Anda di halaman 1dari 21

MODUL DAN LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA

MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK JURNALISTIK II

LABORATORIUM AUDIOVISUAL
PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS
PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
PONTIANAK
GANJIL2018
MODUL PRAKTIKUM TEKNIK JURNALISTIK II

A. Pendahuluan
Saudara mahasiswa, selamat berjumpa dalam mata kuliah praktikum Berbicara Retorik.
Sebelum memulai kegiatan praktikuim ini, Mulailah membiasakan diri dengan memusatkan
perhatian saudara untuk menangkap arti atau maksud setiap kalimat yang dibaca dengan
berusaha merumuskan pengertian secara mandiri dari materi bacaan yang dihadapi.
Modul ini, akan memberikan pembahasan serta kegiatan yang harus dilaksanakan.
Kegiatan tersebut akan akan tergambar dari lembar kerja yang terlampir. Kegiatan belajar
dimulai dengan pemahaman akan berbicara retorik yang terkait erat dengan banyak hal,
terutama unsur-unsur komunikasi, termasuk cara berkomunikasi. Sedangkan pada lembar
kerja berupa kegiatan atau tugas-tugas yang harus mahasiswa kerjakan.

B. Deskripsi Singkat
Mata kuliah praktikum berbicara rektorik bertujuan memberikan pelatihan dan
penguasaan pada keterampilan berbicara di depan publik. Keterampilan berbicara tersebut
menekankan pada kaidah-kaidah berbahasa agar pembicara dapat menyampaikan secara baik
ide/gagasan, pendapat, penjelasan terhadap suatu permasalah, ataupun menjabarkan suatu
tema sentarl yang biasnya memiliki tingkat kesuliatan yang cukup tinggi bagi seseorang yang
belum terbiasa, bahkan tidak semua orang mampu untuk melakukannya dengan baik.

C. Learning Outcome MK
1. Sikap:

a) Mampu menghasilkan layanan jasa dan produksi kreatif dalam bidang bahasa dan
sastra Indonesia serta pembelajarannya.

b) Mahir berbahasa dan bersastra Indonesia, secara lisan dan tulisan dalam konteks
keseharian/umum, akademis, dan pekerjaan; serta mampu berbahasa daerah.

2. Penguasaan Pengetahuan:

a) Menguasai kaidah dan pemakaian bahasa Indonesia dengan baik dan benar secara lisan
dan tulisan sesuai dengan konteks keseharian, akademis, dan pekerjaan.
KIAT PRAKTIS
MENULIS BERITA (NEWS)
Sebelum mempelajari teknik menulis berita, kita pahami dulu arti berita (News) itu sendiri.
Berita adalah laporan peristiwa terbaru. Peristiwa lama bukan lagi berita. Unsur yang paling
penting dalam menulis berita adalah informasi yang baru (Up to date). Hal itu sesuai dengan akar
kata dari berita yang dalam bahasa Inggrisnya yaitu new (Baru).
Ada 6 unsur dari berita yaitu 5W + 1 H :
1. What ? (Apa ), yaitu harus mendiskripsikan apa yang sedang terjadi?
2. Why ? (Kenapa), artinya, kenapa hal tersebut bisa terjadi?
3. When ? (Kapan). Penulis harus bisa mendapatkan kapan kejadian itu terjadi?
4. Where? (Di mana). Cobalah mencari tahu dimana peristiwa itu berada ?
5. Who? (Siapa). Dalam hal ini para penulis harus mengetahui siapa saja yang terlibat dalam
kejadian itu atau siapa aktornya?
6. How (Bagaimana). Para penulis hendaknya mencari tahu dengan berbagai teknik liputan
seperti wawancara, pengamatan langsung atau didukung oleh literatur bagaimana
peristiwa itu terjadi?
Nah, sebelum memulai menulis berita, sepatutnya penulis mengumpulkan dulu data-data dari
unsur 5W+1H. Pastikan semuanya benar dan akurat. Setelah itu, bisa dimulai menulis berita
dengan tenang berdasarkan data dan fakta yang terjadi di lapangan. Umumnya dalam menulis
berita kalimat yang digunakan pendek-pendek (Bisa sekitar 5-10 kata dalam satu kalimat. Bahasa
yang dipakai juga baku, dan jelas. Maksudnya langsung ke pokok masalah (To the point). Selain
itu yang lebih penting adalah tulisannya harus mudah dipahami orang awam. Dalam setiap
penulisan berita, jangan lupa juga diberi judul. Judul berita harus ringkas dan langsung dapat
menggambarkan isi. Judul juga harus berupa-berupa kalimat lengkap. Hindari judul dengan
kalimat yang terlalu panjang. Contoh berita singkat :
TEKNIK WAWANCARA JURNALISTIK
Teknik wawancara dalam dunia jurnalistik adalah menggali informasi sedalam-dalamnya
kepada nara sumber yang berkaitan dengan sebuah kejadian atau peristiwa yang ingin ditulis.
Kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya, fakta yang terjadi dan data tentang sebuah peristiwa
atau masalah. Hasil wawancara disusun dalam bentuk karya jurnalistik seperti berita, feature
(Artikel), atau opini. Ada beberapa jenis tehnik wawancara yang umumnya digunakan oleh para
pekerja jurnalistik , yaitu :
1. Wawancara langsung , yaitu dengan cara bertatap muka langsung dengan narasumber.
2. Wawancara tidak langsung , dapat dilakukan lewat telepon, chating lewat sosial media
(YM,FB,Twitter), dan mengirim email.
Ada tiga tahap yang harus dipahami sebelum melakukan wawancara. Pertama yaitu
Persiapan. Penulis hendaknya harus lebih dahulu memahami masalah yang
akan diajukan lewat pertanyaan. Artinya sebelum wawancara, ada beberapa
pertanyaan yang siap ditanyakan. Tentukan siapa orang yang sesuai dan
layak dijadikan narasumber. Akan lebih baik bila membuat janji terlebih
dahulu kepada narasumber. Tahap yang kedua adalah pelaksanaan
wawancara. Ajukan pertanyaan secara ringkas. Hindari pertanyaan yang
hanya membutuhkan jawaban ya dan tidak. Tanyakan mengapa (Why),
bukan apakah (Do you/Are you). Misalnya, jawaban atas pertanyaan
Mengapa anda menanam singkong? tentu akan lebih panjang penjabarannya
dari pada pertanyaan Apakah anda menanam singkong?
Fokuslah pada alur cerita. Narasumber seringkali menjelaskan
pertanyaan terlalu melebar, bahkan jauh dari arah pertanyaannya. Jadilah pendengar yang baik.
Ingat, tugas wartawan atau penulis berita adalah menggali informasi, bukan menggurui
narasumber .Hindari kesan lebih pintar atau lebih paham dari narasumber. Akan lebih nyaman
bila wawancara senyaman mungkin. Sisipkan juga pertanyaan-pertanyaan tentang latar belakang
narasumber. Seperti pendidikan, pengalaman, status keluarga, usia atau latar belakang lainnya.
Hal ini sangat penting untuk memperkuat tulisan dan data narasumber. Hal tersebut sangat
berpengaruh agar para pembaca dapat membayangkan kualitas serta jati diri narasumber. Tahap
ketiga adalah Pasca-Wawancara. Sesegera mungkin, tuangkan hasil catatan singkat atau rekaman
wawancara dalam bentuk berita atau artikel.
MENULIS ARTIKEL (FEATURE)
Tehnik menulis artikel hampir sama dengan menulis berita.Yaitu harus mengandung unsur
5W dan 1H. Yang membedakan adalah umumnya sebuah artikel ditulis panjang-panjang, lebih
lengkap. Data yang dijabarkan juga bisa lebih banyak selain wawancara. Misanya data dari
literatur buku atau laporan penelitian. Berbeda dengan penulisan berita, yang singkat dan padat,
karna sifatnya hanya mengabarkan sebuah peristiwa yang baru terjadi. Umumnya dalam berita di
media cetak atau elektronik berita yang dilaporkan adalah berita hari ini atau paling lamaberita
kemarin. Satu hal yang membedakan antara penulisan artikel dan berita adalah masalah waktu
saja. Dalam penulisan artikel, ada istilah yang berkembang yaitu Sebuah artikel tak lekang
dimakan waktu . Artinya isi dalam suatu artikel tidak basi dan masih layak dibaca meskipun
sudah lama diterbitkan atau ditulis. Umumnya data yang disampaikan dalam penulisan artikel
sangat informatif dan bisa dijadikan bahan reverensi. Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam menulis artikel diantaranya adalah :
1. Buatlah cerita (Topik ) semenarik mungkin. Tulisan penuh informasi, mengandung unsur
edukasi dengan tata bahasa yang benar. Hal itu bisa diambil dengan tema sederhana di
sekitar lingkungan rumah atau sekolah kita seperti bertani atau berkebun organik,
membuat kerajinan tangan. Bisa juga mengangkat tema dengan topik ekowisata serta seni
atau budaya masyarakat lokal.
2. Upayakan agar dalam menulis artikel dengan maksud yang jelas dan lampirkan juga data
dan fakta yang benar. Hindari menulis fiksi atau cerita khayalan atau tidak nyata. Karna
menulis fiksi tidak termasuk ke dalam kategori menulis jurnalistik (Berita atau artikel).
Cerita fiksi masuk ke dalam kategori tehnik menulis certa pendek (Cerpen) atau novel.
3. Diskripsikan lokasi, kegiatan manusia yang terlihat atau hal-hal yang unik lainya. Dalam
tehnik penulisan artikel, isi tulisan harus berimbang antara berita positif atau negatif.
Hindari penulisan yang mengandung atau menyinggung unsur SARA (Suku, Agama, Ras
dan Antar Golongan) dan bertentangan dengan hukum negeri ini.
Penulisan Tema Lingkungan
di Media Cetak dan Elektronik
Contoh penulisan di media cetak
Daftar Pustaka

Bambang Parlupi, 2009, Modul Pelatihan Jurnalistik, Jakarta Green Monster-Komunitas


Ciliwung.

Bambang Parlupi, 2011, Modul Pelatihan Foto Jurnalistik, Klub Fotografi TELKOM Jakarta.

Peter Nelson, 1992, Sepuluh Petunjuk Praktis Penulisan Topik Lingkungan. The Center for
Foreign

JJournalist-WWF.
- www.romeltea.com
- www.pustakaborneo.com
LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA
TEKNIK JURNALISTIK II NILAI:

Nama Mahasiswa :
NIM :
Kelas :

PRAKTIKUM 1
TEMA : WAWANCARA
A. Penjelasan
Sangat penting untuk dilakukan dalam upaya mengumpulkan data jurnalistik, yaitu wawancara.
Lakukanlah wawanara bersama narasumber yang telah Anda tentukan. Wawancara digunakan
untuk mengumpulkan data-data yang akan menjadi berita Anda.
B. Bahan dan alat
Bahan dan alat yang diperlukan dalam praktikum kali ini adalah :
 Alat perekam
 Kamera
 Mikrofon
C. Lokasi, tempat, dan waktu
Lokasi :
1. Lab, Audiovisual PBSI IKIP PGRI Pontianak (Persiapan)
2. Lokasi Narasumber (Praktek)
Durasi : 2 sks (40 menit x 2 = 80 menit)
D. Tahap Wawancara
1. Persiapan
*memahami masalah
*Tentukan siapa targetnya
*Persiapkan alat kerja
2. Pelaksanaan
*Bertanya secara ringkas
* Gali informasi seluasnya
* Fokus pada masalah
* Catat jati diri narasumber
3. Pasca Wawancara
* Data wawancara dijadikan tulisan yang dipublikasikan melalui cetak atau online
E. TUGAS DAN PENILAIAN:
1. Tempelkanlah foto dokumentasi narasumber Anda!

(FOTO NARASUMBER)
2. Buatlah daftar pertanyaan wawancara yang akan Anda lakukan!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………...
SKOR:

PRAKTIKUM 2
TEMA : MENULIS ARTIKEL

A. Penjelasan
Secara praktis, dapat dikatakan bahwa kerja jurnalisme adalah usaha penyebaran
informasi yang diolah dalam bentuk berita dan produk jurnalisme lainnya. Dalam konteks ini,
ada tiga hal yang menjadi kata kunci: informasi, penyusunan, dan penyebarluasan. Sumber
informasi karya jurnalisme adalah peristiwa (events) atau pendapat (opini) yang mengandung
nilai berita, masalah hangat (current affair), dan masalah unik yang ada dalam masyarakat.
Sumber karya jurnalisme ini biasanya disebut peristiwa/fakta atau pendapat. Pengolahan tentu
saja meliputi serangkaian pekerjaan, mulai dari mencari/menemukan informasi, menemukan
fakta yang bisa diulas melakukan wawancara dan mencari data-data pendukung, menulis atau
membuat laporan, menyunting/editing, dan sebagainya, baru kemudian diterbitkan/ditayangkan.
Pengolahan sumber informasi melalui kerja jurnalisme ini akan menghasilkan karya
jurnalisme. Produk jurnalisme terbagi dalam dua bagian, yaitu berita dan opini/sudut pandang
atau news dan views. Jadi, dalam setiap media, akan selalu ada news dan views dan tentu saja
ada iklan. Iklan tidak masuk dalam pembahasan di sini. News atau berita adalah laporan
peristiwa yang memiliki nilai berita (news value), antara lain magnitude, proximity, conflict, dan
human interest (news value dibahas di modul lain). Berita bisa juga disebut informasi terbaru.
Jenis-jenis tulisan news ini meliputi straight news dan feature news. Adapun views adalah
pandangan atau pendapat mengenai suatu masalah atau peristiwa. Di media, views ini muncul
dalam bentuk editorial, special article, column, dan feature article. Adapun yang termasuk dalam
kategori views adalah karikatur, pojok humor, dan surat pembaca. Dalam views ini, media
memerlukan tulisan dari luar, seperti surat pembaca, press release, artikel, baik berupa kolom,
opini, maupun feature. Pertimbangan pemuatan sepenuhnya ada di tangan redaksi/penjaga rubrik
atau diputuskan hingga tingkat pemimpin redaksi. Tulisan dari luar akan diedit sesuai space yang
tersedia. Untuk press release, bisa saja menjadi bahan informasi untuk dikembangkan atau
langsung dimuat dengan editing seperlunya.
B. Alat dan bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum kali ini adalah :
 Naskah/manuscript berita
 Pulen
 Kamera
C. Lokasi, tempat, waktu
Lokasi :
1. Lab, Audiovisual PBSI IKIP PGRI Pontianak (Persiapan)
2. Lokasi Narasumber (Praktek)
Durasi : 2 sks (40 menit x 2 = 80 menit)
D. Langkah-langkah Praktikum
1. Siapkan 5W + 1H
2. Tulisan lebih lengkap/panjang
3. Literatur/data lebih lengkap
4. Hindari cerita fiksi
5. Tulisan bersifat informatif, edukatif tidak mengandung SARA
E. Penugasan dan Penilaian
1. Buatlah draf penulisan artikel dengan tema “Kampus IKIP PGRI Pontianak” atau “Objek
Wisata Kota Pontianak”
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

Penilaian:

Skor:

PRAKTIKUM 3
TEMA : SAJIAN BERITA DALAM GAMBAR

A. Penjelasan
Feature merupakan salah satu bentuk tulisan non fiksi, dengan karakter human interest
yang kuat. Feature adalah sebuah tulisan jurnalistik juga, namun tidak selalu harus mengikuti
rumus klasik 5W + 1 H. Feature adalah jenis tulisan yang lebih bersifat menghibur, isinya
kadang sesuatu yang remeh dan luput dari liputan wartawan straight news, tetapi tidak terlalu
terikat dengan tenggat waktu. Ia bisa ditulis kapan saja dan di-publish kapan saja. Karenanya, ia
awet. Menulis feature lebih ’santai’, tidak dituntut tenggat, dan bisa bicara apa saja. Memang
konsekuensinya, nilai beritanya tidak ‘hard’ alias tidak banyak diburu orang. Bagaimanapun
orang cenderung pada berita terbaru ketimbang yang santai. Sebuah feature hendaknya ditulis
dengan gaya bertutur, deskriptif, sedemikian rupa sehingga susunan kata dan kalimatnya mampu
menggambarkan atau melukiskan suatu profil atau peristiwa tertentu. Oleh karena itu, feature
sesungguhnya sebuah “cerita”, tapi bukan cerita mengenai fiksi melainkan mengenai fakta. A
feature is a story about facts, not about fiction (feature ialah cerita tentang fakta, bukan tentang
fiksi). Sedangkan karya tulis tentang fiksi disebut novel, cerita pendek.
Bentuk tulisan feature tidak terpaku pada bentuk piramida terbalik. Justru mengharapkan
pembaca mengikuti dengan seksama dari awal hingga akhir tulisan. Kalau diberita langsung
(straight news) pembaca cukup membaca paragraf awal tulisan, maka di dalam feature justru inti
tulisan baru ditemukan bila membaca dari awal hingga akhir. Dalam penulisan feature agar tidak
tersesat kemana mana, tentukan dulu angle/sudut pandang tulisan yang akan memandu arah
tulisan.
B. ALat dan Bahan
Alat yang dibutuhkan adalah :
 Kamera
 Pulpen
 Draf/script berita
C. Lokasi, Tempat, dan Waktu
Lokasi :
1. Lab, Audiovisual PBSI IKIP PGRI Pontianak (Persiapan)
2. Lokasi Narasumber (Praktek)
Durasi : 2 sks (40 menit x 2 = 80 menit)
D. Langkah-langkah :
Sebelum menulis, pertama-tama pilihlah kasus yang (sangat) menarik, yang menyangkut
kepentingan banyak orang (publik), yang prestisius untuk ditulis. Seorang wartawan atau penulis
yang baik dan berpengalaman biasanya memiliki nose of news (daya cium, daya endus berita),
yang akan selalu bisa terasah jika ia memiliki “jam terbang” cukup tinggi. Tapi, nose of news
selalu bisa dilatih. Setelah menemukan obyek, kasus atau item tulisan, pikirkanlah apa kira-kira
angle-nya. Yang dimaksud dengan angle ialah “sudut pandang”, apa kira-kira masalah yang
sangat penting dan relevan dari kasus tersebut. Untuk menentukan angle biasanya cukup sulit,
sehingga diperlukan pemikiran, perenungan, bahkan diskusi dengan kawan-kawan.

E.Tugas dan Penilaian


1. Buatlah berita yang sesuai dengan gambar yang Anda dapatkan!
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………..
2. Tampilkan gambar berita Anda!

(Gambar Berita)

3. Tampilkan kesatuan gambar dan berita Anda!

(Kesatuan Gambar Berita)


SKOR:

Anda mungkin juga menyukai