Anda di halaman 1dari 4

13 Akibat Tidak Amanah Dalam Islam dan

Dalilnya
Amanah dalam Islam adalah suatu tanggung jawab yang harus dijalankan dalam kehidupan. Hakikat
penciptaan manusiaadalah mengemban amanah yang diberikan Allah atas segala yang telah diberikan di
alam semesta ini.
ads

Allah SWT berfirman:“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
dan orang-orang yang memelihara shalatnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi” (Q. S.
Al-Mukminun: 8-10)

‫صيرا‬ ًۢ ِ‫سم‬
ِ ‫يعا َب‬ َ َّ ‫ظ ُكم ِب ِهۦٰٓ ۗ ِإ َّن‬
َ َ‫ٱَّلل َكان‬ ۟ ‫اس أَن ت َحْ ُك ُم‬
َ َّ ‫وا ِب ْٱل َع ْد ِل ۚ ِإ َّن‬
ُ ‫ٱَّلل ِن ِع َّما َي ِع‬ ِ َّ‫ت ِإلَ َٰ ٰٓى أ َ ْه ِل َها َو ِإذَا َح َك ْمتُم َبيْنَ ٱلن‬ ۟ ‫ٱَّلل َيأ ْ ُم ُر ُك ْم أَن ت ُ َؤد‬
ِ ‫ُّوا ْٱْل َ َٰ َم َٰ َن‬ َ َّ ‫ِإ َّن‬

Artinya:“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak


menerimanya, dan apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan
adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Q. S. An-Nisaa’: 58)

Namun tidak semua manusia mampu menjalankan amanah yang diberikan Allah SWT. Beberapa
diantaranya justru kehilangan fungsi agama dalam kehidupan sehingga menjadi tidak amanah. Akhirnya
muncul beberapa akibat tidak amanah dalam Islam seperti berikut ini:

1. Kehilangan iman

Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada iman bagi orang yang tidak Amanah dan tidak ada agama bagi
orang yang tidak memegang janji.” (HR. Ahmad)

2. Termasuk ciri-ciri orang munafik

Rasulullah SAW bersabda:“Empat hal, barang siapa dalam dirinya ada empat hal tersebut, dia munafik
murni, dan barang siapa yang ada sebagian dari sifat itu, dia memiliki sebagian sifat nifak hingga dia
meninggalkannya. Yaitu: Jika dipercaya khianat, jika berbicara bohong, jika berjanji ingkar dan jika
bermusuhan (berseteru) dia jahat”. (HR. Bukhari Muslim)

3. Menjadi orang yang rugi

Rasulullah SAW bersabda:“Empat hal jika dia ada dalam dirimu, engkau tidak merugi walaupun
kehilangan dunia. Menjaga amanah, berkata dengan jujur, berakhlaq yang mulia dan menjaga makanan
(dari yang haram).” (HR. Ahmad)

Baca juga:

 azab menggugurkan kandungan dalam islam


 hukum menolak jabatan dalam islam
 hukum menolak rezeki dalam islam
 hukum pria memakai sutra dalam islam
 tips menghilangkan galau dalam islam
 keutamaan diam dalam islam
4. Tidak dipercaya

Allah berfirman:

ُ‫ى ْٱْلَمِ ين‬ ِ َ‫ت إِحْ َدىَٰ ُه َما َٰ َٰٓيأَب‬


ُّ ‫ت ٱ ْستَـْٔ ِج ْرهُ ۖ إِ َّن َخي َْر َم ِن ٱ ْست َـْٔ َج ْرتَ ْٱلقَ ِو‬ ْ َ‫قَال‬

Artinya:“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Wahai ayahku ambillah ia sebagai orang yang
bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang engkau ambil untuk bekerja
(pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya”.” (QS. Al-Qashahs: 26)

5. Mendapat laknat dari Allah

Allah berfirman:“Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan `Isa putra
Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu
sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah
apa yang selalu mereka perbuat itu.” (QS. Ali Imran: 78-79)

6. Mendapat penderitaan di akhirat

Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya kalian nanti akan sangat berambisi terhadap kepemimpinan,
ujungnya hanya penyesalan pada hari kiamat. Di dunia ia mendapatkan kesenangan, namun setelah
kematian sungguh penuh derita” (HR. Bukhari Rasulullah SAW bersabda:no. 7148)

Rasulullah SAW bersabda:“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai
pertanggungjawaban terhadap kepemimpinannya. Seorang lelaki menjadi pemimpin dalam keluarganya,
seorang wanita menjadi pemimpin di rumah suami dan anak-anaknya. Setiap kalian adalah pemimpin
dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari)

Baca juga:

 keutamaan menjaga lisan dalam islam


 tingkatan iman dalam islam
 keutamaan minum air zam zam bagi tubuh
 penyebab belum hamil dalam islam
 etika berbicara dalam islam

7. Dipermalukan di akhirat

Rasulullah SAW bersabda: “Setiap pengkhianat akan mendapatkan bendera di belakang (bokong).
Panjang dan pendek bendera tersebut sesuai dengan kadar pengkhianatannya. Ketahuilah bahwa
pengkhianatan yang paling besar adalah pengkhianatan seorang pemimpin terhadap rakyatnya.” (HR.
Bukhari)

Rasulullah SAW bersabda: “Setiap pengkhianatan akan mendapat bendera di hari kiamat, disebutkan ini
pengkhianatan si fulan dan ini pengkhianatan si fulan.” (HR. Bukhari Muslim)

8. Menjadi pengkhianat Allah dan RasulNya


Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa mengangkat pemimpin karena fanatisme golongan, padahal di
sana ada orang yang lebih diridhai oleh Allah, maka dia telah berkhianat kepada Allah, Rasul-Nya dan
orang-orang mukmin.” (HR. Hakim)

َ‫سو َل َوت َ ُخونُ ٰٓو ۟ا أ َ َٰ َم َٰنَتِ ُك ْم َوأَنت ُ ْم ت َ ْعلَ ُمون‬


ُ ‫ٱلر‬
َّ ‫ٱَّلل َو‬
َ َّ ‫وا‬ ۟ ُ‫َٰ ٰٓيَأَيُّ َها َّٱلذِينَ َءا َمن‬
۟ ُ‫وا ََل ت َ ُخون‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad)
dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu
mengetahui.”(Q.S. Al Anfaal: 27)

9. Dibenci Allah

‫ٱَّلل ََل يُحِ بُّ َمن َكانَ خ ََّوانا أَثِيما‬ َ ُ‫ع ِن ٱلَّذِينَ يَ ْخت َانُونَ أَنف‬
َ َّ ‫س ُه ْم ۚ ِإ َّن‬ َ ‫َو ََل ت ُ َٰ َجد ِْل‬

Artinya: “Dan janganlah kamu berdebat (untuk membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa,”(Q.S. An
Nisa: 107)

ٍ ُ‫ان َكف‬
‫ور‬ َ َّ ‫ع ِن ٱلَّذِينَ َءا َمنُ ٰٓو ۟ا ۗ ِإ َّن‬
ٍ ‫ٱَّلل ََل يُحِ بُّ ُك َّل خ ََّو‬ َ ‫ٱَّلل يُ َٰ َدفِ ُع‬
َ َّ ‫ِإ َّن‬

Artinya: “Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat.”(Q.S. Al Hajj: 38)

Baca juga:

 pentingnya mengenal Allah


 manfaat bacaan kun fayakun dalam kehidupan
 hukum memakai cadar saat sholat
 doa pembuka majelis
 keutamaan jihad dalam islam
 sifat marah dalam islam

10. Hati menjadi keras

َٰ
ۖ ‫علَ َٰى َخآٰئِنَ ٍة ِم ْن ُه ْم إِ ََّل قَلِيًل ِم ْن ُه ْم‬ َّ ‫ظا ِم َّما ذُك ُِرو ۟ا بِهِۦ ۚ َو ََل ت َزَ ا ُل ت‬
َ ‫َط ِل ُع‬ ۟ ‫س‬
ًّ ‫وا َح‬ ُ ‫اض ِعهِۦ ۙ َو َن‬ َ ‫ض ِهم ِمي َٰث َقَ ُه ْم لَعَنَّ ُه ْم َو َجعَ ْلنَا قُلُوبَ ُه ْم َٰقَ ِسيَة ۖ يُ َح ِرفُونَ ْٱل َكل َِم‬
ِ ‫عن َّم َو‬ ِ ‫فَبِ َما نَ ْق‬
ْ
َ‫ٱَّلل يُحِ بُّ ٱل ُمحْ ِسنِين‬ َ َّ ‫صفَحْ ۚ إِ َّن‬ ْ ‫عن ُه ْم َوٱ‬ ْ َ ‫ْف‬ُ ‫فَٱع‬

Artinya: “(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka
keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja)
melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad)
senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat),
maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat
baik.”(Q.S. Al Maidah: 13)

11. Calon penghuni neraka

‫شيْـًٔا َوقِي َل ٱ ْد ُخ ًَل‬ ِ َّ َ‫ص ِل َحي ِْن فَخَا َنت َا ُه َما فَلَ ْم يُ ْغنِيَا َع ْن ُه َما مِ ن‬
َ ‫ٱَّلل‬ َ َٰ ‫ع ْب َدي ِْن مِ ْن ِعبَا ِدنَا‬ ۟ ‫ٱَّلل َمثًَل لِلَّذِينَ َكف َُر‬
َ َ‫وا ْٱم َرأَتَ نُوحٍ َو ْٱم َرأَتَ لُوطٍ ۖ كَانَتَا ت َحْ ت‬ ُ َّ ‫ب‬َ ‫ض َر‬
َ
َ‫ار َم َع ٱل َٰ َّدخِ لِين‬
َ َّ‫ٱلن‬

Artinya: “Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir.
Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami;
lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat
membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): “Masuklah ke dalam
jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam)”.”(Q.S. At Tahrim: 10)

12. Tidak mendapat pertolongan di akhirat

Rasulullah SAW bersabda: “Pertolongan Allah tetap berada pada dua orang yang bersekutu selama
keduanya tidak saling mengkhianati. Bila sudah saling mengkhianati maka Allah mencabut pertolongan
terhadap keduanya.”

13. Mendapat azab dari Allah

‫غفُورا َّرحِ ًۢيما‬ ِ َ‫علَى ْٱل ُمؤْ مِ نِينَ َو ْٱل ُمؤْ مِ َٰن‬
َّ َ‫ت ۗ َو َكان‬
َ ُ‫ٱَّلل‬ َ ُ‫ٱَّلل‬ َ ُ ‫ت َو َيت‬
َّ ‫وب‬ ِ ‫ٱَّللُ ْٱل ُم َٰنَ ِفقِينَ َو ْٱل ُم َٰنَ ِف َٰ َق‬
ِ ‫ت َو ْٱل ُم ْش ِركِينَ َو ْٱل ُم ْش ِر َٰ َك‬ َّ ‫ِب‬
َ ‫ِليُ َعذ‬

Artinya: “sehingga Allah mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang
musyrikin laki-laki dan perempuan; dan sehingga Allah menerima taubat orang-orang mukmin laki-laki
dan perempuan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Q.S. Al Ahzaab: 73)

Demikian penjelasan terkait apa saja akibat tidak amanah dalam islam dan dalilnya.

Anda mungkin juga menyukai