Surah Al-Qari'ah
ــــــــــــــــــــم هَّللا ِ الرَّ حْ ٰ َم ِن الرَّ ح
ِـــــــــــــــــــــــيم
ِ ِ ِْبس
(1) Hari Kiamat,
ارعَ ُة ْ
ِ ال َق
(2) Apakah Hari Kiamat itu?
ِ مَا ْال َق
ارعَ ُـة
(3) Tahukah kamu apakah Hari Kiamat itu?
َأ
ِ ومَا ْدرَ اكَ مَا ْال َق َ
ارعَ ُة
(4) Pada hari itu manusia seperti laron yang
beterbangan, ِ اش ْال َمب ُْثو
ث ِ َي َْو َم َي ُكونُ ال َّناسُ َك ْال َفر
(5) dan gunung-gunung seperti bulu yang
dihambur-hamburkan. ِ ْن ْالمَن ُف
وش ِ جبَا ُل َك ْال ِعه
ِ و َت ُكونُ ْال َ
(6) Maka adapun orang yang berat timbangan
(kebaikan)nya, ازي ُن ُه ْ َ َفَأمَّا مَن َثقُل
ِ ت م ََو
(7) maka dia berada dalam kehidupan yang
memuaskan (senang). َفه َُو فِي عِ ي َش ٍة رَّ اضِ َي ٍة
(8) Dan adapun orang yang ringan timbangan
(kebaikan)nya, ازي ُن ُه ْ وَأمَّا َمنْ َخ َّف َ
ِ ت م ََو
(9) maka tempat kembalinya adalah neraka
َاوي ٌَة ُأ
Hawiyah. ِ َف ُّم ُه ه
(10) Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah
itu? ْومَا َأ ْدرَ اكَ مَا ِه َيه َ
(11) (Yaitu) api yang sangat panas.
َنا ٌر حَ ا ِمي ٌَة
Surat Al Qariah merupakan salah satu surat dalam Alquran yang membahas
mengenai kejadian hari kiamat. Surat urutan ke-101 dalam Alquran ini terdiri atas 11
ayat dan termasuk golongan surat Makkiyah. Nama surat Al Qariah diambil dari ayat
pertama, yang berarti menggebrak atau mengguncang. Nama Al Qariah ini juga
dikenal sebagai salah satu nama lain untuk nama hari kiamat.
Dari buku berjudul The Meaning and Explanation of the Glorious Qur'an yang disusun
oleh Muhammad Saed Abdul-Rahman (2008:628) menyebutkan dalam tafsir Ibnu
Katsir, Al Qariah adalah salah satu nama hari Kiamat dalam Alquran seperti Al
Haqqah, At Tammah, As-Sakhkhah, Al-Ghashiyah dan masih banyak lagi nama Hari
Kiamat lainnya.
Sesuai dengan namanya yang menceritakan tentang hari kiamat, kandungan isi surat
ini pun berisi tentang gambaran kejadian hari kiamat sebagaimana dibahas dalam
buku berjudul Tafsir Al-Lubab Jilid 4: Makna, Tujuan & Pelajaran dari Surah-Surah Al-
Quran yang disusun oleh M Quraish Shihab (2020:723) tentang penjelasan
bagaimana dahsyatnya kejadian hari akhir dan juga apa saja yang akan dihadapi
manusia saat hari kiamat tersebut.
Dalam buku itu juga disebutkan bahwa surat ini turun bertujuan untuk mengingatkan
manusia tentang keniscayaan kiamat dan tanggung jawab penuh bagi manusia yang
harus dipertanggung jawabkan.
Dalam buku berjudul Asbabun Nuzul yang disusun oleh Ach. Fawaid (2020:9)
menjelaskan bahwa asbabun nuzul adalah sebab-sebab yang melatarbelakangi
terjadinya sesuatu, dalam hal ini turunnya surat Alquran.
Namun yang perlu diketahui bahwa tidak semua surat dan ayat yang turun disertai
dengan asbabun nuzul, termasuk surat Al Qariah ini. Yang jelas, surat Al Qariah
diturunkan agar manusia mau berpikir dan mengingat bagaimana beratnya kejadian
hari akhir sehingga kita senantiasa memperbanyak amalan kebaikan dan
menghindari hal-hal buruk yang tidak bermanfaat.
Demikian asbabun nuzul surah Al Qariah dan juga isi kandungannya dapat Anda
pahami untuk memperdalam keimanan dan juga menambah ilmu agama. Semoga
kita senantiasa diberi kemudahan untuk mengamalkan kebaikan dalam kehidupan.
Urgensi
Surah Al-Qari'ah (bahasa Arab: )القارعةadalah surah ke-101 dalam Al-Qur'an. Surah ini
terdiri atas 11 ayat, termasuk golongan surah-surah Makkiyyah, diturunkan sesudah
surah Quraisy. Nama Al-Qari'ah diambil dari kata Al-Qari'ah yang terdapat pada ayat
pertama, artinya menggebrak atau mengguncang, kemudian kata ini dipakai untuk
nama hari kiamat.
Pokok isi surah ini adalah kejadian-kejadian pada hari kiamat, yaitu manusia
bertebaran, gunung berhamburan, amal perbuatan manusia ditimbang dan ancaman
Neraka Hawiyah.
Ketiga, diberatkan amalan kebaikannya di mizan dan dapat dijadikan doa atau
wasilah bagi orang yang bernasib kurang baik (buruk).
Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat ini (Surat Al-
Qari'ah), maka Allah akan memberatkan timbangan kebaikannya di hari kiamat. Dan
barangsiapa yang menulisnya dan mengalungkannya kepada orang yang bernasib
buruk dari keluarga dan pelayannya, maka Allah akan membukakan kebaikan dan
rezekinya.” (Tafsirul Burhan, Juz 8: 368)
Ayat 1.
ِ اَ ْل َق
ۙ ار َع ُة
hari Kiamat
Ayat 2.
Ayat 3.
Ayat 4.
Ayat 6.
ۙ از ْي ُن ٗه
ِ َم َو ْ َثقُ َل
ت َْمن َفاَمَّا
timbangan berat orang yang maka adapun
(kebaikan)nya
Ayat 7.
ۗ ٍاض َية
ِ َّر ٍِفيْ ِع ْي َشة َفه َُو
yang memuaskan berada dalam maka dia
(senang) kehidupan
Ayat 8.
BACA JUGA
ۙ از ْي ُن ٗه
ِ َم َو ْ َخ َّف
ت َْواَمَّا َمن
timbangan ringan dan adapun orang
(kebaikan)nya yang
Ayat 9.
ۗ او َي ٌة
ِ َه َفاُم ُّٗه
(adalah) neraka maka tempat
Hawiyah kembalinya
Ayat 10.
Ayat 11.
Secara umum, surat ini menjelaskan kedahsyatan hari kiamat. Mulai dari
suara yang memekakkan telinga, hingga kondisi manusia dan gunung-
gunung. Lalu diakhiri dengan kesudahan manusia berdasarkan timbangan
amalnya masing-masing. Masuk surga atau neraka.
ِ َْالق
ُار َعة
Hari Kiamat,
ِ ََما ْالق
ُار َعة
Kata al ‘ihn (* )العهنartinya adalah bulu. Ada pula yang memahaminya bulu
yang berwarna merah dan warna-warni. Sebagaimana ditegaskan oleh Surat
Fathir ayat 27, gunung-gunung yang beraneka warna itu karena perbedaan
materi yang dikandungnya. Jika materinya besi, warna dominannya adalah
merah. Jika materinya batu bara, warna dominannya adalah hitam. Jika
materinya perunggu, warna dominannya kehijau-hijauan.
Mujahid, Ikrimah Sa’id bin Jubair dan para mufassir lainnya mengatakan
bahwa al ‘ihn adalah bulu domba. Pada hari kiamat, gunung-gunung laksana
bulu domba yang diawut-awut hingga berterbangan.
Dua kondisi ini saja, yakni manusia yang seperti anai-anaik bertabaran dan
gunung yang berhamburan, sudah menggambarkan betapa dahsyat dan
ngerinya hari kiamat.
ِ َفَُأ ُّمهُ ه
ٌاويَة
Pada kedua perbandingan antara orang yang berat dan ringan timbangan
amal kebaikannya ini, terdapat ihtibaak ()إحتباك. Yakni membuang masing-
masing persamaan yang terdapat pada kalimat yang lain. Kalimat yang
dibuang di bagian pertama adalah “maka tempat kembalinya adalah surga” (
)فأمه الجنة. Sedangkan kalimat yang dibuang di bagian kedua adalah “maka dia
berada dalam kehidupan yang menyusahkan” ()فهو في عيشة ساخطة.
Dengan dihilangkannya dua kalimat itu, jadilah akhiran dari setiap bagian
surat ini adalah:
القارعة
راضية
هاوية
ماهية
حامية
Panasnya api neraka 70 kali lipat dari panasnya api dunia. Sebagaimana
sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
Lantas para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, itu pun sudah mencukupi.”
Beliau bersabda:
ت َعلَ ْي ِه َّن بِتِ ْس َع ٍة َو ِستِّينَ ج ُْز ًءا ُكلُّه َُّن ِم ْث ُل َحرِّ هَا
ْ َفُضِّ ل
Demikian panasnya api neraka, siksa paling ringan bagi penghuninya akan
membuat otaknya mendidih.
*َُار يَ ْغلِى ِم ْنهُ َما* ِد َما ُغه ِ َِّإ َّن َأ ْه َونَ َأ ْه ِل الن
*ِ ار َع َذابًا َم ْن لَهُ نَ ْعالَ ِن َو ِش َرا َك
ٍ ان ِم ْن ن
Sesungguhnya siksa penghuni neraka yang paling ringan adalah orang yang
memakai dua sandal dari api neraka hingga otaknya mendidih
karenanya. (HR. Muslim)
Tafsir surat Al Qari’ah ini kami sarikan dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil
Quran, Tafsir Al Azhar, Tafsir Al Munir dan Tafsir Al Misbah. Ia bukan tafsir baru
melainkan ringkasan kompilasi dari tafsir-tafsir tersebut. Juga ditambah dengan
referensi lain seperti Awwal Marrah at-Tadabbar al-Qur’an dan Khawatir Qur’aniyah.
Secara umum, surat ini menjelaskan kedahsyatan hari kiamat. Mulai dari suara yang
memekakkan telinga, hingga kondisi manusia dan gunung-gunung. Lalu diakhiri
dengan kesudahan manusia berdasarkan timbangan amalnya masing-masing. Masuk
surga atau neraka.
ِ َْالق
ُار َعة
Hari Kiamat,
ِ ََما ْالق
ُار َعة
Selain diartikan anai-anai, kata al faraasy ( )الفراشjuga diartikan belalang yang baru
lahir. Mereka saling menindih dan bergerak ke berbagai arah yang tidak menentu.
Kata al ‘ihn ( )العهنartinya adalah bulu. Ada pula yang memahaminya bulu yang
berwarna merah dan warna-warni. Sebagaimana ditegaskan oleh Surat Fathir ayat
27, gunung-gunung yang beraneka warna itu karena perbedaan materi yang
dikandungnya. Jika materinya besi, warna dominannya adalah merah. Jika materinya
batu bara, warna dominannya adalah hitam. Jika materinya perunggu, warna
dominannya kehijau-hijauan.
Mujahid, Ikrimah Sa’id bin Jubair dan para mufassir lainnya mengatakan bahwa al
‘ihn adalah bulu domba. Pada hari kiamat, gunung-gunung laksana bulu domba yang
diawut-awut hingga berterbangan.
Dua kondisi ini saja, yakni manusia yang seperti anai-anaik bertabaran dan gunung
yang berhamburan, sudah menggambarkan betapa dahsyat dan ngerinya hari
kiamat.
Ketika menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir menjelaskan maksudnya adalah timbangan
amal kebaikannya lebih berat daripada timbangan amal keburukannya.
Yakni orang yang timbangan amal keburukannya lebih berat daripada timbangan
amal kebaikannya.
ِ فَُأ ُّمهُ ه
ٌَاويَة
Qatadah menjelaskan, bahwa orang itu terjatuh ke dalam neraka dengan kepala di
bawah.
Pada kedua perbandingan antara orang yang berat dan ringan timbangan amal
kebaikannya ini, terdapat ihtibaak ()إحتباك. Yakni membuang masing-masing
persamaan yang terdapat pada kalimat yang lain. Kalimat yang dibuang di bagian
pertama adalah “maka tempat kembalinya adalah surga” ()فأمه الجنة. Sedangkan
kalimat yang dibuang di bagian kedua adalah “maka dia berada dalam kehidupan
yang menyusahkan” ()فهو في عيشة ساخطة.
Dengan dihilangkannya dua kalimat itu, jadilah akhiran dari setiap bagian surat ini
adalah:
القارعة
راضية
هاوية
ماهية
حامية
Inilah hakikat haawiyah yang Allah jelaskan. Api yang sangat panas lagi sangat kuat
nyala dan gejolak apinya.
Panasnya api neraka 70 kali lipat dari panasnya api dunia. Sebagaimana sabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
Lantas para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, itu pun sudah mencukupi.” Beliau
bersabda:
ت َعلَ ْي ِه َّن بِتِ ْس َع ٍة َو ِستِّينَ ج ُْز ًءا ُكلُّه َُّن ِم ْث ُل َحرِّ هَا ِّ ُف
ْ َضل
Api neraka lebih unggul di atasnya dengan 69 bagian. Yang masing-masing bagian
seperti panasnya api dunia. (HR. Bukhari)
Demikian panasnya api neraka, siksa paling ringan bagi penghuninya akan membuat
otaknya mendidih.
َُار يَ ْغلِى ِم ْنهُ َما ِد َما ُغه ِ َِّإ َّن َأ ْه َونَ َأ ْه ِل الن
ٍ ار َع َذابًا َم ْن لَهُ نَ ْعالَ ِن َو ِش َرا َكا ِن ِم ْن ن
Sesungguhnya siksa penghuni neraka yang paling ringan adalah orang yang
memakai dua sandal dari api neraka hingga otaknya mendidih karenanya. (HR.
Muslim)
Kesimpulan
si kandungan surat al qariah ayat 1-5 adalah proses terjadinya kiamat kubro (besar),
yang menggambarkan bahwa peristiwa kiamat adalah merupakan keajdian yang
sangat hebat, yaitu manusia bagaikan anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung
bagai bulu yang dihambur-hamburkan.
TUGAS PORTOFOLIO
Daffa Alif F
X IPA