Anda di halaman 1dari 35

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, karuina, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan modul “Hentikan Perundungan, Wujudkan Jiwa Sehat Raga Kuat”
dengan tema membangun jiwa raganya. Selama penyusunan modul “Hentikan
Perundungan, Wujudkan Jiwa Sehat Raga Kuat” kami mendapatkan banyak
bantuan dari berbagai pihak baik yang berupa saran,petunjuk dan hal hal lain
yang tidak dapat kami sebut satu per satu.
Modul “Hentikan Perundungan, Wujudkan Jiwa Sehat Raga Kuat” disusun
untuk memenuhi kebutuhan bahan kegiatan mengajar dalam Program Penguatan
Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja (P5BK). Melalui modul “Hentikan
Perundungan, Wujudkan Jiwa Sehat Raga Kuat” diharapkan untuk penguatan
pendidikan karakter dalam mencetak generasi muda yang memiliki budi pakerti
yang luhur. Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka modul “Hentikan
Perundungan, Wujudkan Jiwa Sehat Raga Kuat” disajikan berupa deskripsi,
tujuan, alur, target pencapaian, dimensi yang dikembangkan, relevansi proyek,
hingga panduan refleksi untuk peserta didik.
Modul “Hentikan Perundungan, Wujudkan Jiwa Sehat Raga Kuat” terbuka
dan terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Harapan kami terhadap
pembaca kiranya memberikan kritik, saran, dan masukan yang sifatnya
membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan. Atas kontribusi tersebut kami
ucapkan terima kasih.
Kediri, 24 September 2021

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
INFORMASI UMUM
A. Identitas Penulis Modul
B. Sarana dan Prasarana Pendukung
C. Target Peserta Didik
D. Relevansi Tema dan Topik Proyek untuk Sekolah
KOMPONEN INTI
A. Deskripsi Singkat Projek
B. Dimensi dan Subelemen dan Profil Pelajar Pancasila yang Berkaitan
C. Tujuan Spesifik untuk Peserta Didik
D. Alur Kegiatan Projek secara Umum
E. Asesmen
F. Pertanyaan Pemantik
G. Pengayaan dan Remedial
H. Refleksi Peserta Didik dan Guru
LAMPIRAN
A. Lembar Kerja Peserta Didik
B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
C. Glossarium
D. Daftar Pustaka
INFORMASI UMUM

A. Identitas penulis modul


Penulis Modul : Tim P5BK SMK Pawyatan Daha 3 Kediri
Jabatan : Guru
Unit Kerja : SMK Pawyatan Daha 3 Kediri

B. Sarana dan Prasarana Pendukung


Sarana : Proyektor, LCD, Kamera Buku, Panggung pementasan
Prasarana : Ruang Kelas

C. Target Peserta didik :


Dengan dilaksanakan proyek ini pencapaian yang diharapkan pada peserta didik
SMK pawyatan daha 3 Kediri sebanyak 366 siswa adalah terbentuknya peserta
didik dengan kemampuan bersosial yang baik tanpa membedakan suku, bangsa,
ataupun fisik

D. Relevansi tema dan topik projek untuk sekolah


Perundungan atau perundungan merupakan tindakan penggunaan
kekuasaan untuk menyakiti seseorang atausekelompok orang, baik secara verbal,
fisik, maupun psikologis sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tak
berdaya. Kata perundungan berasal dari bahasa Inggris yaitu kata Bull yang
berarti banteng yang senang merunduk kesana kemari. Dalam bahasa Indonesia,
secara etimologi kata Bully berarti penggerak, orang yang mengganggu orang
lemah. Pelaku perundungan yang biasa disebut Bully bisa seseorang, bisa juga
sekelompok orang, dan ia tahu mereka mempersepsikan dirinya memiliki power
(kekuasaan) untuk melakukan apa saja terhadap korbannya. Korban juga
mempersepsikan dirinya menjadi pihak yang lemah, tidak berdaya dan selalu
merasa terancam oleh bully.
Berdasarkan data riset dari Programme for International Student Assesment
(PISA) di tahun 2018, Indonesia berada di urutan kelima tertinggi dari 78 negara
sebagai negara yang paling banyak murid mengalami perundungan. Sebesar
41,1% murid mengaku pernah mengalami perundungan. Di Indonesia, angka
murid korban bully jauh di atas rata-rata negara anggota OECD yang hanya
sebesar 22,7%. OECD merupakan organisasi untuk kerjasama dan pembangunan
ekonomi dan beranggotakan 36 negara Eropa, Amerika Utara, Korea, dan Jepang.
Di SMK Pawyatan Daha 3 Kediri sendiri, tindak perundungan masih
banyak dijumpai. Perundungan ini terjadi baik antarjenjang maupun antarkelas.
Hal ini terjadi karena pelaku merasa memiliki power dan mendominasi keadaan,
sedangkan korban merasa lemah dan tidak berdaya. Korban perundungan
umumnya merupakan siswa yang dianggap lebih lemah dalam pembelaan diri
dan kurang mendapatkan dukungan sosial dari teman-temannya. Tindak
perundungan ini tidak hanya dilakukan oleh seorang peserta didik ke peserta
didik lainnya, tetapi juga suatu kelompok ke peserta didik lain. Hal ini akan
sangat berpengaruh terhadap psikis dan prestasi peserta didik.
Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya pencegahan yang dilakukan oleh
pihak sekolah agar kejadian perundungan khususnya di lingkungan sekolah dapat
dihindari. SMKS Pawyatan Daha 3 Kediri merupakan salah satu sekolah Pusat
Keunggulan yang sedang melaksanakan Projek Penguatan Pelajar Pancasila dan
Budaya Kerja (P5BK). Di dalam P5BK ini terdapat dimensi-dimensi yang dapat
digunakan untuk acuan dalam membentuk karakter anak yang baik sehingga
terhindar dari tindak perundungan.
KOMPONEN INTI
A. Deskripsi singkat projek
Perundungan adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja untuk menyakiti
secara fisik, verbal, dan psikologis oleh seseorang terhadap orang lain yang merasa
tidak berdaya. Salah satu ciri khas perundungan atau perundungan adalah
ketidakseimbangan kekuatan yang dimiliki pelaku dan korban perundungan. Selain itu,
tindakan ini terjadi berulang bahkan menjadi pola tertentu.
Terdapat tiga komponen perundungan berupa orang yang terlibat antara lain
sebagai berikut.
1. Pelaku: pelaku utama biasanya yang memiliki kekuatan dan kekuasaan di atas
korbannya. Pelaku biasanya memiliki emosi yang meledak-ledak, kuat, dan
berfisik besar
2. Korban: umumnya memiliki fisik yang kecil dan kepercayaan diri yang rendah
3. Saksi: Terdapat dua macam saksi perundungan. Saksi pertama biasanya saksi akan
mendukung atau membantu pelaku. Sedangkan saksi kedua biasanya hanya diam
dan bersikap acuh.
Selain di atas, hal yang perlu dipelajari dan dipahami yaitu aspek-asek yang
terdapat di dalam perundungan. Aspek-aspek tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Aspek lisan : menyakiti seseorang dengan menertawakannya,
menjadikannya bahan lelucon, menyapa dengan nama julukan sehingga seseorang
merasa sakit hati dan marah.
2. Aspek fisik : perilaku dengan kontak langsung seperti memukul,
mendorong, menggigit, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, merusak
barang orang lain, dan perilaku fisik lainnya.
3. Aspek tidak langsung : perilaku yang bertujuan mengeluarkan seseorang dari
kelompok, misal memfitnah orang tersebut agar dinlai buruk oleh teman-
temannya.
4. Aspek langsung : perilaku berbentuk isyarat tubuh yang menimbulkan dampak
langsung, seperti melihat dengan sinis, menunjukkan ekspresi wajah
merendahkan, mengancam, dan menjulurkan lidah.

B. Dimensi dan subelemen dari Profil Pelajar Pancasila yang berkaitan


NO DIMENSI ELEMEN SUB ELEMEN
1 Beriman,  Akhlak  Merawat diri secara
Bertakwa Kepada pribadi fisik, mental, dan
Tuhan YME dan  Akhlak spiritual
Berakhlak Mulia kepada  Berempati kepada
manusia orang lain

2 Berkebhinekaan  Komunikasi  Mempertimbangkan


Global dan interaksi dan menumbuhkan
antarbudaya berbagai perspektif
 Refleksi dan  Menghilangkan
tanggung stereotip dan
jawab prasangka
terhadap
pengalaman
kebhinekaan
3 Gotong Royong  Kolaborasi  Komunikasi untuk
 Kepedulian mencapai tujuan
bersama
 Tanggap terhadap
lingkungan
4 Bernalar Kritis Memperoleh dan Mengidentifikasi,
memproses mengklarifikasi, dan
informasi dan mengolah informasi dan
gagasan gagasan

C. Tujuan spesifik untuk fase tersebut


Berdasarkan pada dimensi dan elemen Profil Pelajar Pancasila yang
mengangkat tema “Bangunlah Jiwa Raganya” dengan judul “Hentikan
Perundungan, Wujudkan Jiwa Sehat, Raga Kuat” diharapkan dapat membuat para
peserta didik lebih menghargai sesama dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Proyek ini dimulai dengan tahapan pengenalan konsep tentang perundungan,
bentuk perundungan, aspek dan komponennya, akibat perundungan, serta langkah-
langkah penanganan masalah perundungan. Dilanjutkan dengan tahap
kontekstualisasi yang meliputi pemahaman konsep perundungan sehingga
diharapkan peserta didik mampu meminimalisasi atau bahkan menghindari perilaku
perundungan. Setelah itu diwujudkan dalam tahap aksi yang menuntut peserta didik
untuk menghasilkan suatu produk dari sebuah projek. Kegiatan ini ditutup oleh
tahap refleksi dan tindak lanut yang dilakukan oleh guru dan peserta didik.

D. Alur kegiatan projek secara umum

1. Tahap Pengenalan 2. Tahap


 Mengenal konsep Kontekstualisasi
tentang perundungan  Memahami konsep
 Bentuk perundungan perundungan
 Aspek dan komponen  Mampu
perundungan meminimalisasi atau
 Akibat perundungan bahkan menghindari
 Langkah-langkah perilaku perundungan.
penanganan masalah
perundungan

4. Tahap Refleksi dan 3. Tahap Aksi


Tindak Lanjut  Membuat poster anti
 Pihak sekolah/agen perundungan.
perubahan setop  Membuat video anti
perundungan perundungan
memantau tindak lanjut  Membentuk agen
terhadap kasus perubahan Setop
perundungan. Perundungan
 Pementasan drama
TAHAPAN DALAM PROYEK
1. Tahap Pengenalan
a. Mengenal konsep tentang perundungan
a. Waktu : 2 JP
b. Alat & Bahan : Laptop, LCD, Proyektor, Alat Tulis & Artikel
c. Peran guru : Fasilitator dan Pendamping

No. Nama Kegiatan Deskripsi Kegiatan


1. Persiapan - Guru menyiapkan materi tentang konsep
perundungan.
- Guru menyiapkan media pembelajaran yang
diperlukan.
2. Pelaksanaan - Guru memulai kegiatan dengan bertanya
kepada peserta didik, seperti :
a. Apa itu perundungan?
b. Mengapa prundungan bisa terjadi?
- Guru menjelaskan materi tentang konsep
perundungan.
3. Tugas mandiri - Peserta didik diminta untuk mencatat dan
memahami materi tentang konsep
perundungan.
- Peserta didik dapat mendeskripsikan dan
menerapkan materi tentang konsep
perundungan
Materi :
Perundungan adalah salah satu bentuk dari perilaku agresi dengan kekuatan
dominan pada perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan
mengganggu anak lain atau korban yang lebih lemah darinya. Victorian
Departement of Education and Early Chilhood Development mendefinisikan
perundungan terjadi jika seseorang atau sekelompok orang mengganggu atau
mengancam keselamatan dan kesehatan seseorang baik secara fisik maupun
psikologis, mengancam properti, reputasi atau penerimaan sosial seseorang serta
dilakukan secara berulang dan terus menerus. Terdapat beberapa jenis-jenis
bullyinhg. Perundungan dapat berbentuk tindakan fisik dan verbal yang
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
1. Olweus (1973) menyatakan bahwa perundungan merupakan tindakan
agresif yang disengaja, dilakukan berulang-ulang dan dari waktu ke
waktu, dan terdapat ketidakseimbangan kekuasaan atau kekuatan.
2. Menurut coloroso (2007), perundungan adalah tindakan intimidasi yang
dilakukan secara berulang-ulang oleh pihak yang lebih kuat terhadap
pihak yang lebih lemah, dilakukan dengan sengaja dan bertujuan untuk
melukai korbannya secara fisik maupun emosioal.
3. Menurut Sullivan (2011) perundungan adalah tindakan agresi atau
manipulasi atau pengucilan yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan
berulang-ulang oleh individu atau kelompok kepada individu atau
kelompok lain.
Yang terlibat dalam perundungan diantaranya adalah:
1. Pelaku Perundungan
2. Korban Perundungan
3. Pembela / Saksi
Lembar Observasi
1. Apa yang kalian ketahui tentang perundungan?
2. Dimana dapat terjadi perilaku perundungan?
3. Kapan perilaku perundungan dapat terjadi?
4. Siapa yang terlibat dalam perilaku peundungan?

b. Bentuk – bentuk perundungan


a. Waktu : 2JP
b. Alat & Bahan : Laptop, LCD, Proyektor, Alat Tulis & Artikel
c. Peran guru : Fasilitator dan Pendamping

No. Nama Kegiatan Deskripsi Kegiatan


1. Persiapan - Guru menyiapkan materi tentang bentuk –
bentuk perundungan.
- Guru menyiapkan media pembelajaran yang
diperlukan.
2. Pelaksanaan - Guru memulai kegiatan dengan bertanya
kepada peserta didik, seperti :
a. Apa saja bentuk - bentuk perundungan?
- Guru menjelaskan materi tentang bentuk -
bentuk perundungan.
3. Tugas mandiri - Peserta didik diminta untuk mencatat dan
memahami materi tentang bentuk - bentuk
perundungan.
Materi :
Barbara Coloroso (2006:47-50) membagi jenis-jenis perundungan kedalam
empat jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Perundungan secara verbal; perilaku ini dapat berupa julukan nama,


celaan, fitnah, kritikan kejam, penghinaan, pernyataan-pernyataan yang
bernuansa ajakan seksual atau pelecehan seksual, terror, surat-surat yang
mengintimidasi, tuduhan-tuduhan yang tidak benar kasak-kusuk yang keji dan
keliru, gosip dan sebagainya. Dari ketiga jenis perundungan, perundungan
dalam bentuk verbal adalah salah satu jenis yang paling mudah dilakukan dan
perundungan bentuk verbal akan menjadi awal dari perilaku perundungan yang
lainnya serta dapat menjadi langkah pertama menuju pada kekerasan yang lebih
lanjut.
2. Perundungan secara fisik; yang termasuk dalam jenis ini ialah memukuli,
menendang, menampar, mencekik, menggigit, mencakar, meludahi, dan
merusak serta menghancurkan barang-barang milik anak yang tertindas. Kendati
perundungan jenis ini adalah yang paling tampak dan mudah untuk
diidentifikasi, namun kejadian perundungan secara fisik tidak sebanyak
perundungan dalam bentuk lain. Remaja yang secara teratur melakukan
perundungan dalam bentuk fisik kerap merupakan remaja yang paling
bermasalah dan cenderung akan beralih pada tindakan-tindakan kriminal yang
lebih lanjut.
3. Perundungan secara relasional atau sosial; adalah pelemahan harga diri
korban secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan atau penghindaran.
Perilaku ini dapat mencakup sikap-sikap yang tersembunyi seperti pandangan
yang agresif, lirikan mata, helaan nafas, cibiran, tawa mengejek dan bahasa
tubuh yang mengejek. Perundungan dalam bentuk ini cenderung perilaku
perundungan yang paling sulit dideteksi dari luar..
4. Perundungan elektronik / cyber ; merupakan bentuk perilaku
perundungan yang dilakukan pelakunya melalui sarana elektronik seperti
komputer, handphone, internet, website, chatting room, e-mail, SMS dan
sebagainya. Biasanya ditujukan untuk meneror korban dengan menggunakan
tulisan, animasi, gambar dan rekaman video atau film yang sifatnya
mengintimidasi, menyakiti atau menyudutkan.
Lembar Observasi
1. Apa yang kamu ketahui tentang bentuk-bentuk perundungan?
2. Seorang anak memanggil temannya dengan nama julukan, bahkan
menggunakan nama ayahnya. Apakah peristiwa ini termasuk perundungan?
Mengapa?
3. Jika ya, peristiwa yang ada pada poin 2 termasuk ke dalam perundungan
bentuk apa?
c. Aspek dan komponen perundungan
a. Waktu : 2 JP
b. Alat & Bahan : Laptop, LCD, Proyektor, Alat Tulis & Artikel
c. Peran guru : Fasilitator dan Pendamping

No. Nama Kegiatan Deskripsi Kegiatan


1. Persiapan - Guru menyiapkan materi tentang aspek dan
komponen perundungan.
- Guru menyiapkan media pembelajaran yang
diperlukan.
2. Pelaksanaan - Guru memulai kegiatan dengan bertanya
kepada peserta didik, seperti :
a. Apa ada yang sudah mengetahui tentang
aspek dan komponen perundungan?
b. Ada berapa aspek dan komponen
perundungan yang anda ketahui?
- Guru menjelaskan materi tentang aspek dan
komponen perundungan.
3. Tugas mandiri - Peserta didik diminta untuk mencatat dan
merangkum materi tentang aspek dan
komponen perundungan.

Materi :
Komponen Penting Perundungan
1. Kekuatan yang tidak seimbang (power imbalance)
Ketika ada ketidakseimbangan kekuatan, sulit bagi target untuk
mempertahankan dirinya terhadap serangan pelaku. Perbedaan kekuatan ini
bisa secara fisik atau psikologis. Misalnya, dalam kasus-kasus
ketidakseimbangan fisik, pelaku perundungan mungkin lebih tua, lebih besar,
atau lebih kuat. Atau, mungkin ada geng pengganggu yang menargetkan
korban.
Sementara itu, ketidakseimbangan psikologis lebih sulit untuk dibedakan,
tetapi contohnya termasuk memiliki status sosial yang lebih tinggi, cerewet,
atau lebih banyak pengaruh di sekolah. Akibat dari ketidakseimbangan
kekuatan membuat target intimidasi terasa lemah, tertindas, terancam, dan
rentan diserang.
2. Sesuatu yang berulang (repetitive actions)
Biasanya, perundungan bukanlah tindakan kejam atau perilaku kasar.
Sebaliknya, itu biasanya berkelanjutan dan terus menerus diulang.
Pengganggu sering menargetkan korban mereka beberapa kali.

3. Tindakan yang disengaja (intentional actions)


Aspek lain yang membedakan pelaku perundungan dari perilaku jahat atau
kasar lainnya adalah pelaku perundungan bermaksud untuk melukai target.
Pengganggu melecehkan orang lain dengan sengaja.
Beberapa alasan perundungan adalah :
1. Balas dendam
2. Faktor suka atau tidak suka terhadap seseorang
3. Perundungan dijadikan sebagai bahan candaan
Lembar Observasi :
1. Apa saja yang memungkinkan terjadinya perundungan?
2. Apa perbedaan antara candaan dan perundungan?

d. Akibat & langkah – langkah penanganan masalah perundungan


a. Waktu : 2 JP
b. Alat & Bahan : Laptop, LCD, Proyektor, Alat Tulis & Artikel
c. Peran guru : Fasilitator dan Pendamping

No Nama Kegiatan Deskripsi Kegiatan


.
1. Persiapan - Guru menyiapkan materi tentang akibat &
langkah – langkah penanganan masalah
perundungan.
- Guru menyiapkan media pembelajaran yang
diperlukan.
2. Pelaksanaan - Guru memulai kegiatan dengan bertanya
kepada peserta didik, seperti :
a. Apa saja akibat dari perundungan?
b. Bagaimana langkah – langkah
penanganan masalah perundungan?
- Guru menjelaskan materi tentang tentang
akibat & langkah – langkah penanganan
masalah perundungan..
3. Tugas mandiri - Peserta didik diminta untuk mencatat dan
merangkum materi tentang akibat & langkah
– langkah penanganan masalah
perundungan.
Materi :
Berikut dampak perundungan bagi korban dan pelaku:
1) Dampak bagi korban, di antaranya:

1. Dampak fisik, yaitu menurunnya kondisi kesehatan, psikosomatis,


gangguan tidur dan makan
2. Gangguan pola pikir seperti Sulit konsentrasi, menyalahkan diri
sendiri, menilai diri negatif
3. Dampak emosional seperti menghayati beragam emosi negatif
yang meruntuhkan
4. Perubahan perilaku dengan Menyendiri, menutup diri, bahkan
perilaku menyakiti diri sendiri
5. Dampak interaksi sosial seperti kehilangan minat bergaul,
menghindari aktivitas sosial
6. Dampak pendidikan seperti Menurunnya prestasi belajar, tidak
mau sekolah
7. Dampak psikologis yang serius

2) Dampak bagi pelaku, di antaranya:

1. Dampak emosi, yaitu hidup dengan dibayangi perasaan bersalah,


rasa empati mulai terkikis
2. Munculnya stigma dari masyarakat terhadap pelaku dimana
pelaku berpotensi disebut sebagai ‘anak nakal’, ‘anak bermasalah’, atau
‘panjat sosial (pansos)’.
3. Dampak interaksi sosial, yaitu Dijauhi rekan sebaya dan makin
terjebak dalam relasi negatif
4. Dirundung oleh masyarakat karena perbuatan yang ia lakukan
terhadap korban
5. Dampak pada pendidikan, dimana pelaku bisa diberi sanksi
disiplin dari sekolah, kehilangan beasiswa, atau dari kegiatan
ekstrakurikuler
6. Dampak hukum yang serius, bila korban maupun pihak keluarga
korban melaporkan tindakan perundungan siber tersebut ke pihak yang
berwajib

Perundungan menimbulkan MASALAH!


• Masalah fisik – luka, memar, cacat, dsb
• Masalah emosional – depresi, resah, menyakiti diri sendiri, bunuh diri...
• Masalah perilaku – mudah menyerang dan membalas dendam
• Motivasi hidup yang rendah, menarik diri dari masyarakat

Mengintervensi perilaku perundungan:


4. Hentikan perundungan/perundungan di
tempat itu juga.
5. Cari tahu apa yang sedang terjadi.
6. Beri dukungan kepada siswa.
Lembar Observasi:
1. Siapa saja yang terkena dampak jika terjadi perundungan?
2. Apa saja dampak perundungan terhadap anak?
3. Bagaimana sikapu jika terjadi perundungan?

2. Tahap Kontekstualisasi
a. Pencegahan perundungan di sekolah melalui penerapan disiplin positif
a. Waktu : 2 JP
b. Alat & Bahan : Laptop, Alat Tulis & Artikel
c. Peran guru : Fasilitator dan Pendamping

No Nama Kegiatan Deskripsi Kegiatan


.
1. Persiapan - Guru menyiapkan materi tentang
pencegahan perundungan di sekolah melalui
penerapan disiplin positif.
- Guru menyiapkan media pembelajaran yang
diperlukan.
2. Pelaksanaan - Guru memulai kegiatan dengan bertanya
kepada peserta didik, seperti :
a. Bagaimana pencegahan perundungan
disekolah?
b. Jelaskan perilaku seperti apa yang perlu
di kembangkan dalam pencegahan
prundungan
- Guru menjelaskan dan memberikan materi
tentang pencegahan perundungan di sekolah
melalui penerapan disiplin positif.
3. Tugas mandiri - Peserta didik diminta untuk mencatat dan
merangkum materi yang diberikan oleh guru
tentang pencegahan perundungan di sekolah
melalui penerapan disiplin positif.
Materi :
b. Mampu meminimalisasi dan menghindari perilaku perundungan
a. Waktu : 2 JP
b. Alat & Bahan : Laptop, Alat Tulis & Artikel
c. Peran guru : Fasilitator dan Pendamping

No Nama Kegiatan Deskripsi Kegiatan


.
1. Persiapan - Guru menyiapkan materi tentang cara
meminimalisasi dan menghindari perilaku
perundungan.
- Guru menyiapkan media pembelajaran yang
diperlukan.
2. Pelaksanaan - Guru memulai kegiatan dengan bertanya
kepada peserta didik, seperti :
a. Bagaimana upaya anda dalam
menghindari perilaku perundungan?
b. Apakah cara yang anda lakukan mampu
dan efektif dalam meminimalisasi
perilaku perundungan?
- Guru menjelaskan materi tentang
minimalisasi dan menghindari perilaku
perundungan..
3. Tugas mandiri - Peserta didik diminta untuk mencatat,
merangkum materi, dan menuliskan upaya
dalam menghindari perilaku perundungan
untuk meminimalisasi hal – hal yang tidak
diinginkan.
Materi :

3. Tahap Aksi
a. Membentuk agen perubahan setop perundungan
a. Waktu : 2 JP
b. Alat & Bahan : Laptop dan Alat Tulis
c. Peran guru : Fasilitator dan Pendamping

No. Nama Kegiatan Deskripsi Kegiatan


1. Persiapan - Guru menyiapkan angket/kuesioner untuk
menyaring peserta didik yang memiliki rasa
kepedulian yang tinggi terhadap korban
perundunan.
- Guru menyiapkan media pembelajaran yang
diperlukan.
2. Pelaksanaan - Guru memulai kegiatan dengan bertanya
kepada peserta didik, seperti :
a. Seberapa besar peran agen perubahan
setop perundungan?
- Guru membagikan angket/kuesioner kepada
peserta didik.
3. Tugas mandiri - Setelah kegiatan selesai peserta didik
diharapkan mampu berperan secara aktif
pada pertemuan selanjutnya khususnya bagi
yang terpilih sebagai agen perubahan setop
perundungan.

b. Membuat poster anti perundungan


a. Waktu : 2 JP
b. Alat & Bahan : Laptop & HP
c. Peran guru : Fasilitator dan Pendamping

No. Nama Kegiatan Deskripsi Kegiatan


1. Persiapan - Guru menyiapkan beberapa contoh poster
anti perundungan.
- Guru menyiapkan media pembelajaran yang
diperlukan.
2. Pelaksanaan - Guru menjelaskan tujuan dari pembuatan
poster anti perundungan.
3. Tugas mandiri - Peserta didik diminta untuk membuat poster
anti perundungan secara sederhana.
- Peserta didik diminta untuk mengupload
poster yang telah dibuat di media social
masing – masing.

Rubrik Penilaian Poster


Aspek/ 4 3 2 1
Kategori/
Kriteria
Pesan Sangat Sesuai tema Kurang Tidak sesuai
sesuai tema sesuai tema tema
Desain Sangat Menarik Kurang Tidak
menarik menarik menarik
Gambar Sangat Sesuai tema Kurang Tidak sesuai
sesuai tema sesuai

c. Membuat video anti perundungan


a. Waktu : 2 JP
b. Alat & Bahan : Laptop, LCD, Proyektor, dan Alat Tulis
c. Peran guru : Fasilitator dan Pendamping

No. Nama Kegiatan Deskripsi Kegiatan


1. Persiapan - Guru menyiapkan video tentang
perundungan.
- Guru menyiapkan media pembelajaran yang
diperlukan.
2. Pelaksanaan - Guru memutarkan video yang telah
disiapkan.
- Guru menjelaskan menjelaskan poin penting
dari video tersebut.
3. Tugas mandiri - Peserta didik diminta untuk mengemukakan
pelajaran yang bisa diambil dari video yang
telah diputarkan.
- Peserta didik diminta untuk membuat video
yang berisi tentang ucapan anti
perundungan, cukup satu kalimat (1 – 5
kata) dan merekamnya.
- Setiap peserta didik diminta untuk
mengumpulkan video yang telah dibuat
kepada salah satu teman sekelasnya untuk
diedit dan digabungkan menjadi satu.
- Peserta didik diminta untuk mengupload
video yang telah dibuat di media social
masing – masing.

d. Pementasan drama
a. Waktu : 2 JP
b. Alat & Bahan : Laptop, Alat Tulis, Sound System, dan Naskah Drama
c. Peran guru : Fasilitator dan Pendamping

No. Nama Kegiatan Deskripsi Kegiatan


1. Persiapan - Guru menyiapkan topic/tema drama yang
akan dibahas peserta didik.
- Guru menyiapkan media pembelajaran yang
diperlukan.
2. Pelaksanaan - Guru memulai kegiatan dengan menjelaskan
tujuan dari pementasan drama.
- Guru membagi peserta didik menjadi
beberapa kelompok, 1 kelompok berisi 3-5
orang.
- Guru memberikan topik/tema drama yang
telah disiapkan untuk masing – masing
kelompok.
3. Tugas mandiri - Peserta didik diminta untuk membuat
naskah drama sederhana bersama anggota
kelompok yang sudah ditentukan.
- Peserta didik bersama anggota kelompok
masing – masing diminta untuk
mementaskan naskah drama yang telah
dibuat.
- Peserta didik bersama anggota kelompok
yang belum mendapatkan giliran untuk
pentas diminta untuk mencatat pesan yang
disampaikan serta mengevaluasi jalannya
pentas drama.
Rubrik Penilaian
Aspek/ 4 3 2 1
Kategori/
Kriteria
Pesan Sangat Sesuai tema Kurang Tidak sesuai
sesuai tema sesuai tema tema
intonasi Sangat jelas Jelas Kurang jelas Tidak jelas
Kreativitas Sangat Kreatif Kurang Tidak
kreatif kreatif kreatif

4. Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut


a. Pihak sekolah/agen perubahan setop perundungan berkomitmen untuk
meminimalisasi perilaku perundungan
a. Waktu : 2 JP
b. Alat & Bahan : Laptop & Alat Tulis
c. Peran guru : Fasilitator dan Pendamping

No. Nama Kegiatan Deskripsi Kegiatan


1. Persiapan - Guru menyiapkan materi – materi yang
dibahas pada pertemuan sebelumnya tentang
masalah perundungan.
- Guru menyiapkan media pembelajaran yang
diperlukan.
2. Pelaksanaan - Guru memulai kegiatan dengan bertanya
kepada peserta didik, seperti :
a. Apa pelajaran yang dapat kalian pelajari
dari materi dan kegiatan yang telah
dilakukan pada pertemuan sebelumnya?
- Guru mengulas kembali materi dan kegiatan
yang sudah dilakukan pada pertemuan
sebelumnya
3. Tugas mandiri - Peserta didik diminta maju kedepan kelas
untuk mengungkapkan pendapatnya serta
kesan pesannya selama proses pembelajaran
berlangsung.

b. Penyampaian hasil akhir proyek P5BK dengan tema bangunlah jiwa dan
raganya
a. Waktu : 2 JP
b. Alat & Bahan : Laptop & Alat Tulis
c. Peran guru : Fasilitator dan Pendamping
No. Nama Kegiatan Deskripsi Kegiatan
1. Persiapan - Guru menyiapkan lembar refleksi individu
dan kelompok.
- Guru menyiapkan media pembelajaran yang
diperlukan.
2. Pelaksanaan - Guru mendistribisukan lembaran kertas
refleksi akhir (baik lembar refleksi individu
maupun kelompok) untuk diisi para peserta
didik
- Guru dapat memberi masukan dan pendapat
mengenai aktivitas peserta didik selama
proses kegiatan berlangsung pada kegiatan
sebelumnya.
3. Tugas mandiri - Peserta didik diminta untuk mengisi lembar
refleksi yang telah diberikan. (terlampir)

E. Asesmen
Asessmen adalah upaya untuk mendapatkan data / informasi dari proses dan hasil
pembelajaran untuk mengetahui seberapa baik pemahaman peserta didik. Dalam
projrk ini, asesmen yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Asesmen diagnostik non-kognitif
Asesmen diagnostik adalah asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk
mengidentifikasi keterampilan awal peserta didik. Dalam proyek ini, asesmen
yang digunakan adalah asesmen diagnostik non-kognitif.
Asesmen diagnostik non-kognitif memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai
berikut.
a. Mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial emosi pesrta didik
b. Mengetahui aktivitas peserta didik.
c. Mengetahui latar belakang pergaulan peserta didik
d. Mengetahui karakter serta minat peserta didik.

LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK NONKOGNITIF


NO PERTANYAAN
1 Coba amati lingkungan rumahmu saat ini! Lalu pilih emoji berikut yang
mewakili perasaanmu!

2 Berikan pendapatmu bagaimana kondisi lingkungan akan berdampak


pada semangat untuk melakukan aktivitas!

3 Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan


dalam beraktivitas?
4 Apa pendapatmu tentang hobi? Apa hobimu saat ini?

5 Perlukah seseorang memiliki hobi? Mengapa?

6 Dengan siapa biasanya kamu melakukan hobi tersebut? Dimana?

7 Apakah kamu memiliki media sosial?

8 Sejak kapan kamu memiliki media sosial?

9 Apa yang kamu lakukan di dalam media sosial tersebut?

10 Seberapa besar pengaruh media sosial terhadap kehidupan sosialmu?

11 Apakah kamu suka keramaian atau berkumpul dengan teman-teman?

12 Seberapa pentingkah kehadiran seorang teman dalam kehidupanmu?

13 Bagaimana teman-teman memperlakukanmu?

14 Hal buruk apa yang pernah kamu alami saat bersama dengan orang lain?

15 Bagaimana kamu menanggapi hal buruk tersebut?

2. Asesmen Formatif
 Format penilaian diri
Nama:
Kelas:
No Pertanyaan 1 2 3 4
1. Saya memahami apa itu perundungan
2. Saya mengerti apa perbedaan lelucon dan perundungan verbal
3. Saya memahami dampak dari perundungan
4. Saya ingin belajar lebih banyak mengenai perundungan dan
dampak perundungan untuk jiwa raga
5. Saya setuju jika dibentuk agen setop perundungan
Berikan tanda ( √ ) pada
1. Sangat tidak setuju
2. Tidak setuju
3. Setuju
4. Sangat setuju
3. Asesmen Sumatif
Nama :
Kelas :

Pertanyaan STS TS S SS
1. Melalui proyek ini saya semakin
mengetahui tentang perundungan
2. Melalui pronyek ini saya paham
penyebab terjadinya perundungan
3. Melalui proyek ini saya mengetahui
bahaya perundungan
4. Melalui proyek ini saya paham
mencegah perundungan dari diri
5. Hal baru yang saya dapatkan dari
proyek ini mengenai perundungan
dengan poster

Berikan tanda ( √ ) pada


STS = Sangat tidak setuju
TS = Tidak setuju
S = Setuju
SS = Sangat setuju

 Pementasan drama
 poster
 produk teknologi artau seni

Asesmen Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Aspek BB MB BSB BLH


 Mengetahui konsep
perundungan

 Paham bentuk-bentuk
perundungan
 Paham dampak
perundungan terhadap
kehidupan sosial
 Menjalani aktivitas sosial
(berteman, bermedia sosial,
dan aktivitas lainnya)
dengan baik
 Membangun komunikasi
efektif
 Mampu mengatasi perilaku
perundungan dengan baik
F. Pertanyaan pemantik
Dalam P5BK perlu adanya pertanyaan pemantik untuk memancing peserta didik
dalam memahami projek yang akan dilaksanakan. Dalam hal ini projek yang
dilaksanakan adalah mengenai perundungan, apaun pertanyaannya adalah sebagai
berikut:

No Pertanyaan
1 Apakah kalian pernah mengalami perundungan?
2 Apa bentuk- bentuk perundungan?
3 Pernahkah kalian mengejek teman?
4 Pernahkah kalian memukul teman?
5 Apa yang kalian rasakan jika kalian diejek atau dipukul?

G. Refleksi peserta didik dan Guru

Lembar Refleksi Peserta Didik

Nama :

Sangat
Sangat Tidak
Pernyat Setuju Tidak
Setuju Setuju
aan Setuju

Aku terlibat aktif dalam projek ini

Suasana projek membuatku bersemangat


untuk belajar dan tahu lebih banyak
Aku nyaman untuk mengungkapkan
pendapat selama projek ini
Pembelajaran dalam projek ini membekali
diriku sebagai warga yang baik
Waktu projek memadai untuk aku
memahami isu yang ada di sekitarku
Diskusi di kelompokku berjalan asyik dan
membuat pengetahuanku bertambah
Fasilitator pada projek ini membantuku
dalam belajar dan berproses
Metode yang digunakan pada projek ini seru
dan menyenangkan

Keterampilanku bertambah pada projek ini


Masukan/pendapat lain untuk projek ini:

Berikan kata yang menggambarkan projek ini:

Berikan tanda ( √ ) pada kolom yang sesuai menurut kalian.

Refleksi bagi Guru


Lembar refleksi guru
Nama Guru:
Nama Proyek :
Apakah tujuan proyek ini tercapai Apa yang berjalan dengan baik dalam
proyek ini

Apa pelajaran baru yang didapat dari Bagaimana tingkat kepercayaan diri
pelaksanaan proyek ini Bapak / Ibu dalam memfasilitasi
pembicaraan mengenai isu
perundungan setelah menjalankan
proyek ini
LAMPIRAN
A. Lembar kerja peserta didik

Lembar Kerja 1

Pembentukan Agen Perubahan


Agen perubahan yaitu 30 siswa yang dipilihdan merupakan perwakilan tiap kelas
serta tiap jurusan yang akan menyebarkan dan menanamkan nilai-nilai kebaikan dan
anti-perundungan di sekolah.

NO NAMA
Lembar Kerja 2

Lembar Kerja Peserta Didik

Nama :
No :
Kelas/ Jurusan :

Buatlah sebuah poster bertema anti-perundungan dengan ketentuan


sebagai berikut.
1. Digambar di kertas HVS berukuran F4.
2. Gunakan gambar atau kalimat yang sesuai dengan tema.
3. Warnailah poster yang kamu buat dengan warna yang menarik.
4. Jangan lupa tulis identitasmu di pojok kiri atas.

Lembar Kerja 3

Lembar Kerja Peserta Didik

Nama :
No :
Kelas/ Jurusan :

Buatlah sebuah video bertema anti-perundungan dengan ketentuan


sebagai berikut.
1. Perekaman dilaksanakn secara individu
2. Isi konten bisa berupa jargon, slogan, atau pesan-pesan terkait
tema.
3. Kreasikan videomu semenarik mungkin
4. Maksimal durasi video adalah 3 menit
5. Jangan menyebutkan nama, nomor absen, kelas atau jurusan di
awal perekaman.
Lembar Kerja 4

Lembar Kerja Peserta Didik

Nama :
No :
Kelas/ Jurusan :

Buatlah sebuah pementasan drama bertema anti-perundungan dengan


ketentuan sebagai berikut.
1. Pementasan dilaksanakan secara kelompok
2. Tema yang diusung merupakan hal-hal yang berkaitan engan
tindakan anti-perundungan.
3. Gunakan properti dan kebutuhan lain yang dapat mendukung
drama.
4. Maksimal durasi pementasan adalah 1jp
5. Jangan menyebutkan nama, nomor absen, kelas atau jurusan di
awal perekaman.

B. GLOSSARIUM

NO ISTILAH MAKNA
1 Isu Masalah yang
dikedepankan.
2 Perundungan/ perundungan salah satu bentuk dari
perilaku agresi dengan
kekuatan dominan pada
perilaku yang dilakukan
secara berulang-ulang
dengan tujuan
mengganggu anak lain atau
korban yang lebih lemah
darinya
3 Psikologis Berkenaan dengan
psikologi atau kejiwaan
4 Intimidasi Tindakan menakut-nakuti
(terutama untuk memaksa
orang atau pihak lain
berbuat sesuatu); gertakan;
ancaman
5 Cyber perundungan salah satu bentuk dari
perilaku agresi dengan
kekuatan dominan pada
perilaku yang dilakukan
secara berulang-ulang
dengan tujuan
mengganggu anak lain atau
korban yang lebih lemah
darinya dan terjadi di dunia
maya.
6 Psikosomatis Keluhan fidik yang timbul
atau dipengaruhi oleh
pikiran atau emosi.
7 depresi Gangguan jiwa pada
seseorang yang ditandai
dengan perasaan yang
merosot (seperti muram,
sedih, perasaan tertekan)

C. Daftar Pustaka
Admin SMP. 2021. Mengenal Dampak Perundungan Cyber.
http://ditsmp.kemdikbud.go.id/mengenal-dampak-perundungan-siber/,
online, diakses pada 26 September 2021 pukul 10.00

Indopositif. Tanpa tahun. Perundungan (Perundungan): Pengertian, Komponen,


dan Jenis-Jenisnya, https://www.indopositive.org/2020/04/perundungan-
perundungan-pengertian.html, online, diakses pada 26 September 2021
pukul 09.00.

Mufrihah, Arina. 2016. “Perundungan Reaktif di Sekolah Dasar dan Intervensi


Berbasis Nuansa Sekolah” (Jurnal Psikologi, Vol. 43, No.2 ), online. hlm.
135-153.
Child parenting, definition off bullying,
Http://Childparenting.about.com/od/schoollearning/g/bullying-definition,
diakses pada Rabu 29 September 2021 pukul 22.00.

Anda mungkin juga menyukai