M
O
D
U
L
Disusun Untuk Melengkapi Materi Pelajaran
Aksara Arab Melayu
Pada MDTA Nailatul khairiyah Sibolga
OLEH :
DEWAN GURU MDTA NAILATUL KHAIRIYAH SIBOLGA
1
2
KATA PENGANTAR
3
membangun sehingga dapat memberikan manfaat dan menambah
wawasan bagi yang membutuhkannya.
Penulis
4
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
5
6
BAB I
PENDAHULUAN
7
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Arab Melayu?
2. Sejarah berdirinya Arab Melayu?
3. Bagaimana Pemakaian dan pengertian huruf ?
4. Bagaimana penulisan huruf baik vocal maupun konsonan ?
5. Bagaimana kaidah penulisan Arab melayu ?
6. Apa pengertian kata- ulang dalam Arab melayu ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penyusunan Modul ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian Arab Melayu;
2. Untuk mengetahui Sejarah berdirinya Arab Melayu;
3. Untuk mengetahui Pemakaian dan pengertian huruf;
4. Untuk mengetahui bagaimana penulisan huruf baik vocal
maupun konsonan;
5. Untuk Mengetahui bagaimana kaidah penulisan Arab
melayu;
6. Untuk memahami pengertian kata- ulang dalam Arab
melayu.
8
BAB II
PEMBAHASAN
9
Bukti historis bahwa adanya tulisan jawi dalam
kebudayaan Melayu lama dapat dilihat pada bahan-bahan
bertulis seperti : batu bersurat, manuskrip lama, kertas lama,
majalah, batu nisan, bahan-bahan yang dibuat daripada logam,
kulit, alat senjata , batu lontar, tembikar dan sejenisnya, ukiran-
ukiran pada masjid, rumah, dan istana, azimat, rajah atau
penangkal.
Adapun tulisan Arab melayu pada abad
pertengahan,Tulisan arab melayu pada abad pertengahan
merupakan tulisan pemerintahan atau tulisan resmi bagi raja-
raja keturunan melayu yang berada di daerah nusantara.
Contohnya Sultan pertama Sulu (Paduka Mahasari Maulana al-
Sultan Sharif ul-Hashim) yang memerintah tahun 1450 1480
adalah berasal dari Sumatra. Sultan ini menikah dengan putri
Rajah Baguinda yang berasal dari Minangkabau
('Menangkabaw' dalam istilah di Mindanao). Dalam acara
pelamarannya Paduka Mahasari Maulana al-Sultan Sharif ul-
Hashim membuat lamaran dengan tulisan arab melayu untuk di
sampaikan kepada Rajah Baginda.
Di Aceh, pada abad 1617 terdapat cukup banyak
penulis manuskrip. Misalnya, Hamzah Fansuri, yang dikenal
sebagai tokoh sufi ternama pada masanya. Kemudian ada
Syekh Nuruddin ar-Raniri alias Syeikh Nuruddin Muhammad
ibnu 'Ali ibnu Hasanji ibnu Muhammad Hamid ar-Raniri al-
Quraisyi. Ia dikenal sebagai ulama yang juga bertugas menjadi
Qadhi al-Malik al-Adil dan Mufti Muaddam di Kesultanan
Aceh pada kepemimpinan Sultan Iskandar Tsani abad 16. Salah
satu karyanya yang terkenal berjudul Bustanul Salatin.
Syeikh Abdul Rauf al-Singkili yang juga ditetapkan sebagai
Mufti dan Qadhi Malik al-Adil di Kesultanan Aceh selama
10
periode empat orang ratu, juga banyak menulis naskah-naskah
keislaman.
Adapun keberadaan tulisan Arab melayu pada zaman
modern,penggunaan tulisan Arab Melayu atau Tulisan Jawi di
Indonesia sekarang bisa dikatakan sudah hampir punah. Kalau
pun dipelajari pada Pondok Pesantren, lebih mengutamakan
tulisan Arab gondol/Kitab Kuning. Demikian kondisinya juga
pada sekolah-sekolah umum, tidak pernah lagi diajarkan kepada
murid.
Salah satu contohnya, pada tahun 70-an hingga 80-an
pemerintah menggalakkan program penuntasan buta aksara.
Seluruh masyarakat diajarkan membaca latin. Jika saja ada
yang tidak bisa membaca tulisan latin, maka mereka dicap
sebagai buta aksara, sekalipun Ia mampu dan lancar menulis
dan membaca Arab Melayu. Artinya pada masa itu pemerintah
tidak mengakui Arab Melayu yang telah melekat di tengah
masyarakat kita.
Menurut Rusdi, Ketua Yayasan Ikatan Guru Pengajian
Al-Quran (IGPA) Kalbar, tulisan armel mulai menghilang
sejak masuknya pengaruh Partai Komunis Indonesia ( tahun
1964/1965 ). Sejak itu pula, pelajaran armel di sekolah-sekolah
ditiadakan. Kecuali di Sumatra.
D. pemakaian Dan Pengertian Huruf (huruf abjad, huruf
vokal, huruf konsonan, huruf diftong dan gabungan huruf
konsonan) Berdasarkan EYD
11
Banyak diantara kita yang sering meremehkan pemakaian
kata dan huruf, padahal itu sangat mempengaruhi kualitas dari
bacaan yang kita buat. Oleh karena itu disini akan dijelaskan
tentang pemakaian huruf yang benar sesuai dengan EYD.
1. Huruf abjad
Pengertian Huruf (abjad) adalah suatu kumpulan huruf
berdasarkan urutan yang umum atau baku.
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa indonesia
terdiri atas huruf yang berikut. Nama setiap huruf disertakan di
kolom ketiga.
Huruf
Nama
Kapital Kecil
A a a
B b be
C c ce
D d de
E e e
F f ef
G g ge
H h ha
I i i
J j je
K k ka
L l el
M m em
N n en
O o o
P p pe
Q q ki
12
R r er
S s es
T t te
U u u
V v ve
W w we
X x eks
Y y ye
Z z zet
2. Huruf Vokal
Huruf Vokal adalah bunyi ujaran akibat adanya udara
yang keluar dari paru-paru tidak terkena hambatan atau
halangan. Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa
Indonesia terdiri atas huruf a,e,i,o, dan u.
Berikut contoh pemakaian huruf vokal dalam kata.
Huruf Contoh Pemakaian dalam Kalimat
Vokal Posisi Awal Posisi Tengah Posisi akhir
lusa, maya,
a api, asing, asin padi, pari, pasir
nama
e* enak petak sore
e emas kena tipe
i Itu simpan murni
o Oleh kota Radio
u ulang bumi Ibu
13
Keterangan:
* Untuk keperluan pelafalan kata yang benar, tanda akses
(`) dapat digunakan jika ejaan kata menimbulkan keraguan.
Misalnya:
Anak-anak bermain di teras (tras).
Upacara itu dihadiri pejabat teras Bank Indonesia.
Kami menonton film seri (sri).
Pertandingan itu berakhir seri.
Di mana kecap itu dibuat? (kcap).
Coba kecap dulu makanan itu.
3. Huruf Konsonan
Huruf Konsonan adalah bunyi ujaran akibat adanya
udara yang keluar dari paru-paru mendapatkan hambatan atau
halangan.
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa
Indonesia terdiri atas huruf-huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p,
q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
Contoh Pemakaian dalam
Huruf Kata
Konsonan Posisi Posisi Posisi
Awal Tengah Akhir
b bahasa sebut adab
c cakap kaca -
d Dua ada abad
f fakir kafir maaf
g guna tiga gudeg
14
h Hari saham tuah
j jalan manja mikraj
k kami paksa politik
l lekas alas akal
m maka kami diam
n nama tanah daun
p pasang apa siap
status-
q* quran taufiq
quo
r raih bara putar
s sampai asli tangkas
t Tali mata rapat
v varia lava -
w wanita hawa -
x* xerox - sinar-x
y yakin payung -
z zeni lazim juz
Keterangan:
* Huruf q dan x khusus dipakai untuk nama diri (seperti Taufiq
dan Xerox) dan keperluan ilmu (seperti status quo dan sinar-x)
4. Huruf Diftong
Diftong adalah dua vokal yang diucapkan sekaligus. Di
dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan
dengan ai, au, dan oi.
15
Contoh Pemakaian dalam Kata
Huruf Diftong
Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
ai ainun malaikat pandai
au aula saudara harimau
oi - boikot amboi
Catatan:
Nama orang, badan hukum, dan nama diri yang lain ditulis
sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan,
kecuali jika ada pertimbangan khusus.
Demikian ulasan singkat tentang pemakaian huruf yang benar
sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disesuaikan).
16
Berikut ini merupakan contoh dari pertemuan huruf
vokal a dengan vokal a :
Buta :
pembutaan :
Kata :
Perkataan :
Rasa :
Perasaan :
Kata Mengatai :
Rasa merasai :
Kagum Mengagumi :
Contoh :
La in :
17
ba ik :
Ka il :
ma in :
Kata yang dituliskan sesuai dengan aturan 26 apabila
memperoleh akhiran -i atau an, akhiran i dituliskan dengan
ya ( ) saja dan akhiran an dituliskan dengan nun ( ) .
Contoh :
Kait mengaiti :
Baik kebaikan :
Kail mengaili :
Main permainan :
Baik memperbaiki :
G. Pertemuan vokal a dengan vokal u
Yang dimaksud dengan pertemuan vokal a dengan u
dalam hal ini ialah vokal berdampingan au, bukan diftong au.
Contoh :
1. Mau ma u : au ialah vokal berdampingan
2. Harimau ha - ri mau : au ialah diftong
Bila suku terbuka berbunyi a bertemu dengan suku kata
yang berawal dengan bunyi u, maka bunyi u itu di tuliskan
dengan wau berhamzah di atasnya.
18
Contoh :
Mau - ma - u :
berbau - ber - ba - u :
maut - ma - ut :
bergaul - ber - ga - ul :
Akhiran i atau an yang di dekatkan pada kata-kata
yang mengikuti aturan 28 di atas, di tuliskan dengan ya ( )
saja dan nun ( ) saja untuk akhiran i.
Contoh :
:
Jauh berjauhan : Raut merauti
19
Beliung :
Catatan :
Akhiran i atau an pada kata-kata seperti tersebut dalam
aturan 30, dituliskan dengan ya ( ) atau nun ( ) saja.
Contoh :
Tiup tiupan :
Buih membuihi :
I. Bentuk penulisan huruf Arab melayu
alif a/e
ba b
ta t
tsa ts
jim j
ha h'
kha kh
20
dal d
dzal dz
ra r
zain z
sin s
syin sy
sha sh
dha dh
tha th
zha zh
ain a'
ghain gh
fa f
qaf q/k
kaf k
lam l
mim m
nun n
21
wau w
ha h
ya y
hamzah
ca c
nga ng
pa p
ga g
ev v
nya ny
x x
22
huruf alif ( ) sebagai tanda bunyi a atau e lemah (seperti
pada kata emak)
Contoh :
Para =
Enggan =
akan = -
contoh
nomor = -
rukun = -
contoh :
tinggi = -
23
pena = -
yang = -
Contoh: ranjau = -
Contoh: pandai = -
Contoh: amboi = -
huruf tidak dapat disambung dengan huruf
sesudahnya,huruf dipakai untuk bunyi o dan u untuk
membedakan o dan u dapat diketahui setelah membaca kata
yang dimaksud,huruf e ada 2 jenis yaitu e keras seperti pada
kata meja merah pena ,e lemah seperti pada kata lega
kera sepi untuk membedakan coba ucapkan huruf dipakai
untuk bunyi a dan e lemah untuk membedakannya dapat
diketahui setelah membaca kata yang dimaksud.
Ada ketentuan untuk kata yang berakhiran huruf k.
24
cara memilih atau yaitu
1. kata dari bahasa Indonesia asli memakai
contoh :
lentik = teluk
= molek
=
2. kata dari bahasa asing selain arab memakai
contoh :
merk =
objek =
public =
3. kata dari bahasa arab disesuaikan penulisan aslinya
Contoh:
akhlak =
25
kalimat bahasa indonesia Boni buang batu.
kalimat aksara arab melayu
batu buang boni
Kata Ulang
26
"
Tetangga =
leluhur =
leluasa =
sesama =
b. Kata ulang utuh atau penuh
27
Reduplikasi atau pengulangan atas seluruh bentuk dasar
(bisa kata dasar maupun kata berimbuhan).
Contoh:
rumah-rumah =
kejadian-kejadian =
gerak-gerik =
sayur-mayur =
4. Kata ulang berimbuhan
Reduplikasi atau pengulangan dengan mendapat imbuhan, baik
pada lingga pertama maupun pada lingga kedua.
Contoh:
bermain-main =
tarik-menarik =
28
lContoh:
laba-laba =
ubur-ubur =
empek-empek =
29