Anda di halaman 1dari 10

Vol 8 No 2, 1-4

Article
UPAYA MENGATASI TINDAKAN BULLYING YANG
TERJADI DI SD MUHAMMADIYAH KADEMANGARAN
TEGAL
Mas'ul Yahdi Alin
Jakarta Muhammadiyah University (UMJ)
JL. K.H. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat, South Tangerang.
Email: yahdialin59@gmail.com

Iswan
University of Muhammadiyah Jakarta (UMJ)
JL. K.H. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat, South Tangerang.

Muhammad Sofyan Hadi


University of Muhammadiyah Jakarta (UMJ)
JL. K.H. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat, South Tangerang.

Sochichus Zaiim
Universitas Islam Madinah (UIM)

Article Info ABSTRACT


Article History Penelitian yang digunakan adalah dengan
menggunakan penelitian kualitatif dengan metode
deskritif. Penelitian ini bertujuan untuk
Kata Kunci: mendeskripsikan hal-hal yang menyebabkan
tindakan bullying di SD Muhammadiyah
Bullying,penyebab,cara Kademangaran,mendeskripsikan upaya untuk
mengatasi mengatasi tindakan bullying yang terjadi di
lingkungan SD Muhammadiyah Kademangaran
Tegal,serta mendeskripsikan faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya tindakan bullying yg
terjadi di SD Muhammadiyah
Kademangaran..Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan tehnik pengumpulan data dengan
metode wawancara dan observasi.Penelitian ini
menunjukkan hasil 1) Hal-hal yang menyebabkan
tindakan bullying di SD Muhammadiyah
Kademangaran,yaitu: (a) Memilih pergaulan yang
salah, (b) perhatian sekolah yang kurang terhadap
Vol 8 No 2, 1-4

kasus tindakan bullying, (c) Memiliki permasalahan


dalam keluarga, (d) dipengaruhi media sosial, (e)
Tidak mempunyai rasa empati atau rasa peduli, (f)
Pola Asuh yang salah dari orangtua. 2) Upaya
sekolah dalam mengatasi bullying yang terjadi di
SD Muhammadiyah Kademangaran Tegal: (a)
Deteksi tindakan bullying sejak dini, (b)
memberikan sosialisasi terkait bullying, (c)
memberikan dukungan pada korban, (d) membuat
perturqn yang tegas terhadap pelaku bullying,
(e)memberikan teladan atau contoh yang baik, (f)
mengajarkan siswa untuk melawan bullying,
(g)mengajarkn siswa berhenti dari perilaku
buruknya. 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi
sekolah dalam mengatasi bullying di SD
Muhammadiyah Kademangaran Tegal: (a) Faktor
sekolah(b) , (c) Faktor keluarga, (d) Faktor teman
sebaya, (e) Faktor media massa(f) Guru PAI (g)
Faktor sarana dan prasarana.

1. Pendahuluan

Menurut Olweus(2005) "perilaku bullying adalah sebuah tindakan atau perilaku agresif
yang disengaja yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang secara berulang-ulang dari
waktu ke waktu terhadap korban yang tidak mampu mempertahankan dirinya dengan mudah
atau sebagai penyalahgunaan kekuasaan atau kekuatan secara sistematik."

Perilaku bullying yang terjadi di lingkungan sekolah disebabkan hal-hal sebagai berikut:

1) Memilih pergaulan yang salah

Salah dalam memilih teman dengan anak-anak yang. mempunyai masalah disekolahnya
akan menyebabkan seorang anak yang mengikutinya menjadi mengikiti jejaknya.

2) Perhatian sekolah yang kurang terhadap tindakan bullying

Kurangnya perhatian pihak sekolah terhadap perilaku bullying yang terjadi atau dilakukan
oleh para siswanya karena pihak sekolah menganggap hal itu adalah hal yang sepele dan hanya
becandaan diantara siswa.

3) Memiliki permasalahan dalam keluarga


Vol 8 No 2, 1-4

Ketidakharmonisan keluarga dirumahnya dapat memicu seorang anak melakukan tindakan


bullying,hal ini dikarenakan seorang anak sering mendengar orangtuanya bertengkar hingga
adanya kekerasan fisik dan psikis yg terjadi di rumahnya.Begitupun seorang anak yng
mempunyai orangtua yang sibuk bekerja sehingga seorang anak merasa kurang mendapatkan
perhatian dan kasih sayang dari orangtuanya.Sebagai pelampiasannya seorang anak akan
melakukan tindakan perundungan,salah satunya disekolah.

4) Adanya pengaruh Media sosial

Di zaman sekarang semua anak pastinya mengenal media sosial,bahkan tidak jarang
orangtua yang memberikan gadget kepada anak untuk dimiliki secara pribadi.Terdapat banyak
video dan kata-kata yang tidak baik dalam media tersebut,sehingga anak-anak dapat
menirukannya,dimana anak-anak masih berada fase transisi yang ingin mencoba banyak hal
yang dilihatnya.Ditambah kurangnya pengawasan dari orangtua,maka banyakkemungkinan
seorang anak untuk melakukan tindakan bullying.

5) Tidak mempunyai rasa empati atau peduli

Tidak adanya kepedulian seorang anak kepada temqn-temannya dapat menyebabkan


seorang anak melakukan tindakan bullying.Merasa puas dan ditakuti sebagai pelampiasan dari
permasalahan yang dihadapi dalam keluarganya.

6) Pola Asuh yang salah dari keluarganya

Didikan orangtua yang salah kepada anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan
perilaku dan emosi seorang anak.Ada orangtua yang bersikap otoriter dimana seorang anak
harus menuruti apa kata orangtua,atau bahkan orangtua melakukan hukuman dengan
melakukan kekerasan fisik,sehingga menyebabkan seorang anak merasa berani melakukan hal
yang apa orangtua lakukan,karena merasa tindakannya itu benar.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku bulying
1) Faktor orang tua
Orangtua merupkan contoh untuk anak-anaknya,sehingga anak-anak akan meniru perilaku
mereka.Kepribadian anak terbentuk dalam keluarga,Oleh sebab itu keluarga termasuk faktor
penting dalam membentuk kepribadian anak hingga perkambangan anak seterusnya.
2) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan ada 2 yaitu lingkungan sekolah dan lingkungan yang disebabkan pergaulan
teman.
3) Faktor teman yang seumuran(sebaya)
Adanya teman seumuran dapat mempengaruhi adanya ide yang mengarah kepada perilaku
bullying dan menganggap bahwa tindakan bullying adalah hal atau sesuatu yang wajar,dimana
pada saatnya seorang anak berfikir untuk tidak melibatkan keluarganya.
4) Faktor sosial media
Vol 8 No 2, 1-4

Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi media sosial merupakan bagian dari
kehidupan yang dapat berpengaruh terhadap pola hidup seseorang.Dampak yg diberikan dari
media itu sendiri bisa menjadi hal yang bermanfaat maupun merugikan.
5) Faktor sekolah
Sekolah merupakan tempat atau lembagai formal untuk menimba ilmu bagi peserta didik.Situasi
dan suasana sekolah sangat berpengaruh untuk para peserta didik dalam menuntut ilmu.
Perilaku bullying itu sendiri dapat berbentuk:1) perilaku bullying secara fisik,yaitu penindasan
dilakukan di fisik,sehingga mudah di kenali korbannya.2) Non fisik yaitu penindasan yg
diungkapkan dengan bahasa atau cara bicara maupun gerak tubuh.
Perilaku bullying dapat terjadi dimana saja,tidak terkecuali di lingkungan SD Muhammadiyah
Kademngaran Tegal.Riauskina,Djuwita,dan Soesetio(2005) mendefinisikan school bullying
sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulng-ulang oleh seorang atau sekelompok siswa yang
memiliki kekuasaan terhadap siswa lain yang lebih lemah dengan tujuan menyakiti orang
tersebut.
Berdasarkan UU Perlindungan Anak No.35 Tahun 2014 menyatakan bahwa Anak didalam
dan di lingkungan satuan pendidikan wajib mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan
fisik,psikis,kejahatan seksual dan kejahatan lainny,yang dilakukan oleh tenaga pendidik,tenaga
kependidikan,sesama peserta didik,dan atau pihak lain.
Adanya tindakan bullying disekolah tentunya merusak kenyamanan dilingkungan
sekolah.sebagi contoh praktik tindakan bullying disekolah seperti kasus perundungan yang
dialami siswa SD Negeri di kecaatan wirosari kabupaten Grobogan yang berinisial RS yang
mengalmi depresi berat akibat menjadi korbqn perundungan yang dilakukan oleh teman-
temannya..(kompas.com 22 juli 2022)
Menurut survei kemendikbud.pada bulan April 2022 yang dipaparkan oleh Menteri
Pendidkian dan Kebudayaan ,Nadim Makarim dimana survei tersebut melibatkan 260ribu
sekolah di Indonesia di level SD/Madrasah hingga SMA/SMK ada 6,5juta peserta didik dan 3,1
juta guru.Dari survei tersebut ada 24,4 % potensi perundungan atau bullying yang terjadi
dilingkungan sekolah.
Setiap tahunnya tindakan kekerasan bullying terus meningkat.Tahun 2021 KPAI mencatat ada
17 kasus yang melibatkan peserta didik dan pendidik yang terjadi disepanjang Tahun 2021.
(Retno Listyarti,2021:12
Berdasarkan kegiatan observasi yang dilakukan saat pembelajaran berlangsung di Kelas 2 SD
Muhammadiyah Kademangaran pada tanggal 22 Oktober 2022 didapatkan kejadian perlakuan
bullying yang dilakukan antar siswa,ada laporan siswa yang mengatakan bahwa ada temannya
yang menangis hingga muntah-muntah karena dipukul di bagian perut,bahkn tidak jarang
diantara meraka saling mengolok-olok hingga terkadang membuat minder dan sakit hati.
Melihat kasus diatas,kekerasan bullying berdampak serius terhadap proses belajar mengajar
siswa disekolah.Salah satu dampak dari tindakan bullying ini adalah siswa menjadi enggan
untuk bersekolah dan kadang tidak mau mengikuti pelajaran di jam pelajaran.Tidak hanya itu
saja,bahkan tidak jarang siswa ingin berhenti bersekolah karena sering diejek teman-temannya
dan terkadang dipukul.
Dengan adnya kejadian-kejadian tindakan bullying sudah semestinya mendapat perhatian dan
penanganan yang serius dari pihak-pihak terkai,terutama pihak sekolah sebagai lembaga formal
bidang pendidikan.
Vol 8 No 2, 1-4

Untuk meminimalisir terjadinya tindakan bullying disekolah,Guru PAI dan PABP dapat mendidik
siswa melalui Pendidikan Agama,sikap,dan karakter.Sehingga siswa mampu mengontrol untuk
tidk melakukan tindakan bullying.

2. Metode

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif
dengan metode deskriptif.

Menurut Moloeng (2017:6) Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian seperti
perilaku,persepsi,motivasi,tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa.

Maka dari itu penelitian ini akan menjelaskan mengenai upaya sekolah dalam mengatasi
perilaku bullying yang terjadi di lingkungan SD Muhammadiyah Kademangaran Tegal dan faktor-
faktor yang mempengaruhi upaya sekolah mengatasi bullying antar siswa SD Muhammadiyah
Kademangaran.

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 22 Oktober 2022 sampai tanggal 27 Oktober 2022
Tahun ajaran 2022/2023 di SD Muhammadiyah Kademangaran Tegal yang berlokasi di
Jl.Abdullah Rt/Rw:03/01 Desa kademangaran Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal,Jawa
Tengah.

Menurut Moloeng (2010:132) mendeskripsikan Subjek penelitian sebagai informan,yang


artinya orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi
tempat penelitian.Subyek dalam penelitian ini adalah pihak sekolah SD Muhammadiyah
Kademangaran dengan kategori sebagai berikut: 1) Kepala sekolah ,2) Guru BK,3) Guru PABP,4)
Guru bidang sikap dan karakter.Berdasarkan pengertian tersebut peneliti mendeskripsikan
subyek penelitiannya adalah kepala sekolah,guru kelas,dan guru PABP.

Menurut sugiyono (2010) Informan penelitian adalah narasumber yang merujuk pada
seseorang yang paham terkait dengan objek penelitian serta mampu memberikan penjabaran
penelitian yang diangkat.

Maka berdasarkan definisi informan tersebut,siswa menjadi informan dalam penelitian


ini.Untuk menentukan informan,peneliti menggunakan tehnik purposive sampling yaitu "teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (sugiyono,2016:85).Teknik purposive
sampling tersebut ditentukan dengan kriteria-kriteria sebagai berikut: 1) Siswa korban
bullying,2) Siswa pelaku bullying,3) Siswa saksi bullying.3) Guru kelas."
Vol 8 No 2, 1-4

Apabila ada perbedaan pendapat antara subyek dan informan,maka akan dilakukan
triangulasi data,yaitu menggali kebenaran informasi tertentu dengan menggunakan berbagai
sumber data.Triangulasi dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan penjqga keamanan
sekolah, petugas kebersihan sekolah,dan ibu kantin.Jika ada kesamaan pendapat antara subjek
dan informan ,maka data tersebut dianggap valid.

Untuk memperoleh data tehknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik wawancara,observasi,dan dokumentasi.Kemudian untuk teknik analisis
data dilakukan reduksi data terlebih dahulu dan kemudian peneliti menyajikan hasil data
reduksi dan terakhir dilakukan pengambilan kesimpulan.

3. Hasil dan Pembahasan

1.Upaya sekolah dalam mengatasi bullying yang terjadi di SD Muhammadiyah


Kademangaran Tegal

Dari penelitian ini maka didapat cara sekolah dalam mengatasi bullying di SD
Muhammadiyah Kademangaran yaitu sebagai berikut:

a). Mendeteksi sedini mungkin adanya perilaku bullying

Untuk smua tenaga pendidik diharapkan peka terhadap situasi dan kondisi yang terjadi
dilingkungan sekolah,supaya terhindari dari segala sesuatu yang mengakibatkan siswa merasa
tidak nyaman atau bahkan membahayakan para wiswa.Bertindak secara tegas dalam mengatasi
jika ada indikasi-indikasi perilaku bullying.

b).Mengadakan penyuluhan atau sosialisasi mengenai perilaku bullying

Seringkali terdengar berita-berita di media-media tentang perilaku bullying yang terjadi di


sekolah.Tidak jarang pula perilaku bullying terjadi karena kurangnya pemahaman dan
pengetahuan mengenai perilaku bullying,maka dari itu pihak sekolah perlu mengadakan
penyuluhan ataupun edukasi kepada smua warga sekolah mengenai perilaku bullying.Upaya ini
dilakukan supaya semua warga sekolah menjadi paham mengenai perilaku bullying sehingga
dapat meminimalisir terjdinya perilaku bullying tersebut.Upaya ini dapat dilakukan dengan cara
membuat poster tentang bullying dan menempelkannya di lingkungan sekolah.Selain itu juga
dapat diselipkan sosialisasi mengenai bullying disaat pembelajaran

c).Memberikan support atau dukungan kepada korban bullying

Biasanya korban bullying merasa takut,trauma,cemas maupun minder disaat berada


dilingkungan dimana dia pernah mendapat perlakuan bullying.Oleh sebab itu,korban bullying
Vol 8 No 2, 1-4

harus mendapat dukungan dari guru dan temqn-temannya,sehingga korban bullying merasa
aman dan nyaman kembali.Disamping itu pihak sekolah juga harus mengajak kerjasama dengan
orangtua siswa untuk membuat hidup korban bullying kembali normal.

d).Bertindak dan membuat peraturan yang tegas terhadap perilaku bullying

Untuk mengatasi perilaku bullying yang terjadi dilingkungan sekolah,maka pihak sekolah
perlu bertindak dan membuat peraturan yang tegas mengenai perilaku bullying.Hal ini
bertujuan untuk mencegah perilaku bullying terjadi kembali dan untuk memberikan efek jera
kepada pelaku bullying,sehingga tidak mengulangi perbuatan tersebut. Peraturan ini dapat
dimulai dari dalam kelas hingga lingkungan sekolah secara keseluruhan.

e). Memberikan contoh yang baik

Terjadinya perilaku bullying pada siswa dapat terjadi karena mencontoh orang-orang
disekelilingnya.Maka dari itu tenaga pendidik harus hati-hati dalam bertutur kata dan
bertindak.Dan menghindari memberi hukuman yang termasuk dalam kategori
pembullyan.Karena hql ini dapat dicontoh oleh para siswa.

f).Menganjurkan siswa supaya melawan perilaku bullying

Perlawanan tersebut terhadap perilaku bullying tidak harus dengan kekerasan atau
melakukan hal yang sama dengan pembullyannya.Siswa dapat segera melaporkan kepada guru
jika terjadi tindakan bullying diantara teman-temannya.Sehingga pihak sekolah dan guru bisa
dengan cepat mengambil tindakan untuk mengatasi tindakan bullying yang terjadi.

g).Tetap menerima dan memberi dukungan kepada pelaku bullying

Pihak sekolah dan Guru tetap memberi dukungan dan pengertian kepada pelaku bullying
supaya pelaku berhenti dan tidak mengulangi perbuatannya tersebut.Selain itu pihak sekolah
dan Guru juga harus memberitahu pelaku bahwa perbuatan tersebut tidak baik dan dapat
merugikan serta membahayakan teman-temannya.Serta mengajarkan pada mereka bersimpati
dan berempati dengan orang lain atau teman-temannya.

2) Hal-hal yang mempengaruhi upaya sekolah dalam mengatasi bullying di SD


Muhammadiyah Kademangaran Tegal

Berdasarkan data hasil yang dilakukan dengan taknik wawancara,terdapat berbagai


faktor yang mempengaruhi pihak sekolah dalam upaya mengatasi bullying di SD
Muhammadiyah Kademangaran,faktor-faktor tersebut meliputi : 1) Faktor sekolah, 2)faktor
teman sebaya,3) faktor keluarga 4) faktor media massa5) Faktor Guru PAI,6) sarana dan
prasarana.
Vol 8 No 2, 1-4

Berbagai faktor diatas merupakan faktor yang dapat mempengaruhi berjalannya upaya
sekolah dalam mengatasi bullying dilingkungan sekolah.Tanpa adanya faktor tersebut maka
pihak sekolah SD Muhammadiyah Kademangaran akan mengalami kesulitan dan terhambat
dalam mengatasi perilaku bullying yang terjadi.

Perlu adanya kerjasama antara pihak sekolah dengan keluarga serta pihak-pihak terkait
lainnya,sehingga tercipta lingkungan positif di SD Muhammadiyah Kademangaran.

4. Simpulan dan Saran

1.Kesimpulan

Hal-hal yang dapat simpulkan dari penelitian dan pembahasan ini adalah sebagai berikut:

a) Upaya SD Muhammadiyah Kademangaran dalam mengatasi bullying

1) Deteksi perilku bullying sejak Dini

2) memberikan sosialisasi terkait bullying

3) memberikan dukungan kepada korban

4) membuat peraturan tegas untuk tindakan bullying

5) memberikan contoh yang baik atau teladan yang baik

6) mengajarkan siswa melawan tindakan bullying

7) membantu pelaku menghentikan perilaku buruknya

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi upaya sekolah dalam mengatasi bullying yang terjadi di
SD Muhammadiyah Kademangaran.

Hal-hal yang berpengaruh terhadap sekolah dalam mengatasi bullying antar siswa di SD
Muhammadiyah Kademangaran yaitu sebagai berikut: 1) Faktor sekolah, 2)Faktor keluarga 3)
faktor teman sebaya4) Guru PAI 5) faktor media massa.6) sarana dan prasarana

2. Saran

a. untuk pihak SD Muhammadiyah Kademangaran Tegal


Vol 8 No 2, 1-4

Pihak sekolah di SD Muhammadiyah Kademangaran Tegal diharapkan dapat memberikan


pengawasan terhadap para siswa untuk mencegah terjadinya bullying dan memberikan edukasi
melalui pendidikan sikap dan karakter.Dan bekerjasama dengan orangtua siswa.

b.untuk siswa

Diwajibkan semua siswa dapat mematuhi peraturan-peraturan disekolah,saling


menghargai sesama siswa,dan segera melaporkan kepada guru jika ditemukan indikasi yang
mengacu pada tindakan bullying.

5. Daftar Pustaka

Listyarti,Retno.2021:12 Komisi Perlindungan Anak Indonesia: Kasus-kasus bullying yang terjadi


di indonesia

Notoatmodjo,soekidjo.2003.Pendidikan dan perilaku kesehatan.Rineka cipta.Jakarta.

Wicaksono,eko,mohammad,T 2019 studi tentang upaya mengatasi bullying antar siswa


disekolah.

Aku pintar.id,2006;26

silabus .web.id

Sugiyono,2017.Metode penelitian kuantitatif ,kualitatif dan R & D.Bandung: Alfabeta.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN


ANAK.(LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2002 NOMOR 109).

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM


PENDIDIKAN INDONESIA.

Detik.com.,T2021.Maraknya praktik bullying disekolah.

KEMENDIKBUD,2021.Survey peningkatan kasus bullying diIndonesia.

Moloeng,2010:132.Deskripsi subjek penelitian.

Ilmu psikologi,Psikologi.com.

Riadi,Muchlisin,2018:11.Kajian pustaka.com
Vol 8 No 2, 1-4

Olweus,D.2005.Bullying at school:what we know what we can do.oxford:Blackwell.

Anda mungkin juga menyukai