Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
KALIMAT FRASA DAN KALIMAT KLAUSA
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengempu : MOH.BADRIH,S.Pd, M.Pd

Kelas : Manajemen D
200501110149 DIANA AYU KUSUMANINGATI
200501110168 ALBIENA FATWA ALAM
200501110175 REVA PUSPA YANA
200501110184 ELVICO YUDHA ANANTA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan anugrah dari-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Kalimat Frasa dan Kalimat Klausa” ini. Sholawat
dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan
menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Kami sangat
bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Kalimat Frasa dan Kalimat Klausa”
dengan baik. Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Badrih selaku dosen mata
kuliah Bahasa Indonesia yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan
tugas ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat memberi ilmu dan
wawasan bagi para pembaca. Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,kritik dan saran kami harapkan
untuk evaluasi makalah yang akan kami buat selanjutnya, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Malang, 30 Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 2
2.1 Pengertian Frasa ......................................................................................................................... 2
2.2 Pengertian Frasa Menurut Para Ahli ....................................................................................... 2
2.3 Ciri – Ciri Frasa .......................................................................................................................... 2
2.4 Jenis – Jenis Frasa .......................................................................................................................... 3
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................................... 8
3.1 KESIMPULAN ........................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Frasa dan klausa (jumlah) adalah satu kasetuan kalimat yang saling bergantungan satu
sama yang lainnya, jika mambuat satu kalimat yang sempurna maka dua unsur ini harus ada.
Frasa adalah gabungan antara dua kata atau lebih namun tidak melampaui fungsi dari klausa.
Frase adalah satuan linguistik yang secara potensial merupakan gabungan dua kata atau lebih,
yang tidak mempunyai ciri-ciri klausa. Klausa (jumlah) gabungan antara dua kata atau lebih
dan memberi arti atau pamahaman yang sempurna. Terdiri atas subjek dan predikat (S)-(P).
Klausa adalah satuan sintaksis berupa runtunan kata-kata berkonstruksi predikatif.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan frasa?
2. Contoh dan jenis frasa
3. Apa yang dimaksud dengan klausa?
4. Contoh dan jenis klausa

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Frasa
Frasa merupakan sebuah gabungan atau kesatuan kata yang terbentuk dari dua bagian
kata atau juga lebih yang mempunyai satu makna gramatikal (makna yang berubah-ubah
dengan menyesuaikan sebuah konteks).

2.2 Pengertian Frasa Menurut Para Ahli


1. M. Ramlan
Frasa adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih dan tidak
melebihi batas fungsi.
2. H.G. Tarigan
Frasa adalah satuan linguistic yang secara potensial merupakan gabungan dua kata
atau lebih, yang tidak mempunyai ciri-ciri klausa.
3. H. Kridalaksan
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang sifatnya tidak predikatif.
4. A.Sy. Lagousi Ibrahim
Frasa adalah satuan gramatik yang terdiri dari atas dua kata atau lebih yang tidak
melebihi batas fungsi klausa.
5. Hasanain S.S
Frasa atau tarkib adalah gabungan unsur yang saling terkait dan menempati fungsi
tertentu dalam kalimat, atau suatu bentuk yang secara sintaksis sama dengan kata
tunggal, dalam arti gabungan kata tersebut dapat diganti dengan satu kata saja.
6. K.I Badri
Frasa atau ibarah adalah konstruksi yang terdiri atas dua kata atau lebih, hubungan
antara kata dalam konstruksi itu tidak predikatif, dan dapat diganti dengan satu kata
saja.

2.3 Ciri – Ciri Frasa


1. Dalam frasa harus terdiri setidaknya minimal dua kata atau lebih.
2. Menduduki atau fungsi gramatikal dalam kalimat.

2
3. Dalam frasa harus memiliki satu makna gramatikal.
4. Frasa bersifat nonpredikatif.
Meskipun frasa tidak memiliki subyek dan predikat, namun frasa tetap sebagai satuan
linguistic yang memiliki makna dan berdiri sendiri.
Frasa juga memiliki inti utama yang disebut unsur utama dan unsur atributif. Unsur utama
yaitu suatu unsur yang menjadi pokok utamanya dan disebut dengan istilah diterangkan (D).
unsur atributif yatu suatu unsur yang menjadi unsur penjelas yang disebut dengan
menerangkan (M).
Contohnya hidung mancung, hidung merupakan unsur yang diterangkan (D) dan
mancung adalah unsur yang menerangkan (M).

2.4 Jenis – Jenis Frasa


1. Berdasarkan Bentuknya
Jenis frasa berdasarkan bentuknya dibagi menjadi dua jenis yaitu frasa
endosentris dan frasa eksosentris.
a. Frasa Eksosentris
Frasa jenis ini tidak memiliki unsur inti didalamnya dan pada penerapannya
diawali dengan kata sambung atau kata depan. Contoh : ke rumah paman, untuk
adik tercinta, di atap rumah, ke kolam paman, dan lain sebagainya.
b. Frasa Endosentris
Frasa jenis ini memiliki dua unsur inti didalamnya. Frasa jenis ini dibagi lagi
menjadi dua bentuk.
i. Frasa endosentris koordinatif adalah frasa yang memiliki unsur yang setara.
Dalam penerapannya frasa ini menyisipkan kata “dan” dan “atau”. Contoh
: Ayah dan Ibu, buah dan sayur, benar dan salah, baik atau buruk, hitam atau
putih.
ii. Frasa endosentris atributif adalah frasa yang tidak mempunyai kesamaan
unsur tidak setara. Contoh : rumah mewah, anak kecil, sahabat baik, pemuda
tampan.
2. Berdasarkan Kelas Katanya

3
Jika didasarkan pada kelas katanya, maka frasa dapat dibagi menjadi beberapa
macam jenis, diantaranya :
a. Frasa Kata Kerja
Frasa kata kerja terbentuk dengan kata kerja yang berperan sebagai unsur inti
diterangkan (D). Contohnya : minum air, jalan cepat, makan banyak, tidur cepat,
senyum manis.
b. Frasa Kata Sifat
Frasa ini terbentuk dari susunan kata sifat yang berperan sebagai unsur
diterangkan (D). Contohnya : begitu angkuh, sombong sekali, sangat cantik, sangat
ramah, tampan sekali.
c. Frasa Kata Benda
Frasa ini adalah frasa yang terbentuk atas susunan gabungan dari kata benda
yang berperan sebagai unsur diterangkan (D). Contohnya : gedung serbaguna,
rumah bertingkat, minuman dingin, makanan basi, sepeda ontel.
d. Frasa Kata Keterangan
Frasa ini adalah frasa yang terbentuk sebagai unsur inti yang diterangkan (D).
Contohnya : tahun depan, besok malam, besok pagi, bulan depan, esok lusa.
2.5 Pengertian Klausa
Klausa adalah gabungan atau kelompok kata yang memiliki fungsi sintaksis yang di
dalamnya terdiri atas unsur subyek dan predikat yang berpotensi menjadi kalimat.
2.6 Pengertian Klausa Menurut Para Ahli
1. Kridalaksana
Klausa merupakan satuan gramatikal yang berupa gabungan kata atau lebih dan
mengandung unsur predikasi.
2. Ramlan
Klausa merupakan satuan gramatik yang terdiri atas Subjek (S), Predikat (P),
Obyek(O), Pelengkap (Pel), dan Keterangan (K).
3. H. Alwi
Klausa merupakan satuan sintaksis yang terdiri dari dua kata atau lebih dan
mengandung unsur predikasi.
4. Arifin

4
Klausa adalah satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang sekurang-
kurangnya terdiri atas subjek (S) dan predikat (P). klausa atau gabungan kata itu
berpotensi menjadi kalimat.
2.7 Ciri – Ciri Klausa
1. Mempunyai subjek baik itu secara tertulis atau juga tidak tertulis.
2. Mempunyai predikat.
3. Tidak mempunyai intonasi akhir serta juga tanda baca. (jika ditambahkan unsur ini,
maka klausa akan menjadi kalimat)
2.8 Jenis – Jenis Klausa
1. Berdasarkan Strukturnya
a. Klausa Bebas
Klausa bebas ini merupakan suatu klausa yang berpotensi mejadi sebuah
kalimat, artinya apabila didalam penulisannya itu diawali dengan huruf capital
serta juga diakhiri dengan adanya tanda baca, maka klausa tersebut dapat
menjadi kalimat. Biasa didalam sebuah kalimat, inti dari kalimat tersebut berupa
klausa bebas. Contohnya : adik tertawa, Andi berteriak, Diana menyiram bunga.
b. Klausa Terikat
Klausa terikat merupakan klausa yang tidak berpotensi menjadi kalimat
meskipun dalam penulisannya itu diawali oleh huruf kapital kemudian diakhiri
oleh tanda baca. Biasanya ia menjadi pelengkap didalam sebuah kalimat.
Contohnya : tukang sayur, supaya kita sadar, ketika ibu tidur.
2. Berdasarkan Fungsinya
a. Klausa Subjek
Klausa subjek merupakan klausa yang berkedudukan ialah sebagai subjek
didalam sebuah kalimat. Contohnya : Kami sedang menunggu kepulangan Ayah
dari Yogyakarta, Ibu didapur sedang memasak gulai ikan kakap, Ayah sangat
marah saat mengetahui adik bolos sekolah.
b. Klausa Objek
Klausa objek ini merupakan klausa yang berkedudukan ialah sebagai objek
dalam sebuah kalimat. Contohnya : Bibi memasak ikan yang dibelinya, Ayah
mengetes mobil yang diperbaikinya, Ibu memasak beras hasil panen.

5
c. Klausa Keterangan
Klausa keterangan ini merupakan suatu klausa yang berkedudukan sebagai
keterangan didalam sebuah kalimat. Contohnya : Karena pelayanannya yang
tidak memuaskan,restoran itu pun harus kehilangan banyak pelanggan, Karena
pak dosen sedang sakit,maka perkuliahan hari ini tidak dilaksanakan.
d. Klausa Pelengkap
Klausa pelengkap ini merupakan klausa yang berkedudukan sebagai pelengkap
didalam sebuah kalimat. Contohnya : Adikku menjadi pencetak gol paling
banyak pada kejuaraan futsal tahun ini.
3. Berdasarkan Kelengkapan Unsurnya
a. Klausa Lengkap
Klausa lengkap adalah klausa yang mempunyai unsur subjek (S) serta predikat
(P). apabila subjeknya di awal disebut klausa lengkap susun biasa, apabila
subjeknya berada di belakang predikat maka disebut dengan klausa lengkap
susun balik (inversi). Contohnya : Ibu memasak, Rian sekolah hari ini.
b. Klausa Tidak Lengkap
Klausa tidak lengkap ini ialah jenis klausa yang hanya memppunyai unsur
predikat (P) tanpa subjek. Contohnya : sudah pergi dari tadi siang, sedang
membuat kue.
4. Berdasarkan Kata Negatifnya
a. Klausa Negatif
Klausa negatif ini merupakan klausa yang mempunyai kata negatif seperti
“tidak”, “bukan”, “jangan”, dan lain-lain, sehingga predikatnya itu bersifat
negatif. Contohnya : bukan saya yang melakukannya, Kevin tidak berangkat ke
sekolah, Ibu tidak belanja di pasar.
b. Klausa Positif
Klausa positif ini merupakan klausa yang tidak mempunyai kata negative
sehingga predikatnya itu bersifat positif. Contohnya : buah itu dimakan olehnya,
Fahmi telah menerima kiriman uang, dia mengerjakan tugas sekolah.
5. Berdasarkan Fungsi Predikatnya
a. Klausa Verbal

6
Klausa verbal ini merupakan klausa yang predikatnya itu berupa kata kerja.
Contohnya : Ayah meminum kopi, Pak Guru mengajar Bahasa Indonesia, dia
merenungi nasibnya sendiri.
b. Klausa Nominal
Klausa nominal ini merupakan klausa yang predikatnya itu berupa kata benda.
Contohnya : mereka mahasiswa perguruan tinggi swasta, dia seekor kucing yang
pintar, dia sebatang pohon tua.
c. Klausa Adjektival
Klausa adjectival adalah klausa yang disusun oleh kata sifat. Contohnya :
sepatu itu sangat mahal harganya, wajahnya sungguh cantik sekali, rumahnya
jauh sekali dari sekolah.
d. Klausa Preposisional
Klausa preposisional ini merupakan klausa yang predikatnya itu ialah frasa dari
kata depan (preposisi). Contohnya : Ibu ke pasar setelah sholat shubuh, Agus ke
sekolah pada jam tujuh pagi, Ibu dari pasar membawa sayur-sayuran.
e. Klausa Numeral
Klausa numeral ini merupakan klausa yang predikatnya itu berupa kata atau
juga frasa numeralia (bilangan). Contohnya : Gula satu kilo, bayam dua ikat,
UTS akan diadakan lima hari lagi.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Frasa berbeda dengan klausa yang terdiri dari dua kata atau lebih yang bersifat tidak
prediktif atau tidak melampaui batas fungsi klausa.
2. Klausa (jumlah) suatu kalimat yang terdiri dari subjek (S) dan predikat (P), yang dapat
memberikan arti atau pemahaman yang sempurna.

8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gurupendidikan.co.id/frasa-dan-klausa/

https://dosenbahasa.com/jenis-jenis-klausa-berdasarkan-unsur-predikatnya

https://dosenbahasa.com/jenis-jenis-klausa-berdasarkan-kata-negatif-pada-predikatnya

https://dosenbahasa.com/jenis-jenis-klausa-berdasarkan-fungsinya

https://pendidikan.co.id/pengertian-klausa-ciri-klasifikasi-jenis-beserta-contoh/#ftoc-heading-6

https://wikiwoh.blogspot.com/2018/09/klausa-terikat-dan-bebas-beserta-contol.html

https://dosenbahasa.com/contoh-klausa-bebas

https://portal-ilmu.com/pengertian-dan-jenis-jenis-klausa/

https://cerdika.com/materi-frasa/#:~:text=Ciri%20%E2%80%93%20Ciri%20Frasa,-
Kamu%20harus%20mengetahui&text=Frasa%20bersifat%20nonpredikatif.,mempunyai%20fung
si%20gramatikal%20dalam%20kalimat.

http://nikarlina.blogspot.com/2013/05/pengertian-klausa-menurut-para-ahli-
dan.html#:~:text=Ada%20beberapa%20definisi%20klausa%20menurut%20para%20ahli%20bah
asa%20yakni%20sebagai%20berikut%20%3A&text=Menurut%20kridalaksana%2C%20klausa
%20merupakan%20satuan,predikat%20serta%20berpotensi%20menjadi%20kalimat.&text=Klau
sa%20atau%20gabungan%20kata%20itu%20berpotensi%20menjadi%20kalimat.

https://pendidikan.co.id/frasa/

Anda mungkin juga menyukai