Article
UPAYA MENGATASI TINDAKAN BULLYING YANG
TERJADI DI SD MUHAMMADIYAH KADEMANGARAN
TEGAL
Mas'ul Yahdi Alin
Jakarta Muhammadiyah University (UMJ)
JL. K.H. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat, South Tangerang.
Email: yahdialin59@gmail.com
Iswan
University of Muhammadiyah Jakarta (UMJ)
JL. K.H. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat, South Tangerang.
Sochichus Zaiim
Universitas Islam Madinah (UIM)
1. Pendahuluan
Menurut Olweus(2005) "perilaku bullying adalah sebuah tindakan atau perilaku agresif
yang disengaja yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang secara berulang-ulang dari
waktu ke waktu terhadap korban yang tidak mampu mempertahankan dirinya dengan mudah
atau sebagai penyalahgunaan kekuasaan atau kekuatan secara sistematik."
Perilaku bullying yang terjadi di lingkungan sekolah disebabkan hal-hal sebagai berikut:
Salah dalam memilih teman dengan anak-anak yang. mempunyai masalah disekolahnya
akan menyebabkan seorang anak yang mengikutinya menjadi mengikiti jejaknya.
Kurangnya perhatian pihak sekolah terhadap perilaku bullying yang terjadi atau dilakukan
oleh para siswanya karena pihak sekolah menganggap hal itu adalah hal yang sepele dan hanya
becandaan diantara siswa.
Di zaman sekarang semua anak pastinya mengenal media sosial,bahkan tidak jarang
orangtua yang memberikan gadget kepada anak untuk dimiliki secara pribadi.Terdapat banyak
video dan kata-kata yang tidak baik dalam media tersebut,sehingga anak-anak dapat
menirukannya,dimana anak-anak masih berada fase transisi yang ingin mencoba banyak hal
yang dilihatnya.Ditambah kurangnya pengawasan dari orangtua,maka banyakkemungkinan
seorang anak untuk melakukan tindakan bullying.
Didikan orangtua yang salah kepada anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan
perilaku dan emosi seorang anak.Ada orangtua yang bersikap otoriter dimana seorang anak
harus menuruti apa kata orangtua,atau bahkan orangtua melakukan hukuman dengan
melakukan kekerasan fisik,sehingga menyebabkan seorang anak merasa berani melakukan hal
yang apa orangtua lakukan,karena merasa tindakannya itu benar.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku bulying
1) Faktor orang tua
Orangtua merupkan contoh untuk anak-anaknya,sehingga anak-anak akan meniru perilaku
mereka.Kepribadian anak terbentuk dalam keluarga,Oleh sebab itu keluarga termasuk faktor
penting dalam membentuk kepribadian anak hingga perkambangan anak seterusnya.
2) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan ada 2 yaitu lingkungan sekolah dan lingkungan yang disebabkan pergaulan
teman.
3) Faktor teman yang seumuran(sebaya)
Adanya teman seumuran dapat mempengaruhi adanya ide yang mengarah kepada perilaku
bullying dan menganggap bahwa tindakan bullying adalah hal atau sesuatu yang wajar,dimana
pada saatnya seorang anak berfikir untuk tidak melibatkan keluarganya.
4) Faktor sosial media
Vol 8 No 2, 1-4
Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi media sosial merupakan bagian dari
kehidupan yang dapat berpengaruh terhadap pola hidup seseorang.Dampak yg diberikan dari
media itu sendiri bisa menjadi hal yang bermanfaat maupun merugikan.
5) Faktor sekolah
Sekolah merupakan tempat atau lembagai formal untuk menimba ilmu bagi peserta didik.Situasi
dan suasana sekolah sangat berpengaruh untuk para peserta didik dalam menuntut ilmu.
Perilaku bullying itu sendiri dapat berbentuk:1) perilaku bullying secara fisik,yaitu penindasan
dilakukan di fisik,sehingga mudah di kenali korbannya.2) Non fisik yaitu penindasan yg
diungkapkan dengan bahasa atau cara bicara maupun gerak tubuh.
Perilaku bullying dapat terjadi dimana saja,tidak terkecuali di lingkungan SD Muhammadiyah
Kademngaran Tegal.Riauskina,Djuwita,dan Soesetio(2005) mendefinisikan school bullying
sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulng-ulang oleh seorang atau sekelompok siswa yang
memiliki kekuasaan terhadap siswa lain yang lebih lemah dengan tujuan menyakiti orang
tersebut.
Berdasarkan UU Perlindungan Anak No.35 Tahun 2014 menyatakan bahwa Anak didalam
dan di lingkungan satuan pendidikan wajib mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan
fisik,psikis,kejahatan seksual dan kejahatan lainny,yang dilakukan oleh tenaga pendidik,tenaga
kependidikan,sesama peserta didik,dan atau pihak lain.
Adanya tindakan bullying disekolah tentunya merusak kenyamanan dilingkungan
sekolah.sebagi contoh praktik tindakan bullying disekolah seperti kasus perundungan yang
dialami siswa SD Negeri di kecaatan wirosari kabupaten Grobogan yang berinisial RS yang
mengalmi depresi berat akibat menjadi korbqn perundungan yang dilakukan oleh teman-
temannya..(kompas.com 22 juli 2022)
Menurut survei kemendikbud.pada bulan April 2022 yang dipaparkan oleh Menteri
Pendidkian dan Kebudayaan ,Nadim Makarim dimana survei tersebut melibatkan 260ribu
sekolah di Indonesia di level SD/Madrasah hingga SMA/SMK ada 6,5juta peserta didik dan 3,1
juta guru.Dari survei tersebut ada 24,4 % potensi perundungan atau bullying yang terjadi
dilingkungan sekolah.
Setiap tahunnya tindakan kekerasan bullying terus meningkat.Tahun 2021 KPAI mencatat ada
17 kasus yang melibatkan peserta didik dan pendidik yang terjadi disepanjang Tahun 2021.
(Retno Listyarti,2021:12
Berdasarkan kegiatan observasi yang dilakukan saat pembelajaran berlangsung di Kelas 2 SD
Muhammadiyah Kademangaran pada tanggal 22 Oktober 2022 didapatkan kejadian perlakuan
bullying yang dilakukan antar siswa,ada laporan siswa yang mengatakan bahwa ada temannya
yang menangis hingga muntah-muntah karena dipukul di bagian perut,bahkn tidak jarang
diantara meraka saling mengolok-olok hingga terkadang membuat minder dan sakit hati.
Melihat kasus diatas,kekerasan bullying berdampak serius terhadap proses belajar mengajar
siswa disekolah.Salah satu dampak dari tindakan bullying ini adalah siswa menjadi enggan
untuk bersekolah dan kadang tidak mau mengikuti pelajaran di jam pelajaran.Tidak hanya itu
saja,bahkan tidak jarang siswa ingin berhenti bersekolah karena sering diejek teman-temannya
dan terkadang dipukul.
Dengan adnya kejadian-kejadian tindakan bullying sudah semestinya mendapat perhatian dan
penanganan yang serius dari pihak-pihak terkai,terutama pihak sekolah sebagai lembaga formal
bidang pendidikan.
Vol 8 No 2, 1-4
Untuk meminimalisir terjadinya tindakan bullying disekolah,Guru PAI dan PABP dapat mendidik
siswa melalui Pendidikan Agama,sikap,dan karakter.Sehingga siswa mampu mengontrol untuk
tidk melakukan tindakan bullying.
2. Metode
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif
dengan metode deskriptif.
Menurut Moloeng (2017:6) Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian seperti
perilaku,persepsi,motivasi,tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa.
Maka dari itu penelitian ini akan menjelaskan mengenai upaya sekolah dalam mengatasi
perilaku bullying yang terjadi di lingkungan SD Muhammadiyah Kademangaran Tegal dan faktor-
faktor yang mempengaruhi upaya sekolah mengatasi bullying antar siswa SD Muhammadiyah
Kademangaran.
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 22 Oktober 2022 sampai tanggal 27 Oktober 2022
Tahun ajaran 2022/2023 di SD Muhammadiyah Kademangaran Tegal yang berlokasi di
Jl.Abdullah Rt/Rw:03/01 Desa kademangaran Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal,Jawa
Tengah.
Menurut sugiyono (2010) Informan penelitian adalah narasumber yang merujuk pada
seseorang yang paham terkait dengan objek penelitian serta mampu memberikan penjabaran
penelitian yang diangkat.
Apabila ada perbedaan pendapat antara subyek dan informan,maka akan dilakukan
triangulasi data,yaitu menggali kebenaran informasi tertentu dengan menggunakan berbagai
sumber data.Triangulasi dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan penjqga keamanan
sekolah, petugas kebersihan sekolah,dan ibu kantin.Jika ada kesamaan pendapat antara subjek
dan informan ,maka data tersebut dianggap valid.
Untuk memperoleh data tehknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik wawancara,observasi,dan dokumentasi.Kemudian untuk teknik analisis
data dilakukan reduksi data terlebih dahulu dan kemudian peneliti menyajikan hasil data
reduksi dan terakhir dilakukan pengambilan kesimpulan.
Dari penelitian ini maka didapat cara sekolah dalam mengatasi bullying di SD
Muhammadiyah Kademangaran yaitu sebagai berikut:
Untuk smua tenaga pendidik diharapkan peka terhadap situasi dan kondisi yang terjadi
dilingkungan sekolah,supaya terhindari dari segala sesuatu yang mengakibatkan siswa merasa
tidak nyaman atau bahkan membahayakan para wiswa.Bertindak secara tegas dalam mengatasi
jika ada indikasi-indikasi perilaku bullying.
harus mendapat dukungan dari guru dan temqn-temannya,sehingga korban bullying merasa
aman dan nyaman kembali.Disamping itu pihak sekolah juga harus mengajak kerjasama dengan
orangtua siswa untuk membuat hidup korban bullying kembali normal.
Untuk mengatasi perilaku bullying yang terjadi dilingkungan sekolah,maka pihak sekolah
perlu bertindak dan membuat peraturan yang tegas mengenai perilaku bullying.Hal ini
bertujuan untuk mencegah perilaku bullying terjadi kembali dan untuk memberikan efek jera
kepada pelaku bullying,sehingga tidak mengulangi perbuatan tersebut. Peraturan ini dapat
dimulai dari dalam kelas hingga lingkungan sekolah secara keseluruhan.
Terjadinya perilaku bullying pada siswa dapat terjadi karena mencontoh orang-orang
disekelilingnya.Maka dari itu tenaga pendidik harus hati-hati dalam bertutur kata dan
bertindak.Dan menghindari memberi hukuman yang termasuk dalam kategori
pembullyan.Karena hql ini dapat dicontoh oleh para siswa.
Perlawanan tersebut terhadap perilaku bullying tidak harus dengan kekerasan atau
melakukan hal yang sama dengan pembullyannya.Siswa dapat segera melaporkan kepada guru
jika terjadi tindakan bullying diantara teman-temannya.Sehingga pihak sekolah dan guru bisa
dengan cepat mengambil tindakan untuk mengatasi tindakan bullying yang terjadi.
Pihak sekolah dan Guru tetap memberi dukungan dan pengertian kepada pelaku bullying
supaya pelaku berhenti dan tidak mengulangi perbuatannya tersebut.Selain itu pihak sekolah
dan Guru juga harus memberitahu pelaku bahwa perbuatan tersebut tidak baik dan dapat
merugikan serta membahayakan teman-temannya.Serta mengajarkan pada mereka bersimpati
dan berempati dengan orang lain atau teman-temannya.
Berbagai faktor diatas merupakan faktor yang dapat mempengaruhi berjalannya upaya
sekolah dalam mengatasi bullying dilingkungan sekolah.Tanpa adanya faktor tersebut maka
pihak sekolah SD Muhammadiyah Kademangaran akan mengalami kesulitan dan terhambat
dalam mengatasi perilaku bullying yang terjadi.
Perlu adanya kerjasama antara pihak sekolah dengan keluarga serta pihak-pihak terkait
lainnya,sehingga tercipta lingkungan positif di SD Muhammadiyah Kademangaran.
1.Kesimpulan
Hal-hal yang dapat simpulkan dari penelitian dan pembahasan ini adalah sebagai berikut:
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi upaya sekolah dalam mengatasi bullying yang terjadi di
SD Muhammadiyah Kademangaran.
Hal-hal yang berpengaruh terhadap sekolah dalam mengatasi bullying antar siswa di SD
Muhammadiyah Kademangaran yaitu sebagai berikut: 1) Faktor sekolah, 2)Faktor keluarga 3)
faktor teman sebaya4) Guru PAI 5) faktor media massa.6) sarana dan prasarana
2. Saran
b.untuk siswa
5. Daftar Pustaka
Aku pintar.id,2006;26
silabus .web.id
Ilmu psikologi,Psikologi.com.
Riadi,Muchlisin,2018:11.Kajian pustaka.com
Vol 8 No 2, 1-4