2. Sejarah Sasra
3. Kritik Sastra
BAHASA Bahasa Indonesia (masih Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa sastra tidak Bahasa dieksploitasi
terpengaruh B. Melayu) (sebagai alat ucap sastra diperhatikan, yang sebagai alat ucap sastra /
yang sebebas-bebasnya) penting misinya ide / gagasan
BENTUK DAN ISI Bentuk lebih penting Bentuk dan isi sama- Isi lebih penting dari Isi (tujuan/misi) lebih Beragam (ada yang
daripada isi (struktur sama penting pada bentuk penting dari pada bentuk mengandalkan isi, tetapi
cerita/gaya bercerita ada yang mengeksploitasi
masih sederhana) bentuk)
TEMA/PERSOALAN Persoalan yang diangkat Kehidupan masyarakat , Kebanyakan bertema Bertema perjuangan Semua persoalan
persoalan adat persoalan intelektual, perjuangan (melawan melawan struktur sosial kehidupan sebagai ide
kedaerahan dan kawin emansipasi (struktur penjajah dan dan politik yang korup sastra (kegelisahan batin,
paksa cerita / konflik sudah menegakkan eksistensi – dan tidak adil, kritik social, ketuhanan,
berkembang) pencarian diri) kemiskinan warna local, dll)
PENGARUH Kahidupan tradisi sastra Pengaruh barat mulai Pengaruh universal Pengaruh pujangga dunia Pengaruh lokal, dan
daerah / local masuk dan berupaya dalam rangka mencari (universal) dalam rangka dunia, sebagai imajinasi
melahirkan budaya identitas diri mempertahankan untuk mencipta
nasional martabat bangsa) pembaharuan
PROSES Perubahan hanya sedikit Meramu hal-hal lama Berusaha membentuk Mencipta dengan sejujur- Kreativitas, kebaruan,
dari proses sebelumnya menjadi sesuatu yang sesuatu yang baru jujurnya inovasi menjadi dasar
(masih terikat oleh baru (menyiasati situasi) dan penciptaan sastra
aturan-aturan sastra menghilangkan pengaruh
lama) lama