Anda di halaman 1dari 49

MODUL PROYEK

PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

MENJADI ASYIK TANPA MENGUSIK

SMP NEGERI 1 ABIANSEMAL


BIODATA PENULIS

1. NI MADE ABDI CAHYANI, S.T.,S.PD 2. IDA AYU PUTU SATIAWATI, S.PD.,M.PD.

ALAMAT : Br.Dinas Karang Boma, Pecatu ALAMAT : Br. Selat, Abiansemal-Badung,


Kuta Selatan-Badung, Prov. Bali Prov. Bali

INSTANSI : SMP NEGERI 1 ABIANSEMAL INSTANSI : SMP NEGERI 1 ABIANSEMAL


MODUL PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Tema : Bhinneka Tunggal Ika
Topik : Pemanfaatan Teknologi dan Media Sosial dalam Mengatasi Masalah
Bullying (Perundungan) di Lingkungan Sekolah dan Sekitar Guna
Menciptakan Generasi Penerus Berkarakter yang Mampu Menjaga Keutuhan
Bhinneka Tunggal Ika sebagai Nilai Luhur Bangsa Indonesia.
Judul : “Menjadi Asyik Tanpa Mengusik”
Sekolah : SMP NEGERI 1 ABIANSEMAL
Fase :D
Alokasi Waktu : 40 JP
Kelas/Jumlah Peserta didik : ………./………..
Mata Pelajaran : Terintegrasi dengan beragam mata pelajaran terkait, terutama Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia, PPKn, Agama dan Budi Pekerti, Matematika,
Informatika, dan Bimbingan Konseling (BK)
Model Pembelajaran : Tatap Muka
Sarana/Prasarana : Perpustakaan, internet/media sosial, komputer/laptop, HP, artikel/berita
media cetak dan elektronik, ruang kelas, dan lingkungan sekitar.
Penyusun : Ni Made Abdi Cahyani, S.T.,S.Pd. dan Ida Ayu Putu Satiawati, S.Pd.,M.Pd.
Tahun Disusun : 2022
TAHAP 1
PENDAHULUAN (LATAR BELAKANG, TUJUAN, DAN RELEVANSI)
A. PERMASALAHAN YANG INGIN DITELAAH
Dewasa ini, permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia makin besar,
pergeseran gaya hidup dalam diri pelajar di Indonesia menjadi sebuah masalah yang sangat
penting bagi dunia pendidikan. Berbagai kasus yang melibatkan remaja (sering disebut
dengan kenakalan remaja) mulai mengkhawatirkan para orang tua. Persoalan ini pada
dasarnya menjadi sebuah tanggung jawab utama untuk seluruh bagian dari pihak-pihak
dalam sebuah lembaga pendidikan. Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia Indonesia saat ini,
khususnya remaja, dihadapkan pada problema kemerosotan moral. Persoalan ini seolah-olah
melengkapi persoalan yang sebelumnya sudah ada, seperti kasus bullying (perundungan).
Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan anak telah banyak diterbitkan, namun
dalam implementasinya di lapangan masih menunjukkan adanya berbagai kekerasan yang
menimpa pada anak antara lain adalah bullying. Bullying (dalam bahasa Indonesia dikenal
sebagai “penindasan/risak”) merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang
dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau
berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus
menerus. Kasus bullying yang kerap terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia kian
memprihatinkan.
Bullying dapat dikelompokkan ke dalam 6 kategori:

✔ Kontak fisik langsung


Tindakan memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam
ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk memeras dan merusak barang yang dimiliki orang
lain.
✔ Kontak verbal langsung
Tindakan mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi panggilan nama
(name-calling), sarkasme, merendahkan (putdowns), mencela/mengejek, mengintimidasi, memaki,
menyebarkan gosip.
✔ Perilaku non-verbal langsung
Tindakan melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka yang
merendahkan, mengejek, atau mengancam; biasanya disertai oleh bullying fisik atau verbal.
✔ Perilaku non-verbal tidak langsung
Tindakan mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja
mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng.
✔ Cyber Bullying
Tindakan menyakiti orang lain dengan sarana media elektronik (rekaman video intimidasi,
pencemaran nama baik lewat media sosial)
✔ Pelecehan seksual
Kadang tindakan pelecehan dikategorikan perilaku agresi fisik atau verbal.
Dampak Bullying
Dampak dari bullying adalah sebagai berikut.
1. Dampak bagi korban:
a. depresi dan marah,
b. rendahnya tingkat kehadiran dan rendahnya prestasi akademik peserta didik,
c. menurunnya skor tes kecerdasan (IQ) dan kemampuan analisis peserta didik.
2. Dampak bagi pelaku
a. pelaku memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan harga diri yang tinggi pula,
b. cenderung bersifat agresif dengan perilaku yang pro terhadap kekerasan,
c. tipikal orang berwatak keras, mudah marah dan impulsif,
d. toleransi yang rendah terhadap frustasi,
e. memiliki kebutuhan kuat untuk mendominasi orang lain dan kurang berempati terhadap
targetnya.
Dengan melakukan bullying, pelaku akan beranggapan bahwa mereka memiliki kekuasaan
terhadap keadaan. Jika dibiarkan terus menerus tanpa intervensi, perilaku bullying ini dapat
menyebabkan terbentuknya perilaku lain berupa kekerasan terhadap anak dan perilaku kriminal
lainnya.
3. Dampak bagi peserta didik lain yang menyaksikan bullying (bystanders)
Jika bullying dibiarkan tanpa tindak lanjut, para peserta didik lain yang menjadi penonton dapat
berasumsi bahwa bullying adalah perilaku yang diterima secara sosial. Dalam kondisi ini,
beberapa peserta didik mungkin akan bergabung dengan penindas karena takut menjadi
sasaran berikutnya dan beberapa lainnya mungkin hanya akan diam saja tanpa melakukan
apapun dan yang paling parah mereka merasa tidak perlu menghentikannya.
Konflik yang ditimbulkan akibat perilaku bullying di atas mulai menimbulkan keresahan yang
dapat memecah belah persaudaraan bahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Perilaku bullying,
tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah, namun juga terjadi melalui jejaring sosial. Banyak
permasalahan sosial yang terjadi di tengah masyarakat kita karena kurangnya kesadaran beretika
dalam menggunakan jejaring sosial. Beberapa permasalahan yang timbul adalah sebagai berikut.

1. Perubahan pada kepercayaan (belief), nilai (value), dan sikap (attitude)


2. Perubahan psikologis dan gangguan privacy(hoax /berita bohong, cyberhate/ujaran
kebencian dan cyber-bullying/perundungan dunia maya)
3. Kebebasan berekspresi tanpa mengindahkan norma sosial dan hukum serta memecah
belah persatuan bangsa yang berbhineka tunggal ika.

Melihat banyaknya kasus bullying yang terjadi, maka melalui modul ini diharapkan mampu
mengembangkan karakter peserta didik dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia yang
berbhinneka tunggal ika.

Dengan memanfaatkan teknologi ataupun media sosial dapat menciptakan generasi penerus
yang berkarakter Profil Pelajar Pancasila dalam mengatasi masalah bullying (perundungan) yang
terjadi di lingkungan sekolah dan sekitar sehingga kami mengangkat permasalahan tersebut
dengan mengambil judul yang menarik pada modul ini “Menjadi Asyik tanpa Mengusik” yang
nantinya melalui proyek yang dikerjakan oleh peserta didik, dapat mencegah serta mengurangi
perilaku bullying di sekolah maupun di lingkungan sekitar peserta didik. Peserta didik dapat
menerima perbedaan, saling menghargai, melakukan kegiatan posistif tanpa mengusik orang lain
dengan perilaku bullying.
B. RELEVANSI MODUL PROYEK DENGAN SEKOLAH
Komitmen pengakuan dan perlindungan terhadap hak atas anak telah dijamin dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28B ayat (2)
menyatakan bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan anak telah banyak diterbitkan,
namun dalam implementasinya di lapangan masih menunjukkan adanya berbagai
kekerasan yang menimpa pada anak, antara lain adalah bullying.
Kasus bullying yang kerap terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia kian
memprihatinkan. Hasil kajian Konsorsium Nasional Pengembangan Sekolah Karakter
tahun 2014 menyebutkan hampir setiap sekolah di Indonesia ada kasus bullying, meski
hanya bullying verbal dan psikologis/mental. Kasus-kasus senior menggencet junior terus
bermunculan. Statistik kasus pengaduan anak di sektor pendidikan dari Januari 2011
hingga Agustus 2014 tergambar sbb: Tahun 2011 terdapat 61, tahun 2012 terdapat 130
kasus, tahun 2013 terdapat 91 kasus, tahun 2014 terdapat 87 kasus.
Dalam UU No. 23 tahun 2002 pasal 54 tentang perlindungan anak menyatakan
bahwa anak di dalam dan di lingkungan sekolah wajib dilindungi dari tindakan kekerasan
yang dilakukan oleh guru, pengelola sekolah atau teman-temannya di dalam sekolah
yang bersangkutan, atau lembaga pendidikan lainnya. Meskipun dalam undang-undang
sudah tertera seperti itu tapi masih saja banyak kasus di sekolah.
Berdasarkan kutipan di atas, maka kasus di atas dapat dikategorikan sebagai
salah satu penyebab terpecah belahnya bangsa. Kasus-kasus yang sudah terjadi
sering dilakukan oleh anak-anak, remaja bahkan dewasa.
Hal ini menggugah kami untuk memunculkan topik pemanfaatan teknologi
dan media sosial dalam mengatasi masalah bullying (perundungan) di lingkungan
sekolah dan sekitar guna menciptakan generasi penerus berkarakter yang mampu
menjaga keutuhan bhinneka tunggal ika sebagai nilai luhur Bangsa Indonesia.
Dengan memanfaatkan media sosial dan teknologi yang ada, peserta didik
diharapkan mampu menghasilkan proyek yang bernilai positif dalam mencegah
tindakan bullying, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan sekitar.
Pembentukan karakter/tingkah laku individu ke arah yang lebih baik melalui
interaksi dengan lingkungan sekitar dan pemahaman terhadap bullying, salah
satunya adalah mengajarkan cara yang santun dan beretika dalam pergaulan.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
SEBELUM MEMULAI PROYEK
SEKOLAH

1. Sekolah perlu menyadari bahwa sebagai tempat menyatukan berbagai sudut pandang, pola pikir,
dan tradisi, masalah bullying adalah hal yang harus dicegah. Oleh karenanya, seluruh warga
sekolah perlu dibekali dengan keterampilan mengelola etika dan perilaku yang baik.
2. Penanganan masalah bullying secara positif perlu menjadi budaya di sekolah agar terbentuk
hubungan yang sehat antarwarganya. Oleh karenanya, keterampilan mencegah terjadinya bullying
harus terus diasah meski proyek ini telah berakhir.

GURU
1. Guru perlu menyadari bahwa masalah bullying dapat mengancam setiap pihak yang terlibat, baik
anak-anak yang di-bully, anak-anak yang mem-bully, anak-anak yang menyaksikan bullying, bahkan
sekolah dengan isu bullying secara keseluruhan. Bullying dapat membawa pengaruh buruk terhadap
kesehatan fisik maupun mental anak. Pada kasus yang berat, bullying dapat menjadi pemicu tindakan
yang fatal, seperti bunuh diri dan sebagainya. Tindakan pencegahan bullying adalah bagian dari
proses membelajarkan anak untuk dapat menerima perbedaan dan kesempatan untuk mengubah
perilaku bullying menjadi perilaku yang bisa menghargai dan menghormati perbedaan yang ada.
2. Sebagai teladan bagi anak-anak, guru perlu mengembangkan keterampilan manajemen
pembentukan karakter, pengelolaan emosi, dan komunikasi efektif.
01
1. Pengenalan (Feel) 3. Aksi (Do)
✔ Menelusuri masalah melalui TAHAPAN ✔ Merencanakan pelaksanaan 02
penugasan proyek yang akan
tayangan video kasus bullying (4
JP)
PROYEK dikerjakan oleh peserta didik (4 JP)
✔ Melalui bermain peran menjadi ✔ Memberikan penugasan proyek 03
MENJADI kepada peserta didik sesuai judul
asyik tanpa mengusik (2 JP)
ASYIK dan memberikan kebebasan
membuat proyek berdasarkan minat
04
TANPA mereka sesuai tema dan judul yang
diberikan (10 JP)
2. Pemetaan Masalah MENGUSIK
(Imagine) 05
4. Evaluasi dan Refleksi
✔ Observasi kasus yang terjadi di (Share)
lingkungan sekolah (4 JP) 06
✔ Konsep dari permasalahan ✔ Pameran dan Refleksi karya peserta
bullying, dampak dan didik (6 JP)
pencegahannya (2 JP) ✔ Menyusun laporan proyek (4 JP)
✔ Diskusi hasil observasi (4 JP)
DIMENSI, ELEMEN, DAN SUB ELEMEN, DAN CAPAIAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
FASE D

DIMENSI ELEMEN SUB ELEMEN CAPAIAN

BERIMAN BERTAKWA Akhlak pada Manusia Mengutamakan - Mengutamakan persamaan dan menghargai
KEPADA TUHAN YANG persamaan dengan perbedaan sebagai alat pemersatu dalam
MAHA ESA DAN orang lain dan pergaulan untuk mengatasi masalah bullying
BERAHLAK MULIA menghargai - Memahami perasaan orang lain dengan
perbedaan sikap saling menghormati dan menghargai
- Bersifat welas asih terhadap orang lain yang
mengalami perundungan.

BERKEBHINEKAAN Berkeadilan Sosial Aktif membangun Mengidentifikasi dan menyampaikan dampak


GLOBAL masyarakat yang yang ditimbulkan dari perilaku bullying dan upaya
inklusif, adil, dan pencegahannya
berkelanjutan
KREATIF Memiliki keluwesan Menghasilkan karya/gagasan dalam mengatasi
berpikir dalam mencari masalah bullying.
alternatif solusi
permasalahan gagasan
ALUR PELAKSANAAN SETIAP KEGIATAN 01

Setiap kegiatan dalam proyek ini dijalankan dengan 02


empat langkah (ARKA) yang merupakan konsep
Experiential Learning, yaitu sebagai berikut. 03

04
1. Aktivitas 3. Konsep
Memberikan pengalaman langsung kepada Mengikat makna jadi poin-poin
peserta didik dengan tema yang diangkat 05
agar anak bisa berpikir kritis dan empati. pembelajaran

06
2. Refleksi 4. Aplikasi
Proses menggali makna dari Menerapkan inti pembelajaran
aktivitas yang telah dilakukan pada kehidupan nyata
01
01 02
KEGIATAN 1 03
MENELUSURI MASALAH MELALUI TAYANGAN
VIDEO KASUS BULLYING
04

05
Waktu : 4JP
Alat dan Bahan : Video terkait kasus bullying, modul proyek, HP, Laptop, LCD 06
Persiapan :
✔ Guru menyiapkan video terkait masalah bullying
(https://youtu.be/ovJnRqxDRAM).
✔ Guru menyiapkan platform belajar online untuk pengumpulan tugas.
✔ Guru menyiapkan lembar kerja dan menganalisis jawaban peserta didik.
AKTIVITAS 1. Guru memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengerjakan proyek (mandiri/kelompok)
2. Guru mengajak peserta didik untuk berkumpul bersama kelompoknya (jika memilih proyek secara berkelompok)
dan yang memilih secara mandiri. Untuk kelas daring, guru membuat breakout room atau grup whatsapp.
3. Guru menugaskan peserta didik untuk mengamati tayangan video tentang permasalahan bullying
4. Guru meminta peserta didik mendiskusikan isi video tersebut.
5. Setelah mendiskusikan video tersebut, peserta didik mengisi lembar kerja hasil diskusi.

REFLEKSI 1. Peserta didik dan guru mendiskusikan jawaban dari pertanyaan berikut.
• Apa yang kalian amati dari penayangan video tersebut ?
• Apa dampak bagi korban ?
• Apa dampak bagi pelaku ?
• Apa dampak bagi yang menyaksikan kasus tersebut ?
• Jika kamu terlibat di dalamnya, apa yang kamu lakukan ?
• Apakah kasus tersebut sering terjadi di sekitarmu ?
• Apa yang mungkin terjadi jika kasus ini menjamur ke seluruh Indonesia ?
• Jika hal ini terus berulang, apa yang akan dialami pihak yang terlibat ?
• Hal sederhana apa yang bisa kalian lakukan untuk mencegah terjadinya kasus tersebut?

KONSEP • Guru menanyakan hal-hal yang peserta didik dapatkan setelah menonton video
• Peserta didik dan guru menyimpulkan bersama pengertian bullying, faktor penyebab, dampak yang ditimbulkan, dan
cara pencegahannya.

APLIKASI • Guru menugaskan peserta didik untuk menulis jurnal harian tentang masalah bullying. Dalam jurnalnya, peserta didik
menuliskan hal-hal berikut :
• Kasus bullying yang pernah mereka alami ataupun yang pernah terjadi di lingkungan sekitar mereka.
• Faktor-faktor penyebabnya
• Dampaknya
• Cara pencegahan dan penyelesaian masalah
• Rencana penyelesaian/pencegahan masalah baru dan meminimalisir dampak negatif dari masalah tersebut.
KEGIATAN 1
MENELUSURI MASALAH MELALUI TAYANGAN VIDEO KASUS BULLYING

Laporan Hasil Menelusuri Kasus dalam


Tayangan Video
Judul Video :
Tanggal Tayang :
Poin Penting Dalam Tayangan Video :
……………………………………………
……………………………………….
……………………………………………
……………………………………….
Deskripsi Video :
……………………………………………
………………………………………...
……………………………………………
………………………………………...
Kesimpulan :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
02 01

KEGIATAN 2 02

BERMAIN PERAN 03
MENJADI ASYIK TANPA MENGUSIK
04
Waktu : 2JP
Alat dan Bahan : Laptop, LCD, Kertas, Alat Tulis
Persiapan : 05
✔ menentukan topik pembahasan pembelajaran,
✔ menentukan peserta didik yang akan melakukan permainan peran dan peserta didik yang akan menjadi
pengamat, 06
✔ menjelaskan mengenai teknik pembelajaran bermain peran,
✔ memperhatikan permainan peran dan mencatat jika diperlukan,
✔ antara peserta didik yang memerankan dan peserta didik yang mengamati berdiskusi dan memberikan
pendapatnya mengenai permainan peran tersebut,
✔ lakukan pengulangan jika diperlukan,
✔ evaluasi.
AKTIVITAS 1. Pemanasan: guru memperkenalkan suatu permasalahan kepada peserta didik dan
menggambarkannya dengan jelas
2. Memilih partisipan (pemain): guru dan peserta didik membahas karakter dari masing-masing
pemain dan menentukan siapa yang akan memainkannya.
3. Menyiapkan pengamat: guru menunjuk peserta didik menjadi pengamat yang terlibat aktif
dalam bermain peran
4. Menata kelas: guru mendiskusikan dengan peserta didik di mana dan bagaimana peran akan
dimainkan
5. Memainkan peran: melakukan permainan peran yang dilakukan secara spontan.
6. Diskusi dan evaluasi: guru dan peserta didik mendiskusikan permainan tadi dan melakukan
evaluasi terhadap peran yang dilakukan.
7. Memainkan peran ulang: dalam permainan peran ulang diharapkan para pemain peran dapat
melakukannya dengan lebih baik.
8. Diskusi dan evaluasi kedua: pembahasan dan diskusi kedua lebih diarahkan pada realitas.
9. Berbagi pengalaman dan kesimpulan: peserta didik diajak untuk berbagi pengalaman dengan
pemain peran yang lain kemudian dilanjutkan dengan penarikan kesimpulan.

REFLEKSI 1. Peserta didik dan guru mendiskusikan jawaban dari pertanyaan berikut :
• Apa yang kalian amati dari bermain peran yang dilakukan oleh teman-teman kalian?
• Apakah yang kamu rasakan jika menjadi korban?
• Apa yang kamu rasakan jika berperan sebagai bagi pelaku?
• Apa yang kamu rasakan ketika menyaksikan kasus tersebut?
• Bagaimana tanggapanmu terhadap permasalahan tersebut?
• Dalam kehidupan nyata, apakah kamu pernah melihat kejadian tersebut?
• Bagaimana kejadiannya?
Lanjutan

KONSEP 1. Peserta didik dan guru berdiskusi tentang hubungan bermain peran
tersebut dengan masalah Menjadi Asyik Tanpa Mengusik.
2. Peserta didik dan guru berdiskusi tentang dampak dari perilaku bullying
yang dibiarkan berlarut-larut.

APLIKASI Guru menugaskan peserta didik untuk menulis jurnal harian tentang masalah
bagaimana kita bisa menjadi asyik tanpa kita mengusik orang lain. Dalam jurnal
refleksi, peserta didik menuliskan hal-hal berikut :
1. Perilaku bullying yang pernah dialami/dilihat/didengar yang tidak dikelola
dengan baik hingga menimbulkan kekerasan.
2. Hal-hal yang ingin diubah dalam diri untuk dapat mengelola emosi dan
perilaku dengan lebih baik agar tercipta suasana yang mengasyikkan dalam
pergaulan tanpa harus mengusik orang lain.
03 01

02

KEGIATAN 3 03

OBSERVASI KASUS BULLYING YANG TERJADI DI 04


LINGKUNGAN SEKOLAH/ SEKITAR
05

06

Waktu : 4JP
Alat dan Bahan : Lembar observasi, modul dan jurnal proyek
Persiapan : Peserta didik menyiapkan lembar observasi juga alat dokumentasi
AKTIVITAS 1. Guru menayangkan video pencegahan perilaku bullying dengan melakukan kegiatan positif
mengasyikkan tanpa harus mengusik pada link https://youtu.be/fb-Ma5CwIds (pada menit ke
11.28 – selesai).
2. Peserta didik dan guru mendiskusikan isi video tersebut
3. Peserta didik dan guru merangkum apa saja yang tergolong perilaku bullying dan cara
pencegahannya berdasarkan penayangan video tersebut
4. Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan pengamatan perilaku bullying di lingkungan
sekolah/sekitar dan mencatat peristiwa tersebut pada lembar observasi yang sudah disiapkan
5. Peserta didik dan guru menyimpulkan hasil diskusi isi video yang sudah ditayangkan dan
mengaitkannya dengan hasil pengamatan yang sudah dilakukan.

REFLEKSI Setelah menyaksikan tayangan video dan melakukan pengamatan di lapangan, peserta didik dan
guru berdiskusi menggunakan beberapa pertanyaan berikut :
• Apakah kamu pernah menjadi korban, pelaku, atau melihat prilaku bullying ?
• Apa penyebab perilaku bullying sering terjadi ?
• Kapan saja perilaku bullying dapat terjadi ?
• Dimana saja perilaku bullying dapat terjadi ?
• Siapa saja yang bisa mengalami perilaku bullying?
• Bagaimana cara pencegahan dan cara mengatasi perilaku bullying ?
Lanjutan

KONSEP 1. Guru mengulas kembali hasil refleksi peserta didik berdasarkan observasi
yang sudah dilakukan
2. Peserta didik dan guru mendiskusikan kembali tentang tempat, orang, waktu
dan situasi yang memungkinkan timbul perilaku bullying
3. Jika belum diutarakan, guru bisa menyampaikan bahwa perilaku bullying
dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan pada siapapun
4. Peserta didik berdiskusi untuk membuat kuesioner tentang waktu dan
tempat, frekuensi, penyebab, dampak dan penyelesaian terhadap kasus
bullying yang pernah dialami

APLIKASI 1. Peserta didik menyebarkan kuisioner dari teman lainnya dengan kelas yang
berbeda, keluarga, tetangga sekitar
2. Peserta didik mengolah data yang didapatkan.
LEMBAR OBSERVASI LEMBAR RESPONDEN

Hari/Tanggal : Hari/Tanggal :
Waktu : Waktu :
Lokasi :
Lokasi : Nama Responden :
Peristiwa bullying yang diamati :
1. ……………… Pertanyaan :
2. .……………..
dst 1. Apakah Anda pernah menjadi korban, pelaku, atau melihat
perilaku bullying?
Dokumentasi (berupa rekaman/foto) :
2. Menurut Anda, apa penyebab perilaku bullying sering terjadi?
3. Dimana saja perilaku bullying dapat terjadi?
4. Menurut Anda, bagaimana cara pencegahan dan cara
mengatasi perilaku bullying?
04 01

KEGIATAN 4 02

KONSEP PERMASALAHAN BULLYING, DAMPAK, 03


DAN PENCEGAHANNYA
04

05

Waktu : 2JP
06
Alat dan Bahan : Lembar kerja kotak mind map, lembar survei, modul dan jurnal kegiatan, laptop, LCD
Persiapan :

✔ Guru menyiapkan lembar survei, modul, dan jurnal kegiatan


✔ Menyiapkan alat dan bahan untuk persiapan membuat konsep dari permasalahan yang dihadapi,
dampak, dan pencegahannya
AKTIVITAS 1. Pembelajaran diawali dengan pemanasan melalui teka-teki yang diberikan guru kepada
peserta didik terkait pembelajaran bertema bhinneka tunggal ika.
2. Peserta didik dirangsang dengan pertanyaan-pertanyaan pemantik terkait konsep bullying.
3. Peserta didik menuliskan ke dalam kotak mind map konsep yang dipelajari, dampak, dan
pencegahannya

REFLEKSI Setelah menyimak dan membaca mandiri hasil survei di pertemuan sebelumnya, peserta didik
akan merefleksi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Apa faktor yang paling sering menyebabkan terjadinya kasus bullying?
2. Bagaimana cara mencegah/mengatasi terjadinya kasus tersebut?
3. Menurutmu apakah selama ini penanganan kasus bullying sudah baik?
4. Jika belum, bagaimana seharusnya?
5. Tindakan apa saja yang bisa dilakukan untuk mengurangi tejadinya kasus bullying?
KONSEP 1. Peserta didik dan guru berdiskusi tentang sikap-sikap yang ditunjukkan responden dalam
menghadapi perilaku bullying.
2. Guru menjelaskan konsep bullying berdasarkan tayangan video yang diberikan Menjadi Asyik
tanpa Mengusik.
3. Guru menyampaikan kasus bullying dapat terjadi di mana saja, kapan saja dan terhadap siapa
saja
4. Kita perlu mengatasi perilaku bullying dengan berbagai cara tindakan pencegahan

APLIKASI 1. Peserta didik menceritakan kasus bullying yang pernah dihadapi


2. Peserta didik menguraikan bagaimana cara peserta didik menghadapi perilaku bullying dan
dampak yang dialami peserta didik ketika mendapatkan perilaku bullying dari orang lain
TEKA-TEKI
Silakan kalian pilih kata yang tepat sesuai dengan pernyataan yang diberikan !
1. Meski banyak perbedaan yang dimiliki, tapi kita adalah satu

2. Ajaran Mahatma Gandhi yang melarang menyakiti dan menggunakan kekerasan

3. Orang yang mengambil barang orang lain dengan paksa dan menggunakan kekerasan

4. Tindakan menyakiti orang lain dengan sarana media elektronik

5. Mengalami berbagai macam gangguan kesehatan seperti gangguan kesehatan mental.

6. Yang dilakukan atau dialami oleh seseorang dengan adanya kontak fisik antara
pelaku dengan korban perundungan

7. Penghinaan, ejekan

8. Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan


MIND MAP BULLYING
PERILAKU BULLYING

DAMPAK
05 01

02

KEGIATAN 5 03

04
DISKUSI HASIL OBSERVASI LINGKUNGAN
SEKOLAH/SEKITAR
05

Waktu : 4JP 06
Alat dan Bahan : modul proyek, hasil observasi peserta didik
Persiapan :
✔ Guru menyiapkan modul proyek,
✔ Guru menyiapkan ruangan diskusi
AKTIVITAS 1. Peserta didik menuliskan cerita pribadi dalam menghadapi permasalahan kasus bullying hasil
pengamatan dan menghubungkannya dengan tayangan video yang sudah diberikan serta
pengalaman yang pernah dihadapi
2. Peserta didik memilih pasangan untuk bertukar dan saling menanggapi cerita yang dialami

REFLEKSI 1. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membagi pemikiran dan
pendapatnya setelah bertukar cerita dengan temannya
2. Guru meminta peserta didik menuliskan pertanyaan atau tanggapan terhadap kasus yang
dialami temannya tentang sebab, dampak yang ditimbulkan akibat perilaku bullying yang
dialami peserta didik
3. Guru meminta peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan hari ini.

KONSEP 1. Guru menuliskan poin-poin besar yang didapatkan dari hasil diskusi
2. Peserta didik dan guru mengkhususkan poin-poin dari hasil diskusi
3. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menuangkan ide dan pemikirannya
terhadap bagaimana cara menghadapi kasus bullying di sekolah

APLIKASI 1. Guru menugaskan peserta didik membuat satu kasus bullying yang pernah terjadi
2. Guru menugaskan peserta didik membuat dampak yang terjadi akibat perilaku bullying
3. Guru menugaskan peserta didik membuat cara mencegah kasus bullying dan penanganannya
06 01

02

KEGIATAN 6 03

04
MERENCANAKAN PELAKSANAAN PENUGASAN
PROYEK YANG AKAN DIKERJAKAN OLEH PESERTA
DIDIK 05

06
Waktu : 4JP
Alat dan Bahan : modul proyek
Persiapan : Guru menyiapkan modul proyek, alat tulis persiapan perencanaan proyek yang akan
dikerjakan oleh peserta didik
AKTIVITAS 1. Peserta didik bersama kelompoknya melakukan refleksi diri terhadap
tugas proyek yang akan dilakukan.
2. Bersama kelompoknya, peserta didik menyiapkan alat dan bahan sesuai
proyek yang direncanakan.
3. Peserta didik menyusun rencana jurnal kegiatan.

REFLEKSI Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menuangkan ide
karyanya.

KONSEP Guru menuliskan ide karya masing-masing kelompok yang akan digarap.

APLIKASI Peserta didik menyusun garis besar ide karya berdasarkan judul Menjadi
Asyik tanpa Mengusik.
07 01

02

KEGIATAN 7 03

MEMBERIKAN PENUGASAN PROYEK


04
KEPADA PESERTA DIDIK SESUAI JUDUL DAN
MEMBERIKAN KEBEBASAN MEMBUAT PROYEK
BERDASARKAN MINAT MEREKA 05

Waktu : 10 JP 06
Alat dan Bahan : Modul Proyek, jadwal kegiatan
Persiapan :
✔ Guru menyiapkan Modul Proyek, alat tulis persiapan penugasan proyek yang akan dikerjakan oleh
peserta didik
✔ Guru mempersiapkan jadwal kegiatan/aksi nyata
AKTIVITAS 1. Guru menanyakan peserta didik bagaimana perasaannya dalam mempersiapkan diri melakukan
aksi nyata
2. Peserta didik bersama guru menyiapkan kelompok
3. Antarkelompok diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman

REFLEKSI 1. Guru menanyakan kepada peserta didik tentang kesanggupan peserta didik dalam membuat
proyek yang bertemakan Bhinneka Tunggal Ika dengan judul Menjadi Asyik tanpa Mengusik
2. Guru meminta peserta didik menuliskan ide-ide dari setiap kelompok yang akan dijadikan
proyek.
3. Guru meminta peserta didik menuliskan hal-hal yang perlu disiapkan dalam pembuatan proyek
mereka

KONSEP 1. Guru membahas contoh pencegahan dan penanggulangan kasus bullying


2. Guru membuat daftar pertanyaan yang akan diisi bersama peserta didik
3. Guru membuat blanko jurnal yang akan diisi peserta didik selama mereka berproyek
4. Guru membuat blanko lembar kontrol kondisi sekolah terkait bullying sebelum dan sesudah
proyek

APLIKASI 1. Guru membagikan daftar pertanyaan yang akan diisi oleh peserta didik
2. Peserta didik bersama kelompoknya berdiskusi melengkapi daftar pertanyaan
3. Setiap kelompok menjalankan proyek sesuai langkah-langkah yang direncanakan
4. Setiap kelompok menuliskan kegiatan yang dilakukan ke dalam jurnal yang telah diberikan
5. Setiap kelompok menuliskan kondisi sebelum dan sesudah berproyek
6. Kelompok merefleksikan tentang keberhasilan proyek yang telah mereka jalankan
DAFTAR PERTANYAAN
1. Apa masalah bullying yang ingin kelompokmu selesaikan/kurangi intensitasnya sesuai ?

2. Mengapa masalah bullying ini penting untuk diselesaikan/kurangi intensitasnya?

3. Bagaimana kelompokmu akan menyelesaikan/mengurangi intensitasnya?

4. Bagaimana mengajak warga sekolah untuk melakukan upaya pencegahan mapun penyelesaian
masalah bullying?

5. Apa saja alat dan bahan yang kamu butuhkan dalam pembuatan proyek kelompokmu?
JURNAL KEGIATAN SELAMA PEMBUATAN PROYEK
No. Hari/Tanggal Kegiatan Anggota yang Dokumentasi
Bertugas

Apa hasil yang diharapkan dari proyek yang sudah dikerjakan ?


Nama Anggota Kelompok : …………………………………..
Judul Proyek : ..………………………………..

LEMBAR KONTROL
Lakukan pengamatan sebelum proyek dilaksanakan dan sesudah proyek dilaksanakan!

Kondisi Sebelum :

Kondisi Sesudah :
08 01

02

KEGIATAN 8 03

PAMERAN DAN REFLEKSI KARYA PESERTA DIDIK


04

05

06
Waktu : 6 JP
Alat dan Bahan : Modul Proyek, jadwal kegiatan
Persiapan :
✔ Guru menyiapkan lokasi pameran
✔ Guru mempersiapkan jadwal kegiatan pameran dan refleksi karya peserta didik
09 01

02

KEGIATAN 9 03

MENYUSUN LAPORAN PROYEK DAN SHARE


04
PRODUK HASIL PROYEK

05
Waktu : 4 JP
Alat dan Bahan : Laptop untuk membuat laporan proyek, atau media sosial yang dimiliki peserta didik
dan alternatif lainnya 06
Persiapan :
✔ Guru menyiapkan ruangan kelas yang membuat peserta didik lebih leluasa dalam membuat laporan
bersama kelompoknya
✔ Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat laporan terkait proyek yang sudah dibuat
✔ Guru mengarahkan peserta didik untuk membagikan hasil proyek melalui media sosial yang mereka miliki
Lembar 1 Lembar 2
TEMPLATE Silakan kamu sisipkan
01
Silakan kamu sisipkan
gambar proyekmu di sini, LAPORAN dokumentasi saat pengenalan
(feel), kemudian ceritakan
kemudian kamu ceritakan 02
dengan singkat ulasan
PROYEK bagaimana perilaku bullying
terjadi, dampak dan penyelesaian
proyek yang sudah dibuat kasus bullying yang terjadi
03

Lembar 3 Lembar 4
04
Silakan kamu sisipkan Silakan kamu sisipkan
dokumentasi saat pemetaaan dokumentasi saat pembuatan
masalah (Imagine), kemudian Lembar 5 proyek (aksi/do) kemudian tuliskan 05
tuliskan ide-idemu dalam hal-hal positif yang diperoleh saat
menyelesaiakan kasus bullying Silakan kamu sisipkan membuat proyek.
yang terjadi di sekitarmu dokumentasi hasil akhir proyek 06
(evaluasi/refleksi) kemudian
ceritakan bagaimana kamu
menjalankan proyekmu.
ASESSMENT SUMATIF
Assessment ini dilaksanakan dengan mengukur dirinya sendiri seputar pemahaman dan pengalaman
berkaitan dengan materi proyek ini (Self Observation)
CEK LIST HARAPANMU YA TIDAK
Memahami apa itu bullying dan mengetahui penyebab
terjadinya bullying

Memahami apa itu bullying dan mengetahui penyebab


terjadinya bullying

Mampu mengaplikasikan ke dalam kehidupan


sehari-hari bagaimana kita bisa asyik tanpa mengusik
orang lain

Mampu memberikan solusi terbaik untuk mencegah


menjamurnya perilaku bullying dalam kehidupan
sehari-hari

Mampu memberikan solusi terbaik untuk mencegah


menjamurnya perilaku bullying dalam kehidupan
sehari-hari

Mampu membuat proyek yang memberi pengaruh


pada orang lain tentang pemahaman menjadi asyik
tanpa mengusik
RUBRIK PROYEK
PENILAIAN PROYEK
MATA PELAJARAN :
NAMA PROYEK :
KELAS :
KELOMPOK :
NAMA/NO. ABSEN :
1.
2.
3.
No. Aspek * Skor (1 – 3)**
Catatan :
1 Perencanaan
a. Persiapan
* Aspek yang dinilai disesuaikan
b. Tahapan pembuatan rancangan proyek dengan kondisi peserta didik/sekolah
2 Proses Pembuatan
a. Persiapan alat dan bahan
** Skor yang diberikan peserta didik
b. Teknik Pembuatan disesuaikan dengan ketepatan dan
3 Hasil Produk
a. Keberfungsian
kelengkapan proyek/produk/jawaban.
b. Estetika
4 Laporan Proyek
a. Perfomance
b. Presentasi/Penguasaan
Total Skor
Deskripsi :
Keterangan Penilaian untuk Masing-Masing Aspek
Aspek Kategori penskoran Skor
1 2 3
( Kurang) (Cukup) (Baik)
1. Perencanaan a. Tahap Persiapan Observasi sudah dilakukan namun belum Observasi sudah dilakukan , sebagian Observasi sudah dilakukan ,
sepenuhnya ditulis pada lembar sudah ditulis pada lembar observasi sepenuhnya sudah ditulis pada
observasi lembar observasi dengan
lengkap

b. Proses Pembuatan Rancangan yang dibuat kurang sesuai Rancangan yang dibuat sebagian Rancangan yang dibuat sesuai
rancangan proyek dengan permasalahan dan tujuan proyek sudah sesuai dengan permasalahan dengan permasalahan dan
dan tujuan proyek tujuan proyek

2. Proses a. Persiapan alat dan Tidak menyiapkan alat dan bahan Menyiapkan Menyiapkan
Pembuatan bahan sebagian/sepenuhnya sebagian alat dan bahan seluruh alat dan bahan

b. Teknik Pembuatan Teknik pembuatan yang digunakan Teknik pembuatan yang digunakan Teknik pembuatan yang
kurang sesuai belum sepenuhnya sesuai digunakan sesuai

3. Hasil Produk a. Keberfungsian Hasil karya kurang bermanfaat karena Hasil karya bermanfaat belum Hasil karya bermanfaat sudah
belum sesuai dengan tujuan sepenuhnya sesuai dengan tujuan sepenuhnya sesuai dengan
tujuan

b. Estetika Masih kurang dalam menampilkan nilai Sebagian sudah menampilkan nilai Menampilkan
estetika kesesuaian proyek terhadap estetika kesesuaian proyek terhadap nilai seni kesesuaian proyek
judul judul terhadap judul dengan baik

4. Laporan a. Penampilan saat presentasi kurang rapi Penampilan saat presentasi cukup Penampilan saat presentasi rapi
Proyek Perfomans/Penampilan rapi
b. Kurang menguasai materi presentasi Cukup menguasai materi presentasi Menguasai materi presentasi
Presentasi/Penguasaan
Skor diberikan : Skor 1 : Kurang
Skor 2 : Cukup
Skor 3 : Baik
Deskripsi, merupakan ulasan/catatan guru terhadap proyek peserta didik.
Contoh : Dalam bentuk karya, perencanaan baik sekali, namun dari segi hasil dan
estetika masih memerlukan bimbingan lebih lanjut.

Perhitungan Nilai :

Jumlah skor
NILAI = X 100
30

Guru/Penilai …….

…………………………
NIP
RUBRIK KESESUAIAN TERHADAP DIMENSI, ELEMEN, DAN SUB ELEMEN
PENILAIAN KESESUAIAN DIMENSI, ELEMEN DAN SUB ELEMEN
MATA PELAJARAN :
NAMA PROYEK :
KELAS :
KELOMPOK :
NAMA/NO. ABSEN :
1.
2.
3.

NO Elemen/Sub Elemen * Kategori


1 Mengutamakan persamaan dengan orang lain dan menghargai perbedaan
2 Aktif membangun masyarakat yang inklusif, adil, dan berkelanjutan
3 Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan
gagasan
Deskripsi :
DESKRIPSI
Kategori
Dimensi Sub Elemen
Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Sangat Berkembang
Beriman Bertakwa Sub Elemen : Mengidentifikasi kesamaan Mengenal perspektif dan emosi/perasaan Mengidentifikasi hal yang menjadi
Kepada Tuhan Yang Mengutamakan persamaan dengan orang lain sebagai perekat dari sudut pandang orang atau kelompok permasalahan bersama,
Maha Esa dan dengan orang lain dan hubungan sosial dan lain yang tidak pernah dijumpai atau memberikan
Berakhlak Mulia mewujudkannya dalam aktivitas
menghargai perbedaan dikenalnya. Mengutamakan persamaan alternatif solusi untuk menjembatani
kelompok. Mulai mengenal dan menghargai perbedaan sebagai alat perbedaan dengan mengutamakan
berbagai kemungkinan interpretasi pemersatu dalam keadaan konflik atau kemanusiaan.
dan cara pandang yang berbeda perdebatan.
ketika dihadapkan dengan dilema.

Berkebhinekaan Global Sub Elemen : Aktif Membandingkan beberapa Mengidentifikasi masalah yang ada di Berinisiatif melakukan suatu
membangun tindakan dan praktik perbaikan sekitarnya sebagai akibat dari pilihan tindakan berdasarkan identifikasi
masyarakat yang lingkungan sekolah yang inklusif, yang dilakukan oleh manusia, serta masalah untuk mempromosikan
inklusif, adil, dan adil, dan berkelanjutan, dengan dampak masalah tersebut terhadap keadilan, keamanan ekonomi,
berkelanjutan mempertimbangk an dampaknya sistem ekonomi, sosial dan lingkungan, menopang ekologi dan demokrasi
secara jangka panjang terhadap serta mencari solusi yang memperhatikan sambil menghindari kerugian jangka
manusia, alam, dan masyarakat prinsip-prinsip keadilan terhadap panjang terhadap manusia, alam
manusia, alam, dan masyarakat ataupun masyarakat.

Kreatif Elemen : Berupaya mencari solusi alternatif Menghasilkan solusi alternatif dengan Bereksperimen dengan berbagai
Memiliki keluwesan berpikir saat pendekatan yang diambil mengadaptasi berbagai gagasan dan pilihan secara kreatif untuk
dalam mencari alternatif tidak berhasil berdasarkan umpan balik untuk menghadapi situasi memodifikasi gagasan sesuai dengan
solusi permasalahan identifikasi terhadap situasi dan permasalahan
perubahan situasi.
gagasan
PETA KETERHUBUNGAN ANTARA SUB ELEMEN DAN KEGIATAN
Dimensi Sub-Elemen Elemen Target Pencapaian Kegiatan Terkait
di Akhir Fase D
(SMP)
Beriman Mengutamakan Ahlak pada Manusia Mengutamakan 1, 2, 3, 5, 7
Bertakwa persamaan dengan persamaan dan
Kepada Tuhan orang lain dan menghargai perbedaan
Yang Maha Esa sebagai alat pemersatu
menghargai perbedaan dalam pergaulan untuk
dan Berahlak
Mulia mengatasi masalah
bullying

Berkebhinekaan Global Aktif Berkeadilan Mengidentifikasi dan 1, 3, 4, 7, 8, 9


membangun Sosial menyampaikan
masyarakat yang dampak yang
inklusif, adil, dan ditimbulkan dari
berkelanjutan perilaku bullying dan
upaya pencegahannya
Kreatif - Memiliki keluwesan Menghasilkan 6, 7, 8, 9
berpikir dalam karya/gagasan dalam
mencari mengatasi masalah
alternatif solusi bullying
permasalahan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai