SASTRA NUSANTARA
Diajukan oleh :
Lizawati, M.Pd.
Indriyana Uli, M.Pd.
OLEH
NAMA : LIZAWATI, M.PD.
NPP : 202 2012 197
UNIT KERJA : IKIP-PGRI PONTIANAK
Analisis Intruksional
Keragaman sastra Genre sastra: puisi, teks Teori pengkajian sastra lisan
nusantara dan naratif, drama, dan puisi nusantara: struktur, konteks
transformasinya ke naratif penuturan/ pertunjukkan, dan
sastra modern fungsi
NO ASPEK CAPAIAN PEMBELAJARAN MINIMAL S-1 BERDASARKAN RUMUSAN SNPT NO. 49 TAHUN 2014
1 SIKAP S1 bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
S2 menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,moral, dan etika;
S3 Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan perada-
ban berdasarkan Pancasila;
S4 berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggung-
jawab pada negara dan bangsa;
S5 menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang
lain;
S6 bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
S7 taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
S8 menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
S9 menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri;
S10 menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.
A. Learning Outcome :
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian sastra nusantara dan
keragaman sastra nusantara, transformasi sastra lisan nusantara, genre sastra, dan
pengkajian sastra lisan nusantara.
B. Kemampuan Akhir yang diharapkan (KD) :
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan hakikat dan konsepsi sastra
nusantara/ sastra daerah khususnya sastra lisan nusantara.
C. Indikator
1. Kognitif Proses:
- Mahasiswa mampu menemukan hakikat sastra nusantara/ sastra daerah
2. Kognitif Produk
- Mahasiswa mampu mengidentifikasi sastra nusantara/ sastra daerah
- Mahasiswa mampu menyebutkan ciri-ciri sastra lisan dan contoh sastra lisan
3. Keterampilan
- Mahasiswa mampu membuat sastra lisan dalam bentuk tulisan
D. Kemampuan Akhir Pembelajaran
Mahasiswa mampu mengidentifikasi teks-teks sastra nusantara/ sastra daerah
E. Materi Kajian
1. Hakikat sastra nusantara
2. Teori foklor
F. Model Pembelajaran
Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi
G. Media Pembelajaran
Teks-teks sastra nusantara, sastra Indonesia, dan sastra daerah
H. Skenario Pembelajaran
Teeuw. 1984. “Studi Sastra Lisan dalam Rangka Semiotik Sastra,” dalam Sastra dalam
Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
Nama Mata Kuliah : Sastra Nusantara
Kode Mata Kuliah : MKK311315
Jumlah SKS : 2 SKS
Waktu Pertemuan : 2x50
Pertemuan Ke :2
A. Learning Outcome :
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian sastra nusantara dan
keragaman sastra nusantara, transformasi sastra lisan nusantara, genre sastra, dan
pengkajian sastra lisan nusantara.
B. Kemampuan Akhir yang diharapkan (KD) :
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan hakikat dan konsepsi sastra
nusantara/ sastra daerah khususnya sastra lisan nusantara.
C. Indikator
1. Kognitif Proses:
- Mahasiswa mampu menemukan hakikat sastra nusantara/ sastra daerah
2. Kognitif Produk
- Mahasiswa mampu mengidentifikasi sastra nusantara/ sastra daerah
- Mahasiswa mampu menyebutkan ciri-ciri sastra lisan dan contoh sastra lisan
3. Keterampilan
- Mahasiswa mampu membuat sastra lisan dalam bentuk tulisan
D. Kemampuan Akhir Pembelajaran
Mahasiswa mampu mengidentifikasi teks-teks sastra nusantara/ sastra daerah
E. Materi Kajian
1. Hakikat sastra nusantara
2. Teori foklor
F. Model Pembelajaran
Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi
G. Media Pembelajaran
Teks-teks sastra nusantara, sastra Indonesia, dan sastra daerah
H. Skenario Pembelajaran
Teeuw. 1984. “Studi Sastra Lisan dalam Rangka Semiotik Sastra,” dalam Sastra dalam
Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
Nama Mata Kuliah : Sastra Nusantara
Kode Mata Kuliah : MKK311315
Jumlah SKS : 2 SKS
Waktu Pertemuan : 2x50
Pertemuan Ke : 3-4
A. Learning Outcome :
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian sastra nusantara dan
keragaman sastra nusantara, transformasi sastra lisan nusantara, genre sastra, dan
pengkajian sastra lisan nusantara.
B. Kemampuan Akhir yang diharapkan (KD) :
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan keanekaragaman sastra
nusantara.
C. Indikator
1. Kognitif Proses:
- Mahasiswa mampu menemukan keanekaragaman sastra nusantara
2. Kognitif Produk
- Mahasiswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri sastra lisan nusantara
- Mahasiswa mampu menyebutkan perbedaan dan persamaan kaidah kesatuan
dalam keanekaragaman sastra lisan nusantara
3. Keterampilan
- Mahasiswa mampu membuat sastra lisan dalam bentuk tulisan
D. Kemampuan Akhir Pembelajaran
Mahasiswa mampu mengidentifikasi keragaman sastra lisan nusantara dan
transformasinya
E. Materi Kajian
1. Keragaman sastra lisan nusantara
2. Transformasi sastra lisan nusantara ke dalam sastra modern
F. Model Pembelajaran
Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi
G. Media Pembelajaran
Teks-teks sastra nusantara, sastra Indonesia, dan sastra daerah
H. Skenario Pembelajaran
Teeuw. 1984. “Studi Sastra Lisan dalam Rangka Semiotik Sastra,” dalam Sastra dalam
Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
Nama Mata Kuliah : Sastra Nusantara
Kode Mata Kuliah : MKK311315
Jumlah SKS : 2 SKS
Waktu Pertemuan : 2x50
Pertemuan Ke : 5-6
A. Learning Outcome :
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian sastra nusantara dan
keragaman sastra nusantara, transformasi sastra lisan nusantara, genre sastra, dan
pengkajian sastra lisan nusantara.
B. Kemampuan Akhir yang diharapkan (KD) :
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan transformasi sastra lisan
nusantara ke sastra modern.
C. Indikator
1. Kognitif Proses:
- Mahasiswa mampu menemukan keanekaragaman sastra nusantara
2. Kognitif Produk
- Mahasiswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri sastra lisan nusantara
- Mahasiswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri sastra modern
3. Keterampilan
- Mahasiswa mampu membuat contoh transformasi sastra lisan nusantara ke sastra
modern
D. Kemampuan Akhir Pembelajaran
Mahasiswa mampu mengidentifikasi transformasi sastra lisan nusantara ke sastra
modern.
E. Materi Kajian
1. Keragaman sastra lisan nusantara
2. Transformasi sastra lisan nusantara ke dalam sastra modern
F. Model Pembelajaran
Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi
G. Media Pembelajaran
Teks-teks sastra nusantara, sastra Indonesia, dan sastra daerah
H. Skenario Pembelajaran
Teeuw. 1984. “Studi Sastra Lisan dalam Rangka Semiotik Sastra,” dalam Sastra dalam
Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
Nama Mata Kuliah : Sastra Nusantara
Kode Mata Kuliah : MKK311315
Jumlah SKS : 2 SKS
Waktu Pertemuan : 2x50
Pertemuan Ke : 10-11
A. Learning Outcome :
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian sastra nusantara dan
keragaman sastra nusantara, transformasi sastra lisan nusantara, genre sastra, dan
pengkajian sastra lisan nusantara.
B. Kemampuan Akhir yang diharapkan (KD) :
Mahasiswa mampu mengkaji sastra lisan nusantara yang meliputi struktur,
konteks penuturan/pertunjukkan, dan fungsi
C. Indikator
1. Kognitif Proses:
- Mahasiswa mampu menemukan teori pengkajian sastra lisan nusantara
2. Kognitif Produk
- Mahasiswa mampu mengidentifikasi struktur, konteks penuturan/pertunjukkan,
dan fungsi
- Mahasiswa mampu membedakan struktur, konteks penuturan/pertunjukkan, dan
fungsi
3. Keterampilan
- Mahasiswa mampu mengkaji sastra lisan nusantara berdasarkan struktur, konteks
penuturan/pertunjukkan, dan fungsi
D. Kemampuan Akhir Pembelajaran
Mahasiswa mampu mengkaji sastra lisan nusantara berdasarkan struktur, konteks
penuturan/pertunjukkan, dan fungsi
E. Materi Kajian
1. Teori pengkajian sastra lisan nusantara
2. Contoh genre sastra
F. Model Pembelajaran
Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi
G. Media Pembelajaran
Teks-teks sastra nusantara, sastra Indonesia, dan sastra daerah
H. Skenario Pembelajaran
Teeuw. 1984. “Studi Sastra Lisan dalam Rangka Semiotik Sastra,” dalam Sastra dalam
Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
Nama Mata Kuliah : Sastra Nusantara
Kode Mata Kuliah : MKK311315
Jumlah SKS : 2 SKS
Waktu Pertemuan : 2x50
Pertemuan Ke : 12-13
A. Learning Outcome :
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian sastra nusantara dan
keragaman sastra nusantara, transformasi sastra lisan nusantara, genre sastra, dan
pengkajian sastra lisan nusantara.
B. Kemampuan Akhir yang diharapkan (KD) :
Mahasiswa mampu mengkaji sastra lisan nusantara yang meliputi struktur,
konteks penuturan/pertunjukkan, dan fungsi
C. Indikator
1. Kognitif Proses:
- Mahasiswa mampu menemukan teori pengkajian sastra lisan nusantara
2. Kognitif Produk
- Mahasiswa mampu mengidentifikasi struktur, konteks penuturan/pertunjukkan,
dan fungsi
- Mahasiswa mampu membedakan struktur, konteks penuturan/pertunjukkan, dan
fungsi
3. Keterampilan
- Mahasiswa mampu mengkaji sastra lisan nusantara berdasarkan struktur, konteks
penuturan/pertunjukkan, dan fungsi
D. Kemampuan Akhir Pembelajaran
Mahasiswa mampu mengkaji sastra lisan nusantara berdasarkan struktur, konteks
penuturan/pertunjukkan, dan fungsi
E. Materi Kajian
1. Teori pengkajian sastra lisan nusantara
F. Model Pembelajaran
Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi
G. Media Pembelajaran
Teks-teks sastra nusantara, sastra Indonesia, dan sastra daerah
H. Skenario Pembelajaran
I. Penilaian
1. Tes lisan
2. Penugasan
J. Daftar Pustaka:
Amir, Adriyetti. 2013. Sastra Lisan Indonesia. Yogyakarta: ANDI
Teeuw. 1984. “Studi Sastra Lisan dalam Rangka Semiotik Sastra,” dalam Sastra dalam
Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
Yus Rusyana. 1999. “Keragaman dan Kesamaan dalam Tradisi Lisan Nusantara,”
Makalah Seminar Internasional Tradisi Lisan III, ATL 14-16 Oktober.
Pudentia M.P.S.S. 1992. Transformasi Sastra: Analisis Atas Cerita Rakyat ‘Lutung
Kasarung’. Jakarta: Balai Pustaka.
Pudentia M.P.S.S. 1992. Transformasi Sastra: Analisis Atas Cerita Rakyat ‘Lutung
Kasarung’. Jakarta: Balai Pustaka.
Tzvetan Todorov. 1985. Tata Sastra. ab Okke K.S. Zaimar, dkk. Jakarta: Djambatan.
A. Teeuw. 1984. “Studi Sastra Lisan dalam Rangka Semiotik Sastra,” dalam Sastra
dalam Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
Ahmad Badrun. 2003. Patu Mbojo: Struktur, Konteks Pertunjukan, Proses Penciptaan,
dan Fungsi. Disertasi pada FIB UI.
IV. KONTRAK PERKULIAHAN
Teeuw. 1984. “Studi Sastra Lisan dalam Rangka Semiotik Sastra,” dalam Sastra
dalam Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
Yus Rusyana. 1999. “Keragaman dan Kesamaan dalam Tradisi Lisan Nusantara,”
Makalah Seminar Internasional Tradisi Lisan III, ATL 14-16 Oktober.
Tzvetan Todorov. 1985. Tata Sastra. ab Okke K.S. Zaimar, dkk. Jakarta:
Djambatan.
A. Teeuw. 1984. “Studi Sastra Lisan dalam Rangka Semiotik Sastra,” dalam
Sastra dalam Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
7. Tugas
Beberapa tugas mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa meliputi:
a. Makalah
b. Teks-teks sastra lisan daerah yang dimiliki mahasiswa
8. Kriteria Penilaian
10 % 20 % 30 % 40% A 4 80
70-79
B 3
60-69
C 2 40-59
<39
D 1
E 0
9. Jadwal Perkuliahan
d. Contoh transformasi
sastra lisan nusantara
ke sastra modern
5 Genre sastra a. Pengertian genre sastra Ketujuh dan 2 kali
meliputi puisi, kedelapan
teks naratif, b. Jenis-jenis sastra genre
drama, dan sastra
puisi naratif
c. Contoh genre sastra
6 Ujian Tengah Semester Kesembilan 1 kali