Anda di halaman 1dari 20

Halaqah 1 | Makna dan Dalil Beriman kepada Hari Akhir

Halaqah yang Pertama dari Silsilah Ilmiyyah Beriman


Kepada Hari Akhir adalah tentang Makna dan Dalil Beriman
kepada Hari Akhir. Hari Akhir, dinamakan demikian karena tidak
ada hari setelahnya, tidak ada lagi hari yang kita kenal yang
dimulai dari dengan terbitnya matahari dan diakhiri dengan
tenggelamnya.

Makna beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan


segala hal yang berkaitan dengan hari akhir tersebut. Mulai dari
kematian, fitnah kubur, nikmat dan adzab kubur, tanda-tanda hari
kiamat, kebangkitan manusia, dikumpulkannya manusia,
perhitungan dan penimbangan amal dan seterusnya sampai
masuknya manusia ke dalam surga atau neraka.

Beriman kepada hari akhir termasuk rukun iman yang tidak


sah iman seseorang bila tidak beriman dengannya.

Allah berfirman :

ً ‫ْﺂﺧ ِﺮ َﻓﻘَ ْﺪ َﺿ َّﻞ َﺿﻠ َﺎﻟ ًﺎ ﺑَ ِﻌ‬


‫ﻴﺪﺍ‬ ِ ‫َﻭ َﻣ ْﻦ ﻳَﻜْﻔُ ْﺮ ﺑِﺎلله َﻭ َﻣﻠ َﺎ ِﺋﻜ َ ِﺘ ِﻪ َﻭﻛُﺘُﺒ ِِﻪ َﻭ ُﺭ ُﺳﻠِ ِﻪ َﻭﺍﻟ ْﻴَ ْﻮ ِﻡ ﺍﻟ‬
“Dan barangsiapa yang kufur kepada Allah, malaikat-malaikatNya,
kitab-kitabNya, rasul-rasulNya dan hari akhir, maka sungguh dia
telah sesat dengan kesesatan yang jauh.” (An-Nisa’ : 136)

Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam bersabda ketika


ditanya tentang apa itu iman.

‫ﺧﻴْ ِﺮ ِﻩ َﻭ َﺷ ِ ّﺮ ِﻩ‬ ِ ‫ﺃ َ ْﻥ ﺗُ ْﺆ ِﻣ َﻦ ﺑِﺎلله َﻭ َﻣﻼ َ ِﺋﻜ َ ِﺘ ِﻪ َﻭﻛُﺘُﺒ ِِﻪ َﻭ ُﺭ ُﺳﻠِ ِﻪ َﻭﺍﻟ ْﻴَ ْﻮ ِﻡ‬
َ ‫ﺍﻵﺧ ِﺮ َﻭﺗُ ْﺆ ِﻣ َﻦ ﺑِﺎﻟْﻘَ َﺪ ِﺭ‬
“Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-
kitabNya, rasul-rasulNya, dan juga hari akhir dan engkau beriman
dengan takdir yang baik maupun yang buruk.” (HR Muslim).
Tidak ada yang mengetahui kepada terjadinya hari kiamat
kecuali Allā h Subhā nahu wa Ta’ā la.

‫ﻴﻬﺎ ﻟِ َﻮ ْﻗ ِﺘ َﻬﺎ ِﺇﻟَّﺎ ُﻫ َﻮ‬


َ ّ ‫ﺠ ِﻠ‬
َ ُ‫ﺎﻫﺎ ۖ ﻗ ُْﻞ ِﺇﻧ ّ ََﻤﺎ ِﻋﻠ ُْﻤ َﻬﺎ ِﻋﻨ ْ َﺪ َﺭﺑِّﻲ ۖ ﻟ َﺎ ﻳ‬ َ َّ‫ﺎﻋ ِﺔ ﺃَﻳ‬
َ ‫ﺎﻥ ُﻣ ْﺮ َﺳ‬ َّ ‫ۚ ﻳَ ْﺴﺄَﻟ ُﻮﻧ َ َﻚ َﻋ ِﻦ‬
َ ‫ﺍﻟﺴ‬
“Mereka bertanya kepadamu tentang hari kiamat kapan
terjadinya. Katakanlah sesungguhnya ilmunya di sisi Rabbku,
tidak mengetahui waktunya kecuali Dia.” (Al-A’raf : 187)

Malaikat Jibril ‘alayhissalam pernah menjelma menjadi


seorang laki-laki dan datang kepada Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi
wa sallam dan bertanya tentang kapan hari kiamat terjadi, maka
beliau shallallā hu ‘alayhi wa sallam menjawab:

‫ما المسئول عنها بأعلم من السائل‬


“Tidaklah yang ditanya lebih mengetahui dari pada yang
bertanya.” (HR Muslim)

Apabila malaikat Jibril yang paling dekat dengan Allā h


Subhā nahu wa Ta’ā la dan Rasū lullā h shallallā hu ‘alayhi wa sallam,
nabi yang paling dekat dengan Allā h tidak mengetahui kapan
terjadinya hari kiamat, maka bagaimana selain keduanya bisa
mengetahuinya.

Yang lebih penting dari itu bagi seseorang hamba yang


berakal adalah mempersiapkan bekal yang cukup untuk
menghadapi hari tersebut.
Halaqah 2 | Bekal Perjalanan Menuju Akhirat

Perjalanan menuju negeri akhirat adalah perjalanan yang


sangat panjang. Seorang hamba membutuhkan bekal yang cukup
agar sampai ke dalam surga Allah dengan selamat. Bekal tersebut
adalah Takwa kepada Allah.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :

ۚ‌‫خي َۡر ٱل ّزَا ِد ٱلتَّق َۡو ٰى‬


َ ‫َوتَ َز َّو ُدوا ْ َفِإ َّن‬
“Dan hendaklah kalian berbekal, maka seseungguhnya sebaik-baik
bekal adalah ketakwaan.” (Al-Baqarah : 197)

Bertakwa kepada Allah adalah melaksanakan perintah Allah


berdasarkan dalil yang shahih dengan niat mengharap pahala dari
Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan menjauhi kemaksiatan kepada
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berdasarkan dalil yang shahih karena
takut dengan azab Allah Subhanahu Wa Ta’ala,

Orang yang berbahagia kelak adalah orang yang bersabar di


dunia ini dan istiqomah untuk mengumpulkan bekal yang cukup
bagi perjalanan yang sangat panjang tersebut.

Mereka-lah orang-orang yang tidak akan takut dengan apa


yang akan mereka hadapi dan mereka tidak akan bersedih dengan
apa yang sudah mereka tinggalkan.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :

‫ون‬
َ ُ ‫علَي ِۡهمۡ َول َا ُهمۡ يَحۡ َزن‬ َ ‫ين قَال ُوا ْ َربُّنَا ٱلل َّ ُه ث ُّمَ ٱسۡتَقَـ ٰ ُموا ْ َفل َا‬
َ ‫خو ٌۡف‬ َ ‫ِإ َّن ٱل َّ ِذ‬
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan Rabb kami
adalah Allah kemudian mereka beristiqomah, maka tidak ada
ketakutan atas mereka, dan mereka tidak akan bersedih.” (Al-
Ahqaf : 13)
Dan orang yang celaka di akhirat adalah orang yang
mengikuti hawa nafsunya ketika di dunia dan dia lalai dengan hari
pembalasan.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :

۬ ‫ٓاء ُهمۡ يَو ًۡم۬ا ثَ ِقي‬


ً ‫ال‬ َ ُّ‫ِإ َّن َه ٓـ ُٰؤ لَٓا ِء يُ ِحب‬
َ ‫ون ٱل َۡعاجِ ل َ َة َويَ َذ ُر‬
َ ‫ون َو َر‬
“Sesungguhnya mereka mencintai kehidupan dunia dan
meninggalkan hari yang berat yang ada di belakang mereka”. (Al-
Insan : 27)
Halaqah 3 | Menjalankan Perintah Allah Bekal Menuju
Akhirat

Perintah Allah apabila dijalankan dengan ikhlas dan sesuai


dengan sunnah Rasulullah maka akan menjadi khasanah atau
pahala dan bekal menuju akhirat bagi seorang hamba.
Perintah yang paling dicintai oleh Allah adalah apa yang
Allah wajibkan.

Rasulullah bersabda, Allah berkata :

‫عل َيْ ِه‬


َ ‫ت‬ َّ ‫عبْ ِدي ب َِش ْي ٍء َأ َح‬
ُ ‫ب ِإ ل ََّي ِم َّما ا ْفتَ َر ْض‬ َ ‫ب ِإ ل ََّي‬
َ ‫َو َما تَقَ َّر‬
Dan tidaklah hamba-Ku bertaqarrub kepada-Ku dengan sesuatu
yang lebih aku cintai dari pada apa yang sudah Aku wajibkan
atasnya (HR. Bukhori)

Oleh karena itu seorang muslim, hendaknya memperhatikan


kewajiban-kewajiban yang telah Allah wajibkan atasnya dan
melaksanakan kewajiban tersebut dengan sebaik-baiknya.

Kewajiban di sini ada yang berkaitan dengan hak Allah seperti :

1⃣. Tauhid,
2⃣. Shalat lima waktu,
3⃣. Puasa Ramadhan,
4⃣. Haji bagi yang wajib dan lain-lain.

Dan juga ada yang berkaitan dengan hak makhluk seperti :

1⃣. menafkahi orang yang menjadi tanggungan,


2⃣. berbakti kepada kedua orang tua dan lain-lain.

Kemudian apabila seorang hamba memiliki waktu dan


kemampuan maka hendaknya dia menambah bekal dengan
berbagai amal sholeh yang mustahab atau disunnahkan seperti :
1⃣. Shalat-shalat sunnah,
2⃣. Puasa-puasa sunnah,
3⃣. Shadaqah sunnah,
4⃣. Membaca Al-Qur’an dan lain-lain.

Memilih di antara amalan tersebut yang bisa dia kerjakan dengan


baik dan bisa dilakukan secara terus-menerus.

Di antara amalan yang besar pahalanya adalah :

1⃣. Menuntut ilmu agama,


2⃣. Dzikrullah,
3⃣. Berjihad di jalan Allah
4⃣. Akhlak yang baik,
5⃣. Berdakwah di jalan Allah dan lain-lain.

Orang yang sibuk dengan sesuatu yang menjadi


kewajibannya sehingga tidak bisa mengerjakan sesuatu yang
mustahab atau sunnah, maka dia mendapatkan uzur.
Adapun orang yang sibuk dengan sesuatu yang mustahab
kemudian dia lalai dengan kewajiban dia, maka orang tersebut
adalah orang yang tertipu.
Mintalah kepada Allah pertolongan di dalam beramal dan
mintalah kepada-Nya supaya amalan tersebut diterima.
Semoga Allah memasukkan kita ke dalam surga-Nya dengan
sebab amal kita yang sedikit dan penuh dengan kekurangan ini
dan rahmat serta kasih sayang Allah lebih kita harapkan dari pada
amalan kita.
Halaqah 4 | Meningalkan kemaksiatan merupakan
bekal menuju akhirat

Meninggalkan kemaksiatan apabila dilakukan karena takut


kepada Allah berdasarkan dalil yang shahih, maka ini akan
menjadi pahala bagi seorang hamba.
Sebaliknya kemaksiatan apabila dilakukan seorang hamba,
maka itu akan menjadi sayyi-ah (dosa) yang membahayakan
keselamatan dia di akhirat kelak.

Dosa bertingkat-tingkat, dan dosa yang paling berbahaya


adalah dosa yang mengekalkan pelakunya di dalam neraka apabila
dia mati dan tidak bertaubat dari dosa tersebut.

1⃣ KUFUR BESAR
adalah kufur besar atau kekafiran, yaitu menentang apa
yang dibawa oleh seorang utusan Allah seperti menentang tauhid,
mendustakan kenabian seorang Rasulullah, mengingkari syariat
yang beliau bawa, padahal dia mengetahui bahwasanya itu adalah
syariat-Nya, atau mengejek dan mengolok-olok Allah, Rasul-Nya
dan juga ayat-ayat-Nya dan lain-lain.

Allah berfirman :

َ ‫يہا َخـٰلِ ُد‬


‫ون‬ ِ
َ ‫َار ُهمۡ ف‬
ۖ‌ِ ّ ‫ب ٱلن‬
ُ ٰ ‫ۡحـ‬ ِٕ ٰ ‫ين ك َ َف ُروا ْ َوك َ َّذبُوا ْ بِـَٔايَـ ٰ ِتنَٓا ُأ ْول َـ‬
َ ‫ٓٮ َك َأص‬ َ ‫َوٱل َّ ِذ‬
“Dan orang-orang yang kufur dan mendustakan ayat-ayat
Kami, merekalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”
(Al-Baqarah : 39)

2⃣ SYIRIK BESAR
Syirik ini lebih khusus dari kekufuran. Setiap syirik adalah
kekufuran. dan tidak setiap kekufuran adalah syirik.

Allah berfirman :
َ ‫لظـ ٰ ِل ِم‬
ۡ‫ين ِمن‬ َّ ِ‫َارۖ َو َما ل‬
‌ُ ّ ‫ٮ ُه ٱلن‬ َ ‫ِإ ن ّ َُه ۥ َمن يُش ِۡركۡ بِٱلل َّ ِه َف َقدۡ َح َّر َم ٱلل َّ ُه َعلَي ِۡه ٱل‬
ٰ ‫ۡجن َّ َة َو َمأ َۡو‬
َ ‫َأ‬
۬‫نص ٍار‬
“Sesungguhnya barang siapa yang menyekutukan Allah
maka sungguh Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengharamkan
atasnya surga dan tempat kembalinya adalah neraka dan tidak
ada penolong bagi orang-orang yang berbuat zalim.” (Al-Maidah :
72)

3⃣ NIFAQ BESAR
yaitu menyembunyikan kekufuran di dalam hati dan
menampakkan keimanan dengan lisan dan perbuatan. Orang
munafik termasuk orang kafir, bahkan lebih besar dosanya dari
orang kafir yang menampakkan kekafirannya. Dan di akhirat azab
mereka lebih dahsyat.

Allah berfirman :

‫َأ‬
ً ‫ٱلدرۡ ِك ٱلۡ سۡ َف ِل ِم َن ٱلن ّ َِار َول َن تَجِ َد ل َُهمۡ ن َ ِص‬
‫يرا‬ َ ‫ِإ َّن ٱل ُۡمنَـ ٰ ِف ِق‬
َّ ‫ين ِفى‬
“Sesungguhnya orang-orang munafik berada di lapisan
paling bawah dari neraka. Dan engkau tidak akan mendapatkan
penolong bagi mereka.” (An-Nisa : 145)

Alhamdulillah yang telah memberikan kita petunjuk kepada


Islam, kalau bukan karena Allah niscaya kita tidak mendapatkan
petunjuk. Semoga Allah memberikan kita ketetapan hati di atas
agama islam ini sampai kita bertemu dengan-Nya.
Halaqah 5 | Dosa-Dosa Besar Dan Dosa-Dosa Kecil

Di antara dosa yang berbahaya bagi seorang hamba di


akhirat :
1⃣ Adalah dosa bid’ah yang tidak sampai mengkafirkan
pelakunya. Bid’ah secara istilah syariat adalah cara yang diada-
adakan di dalam agama yang menyerupai syariat, dimaksudkan
untuk berlebih-lebihan di dalam bertaqarrub kepada Allah, dan
bid’ah adalah perkara yang paling jelek.

Rasulullah bersabda :

َ ‫ح َدثَاتُ َها َوك ُُّل ب ِْد‬


‫عةٍ َضالَل َ ٌة‬ ِ ‫َو َش ُّر اُأل ُم‬
ْ ‫ور ُم‬
Dan sejelek-jelek perkara adalah perkara-perkara yang
diada-adakan. Dan setiap bid’ah adalah sesat (HR. Muslim)

Orang yang melakukan bid’ah seakan-akan menganggap


agama yang dibawa oleh Rasulullah belum sempurna dan seakan-
akan dia telah menuduh Rasulullah mengkhianati risalah Allah.
Pelaku bid’ah merasa dirinya di atas petunjuk, sehingga sulit dia
untuk memperoleh hidayah kecuali orang yang Allah rahmati.

2⃣ Di antara dosa-dosa yang berbahaya bagi seorang


hamba adalah dosa-dosa besar. Yaitu semua dosa yang diancam
pelakunya dengan hukuman di dunia atau laknat dari Allah atau
amarah dari Allah atau diancam dengan neraka, Seperti :

● Berzina
● Mencuri
● Riba
● Durhaka kepada orang tua
● Membunuh tanpa hak
● Dan lain-lain.
3⃣ Adalah dosa-dosa kecil yaitu dosa yang tidak sampai
kepada dosa-dosa besar. Seperti melihat kepada aurat wanita
yang tidak halal baginya dan lain-lain. Dosa kecil ini bisa menjadi
besar karena beberapa sebab di antaranya adalah apabila
dilakukan secara terus-menerus tanpa melakukan taubat kepada
Allah.

Rasulullah Bersabda :

‫الر ُج ِل َحتَّى يُ ْهلِكْن َ ُه‬ َ ‫جتَ ِم ْع َن‬


َّ ‫عل َى‬ ِ ُ ‫ات ال ُّذن‬
ْ َ‫وب َفِإن ّ َُه َّن ي‬ ِ ‫حقّ ََر‬
َ ‫ِإ يَّاك ُْم َو ُم‬
Hati-hatilah kalian dengan dosa-dosa yang dianggap ringan,
karena sesungguhnya dosa-dosa tersebut berkumpul pada diri
seseorang sampai membinasakannya (Hadits Shahih Riwayat
Imam Ahmad)

Dosa berupa kedzaliman kepada orang lain baik harta,


kehormatan maupun fisik akan menjadi penyesalan di hari
kiamat, apabila tidak meminta dihalalkan di dunia ini.
Halaqah 6 | Penghapus Dosa

4 Perkara yang apabila diamalkan bisa menghapus Dosa


seseorang :

1⃣ Yang pertama adalah taubat yang nasuha


Allah berfirman :

َ ‫ع َس ٰى َربُّكُمۡ َأن يُك َ ِفّ َر‬


‫عنكُمۡ َسيِّـَٔا ِتك ُ ۡم‬ ً ‫امنُوا ْ تُوبُ ٓوا ْ ِإ ل َى ٱلل َّ ِه تَوۡبَ ً ۬ة ن ّ َُص‬
َ ‫وحا‬ َ ‫يَ ٓـ َٰأيُّ َہا ٱل َّ ِذ‬
َ ‫ين َء‬
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kalian
kepada Allah dengan taubat yang nasuha, semoga Rabb kalian
menghapus dosa-dosa kalian”. (At-Tahrim : 8)

Taubat yang nasuha adalah taubat yang memenuhi tiga


syarat :

● Penyesalan yang mendalam,


● Meninggalkan kemaksiatan tersebut dan
● Bertekad kuat untuk tidak melakukannya di masa
yang akan datang.

Apabila dosa tersebut berkaitan dengan hak orang lain


maka hendaklah segera menunaikan hak tersebut dan minta
segera dihalalkan. Apabila berupa harta maka segera
dikembalikan dan apabila berupa kehormatan maka segera
meminta maaf.

2⃣ Yang kedua memperbanyak memohon maghfirah dari


Allah

Dan makna memohon maghfirah yang pertama adalah


memohon supaya ditutupi dosanya dari manusia, kemudian
memohon supaya dosa-dosanya tersebut dihapus oleh Allah
sehingga tidak diazab dengan dosa yang sudah dilakukan.
Rasulullah bersabda :

‫ْيو ِم َأكْثَ َر ِم ْن َسبْ ِعيْ َن َم َّر ًة‬ ‫َأ‬ ‫َأل‬


ُ ‫َوالل َّ ِه ِإ ِن ّي ْستَ ْغ ِف ُراللَّه َو تُ ْو‬
ْ ‫ب ِإ ل َيْ ِه ِفي ال‬
Demi Allah, aku beristgihfar kepada Allah dan bertaubat
kepada-Nya di dalam sehari lebih dari tujuh puluh hari (HR.
Bukhari)

3⃣ Yang ketiga adalah beramal shaleh

Allah berfirman dalam

ِ َٔ ‫ٱلسيِّـ‬
ۚ‌‫ات‬ ِ ٰ ‫ۡح َسنَـ‬
َّ ‫ت يُذ ِۡهب َۡن‬ َ ‫ِإ َّن ٱل‬
“Sesungguhnya kebaikan-kebaikan itu akan menghilangkan
kejelekan-kejelekan.” (Hud : 114)

4⃣ Yang ke empat adalah bersabar ketika tertimpa


musibah

Rasulullah bersabda :

‫الش ْوك َ ُة يُ َشاك َُها‬ َ ‫يب ال ُْمْؤ ِم َن ِإ لَّا ك ُ ِّف َر ب َِها‬


َّ ‫عن ْ ُه َحتَّى‬ ُ ‫َما ِم ْن ُم ِصيبَةٍ تُ ِص‬
Tidaklah ada sebuah musibah yang menimpa seorang
muslim, kecuali Allah akan menghapus dengan musibah tersebut
dosanya sampai apabila dia terkena duri (HR. Bukhari dan
Muslim)

Oleh karena itu, janganlah seorang muslim berputus asa


bagaimanapun besar dosa yang ia lakukan. Perbaikilah amal di
sisa umur yang ada. Semoga Allah Al-Ghoffururrohiim
mengampuni dan menutupi dosa-dosa kita yang telah lalu.
Halaqah 7 | Kematian

Kematian adalah keluarnya nyawa seseorang dari jasadnya.


Kematian adalah ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk
menguji siapa diantara kita yang paling baik amalannya. dia
adalah sunnatullah bagi setiap jiwa, bagaimanapun dia berusaha
untuk lari dari kematian tersebut.

Allah Berfirman :

‫ك ُُّل ن َ ْف ٍس ذَآِئ َق ُة ال َْم ْو ِت‬


“Setiap jiwa pasti akan merasakan kematian,” (Ali Imran :
185)

Seseorang tidak mengetahui kapan dan dimana dia akan


meninggal. Dan apabila datang, maka kematian tersebut tidak bisa
diundurkan. Sering mengingat mati adalah perkara yang
diperintahkan oleh Nabi Diharapkan dengan mengingat mati
seseorang lebih khusuk di dalam beribadah, bersegera bertaubat
dan tidak lalai atas kenikmatan dunia yang fana ini.

Rasulullah Bersabda :

ِ ‫َأك ْ ِث ُروا ِذك َْر َها ِذ ِم الل َّ َّذ‬


‫ات‬
Hendaklah kalian memperbanyak mengingat sesuatu yang
memutus semua kelezatan (HR. Tirmidzi, An Nasai, Ibnu Majah,
berkata Syaikh Albani: Hasan Shahih)

Harapan setiap muslim adalah meninggal dalam keadaan


khusnul khatimah, yaitu meninggal dalam keadaan taat kepada
Allah. Caranya adalah dengan berdo’a dan menjaga ketaatan
kepada Allah selama hidupnya.

Di dalam sebuah hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh


Tirmidzi, Rasulullah mengabarkan bahwa Allah apabila
menghendaki kebaikan bagi seorang hamba maka akan diberikan
taufik untuk beramal shalih sebelum ia meninggal dunia.

Dan diantara amal shalih tersebut adalah mengucapkan Laa


ilaaha illallah. Rasulullah bersabda :

‫آخ ُر كَال َِم ِه ال َ ِإ ل ََه ِإ ال َّ الل َّ ُه َد َخ َل ال َْجن َّ َة‬


ِ ‫َان‬
َ ‫َم ْن ك‬
Barangsiapa ucapan terakhirnya adalah kalimat Laa ilaaha
illallah maka dia akan masuk ke dalam surga. (Hadits Shahih
Riwayat Abu Daud)

Kecanduan melakukan dosa, baik terang-terangan maupun


sembunyi-sembunyi tanpa diiringi dengan taubat dikhawatirkan
akan menjadi sebab su-ul khatimah. Semoga Allah membersihkan
hati kita dari ketergantungan dengan dosa.
Halaqah 8 | Fitnah Kubur

Di antara beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan


adanya fitnah kubur. Fitnah secara bahasa artinya adalah ujian.
Fitnah kubur adalah tiga pertanyaan yang akan diajukan oleh
malaikat Munkar dan Nakir kepada mayit baik seorang mukmin,
kafir maupun munafiq. Ditanya tentang siapa Rabb-nya? Siapa
Nabi-nya? Dan apa agamanya?

Suatu hari Rasulullah pernah menguburkan mayat bersama


para sahabat. Kemudian beliau berkata kepada mereka :

‫ْآن يُ ْسَأ ُل‬ َ ‫اسَأل ُوا ل َُه التَّثْب‬


َ ‫ َفِإن َُّه ال‬، ‫ِيت‬ ‫َأ‬
ْ ‫استَ ْغ ِف ُروا ؛ لِ ِخيك ُْم َو‬
ْ
Hendaklah kalian memohon ampun untuk saudara kalian
dan mintalah untuknya ketetapan hati karena sesungguhnya dia
sekarang sedang ditanya (Hadits Shahih Riwayat Abu Daud)

Yang akan menjawab pertanyaan dengan baik adalah orang


yang Allah tetapkan hatinya. Yang dia dahulu di dunia mengenal
Allah, mengenal Rasul-Nya dan juga mengenal agama islam.
Kewajiban seorang muslim adalah bersungguh-sungguh
mempersiapkan jawaban yang benar untuk menghadapi ujian
yang soal-soalnya sudah dibocorkan ini. Dan penjelasan tentang
mengenal Allah, Rasulullah dan agama islam telah kita sebutkan di
dalam silsilah ilmiyyah nomor 2, 3, 4

Ada beberapa orang yang mereka kelak tidak akan


menghadapi fitnah kubur. Di antaranya adalah para syuhada yaitu
orang-orang yang meninggal di dalam peperangan di jalan Allah
Seorang laki-laki pernah bertanya kepada Rasulullah ‫ ﷺ‬: “Yaa
Rasulullah, mengapa orang-orang yang beriman diuji di dalam
kubur mereka kecuali orang yang syahid?” Maka Rasulullah
menjawab :

‫عل َى َرْأ ِس ِه ِفتْن ُ ًة‬ ُّ ‫ك َ َفى بِبَ ِارق َِة‬


ِ ‫السيُ ْو‬
َ ‫ف‬
Cukuplah kilatan pedang di atas kepalanya sebagai ujian
(Hadits Shahih Riwayat An-Nasa’i).

Di antara mereka adalah orang yang meninggal di hari


jumat atau malam jumat. Rasulullah bersabda :

ُ ‫وت يَ ْو َم ال ُْج ُم َع ِة َأ ْو ل َيْل َ َة ال ُْج ُم َع ِة ِإ لَّا َوق‬


‫َاه الل َّ ُه ِفتْن َ َة ال ْ َقبْ ِر‬ ُ ‫َما ِم ْن ُم ْسلِ ٍم يَ ُم‬
Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari jumat atau
malam jumat kecuali Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan
menjaganya dari fitnah kubur (Hadits Hasan Riwayat Tirmidzi)

Kita memohon kepada Allah menetapkan hati kita dan


orang-orang yang kita cintai di dalam menghadapi fitnah kubur.
Halaqah 9 | Nikmat dan Azab Kubur Bagian 1

Diantara beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan


adanya azab dan nikmat kubur. Kewajiban seorang mukmin
adalah beriman meskipun belum atau tidak mengetahui hakekat
caranya. Kata kubur di sini adalah kebanyakan atau keumuman
dan bukan merupakan pembatasan. Artinya seseorang akan tetap
mendapatkan azab atau nikmat kubur kalau memang dia berhak
meskipun dia mati dalam keadaan tenggelam atau terbakar
sehingga menjadi abu atau dimakan binatang buas atau yang lain.
Tentunya dengan cara yang Allah ketahui.

Dalil adanya azab kubur di dalam Al-Qur’an di antaranya


adalah firman Allah tentang orang-orang munafiqin

ۚ ‫ع ِظيم‬
َ ‫اب‬
ٍ ‫ع َذ‬ َ ‫َسن ُ َع ِ ّذبُ ُه ْم َم َّرتَيْ ِن ث ُّمَ يُ َر ُّد‬
َ ‫ون ِإ ل َٰى‬
“Kami akan mengazab mereka dua kali kemudian mereka
akan dikembalikan kepada azab yang besar.” (At-Taubah : 101)

Al-Imam Ath-Thabari rahimahullah berkata di dalam


tafsirnya, azab yang pertama adalah di dunia dan azab yang kedua
adalah di kubur. Di dalam hadits Albarra’ ibnu ‘Azib radhiallahu
‘anhu yang panjang yang menceritakan tentang fitnah, nikmat dan
azab kubur, Rasulullah bersabda :

‫اب الْقَبْ ِر‬


ِ ‫ع َذ‬ ِ ‫إستَ ِعيذو ب‬
َ ‫ِالله ِم ْن‬ ْ
Hendaklah kalian berlindung kepada Allah dari azab kubur
(Hadits shahih riwayat Abu Dawud dan juga yg lain)

Hadits-hadits tentang azab kubur termasuk mutawatir


menurut para ‘ulama.
Halaqah 10 | Nikmat dan Azab Kubur Bagian 2

Di dalam hadits Al-Barra’ radhiallahu ‘anhu disebutkan


bahwasanya orang yang beriman apabila bisa menjawab fitnah
kubur dengan baik akan diberi alas yang berasal dari surga, diberi
pakaian dari surga, dibuka pintu menuju surga, sehingga dia
diterpa angin surga dan mencium wanginya bau surga dan
diluaskan kuburnya sejauh mata memandang. Kemudian ditemani
amal shaleh yang selama ini dia lakukan di dunia, yang Allah
wujudkan berupa seorang yang berwajah bagus, berpakaian indah
dan berbau wangi.

Adapun orang yang kafir, maka ketika tidak bisa menjawab


fitnah kubur dia akan diberi alas yang berasal dari neraka,
pakaian dari neraka, dibuka pintu menuju neraka sehingga dia
diterpa angin yang panas dari neraka. Kemudian disempitkan
kuburnya, sehingga tulang rusuknya saling bersilangan. Kemudian
ditemani dosa-dosa yang selama ini dia lakukan di dunia, yang
Allah wujudkan berupa seorang yang buruk rupa dan pakaian
serta menyengat bau badannya.

Secara umum kemaksiatan adalah sebab azab kubur.


Rasulullah telah menyebutkan beberapa kemaksiatan yang
merupakan sebab azab kubur di antaranya adalah namimah yaitu
mengadu domba dan juga tidak menjaga kesucian diri dan juga
pakaian dari air kencing. Sebagaimana dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan juga Muslim.

Azab kubur bagi orang yang beriman bisa terhenti dan


terputus dengan sebab tertentu di antaranya adalah doa orang
yang berziarah. Menghindari kemaksiatan dan bertaubat dari
kemaksiatan adalah cara untuk selamat dari azab kubur. Doa
sebelum salam yang diajarkan Rasulullah hendaknya jangan
diremehkan, meskipun hukumnya sunnah.
،‫ات‬ِ ‫حيَا َوال َْم َم‬
ْ ‫ َو ِم ْن ِفتْن َ ِة ال َْم‬، ‫اب ال ْ َقبْ ِر‬ َ ‫ َو ِم ْن‬، ‫اب َج َهن ّ ََم‬
ِ ‫ع َذ‬ ُ ‫اَلل َّ ُه ّمَ ِإ ِن ّ ْي َأ‬
ِ ‫ع ْو ُذ ب َِك ِم ْن َع َذ‬
‫ال‬
ِ ‫ج‬ َّ ‫َو ِم ْن َش ِ ّر ِفتْن َ ِة ال َْم ِسيْ ِح‬
َّ ‫الد‬
“Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksa
neraka Jahanam, dan siksaan kubur, fitnah kehidupan dan setelah
mati, serta dari kejahatan fitnah Almasih Dajjal.” (HR. Bukhari dan
Muslim)

Dan kita memohon kepada Allah semoga melindungi kita


semua dari azab kubur.

Anda mungkin juga menyukai