjek, predikat, dan keterangan.
Contoh : Mereka (S) berasal (P) dari Surabaya (K).

5
f. Kalimat Dasar Berpola S P O K
Pola kalimat tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan.
Contoh : Kami (S) memasukkan (P) pakaian (O) ke dalam lemari (K).
D. Syarat Menjadi Kalimat Efektif
Kalimat Efektif adalah kalimat yang singkat, padat, jelas, Lengkap, dan dapat menyampaikan
informasi secara repat. Adapun syarat menjadi kalimat efektif adalah sebagai berikut:
1. Sesuai ejaan yang Disempurnakan (EYD)
Kalimat efektif harus menggunakan ejaan maupun tanda baca yang tepat serta pemilihan
kata baku juga harus d perhatikan.
2. Sistematis
Sebuah kalimat paling sederhana adalah yang memiliki susunan subjek dan predikat,
kemudian ditambahkan dengan objek, pelengkap, hingga keterangan.
3. Tidak boros dan bertele-tele
Pastikan susunan kalimat yang ditulis pasti dan ringkas agar orang yang membacanya
mudah memahaminya.
4. Tidak ambigu
Susunan kata yang ringkas, sistematis, dan sesuai kaidah kebahasaan membantu pembaca
mengartikan ide dari kalimat tersebut sehingga tidak ada kesan ambigu.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kata merupakan unsur bahasa yang diucapkan maupun dituliskan yang merupakan
perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa, contohnya
(kata benda, kata kerja sifar, kata kerja, dl). Frasa adalah gabungan dua atau lebih yang
bersifat nonpredikatif, contohnya (frasa endosentris, dan frasa ekosentris). Klausa adalah
satuan gramatikal berupa kelompok kata yang sekurang-kurangnya terdiri atas subjek (S) dan
predikat (P). Pola Kalimat adalah sebuah pola untuk menyusun kalimat menggunakan unsur
aubjek, predikat, objek, dan keterangan. Contoh pola kalimat (S-P, S-P-O, S-P-O-K). Kalimat
efektif adalah kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi
secara tepat.
B. Saran
Dalam penulisan makalah yang kami buat, mungkin terdapat kesalahan dan kekurangan
baik itu dari penulisan dan kata-kata. Kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca agar dapat memotivasi guna memperbaiki makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Esti Swatika Sari, M.Hum., Pedoman Materi Bahasa Indonesia, 2019, Jakarta, Hlm 34-40
Esti Swatika Sari, M.Hum., Pedoman Materi Bahasa Indonesia, 2019, Jakarta, Hlm 60-64
Dra. Udiati Wdiastuti., Panduan Pustaka Kalimat Efektif, 1995, Jakarta, Hlm 25
Dr. Supriyadi, M.Pd., Sintaksis Bahasa Indonesia, 2014, Gorontalo: UNG Pres, Hlm 20
Widjono HS., Bahasa Indonesia, 2007, Jakarta: PT.Grasindo

Anda mungkin juga menyukai