Anda di halaman 1dari 12

BENTUK KATA BAHASA INDONESIA

KATA DAN FRASA


Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Bahasa
Indonesia dari:

Drs. Asep Suherman M.M.Pd

Oleh:

Silmi Saskia Rahma

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM YAMISA
SOREANG
2019
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................i

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ii

DAFTAR ISI ...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................1

 A. Latar Belakang...........................................................................................................1
 B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
 C. Tujuan .......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2

 Bentuk Kata Bahasa Indonesia.......................................................................................2


 A. Kata........................................................................................................................2-3
 B. Frasa.......................................................................................................................4-7

BAB III PENUTUP..................................................................................................................8

 Simpulan.........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................9

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah, rahmat, dan karunia-
Nya, saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya telah berusaha semaksimal mungkin untuk
mengerjakan makalah ini dengan baik. Namun apabila masih terdapat banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini, mka sangat saya harapkan adanya masukan maupun kritik
yang sifatnya membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam gramatika (tata bahasa) yang mempersoalkan hubungan antara kata dengn
satuan-satuan yang lebih besar, membentuk suatu konstruksi yang disebut kalimat. Dalam
makalah ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai unsur yang termasuk ke dalam tata bahasa,
yaitu kata dan frasa.

B. Rumusan Masalah

1.
2. Apa saja manfaat dari mempelajari tentang kata dan frasa?

B. Tujuan

1.
2. Menambah pengetahuan, menjadi tahu tentang pengertian kata dan frase, juga jenis
dan contoh dari kata dan frasa itu sendiri.

1
BAB II

PEMBAHASAN

Bentuk Kata Bahasa Indonesia

A. Kata

1. Pengertian Kata

Kata "kata" dalam bahasa Melayu dan Indonesia diambil dari bahasa Ngapak kathā. Dalam
bahasa Sanskerta, kathā sebenarnya bermakna "konversasi", "bahasa", "cerita" atau
"dongeng”. Melayu dan Indonesia terjadi penyempitan arti semantis menjadi "kata".

Kata adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih
morfem. Gabungan kata-kata dapat membentuk frasa, klausa, atau kalimat.

2. Jenis Kata

Dalam tata bahasa baku bahasa Indonesia, kelas kata terbagi menjadi tujuh kategori, yaitu:

a) Nomina (kata benda); nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang
dibendakan, misalnya buku, kuda.
b) Verba (kata kerja); kata yang menyatakan suatu tindakan atau pengertian dinamis,
misalnya baca, lari.
 Verba transitif (membunuh),
 Verba kerja intransitif (meninggal),
 Pelengkap (berumah)
c) Adjektiva (kata sifat); kata yang menjelaskan kata benda, misalnya keras, cepat.
d) Adverbia (kata keterangan); kata yang memberikan keterangan pada kata yang bukan
kata benda, misalnya sekarang, agak.
e) Pronomina (kata ganti); kata pengganti kata benda, misalnya ia, itu.
 Orang pertama (kami),
 Orang kedua (engkau),
 Orang ketiga (mereka),
 Kata ganti kepunyaan (-nya),
 Kata ganti penunjuk (ini, itu)
f) Numeralia (kata bilangan); kata yang menyatakan jumlah benda atau hal atau
menunjukkan urutannya dalam suatu deretan, misalnya satu, kedua.
 Angka kardinal (duabelas),
 Angka ordinal (keduabelas)
g) Kata tugas atau partikel adalah jenis kata di luar kata-kata di atas yang berdasarkan
peranannya dapat dibagi menjadi lima subkelompok:
 preposisi (kata depan) (contoh: dari),
 konjungsi (kata sambung) - Konjungsi berkoordinasi (dan), Konjungsi
subordinat (karena),
 artikula (kata sandang) (contoh: sang, si) - Umum dalam bahasa Eropa
(misalnya the), dan
 interjeksi (kata seru) (contoh: wow, wah).

2
3. Klasifikasi Kata

Tujuh kategori kata tersebut dapat dikategorikan kedalam dua klasifikasi kata, yaitu kelas
terbuka dan kelas tertutup, Kata yang tergolong dalam kelas terbuka dapat berkembang
atau justru berkurang seiring waktu. Penambahan kata dalam kelas terbuka dapat terjadi
karena proses morfologi dari kata tersebut, misalnya karena afiksasi. Kelas kata yang
termasuk dalam kelas terbuka adalah nomina, ajektifa, verba dan adverbia. Berlawanan
dengan kelas kata sebelumnya, kelas tertutup tidak dapat membentuk kata baru, oleh karena
itu jumlah kata dalam kelas ini tidak pernah bertambah atau berkurang. Contoh dari kelas
kata yang tergolong dalam kelas tertutup adalah pronomina, preposisi dan konjungsi.

3
B. Frasa

1. Pengertian Frasa

Frasa merupakan satuan linguistik yang lebih besar dari kata dan lebih kecil dari klausa dan
kalimat.

Frasa adalah gabungan kata yang bersifat nonpredikati. Berupa gabungan kata berarti frasa
setidaknya terdiri atas dua kata. Bersifat nonpredikatif berarti bahwa salah satu kata yang
terdapat dalam gabungan kata tersebut bukan berfungsi sebagai predikat. Sifat nonpredikatif
pada gabungan kata ini yang membedakan frasa dari klausa dan kalimat. '

Beberapa contoh frasa yaitu sebagai berikut:

 ayam hitam saya


 ayam hitam
 ayam saya
 rumah besar itu
 rumah besar putih itu
 rumah besar di atas puncak gunung itu

Dalam konstruksi frasa-frasa di atas, tidak ada predikat. Lihat perbedaannya dengan beberapa
klausa di bawah ini:

 ayam saya hitam


 rumah itu besar
 rumah besar itu putih
 rumah putih itu besar
 rumah besar itu di atas puncak gunung

Dalam konstruksi-konstruksi klausa di atas, hitam, besar, putih, besar, dan di atas puncak
gunung adalah predikat.

2. Jenis Frasa

Frasa eksosentris

Frasa eksosentris adalah frasa yang tidak mempunyai persamaan distribusi dengan unsurnya.
Frasa ini tidak mempunyai unsur pusat (UP).Frasa ini mempunya dua komponen.

 Perangkai, berupa preposisi/ partikel


 Sumbu

Frasa yang memiliki perangkai preposisi dinamakan frasa eksosentris direktif atau biasa
disebut frasa preposional, sementara yang memiliki perangkai selain preposisi dinamakan
frasa eksosentris nondirektif.

4
a) Frasa eksosentris direktif

Ciri frase ini adalah salah satu komponennya adalah preposisi dan menempati fungsi
keterangan di dalam kalimat.

Contoh

 di pasar
 dari rumah
 ke warung
 dengan ayah

b) Frasa eksosentris nondirektif

Ciri frasa ini adalah komponen pertamanya adalah artikulus, seperti si dan sang atau kata lain
seperti yang, para, dan kaum.

Frasa Endosentris

Frasa endosentris adalah frasa yang salah satu kompenan atau unsurnya memiliki perilaku
sintaksis yang sama dengan keseluruhannya. Artinya, salah satu komponen dapat
menggantikan kedudukan keseluruhan. Misal, frase sedang membaca pada kalimat Ani
sedang membaca buku. Komponen membaca dapat mengganti frase sedang membaca tanpa
mengubah makna frasa tersebut.

Frasa endosentris berinduk tunggal

Frasa endoesentris berinduk tunggal adalah frasa yang memiliki induk frasa yang menjadi
penanda kategori frasa.

Frasa verbal

Frasa Verbal, frasa yang UP-nya berupa kata yang termasuk kategori verba. Secara
morfologis, UP frasa verba biasanya ditandai adanya afiks verba. Secara sintaktis, frasa verba
terdapat (dapat diberi) kata ‘sedang’ untuk verba aktif, dan kata ‘sudah’ untuk verba keadaan.
Frasa verba tidak dapat diberi kata ‘sangat’, dan biasanya menduduki fungsi predikat.

Contoh:

1. bekerja keras
2. sedang berlari

Secara morfologis, pada kata berlari terdapat afiks ber-, dan secara sintaktis dapat diberi kata
‘sedang’ yang menunjukkan verba aktif.

Frasa nominal

Nominal adalah lawan dari verbal. Jika frasa verbal adalah frasa yang berfungsi sebagai kata
kerja, maka frasa nominal berfungsi sebagai kata benda.

5
Contoh

1. meja batu
2. gerabah buatan Bantu

Frasa pronominal

Frasa pronominal adalah frasa yang induknya berkategori nomina.

Contoh

1. kami berdua
2. bukan cuma dia

Frasa numeral

Frasa Numeral adalah frasa yang induknya berkategori numeral.

Contoh

1. cetakan pertama
2. dua pucuk surat

Frasa adjektival

Frasa adjektival adalah frasa yang induknya berkategori adjektiv.

Contoh

1. agak pusing
2. hitam kelam

Frasa endosentris berinduk jamak

Frasa endoesentris berinduk jamak adalah frase yang komponen-komponennya memiliki


fungsi dan kategori yang sederajat atau sama.

Frasa koordinatif

Frasa koordinatif adalah frasa yang komponennya sederajat dan ditandai atau secara potensial
dapat diberi konjungsi koordinatif tunggal seperti dan, atau, tetapi maupun konjungsi
koordinatif terbagi, seperti baik ... atau, makin ... makin, baik ... maupun.

6
Contoh

1. baik kaya atau miskin


2. makin dikejar makin jauh

Frasa apositif

Frasa apositif adalah frasa yang komponennya merujuk pada hal yang sama. Cirinya adalah
salah satu komponennya menerangkan komponen lainnya.

Contoh

1. Andi, anak sulungku,


2. Ia tidak cantik -- walaupun tidak jelek

7
BAB III

SIMPULAN

Kata adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih
morfem. Gabungan kata-kata dapat membentuk frasa, klausa, atau kalimat. Dan frase
merupakan satuan gramatikal yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak terdiri dari
subjek dan predikat (nonpredikatif).

Untuk mengetahui lebih jauh dan lebih banyak atau bahkan lebih lengkap tentang
pembahasan kata maupun frase, pembaca dapat mempelajari buku-buku yang
didalamnyamembahas kata dan frase. Karena dalam makalah ini, saya selaku penulis hanya
membahas garis besarnya saja.

8
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. Kata. https://id.wikipedia.org/wiki/Kata. (diakses 26 September 2019)

Wikipedia. Frasa. https://id.wikipedia.org/wiki/Frasa. (diakses 26 September 2019)

Anda mungkin juga menyukai