Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“MENGENAL TULISAN ARAB MELAYU”


(Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Aksara Arab Melayu)

Dosen Pengampu : Khairiah, M.Ag

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1
Esy Sukma Nurmadhani (12030327408)
Uswatun Hasanah (12030321207)

STUDI AGAMA AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN
UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
banyak nikmat, nikmat yang tak terhingga banyaknya, Sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Mengenal Tulisan Arab Melayu” ini dengan
baik dan tepat pada waktunya. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam
kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita
di hari akhir kelak.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari ibu Khairiah, M.Ag pada mata
kuliah Aksara Arab Melayu di UIN SUSKA RIAU. Selain itu, penulis juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca maupun bagi penulis secara
pribadi.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu selaku dosen


mata kuliah Aksara Arab Melayu. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Baik dalam pengejaan dan juga
kesalahan – kesalahan lain. Mengingat akan pengetahuan penulis yang masih terbatas.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan masukan – masukan
yang bersifat membangun untuk memperbaiki makalah ini dan makalah – makalah yang
akan datang.

Pekanbaru, 11 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR........................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN.................................................................... 1

A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................... 1

BAB II : PEMBAHASAN..................................................................... 2

A. Sejarah Tulisan Arab Melayu.................................................. 2


B. Tulisan Arab Melayu............................................................... 5

BAB III : PENUTUP............................................................................. 11

A. Kesimupulan............................................................................ 11

DAFTAR KEPUSTAKAAN................................................................. 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aksara Arab Melayu adalah modifikasi dari aksara Arab yang disesuaikan
dengan Bahasa Melayu. Munculnya aksara ini akibat pengaruh budaya Islam yang
lebih dulu masuk dibandingkan dengan pengaruh budaya Eropa di jaman kolonialisme
dulu. Aksara ini dikenal sejak jaman Kerajaan Samudera Pasai dan Kerajaan Malaka.
Saat ini aksara arab melayu sebagai akar ciri dari budaya melayu, khusunya
melayu riau sudah mulai terlupakan. Dikarenakan kurangnya guru atau tenaga
pengajar yang menguasai aksara ini sampai tinkat kesulitan dari aksara ini sendiri.
Untuk belajar menulis aksara ini, di tuntut untuk mengenal paling tidak aksara
hijaiah dasar dan teknik menyambung huruf arab, di tambah dengan tidak
diberikannya harkat pada aksara ini atau lebih di kenal dengan arab gundul.
Pengenalan aksara arab melayu sama halnya dengan pengenalan bentuk atau
pengenalan pola.Pengenalan pola pada aksara arab melayu bertujuan untuk
melakukan proses terhadap suatu bentuk huruf arab melayu ke dalam salah satu kelas
tertentu.Hal yang mempengaruhi pengenalan pola pada aksara arab melayu adalah
bentuk huruf, jumlah titik, dan posisi titik.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas pada makalah kali ini diantaranya :
1. Bagaimana Sejarah Tulisan Arab Melayu?
2. Bagaimana Tulisan Arab Melayu ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui
dan memahami tulisan aksara arab melayu.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Tulisan Arab Melayu


Dalam perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia, bahasa melayu
merupakan embrio dari lahirnya bahasa Indonesia karena adanya ikrar Sumpah
Pemuda pada tahun 1928 yang menyatakan bahwa bahasa persatuan adalah Bahasa
Indonesia. Namun seiring dengan perkembanganya bahasa melayu telah banyak
diganti dan dirubah, baik kosa-katanya seperti : baharu diganti
menjadi baru, bahagya diubah menjadi bahagia. Bahkan penulisan Arab Melayu  saat
ini tidak lagi menggunakan aksara Arab, namun digantikan aksara latin. Menurut Aini
(2006) Arab melayu atau jawi merupakan salah satu bentuk tulisan kuno yang
digunakan oleh rakyat melayu, khususnya yang ditulis dengan menggunakan tulisan
huruf arab melayu. Rakyat melayu menggunakan bahasa ini untuk bekerja sama,
berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.
Tulisan Arab Melayu pada hakikatnya adalah tulisan yang menggunakan
Aksara Arab ditambah Aksara Non Arab dengan tidak berharakat seperti ; fathah,
katsrah, dhommah, tasydid dan sebagainya. Dalam memelihara khazanah bangsa dan
melestarikan budaya lokal, tulisan Arab Melayu masih harus tetap dipelihara dan
dijaga dengan tampilan yang lebih baik karena telah dibentuk dengan kaedah-kaedah
serta menyesuaikan dengan penulisan tulisan Bahasa Indonesia karena jika tidak maka
tulisan arab melayu akan semakin ditinggalkan dan dilupakan karena tidak sejalan
dengan perkembangan kebahasaan yang selalu diperbaiki dari waktu ke waktu.1
Secara spesifik ada persamaan dan perbedaan dalam kaedah-kaedah penulisan
Bahasa Indonesia dan tulisan Bahasa Arab Melayu. Persamaan kaedah Bahasa
Indonesia dan Arab Melayu sama-sama menggunakan istilah Kata Dasar, namun Kata
Dasar didalam Bahasa Indonesia ditulis sebagai satu kesatuan, sedangkan didalam
Bahasa Tulisan Arab Melayu kata dasar bukan sebagai satu kesatuan dan kata dasar
terdiri  dari beberapa suku kata dan sifat suku kata yang terbagi menjadi Suku Kata
Terbuka dan Suku Kata Tertutup. Didalam buku pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI) tahun 2016 sudah tidak mengenal lagi Suku Kata Terbuka dan

1
https://disbud.kepriprov.go.id/mengenal-tulisan-arab-melayu/ (diakses pada 12 Maret 2023)

2
Suku Kata Tertutup, sementara dalam Bahasa Arab Melayu masih tetap
dipertahankan.2
Tulisan Arab Melayu merupakan huruf Arab yang di robah bunyinya kedalam
bahasa Arab Melayu. Tulisan Arab Melayu di bagian Sumatera itu tidak sama
namanya dengan tulisan Arab Melayu dengan yang ada di Jawa, karena di Jawa yang
Arab Melayu di sebut Begon sedangkan kalau di Sumatera di kenal dengan Arab
Melayu. Mengenai tulisan Arab pernah di bicarakan oleh Othman Mohd Yatim yang
mengatakan bahwa diantara sumbangan Islam yang besar bagi rakyat kepulauan
Melayu Indonesia ialah dampaknya kepada perkembangan bahasa Melayu. Dengan
kemajuan Islam dan konsekwensinya kerajaan-kerajaan Melayu menganut agama
Islam maka tulisan Arab dan tulisan Jawi dikenalkan dan diterima oleh orang Melayu
sebagai media penulisan bahasa Melayu.3
Dari apa yang di katakana oleh Mohd Yatim di atas dapat kita ketahui bahwa
tulisan Arab Melayu telah lama ada dalam khasanah kebudayaan Melayu yang
diperkirakan sekitar abad ke 10 Masehi atau 3 Hijrah hingga kemasa kini dan ia
berasal dari pada tulisan Arab. Keberadaan tulisan Arab Melayu di Nusantara identik
dengan penyebaran Islam ke daerah melayu. Memang pada saat Islam menguasia
daerah perdangan itu bahasa Arab Melayu dijadikan sebagai bahasa pengantar atau
bahasa resmi Nusantara. Bukti kongkrit dari tulisan Arab Melayu ini adalah dengan di
temukannya Batu Bersurat yang di buat pada tahun 1303 atau abad 14 di Terengganu.
Isi tulisan dari Batu Bersurat yang berbahasa Arab Melayu ini adalah menyatakan
bahwa prasasti Tamra ini ditempatkan di Benua Terengganu atas perintah Seri Paduka
pada hari Jum’at pertama 4 Rajab tahun Saratan Baginda Rasul Allah tujuh ratus dua
(Jum’at, 4 Rajab 702 atau Jum’at 22 Februari 1303). Sedangkan bukti yang kedua
adalah di temukannya syair tentang keislaman yang di tulis dalam bahasa Arab
Melayu pada tahun 1310 abad 14 di masa kekhalifahan Samudera Pasai dan
kekhalifanhan Islam di Semenanjung Malaka.
Pengaruh tulisan Arab Melayu ini semakin berkembang pada masa kerajaan
Aceh Darussalam pada masa pemerintahan Sultan Alauddin Ri’ayat Syah (1589-1604
M) dan masa puncaknya pada masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636).
Perkembangan ini nampak betul pada abad ke 17 dimana dengan adanya ulama yang

2
https://disbud.kepriprov.go.id/mengenal-tulisan-arab-melayu/ (diakses pada 13 maret 2023)
3
http://ernihalawa.blogspot.com/2015/06/sejarahaksara-arab-melayu-aksarajadi.html (diakses pada 13 maret
2023)

3
menyebarkan agama Islam di Nusantara sehingga seluruh wilayah Indonesia
mempunyai naskah yang berbahasa Arab Melayu.
Di daerah Aceh itu ada pemikir ahli agama dan sastrawan yang terkenal
seperti Hamzah Fansuri dengan karangannya Syarab al-Asyikin, Asra al-Arifin dan
Al-Muntahi, Kitab Syarab al-Asyikin (minuman orang Birahi) di angap karyanya
yang paling pertama dan sekaligus di tulis dalam bahasa Melayu. Sedangkan ulama
yang terkenal di Aceh dalam menulis  naskah yang berbahasa Arab Melayu adalah
Syamsuddin Al-Sumatrani, Al- Singkili dan sastrawan lainnya. Bahkan Hamzah
Fansuri pernah mengatakan bahwa ia banyak menerjemahkan kitab-kitab dalam
bahasa Arab dan Persia ke dalam bahasa Arab Melayu untuk bangsanya yang tidak
mengenal bahasa Arab dan Persia. Selain di Aceh ada juga ulama-ulama palembang
seperti Syihabuddin, Kemas Fakhruddin, Muhammad Muhyiddin, Kemas
Muhammad, dan yang paling menonjol adalah ‘Abdussamad Al-Palimbani dengan
karyanya dalam bahasa Melayu ialah Zuhrat Al-Murid fi Bayan Kalimat Tauhid yang
membahas tentang logika.
Selanjutnya perkembangan aksara Arab Melayu dapat di lihat di berbagai
daerah di Nusantara seperti Jawa, Nusa Tenggara Barat, Maluku, Sulawesi, dan
Kalimantan. Persebaran ini di lakukan oleh ulama-ulama yang merupakan penulis
kitab-kitab yang berbahasakan Arab Melayu ini biasanya berbentuk naskah yang
sebagaimana masih ada sebahagian dapat kita jumpai pada zaman yang modren ini.
Sedangkan tulisan pada naskah di Nusantara pada umumnya berbentuk huruf Sulus,
Naskhi dan Nasta’liq.4
Sementara di daerah Provinsi Riau juga ada tulisan Arab Melayu yang
berpusat di Pulau Penyengat sejak abad 18-19 M. Tokoh yang terkenal diantaranya
adalah Engku Haji Ahmad, dan putranya yang bernama Ali Haji. Adapun karyanya
adalah Sair Hukum Nikah, Syair Hukum Fara’id dan lain sebagainya. Raja Ali Haji
juga membuat karya tulis yang bersifat panduan untuk raja-raja di bidang
ketatanegaraan dan nasehat seperti Samarat Al-Muhimmah Diyafah lil-‘umara wal-
Kubara li Ahlil-Mahkmah, Syair Nasihat, dan Gurindam Dua Belas. Memanglah
tidak lengkap rasanya kalau kita berbicara tentang tulisan Arab Melayu di Provinsi
Riau tampa menyebutkan seorang intelek yang terkenal sampai penjuru dunia karena
karya-karyanya. Dialah Raja Ali Haji yang bernama lengkap Tengku Haji Ali al-Haj

4
http://ernihalawa.blogspot.com/2015/06/sejarahaksara-arab-melayu-aksarajadi.html (diakses pada 13 maret
2023)

4
bin Tengku Haji Ahmad bin Raja Haji Asy-Syahidu fi Sabilillah bin Upu Daeng
Celak ini dilahirkan pada tahun 1808 di Pulau Penyengat pusat Kesultanan Riau-
Lingga (kini masuk dalam wilayah Kepulauan Riau, Indonesia). Jadi dapat kita lihat
bahwa pada masa Kesultan Raja Ali Haji tulisan Arab Melayu telah melekat pada
dirinya itu didasarakan dengan hasil karyanya yang banyak kita jumpai dalam bentuk
naskah yang mengunakan bahasa Arab Melayu.

B. Tulisan Arab Melayu


Penulisan aksara arab melayu dilengkapi dengan konsonan abjad Indonesia
yang ditulis dengan aksara arab yang telah dimodifikasi, seperti tidak adanya harakat
atau ejaan dan huruf – huruf yang di pakai. Dalam penulisan aksara arab melayu ini
ada beberapa huruf yang berbeda dari huruf hijaiyah sebagai huruf tambahan seperti
huruf ca (‫)چ‬, nga (‫ )ڠ‬,dan pa (‫)ڨ‬. Aksara arab melayu bukan merupakan bentuk
bahasa yang resmi digunakan oleh rakyat Indonesia, dikarenakan penggunaan aksara
arab melayu ini semakin berkurang dan untuk membacanya dibutuhkan seseorang
yang juga mampu membaca aksara arab melayu. Pengenalan aksara arab melayu sama
halnya dengan pengenalan bentuk atau pengenalan pola. Pengenalan pola pada aksara
arab melayu bertujuan untuk melakukan proses terhadap suatu bentuk huruf arab
melayu ke dalam salah satu kelas tertentu. Hal yang mempengaruhi pengenalan pola
pada aksara arab melayu adalah bentuk huruf, jumlah titik, dan posisi titik.5
Huruf pada tulisan Arab Melayu memiliki kesamaan bentuk dan bunyi yang
serupa dengan huruf hijaiyah. Hal yang membedakannya, yaitu:6
 Huruf Arab Melayu tidak menggunakan tanda harakat seperti fathah, kasrah,
dhammah, atau tanwin.
 Huruf Arab Melayu memiliki enam aksara tambahan yang tidak dimiliki oleh huruf
hijaiyah.
Supaya lebih jelas, berikut adalah bentuk huruf dari tulisan Arab Melayu yang
lengkap dengan enam aksara tambahan.

Huruf Arab Melayu :

- ‫ ا‬: alif - ‫ ط‬: tho


5
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/678/jbptunikompp-gdl-rajuriyand-33857-1-unikom_r-i.pdf (diakses pada
14 maret 2023)
6
https://kumparan.com/berita-terkini/mengenal-sejarah-dan-tulisan-arab-melayu-1xN0kN3HT2R/full (diakses
pada 14 maret 2023)

5
- ‫ ب‬: ba - ‫ ظ‬: zho

- ‫ ت‬: ta - ‫ ع‬: ain


- ‫ ث‬: tsa - ‫ غ‬: ghoin
- ‫ ج‬: jim - ‫ ف‬: fa
- ‫ ج‬: ha - ‫ ق‬: qof
- ‫ خ‬: kho - ‫ ك‬: kaf
- ‫ د‬: dal - ‫ ل‬: lam
- ‫ ذ‬: dzal - ‫ م‬: mim
- ‫ ر‬: ro - ‫ ن‬: nun
- ‫ ز‬: za - ‫ و‬: waw
- ‫ س‬: sin - ‫ هـ‬: ha
- ‫ ش‬: syin - ‫ ي‬: ya
- ‫ ص‬: shod - ‫ ء‬: hamzah
- ‫ ض‬: dhod - ‫ال‬: lam alif
- ‫ ض‬: dhod

6 Aksara tambahan :

- cha : ‫( چ‬ha dengan titik 3)


- nga : ‫( ڠ‬ain dengan titik tiga)
- pa : ‫( ڤ‬fa dengan titik 3)
- ga : ‫( ڬ‬kaf dengan titik)
- va : ‫( ۏ‬wau dengan titik)
- nya : ‫( ڽ‬nun dengan titik 3)

Itulah tulisan huruf dari Arab Melayu. Sebagaimana tulisan angka pada
umumnya, angka pokok pada Arab Melayu juga berjumlah 10, yaitu:

0:٠ 3:٣ 6:٦ 9:٩

1:١ 4:٤ 7:٧

2:٢ 5:٥ 8:٨

HURUF CONTOH

6
LATIN AKSARA ARAB LATIN AKSARA ARAB MELAYU
MELAYU
A, ‘A ‫ا‬،‫ع‬ Ayah, ‘Ali ‫ علي‬، ‫ايه‬
B ‫ب‬ Batu ‫باتو‬
C ‫چ‬ Cacaar ‫چاچر‬
D ‫د‬ Dada ‫دادا‬
E ‫ ى‬،‫ ي‬، ‫اي‬ Ekor, Bela, ‫ اي ـםوءيسمى‬، ‫ بيال‬،‫ايكور‬
Egoisme
F ‫ف‬ Fajar ‫فجر‬
G ‫ڬ‬ Gagah ‫םاםھ‬
H ‫ح‬،‫هـ‬،‫ة‬ Hakim, Hari, ‫ سعدية‬، ‫ هاري‬، ‫حاكم‬
Sa’diyah
I, ‘I ‫ اي‬، ‫ ي‬، ‫ع‬ Ikan, Kiri, Ilmu ‫ علم‬، ‫ كيري‬، ‫ايكن‬
J ‫ج‬ Jala ‫جال‬
K ‫ ء‬، ‫ع‬،‫ ق‬، ‫ك‬ Kayu, Anak, ‫ بأسو‬، ‫ سعدية‬، ‫ انق‬، ‫كايو‬
Sa’diah, Bakso
L ‫ل‬ Lama ‫الم‬
M ‫م‬ Makan ‫ماكن‬
N ‫ن‬ Nama ‫نام‬
O ‫ و‬، ‫او‬ Obat, Bola ‫ بول‬، ‫اوبت‬
P ‫ڤ‬ Paku ‫ڤاكو‬
Q ‫ق‬ Qur’an ‫قرآن‬
R ‫ر‬ Rasa ‫را س‬
S ‫س‬ Satu ‫سا تو‬
T ‫ة‬،‫ت‬ Teman, Ibarat ‫ عبارة‬، ‫تامن‬
U, ‘U ‫ او‬، ‫ و‬، ‫ع‬ Ukur, Bulu, ‫ علماء‬، ‫ بولو‬، ‫اوكور‬
Ulama
V ‫ۏ‬ Volvo ‫ۏولۏوـ‬
W ‫و‬ Warits ‫وارث‬
Y ‫ي‬ Yasir ‫ياسر‬
Z ‫ز‬ Zamzam ‫زمزم‬
DH ‫ض‬ Dha’if ‫ضعيفـ‬
SH ‫ص‬ Shalat ‫صالة‬
TH ‫ط‬ Thawaf ‫طواف‬
ZH ‫ظ‬ Zhalim ‫مظال‬
DZ ‫ذ‬ Dzaki ‫ذكي‬
KH ‫خ‬ Khatib ‫خطيب‬
GH ‫غ‬ Ghaib ‫غائب‬
NG ‫ڠ‬ Ngaji ָ‫اجيڠ‬
NY ‫ ڽ‬، ‫پـ‬ Nyanyi, Hanya ‫ ھاڽ‬، ‫پاپي‬
SY ‫ش‬ Syaithan ‫شيطان‬

7
Huruf-huruf akasara arab melayu dibagi kepada empat kelompok :7
1. Huruf yang boleh disambung atau dirangkaikan dengan huruf yang sebelumnya
dan sesudahnya. Kelompok ini disebut dengan huruf perangkai.
Contoh : ‫ل ت ن ب‬
Bantal = ‫بنتل‬

2. Huruf yang boleh disambung dengan huruf yang sebelumnya, tetapi tidak dengan
huruf yang sesudahnya. Kelompok ini disebut dengan huruf pemutus. Huruf-
hurufnya ialah : ‫ا‬
‫ؤوزرذد‬
Contoh : ‫ڠ ر و ا‬ ‫اراد‬
Orang : ‫اورڠ‬ Dara : ‫دارا‬

3. Huruf yang sifatnya mengikut kedudukan. Jika huruf ini terletak sesudah huruf
pemutus maka sifatnya sama dengan huruf pemutus. Sebaliknya jika huruf ini
terletak di antara huruf perangkai, maka huruf ini memerlukan sebuah rumah dan
selanjutnya huruf ini digolongkan dengan huruf perangkai. Hurufnya adalah
hamzah ( ‫ ) ء‬yang disebut dengan huruf berumah.
4. Huruf yang hanya digunakan diakhir kata, yaitu huruf ta' marbuthah ( ‫ ) ة‬dan ya'
( ‫ ) ي‬tidak bertitik yang digunakan sebagai huruf ( E ). Kedua huruf ini disebut
dengan huruf penghujung.

1. Huruf-huruf perangkai8

‫ڽيهنملڬكقڤفڠغعظطضصشسخح‬
‫چجثتب‬
Contoh :

LATIN AKSARA ARAB MELAYU


Penat ‫ڤنت‬
Kesal ‫كسل‬
Letih ‫لتیھ‬
Kemas ‫كمس‬

7
Muhammad Roihan Nasution, AL-HIRA’ Dapat Membaca dan Menulis Aksara Arab Melayu Dalam Tempo 24
Jam, (Medan: Perdana Mulya Sarana 2013), hlm. 37-40
8
Ibid

8
Bekal ‫بكل‬

2. Huruf-huruf Pemutus9

‫ۏوزرذدا‬
Contoh :

LATIN AKSARA ARAB MELAYU


Roti ‫روتي‬
Veto ‫ۏیتو‬
Vila ‫ۏیل‬
Volvo ‫ۏولعو‬

3. Huruf berumah : ‫ء‬10


Contoh :

LATIN AKSARA ARAB MELAYU


Jauh ‫جاءوه‬
Ru’yah ‫روءیھ‬
Tahniah ‫تھنیئھ‬
Seorang ‫سأورڠ‬

4. Huruf Penghujung : ‫ة‬,‫ي‬


11

LATIN AKSARA ARAB MELAYU


Hikmat ‫حكمة‬
Hikayat ‫حكایة‬
9
Ibid
10
Ibid
11
Ibid

9
Kiblat ‫قبلة‬
Tarikat ‫طریقة‬
Kiamat ‫قیامة‬
Ibadat ‫عبادة‬

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tulisan Arab Melayu pada hakikatnya adalah tulisan yang menggunakan
Aksara Arab ditambah Aksara Non Arab dengan tidak berharakat seperti ; fathah,
katsrah, dhommah, tasydid dan sebagainya. Huruf Arab Melayu memiliki enam
aksara tambahan yang tidak dimiliki oleh huruf hijaiyah. Dalam penulisan aksara arab
melayu ini ada beberapa huruf yang berbeda dari huruf hijaiyah sebagai huruf
tambahan seperti huruf ca (‫)چ‬, nga (‫ )ڠ‬,dan pa (‫)ڨ‬. Aksara arab melayu bukan
merupakan bentuk bahasa yang resmi digunakan oleh rakyat Indonesia, dikarenakan
penggunaan aksara arab melayu ini semakin berkurang dan untuk membacanya
dibutuhkan seseorang yang juga mampu membaca aksara arab melayu.

Huruf-huruf akasara arab melayu dibagi kepada empat kelompok. Pertama, Huruf
yang boleh disambung atau dirangkaikan dengan huruf yang sebelumnya dan
sesudahnya (Kelompok ini disebut dengan huruf perangkai). Kedua, Huruf yang boleh
disambung dengan huruf yang sebelumnya, tetapi tidak dengan huruf yang
sesudahnya (Kelompok ini disebut dengan huruf pemutus). Ketiga, Huruf yang
sifatnya mengikut kedudukan. Jika huruf ini terletak sesudah huruf pemutus maka
sifatnya sama dengan huruf pemutus. Sebaliknya jika huruf ini terletak di antara huruf
perangkai, maka huruf ini memerlukan sebuah rumah dan selanjutnya huruf ini
digolongkan dengan huruf perangkai. Hurufnya adalah hamzah ( ‫ ) ء‬yang disebut
dengan huruf berumah. Dan keempat, Huruf yang hanya digunakan diakhir kata, yaitu
huruf ta' marbuthah ( ‫ ) ة‬dan ya' ( ‫ ) ي‬tidak bertitik yang digunakan sebagai huruf
(E). Kedua huruf ini disebut dengan huruf penghujung.

11
DAFTAR PUSTKA

Nasution, Muhammad Roihan. 2013. AL-HIRA’ Dapat Membaca dan Menulis Aksara
Arab Melayu Dalam Tempo 24 Jam, Cetakan pertama. Medan: Perdana Mulya
Sarana.
https://disbud.kepriprov.go.id/mengenal-tulisan-arab-melayu/
http://ernihalawa.blogspot.com/2015/06/sejarahaksara-arab-melayu-aksarajadi.html
https://jejakrekam.com/2019/12/27/mengenal-aksara-arab-melayu-dan-huruf-jawi/
https://eprints.utdi.ac.id/179/10/115410001_BAB%20I.pdf
https://kumparan.com/berita-terkini/mengenal-sejarah-dan-tulisan-arab-melayu-
1xN0kN3HT2R/full
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/678/jbptunikompp-gdl-rajuriyand-33857-1-
unikom_r-i.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai