PERILAKU BULLYING
Muhammad Fadhil Mubarak, Stepanov Edo Pratama, Suci Nurpadilah, Brigita Dira Nafira, Ayu Thae
Kirana, Adinda Amelia Hidayat, Muhamad Fauzul Umami, Divia Dwi Cahya, Viony Dea Patricia, Iim
Halimatu Sa’diyah
Jl. Citra Raya Boulevard No.25/ 01, Panongan, Kec. Panongan, Kabupaten Tangerang, Banten – 15711
Stepanovedo22@student.esaunggul.ac.id
Abstrak
Semua manusia terlahir dengan anugerah kecerdasan yang membedakan manusia dengan makhluk
lainnya. Kecerdasan manusia ini perlu diarahkan agar dapat berfungsi dengan baik , cara
mengarahkannya yaitu dengan pendidikan. Pendidikan adalah upaya untuk mengembangkan sumber
daya manusia (SDM) melalui proses pembelajaran sikap, pengetahuan dan keterampilan. Proses
pembelajaran mengacu pada proses antara belajar dan mengajar telah mencapai kualifikasi yang
ditentukan. Kinerja kompetensi dapat dilihat pada hasil mendidik setiap siswa dengan hasil belajar ini
memiliki implikasi yang sangat besar untuk masa depan anak, yaitu dampak dari hasil belajar tersebut.
Masalah yang sering terjadi di dunia pendidikan adalah siswa yang merasa pintar, kaya dan memiliki
banyak teman, biasanya lebih sering mempermalukan dan memperbudak temannya yang memiliki
kekurangan. Hal tersebut bisa disebut bullying.
Dengan kata lain bullying adalah perilaku atau tindakan kekerasan yang dilakukan dengan tujuan
merendahkan secara fisik ataupun verbal oleh seseorang atau sekelompok yang merasa dirinya paling
berkuasa. Dalam hal ini, guru bimbingan konseling memiliki peran sebagai wadah bagi para siswa untuk
konsultasi demi mencegah kasus bullying.
Tujuan di jalani riset ini merupakan buat mengenali pemicu, akibat, tipe bullying yang terjalin di sekolah
sekolah, dan gimana kedudukan guru bimbingan konseling dalam menanggulangi bullying.
Abstract
All humans are born with the gift of intelligence that distinguishes humans from other creatures. This
human intelligence needs to be directed so that it can function properly, the way to direct it is by
education. Education is an effort to develop human resources (HR) through the process of learning
attitudes, knowledge and skills. The learning process refers to the process between learning and teaching
has reached the specified qualifications. Competency performance can be seen in the results of
educating each student with these learning outcomes having enormous implications for the child's
future, namely the impact of these learning outcomes.
The problem that often occurs in the world of education is that students who feel smart, rich and have
many friends, usually embarrass and enslave their friends who have deficiencies more often. This can
be called bullying.
In other words, bullying is behavior or acts of violence that are carried out with the aim of demeaning
physically or verbally by a person or group who feel they are the most powerful. In this case, the
counseling teacher has a role as a place for students to consult in order to prevent cases of bullying.
The purpose of this research is to find out the causes, consequences, types of bullying that occur in
schools, and how the role of guidance & counseling teachers in overcoming bullying.
sebab merasa terancam serta khawatir, bullying sekolah terjalin di SD Gebog Kudus
pengaruhi psikologi anak dalam Jawa Tengah, seseorang siswa berumur 8 tahun
perkembangannya, anak jadi tekanan mental yang masih kelas 4 SD dibully oleh sahabat
ringan, pastinya hendak mempengaruhi pada sekelasnya semenjak kelas 3. Saat ini korban
kanak mempunyai sedikit uraian tentang (KPAI) menerima pengaduan warga terpaut
pengangguran, sampai keadaan perumahan semacam guru serta murid selaku bahan
ataupun tempat tinggal yang tidak ramah anak. literatur yang bisa menyajikan informasi serta
diiringi dokumen pendukung yang jadi rujukan
Sekolah merupakan tempat dimana
berarti dalam kajian ini.
sumber energi manusia diharapkan buat
melanjutkan estafet pembangunan bangsa HASIL DAN PEMBAHASAN
hendak namun proses yang terjalin di dalamnya Sikap bullying di sekolah merupakan
malah mengaitkan siksaan serta kekerasan. Isu sikap kasar yang dicoba berulang- ulang oleh
bullying jadi menarik dengan terdapatnya seseorang ataupun sekelompok siswa yang
kekhawatiran di atas, sehingga butuh dicari mempunyai kekuasaan, terhadap siswa/ siswi
jalur keluar ataupun upaya buat mengatasinya. lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti
Berkaitan dengan upaya penangkalan bullying orang tersebut. Umumnya bullying dapat
dalam pembelajaran, ada kedudukan konselor mengenai murid yang wajar serta pasti saja
selaku salah satu pendidik sekolah. Sepanjang sangat berkemungkinan besar buat mengenai
ini pihak sekolah sudah berupaya berulang kali murid yang memiliki kebutuhan spesial
buat menghukum/ mendisiplinkan pelakon ataupun tidak wajar dari segi raga maupun
serta menghimbau orang tua buat tiba ke distabilitas.
sekolah buat penyembuhan bersama. Tetapi,
Upaya penangkalan merupakan sesuatu
pencapaian yang dicapai sepanjang ini belum
proses, metode, aksi menghindari ataupun aksi
optimal, sebab sikap serta perilaku pelakon
menahan supaya suatu perihal tidak terjalin.
bullying belum berganti.
Secara umum upaya preventif mengatasi
Dari latar balik tersebut, penulis bullying yang dapat dicoba dengan tetap
berupaya buat bekerja sama dengan guru memberikan sokongan pada anak korban, dan
tutorial konseling dalam menanggulangi aksi orang tua jadi panutan yang baik, mengenalkan
bullying pada anak disekolah. Serta secara pada anak pengetahuan terpaut bullying, apa
spesial, tujuan dari penilitian ini merupakan bahaya bullying, dan tata cara mengatasi
menghindari permasalahan bullying yang apabila memandang maupun merasakan
terjalin di area sekolah, membagikan data Mengenai tersebut.
tentang akibat bullying, membagikan data
Buat menanggulangi bullying butuh
tentang bentuk- bentuk bullying.
kerjasama segala masyarakat sekolah.
Berikut merupakan upaya penangkalan
bullying di sekolah:
Sosialisasi Pemahaman Perundungan Perihal ini pula membuat calon pelakon
pendukung bersumber pada norma - norma disimpulkan kalau, bullying merupakan aksi
kekurangan yang lebih lemah darinya. satu kunci buat para siswa yang hadapi aksi
bullying maupun yang melaksanakan bullying
Umumnya mereka melaksanakan
tersebut supaya dapat diberi bimbingan
bullying buat tingkatkan status serta
ataupun pengetahuan yang sepatutnya
popularitas di antara sahabat mereka.
bullying tidak terjalin di dalam area
Akibat bullying terhadap korban ialah pembelajaran ataupun dilingkungan keluarga
hadapi kesusahan diterima dalam pergaulan,
Saran
kesusahan dalam menjajaki pelajaran di
sekolah, gampang terbawa emosi, merasa Membuat kebijakan terpaut aksi
Mempunyai rasa yakin diri yang rendah, yang berakhir damai serta minimnya