Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, karuina, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan modul “Hentikan Perundungan, Wujudkan Jiwa Sehat Raga Kuat”
dengan tema membangun jiwa raganya. Selama penyusunan modul “Hentikan
Perundungan, Wujudkan Jiwa Sehat Raga Kuat” kami mendapatkan banyak
bantuan dari berbagai pihak baik yang berupa saran,petunjuk dan hal hal lain
yang tidak dapat kami sebut satu per satu.
Modul “Hentikan Perundungan, Wujudkan Jiwa Sehat Raga Kuat” disusun
untuk memenuhi kebutuhan bahan kegiatan mengajar dalam Program Penguatan
Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja (P5BK). Melalui modul “Hentikan
Perundungan, Wujudkan Jiwa Sehat Raga Kuat” diharapkan untuk penguatan
pendidikan karakter dalam mencetak generasi muda yang memiliki budi pakerti
yang luhur. Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka modul “Hentikan
Perundungan, Wujudkan Jiwa Sehat Raga Kuat” disajikan berupa deskripsi,
tujuan, alur, target pencapaian, dimensi yang dikembangkan, relevansi proyek,
hingga panduan refleksi untuk peserta didik.
Modul “Hentikan Perundungan, Wujudkan Jiwa Sehat Raga Kuat” terbuka
dan terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Harapan kami terhadap
pembaca kiranya memberikan kritik, saran, dan masukan yang sifatnya
membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan. Atas kontribusi tersebut kami
ucapkan terima kasih.
Kediri, 24 September 2021
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
INFORMASI UMUM
A. Identitas Penulis Modul
B. Sarana dan Prasarana Pendukung
C. Target Peserta Didik
D. Relevansi Tema dan Topik Proyek untuk Sekolah
KOMPONEN INTI
A. Deskripsi Singkat Projek
B. Dimensi dan Subelemen dan Profil Pelajar Pancasila yang Berkaitan
C. Tujuan Spesifik untuk Peserta Didik
D. Alur Kegiatan Projek secara Umum
E. Asesmen
F. Pertanyaan Pemantik
G. Pengayaan dan Remedial
H. Refleksi Peserta Didik dan Guru
LAMPIRAN
A. Lembar Kerja Peserta Didik
B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
C. Glossarium
D. Daftar Pustaka
INFORMASI UMUM
Materi :
Komponen Penting Perundungan
1. Kekuatan yang tidak seimbang (power imbalance)
Ketika ada ketidakseimbangan kekuatan, sulit bagi target untuk
mempertahankan dirinya terhadap serangan pelaku. Perbedaan kekuatan ini
bisa secara fisik atau psikologis. Misalnya, dalam kasus-kasus
ketidakseimbangan fisik, pelaku perundungan mungkin lebih tua, lebih besar,
atau lebih kuat. Atau, mungkin ada geng pengganggu yang menargetkan
korban.
Sementara itu, ketidakseimbangan psikologis lebih sulit untuk dibedakan,
tetapi contohnya termasuk memiliki status sosial yang lebih tinggi, cerewet,
atau lebih banyak pengaruh di sekolah. Akibat dari ketidakseimbangan
kekuatan membuat target intimidasi terasa lemah, tertindas, terancam, dan
rentan diserang.
2. Sesuatu yang berulang (repetitive actions)
Biasanya, perundungan bukanlah tindakan kejam atau perilaku kasar.
Sebaliknya, itu biasanya berkelanjutan dan terus menerus diulang.
Pengganggu sering menargetkan korban mereka beberapa kali.
2. Tahap Kontekstualisasi
a. Pencegahan perundungan di sekolah melalui penerapan disiplin positif
a. Waktu : 2 JP
b. Alat & Bahan : Laptop, Alat Tulis & Artikel
c. Peran guru : Fasilitator dan Pendamping
3. Tahap Aksi
a. Membentuk agen perubahan setop perundungan
a. Waktu : 2 JP
b. Alat & Bahan : Laptop dan Alat Tulis
c. Peran guru : Fasilitator dan Pendamping
d. Pementasan drama
a. Waktu : 2 JP
b. Alat & Bahan : Laptop, Alat Tulis, Sound System, dan Naskah Drama
c. Peran guru : Fasilitator dan Pendamping
b. Penyampaian hasil akhir proyek P5BK dengan tema bangunlah jiwa dan
raganya
a. Waktu : 2 JP
b. Alat & Bahan : Laptop & Alat Tulis
c. Peran guru : Fasilitator dan Pendamping
No. Nama Kegiatan Deskripsi Kegiatan
1. Persiapan - Guru menyiapkan lembar refleksi individu
dan kelompok.
- Guru menyiapkan media pembelajaran yang
diperlukan.
2. Pelaksanaan - Guru mendistribisukan lembaran kertas
refleksi akhir (baik lembar refleksi individu
maupun kelompok) untuk diisi para peserta
didik
- Guru dapat memberi masukan dan pendapat
mengenai aktivitas peserta didik selama
proses kegiatan berlangsung pada kegiatan
sebelumnya.
3. Tugas mandiri - Peserta didik diminta untuk mengisi lembar
refleksi yang telah diberikan. (terlampir)
E. Asesmen
Asessmen adalah upaya untuk mendapatkan data / informasi dari proses dan hasil
pembelajaran untuk mengetahui seberapa baik pemahaman peserta didik. Dalam
projrk ini, asesmen yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Asesmen diagnostik non-kognitif
Asesmen diagnostik adalah asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk
mengidentifikasi keterampilan awal peserta didik. Dalam proyek ini, asesmen
yang digunakan adalah asesmen diagnostik non-kognitif.
Asesmen diagnostik non-kognitif memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai
berikut.
a. Mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial emosi pesrta didik
b. Mengetahui aktivitas peserta didik.
c. Mengetahui latar belakang pergaulan peserta didik
d. Mengetahui karakter serta minat peserta didik.
14 Hal buruk apa yang pernah kamu alami saat bersama dengan orang lain?
2. Asesmen Formatif
Format penilaian diri
Nama:
Kelas:
No Pertanyaan 1 2 3 4
1. Saya memahami apa itu perundungan
2. Saya mengerti apa perbedaan lelucon dan perundungan verbal
3. Saya memahami dampak dari perundungan
4. Saya ingin belajar lebih banyak mengenai perundungan dan
dampak perundungan untuk jiwa raga
5. Saya setuju jika dibentuk agen setop perundungan
Berikan tanda ( √ ) pada
1. Sangat tidak setuju
2. Tidak setuju
3. Setuju
4. Sangat setuju
3. Asesmen Sumatif
Nama :
Kelas :
Pertanyaan STS TS S SS
1. Melalui proyek ini saya semakin
mengetahui tentang perundungan
2. Melalui pronyek ini saya paham
penyebab terjadinya perundungan
3. Melalui proyek ini saya mengetahui
bahaya perundungan
4. Melalui proyek ini saya paham
mencegah perundungan dari diri
5. Hal baru yang saya dapatkan dari
proyek ini mengenai perundungan
dengan poster
Pementasan drama
poster
produk teknologi artau seni
Paham bentuk-bentuk
perundungan
Paham dampak
perundungan terhadap
kehidupan sosial
Menjalani aktivitas sosial
(berteman, bermedia sosial,
dan aktivitas lainnya)
dengan baik
Membangun komunikasi
efektif
Mampu mengatasi perilaku
perundungan dengan baik
F. Pertanyaan pemantik
Dalam P5BK perlu adanya pertanyaan pemantik untuk memancing peserta didik
dalam memahami projek yang akan dilaksanakan. Dalam hal ini projek yang
dilaksanakan adalah mengenai perundungan, apaun pertanyaannya adalah sebagai
berikut:
No Pertanyaan
1 Apakah kalian pernah mengalami perundungan?
2 Apa bentuk- bentuk perundungan?
3 Pernahkah kalian mengejek teman?
4 Pernahkah kalian memukul teman?
5 Apa yang kalian rasakan jika kalian diejek atau dipukul?
Nama :
Sangat
Sangat Tidak
Pernyat Setuju Tidak
Setuju Setuju
aan Setuju
Apa pelajaran baru yang didapat dari Bagaimana tingkat kepercayaan diri
pelaksanaan proyek ini Bapak / Ibu dalam memfasilitasi
pembicaraan mengenai isu
perundungan setelah menjalankan
proyek ini
LAMPIRAN
A. Lembar kerja peserta didik
Lembar Kerja 1
NO NAMA
Lembar Kerja 2
Nama :
No :
Kelas/ Jurusan :
Lembar Kerja 3
Nama :
No :
Kelas/ Jurusan :
Nama :
No :
Kelas/ Jurusan :
B. GLOSSARIUM
NO ISTILAH MAKNA
1 Isu Masalah yang
dikedepankan.
2 Perundungan/ perundungan salah satu bentuk dari
perilaku agresi dengan
kekuatan dominan pada
perilaku yang dilakukan
secara berulang-ulang
dengan tujuan
mengganggu anak lain atau
korban yang lebih lemah
darinya
3 Psikologis Berkenaan dengan
psikologi atau kejiwaan
4 Intimidasi Tindakan menakut-nakuti
(terutama untuk memaksa
orang atau pihak lain
berbuat sesuatu); gertakan;
ancaman
5 Cyber perundungan salah satu bentuk dari
perilaku agresi dengan
kekuatan dominan pada
perilaku yang dilakukan
secara berulang-ulang
dengan tujuan
mengganggu anak lain atau
korban yang lebih lemah
darinya dan terjadi di dunia
maya.
6 Psikosomatis Keluhan fidik yang timbul
atau dipengaruhi oleh
pikiran atau emosi.
7 depresi Gangguan jiwa pada
seseorang yang ditandai
dengan perasaan yang
merosot (seperti muram,
sedih, perasaan tertekan)
C. Daftar Pustaka
Admin SMP. 2021. Mengenal Dampak Perundungan Cyber.
http://ditsmp.kemdikbud.go.id/mengenal-dampak-perundungan-siber/,
online, diakses pada 26 September 2021 pukul 10.00