Anda di halaman 1dari 35

MODUL

PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

MENJADI ASIK TANPA MENGUSIK


MODUL ADOPSI DARI SMP NEGERI 1 ABIANSEMAL

SMP NEGERI 7 SATU ATAP PANTAN KEMUNING


TIMANG GAJAH, BENER MERIAH
MENJADI ASIK TANPA MENGUSIK

Tema : Bhinneka Tunggal Ika


Topik : Pemanfataan Teknolohi dan Media Sosial dalam Mengatasi
Masalah Bullying (Perundungan) di Lingkungan Sekolah dan
Sekitar Guna Menciptakan Generasi Penerus Berkarakter
yang Mampu Menjaga Keutuhan Bhinneka Tunggal Ika
sebagai Nilai Luhur Bangsa Indonesia
Judul : “Menjadi Asik Tanpa Mengusik”
Sekolah : SMP Negeri 7 Satu Atap Pantan Kemuning
Fase :D
Alokasi Waktu :
Kelas :7
Jumlah Peserta Didik : 14 Siswa
Mata Pelajaran : Terintegrasi dengan beberapa mata pelajaran yaitu, BK,
PPKN, IPS, PAI, B.Indonesia, dan Informatika
Model Pembelajaran : Tatap Muka
Sarana/Prasarana : Perpustakaan, laptop, proyektor, artikel/berita media
cetak dan elektronik, ruang kelas dan lingkungan sekitar
TAHAP 1
PENDAHULUAN (LATAR BELAKANG, TUJUAN dan RELEVANSI)

A. Permasalahan yang ingin ditelaah


Dewasa ini, permasalahan yang dihadapi dunia Pendidikan di Indonesia
makin besar, pergersaran gaya hidup dalam diri pelajar di Indonesia menjadi
sebuah masalah yang sangat penting bagi dunia Pendidikan. Berbagai kasus yang
melibatkan remaja (sering disebut dengan kenalakaln remaja) mulai
mengkhawatirkan para orang tua. Persoalan ini pada dasarnya mnejadi sebuah
tanggung jawab utama untuk seluruh nagian dari pihak-pihak dalam sebuah
lembaga pendidikan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia Indonesia saat ini khususnya
remaha, dihadapkan pada problematika kemerosotan moral. Persoalan ini
seolah-olah melengkapi persoalan yang sebelumnya sudah ada, seperti kasus
bullying (perundungan).
Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan anak telah banyak
diterbitkan, namun dalam implementasinya di lapangan masih menunjukkan
adanya berbagai kekerasan yang menimpa pada anak antara lain adalah bullying.
Bullying (dalam Bahasa Indonesia dikenal sebagai “penindasan/risak”)
merupakan segala bentuk penidindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan
sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lenih kuat atau berkuasa
terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus-
menerus. Kasus bullying yang kerap terjadi dalam dunia Pendidikan di Indonesia
kian memprihatikan.
Bullying dapat dikelompokkan ke dalam 6 kategori:
1) Kontak fisik langsung
Tindakan memukul, mendorong, menggigit, menjabak, menendang,
mengunsi seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk
memeras dan merusak barang yang dimiliki orang lain.
2) Kontak verbal langsung
Tindakan mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu,
memberi panggilan nama (name-calling), sarkasme, merendahkan,
mencela/mengejek, mengintimidasi, emaki dan menyebarkan gossip
3) Perilaku non-verbal langsung
Tindakan melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspersi
muka yang merendahkan, mengejek atau mengancam; biasanya disertai oleh
bullying fisik atau verbal
4) Perilaku non-verbal tidak langsung
Tindakan mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga
menjadi, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng
yang berisi ejekan atau ancaman
5) Cyber Bullying
Tindakan menyakiti orang lain dengan saran media elektronik (rekaman
video intimidasi, pencemaran nama baik lewat media sosial)
6) Pelecehan Seksual
Kadang Tindakan pelecehan dikategorikan perilaku agresi fisik atau verbal
Dampak Bullying

Dampak dari bullying adalah sebagai berikut:


1. Dampak bagi korban
a. Depresi dan marah
b. Rendahnya tingkat kehadiran dan rendahnya prestasi akademik peserta
didik
c. Menurunnya skor tes kecerdasan (IQ) dan kemampuan analisis peserta
didik
2. Dampak bagi pelaku
a. Pelaku memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan harga diri yang
tinggi pula
b. Cenderung bersifat agresif dengan perilaku yang pro terhadap kekerasan
c. Tipikal orang berwatak keras, mudah marah dan impulsive
d. Toleransi yang rendah terhadap frustasi
e. Memiliki kebutuhan kuat untuk mendominasi orang lain dan kurang
berempati terhadap targetnya.
Dengan melakukan bullying, pelaku akan beranggapan bahwa mereka
memiliki kekuasaan terhadap keadaan. Jika dibiarkan terus-menerus tanpa
intervensi, perilaku bullying ini dapat menyebabkan terbentuknya perilaku
lain berupa kekerasan terhadap anak dan perilaku criminal lainnya
3. Dampak bagi peserta didik lain yang menyaksikan bullying
(bystanders)
Jika bullying dibiarkan tanpa tindak lanjut, para peserta didik lain yang
menjadi penonton dapat berasumsi jika bullying adalah perilaku yang dapat
diterima secara sosial. Dalam kondisi ini, beberapa peserta didik mungkin
akan bergabung dengan penindas karena takut menjadi sasaran berikutnya
dan beberapa lainnya mungkin hanya akan diam saja tanpa melakukan
apapun dan yang paling parah mereka merasa tidak perlu menghentikannya.

Konflik yang ditimbulkan akibat perilaku bullying di atas mulai


menimbulkan keresahan yang dapat memecah belah persaudaraan bahkan
persatuan dan kesatuan bangsa. Perilaku bullying tidak hanya terjadi di
lingkungan sekolah, namun juga terjadi melalui jejaring sosial. Banyak
permasalahan sosial yang terjadi di tengah masyarakat kita karena kurangnya
kesadaran beretika dalam menggunakan jejaring sosial. Beberapa permasalahan
yang timbul adalah sebagai berikut:

a. Perubahan pada kepercayaan (belief), nilai (value) dan sikap


(attitude)
b. Perubahan psikologis dan gangguan privacy (hoax/berita bohong,
cyberhate (ujaran kebencian) dan cyber bullying (perundungan dunia
maya)
c. Kebebasan berekspresi tanpa mengindahkan norma sosial dan
hukum serta memecah belah persatuan bangsa yang berbhinnekan
tunggal ika
Melihat banyaknya kasus bullying yang terjadi, maka melalui modul ini
diharapkan mampu mengembangkan karakter peserta didik dalam menjaga
keutuhan bangsa Indonesia yang berbhinneka tunggal ika
Dengan memanfaatkan teknologi ataupun media sosial dapat
menciptakan generasi penerus yang berkarakter Profil Pelajar Pancasila dalam
mengatasi malasah bullying (perundungan) yang terjadi di lingkungan sekolah
dan sekitar sehingga kami mengangkat permasalahan tersebut dengan
mengambil judul yang menarik pada moduk ini “Menjadi Asik Tanpa Mengusik”
yang nantinya melalui proyek yang dikerjakan oleh peserta didik, dapat
mencegah serta mengurangi perilaku bullying di sekolah maupun di lingkungan
sekitar peserta didik. Peserta didik dapat menerima perbedaan, saling
menghargai, melakukan kegiatan positif tanpa mengusik orang lain dengan
perilaku bullying.

B. Relevansi Modul Proyek dengan Sekolah


Komitmen pengakuan dan perlindungan terhadap ha katas anak telah
dijamin dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Psaal 28B ayat (2) menyatakan bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan
dan diskriminasi.
Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan anak telah banyak
diterbitkan, namun dalam implementasinya di lapangan masih menunjukkan
adanya berbagai kekerasan yang emnimpa pada anak, antara lain adalah
bullying.
Kasus bullying yang kerap terjadi dalam dunia Pendidikan di Indonesia
kian memprihatinkan. Hasil kajian Konsorsium Nasional Pengembangan Sekolah
Karakter tahun 2014 menyebutkan hampir setiap sekolah di Indonesia ada kasus
bullying, meski hanya bullying verbal dan psikologis/mental. Kasus-kasus senior
menggencet junior terus bermunculan. Statistic kasus pengaduan anak di sector
Pendidikan dari Januari 2011 hingga Agustus 2014 tergambar sbb: Tahun 2011
terdapat 61 kasus, tahun 2012 terdapat 130 kasus, tahun 2013 terdapat 91 kasus
dan tahun 2014 terdapat 87 kasus.
Dalam UU No. 23 tahun 2022 pasal 54 tentang perlindungan anak
menyatakan bahwa anak di dalam dan di lingkungan sekolah wajib dilindungi
dari Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh guru, pengelola sekolah atau
teman-temannya di dalam sekolah yang bersangkutan atau Lembaga Pendidikan
lainnya. Meskipun dalam undang-undang sudah tertera seperti itu tapi masih
saja banyak kasus di Sekolah.
Berdasarkan kutipan di atas, maka kasus di atas dapat dikategorikan
sebagai salah satu penyebab terpecah belahnya bangsa. Kasus-kasus yang sudah
terjadi sering dilakukan oleh anak-anak, remaja bahkan dewasa.
Hal ini mengunggah kami untuk memunculkan topik teknologi dan
media sosial dalam mengatasi masalah bullying (perundungan) di lingkungan
sekolah dan sekitar guna menciptkan generasi penerus berkarakter yang mampu
menjaga keutuhan bhinneka tunggal ika sebagai nilai luhur Bangsa Indonesia.
Dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial yang ada, peserta didik
diharapkan mampu menghasilkan proyek yang bernilai positif dalam mencegah
Tindakan bullying, baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan sekitar.
Pembentukan karakter/tingkah laku individu ke arah yang lebih baik
melalui interaksi dengan lingkungan sekitar dan pemahaman terhadap bullying,
salah satunya adalah mengajarkan cara yang santun dan beretika dalam
pergaulan.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SEBELUM MEMULAI PROYEK

SEKOLAH
1. Sekolah perlu menyadari bahwa sebagai tempat menyatukan berbagai sudut
pandang, pola piker, dan tradisi masalah bullying adalah hal yang harus dicegah.
Oleh karena itu, seluruh warga sekolah perlu dibekali dengan keterampilan
mengelola etika dan perilaku baik.
2. Penanganan masalah bullying secara positif perlu menjadi budaya di sekolah
agar terbentik hubungan yang sehat antar warganya. Oleh karenanya,
keterampilan mencegah terjadinya bullying harus terus diasah meski proyek ini
telah berakhir.

GURU
1. Guru perlu menyadari bahwa masalah bullying dapat mengancam setiap pihak
yang terlibat, baik anak-anak yang di-bully, anak-anak yang mem-bully, anak-
anak yang menyaksikan bullying, bahkan sekolah dengan isu bullying secara
keseluruhan. Bullying dapat membawa pengaruh buruk terhadap kesehatan fisik
maupun mental anak. Pada kasus yang berat, bullying dapat menjadi pemicu
Tindakan yang fatal seperti bunuh diri dsb. Tindakan pencegahan bullying
adalah bagian dari proses membelajarkan anak untuk dapat menerima
perbedaan dan kesempatan untuk mengubah perilaku bullying menjadi perilaku
yang bisa menghargai dan menghormati perbedaan yang ada.
2. Sebagai teladan bagi anak-anak, guru perlu mengembangkan keterampilan
manajemen pembentukan karakter, pengelolaan emosi dan komunikasi efektif.

TAHAPAN PROYEK “MENJADI ASIK TANPA MENGUSIK”

1. Pengenalan (Feel)
 Menelusuri masalah melalui tayangan video kasus bullying
 Melalui bermain peran menjadi asik tanpa mengusik
2. Pemeteaan Masalah (Imagine)
 Observasi kasus yang terjadi di lingkungan sekolah
 Konsep permasalahan bullying, dampak dan pencegahannya
 Diskusi hasil observasi
3. Aksi (Do)
 Merencanakan pelaksanaan penugasan proyek yang akan dikerjakan oleh
peserta didik
 Memberikan penugasan proyek kepada peserta didik sesuai judul dan
memberikan kebebasan membuat proyek berdasarkan minat mereka
sesuai tema dan judul yang diberikan
4. Evaluasi dan Refleksi (Share)
 Pameran dan Refleksi karya peserta didik
 Menyusun laporan proyek
DIMENSI, ELEMEN DAN SUB ELEMEN, SERTA PENCAPAIAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA FASE D

DIMENSI ELEMEN SUB-ELEMEN CAPAIAN


Beriman dan Akhlak kepada Mengutamakan  Mengutamakan
Bertaqwa Manusia persamaan persamaan dan
Kepada Tuhan dengan orang mneghargai
yang Maha Esa lain dan perbedaan sebagai
dan Berakhlak menghargai alat pemersatu dalam
Mulia orang lain pergaulan untuk
mengatasi masalah
bullying
 Memahami perasaan
orang lain dengan
sikap saling
menghormati dan
menghargai
 Bersifat welas asih
terhadap orang lain
yang mengalami
perundungan
Berkebhinekaa Berkeadilan Sosial Aktif Mengidentifikasi dan
n Global membangun menyampaikan dampak
masyarakat yang ditimbulkan dari
yang inklusif, perilaku bullying dan
adil dan upaya pencegahannya
berkelanjutan
Kreatif Memiliki keluwesan Menghasilkan
berpikir dalam karya/gagasan dalam
mencari alternatif mengatasi masalah
solusi permasalahan bullying
gagasan

ALUR PELAKSANAAN SETIAP KEGIATAN

Setiap kegiatan dalam proyek ini dijalankan dengan empat langkah yang merupakan
konsep Experienyal Learning, yaitu sebagai berikut:

1. Aktivitas
Memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik dengan tema yang
diangkat agar anak bisa berpikir kritias dan empati
2. Refleksi
Proses menggali makna dari aktivitas yang telah dilakukan
3. Konsep
Mengikat makna jadi poin-poin pembelajaran
4. Aplikasi
Menerapkan inti pembelajaran pada kehidupan nyata.

KEGIATAN 1
MENELUSURI MASALAH MELALUI TAYANGAN VIDEO KASUS BULLYING

Waktu :
Alat dan Bahan : Video terkait kasus bullying, modul proyek, HP, Laptop, LCD
Persiapan :
 Guru menyiapkan video terkait masalah bullying
(https://youtu.be/ovJnRqxDRAM)
 Guru menyiapkan lembar kerja dan menganalisis jawaban
peserta didik

AKTIVITAS 1. Guru memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengerjakan


proyek secara mandiri atau berkelompok
2. Guru mengajak peserta didik untuk berkumpul bersama kelompoknya
(jika memilih secara berkelompok) dan yang memilih secara mandiri
3. Guru menugaskan peserta didik untuk mengamati tayangan video
tentang permasalahan bullying
4. Guru meminta peserta didik mendiskusikan isi video tersebut
5. Setelah mendiskusikan video tersebut, peserta didik mengisi lembar
kerja hasil diskusi
REFLEKSI 1. Peserta didik dan guru mendiskusikan jawaban dari pertanyaan berikut
ini:
a. Apa yang kalian amati dari penayangan video tersebut?
b. Apa dampak bagi korban?
c. Apa dampak bagi pelaku?
d. Apa dampak bagi yang menyaksikan kasus tersebut?
e. Jika kamu terlibat di dalamnya, apa yang kamu lakukan?
f. Apakah kasus tersebut sering terjadi disekitarmu?
g. Apa yang mungkin terjadi jika kasus ini menjamur ke seluruh
Indonesia?
h. Jika hal ini terus berulang, apa yang akan dialami pihak yang terlibat?
i. Hal sederhana apa yang bisa kalian lakukan untuk mencegah
terjaidnya kasus tersebut?
KONSEP 1. Guru menanyakan hal-hal yang peserta didik dapatkan setelah menonton
video
2. peserta didik dan guru menyimpulkan bersama pengertian bullying,
faktor penyebab, dampak yang ditimbulkan dan cara pencegahannya
APLIKASI 1. Guru menugaskan peserta didik untuk menulis jurnal harian tentang
masalah bullyinh. Dalam jurnalnya, peserta didik menuliskan hal-hal
berikut:
a. Kasus bullying yang pernah mereka alami ataupun yang pernah
terjadi di lingkungan sekitar mereka
b. Faktor-faktor penyebabnya
c. Dampakanya
d. Cara pencegahan dan penyelesaian masalah
e. Rencana penyelesaian.pencegahan masalah baru dan meminimalisir
dampak negative dari masalah tersebut
KEGIATAN 1
MENULUSURI MASALAH MELALUI TAYANGAN VIDEO KASUS BULLYING

Kelompok :
Nama Anggota :

Laporan Hasil Menulusuri Kasus dalam Tayangan Video

Judul Video :

Poin Penting Dalam Tayangan Video:

Deskripsi Video

Kesimpulan
KEGIATAN 2
BERMAIN PERAN MENJADI ASIK TANPA MENGUSIK

Waktu :
Alat dan Bahan : Laptop, Proyektor, Kertas, Alat Tulis
Persiapan :
 Menentukan topik pembahasan pembelajaran
 Menentukan peserta didik yang akan melakukan
permainan peran dan peserta didik yang akan menjadi
pengamat
 Menjelaskan mengenai Teknik pembelajaran bermain
peran
 Memperharikan permainan peran dan mencatat jika
diperlukan
 Antara peserta didik yang memerankan dan peserta didik
yang mengamati berdiskusi dan memberikan pendapatnya
mengenai permainan peran tersebut
 Lakukan pengulangan jika diperlukan
 Evaluasi

AKTIVITAS 1. Pemanasan: guru memperkenalkan suatu permasalahan kepada peserta


didik dan menggambarkannya dengan jelas
2. Memilih pastisipan (pemain): guru dan peserta didik membahas karakter
masing-masing pemain dan menentukan siapa yang akan memainkannya
3. Menyiapkan pengamat: guru menunjuk peserta didik menjadi pengamat
yang terlibat aktif dalam bermain peran
4. Menata kelas: guru mendiskusikan dengan peserta didik di mana dan
bagaimana peran akan dimainkan
5. Memainkan peran: melakukan permainan peran yang dilakukan secara
spontan
6. Diskusi dan evaluasi: guru dan peserta didik mendiskusikan permainan
tadi dan melakukan evaluasi terhadap peran yang dilakukan
7. Memainkan peran ulang: dalam permainan peran ulang diharapkan para
pemain peran dapat melakukannya dengan lebih baik
8. Diskusi dan evaluasi kedua: pembahasan dan diskusi kedua lebih
diarahkan pada realitas
9. Berbagi pengalaman dan kesimpulan: peserta didik diajak untuk berbagi
pengalaman dengan pemain peran yang lain kemudian dilanjutkan
dengan penarikan kesimpulan
REFLEKSI 1. Peserta didik dan guru mendiskusikan jawaban dari pertanyaan berikut
ini:
a. Apa yang kalian amati dari bermain peran yang dilakukan teman-
teman kalian?
b. Apakah yang kamu rasakan jika menjadi korban?
c. Apa yang kamu rasakan jika kamu berperan menjadi pelaku?
d. Apa yang kamu rasakan ketika kamu menyaksikan kasus tersebut?
e. Bagaimana tanggapanmu terhadap permasalahan tersebut?
f. Dalam kehidupan nyata, apakah kamu pernah melihat kejadian
tersebut?
g. Bagaimana kejadiannya?
KONSEP 1. Peserta didik dan guru berdiskusi tentang hubungan bermain peran
tersebut dengan masalah “Menjadi Asik Tanpa Mengusik”
2. Peserta didik dan guru berdiskusi tentang dampak dari perilaku bullying
yang dibiarkan berlarut-larut
APLIKASI 1. Guru menugaskan peserta didik untuk menulis jurnal harian tentang
masalah bullyinh. Dalam jurnalnya, peserta didik menuliskan hal-hal
berikut:
a. Perilaku bullying yang pernah dialami/dilihat/didengar yang tidak
dikelola dengan baik hingga menimbulkan kekerasan
b. Hal-hal yang ingin diubah dalam diri untuk dapat mengelola emosi
dan perilaku dengan lenih baik agar tercipta suasana yang
mengasyikkan dalam pergaulan tanpa harus mengusik orang lain
KEGIATAN 3
OBSERVASI KASUS BULLYING YANG TERJADI DI LINGKUNGAN SEKOLAH/SEKITAR

Waktu :
Alat dan Bahan : Lembar Observasi, Modul dan Jurnal Proyek
Persiapan :
 Peserta didik menyiapkan lembar observasi juga alat
dokumentasi

AKTIVITAS 1. Guru menayangkan video pencegahan perilaku bullying dengan


melakukan kegiatan postifif mengasikkan tanpa harus mengusik pada
link https://youtu.be/fb-Ma5Cwlds
2. Peserta didik dan guru mendiskusikan isi video tersebut
3. Peserta didik dan guru merangkum apa saja yang yang tergolong
perilaku bullying dan cara penegahannya berdasarkan penayangan video
tersebut
4. Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan pengamatan perilaku
bullying di lingkungan sekolah/sekitar dan mencatat peristiwa tersebut
pada lembar observasi yang sudah disiapkan
5. Peserta didik dan guru menyimpulkan hasil diskusi isi video yang sudah
ditayangkan dan mengaitkannya dengan hasil pengamatan yang sudah
dilakukan
REFLEKSI Setelah menyaksikan tayangan video dan melakukan pengamatan di
lapangan, peserta didik dan guru berdiskusi menggunakan beberapa
pertanyaan berikut:
a. Apakah kamu pernah menjadi korban, pelaku, atau melihat perilaku
bullying?
b. Apa penyebab perilaku bullying sering terjadi?
c. Kapan saja perilaku bullying dapat terjadi?
d. Dimana saja perilaku bullying dapat terjadi?
e. Siapa saja yang bisa mengalami perilaku bullying?
f. Bagaimana cara pencegahan dan cara mengatasi perilaku bullying?
KONSEP 1. Guru mengulas kembali hasil refleksi peserta didik berdasarkan ibservasi
yang sudah dilakukan
2. Peserta didik dan guru mendiskusikan kembali tentang tempat, orang,
waktu dan situasi yang memungkinkan timbul perilaku bullying
3. Jika belum diutarakan, guru bisa menyampaikan bahwa perilaku bullying
dapat terjadi di mana saja, kapan saja dan pada siapa saja
4. Peserta didik berdiskusi untuk membuat kuesioner tentang waktu dan
tempat, frekuensi, penyebab, dampak dan penyelesaian terhadap kasusu
bullying yang pernah dialami
APLIKASI 1. Peserta didik menyebarkan kuisioner dari teman lainnya dengan kelas
yang berbeda, keluarga dan tetangga sekitar
2. Peserta didik mengolah data yang didapatkan
LEMBAR OBSERVASI
Kelompok :
Nama Anggota :

Amatilah lingkungan sekitar sekolahmu apakah ada terjadi peristiwa bullying dalam
waktu seminggu ini? Jika ada tuliskan peristiwa tersebut pada tabel di bawah ini!

Tabel Peristiwa Bullying yang diamati

No Peristiwa Bullying Hari/Tanggal Terjadi Lokasi Terjadi

LEMBAR RESPONDEN
Hari/tanggal :
Lokasi :
Nama Responden :

Pertanyaan

1. Apakah Anda pernah menjadi korban, pelaku atau melihat perilaku bullying?

2. Menurut Anda, apa saja penyebab perilaku bullying sering terjadi?

3. Di mana saja perilaku bullying dapat terjadi?

4. Menurut Anda, Bagaimana cara pencegahan dan cara mengatasi perilaku


bullying?

KEGIATAN 4
KONSEP PERMASALAHAN BULLYING, DAMPAK DAN PENCEGAHANNYA
Waktu :
Alat dan Bahan : Lembar Kerja Kotak Mind Map, Lembar Survei, Modul dan Jurnal
Kegiatan, Laptop, Proyektor
Persiapan :
 Guru menyiapkan lembar survei, modul dan jurnal
kegiatan
 Menyiapkan alat dan bahan untuk persiapan membuat
konsep dari permasalahan yang dihadapi, dampak dan
pencegahannya

AKTIVITAS 1. Pembelajaran diawali dengan oemanasan melalui teka-teki yang


diberikan guru kepada peserta didik terkait pembelajaran bertema
bhinneka tunggal ika
2. Peserta didik dirangsang dengan pertanyaan-pertanyaan pemantik
terkait konsep bullying
3. Peserta didik menuliskan ke dalam kotak mind map konsep yang
dipelajari, dampak dan pencegahannya
REFLEKSI Setelah menyimak dan membaca mandiri hasil survei di pertemuan
sebelumnya, peserta didik akan merefleksi dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut:
a. Apa faktor yang paling sering menyebabkan terjadinya kasus
bullying?
b. Bagaimana cara mencegah/mengatasi terjadinya kasus tersebut?
c. Menurutmu apakah selama ini penanganan kasus bullying sudah
baik?
d. Jika belum, bagaimana seharusnya?
e. Tindakan apa saja yang bisa dilakukan untuk mengurangi terjadinya
kasus bullying?
KONSEP 1. Peserta didik dan guru berdiskusi tentang sikap-sikap yang ditunjukkan
responden dalam menghadapi perilaku bullying
2. Guru menjelaskan konsep bullying berdasarkan tayangan video yang di
berikan “Menjadi Asik Tanpa Mengusik”
3. Guru menyampaikan kasus bullying dapat terjadi di mana saja, kapan
saja dan terhadap siapa saja
4. Kita perlu mengatasi perilaku bullying dengan berbagai cara Tindakan
pencegahan
APLIKASI 1. Peserta didik menceritakan kasus bullying yang pernah dihadapi
2. Peserta didik menguraikan bagaimana cara peserta didik menghadapi
perilaku bullying dan dampak yang dialami peserta didik ketika
mendapatkan perilaku bullying dari orang lain

TEKA-TEKI
Silahkan kalian pilih kata yang tepat sesuai dengan pernyataan yang diberikan!

1. Meski banyak perbedaan yang dimiliki, tapi kita adalah satu (Bhineka Tunggal

Ika)

2. Ajaran Mahatma Gandhi yang melarang menyakiti dan menggunakan kekerasan

(Ahimsa)

3. Orang yang mengambil barang orang lain dengan paksa dan menggunakan

kekerasan (Rampok)

4. tindakan menyakiti orang lain dengan sarana media elektronik (Cyber Bullying)

5. mengalami berbagai macam gangguan Kesehatan seperti gangguan Kesehatan

mental

6. yang dilakukan atau dialami oleh seseorang dengan adanya kontak fisik antara

pelaku dan korban prundungan (Bullying Fisik)

7. penghinaan, ejekan (Bullying Verbal)

8. memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan

(Kreatif)

Kreatif Dampak Bullying

Cyber Bullying Bullying Verbal

Himsa Bullying Fisik

Bhinneka
Rampok
Tunggal Ika

Ahimsa
MIND MAP BULLYING

PERILAKU BULLYING

DAMPAK
KEGIATAN 5
DIKSUSI HASIL OBSERVASI LINGKUNGAN SEKOLAH/SEKITAR

Waktu :
Alat dan Bahan : Modul proyek, hasil observasi peserta didik
Persiapan :
 Guru menyiapkan modul proyek
 Guru menyiapkan ruangan diskusi

AKTIVITAS 1. Peserta didik menuliskan cerita pribadi dalam mengahadapi


permasalahan kasus bullying hasil pengamatan dan menghubungkannya
dengan tayangan video yang sudah diberikan serta pengalaman yang
pernah dihadapi
2. Peserta didik memilih pasangan untuk bertukar dan saling menanggapi
cerita yang dialami
REFLEKSI 1. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membagi
pemikiran dan pendapatnya setelah bertukar cerita dengan temannya
2. Guru meminta peserta didik menuliskan pertanyaan atau tanggapaan
terhadap kasusu yang dialami temannya tentang sebab, dampak yang
ditimbulkan akibat perilaku bullying yang dialami peserta didik
3. Guru meminta peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan hari ini
KONSEP 1. Guru menuliskan poin-poin besar yang didapatkan dari hasil diskusi
2. Peserta didik dan guru mengkhususkan poin-poin dari hasil diskusi
3. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menuangkan
ide dan pemikirannya terhadap bagaimana cara menghadapi kasus
bullying di sekolah
APLIKASI 1. Guru menugaskan peserta didik membuat satu kasus bullying yang
pernah terjadi
2. Guru menugaskan peserta didik membuat dampak yang terjadi akibat
perilaku bullying
3. Guru menugaskan peserta didik membuat cara mencegah kasus bullying
dan penanganannya
KEGIATAN 6
MERENCANAKAN PELAKSAAN PENUGASAN PROYEK YANG AKAN DIKERJAKAN
OLEH PESERTA DIDIK

Waktu :
Alat dan Bahan : Modul proyek
Persiapan :
 Guru menyiapkan modul proyek, alat tulis persiapan
perencanaan proyek yang akan dikerjakan oleh peserta
didik

AKTIVITAS 1. Peserta didik bersama kelompoknya melakukan refleksi diri terhadap


tugas proyek yang akan dilakukan
2. Bersama kelompoknya, peserta didik menyiapkan alat dan bahan sesuai
proyek yang direncanakan
3. Peserta didik menyusun rencana jurnal kegiatan
REFLEKSI Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menuangkan ide
karyanya
KONSEP Guru menuliskan ide karya masing-masing kelompok yang akan digarap
APLIKASI Peserta didik menyusun garis besar ide karya berdasarkan judul “Menjadi
Asik Tanpa Mengusik”
KEGIATAN 7
MEMBERIKAN PENUGASAN PROYEK KEPADA PESERTA DIDIK SESUAI JUDUL DAN
MEMBERIKAN KEBEBASAN MEMBUAT PROYEK BERDASARKAN MINAT MEREKA

Waktu :
Alat dan Bahan : Modul proyek, jadwal kegiatan
Persiapan :
 Guru menyiapkan modul proyek, alat tulis persiapan
perencanaan proyek yang akan dikerjakan oleh peserta
didik
 Guru mempersiapkan jadwal kegiatan

AKTIVITAS 1. Guru menanyakan peserta didik bagaimana rasanya dalam


mempersiapkan diri melakukan aksi nyata
2. Peserta didik bersama guru menyiapkan kelompok
3. Antar kelompok diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman
REFLEKSI 1. Guru menanyakan kepada peserta didik tentang kesanggupan peserta
didik dalam membuat proyek yang bertemakan Bhinneka Tunggal Ika
dengan judul “Menjadi Asik Tanpa Mengusik”
2. Guru meminta peserta didik menuliskan ide-ide dari setiap kelompok
yang akan dijadikan proyek
3. Guru meminta peserta didik menuliskan hal-hal yang perlu dipersiapkan
dalam pembuatan proyek mereka
KONSEP 1. Guru membahas contoh pencegahan dan penanggulangan kasus bullying
2. Guru membuat daftar pertanyaan yang akan diisi bersama peserta didik
3. Guru membuat blanko jurnal yang akan diisi peserta didik selama
mereka berproyek
4. Guru membuat blanko lembar control kondisi sekolah terkait bullying
sebelum dan sesudah proyek
APLIKASI 1. Guru membagikan daftar pertanyaan yang akan diisi oleh peserta didik
2. Peserta didik bersama kelompoknya berdiskusi melengkapi daftar
pertanyaan
3. Setiap kelompok menjalankan proyek sesuai Langkah-langkah yang
direncanakan
4. setiap kelompok menuliskan kegiatan yang dilakukan ke dalam jurnal
yang telah diberikan
5. setiap kelompok menuliskan kondisi sebelum dan sesudah berproyek
6. kelompok merefleksikan tentang keberhasilan proyek yang telah mereka
jalankan
DAFTAR PERTANYAAN’
1. Apa masalah bullying yang ingin kelompok selesaikan/kurangi intensitasnya
sesuai?

2. Menagapa masalah bullying ini penting untuk diselesaikan/kurangi


intensitasnya?

3. Bagaimana kelompokmu akan menyelesaikan/mengurangi intensitasnya?

4. Bagaimana mengajak warga sekolah untuk melakukan upaya pencegahan


maupun penyelesaian masalah bullying

5. Apa saja alat dan bahan yang kamu butuhkan dalam pembuatan proyek
kelompokmu?
JURNAL KEGIATAN SELAMA PEMBUATAN PROYEK
Anggota yang
No Hari/Tanggal Kegiatan Keterangan
Bertugas

Apa hasil yang diharapkan dari proyek yang sudah dikerjakan?


Kelompok :
Nama Anggota :
Judul Proyek : __________________________________________________________________________

Lembar Kontrol
Lakukan pengamatan sebelum proyek dilaksanakan dan sesudah proyek dilaksanakan!
Kondisi Sebelum:

Kondisi Sesudah:
KEGIATAN 8
PAMERAN DAN REFLESI KARYA PESERTA DIDIK

Waktu :
Alat dan Bahan : Modul proyek, jadwal kegiatan
Persiapan :
 Guru menyiapkan lokasi pameran
 Guru mempersiapkan jadwal kegiatan pameran dan
refleksi karya peserta didik

JURNAL REFLEKSI PROYEK


Kelompok :
Nama Anggota :

Hal membanggakan dari proyek ini:

Tantangan yang dihadapi Cara menyelesaikan tantangan

Keterampilan baru yang didapat Hal yang bisa dilakukan lebih baik

Pertanyaan baru yang muncul seusai proyek


KEGIATAN 9
MENYUSUN LAPORAN PROYEK DAN SHARE PRODUK HASIL PROYEK

Waktu :
Alat dan Bahan : Kertas double folio untuk membuat laporan proyek
Persiapan :
 Guru menyiapkan ruangan kelas yang membuat peserya
didik lebih leluasa dalam membuat laporan bersama
kelompoknya
 Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat laporan
terkait proyek yang sudah dibuat
 Guru mengarahkan peserta didik untuk membagikan hasil
proyek melalui media sosial yang mereka miliki

TEMPLATE LAPORAN PROYEK


Lembar 1

Silahkan kamu sisipkan gambar proyekmu di sini, kemudian kamu ceritakan dengan
singkat ulasan proyek yang sudah dibuat
Lembar 2

Silahkan kamu sisipkan dokumntasi saat pengenalan (feel), kemudian ceritakan


bagaimana perilaku bullying terjadi, dampak dan penyelesaian kasus bullying yang
terjadi
Lembar 3

Silahkan kamu sisipkan dokumentasi saat pemetaan masalah, kemudian tuliskan ide-
idemu dalam menyelesaikan kasus bullying yang terjadi di sekitarmu
Lembar 4

Silahkan kamu sisipkan dokumntasi saat pembuatan proyek (aksi/do) kemudian


tuliskan hal-hal positif yang diperoleh saat membuat proyek
Lembar 5

Silahkan kamu sisipkan dokumentasi hasil akhir proyek (evaluasi/refleksi) kemudian


ceritakan bagaimana kamu menjalankan proyekmu
ASESSMENT SUMATIF
Asessment ini dilaksanakan dengan mengukur dirinya sendiri seputar pemahaman dan
pengalaman berkaitan dengan materi proyek ini (Self Observation)

Cek list Harapanmu YA TIDAK

Memahami apa itu bullying dan mengetahui penyebab


terjadinya bullying

Memahami apa itu bullying dan mengetahui penyebab


terjadinya bullying

Mampu mengaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari


bagaimana kita bisa “Asik Tanpa Mengusik”

Mampu memberikan solusi terbaik untuk mencegah


menjamurnya perilaku bullying dalam kehidupan sehari-hari

Mampu membuat proyek yang memberi pengaruh pada orang


lain tentang pemahaman menjadi “Asik Tanpa Mengusik”
RUBRIK PROYEK
Penilaian Proyek :
Mata Pelajaran :
Nama Proyek :
Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota :

No Aspek* Skor (1-3)**


Perencanaan
1 a. Persiapan
b. Tahapan pembuatan rancangan proyek
Proses pembuatan
2 a. Persiapan alat dan bahan
b. Teknik pembuatan
Hasil Produk
3 a. Keberfungsian
b. Estetika
Laporan Proyek
4 a. Performance
b. Presentasi/Penguasaan
Total Skor
Deskripsi:

Catatan:
* Aspek yang dinilai disesuaikan dengan kondisi peserta didik/sekolah
** Skor yang diberikan peserta didik disesuaikan dengan ketepatan dan kelengkapan
proyek/produk/jawaban
KETERANGAN PENILAIAN UNTUK MASING-MASING ASPEK
Skor
Aspek Kategori Penskoran
1 2 3
Perencanaan a. Tahap persiapan Observasi sudah dilakukan Observasi sudah Observasi sudah
namun belum sepenuhnya dilakukan, sebagian dilakukan, sepenuhnya
ditulis pada lembar observasi sudah ditulis pada sudah ditulis pada lembar
lembar observasi observasi dengan lengkap
b. Proses pembuatan Rancangan yang dibuat Rancangan yang dibuat Rancngan yang dibuat
rancangan proyek kurang sesuai dengan sebagian sudah sesuai sesuai dengan
permasalahan dan tujuan dengan permasalahan permasalahan dan tujuan
proyek dan tujuan proyek proyek
Proses a. Persiapan alat dan Tidak menyiapkan alat dan Menyiapkan sebagian Menyiapkan seluruh alat
Pembuatan bahan bahan sebagian/sepenuhnya alat dan bahan dan bahan
b. Teknik pembuatan Teknik pembuatan yang Teknik pembuatan yang Teknik pembuatan yang
digunakan kurang sesuai digunakan belum digunakan sesuai
sepenuhnya sesuai
Hasil Produk a. Keberfungsian Hasil karya kurang Hasil karya bermanfaat Hasil karya bermanfaat
bermanfaat karena belum belum sepenuhnya sudah sepenuhnya sesuai
sesuai dengan tujuan sesuai dengan tujuan dengan tujuan
b. Estetika Masih kurang dalam Sebagian sudah Menampilkan nilai seni
menampilkan nilai estetika menampilkan nilai kesesuaian proyek
kesesuaian proyek terhadap estetika kesesuaian terhadap judul dengan
judul proyek terhadap judul baik
Laporan Proyek a. Performance/ Penampilan saat presentasi Penampilan saat Penampilan saat
penampilan kurang rapi presentasi cukup rapi presentasi sudah rapi
b. Presentasi/ Kurang menguasai materi Cukup menguasai Menguasai materi
Penguasaan presentasi materi presentasi presentasi
Skor diberikan:
Skor 1 : Kurang
Skor 2 : Cukup
Skor 3 : Baik
Deskripsi merupakan ulasan/catatan guru terhadap proyek peserta didik
Contoh: Dalam bentik karya, perencanaan baik sekali, namun dari segi hasi dan estetika masih memerlukan bimbingan lebih
lanjut.

Perhitungan Nilai :

Jumlah Skor
Nilai= × 100
30

Guru/Penilai

_______________________________________
RUBRIK KESESUAIAN TERHADAP DIMENSI, ELEMEN dan SUBELEMEN

Penilaian Kesesuaian Dimensi, Elemen, dan Sub Elemen


Mata Pelajaran :
Nama Proyek :
Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota :

No Elemen/Sub Elemen Kategori


1 Mengutamakan persamaan dengan orang lain dan menghargai perbedaan

2 Aktif membangun masyarakat yang inklusif, adil dan berkelanjutan

3 Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan gagasan


Deskripsi

DESKRIPSI
Kategori
Dimensi Sub Elemen Berkembang Sesuai
Berkembang Sangat Berkembang
Harapan
Beriman bertaqwa Sub elemen: Mengidentifikasi Mengenal perspektif dan Mengidentifikasi hal
kepada tuhan yang maha Mengutamakan kesamaan dengan orang emosi/perasaan dari yang menjadi
esa dan berakhlak mulia persamaan dengan lain sebagai perekat sudut pandang orang permasalahan bersama,
orang lain dan hubungan sosial dan atau kelompok lain yang memberikan alternatif
menghargai perbedaan mewujudkannya dalam tidak pernah dijumpai solusi untuk
aktivitas kelompok. atau dikenalnya. menjembatani
Mulai mengenal Mengutamakan perbedaan dengan
berbagai kemungkinan persamaan dan mengutamakan
interpretasi dan cara menghargai perbedaan kemanusiaan
pandang yang berbeda sebagai alat pemersatu
ketika dihadapkan dalam keadaan konflik
dengan dilema atau perdebatan.
Berkebhinekaan Global Sub Elemen: Membandingkan Mengidentifikasi Berinisiatif melakukan
Aktif membangun beberapa tindakan dan masalah yang ada di suatu tindakan
masyarakat yang praktik perbaikan lingku sekitarnya sebagai berdasarkan identifikasi
inklusif, adil dan an sekolah yang inklusif, akibat dari pilihan yang masalah untuk
berkelanjutan adil, dan berkelanjutan, dilakukan oleh manusia, mempromosikan
dengan serta dampak masalah keadilan, keamanan
mempertimbangkan tersebut terhadap sistem ekonomi, menopang
dampaknya secara ekonomi, sosial dan ekologi dan demokrasi
jangka panjang terhadap lingkungan, serta sambil menghindari
manusia, alam dan mencari solusi yang kerugian jangka panjang
masyarakat memperhatikan prinsip- terhadap manusia, alam
prinsip keadilan ataupun masyarakat.
terhadap manusia, alam,
dan masyarakat
Kreatif Sub Elemen: Berupaya mencari solusi Menghasilkan solusi Bereksperimen dengan
Memiliki keluwesan alternatif saat alternatif dengan berbagai pilihan secara
berpikir dalam mencari pendekatan yang mengadaptasi berbagai kreatif untuk
alternatif solusi diambil tidak berhasil gagasan dan umpan memodifikasi gagasan
permasalahan gagasan berdasarkan identifikasi balik untuk menghadapi sesuai dengan
terhadap situasi situasi dan perubahan situasi.
permasalahan
PETA KETERHUBUNGAN ANTARA SUB ELEMEN DAN KEGIATAN
Target Pencapaian di Akhir Kegiatan
Dimensi Sub-Elemen Elemen
Fase D (SMP) Terkait
Beriman bertaqwa Mengutamakan Akhlak pada Manusia Mengutamakan persamaan dan 1,2,3,5,7
kepada tuhan yang maha persamaan dengan menghargai perbedaan sebagai
esa dan berakhlak mulia orang lain dan alat pemersatu dalam pergaulan
menghargai perbedaan untuk mengatasi masalah
bullying
Berkebhinekaan Global Aktif membangun Berkeadilan Sosial Mengidentifikasi dan 1,3,4,7,8,9
masyarakat yang menyampaikan dampak yang
inklusif, adil dan ditimbulkan dari perilaku
berkelanjutan bullying dan upaya
pencegahannya
Kreatif - Memiliki keluwesan Menghasilkan karya/gagasan 6,7,8,9
berpikir dalam mencari dalam mengatasi masalah
alternatif solusi bullying
permasalahan gagasan

Anda mungkin juga menyukai