(1) Hari Kiamat,
ِ ا ْلق
َارعَ ُة
(5) dan gunung-gunung
seperti bulu yang ِ وَ تَ ُكونُ ا ْل ِجبَا ُل َكا ْل ِع ْه ِن ا ْلمَنف
ُوش
dihambur-hamburkan.
Surat Al Qariah artinya adalah hari kiamat, ayat ini mengisahkan tentang hari
akhir beserta dengan pembagian tempat dalam surga atau neraka Allah SWT. surat Al
Qariah yang merupakan surat ke 101 dalam Alquran, dan terdiri dari 11 ayat dan
termasuk golongan surat Makkiyah karena diturunkan di kota Mekkah. Dalam surat Al-
Qariah dijelaskan bahwa orang yang berat timbangan kebaikannya akan mendapatkan
kehidupan yang memuaskan yaitu surga. Sementara itu orang yang timbangan
kebaikannya ringan akan mendapatkan balasan berupa neraka.
Surah Al-Bayyinah
(1) Orang-orang yang
ب وَ ا ْل ُمش ِْركِينَ مُن َف ِّكينَ حَ تَّىٰ تَْأ ِتيَ ُه ُم ا ْلبَيِّنَ ُة
ِ لَ ْم يَ ُك ِن الَّذِينَ َك َفرُ وا مِنْ َأ ْه ِل ا ْل ِكتَا
kafir dalam golongan
pewaris Kitab maupun
golongan musyrik
takkan menyerah
sebelum keterangan
jelas hadir kepada
mereka,
(4) Dan orang-orang
وَ مَا تَ َف َّرقَ الَّذِينَ ُأوتُوا ا ْل ِكتَابَ ِإاَّل مِن بَعْ ِد مَا جَ ا َء ْت ُه ُم ا ْلبَيِّنَ ُة
yang diserahi Kitab
tidaklah berpecah-belah
melainkan sesudah
keterangan jelas hadir
kepada mereka;
(6) Ketahuilah bahwa
َ َار جَ َهنَّ َم خَ ا ِلدِينَ فِي َها ۚ ُأو ٰلَِئكَ ُه ْم
ش ُّر ا ْلب َِريَّ ِة ِ ِإنَّ الَّذِينَ َك َفرُ وا مِنْ َأ ْه ِل ا ْل ِكتَا
ِ ب وَ ا ْلم
ِ ُشْركِينَ فِي ن
kelak orang-orang yang
kafir dalam golongan
pewaris Kitab maupun
golongan musyrik akan
berada dalam Neraka
Jahannam, secara kekal
disana; mereka itulah
jenis makhluk paling
buruk.
(7) Ketahuilah bahwa
ِإنَّ الَّذِينَ آ َمنُوا وَ عَ ِملُوا الصَّالِحَ اتِ ُأو ٰلَِئكَ ُه ْم خَ ْي ُر ا ْلب َِريَّ ِة
orang-orang yang
beriman serta
memperbuat berbagai
keshalehan, mereka
itulah jenis makhluk
paling baik,
Surat ke-98 al-Bayyinah, artinya Pembuktian, terdiri dari 8 ayat. Surat yang
agung ini mengandung penjelasan tentang kedudukan risalah Rasul -ṣallallāhu ‘alaihi
wa sallam-, kejelasannya dan kesempurnaannya.
Surah Al-'Adiyat
ِــــــــــــــــــــم اللَّ ِه ال َّرحْ ٰ َم ِن الرَّ حِـــــــــــــــــــــــيم
ِ ِْبس
Surat ke-100 al-‘Adiyat, artinya Berlari kencang, terdiri dari 11 ayat. Surat
al-‘Adiyat bercerita tentang pasukan berkuda dan penjelasan tentang sifat manusia
yang perhatian terhadap urusan dunia, sebagai pengingat baginya tentang tempat
kembalinya dan sebagai motivasi baginya agar memperbaiki jalannya.
Surah Az-Zalzalah
(1) Apabila bumi
ِإ َذا ُز ْل ِزلَتِ اَأْلرْ ضُ ِز ْلزَ الَ َها
diguncangkan hingga
gempar,
(2) serta bumi
وَ َأخْ رَ جَ تِ اَأْلرْ ضُ َأ ْثقَالَ َها
mengeluarkan hal-hal
yang terpendam dari
dalamnya,
(3) sehingga manusia
وَ َقا َل اِإْلنسَانُ مَا َل َها
mengatakan: "Ada apa
dengan ia?"
(5) karena sungguh
بَأنَّ رَ بَّكَ َأوْ حَ ىٰ لَ َها
ِ
Tuhanmulah yang kelak
memerintahkan ia.
(6) Pada Hari itu umat
يَوْ مَِئ ٍذ يَصْ دُرُ النَّاسُ َأشْ تَاتًا لِّيُرَ وْ ا َأعْ مَالَ ُه ْم
manusia bermunculan
dari kubur dalam
keadaan berkelompok-
kelompok, supaya
diperlihatkan kepada
mereka; berbagai amal
mereka,
(7) barangsiapa yang
َفمَن يَعْ َم ْل ِم ْثقَا َل َذرَّ ٍة خَ يْرً ا يَرَ ُه
memperbuat kebaikan
seukuran zarrah, maka
kelak orang itu akan
mendapati hal tersebut,
(8) sedangkan
َ وَ مَن يَعْ َم ْل ِم ْثقَا َل َذرَّ ٍة
شرًّ ا يَرَ ُه
barangsiapa yang
memperbuat kejahatan
seukuran zarrah, maka
kelak orang itu akan
mendapati hal tersebut.
Surah Az-Zalzalah (bahasa Arab: )الزلزلةadalah surat ke-99 dalam Al-Qur’an. Surat
ini terdiri atas 8 ayat dan tergolong pada surat Madaniyah. Surat ini diturunkan setelah
surah An-Nisa’. Nama Az-Zalzalah diambil dari kata Zilzaal yang berarti ‘goncangan’ dan
terdapat pada ayat pertama surat ini. Dalam surat ini dijelaskan bahwa pada hari
kiamat nanti manusia akan dibangkitkan dari kuburnya dengan keadaan yang
bermacam-macam sesuai dengan amal perbuatannya.
Mad Thabi’i (mad asli) merupakan macam-macam mad yang terjadi apabila ada
alif yang terletak sesudah fathah, atau ya’ sukun terletak sedudah kasrah atau juga
huruf wau yang terletak sesudah dhammah maka ini dihukumi sebagai bacaan mad
thabi’i. Dimana Mad berarti panjang dan Thabi’i yang artinya biasa.
Cara membacanya harus sepanjang dua harakat atau disebut satu alif,
contohnya:
ك َتا بٌ – َيقُ ْو ُل – س ِم ْي ٌع
Terdapat tiga huruf mad yaitu alif, wau, dan ya' dan huruf tersebut haruslah berbaris
mati atau saktah.