BERAGAMA
12030327324
1. QS. AL KAHF ; 29
“Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka,
yang gejolaknya mengepung mereka”.
Jadi orang orang kafir mengatakan bahwa firman Allah tersebut untuk
bebas memilih keyakinan. Dan ini salah, yang benar adalah
لِل َّت ْه ِد ْي ِد (ancaman), dan ini disebutkan oleh para Ahli tafsir seperti Ar-Razy
dan yang lainnya.
“Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka,
yang gejolaknya mengepung mereka.”
“Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum
dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka.”
Disini Allah subhanahu wa ta’ala menceritakan keadaan mereka di neraka
kelak, bahwa mereka meminta tolong karena di sana mereka merasa
kelaparan dan kehausan, juga karena panas yang mereka rasakan, akhirnya
mereka meminta tolong untuk diberikan minum. Di antara siksaan untuk
penghuni neraka jahannam adalah mereka diperlihatkan penghuni surga
dengan segala kenikmatannya.
Ini adalah siksaan yang sangat pedih, karena mereka dalam keadaan
disiksa dan mereka melihat para penghuni surga sedang bernikmat-
nikmat. Maka ini menambah kesedihan mereka, dan mereka mencoba
meminta tolong agar penghuni surga memberikan minum kepada mereka
ت ُمرْ تَفَقًا
ْ س ال َّش َرابُ َو َسا َء
َ بِْئ
“Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling
jelek.”
Dan sungguh buruk minuman mereka, karena minuman mereka sangat
panas dan mencabik-cabik usus mereka.
Adapun ilmu toleransi yang bisa kita ambil dari ayat ini ialah kita tidak bisa
memaksa orang lain untuk sependapat dengan kita,beriman atau kafir.
Karena senantiasa nya manusia adalah ciptaan allah yang sempurna.
Dimana manusia diberi akal dan pikiran untuk membedakan antara yang
baik dan buruk. Kebaikan yang kita perbuat untuk diri kita sendiri begitu
juga sebaliknya keburukan yang kita perbuat akan mendapatkan balasan
yang setimpal di akhirat nanti.
2. QS. AL HUJURAT 13
َّارفُ ْوا ۚ اِنَّ اَ ْك َر َم ُك ْم عِ ْن دَ هّٰللا ِ اَ ْت ٰقى ُك ْم ۗاِن ُ اَ ُّي َها ال َّناسُ ِا َّنا َخلَ ْق ٰن ُك ْم مِّنْ َذ َك ٍر َّوا ُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم
َ ش ع ُْوبًا َّو َق َب ۤا ِٕى َل لِ َت َع
هّٰللا َ َعلِ ْي ٌم َخ ِب ْي ٌر
ARTINYA :
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
Kita tidak bisa memilih lahir dari rahim ibu yang beragama apa, atau
keturunan siapa atau tinggal di mana. Keragaman tidak dimaksudkan
untuk saling meneror, memaksa atau membunuh. Al-Qur'an
mengenalkan konsep yang luar biasa: keragaman itu untuk kita saling
mengenal satu sama lain. Dengan saling mengenal perbedaan kita
bisa belajar membangun peradaban. Dengan saling tahu perbedaan
di antara kita maka kita akan lebih toleran; kita mendapat
kesempatan belajar satu sama lain. Kesalahpahaman sering terjadi
karena kita belum saling mengenal keragaman di antara kita.
Tidak cukup interaksi Anda itu hanya untuk mengenal yang lain,
mereka pun harus juga mengenal Anda. Interaksi kedua belah pihak
akan melahirkan tidak hanya simpati tapi juga empati.
Kalau Anda meminta orang lain memahami Anda, maka pihak lain
pun meminta hal yang sama. Langkah awalnya persis seperti pesan
al-Qur'an: salingmengenal.
Tak kenal maka tak sayang. Di medsos pun seperti itu, banyak yang
komentar sembarangan dan seenaknya karena merasa yang
dihadapinya hanya layar hape atau komputer yang benda mati dan
tidak berperasaan. Bagaimana hendak saling mengenal, kalau sengaja
memakai akun anonim? Mereka lupa, medsos ini sesuai namanya --
media sosial-- adalah juga salah satu sarana kita untuk "saling
mengenal" bukan "saling mencaci-maki". Yuk mari kita saling
mengenal!
Jadi Dapat disimpulkan melalui Surat Al Hujurat ayat 13, Allah SWT
secara tegas melarang segala bentuk tindakan kebencian kepada
sesama manusia dengan mengatasnamakan suku, ras, agama, dan
lain sebagainya.
Pentingnya kesadaran dan meningkatkan rasa toleransi terhadap
sesama perlu diwujudkan agar manusia tidak semena-mena
melakukan tindakan diskriminasi, rasisme, atau tindakan sejenis
lainnya. Selain Islam melarangnya, tindakan ini justru akan memecah
belah bangsa dan menimbulkan kekacauan.
3. HADIST
) رحم ا هلل رجال سمحا اذا باع واذاشترئ واذا اقتضئ ( روه البخر
“allah merahmati atau menyayangi sesorang yang toleran dalam
menjual,membeli dan memutuskan perkara “(HR.Bukhari)