Anda di halaman 1dari 39

PENGHIJAUAN DAN BUDIDAYA TANAMAN PRODUKTIF

MODUL PROJEK
Tema: Gaya Hidup Berkelanjutan

Disusun oleh: Muhammad Abdurrohim, S.Pd. – Drs. Edy Wiyono – Iwan Fajar H, S.Pd.

SMP N 43 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2022-2023

1
Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Projek

 Dukungan serta komitmen dari seluruh komunitas sekolah untuk menjalankan solusi
aksi yang disepakati. Hal ini agar memastikan bahwa nilai pembelajaran akan secara
konsisten didapatkan tidak hanya bagi murid namun bagi seluruh warga sekolah.
 Kesiapan dari divisi sarpras, apabila diperlukan untuk pengadaan hal-hal terkait
dengan solusi aksi yang disepakati bersama. Misalnya; apakah ada lahan, sarana dan
sumber dari sekolah untuk pengadaan menanam sayur untuk konsumsi komunitas
sekolah?
 Apakah program ini dapat dilakukan secara berkelanjutan bahkan sesudah masa
pameran karya berakhir? Misalnya, apakah sekolah akan menyediakan waktu secara
rutin apabila salah satu aksi memutuskan untuk bekerja sama dengan komunitas
petani/ penanam?
Tujuan, Alur dan Target Pencapaian Projek

Gaya Hidup Berkelanjutan adalah sebuah tantangan global yang mempengaruhi semua orang,
dan di seluruh bagian dunia. Dengan mengacu kepada salah satu tujuan dalam rencana aksi
global mengenai Gaya Hidup Berkelanjutan, dan kepada dimensi Profil Pelajar Pancasila,
projek “Stop Global Warming” bertujuan untuk membentuk murid memiliki kesadaran
bahwa mereka adalah bagian dari warga dunia (global citizen) yang dapat berkontribusi untuk
mengurangi Penyebab Global Warming dan melakukan aksi menjalani gaya hidup ramah
lingkungan dan berkelanjutan.

Projek ini dimulai dengan tahap pengenalan, murid mengenali dan memahami konsep dari
Global Warming, sumber Penyebab Global Warming dan keadaan dunia saat ini. Setelah
tahap pengenalan, murid masuk dalam tahap kontekstualisasi dengan melakukan riset terpadu
dan mandiri, serta melihat konteks lingkungan sekitar yang berkaitan dengan potensi sumber
Penyebab Global Warming di lingkungan sekitar. Selama proses projek ini berjalan, murid
tidak hanya membentuk pengetahuan, namun juga membangun kesadaran dan melakukan
penyelidikan secara kritis sehingga pada akhirnya dapat merencanakan solusi aksi dari situasi
yang telah mereka ketahui dan pahami. Di tahap ini, murid menuangkan aksi nyata mereka
dengan melakukan kampanye bagi komunitas sekolah agar terbangun kesadaran yang lebih
luas, dan merencanakan beberapa solusi program sekolah agar komunitas sekolah dapat
berkontribusi untuk mengurangi jejak Penyebab Global Warming .

Melalui projek ini, siswa diharapkan telah mengembangkan secara spesifik tiga dimensi
Profil Pelajar Pancasila, yakni Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia
dan Bernalar Kritis beserta sub-elemen terkait yang dijabarkan secara detail di halaman

2
TAHAPAN PROJEK

1. Tahapan Pengenalan: Mengenali dan membangun kesadaran murid terhadap


isu Gaya Hidup Berkelanjutan, dan konsep Global Warming

1) Perkenalan: Gaya Hidup Berkelanjutan - apa yang dimaksud dengan Global


Warming? Apakah sumber Penyebab Global Warming?
2) Pengertian isu: Melihat lingkungan sekitar, riset mandiri dan terpadu
mengenai Global Warming dunia & sumber Penyebab Global Warming dunia.
3) Refleksi awal: Temuan mengenai Global Warming, sumber Penyebab Global
Warming. Diskusi kritis (Socratic Seminar)
4) Pembicara Tamu: Pengertian Global Warming, cara menghitung Global
Warming & Penyebab Global Warming
5) Diskusi Kritis: Analisa temuan dari pembicara tamu, mengaitkan dengan hasil
Pengertian isu dari riset. Mengambil kesimpulan awal terhadap kontribusi
lingkungan kita terhadap Global Warming & sumber Penyebab Global
Warming di lingkungan sekitar
2. Tahapan Kontekstualisasi: Mengkontekstualisasi masalah di lingkungan
terdekat

6) Pengumpulan data: Melakukan riset di lingkungan sekitar, melakukan survei


untuk melihat potensi lahan tanam dan lahan taman
7) Memprediksi Stok Oksigen di lingkungan sekitar. Dengan Menghitung jumlah
tanaman serta kebutuhan Oksigen di Sekolah.
8) Oksigen-ku, Oksigenmu-mu: Gallery walk, diskusi kritis mengenai isu yang
didapatkan dari hasil pengumpulan data.
9) Pengorganisasian data & penyajian data: Mengelompokkan isu Global
Warming/sumber Penyebab Global Warming -- Diskusi design thinking:
mencoba mencari solusi terhadap permasalahan/isu yang muncul
10) Pengorganisasian data & penyajian data secara mandiri: Menyusun ide aksi
yang dapat dilakukan sehari-hari, Penanaman dan Pembuatan taman hijau
11) Asesmen Formatif: “Idea Pitch”: mempresentasikan isu dan solusi aksi yang
ditawarkan sesuai dengan pengelompokkan masalah

3
3. Tahapan Aksi: Bersama-sama mewujudkan pelajaran yang didapatkan oleh
murid melalui aksi nyata

12) Kampanye Aksi: Sosialisasi isu Global Warming & sumber Penyebab Global
Warming di lingkungan sekitar, serta solusi aksi sehari-hari yang ditawarkan
13) “Stop Global Warming ”: Aksi Mulai melakukan aksi di lingkungan sekitar
14) Asesmen Formatif: Refleksi Aksi Evaluasi efektivitas aksi yang telah
dilakukan dan hubungannya dengan tujuan mengurangi Global Warming
15) Merancang Pameran Hasil Aksi: Menentukan rencana pameran, merencanakan
visual yang digunakan dalam pameran
16) Mempersiapkan Pameran Hasil Aksi Merancang dan menyiapkan presentasi
untuk pameran hasil aksi

Tahapan Refleksi dan Tindak Lanjut: Berbagi karya, evaluasi, refleksi

17) Asesmen Sumatif: Pameran Aksi “Stop Global Warming” Pameran hasil dari
aksi yang dikerjakan sehari-hari sebagai upaya untuk mengurangi sumber
Penyebab Global Warming di lingkungan sekitar
18) Evaluasi Aksi & Solusi: Evaluasi keseluruhan dari aksi dan solusi yang
ditawarkan -- evaluasi pameran karya
19) Evaluasi Aksi & Menyusun Keberlanjutan Aksi Refleksi aksi yang bisa
diteruskan sebagai program sekolah, yang dilakukan secara konsisten untuk
membangun keberlanjutan belajar n menyusun langkah strategis

Dimensi, elemen, dan sub elemen Profil Pelajar Pancasila


Dimensi Profil Sub-elemen Profil Target Pencapaian Aktivitas Terkait
Pelajar Pancasila Pelajar Pancasila Di Akhir Fase D
terkait (SMP, 13 - 15
tahun)
Beriman, Bertakwa Memahami Memahami konsep 1, 2, 3, 4, 5, 11
sebab-akibat di
kepada Tuhan YME, Keterhubungan
antara berbagai
dan Berakhlak Mulia Ekosistem Bumi ciptaan Tuhan dan
mengidentifikasi
berbagai sebab yang
mempunyai dampak
baik atau buruk,

4
langsung maupun
tidak langsung,
terhadap alam
semesta

Menjaga Mewujudkan rasa 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13,


Lingkungan Alam syukur dengan 14, 19
Sekitar berinisiatif untuk
menyelesaikan
permasalahan
lingkungan alam
sekitarnya dengan
mengajukan
alternatif solusi dan
mulai menerapkan
solusi tersebut
Mengajukan Mengajukan 4, 5, 6, 8, 9, 15, 16,
pertanyaan
pertanyaan untuk 20, 21
klarifikasi dan
interpretasi
informasi, serta
mencari tahu
penyebab dan
konsekuensi dari
informasi tersebut
Mengidentifikasi, Mengidentifikasi, 6, 8, 9, 10, 15, 17,
mengklarifikasi, dan
mengklarifikasi, dan 18, 20, 21
mengolah informasi
dan gagasan menganalisis
informasi yang
relevan serta
memprioritaskan
beberapa gagasan
tertentu.
Membuktikan

5
penalaran dengan
berbagai argumen
dalam mengambil
suatu kesimpulan
atau keputusan
Perkembangan Sub-elemen Antarfase (Referensi)
Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia
Sub Elemen Belum Mulai Berkemban Sangat
Berkembang Berkembang g Sesuai Berkembang
Harapan

Memahami Memahami Memahami Memahami Mengidentifikasi


Keterhubun keterhubungan konsep konsep masalah
gan antara satu harmoni dan sebab-akibat lingkungan
Ekosistem ciptaan dengan mengidentifika di antara hidup di tempat
Bumi ciptaan Tuhan si adanya berbagai ia tinggal dan
yang lainnya saling ciptaan melakukan
ketergantunga Tuhan dan langkah-langkah
n antara mengidentifi konkrit yang
berbagai kasi bisa dilakukan
ciptaan Tuhan berbagai untuk
sebab yang menghindari
mempunyai kerusakan dan
dampak baik menjaga
atau buruk, keharmonisan
langsung ekosistem yang
maupun ada di
tidak lingkungannya.
langsung,
terhadap
alam
semesta.

6
Menjaga Terbiasa Mewujudkan Mewujudka Mewujudkan
memahami rasa syukur n rasa rasa syukur
Lingkungan
tindakan- dengan syukur dengan
Alam Sekitar tindakan yang terbiasa dengan membangun
ramah dan berperilaku berinisiatif kesadaran peduli
tidak ramah ramah untuk lingkungan alam
lingkungan lingkungan menyelesaik dengan
serta dan an menciptakan dan
membiasakan memahami permasalaha mengimplement
diri untuk akibat n asikan solusi
berperilaku perbuatan lingkungan dari
ramah tidak ramah alam permasalahan
lingkungan  lingkungan sekitarnya lingkungan yang
dalam lingkup dengan ada. 
kecil maupun mengajukan
besar. alternatif
solusi dan
mulai
menerapkan
solusi
tersebut.

Mengajukan Memahami Memahami Memahami Mengidentifikasi


pertanyaan keterhubungan konsep konsep masalah
antara satu harmoni dan sebab-akibat lingkungan
ciptaan dengan mengidentifika di antara hidup di tempat
ciptaan Tuhan si adanya berbagai ia tinggal dan
yang lainnya saling ciptaan melakukan
ketergantunga Tuhan dan langkah-langkah
n antara mengidentifi konkrit yang
berbagai kasi bisa dilakukan
ciptaan Tuhan berbagai untuk
sebab yang menghindari
mempunyai kerusakan dan
dampak baik menjaga
atau buruk, keharmonisan
langsung ekosistem yang
maupun ada di
tidak lingkungannya.  
langsung,
terhadap
alam
semesta.

7
Mengidentifi Mengumpulka Mengumpulka engidentifik Secara kritis
kasi, n, asi, mengklarifikasi
n,
mengklarifik mengklasifikas mengklarifik serta
asi, dan mengklasifikas ikan, asi, dan menganalisis
mengolah membandingk menganalisi gagasan dan
ikan,
informasi an, dan s informasi informasi yang
dan gagasan  membandingk memilih yang relevan kompleks dan
informasi dari serta abstrak dari
an dan
berbagai mempriorita berbagai sumber.
memilih sumber, serta skan Memprioritaskan
memperjelas beberapa suatu gagasan
informasi dan
informasi gagasan yang paling
gagasan dari dengan tertentu. relevan dari hasil
bimbingan klarifikasi dan
berbagai
orang dewasa. analisis.
sumber.

Mengidentifi Menjelaskan Menjelaskan Membuktika Menganalisis


kasi, alasan yang alasan yang n penalaran dan
mengklarifik relevan dalam relevan dan dengan mengevaluasi
asi, dan penyelesaian akurat dalam berbagai penalaran yang
mengolah masalah dan penyelesaian argumen digunakannya
informasi pengambilan masalah dan dalam dalam
dan gagasan  keputusan pengambilan mengambil menemukan dan
keputusan  suatu mencari solusi
simpulan serta mengambil
atau keputusan.
keputusan.

8
Tahapan Pengenalan: Mengenali dan membangun kesadaran murid terhadap isu Gaya
Hidup Berkelanjutan, dan konsep Global Warming
Aktivitas 1
Perkenalan: Gaya Hidup Berkelanjutan - apa yang dimaksud dengan Global Warming?
Apakah sumber Penyebab Global Warming?

Waktu: 90 menit
Bahan: Artikel, slide presentasi
Peran Guru: Fasilitator

Persiapan:
1. Guru mengumpulkan 2 artikel koran (digital/cetak) yang membahas secara kritis isu
Gaya Hidup Berkelanjutan yang dihadapi di berbagai negara, termasuk Indonesia
2. Guru mengumpulkan 2 artikel mengenai rencana aksi global (SDG) terutama pada
tema Gaya Hidup Berkelanjutan
3. Guru mengumpulkan 2 video mengenai Gaya Hidup Berkelanjutan, Global Warming,
jejak Penyebab Global Warming

Pelaksanaan:
1. Guru memulai projek ini dengan menanyakan kepada murid apa yang mereka tahu
mengenai isu Gaya Hidup Berkelanjutan. Beberapa pertanyaan pemantik yang bisa
dipakai:
a) Apa tanda-tanda terjadinya perubahan iklim yang pernah mereka dengar dan/atau
mereka lihat dan rasakan?
b) Apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya perubahan iklim?
c) Apa dampak dari perubahan iklim ini terhadap bumi dan kehidupan manusia,
hewan, dan tumbuhan?
d) Apa yang dimaksud dengan gaya hidup berkelanjutan? Bagaimana contohnya?
2. Guru memperkenalkan tema projek dan menegaskan relevansi isu Gaya Hidup
Berkelanjutan saat ini terhadap murid, serta mengaitkan peran murid dalam menjaga
keberlangsungan ekosistem dunia
3. Murid dibagi dalam 6 kelompok dan setiap kelompok menganalisa semua artikel dan
video yang telah disiapkan guru, kemudian membuat peta pikiran mengenai
keterkaitan dari semua artikel yang dibaca
4. Murid melakukan gallery walk untuk melihat ringkasan dari kelompok lain sebagai
referensi tambahan
Tugas: Murid diminta untuk melakukan riset mandiri mengenai kondisi Global Warming di
dunia dan di Indonesia. 
1. Bentuk ringkasan riset dibebaskan kepada setiap murid (misal; peta pikiran) 

9
Aktivitas 2
Pengertian Isu: Melihat lingkungan sekitar, riset mandiri dan terpadu mengenai Global
Warming dunia & sumber Penyebab Global Warming dunia.

Waktu: 90 menit
Bahan: Slide presentasi, video
Peran Guru: Fasilitator

Pelaksanaan:

1. Guru mengulang kembali dampak Penyebab Global Warming terhadap perubahan


iklim dan gaya hidup berkelanjutan dan masalah Global Warming yang dihadapi oleh
Indonesia. Murid diajak untuk turut menambahkan apa yang disampaikan oleh guru
dari hasil riset mandiri mereka di aktivitas sebelumnya.
2. Guru memutar Film mengenai dampak jangka panjang dari Global Warming terhadap
lingkungan (dapat melihat dari situs WHO atau WWF) di dunia dan di Indonesia.
3. Setelah menonton video ini, murid diminta untuk berdiskusi dalam kelompok yang
sudah dibentuk sebelumnya. Adapun guru dapat memberikan beberapa pertanyaan
untuk memandu murid dalam diskusi.

a. Apakah murid melihat isu potensi Global Warming di lingkungan terdekat mereka?
b. Apa perasaan mereka setelah mengetahui bahwa Penyebab Global Warming
memiliki dampak signifikan terhadap keberlangsungan hidup?
c. Apa saja aksi sehari-hari yang ternyata menyumbang Global Warming terhadap
lingkungan?
d. Aksi apa yang sudah dilakukan dalam upaya mengurangi Penyebab Global
Warming dunia?
e. Aksi apa yang termasuk dalam gaya hidup berkelanjutan?

4. Murid mengadakan diskusi bersama dipandu oleh guru mengenai temuan dan hasil
diskusi setiap kelompok, guru dapat merangkum jawaban murid ke dalam poster/di
papan tulis/slide presentasi
5. Murid kembali kepada kelompoknya dan mendiskusikan hubungan sebab akibat dari
tingkat Penyebab Global Warming/karbon terhadap Gaya Hidup Berkelanjutan.
Murid dapat menggambarkan hubungan sebab akibat ini dengan poster/peta
pikiran/cerita bergambar

10
Aktivitas 3
Refleksi Awal:
Diskusi kritis (seminar sokrates - socratic seminar) mengenai temuan mengenai Global
Warming dan sumber Penyebab Global Warming

Waktu: 90 menit
Bahan: Lembar observasi
Peran Guru: Fasilitator

Pelaksanaan:

1. Guru menjelaskan bahwa pada sesi ini akan difokuskan kepada diskusi dari hasil kerja
kelompok serta riset yang telah dijalankan murid. Guru akan memandu dengan
pertanyaan terbuka. Tidak ada jawaban benar atau salah, dan tujuan dari diskusi ini
adalah murid bebas mengutarakan pendapatnya mengenai jejak Penyebab Global
Warming di dunia
2. Sebelum diskusi dimulai, murid dapat melihat kembali peta pikiran/hasil riset yang
telah dilakukan. Guru juga menyediakan waktu bagi murid untuk mencari contoh-
contoh kasus Penyebab Global Warming di Indonesia agar dapat menggunakannya
dalam proses diskusi bersama
3. Diskusi kritis dipandu oleh guru dimulai, dengan panduan pertanyaan yang dapat
digunakan adalah;

a. Apakah menurutmu dampak dari perubahan iklim sudah mencapai titik yang
tidak dapat diubah/ditolong? Apakah sudah terlambat bagi kita untuk
menanggulangi perubahan iklim?
b. Apakah aksi yang kita lakukan sekarang untuk mengurangi jejak Penyebab
Global Warming dan perubahan iklim berguna untuk generasi kita, atau lebih
untuk menjaga keberlangsungan untuk generasi sesudah kita?
c. Menurutmu aksi apa saja yang nyata dan dapat berhasil dalam mengurangi Stop
Global Warming? Menurutmu apa yang dapat kita lakukan dengan segera untuk
menerapkan gaya hidup berkelanjutan?

4. Selama proses diskusi, guru menjadi fasilitator agar diskusi terus berjalan,
menguatkan murid bahwa tidak ada jawaban benar salah dan mendukung murid untuk
melihat kembali riset agar jawaban murid berdasarkan data yang ada
5. Murid kemudian mengisi lembar refleksi sebagai penutup aktivitas

11
Lembar Refleksi Murid

Nama: Sanga Setuj Tida Sanga


t u k t
setuju setuj tidak
Kelas:
u setuju

Aku paham mengenai jejak Penyebab Global


Warming dan dampaknya terhadap Gaya Hidup
Berkelanjutan

Aku paham bentuk aksi apa yang dapat


mempengaruhi Penyebab Global Warming

Aku paham dan dapat menjelaskan peranku dalam


menerapkan gaya hidup berkelanjutan

Aku dapat menjelaskan hubungan sebab akibat


antara gaya hidup berkelanjutan global dan jejak
Penyebab Global Warming

Hal yang masih ingin kuketahui lebih dalam Hal paling menarik yang
mengenai Global Warming dan menjaga gaya hidup aku pelajari sejauh ini
berkelanjutan adalah mengenai Global Warming
adalah

12
Lembar Observasi Guru

Lembar ini dapat digunakan guru selama proses memandu diskusi kritis (Socratic
Seminar), untuk melihat tingkat pemahaman murid sejauh ini terhadap konsep yang
dipelajari.
Mendengar
Menjela
kan Melakukan
Menga skan Catata
Mengut pendapat aksi/berkome
Nama jukan berdasa n hasil
arakan teman dan ntar yang
murid pertan rkan observ
ide baru menawarka memecah
yaan data/ris asi
n ide konsentrasi
et
elaborasi

13
Aktivitas 6
Bagian 1: Penghijauan Sebagai Langkah Mengatasi Global Warming
Pengumpulan data:

Waktu : 120 menit (tergantung lokasi dan termasuk kegiatan pengayaan)


Bahan : Lembar observasi
Peran Guru : Fasilitator

Persiapan

1. Memberi contoh usaha pelestarian lingkungan hidup.


2. Menjelaskan hakekat pembangunan berwawasan lingkungan.
3. Menyebutkan ciri-ciri pembangunan berkelanjutan.
4. Mendeskripsikan upaya pelestarian lingkungan hidup dalam Gaya hidup
berkelanjutan.

Upaya pelestarian lingkungan hidup dalam pembangunan berkelanjutan.

a. Upaya yang dilakukan pemerintah

Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung


jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan
hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:

1. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang

2. mengatur tentang Tata Guna Tanah.

3. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuanketentuan

4. Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.

5. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986,

tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan). Pada

tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian

Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:

1) Menanggulangi kasus pencemaran.

2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).

3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan

(AMDAL).

6. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.

b. Upaya pelestarian lingkungan hidup oleh masyarakat bersama

pemerintah

14
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki

kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di

sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan

dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain:

1) Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)

Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan

peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah

menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang

disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah

serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah

longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan

lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan.

Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan

mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya

pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan

kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi)

terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau

pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun

terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju

aliran air hujan.

2) Pelestarian udara

Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap

organisme bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa

dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya

oksigen. Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa

pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini

sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme.

Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara

lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat

15
dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara

lain:

a. Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di

sekitar kita. Tanaman dapat menyerap gas-gas yang

membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi

oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan

menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi

oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu

tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan

udara akan tetap terjaga.

b. Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa

pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran

mesin. Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong

asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di

perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya

pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan

menggunakan bahan industry yang aman bagi lingkungan,

serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.

c. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia

yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer

Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC

maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk

kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas

ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut.

Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan

sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali

sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh

matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan

jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara.

Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin

16
menipisnya lapisan ozon di atmosfer.

3) Pelestarian hutan

Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak

dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali,

menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar

yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama

terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang

kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya

menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan

juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan

cadangan air.

Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:

a. Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.

b. Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang

c. Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.

d. Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan

hutan.

e. Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar

ketentuan mengenai pengelolaan hutan.

4) Pelestarian laut dan pantai

Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam

potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan

karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut,

pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia

yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi

yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya

hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami

terhadap gempuran ombak. Adapun upaya untuk melestarikan laut

dan pantai dapat dilakukan dengan cara:

a. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali

17
tanaman bakau di areal sekitar pantai.

b. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai

maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan

dan tanaman laut.

c. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya

dalam mencari ikan.

d. Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

5) Pelestarian flora dan fauna

Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara

manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya

salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan

gangguan dalam kehidupan. Oleh karena itu, kelestarian flora dan

fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi

kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk

menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:

a. Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.

b. Melarang kegiatan perburuan liar.

c. Menggalakkan kegiatan penghijauan.

18
Aktivitas 7

Persiapan:

1. Guru menyiapkan beberapa referensi mengenai Ekonomi Biru dari Gunter


Pauli untuk murid (lihat referensi)
2. Guru menyiapkan presentasi/artikel mengenai Ekonomi Biru dan melakukan
diskusi dengan murid agar murid mengetahui lebih dalam mengenai hubungan
aksi yang dapat kita lakukan sehari-hari sebagai gaya hidup berkelanjutan

Waktu: 90 menit

Bahan: Presentasi, artikel

Referensi:

● https://crcs.ugm.ac.id/ekonomi-biru-untuk-indonesia-biru/
● https://www.mongabay.co.id/2016/02/14/ekspedisi-indonesia-biru-merekam-
berbagai-persoalan-alam-dan-anak-negeri/
● https://www.jef.or.jp/journal/pdf/175th_cover04.pdf
● https://www.theblueeconomy.org/principles.html
● https://gemari.id/gemari/2020/5/9/ekonomi-biru-meniru-bagaimana-alam-
bekerja

Pelaksanaan:

1. Murid dibagi menjadi beberapa kelompok, dan membaca mengenai ekonomi


biru
2. Setiap kelompok kemudian mencoba melihat hubungan antara prinsip ekonomi
biru dengan gaya hidup berkelanjutan. Diskusi kelompok dapat dituangkan
dalam bentuk poster, peta pikiran (pilihan bebas untuk setiap kelompok)
3. Guru kemudian memandu diskusi bersama berdasarkan temuan kelompok
4. Murid mengumpulkan hasil diskusi kelompok, untuk menggunakannya dalam
analisa lanjutan di aktivitas berikutnya

19
Tahapan Kontekstualisasi:

Aktivitas 8

Global Warming-ku, Global Warming-mu:

Gallery walk, diskusi kritis mengenai isu yang didapatkan dari hasil pengumpulan data.

Waktu: 90 menit

Bahan: Hasil riset setiap kelompok

Peran Guru: Fasilitator

Pelaksanaan:

1. Guru memberikan waktu bagi setiap kelompok untuk mengumpulkan hasil


observasi kunjungan belajar, dan mendiskusikannya di dalam kelompok
2. Murid secara berkelompok kemudian mempresentasikan hasil temuan apa yang
ditemukan dari kunjungan belajar, dan hasil diskusi ekonomi biru
3. Setiap kelompok membuat poster hasil temuan. Berikan murid waktu sekitar 60
menit
4. Murid akan melakukan Gallery Walk, dimana dua anggota tetap berada di
kelompok untuk menjelaskan poster kelompoknya. Anggota lainnya akan
berkunjung dan melihat poster dari kelompok lainnya dan memberikan umpan
balik atau komentar dari hasil temuannya. Berikan waktu gallery walk ini
selama kurang lebih 15 menit
5. Setelah Gallery Walk selesai dilakukan, semua anggota kelompok kemudian
bergabung kembali dan mendiskusikan hasil umpan balik yang didapatkan dari
kelompok lain. Berikan waktu bagi murid untuk menambah informasi di poster
sesuai umpan balik untuk memperjelas dan memperkaya poster sekitar 15 menit

Panduan pertanyaan untuk melakukan Gallery Walk:

● Informasi apa yang paling jelas terlihat dari poster kelompok ini?

20
● Apakah ada informasi atau temuan yang menurutmu dapat lebih diperjelas dari
poster tersebut?
● Berikan pendapatmu kepada kelompok ini untuk memperkaya informasi yang
terdapat di posternya

Aktivitas 9

Pengorganisasian data & penyajian data:

Mengelompokkan isu Global Warming/sumber Penyebab Global Warming -- Diskusi


design thinking: mencoba mencari solusi terhadap permasalahan/isu yang muncul

Waktu: 90 menit

Bahan: Kertas dan alat tulis

Peran Guru: Fasilitator

Pelaksanaan:

Sebelum membahas secara spesifik tentang aksi mengurangi jejak Penyebab Global
Warming sebagai bagian dari gaya hidup berkelanjutan, guru membahas tentang
gunanya pengumpulan, pengorganisasian, dan penyajian data. Beberapa pertanyaan
pemantik diskusi yang bisa digunakan:

● Apakah data itu? Mengapa kita perlu menggunakan data?


● Dalam keseharian secara sederhana, dalam bentuk apa kita menggunakan
pengolahan data?
● Apa yang terjadi bila kita tidak menggunakan data atau data tidak memadai
saat kita mencoba untuk memahami dan memecahkan suatu persoalan?
● Bagaimana kita bisa mengetahui apakah data yang kita gunakan sudah cukup
atau belum?
● Bagaimana kita bisa berbagi tentang data tersebut supaya orang lain mudah
memahaminya?

Guru memberikan penjelasan kepada murid cara untuk mengumpulkan,


mengorganisasi dan menyajikan data yang akan dipakai nantinya sebagai basis

21
menjelaskan masalah yang dihadapi dan solusi yang akan diambil. Penjelasan ini
berfokus untuk menjawab tiga pertanyaan:

1. Bagaimana cara mencari tahu tingkat jejak Penyebab Global Warming yang
ada di lingkungan kita?
2. Bagaimana mengorganisasi data sehingga mudah untuk digunakan dan
dipahami?
3. Bagaimana cara menyajikan data dengan menarik?

Tugas: Murid secara jigsaw membaca dan memahami bentuk penyajian data: bar
graph, line graph, pie chart. Murid memilih mana yang paling cocok dengan data yang
akan dicari.

22
Aktivitas 10

Pengorganisasian data & penyajian data:

Menyusun ide aksi yang dapat dilakukan sehari-hari

Waktu: 90 menit

Bahan: Kertas dan alat tulis

Peran Guru: Fasilitator

Pelaksanaan:

Guru menyiapkan pertanyaan pemantik untuk murid dalam menyusun rencana aksi;

a. Dari olahan data yang kalian temui, apa temuan baru yang kalian dapatkan?
b. Apakah masalah utama dari tingkat Global Warming di lingkungan kita?
c. Bagaimana gaya hidup yang ada di komunitas terdekat kita? Apakah
berkontribusi dalam menjaga gaya hidup berkelanjutan?
d. Apakah solusi yang dapat kamu tawarkan untuk berkontribusi dalam gaya
hidup berkelanjutan?
e. Apakah pertimbangan dalam mengambil solusi tersebut?
f. Apakah strategi yang kamu tawarkan agar solusi tersebut dapat dilakukan
secara berkelanjutan oleh komunitas sekolah?

Selama proses diskusi, penting bagi guru untuk berkeliling, tidak hanya mengawasi
namun juga turut aktif dalam memberikan pertanyaan lanjutan untuk memantik
diskusi lebih dalam.

Tujuan dari diskusi ini adalah agar setiap kelompok mendapatkan ide aksi untuk
dilakukan di komunitas sekolah, sebagai kontribusi bersama dalam menjaga gaya
hidup berkelanjutan.

Murid akan menjabarkan hasil riset yang didapatkan dari projek ini, dan juga akan
mempresentasikan solusi aksi yang ditawarkan

23
Aktivitas 11: Asesmen Formatif - Presentasi Ide

Pelaksanaan:

1. Murid secara kelompok bergantian mempresentasikan temuan mereka dan


menjawab pertanyaan yang ditujukan kepada mereka dalam sesi tanya jawab
2. Guru dapat memberikan umpan balik tertulis atas presentasi kelompok di akhir
sesi sebagai bagian dari asesmen formatif (contoh terlampir)
3. Guru sebagai moderator dapat meminta setiap kelompok untuk memberikan
satu kesimpulan dari hasil presentasi yang ada di akhir presentasi.
4. Guru menegaskan kembali keterkaitan antara Global Warming dengan gaya
hidup berkelanjutan, dan pentingnya peran aktif dari setiap individu dalam
komunitas untuk mengatasi masalah ini
5. Sesudah presentasi, berikan waktu bagi setiap kelompok untuk kemudian
merevisi solusi aksinya berdasarkan umpan balik yang didapatkan dari
kelompok lain

Kejelasan ide dan ● Menceritakan informasi, temuan, dan argumen dengan


informasi bukti pendukung yang kuat
● Penjelasan mudah dimengerti
● Memilih informasi, mengembangkan ide sesuai dengan
kebutuhan
● Melengkapi alternatif solusi atau memberikan
pandangan lain sebagai pelengkap.

Pengaturan ● Memenuhi semua informasi yang diminta (termasuk


informasi sumber referensi)
● Memberikan pendahuluan yang menarik, dan
kesimpulan yang tajam
● Bisa mengelola waktu presentasi dengan baik

Gestur dan ● Menjaga kontak mata dengan pendengar


penampilan

24
● Menjaga gestur dengan baik, percaya diri, baju rapi

Penyampaian ● Bicara jelas, tidak terlalu cepat/lambat, dengan suara


lantang, intonasi yang menarik pendengar, jarang
menggunakan “err”, “emm”
● Menggunakan bahasa Indonesia yang baik

Kelengkapan ● Menggunakan media pelengkap untuk mempermudah


presentasi atau memperkuat informasi/pemahaman serta menarik
pendengar.

Respon pertanyaan ● Bisa menanggapi pertanyaan dengan jelas dan lengkap.


pendengar ● Mengkonfirmasi pertanyaan dari peserta, mengakui
kalau tidak tahu, atau menjelaskan bagaimana akan
mencari jawabannya.

Partisipasi dalam ● Semua anggota berkontribusi dengan waktu/materi


pertanyaan yang proporsional
kelompok ● Semua anggota bisa menjawab pertanyaan secara
keseluruhan, tidak hanya bagian tertentu saja.

25
Tahapan Aksi - Aktivitas 12:

Bersama-sama mewujudkan pelajaran yang didapatkan oleh murid melalui aksi nyata

Kampanye Aksi:

Sosialisasi isu Global Warming & sumber Penyebab Global Warming di lingkungan
sekitar, serta solusi aksi sehari-hari yang ditawarkan

Waktu: 90 menit

Bahan: Laptop, proyektor (seperlunya), Poster kelompok

Peran Guru: Moderator

Persiapan:

1. Guru mengatur jadwal kampanye ini agar dapat disaksikan dan disimak oleh
komunitas sekolah
2. Guru mengatur alur kampanye, menentukan ruang kelas/lokasi di sekitar
sekolah untuk presentasi murid, menyiapkan alat yang diperlukan
3. Menjelaskan kepada pengunjung mengenai maksud dari kampanye aksi ini

Pelaksanaan:

1. Murid dibagi menjadi beberapa kelompok beranggotakan 3 orang. Setiap


kelompok memiliki waktu 45 menit yang terdiri dari presentasi setiap murid
selama 10 menit dan diakhiri dengan sesi tanya jawab
2. Pada hari festival, setiap kelompok telah ditugaskan di lokasi tertentu (misal,
ada yang di kelas, di kantin, di perpustakaan, di lab komputer, di aula) dan
jalannya presentasi terjadi secara bersamaan sehingga penonton/pengunjung
dapat memilih presentasi kelompok sesuai pilihannya
3. Setiap kelompok, sebaiknya diberikan 1 pemandu untuk membuka sesi dan
menutup sesi (bisa lihat contoh jalannya Kelas Kemerdekaan di acara Temu
Pendidik Nusantara referensi kelas kemerdekaan ).

26
4. Guru dapat mengajak guru lainnya di sekolah untuk berkolaborasi dalam acara
ini sehingga festival lebih bersifat kolaboratif, terutama untuk menjadi pemandu
di setiap kelompok
5. Guru mengajak pengunjung sosialisasi ikut memberikan umpan balik (lembar
umpan balik terlampir)

Lembar Umpan Balik Untuk Murid Dari Pengunjung

Kampanye Aksi Contoh Perilaku Terlihat/Belum Catatan


Projek Stop Terlihat
Global Warming

Kejelasan solusi Murid memberikan


aksi solusi aksi yang jelas,
berdasarkan fakta
dan riset, serta
mampu menjelaskan
manfaat dari aksi ini
untuk komunitas
sekolah

Penggunaan Murid menggunakan


visual dalam visual yang memantik
presentasi perhatian pengunjung
dan tetap
memperhatikan agar
fokus pengunjung
tetap kepadanya dan
bukan hanya
membaca presentasi

27
Berikan umpan balikmu untuk pemateri:

Aktivitas 13, 14, 15:

“Stop Global Warming”: Aksi

Mulai melakukan aksi di lingkungan sekitar

Waktu: 90 - 120 menit untuk setiap pertemuan

Bahan: Peralatan untuk aksi, sesuai kebutuhan setiap kelompok

Peran Guru: Fasilitator

Persiapan:

1. Guru mengatur waktu untuk murid dari jenjang lain untuk bergabung dalam
melakukan aksi yang telah disosialisasikan oleh murid
2. Guru bersama dengan murid menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk
melakukan aksi
3. Apabila aksi dilakukan di lokasi luar sekolah, guru mengkoordinasikan kepada
orang tua terkait prosedur kunjungan ke luar sekolah

Pelaksanaan:

1. Murid dalam setiap kelompok memimpin aksi yang akan dilakukan (misal; aksi
menanam bibit untuk tanaman/sayur-sayuran di seputar sekolah/urban farming,
aksi memilah sampah organik di sekolah untuk pembuatan kompos; aksi
bekerja sama dengan komunitas terumbu karang; aksi membuat poster
kampanye hemat penggunaan listrik dan air untuk seputar sekolah) bersama
dengan murid lain yang tertarik untuk mengikuti aksi yang sudah ditawarkan
ketika sosialisasi

28
2. Setiap pertemuan diberikan waktu 90 - 120 menit untuk melakukan aksi,
pastikan murid juga melakukan dokumentasi dari aktivitas yang dilakukan di
kelompok untuk ditunjukkan ketika pameran hasil aksi
3. Guru berkeliling untuk mensupervisi aksi yang sedang dilakukan dan juga turut
mendokumentasikan aktivitas untuk pameran hasil karya yang akan
dilaksanakan berikutnya

29
Aktivitas 16: Asesmen Formatif - Refleksi Aksi

Waktu: 90 - 120 menit | Bahan: Laptop. Proyektor | Peran Guru: Moderator

Persiapan:

1. Guru meminta murid untuk menyiapkan hasil dokumentasi selama melakukan


aksi

Pelaksanaan:

1. Murid mengevaluasi aksi yang ditawarkan dengan memperhatikan umpan balik


konstruktif yang mereka terima dari hasil sosialisasi aksi dan selama periode
melakukan aksi
2. Setiap kelompok kemudian melakukan refleksi terhadap keberhasilan aksi yang
ditawarkan
3. Setiap kelompok kemudian menghubungkan kampanye aksi yang mereka
tawarkan dengan tujuan utama yaitu mengurangi jejak Penyebab Global
Warming di lingkungan sekitar. Pertanyaan refleksi yang dapat digunakan;

a. Bagaimana respon komunitas sekolah terhadap solusi aksi yang ditawarkan?


b. Tantangan apa yang menghalangi implementasi aksi tersebut secara
berkelanjutan di sekolah?
c. Apa keberhasilan yang dapat dilihat dari periode melakukan aksi?

Setelah melakukan refleksi, murid menuliskan hasil refleksi terhadap aksi mereka.
Setelah itu, guru memandu murid untuk mulai merencanakan hal apa yang ingin
ditampilkan dalam pameran hasil aksi

30
Aktivitas 17

1. Merancang Pameran Hasil Aksi:


2. Menentukan rencana pameran, merencanakan visual yang digunakan dalam
pameran
3. Waktu: 90 - 120 menit
4. Bahan: Kertas dan alat tulis
5. Peran Guru: Fasilitator

Pelaksanaan:

1. Guru memulai sesi dengan mengingatkan murid hubungan antara Global


Warming dengan masalah perubahan iklim dan menjaga gaya hidup
berkelanjutan dengan mengulang kembali intisari dan/atau menanyakan kepada
murid pelajaran yang sudah didapat dari aktivitas sebelumnya (terutama dari
hasil riset dan kunjungan belajar)
2. Secara berkelompok murid kemudian menentukan hal apa saja yang ingin
dipamerkan dalam perjalanan projek ini. Aspek penting yang dapat
ditampilkan;

a. Keadaan Awal: menjelaskan mengenai masalah yang didapat dari hasil riset dan
kunjungan belajar
b. Tahap Riset: berisi hasil riset yang didapatkan dari pembicara tamu, kunjungan
belajar dan riset mandiri
c. Tahap Perencanaan Aksi: berisi proses mengambil keputusan melakukan solusi
aksi yang ditawarkan
d. Tahap Aksi: berisi proses kampanye aksi dan melakukan aksi bersama di
sekolah
e. Tahap Refleksi & Evaluasi: berisi hasil refleksi murid terhadap keberhasilan
aksi yang dilakukan dan upaya agar aksi ini berkelanjutan

1. Setiap aspek dapat digambarkan/dijelaskan dengan bantuan elemen visual yang


disepakati oleh setiap kelompok (misal poster/infografis/peta pikiran/video)

31
2. Setiap kelompok mendiskusikan dengan guru rencana pameran aksi untuk
kelompok tersebut, hingga mungkin bentuk penyusunan meja/pokok untuk
menampilkan poster/hasil karya kelompoknya
3. Murid dapat juga membawa alat atau contoh hasil aksi yang mereka lakukan,
misalnya pot berisi tanaman/sayuran yang ditanam bersama; hasil kompos
buatan bersama; hasil poster buatan bersama untuk hemat listrik/air di sekolah

32
Aktivitas 18, 19:

4. Mempersiapkan Pameran Hasil Aksi


5. Merancang dan menyiapkan presentasi untuk pameran hasil aksi
6. Waktu: 90 - 120 menit untuk setiap pertemuan
7. Bahan: Peralatan untuk aksi, sesuai kebutuhan setiap kelompok, alat tulis
8. Peran Guru: Fasilitator

Pelaksanaan:

1. Murid menyelesaikan persiapan untuk pameran karya; persiapan


poster/infografis/foto/peta pikiran/video yang akan ditampilkan di pameran
karya
2. Guru melihat kelengkapan konten dan bantuan elemen visual setiap kelompok
3. Dalam pertemuan ke-18, murid akan melakukan simulasi pameran dimana guru
berperan sebagai pengunjung yang akan mendengarkan pemaparan solusi yang
ditawarkan dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan lanjutan

a. Jika membuat poster menggunakan karton, murid berdiri di dekat poster


mereka masing-masing. Poster ini bisa ditempelkan di dinding kelas ataupun
ditempel pada papan tulis. Guru secara bergiliran mengelilingi poster
b. Jika membuat e-poster, murid dapat bergantian mempresentasikan poster
mereka menggunakan laptop dan proyektor

1. Sesudah simulasi, guru memberikan umpan balik kepada kelompok dan berikan
juga waktu bagi murid untuk memfinalisasi elemen visual mereka untuk
dikumpulkan pada tanggal ditentukan oleh guru. Setelah dikumpulkan, poster
siap untuk dipasang (jika berbentuk karton) atau dicetak dan dipasang (jika
dibuat secara digital) dalam pameran poster yang diadakan di Aktivitas 19

33
Aktivitas 20 - Asesmen Sumatif: Pameran Aksi “Stop Global Warming”

Asesmen Sumatif: Pameran Aksi “Stop Global Warming”

Pameran hasil dari aksi yang dikerjakan sehari-hari sebagai upaya untuk mengurangi
Global Warming & mengenali sumber Penyebab Global Warming di lingkungan
sekitar

Waktu: 180-240 menit

Bahan: Lembar observasi

Peran Guru: Fasilitator

Persiapan:

1. Guru mengkoordinasikan lokasi tempat murid akan memamerkan poster/hasil


karya dari aksi yang sudah dilakukan
2. Guru mengundang seluruh komunitas sekolah untuk mengunjungi pameran
hasil aksi dari murid

Pelaksanaan:

1. Murid yang terlibat dalam projek ini siap siaga berdiri di samping poster untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh pengunjung (yang
berasal dari pimpinan sekolah, guru, orang tua, siswa, komunitas)
2. Pengunjung bebas mendatangi setiap kelompok, menanyakan proses projek,
dari hasil riset hingga solusi aksi yang ditawarkan dan keberhasilan aksi di
komunitas sekolah
3. Sediakan lembar umpan balik yang dapat diisi oleh pengunjung untuk setiap
kelompok (dicetak dan diperbanyak atau bisa menggunakan kode QR agar
dapat diisi secara digital -- umpan balik dapat dilihat di lampiran aktivitas 11)

34
Aktivitas 21: Evaluasi Aksi dan Solusi

Waktu: 90 - 120 menit per pertemuan | Bahan: Lembar evaluasi | Peran Guru:
Moderator

Pertanyaan utama untuk evaluasi:

● Bagaimana cara mengetahui bahwa solusi ditawarkan aktif dan tepat sasaran?
● Bagaimana hasil pameran karya proses projek ini? Apa respon dari
pengunjung?

Pelaksanaan:

1. Murid mengevaluasi aksi yang ditawarkan dengan memperhatikan umpan balik


konstruktif yang mereka terima selama pameran demi peningkatan efektivitas
aksi (contoh rubrik evaluasi terlampir)
2. Murid dan guru bekerja sama melakukan perencanaan dan perbaikan solusi
aksi, agar dapat dilakukan secara berkelanjutan di komunitas sekolah
3. Murid dan guru melihat kembali semua solusi yang ditawarkan oleh setiap
kelompok, dan bersama dengan seluruh kelas memilih aksi yang akan
dijalankan menjadi program sekolah berdasarkan umpan balik yang
didapatkan selama ini
4. Sesudah ditentukan aksi yang akan dijadikan program sekolah, guru dapat
membimbing murid untuk melakukan persiapan rapat dengan pemangku
kepentingan di sekolah, yakni pimpinan sekolah (pihak Yayasan dan/atau
Kepala Sekolah) untuk perizinan dan persetujuan aksi menjadi program sekolah

Catatan untuk guru:

Rubrik asesmen projek ini bisa dimanfaatkan murid maupun guru untuk mengevaluasi
ketercapaian projek. Jika ada perbedaan yang besar antara hasil asesmen diri yang
dilakukan murid dan asesmen yang dilakukan guru maka perlu dilakukan analisis
untuk memeriksa pemahaman murid dan proses yang dilalui.

35
Aktivitas 22:

Evaluasi Aksi & Menyusun Keberlanjutan Aksi

Refleksi aksi yang bisa diteruskan sebagai program sekolah, yang dilakukan secara
konsisten untuk membangun keberlanjutan belajar

Waktu: 120 menit

Bahan: Alat tulis

Peran Guru: Fasilitator

Kegiatan Pengayaan:

Pihak sekolah dapat mengundang komunitas lokal, pemerintah daerah, atau pihak
terkait lainnya yang mempunyai visi yang sama untuk bekerja sama/kolaborasi untuk
memonitor implementasi program, menjaga keberlangsungan program dan
memperluas dampak program

Pelaksanaan:

Pertanyaan utama: “Apa yang bisa kita lakukan agar aksi ini dapat berlanjut dan
berkembang?”

1. Murid dalam kelompok melakukan riset singkat atau rekomendasi komunitas


yang dapat membantu memperluas dampak dari aksi yang diangkat menjadi
program sekolah
2. Murid merencanakan rencana kegiatan kerja sama dengan komunitas, dalam
upaya adanya keberlanjutan program/aksi yang ditawarkan

Lembar Refleksi Akhir

Nama: Sangat Setuju Tidak Sangat


setuju setuju tidak
Kelas:
setuju

36
Melalui projek ini aku paham bahwa aksi sehari-hari
kita sangat berkontribusi terhadap gaya hidup
berkelanjutan

Selama projek ini, aku melakukan tanggung jawabku


dalam mengurangi Global Warming

Aku lebih paham bagaimana kita dapat berkontribusi


dalam mengurangi Global Warming di sekolah

Setelah projek ini, aku paham apa yang harus


dilakukan untuk terus menjaga gaya hidup
berkelanjutan dan mengurangi Global Warming

Hal yang masih ingin kuketahui lebih dalam Hal


mengenai
yang masih
Globalingin kuketahui lebih dalam mengenai Global
Warming dan menjaga gaya hidup berkelanjutan
Warming
adalahdan menjaga gaya hidup berkelanjutan adalah

Rubrik Sumatif Asesmen

Belum Mulai Berkemban Sangat


Berkemb Berkemban g Sesuai Berkembang
ang g Harapan

Perenca Masih Perencanaa Perencanaa Perencanaan


naan berupa n memiliki n yang yang jelas
curah tujuan yang jelas: dan matang:
pendapat jelas tujuan dan tujuan,
dan ide- lini masa tahapan-
ide aksi yang tahapan
yang realistis penting
belum (milestones)
beraturan serta lini
masa yang

37
realistis

Murid Murid Murid Murid


melaksan mengidentif mengidentif mengidentifik
akan ikasi satu ikasi satu asi jalur yang
aktivitas- jalur untuk jalur untuk berbeda
aktivitas menjalanka menjalanka untuk
secara n rencana. n rencana. menjalankan
sporadis Mereka Mereka rencana.
Pelaksan dapat dapat Mereka
aan melaksanak melaksanak dapat
an proses an rencana melaksanaka
runtut dan dengan n rencana
meminta proses yang dengan
bantuan terkoordina proses yang
pada pihak- si terkoordinasi
pihak yang , bervariasi
sesuai dan bekerja
secara
adaptif

Ketepata Masih Solusi/aksi Solusi/ aksi Solusi/aksi


n dalam yang yang yang
Sasaran tahapan ditawarkan ditawarkan ditawarkan
identifika berupa ide menyasar menyasar inti
si faktor yang masih faktor- permasalaha
yang di faktor yang n, realistis
menyebab permukaan terkait dan
kan permasalah dengan memberikan
permasal an dan/atau permasalah dampak yang
ahan dan kurang an dan berkesinamb

38
akibat realistis memberika ungan
yang n dampak
ditimbulk positif
an sementara

39

Anda mungkin juga menyukai