Anda di halaman 1dari 5

isi dakwah aqidah

pembukaan
Sadar atau tidak, di dunia ini banyak manusia yang bertuhankan lebih dari satu. Dalam
Alquran, hal ini disebut dengan musyrik, yaitu orang-orang yang syirik. Kata syirik ini berasal
dari 'syaraka' yang berarti mencampurkan dua atau lebih benda, hal yang tidak sama
seolah-olah sama.

Menurut Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah at-Tuwaijiri, pengertian syirik adalah
menyukutukan Allah SWTdalam rububiyyah-Nya, uluhiyyah-Nya, asma’ (nama-
nama) dan sifat-Nya, atau salah satunya. Jika seorang hamba meyakini bahwa ada
sang Pencipta atau sang Penolong selain Allah SWT, maka ia telah musyirik.

Jika ia berkeyakinan bahwa ada Tuhan selain Allah SWT yang berhak untuk
disembah, maka ia telah musyirik. Dan jika ia berkeyakinan bahwa ada yang
menyerupai Allah SWT dalam asma’ (nama) dan sifat-Nya, maka ia telah musyirik.

Menurut Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah at-Tuwaijiri, pengertian syirik adalah
menyukutukan Allah SWTdalam rububiyyah-Nya, uluhiyyah-Nya, asma’ (nama-
nama) dan sifat-Nya, atau salah satunya. Jika seorang hamba meyakini bahwa ada
sang Pencipta atau sang Penolong selain Allah SWT, maka ia telah musyirik.

Akibat dari perbuatan syirik :

1. Segala kejelekan di dunia dan akhirat diakibatkan oleh syirik.


2. Sebab utama kesulitan di dunia dan akhirat adalah karena syirik.
3. akan muncul Rasa khawatir dan lepasnya rasa aman di dunia dan akhirat disebabkan karena syirik.
Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
‫ون‬ َ ‫ين َآ َمنُوا َولَ ْم يَ ْلبِسُوا ِإي َمانَهُ ْم بِظُ ْل ٍم ُأولَِئ‬
َ ‫ك لَهُ ُم اَأْل ْم ُن َوهُ ْم ُم ْهتَ ُد‬ َ ‫الَّ ِذ‬
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik),
mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat
petunjuk.” (QS. Al An’am: 82).
4. Orang yang berbuat syirik akan sesat di dunia dan akhirat. Allah Ta’ala berfirman,
‫ضاَل اًل بَ ِعيدًا‬ َ ‫َو َم ْن يُ ْش ِر ْك بِاهَّلل ِ فَقَ ْد‬
َ ‫ض َّل‬
“Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat
sejauh-jauhnya” (QS. An Nisa’: 116).
5. Orang yang berbuat syirik akbar (besar) tidak akan diampuni oleh Allah jika mati dan belum
bertaubat. Allah Ta’ala berfirman,
‫ك لِ َم ْن يَ َشا ُء َو َم ْن يُ ْش ِر ْك بِاهَّلل ِ فَقَ ِد ا ْفتَ َرى‬ َ ‫ِإ َّن هَّللا َ اَل يَ ْغفِ ُر َأ ْن يُ ْش َر‬
َ ‫ك بِ ِه َويَ ْغفِ ُر َما ُد‬
َ ِ‫ون َذل‬
‫ِإ ْث ًما َع ِظي ًما‬
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang
selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah,
maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An Nisa’: 48).
6. Jika seseorang berbuat syirik akbar (besar), seluruh amalannya bisa terhapus.
Allah Ta’ala berfirman,

َ ُ‫َولَ ْو َأ ْش َر ُكوا لَ َحبِطَ َع ْنهُ ْم َما َكانُوا يَ ْع َمل‬


‫ون‬
“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah
mereka kerjakan.” (QS. Al An’am: 88).
َ ‫ك لَِئ ْن َأ ْش َر ْك‬
َ ُ‫ت لَيَحْ بَطَ َّن َع َمل‬
‫ك َولَتَ ُكونَ َّن ِم َن‬ َ ‫ك َوِإلَى الَّ ِذ‬
َ ِ‫ين ِم ْن قَ ْبل‬ ِ ‫َولَقَ ْد ُأ‬
َ ‫وح َي ِإلَ ْي‬
‫ين‬َ ‫اس ِر‬ِ ‫ْال َخ‬
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. “Jika kamu
mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang
yang merugi.” (QS. Az Zumar: 65).
7. Orang yang berbuat syirik akbar pantas masuk neraka dan diharamkan surga untuknya.
Allah Ta’ala berfirman,
‫ار‬
ٍ ‫ص‬ َ ‫ِإنَّهُ ُ َم ْن يُ ْش ِر ْك بِاهَّلل ِ فَقَ ْد َح َّر َم هَّللا ُ َعلَ ْي ِه ْال َجنَّةَ َو َمْأ َواهُ النَّا ُر َو َما لِلظَّالِ ِم‬
َ ‫ين ِم ْن َأ ْن‬
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah
mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim
itu seorang penolong pun.” (QS. Al Maidah: 72).
Dari Jabir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda,
‫ك ِباهَّلل ِ َش ْيًئا َد َخ َل النَّا َر‬ َ ‫ك بِاهَّلل ِ َش ْيًئا َد َخ َل ْال َجنَّةَ َو َم ْن َم‬
ُ ‫ات يُ ْش ِر‬ ُ ‫ات الَ يُ ْش ِر‬
َ ‫َم ْن َم‬
“Barangsiapa yang mati dalama keadaan tidak berbuat syirik pada Allah dengan sesuatu apa pun,
maka ia akan masuk surga. Barangsiapa yang mati dalam keadaan berbuat syirik pada Allah, maka ia
akan masuk neraka” (HR. Muslim no. 93).
8. Syirik akbar membuat pelakunya kekal dalam neraka. Allah Ta’ala berfirman,

َ ‫ين فِيهَا ُأولَِئ‬


ُّ‫ك هُ ْم َشر‬ َ ‫ار َجهَنَّ َم َخالِ ِد‬
ِ َ‫ين فِي ن‬ َ ‫ب َو ْال ُم ْش ِر ِك‬
ِ ‫ين َكفَرُوا ِم ْن َأ ْه ِل ْال ِكتَا‬
َ ‫ِإ َّن الَّ ِذ‬
‫ْالبَ ِريَّ ِة‬
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk)
ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk” (QS. Al
Bayyinah: 6).
9. Syirik adalah sejelek-jelek perbuatan zholim dan sejelek-jeleknya dosa sebagaimana
Allah Ta’ala berfirman,
‫ك لَظُ ْل ٌم َع ِظي ٌم‬
َ ْ‫ي اَل تُ ْش ِر ْك بِاهَّلل ِ ِإ َّن ال ِّشر‬ ُ ‫َوِإ ْذ قَا َل لُ ْق َم‬
َّ َ‫ان اِل ْبنِ ِه َوهُ َو يَ ِعظُهُ يَا بُن‬
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:
“Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar”.” (QS. Lukman: 13).
‫َو َم ْن يُ ْش ِر ْك بِاهَّلل ِ فَقَ ِد ا ْفتَ َرى ِإ ْث ًما َع ِظي ًما‬
“Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An
Nisa’: 48).
10. Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam  berlepas diri dari orang yang berbuat syirik.
Allah Ta’ala berfirman,

َ ‫اس يَ ْو َم ْال َحجِّ اَأْل ْكبَ ِر َأ َّن هَّللا َ بَ ِري ٌء ِم َن ْال ُم ْش ِر ِك‬
‫ين‬ ٌ ‫َوَأ َذ‬
ِ َّ‫ان ِم َن هَّللا ِ َو َرسُولِ ِه ِإلَى الن‬
ُ‫َو َرسُولُه‬
“Dan (inilah) suatu permakluman daripada Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji
akbar bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin” (QS. At
Taubah: 3)

Sumber https://rumaysho.com/2284-bahaya-jika-kita-berbuat-syirik-1.html

Sementara, secara kualitas syirik dapat dibagi dua,yaitu:

1. Syirik besar (al-Syirk al-Akbar), yaitu meyakini adanya Tuhan selain


Allah SWT. Disebut syirik besar karena menyekutukan Tuhan secara
keseluruhan. Begitu besarnya, sehingga dosa pelaku syirik ini tidak
diampuni Allah. Secara teologis tidak semua orang musyrik disamakan
dengan kafir, karena di antara mereka ada yang tetap percaya kepada
Allah SWT, tidak sama dengan orang kafir yang sebenarnya. Namun,
karena dosa-dosanya tidak diampuni Tuhan, maka di akhirat ia akan
masuk neraka.
2. Syirik kecil (al-Syirk al-Asqhar), yaitu melakukan sembahan bukan
karena Allah SWT, tetapi karena manusia. Misalnya, seseorang
melaksanakan shalat bukan karena Tuhan, tetapi karena manusia, agar
disebut alim. Dalam Islam syirik bentuk ini disebut juga dengan
riya. Disebut syirik kecil karena menyekutukan Tuhan hanya dalam
beribadah.

Nah salah satu bentuk perbuatan syirik yaitu perdukunan, perdukunan pun masuk
kedalam perbuatan syirik dan masuk kedalam dua sisi, Pertama, klaim bersekutu
dengan Allah dalam mengetahui hal-hal yang gaib yang ilmunya hanya milik Allah SWT.
Kedua, mendekatkan diri kepada selain Allah seperti menggunakan setan (jin) dan jasa
setan dalam operasi perdukunan.
Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,

“Barangsiapa mendatangi peramal lalu menanyakan kepadanya tentang sesuatu,


maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari”

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau


bersabda,

“Barangsiapa mendatangi dukun lalu mempercayai apa yang diucapkannya, maka ia


telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.” (HR. Abu Daud)

Hadis ini diriwayatkan juga oleh Ahlus Sunan yang empat dan dishahihkan al-hakim
dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dengan redaksi:

“Barangsiapa mendatangi peramal atau dukun lalu mempercayai apa yang


dikatakannya, maka ia telah kafir kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad.”

Dalam hadis-hadis tersebut berisi larangan mendatangi para peramal, dukun,


penyihir, dan sejenisnya, bertanya dan mempercayai mereka, serta ancaman
terhadap hal itu. Kewajiban atas para penguasa, penegak hukum, dan selainnya dari
kalangan yang memiliki kemampuan dan kekuasaan, melarang orang-orang
mendatangi dukun, peramal dan sejenisnya, melarang menjajakan sesuatu pernik-
pernik perdukunan di pasar-pasar/media dan selainnya, melarang mereka dengan
tegas, melarang siapa saja yang datang kepada mereka

Dengan demikian pula tidak boleh bagi seorang muslim pergi kepada mereka untuk
bertanya kepada mereka tentang siapa yang akan dinikahi putranya atau
kerabatnya, atau apa yang bakal terjadi di antara suami-istri berikut keluarganya
berupa cinta, kesetiaan, permusuhan, perceraian dan sejenisnya. Karena ini
merupakan perkara gaib yang hanya diketahui oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sihir
termasuk perkara yang diharamkan yang membawa kepada kekafiran, sebagaimana
firman Allah Subhanahu wa Ta’ala tentang dua malaikat dalam surat albaqarah ayat
102

Ayat suci ini menunjukkan bahwa sihir itu perbuatan kafir dan bahwa para penyihir
itu memisahkan antara seseorang dengan isterinya. Demikian pula ayat ini
menunjukkan bahwa sihir itu tidak memberikan manfaat dan mudharat dengan
sendirinya, melainkan sihir itu hanyalah berpengaruh dengan seizin Allah yang
bersifat kauni dan qadari (berdasarkan takdir Allah). Kaerna Allah Subhanahu wa
Ta’ala-lah yang menciptakan kebaikan dan keburukan. Mudharatnya sangat besar
atas orang-orang yang melakukan kedustaan, yang mewarisi ilmu-ilmu ini dari
orang-orang musyrik dan memakainya di hadapan orang-orang yang lemah akalnya.
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Dan cukuplah Allah bagi kita dan sebaik-baik
Penolong.

Demikian pula ayat ini menunjukkan bahwa orang-orang yang mempelajari sihir
hanyalah mempelajari apa yang membahayakan diri mereka dan tidak memberikan
manfaat kepada mereka, serta mereka juga tidak mendapatkan keberuntungan di
sisi Allah. Ini ancaman besar yang menunjukkan betapa mereka sangat merugi di
dunia dan akhirat. Mereka telah menjual diri mereka dengan harga yang paling
murah. Karenanya, Allah Subhanahu wa Ta’ala mencela mereka atas hal itu, dengan
firman-Nya, “Dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya sendiri dengan
sihir, kalau mereka mengetahui.”

semoga kita semua dijauhi dari perbuatan syirik yang merusak aqidah kita,tetaplah
meminta pertolongan dan perlindungan hanya kepada allah swt, dan jangan lah kita
semua terhubung dgn perdukunan naudzubillahimindzalik sungguh itu musyrik
hanya allah lah yg dapat kita percaya.

Semoga ilmu yang saya berikan bermanfaat

penutup

Anda mungkin juga menyukai