Dok : 13/MT/LKMT/02
LEMBAGA MARHALAH MUAYYID
KAJIAN MANHAJ Pokok Bahasan : Amanah
____________________
TARBIYAH No. Kode P.B : 2.1.3.13.069
(LKMT ) _
Status Revisi : 0/0
MADAH : TAZKIYAH Jumlah Halaman : 11
I. TUJUAN UMUM
1. Melakukun proses pensucian jiwa peningkatan akhlak dan prilaku dan memiliki
kebiasaan yang islami pada individu dan masyarakaatnya.
2. Mampu mengontrol diri dengan kebebasan yang dimiliki dan menjauhi diri dari
sikap berlebihan, serta tidak mengumbar hawa nafsu hanya karena dirinya.
3. Meningkatkan kemampuan menerapkan hukum islam dan arahannya pada diri
seorang muslim
4. Mendidik pribadi muslim memilki rasa tangggungjawab yang besar serta kasih
sayang kepada manusia, memperhatikan secara adil konsep berinteraksi dengan
manusia, menghormati harta secara umum dan khusus pola hidup ekonomis dan
mengembangkan harta serta menjaganya.
5. Mendidik pribadi muslim dalam melawan tradisi asing yang kering dari
semangat islam pada dirinya keluarga dan masyarakat.
:Kegiatan Penutup .3
a. Tugas mandiri (kegiatan pendukung)
b. Evaluasi
V. Tarbiyah Dzatiyah
1. Menjelaskan definisi amanah
2. Menjelaskan alaskeutamaan amanah
3. Menjelaskan ruang lingkup amaanah
4. Menjelaskan apasajakah ganjarajaran bagi orang yang amanah
5. Menjelaskan apa saja ganjaran bagi yang berkhianat
VIII. MUHTAWA
AMANAH
___________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah tazkiyah, pb. Amanah 2
PERINTAH MENUNAIKAN AMANAT
1. Definisi
Menurut bahasa: Dari kata-kata aman yaitu kebalikan dari takut. Sedangkan amanah
adalah kebalikan dari khiyanat.
___________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah tazkiyah, pb. Amanah 3
Menurut Istilah: Prilaku yang tetap dalam jiwa, dengannya seseorang menjaga diri dari
apa-apa yang bukan haknya walaupun terdapat kesempatan untuk melakukannya,
tanpa merugikan dirinya dihadapan orang lain. Dan menuanaikan kewajibannya
kepada orang lain, walaupun terdapat kesempatan untuk tidak menunaikannya tanpa
merugikan dirinya dihadapan orang lain.
Allah berfirman,
"Sesungguhnya kami Telah mengemukakan amanat kepada langit,
bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul
amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan
dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat
zalim dan amat bodoh," (Al-Ahzab: 72).
Huzaifah Al-Yamani ra berkata, Rasulullah saw menyampaikan dua hadits kepada kami,
aku mengetahui salah satunya dan masih menunggu yang lain. Rasulullah saw bersabda:
bahwa amanah itu turun di akar hati manusia kemudian Al-Qur'an turun lalu mereka
mengetahui Al-Qur'an dan mengetahui Sunnah lalu seseorang itu tidur (melalaikannya ?)
___________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah tazkiyah, pb. Amanah 4
maka amanah dicabut dari hatinya, kemudian ia tidur lagi dan amanah dicabut lagi dari
hatinya dan yang tinggal hanya bekasnya, seperti bara yang jatuh ke kaki seseorang lalu
ia mengangkat kakinya padahal tidak ada apa-apa di kakinya, kemudian orang itu
mengambil kerikil dan orang-orang mengikutinya. Saat itu tidak ada seorang pun yang
menunaikan amanah sampai ada yang mangatakan:
- "Di Bani Fulan itu ada seorang yang amanah"
- "Alangkah tabahnya dia! Alangkah pandainya dia! Alangkah cerdasnya dia!
padahal di dalam hatinya tidak ada iman sebiji zarrah pun.
Telah datang suatu masa di mana aku tidak peduli siapa di antara kalian yang aku baiat.
Jika dia seorang muslim aku berharap agar dia kembali kepada agamanya dan jika dia
seorang nasrani atau yahudi aku berharap agar dia kembali kepada amal usahanya.
Sedangkan hari ini aku tidak berbaiat kecuali kepada Fulan dan Fulan." (Muttafaq Alaihi)
Huzaifah r.a. dan Abu Hurairah r.a. berkata, bahwa Rasulullah bersabda, "Allah
mengumpulkan semua orang. Lalu orang-orang beriman berdiri hingga surga didekatkan.
Mereka lalu datang kepada Adam dan berkata, "Wahai bapak kami, bukalah surga itu
untuk kami" Adam a.s. menjawab; "Bukankah yang mengeluarkan kalian dari surga
adalah kesalahan bapakmu ini, Aku tidak berhak untuk itu, pergi saja kalian ke anakku
Ibrahim kekasih Allah". Lalu Ibrahim pun berkata; "Aku tidak berhak untuk
membukanya. Aku disebut sebagai kekasihnya, tidak seperti itu… tidak seperti itu,
pergilah kalian ke Musa a.s. yang pernah diajak bicara langsung oleh Allah. Mereka pun
datang kepada Musa, dan Musa a.s. berkata; "Aku tidak berhak untuk itu, pergilah kalian
ke Isa a.s. Ia adalah kalimat dan ruh Allah", Isa pun berkata; "Aku tidak berhak untuk
itu". Kemudian mereka datang kepada Muhammad s.a.w. dan beliau kemudian berdiri
dan diizinkan (oleh Allah SWT) untuk berdiri. ”Amanah” dan ”rahim”1 diutus (untuk
berangkat) lalu keduanya berdiri di samping kanan kiri sirath. Orang pertama di antara
kalian lewat seperti kilat. Demi Allah, apa yang berjalan seperti kilat? Beliau bersabda,
"Tidakkah kalian lihat, bagimana ia pergi dan datang dalam sekejap saja." Setelah itu ada
yang lewat seperti angin, lalu ada yang seperti burung. Amal perbuatan berjalan bersama
orang-orang itu dan nabi mereka berdiri di sirath sambil berdoa, "Robbi, selamatkan,
selamatkan, sampai amal hamba menjadi lemah. Hingga ada seseorang yang datang tidak
bisa berjalan kecuali dengan merangkak. Di samping kanan dan kiri shirath itu terdapat
pengait-pengait yang digantungkan dan diperintahkan untuk mengambil siapa yang perlu
diambil. Ada yang tertangkap namun ia selamat dan ada yang terkait lalu dilemparkan ke
neraka. Demi Dzat yang jiwa Abu Hurairah di tangannya, kedalaman neraka Jahannam
itu sedalam tujuh puluh musim." (HR. Muslim)
Abu Khubaib dan Abdullah bin Zubair berkata; "Ketika perang Jamal Zubair
memanggilku dan aku berdiri di sampingnya. Ia berkata, 'Anakku, pada hari ini tidak ada
yang berperang selain orang zalim atau yang dizalimi. Dan aku melihat diriku pada hari
ini akan terbunuh secara zalim. Dan yang paling menggelisahkan aku adalah hutangku.
1
Maksudnya: Sifat Amanah dan Rakhim di Akhirat nanti akan menjadi pengawal seseorang saat menyebrangi Siroth;
Jika seseorang menjaga Amanah di Dunia dan melakukan Silaturakhim maka keduanya akan menyeberangkannya
dengan Selamat sampai Surga. Sebaliknya jika seseorang tidak menjaga Amanah di Dunia dan tidak melakukan
Silaturakhim maka keduanya tidak akan mampu mengawalnya menuj Surga.
___________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah tazkiyah, pb. Amanah 5
Lalu ia berkata apakah kita masih menyisakan sedikit harta?". Ia berkata lagi; "Anakku,
juallah harta kita dan bayarlah hutangku." Ia juga berwasiat agar hartanya nanti dibagi
menjadi tiga, sepertiga untuk wasiat. Yang sepertiganya lagi untuk anak-anaknya, yakni
anak-anak Abdullah bin Zubair". Ia lanjutkan; "sisa dari harta kita untuk anak-anakmu."
Hisyam berkata, "Sementara anak Abdullah menyamai sebagian anak Zubair, Khubaib
dan Ubad. Yang kala itu ia mempunyai sembilan orang anak laki-laki dan sembilan
perempuan. Abdullah bercerita; "Ia memberi wasiat kepadaku untuk melunasi hutangnya
seraya berkata; "Anakku, jika kamu tidak mampu melakukan sesuatu, maka minta
tolonglah kepada Pemimpinku." Dia berkata; "Demi Allah, aku tidak mengerti apa yang
diinginkannya sampai aku bertanya kepadanya; "Ayahnda, siapakah Pemimpinmu itu ?"
Dia menjawab; "Allah. Demi Allah, tidak pernah ia mempunyai hutang kemudian ia
berdoa, 'Wahai Pemimpin Zubair, lunasilah hutangnya”. Lalu Allah melunasi hutangnya.
Ia berkata; "Kemudian Zubair terbunuh dan tidak meninggalkan satu dinar maupun satu
dirhampun, selain beberapa bidang tanah yang di antaranya berupa hutan. Juga 11 rumah
di Madinah, 2 rumah di Bashrah, 1 rumah di Kufah, dan 1 rumah di Mesir. Hutang yang
menjadi tanggungannya itu karena ada seseorang datang kepadanya menitipkan uang.
Zubair berkata, "Tidak, ia menjadi hutangku, khawatir hilang." Setelah itu ia tidak pernah
menjadi gubernur, penarik zakat, atau petugas pajak. Ia selalu berada dalam perang
bersama Rasulullah, Abu Bakar, Umar, dan Utsman ra. Abdullah menceritakan, "Aku
menghitung hutangnya, ternyata berjumlah 2.200.000." Hakim bin Hizam menjumpai
Abdullah bin Zubair dan berkata, "Nak, saudaraku punya hutang berapa?" Aku
merahasiakannya dan berkata, "Seratus ribu." Hakim berkata, "Aku pikir, harta kalian
tidak cukup untuk melunasinya." Abdullah berkata, "Bagaimana menurutmu, kalau
hutangnya itu 2.200.000 ?" ia berkata, "Menurutku kalian tidak mampu melunasnya.
Kalau benar kalian tidak mampu mintalah bantuan kepadaku." Ia menceritakan, Zubair
pernah membeli hutan seharga 150.000 dan Abdullah menjualnya dengan harga
1.900.000. Ia berdiri sambil berkata, "Barangsiapa mempunyai piutang terhadap Zubair,
hendaknya mengambil haknya dari hutan ini." Kemudian Abdullah bin Ja'far datang dan
mempunyai piutang terhadap Zubair 400.000. Abdullah bin Zubair berkata, "Kalau mau
aku serahkan hutan itu untukmu." Abdullah bin Ja'far berkata, "Tidak. Bagi saja untukku
satu bidang." Abdullah bin Zubair berkata; "Untukmu mulai dari sini sampai sini."
Abdullah pun menjualnya untuk membayar hutangnya dan tersisa empat setengah bagian.
Ia datang ke Muawiyah yang di sana ada Amr bin Utsman, Al-Mundzir bin Zubair, dan
Ibnu Zam'ah. Muawiyah berkata kepadanya, "Berapa kamu hargai hutan itu." Abdullah
menjawab, "Setiap bagian seharga seratus ribu." Ia bertanya, "Berapa lagi yang masih
tersisa?" Ia menjawab, "Empat setengah bagian." Al-Mundzir bin Zubair berkata, "Aku
mengambil satu bagian senilai seratus ribu." Muawiyah bertanya, "Berapa yang masih
tersisa?" Ia menjawab, "Satu setengah." Ia menjawab, "Aku mengambilnya seharga
seratus lima puluh ribu." Kemudian Abdullah menjual bagiannya kepada Muawiyah
seharga tujuh ratus ribu. Setelah Abdullah bin Zubair melunasi hutangnya, anak-anak
Zubair berkata, "Berikan hak waris kami sampai kami mengumumkannya di musim (haji)
selama empat tahun, "Ketahuilah, siapa di antara kalian yang mempunyai piutang kepada
Zubair hendaknya datang kepada kami akan kami lunasi. Maka setiap tahun pun ia
mengumumkannya hingga empat tahun. Setelah lewat empat tahun ia membagi-bagi
warisan itu dan menyisakan sepertiganya. Zubair mempunyai empat orang istri maka
___________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah tazkiyah, pb. Amanah 6
masing-masing mereka mendapatkan 1.100.000. Semua hartanya berjumlah 50.100.000.
(Bukhari).
2. Keutamaan amanah
" أحمد/ُان لَِمنْ َل أََمانََة لَُه َولَ ِديَْن لَِمنْ َل َعْهدَ َله
َ لَ ِإيَْم:َقالَ الرُّسْوُل
Tidak ada iman bagi orang yang tidak Amanah dan tidak ada agama bagi orang yang
tidak memegang janji./ HR. Ahmad.
___________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah tazkiyah, pb. Amanah 7
،ث
ٍ ق َحدِْي
ُ صْد
ِ َو،ظ أََمانٍَة
ُ ْحِف:ل َعَلْيكَ َما َفَاتكَ ِمنَ الدّْنَيا
َ ك َف
َ " أَْرَبٌع ِإذَا ُكنّ ِفْي
أحمد/ٍ َوِعّفةُ ُطعَْمة،سُن خُُلٍق
ْ َُوح
Empat hal jika dia ada dalam dirimu, engkau tidak merugi walupun kehilangan dunia.
Menja-ga amanah, berkata dengan jujur, berakhlak yang mulya dan menjaga makanan
(dari yang haram) HR. Ahmad
Kompeten untuk menerima tang-gungjawab. Allah berfirman: " Salah seorang dari
kedua wanita itu berkata: "Wahai ayahku ambillah ia sebagai orang yang bekerja
(pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang engkau ambil untuk
bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya". (QS. 28:26)
a. Amanah fitrah. Adalah amanah besar yang diberikan oleh Allah kepada manusia.
Allah berfirman: " Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak
Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan
kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu
tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah
terhadap ini (keesaan Tuhan)", ". (QS. 7:172)
b. Amanah Dakwah. Allah berfirman: " Salah seorang dari kedua wanita itu berkata:
"Wahai bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena
sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah
orang yang kuat lagi dapat dipercaya". (QS. 3:110) Dalam ayat yang lain Allh Berfirman:
" Telah dila`nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan `Isa putera
Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.
Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat.
Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu. (QS. 3:78-79)
___________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah tazkiyah, pb. Amanah 8
d. Amanah dalam menunaikan hak.
Hak itu ada dua macam:
1. Hak Allah. Baik hak keyakinan, ucapan atau perbuatan. Dia adalah hak yang paling
besar yang merupakan prioritas utama untuk ditunaikan, hak yang paling utama
adalah hak tauhid, kemudaian rukun-rukun islam yang lain dan seluruh ni'mat-ni'mat
Allah. Allah berfirman: Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada
langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu
dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, (QS.33:72) Sahabat Ibnu
Abbas, Imam Mujahid dan Ad-Dlohhak berkata: Amanah Allah adalah seluruh
kewajiban-kewajiban yang diwajibkan Allah.
2. Hak mahluk. Diantaranya adalah hak harta, seperti hutang, sewaan dan barang titipan.
Hak mahluk yang lain adalah hak selain harta, seperti menjaga kehormatan, memberi
nasihat dll.
3. Amanah majlis.
Rasulullah ber-sabda:
،ام
ٍ َج حََر
ٍ ْ َأْو فََر،ام
ٍ َس سََْفكِ َدٍم حََر
ُ َِجل
ْ َ م:لثٌََة
َ َس بِالََمانَِة إِّل ث
ُ جِل
ْ " اَْلَم: قال الرسول:
أبو داود وأحمد/"ّأَْو ِاْقِتَطاعِ َمالٍ بَِغْيرِ َحق
Semua majlis itu merupakan amanah kecuali 3 hal. Yaitu majlis penumpahan darah,
majlis hubungan badan yang diharamkan dan majlis pelanggaran terhadap harta orang
lain./ HR. Abu Dawud dan Ahmad.
4. Amanah keluarga.
Diantaranya adalah menunaikan kewajiban keluarga. Rasulullah bersabda:
___________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah tazkiyah, pb. Amanah 9
ِ َألَ َوَل َغ،ِ َيرَْفُع لَُه بَِقدِْر ُغدَْرِته،ِادٍر لَِواءٌِعْنَد إِْسِته
ْادَر أَْعَظمُ ِمن ِ "لِكُّل َغ: قال الرسول:
البخاري/"أَِمْيرٍ َعامَُه
Setiap pengkhianat akan mendapatkan bendera di belakang (bokong). Panjang dan
pendek bendera tersebut sesuai dengan kadar penghianatannya. Ketahuilah bahwa
penghiyanatan yang paling besar adalah penghianatan seorang pemimpin terhadap
rakyatnya./ HR. Bukhori
6. Amanat kepemimpinan.
Kepemim-pinan itu adalah amanat, Abu Dzar berkata:
يَا َأباَ َذّر: َه َعَلى مَْنِكَبيّ ُثمّ َقال
ِ ب بَِيِد
َ َضر
َ سَتعِْمْلِنيْ؟ َف
ْ ال َألَ َت
ِ َت يَا َرسُْول
ُ َقالَ ُقْل
حقَّها َوَأدَى
َ ِي َوَنداََمةٌ ِإلّ َمنْ َأخََذهَا ب
ٌ ْامةِ ِحز
َ وإنَّها َأمََانةٌ َوِإنَّها َيومَ ْالقَِي
َ فٌ ضعِْي
َ َإِّنك
مسلم/"الِّذى َعَلْيِه ِفْيهَا
Wahai Rasulullah jadikan-lah saya sebagai pemimpin, maka Rasulullah menepuk
pundaknya sambil berkata: Wahai Abu Dzar, sesungguhnya engkau orang yang lemah
dan kepemimpinan itu adalah amanah, dia dihari kiamat nanti merupakan penyesalan
dan kesedihan, kecuali yang mengambilnya dengan haknya dan menunaikan semua
kewajiban didalamnya./ HR. Muslim.
ضّيَع الََمانَُة
ُ اعةُ ؟ َقالَ إَِذا
َ ّ مََتى الس: قَالَ الَْعَربِْي: حكِْم إَِلى َأهِْلِه أََمانٌَة
ُ ْاء ال
ُ َوإِْعَط
قالَ ِإذَا ُوسَّد الَْأمُْر إَِلى َغْيرِ َأهِْلِه َفانَْتِظِر
َ اعِتهَا ؟ َف
َضَ ِف إ
َ َقاَل َكْي،ُاعة
َ َّفانَْتِظِر الس
البخاري/"ُاعة
َ ّالس
Jika amanah telah disia-siakan, maka tunggulah hari kiamat. Sahabat bertanya:
Disia-siakan yang bagaimana?, Rasulullah bersabda: Jika urusan telah diserahkan
kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah hari kiamat /HR. Bukhori.
___________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah tazkiyah, pb. Amanah 10
a. Khianat merupakan sifat dari orang munafik.
Rasulullah bersabda:
َوِإَذا ائْتُ ِمق قَن،ف
َ َوِإَذا َوعَق قَد أَْحلَق ق،ب
َ ث كَق قَذ
َ إَِذا حَق قَد: " آيققة النققافق ثلثققة:قققال الرسققول
متفق عليه/انَ َخ
Tanda-tanda orang munafik ada 3. Jika berbicara berbohong, jika berjanji ingkar dan
jika dipercaya berhianat. / HR. Bukhori Muslim
___________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah tazkiyah, pb. Amanah 11