Anda di halaman 1dari 33

Modul Projek Penguatan Profil

Pelajar Pancasila

TEMA: Gaya Hidup Berkelanjutan

“POLUSI KU, NAFAS KU ”

Penyusun:
TIM FASILITATOR
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

SMK NEGERI 1 KELAM PERMAI


PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN AJARAN 2022/2023
BAGIAN I

A. TEMA PROJEK
Tema projek yang diangkat yaitu “ Gaya Hidup Berkelanjutan” : “Polusi ku, Nafas ku”.

B. TUJUAN PROJEK
Berdasar pada dimensi dan elemen profil pelajar Pancasila dan mengangkat tema Gaya
Hidup Berkelanjutan : Polusi ku, Nafas ku, jejak kita diharapkan dapat membuat para peserta
didik lebih sadar dengan penyebab perubahan iklim dan cara mengurangi penyebabnya, serta
menerapkan gaya hidup berkelanjutan adalah hal yang sehat dan akan terjadi pada waktu dan
saat yang tepat dengan sehat.
Projek ini dimulai dengan tahap pengenalan dan penjelasan bahaya nikotin pada
rokok, dan efek samping asap rokok terhadap lingkungan sekitarnya.
Kemudian pada tahap konstektualisasi, peserta didik mencoba melihat apa yang terjadi
di lingkungan sekitar dan mengidentifikasi bahayanya rokok maupun asapnya. Lalu peserta
didik mencari dan membandingkan kesehatan antara perokok pasif dan perokok aktif dari diri
sendiri dan dari orang lain secara individual dan kelompok.
Setelah proses pengenalan diharapkan peserta didik menyadari apa yang dapat mereka
lakukan dan melakukan riset dan tindakan pada tahap aksi. Pada tahap ini, peserta didik
diharapkan dapat menerapkan apa yang telah mereka ketahui dan mencoba mencari solusi
yang mungkin diaplikasikan yaitu dengan melakukan kampanye untuk membujuk orang lain
ikut serta dalam pengurangan jumlah perokok aktif dan perokok pasif. Guru akan
mendampingi dan mengevaluasi isi dari kampanye tersebut sebagai hasil akhir dari projek ini.
Peserta didik diharapkan telah mengerti penyebab polusi yang ditimbulkan dari asap
rokok serta tindakan atau solusi yang mungkin diterapkan dalam kehidupan sehari- hari baik
di lingkungan sekolah ataupun di rumah pada akhir projek ini, didasarkan dimensi Profil
Pelajar Pancasila yakni, Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia,
Mandiri, dan Kreatif .
C. TAHAPAN PROJEK

Tahapan dalam projek ‘ POLUSI KU, NAFAS KU’


Tahap Pengenalan
1. Pengenalan bahaya 2. Pengenalan efek 3. Penjelasan 4. Pembahasan
nikotin pada rokok samping asap rokok perbedaan kesehatan bahayanya rokok
terhadap lingkungan perokok aktif dan terhadap kesehatan diri
sekitarnya pasif dan lingkungan

3 JP 3 JP 4 JP 4 JP
Tahap Kontekstualisasi
5. Pengaruh keluarga 6. Pengaruh 7. Pengaruh 8.Team Building
terhadap diriku lingkungan sekolah lingkungan
( Asesmen Formatif : terhadap diriku masyarakat terhadap
Family Tree) (Asesmen diriku (Asesmen
Formatif : Mind Fomatif : Influence )
Maping)
4 JP 8 JP 3 JP
4 JP Tahap Aksi

9. Membuat Kampanye 10. Sketsa Drama 11. Latihan Persiapan 12. Pementasan Drama
Anti Rokok Drama Dikelas ( Asesmen
Sumatif )

8 JP 8 JP 8 JP 8 JP
Tahap Refleksi & Tindak Lanjut

13. Seberapa jauh aku


melangkah

3 JP

Total: 68 JP
1 JP = 45 menit

D. JADWAL PELAKSANAAN PROJEK


Jadwal pelaksanaan projek Kewirausahaan sebagai berikut:

Hari/Tanggal Aktivitas Jumlah JP

Kamis, - 2022 1. Pengenalan bahaya nikotin pada rokok 3 JP

2. Pengenalan efek samping asap rokok terhadap


Jumat, - 2022 lingkungan sekitarnya 3 JP

Kamis, - 2022 3. Penjelasan perbedaan kesehatan perokok aktif 4 JP


dan pasif
4. Pembahasan bahayanya rokok terhadap kesehatan
Jumat, - 2022 4 JP
diri dan lingkungan
5. Pengaruh keluarga terhadap diriku ( Asesmen
Kamis, - 2022 Formatif : Family Tree) 4 JP
6. Pengaruh lingkungan sekolah terhadap diriku
Jumat, - 2022 4 JP
(Asesmen Formatif : Mind Maping)

Kamis, - 2022 7. Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap diriku 8 JP


(Asesmen Fomatif : Influence )

Jumat, - 2022 8. Team Building 3 JP

Kamis, - 2022 9. Membuat Kampanye Anti Rokok 8 JP

Jumat, - 2022 10. Sketsa Drama 8 JP

Kamis, - 2022 11. Latihan Persiapan Drama 8 JP

Jumat, - 2022 12. Pementasan Drama Dikelas ( Asesmen Sumatif ) 8 JP

Kamis, - 2022 13. Seberapa jauh aku melangkah 3 JP


BAGIAN II
Dimensi, Elemen, dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila

A. Kaitan antara Dimensi dan Aktivitas Projek

Dimensi Profil Sub-elemen Profil Target pencapaian di akhir fase E Aktivitas


Pelajar Pancasila Pelajar Pancasila terkait
terkait
Beriman dan Mengenal dan Menerapkan pemahamannya tentang kualitas atau sifat-sifat Tuhan 1
Bertakwa Kepada mencintai dalam ritual ibadahnya baik ibadah yang bersifat personal maupun
Tuhan Yang Tuhan Yang Maha sosial.
Maha Esa dan Esa
Berakhlak Mulia Pemahaman agama/ Memahami struktur organisasi, unsur-unsur utama agama /kepercayaan 1
kepercayaan dalam konteks Indonesia, memahami kontribusi agama/kepercayaan
terhadap peradaban dunia.

Merawat diri secara Melakukan aktivitas fisik, sosial, dan ibadah secara seimbang. 1,2,4
fisik,
mental, dan spiritual
Bernalar Kritis Mengidentifikasi, Secara kritis mengklarifikasi serta menganalisis gagasan dan informasi 3,5,6,7
mengklarifikasi, yang kompleks dan abstrak dari berbagai sumber. Memprioritaskan suatu
dan mengolah gagasan yang paling relevan dari hasil klarifikasi dan analisis.
informasi dan
gagasan
Dimensi Profil Sub-elemen Profil Target pencapaian di akhir fase E Aktivitas
Pelajar Pancasila Pelajar Pancasila terkait
terkait
Menganalisis dan Menganalisis dan mengevaluasi penalaran yang digunakannya 5,6,7
mengevaluasi penalaran dalam menemukan dan mencari solusi serta mengambil keputusan.
dan prosedurnya

Merefleksi dan Menjelaskan alasan untuk mendukung pemikirannya dan 8,9,10


mengevaluasi memikirkan pandangan yang mungkin berlawanan dengan
pemikirannya sendiri pemikirannya dan mengubah pemikirannya jika diperlukan.

Bergotong Royong Kerja sama Membangun tim dan mengelola kerjasama untuk mencapai tujuan 10,11,12
bersama sesuai dengan target yang sudah ditentukan.

Komunikasi untuk Aktif menyimak untuk memahami dan menganalisis informasi, 10,11
mencapai gagasan, emosi, keterampilan dan keprihatinan yang disampaikan
tujuan bersama oleh orang lain dan kelompok menggunakan berbagai simbol dan
media secara efektif, serta menggunakan berbagai strategi komunikasi
untuk menyelesaikan masalah guna mencapai berbagai tujuan
bersama.
Koordinasi sosial Menyelaraskan dan menjaga tindakan diri dan anggota kelompok agar 10,11,12
sesuai antara satu dengan lainnya serta menerima konsekuensi
tindakannya dalam rangka mencapai tujuan bersama
Tanggap terhadap Tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan tuntutan peran 5,6,7,8
lingkungan sosial sosialnya dan berkontribusi sesuai dengan kebutuhan masyarakat
untuk menghasilkan keadaan yang lebih baik.
Dimensi Profil Sub-elemen Profil Target pencapaian di akhir fase E Aktivitas
Pelajar Pancasila Pelajar Pancasila terkait
terkait
Berbagi Mengupayakan memberi hal yang dianggap penting dan berharga 11,12,13
kepada orang-orang yang membutuhkan di masyarakat yang lebih
luas (negara, dunia).
B. Perkembangan Sub-elemen Antarfase

1. Beriman dan Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia

Akhlak Belum berkembang Mulai berkembang Berkembang sesuai Sudah melebihi


Beragama harapan harapan

Mengenal dan Memahami berbagai Memahami kehadiran Tuhan Menerapkan pemahamannya Menerapkan
Mencintai Tuhan kualitas atau sifat-sifat dalam kehidupan sehari-hari tentang kualitas atau sifat-sifat pemahamannya tentang
Yang Maha Esa
Tuhan Yang Maha Esa serta mengaitkan Tuhan dalam ritual ibadahnya kualitas atau sifat-sifat
yang diutarakan dalam pemahamannya tentang baik ibadah yang bersifat Tuhan dalam ritual
kitab suci agama masing- kualitas atau sifat-sifat Tuhan personal maupun sosial. ibadahnya baik ibadah
masing dan dengan konsep peran manusia yang bersifat personal
menghubungkan kualitas- di bumi sebagai makhluk maupun social dengan
kualitas positif Tuhan Tuhan yang bertanggung sudah melebihi harapan
dengan sikap pribadinya, jawab.
serta meyakini firman
Tuhan sebagai kebenaran.
Akhlak Belum berkembang Mulai berkembang Berkembang sesuai Sudah melebihi
Beragama harapan harapan

Pemahaman Memahami unsur-unsur Memahami makna dan fungsi, Memahami struktur Memahami struktur
agama/ utama agama/kepercayaan, unsur-unsur utama agama organisasi, unsur-unsur utama organisasi, unsur-unsur
kepercayaan dan mengenali peran /kepercayaan dalam konteks agama /kepercayaan dalam utama agama
agama/kepercayaan dalam Indonesia, membaca kitab suci, konteks Indonesia, memahami /kepercayaan dalam
kehidupan serta memahami serta memahami ajaran agama/ kontribusi agama/kepercayaan konteks Indonesia,
ajaran moral agama. kepercayaan terkait hubungan terhadap peradaban dunia. memahami kontribusi
sesama manusia dan alam agama/kepercayaan
semesta. terhadap peradaban
dunia sudah melebihi
harapan
Akhlak Pribadi Belum berkembang Mulai berkembang Berkembang sesuai harapan Sudah melebihi harapan

Merawat diri Memperhatikan kesehatan Mengidentifikasi pentingnya Melakukan aktivitas fisik, sosial, Sudah melebihi harapan
secara fisik, jasmani, mental, dan menjaga keseimbangan dan ibadah secara seimbang. dalam melakukan
mental, dan rohani dengan melakukan kesehatan jasmani, mental, aktivitas fisik, social, dan
spiritual aktivitas fisik, sosial, dan dan rohani serta berupaya ibadah secara seimbang
ibadah. menyeimbangkan aktivitas
fisik, sosial dan ibadah.
2. Bernalar Kritis

Memperoleh dan
memproses Belum berkembang Mulai berkembang Berkembang sesuai Sudah melebihi harapan
informasi dan gagasan harapan

Mengidentifikasi, Mengumpulkan, Mengidentifikasi, Secara kritis Secara kritis sudah


mengklarifikasi, dan mengklasifikasikan, mengklarifikasi, dan mengklarifikasi serta melebihi harapan
mengolah informasi dan membandingkan, menganalisis menganalisis gagasan mengklarifikasi serta
gagasan dan memilih informasi yang dan informasi yang menganalisis gagasan
informasi dari relevan serta kompleks dan abstrak dan informasi yang
berbagai sumber, memprioritaskan dari berbagai sumber. kompleks dan abstrak
serta memperjelas beberapa gagasan Memprioritaskan dari berbagai sumber.
informasi dengan tertentu. suatu gagasan yang Memprioritaskan suatu
bimbingan orang Secara paling relevan dari gagasan yang paling
dewasa. hasil klarifikasi dan relevan dari hasil
analisis. klarifikasi dan analisis.
Menganalisis dan
mengevaluasi penalaran Belum berkembang Mulai berkembang Berkembang sesuai Sudah melebihi harapan
dan prosedurnya harapan

Menganalisis dan Menjelaskan alasan Menalar dengan Menganalisis dan Menganalisis dan
mengevaluasi penalaran yang relevan dan berbagai argumen mengevaluasi mengevaluasi penalaran
dan prosedurnya akurat dalam dalam mengambil penalaran yang yang digunakannya
penyelesaian suatu simpulan atau digunakannya dalam dalam menemukan dan
masalah dan keputusan. menemukan dan mencari solusi serta
pengambilan mencari solusi serta mengambil keputusan
keputusan mengambil dengan melebihi harapan
keputusan.
Refleksi pemikiran dan
proses Belum berkembang Mulai berkembang Berkembang sesuai Sudah melebihi harapan
berpikir harapan

Merefleksi dan Memberikan alasan Menjelaskan asumsi Menjelaskan alasan Menjelaskan alasan
mengevaluasi dari hal yang yang digunakan, untuk mendukung untuk mendukung
pemikirannya sendiri dipikirkan, serta menyadari pemikirannya dan pemikirannya dan
menyadari kecenderungan dan memikirkan memikirkan pandangan
kemungkinan konsekuensi bias pandangan yang yang mungkin
adanya bias pada pada pemikirannya, mungkin berlawanan berlawanan dengan
pemikirannya serta berusaha dengan pemikirannya pemikirannya dan
sendiri mempertimbangkan dan mengubah mengubah pemikirannya
perspektif yang pemikirannya jika jika diperlukan dengan
berbeda. diperlukan. melebihi harapan.
3. Bergotong Royong

Kolaborasi Belum berkembang Mulai berkembang Berkembang sesuai Sudah melebihi harapan
harapan

Kerja sama Menunjukkan Menyelaraskan Membangun tim dan Sudah melebihi harapan
ekspektasi tindakan sendiri mengelola kerjasama dalam membangun tim
(harapan) positif dengan tindakan untuk mencapai dan mengelola
kepada orang lain orang lain untuk tujuan bersama sesuai kerjasama untuk
dalam rangka melaksanakan dengan target yang mencapai tujuan
mencapai tujuan kegiatan dan sudah ditentukan. bersama sesuai dengan
kelompok di mencapai tujuan target yang sudah
lingkungan sekitar kelompok di ditentukan.
(sekolah dan lingkungan sekitar,
rumah). serta memberi
semangat kepada
orang lain untuk
bekerja efektif dan
mencapai tujuan
bersama.
Kolaborasi Belum berkembang Mulai berkembang Berkembang sesuai Sudah melebihi harapan
harapan

Komunikasi untuk Memahami Memahami Aktif menyimak Sudah melebihi harapan


mencapai tujuan informasi dari informasi, gagasan, untuk memahami dan menyimak untuk
bersama berbagai sumber emosi, keterampilan menganalisis memahami dan
dan menyampaikan dan keprihatinan informasi, gagasan, menganalisis informasi,
pesan yang diungkapkan emosi, keterampilan gagasan, emosi,
menggunakan oleh orang lain dan keprihatinan yang keterampilan dan
berbagai simbol dan menggunakan disampaikan oleh keprihatinan yang
media secara efektif berbagai simbol dan orang lain dan disampaikan oleh orang
kepada orang lain media secara efektif, kelompok lain dan kelompok
untuk mencapai serta menggunakan menggunakan berbagai
tujuan bersama memanfaatkannya berbagai simbol dan simbol dan media secara
untuk meningkatkan media secara efektif, efektif, serta
kualitas hubungan serta menggunakan menggunakan berbagai
interpersonal guna berbagai strategi strategi komunikasi
mencapai tujuan komunikasi untuk untuk menyelesaikan
bersama. menyelesaikan masalah guna mencapai
masalah guna berbagai tujuan bersama.
mencapai berbagai
tujuan bersama.
Kolaborasi Belum berkembang Mulai berkembang Berkembang sesuai Sudah melebihi harapan
harapan

Koordinasi sosial Menyelaraskan Membagi peran dan Menyelaraskan dan Sudah melebihi harapan
tindakannya sesuai menyelaraskan menjaga tindakan diri penyelarasan dan
dengan perannya tindakan dalam dan anggota penjagaan Tindakan diri
dan kelompok serta kelompok agar sesuai dan anggota kelompok
mempertimbangkan menjaga tindakan antara satu dengan agar sesuai antara satu
peran orang lain agar selaras untuk lainnya serta dengan lainnya serta
untuk mencapai mencapai tujuan menerima menerima konsekuensi
tujuan bersama. bersama. konsekuensi tindakannya dalam
tindakannya dalam rangka mencapai tujuan
rangka mencapai Bersama.
tujuan bersama
Kepedulian Belum berkembang Mulai berkembang Berkembang sesuai Sudah melebihi harapan
harapan
Tanggap terhadap Tanggap terhadap Tanggap terhadap Tanggap terhadap Sudah melebihi
lingkungan sosial lingkungan sosial lingkungan sosial lingkungan sosial harapan terhadap
sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan lingkungan sosial
tuntutan peran tuntutan peran tuntutan peran sesuai dengan tuntutan
sosialnya dan sosialnya dan sosialnya dan peran sosialnya dan
menjaga berkontribusi berkontribusi sesuai berkontribusi sesuai
keselarasan sesuai dengan dengan kebutuhan dengan kebutuhan
dalam berelasi kebutuhan masyarakat untuk masyarakat untuk
dengan orang masyarakat. menghasilkan menghasilkan keadaan
lain. keadaan yang lebih yang lebih baik.
baik.

Persepsi sosial Menerapkan Menggunakan Melakukan Sudah melakukan


pengetahuan pengetahuan tindakan yang tepat tindakan yang
mengenai tentang sebab dan agar orang lain melebihi harapan agar
berbagai reaksi alasan orang lain merespon sesuai orang lain merespon
orang lain dan menampilkan dengan yang sesuai dengan yang
penyebabnya reaksi tertentu diharapkan dalam diharapkan dalam
dalam konteks untuk menentukan rangka rangka penyelesaian
keluarga, tindakan yang tepat penyelesaian pekerjaan dan
sekolah, serta agar orang lain pekerjaan dan pencapaian tujuan.
pertemanan menampilkan pencapaian tujuan.
dengan sebaya. respon yang
diharapkan.
Berbagi Belum berkembang Mulai berkembang Berkembang sesuai Sudah melebihi harapan
harapan
Berbagi Memberi dan Mengupayakan Mengupayakan Sudah melebihi
menerima hal memberi hal yang memberi hal yang harapan dari memberi
yang dianggap dianggap penting dianggap penting hal yang dianggap
penting dan dan berharga dan berharga penting dan berharga
berharga kepada masyarakat kepada orang-orang kepada orang – orang
kepada/dari yang membutuhkan yang membutuhkan yang membutuhkan di
orang-orang di bantuan di sekitar di masyarakat yang masyarakat luas
lingkungan tempat tinggal lebih luas (negara,
luas/masyarakat dunia).
baik yang dikenal
maupun tidak
dikenal.
BAGIAN III

RELEVANSI DAN CARA PENGGUNAAN MODUL

A. Relevansi Projek ini bagi Sekolah dan Semua Guru Mata Pelajaran

Remaja cenderung memiliki rasa ingin tahu yang besar. Studi menunjukkan bahwa siswa lebih
mungkin untuk merokok daripada orang dewasa. Apalagi berdasarkan hasil riset terbaru mengatakan
bahwa remaja yang merokok setiap tahun semakin meningkat.

Pada umumnya, mereka mengaku sudah mulai merokok antara usia 9 hingga 12 tahun. Kebiasaan
merokok bagi para pelajar bermula karena kurangnya informasi dan kesalahpahaman informasi,
termakan iklan, atau terbujuk rayuan teman. Hasil angket yang diperoleh Yayasan Jantung
Indonesia, sebanyak 77 persen siswa merokok karena ditawari teman, tanpa mereka sadari
racun perlahan menggerogoti tubuh. Dalam sebatang rokok mengandung  > 4.000 senyawa kimia dan  >
400 zat racun yang tentu sangat membahayakan tubuh.

Projek ini digunakan bagi Kelas X SMK pada Semester Ganjil. Banyak sekali yang sangat relevan
dari pelaksanaan modul ini, yaitu untuk peserta didik agar lebih menyadari kesehatan diri dan
lingkungan sekitarnya, selain itu juga bermanfaat bagi guru untuk mulai coba menerapkannya di rumah
pada keluarganya khususnya bagi guru yang telah memiliki anak yang beranjak remaja. Dengan projek
ini pula akan menghapuskan citra SMK yang selama ini dilingkungan masyarakat dipandang negative,
menjadi pencitraan positif sebagai sekolah yang sadar dan membina kesehatan peserta didik dan aktif
memonitoring perilaku peserta didik yang siap untuk tidak melakukan pencemaran polusi udara lewat
asap rokok.

B. Cara Penggunaan Perangkat Ajar Projek ini

Perangkat ajar (toolkit) ini dirancang sedemikian untuk memberi panduan kepada guru
SMK (Fase E) untuk mencakup kegiatan kokurikuler yang mengandung tema “gaya hidup
berkelanjutan”. Perangkat ajar dengan topik “Polusi ku, Nafas ku” ini mengandung total 13 (tiga belas)
aktivitas yang berkaitan satu sama lainnya. Tim penyusun menyarankan projek ini bisa dimulai di awal
semester karena aktivitas di dalam tidak hanya untuk pengetahuan tetapi peserta didik bisa menerapkan
ilmu dan aktivitas gaya hidup menuju karakter peserta didik yang positif berkelanjutan. Waktu yang
direkomendasikan untuk memenuhi perangkat ini adalah 102 JP (serratus dua jam pelajaran), disarankan
juga ada jeda waktu di antara aktivitas untuk memberikan waktu berpikir, diskusi, mempersiapkan
material dan refleksi di kalangan guru maupun siswa.
Walaupun demikian, Tim Penyusun memahami bahwa setiap sekolah memiliki syarat dan kondisi
yang berbeda. Dengan demikian, kepala sekolah dan guru memiliki hak dan kebebasan untuk
menyesuaikan jumlah, waktu aktivitas dan juga waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan perangkat
ajar ini sehingga setiap sekolah bisa memanfaatkan perangkat ini secara maksimum
Pengenalan bahaya
nikotin pada rokok

BAGIAN IV
AKTIVITAS

Tujuan

Waktu : 3 JP

1
Peserta didik dapat memahami bagian – bagian
Bahan : Alat Tulis tubuhnya dan menjaga bagian tubuh yang boleh dan
Peran Guru : Moderator tidak boleh disentuh orang lain

Dimensi : Persiapan
Beriman dan Bertakwa
Kepada Tuhan Yang Maha  Pembicara kali ini adalah dari BP/BK
Esa dan Berakhlak Mulia
 Kegiatan ini dilakukan secara komunal di
Aula, dengan tetap memperhatikan
protocol COVID 19

Pelaksanaan

Peserta didik diminta mempersiapkan alat tulis

Guru menjelaskan susunan kegiatan :

 Pembukaan

 Penyampaian Materi

 Sesi Tanya Jawab 1

 Sesi Tanya Jawab 2

Selama pembicara memaparkan materi, peserta


didik menuliskan catatan materi dari pembicara
pada format yang telah guru siapkan

Tugas mandiri

Peserta didik menuliskan catatan singkat


Tujuan

Pengenalan Peserta didik dapat mengenal perubahan emosi yang


Mengenai Perubahan terjadi pada dirinya
Emosi Pada Remaja
Persiapan

 Pembicara kali ini adalah dari BP/BK


kembali

2
 Kegiatan ini dilakukan secara komunal di
Aula, dengan tetap memperhatikan
Waktu : 3 JP protocol COVID 19
Bahan : Alat Tulis
Peran Guru : Moderator Pelaksanaan

Peserta didik diminta mempersiapkan alat tulis


Dimensi :
Beriman dan Bertakwa Guru menjelaskan susunan kegiatan :
Kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan Berakhlak Mulia  Pembukaan

 Penyampaian Materi

 Sesi Tanya Jawab 1

 Sesi Tanya Jawab 2

Selama pembicara memaparkan materi, peserta


didik menuliskan catatan materi dari pembicara
pada format yang telah guru siapkan

Tugas mandiri

Peserta didik menuliskan catatan singkat


Pengenalan Alat
Reproduksi dan
Persiapan
Kesehatan Reproduksi
Remaja 1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
dan pembagian kelompok.

2. Guru menyiapkan alat bantu celemek

3
untuk menjelaskan tentang organ
reproduksi manusia yang dibedakan
Waktu : 6 JP
menjadi 2 jenis kelamin, yaitu organ
Bahan : Celemek, dan
tempelan alat reproduksi laki-laki (penis) dan perempuan
reproduksi artikel video (rahim).
youtube
Peran Guru : Moderator 3. Pemateri dari BKKBN

Dimensi : Pelaksanaan
Bernalar kritis
1. Meminta peserta untuk membagi diri
menjadi dua kelompok; satu kelompok
celemek alat

2. Reproduksi perempuan dan satu celemek


alat reproduksi laki-laki.

3. Guru menampilkan artikel atau video


(youtube) terkait alat reproduksi.

4. Kemudian satu perwakilan dari masing-


masing kelompok untuk memakai celemek
di depan.

5. Lalu meminta satu perwakilan lagi dari kelompok untuk menempelkan tempelan tersebut
ke masing-masing celemek sesuai dengan hasil diskusi kelompok.
6. Setelah ditempelkan, peserta menjelaskan jawaban mareka dan minta penjelasan
mengenai fungsinya jika peserta kelompok mampu melakukannya.
7. Jika kedua kelompok sudah menampilkan hasil diskusinya, maka fasilitator daapat
menjelaskan susunan yang benar dalam menempel alat reproduksi dicelemek tersebut.
Pembahasan
kesehatan Persiapan
Reproduksi Menurut
Pendidikan Agama 1. Guru mengumpulkan artikel atau hasil
riset mengenai kesehatan alat reproduksi
dalam pandangan Agama.

Pelaksanaan

4
1. Guru memulai projek dengan sesi tanya
jawab mengenai apa yang telah peserta
didik ketahui mengenai kesehatan alat
Waktu : 2 JP reproduksi. Beberapa pertanyaan
Bahan : Artikel dan alat pemantik yang bisa dipakai:
tulis a) apa dampak kurangnya
Peran Guru : Fasilitator pengetahuan terhadap pelayanan
kesehatan reproduksi?
Dimensi :
Beriman dan Bertakwa Kepada b) bagaimana pandangan dari segi
Tuhan Yang Maha Esa dan
Berakhlak Mulia agama terkait seks bebas?
Bernalar kritis
2. Guru memberikan artikel kepada peserta
didik untuk dibaca dan meminta siswa
untuk menulis intisarinya.

Tugas mandiri

Peserta didik diminta menggali pandangan


tentang seks bebas/kesehatan reproduksi dari
sudut pandang keagamaan. (folio)
Persiapan
Pengaruh Keluarga
Terhadap Diriku 1. Guru mengumpulkan setidaknya 1 video
dan 1 artikel mengenai pengaruh
keluarga terhadap peserta didik, terutama
peserta didik SMK.

5
2. Guru bisa mempersiapkan diri mengamati
pengaruh keluarga terhadap peserta didik
berdasarkan literatur yang ada.

Waktu : 2 JP Pelaksanaan
Bahan : Artikel, Video YouTube
(https://www.youtube.com/wa
tch?v=yt4sWEp1VZI) buku, dan
alat tulis 1. Guru memulai projek dengan sesi tanya
Peran Guru : Fasilitator jawab mengenai apa yang telah peserta didik
ketahui mengenai pengaruh keluarga bagi
Dimensi : peserta didik. Beberapa pertanyaan pemantik
Bernalar kritis yang bisa dipakai:

a. Menurutmu, tiga kata apa yang paling


menggambarkan tentang keluarga?
b. Apa yang membuat keluarga dekat dengan
kalian?
c. Apa yang membuat keluarga bahagia?

2. Guru memberikan LKPD kepada peserta didik.


Peserta didik diminta mengerjakan LKPD yang
sudah disediakan secara individu.

Tugas Mandiri
Peserta didik diminta untuk mengamati video dan artikel
yang tersedia serta menghubungkan realita yang terjadi
mengenai pengaruh keluarga bagi peserta didik terutama
Nama : ………………………………….
Kelas :………………………………….
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Tema : Bangunlah Jiwa dan Raganya
Topik : Indah Pada Waktunya
Tahapan Projek : Tahap Kontekstualisasi (Pengaruh Keluarga terhadap Diriku)

Jawablah Pertanyaan dibawah ini!


1. Amati video yang ada pada link dibawah ini, kemudian jawablah pertanyaan dikolom yang sudah tersedia!
Link video (https://www.youtube.com/watch?v=yt4sWEp1VZI)

a. Informasi apa yang didapat setelah mengamati


video tersebut?
Jawab :
……………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………

b. Berdasarkan video tersebut, sebutkan 8 cara mencegah pergaulan bebas / seks bebas dari sudut keluarga !
Jawab :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………..

2. Amati artikel dibawah ini, kemudian jawablah pertanyaan dikolom yang sudah tersedia!
Suara surabaya.net. Berawal dari keprihatinan pada sejumlah siswa yang malas belajar dan sebagian besar berasal dari
keluarga broken home, Roro Kurnia Nofita Rahmawati mahasiswi Magister Psikologi lakukan penelitian tentang harga diri
remaja broken home. Menggunakan teknik penelitian Modelling Simbolis, mahasiswi Magister Psikologi Universitas 17
Agustus 1945 (Untag) Surabaya ini mengaku melakukan penelitian lantaran melihat fakta sejumlah siswanya yang malas
belajar, bahkan beberapa diantaranya terlibat seks bebas serta penyalahgunaan narkoba dan minuman keras.
“Beberapa siswa, yang jadi sampel penelitian ini, memang hamil. Mereka mengaku tidak tahu jika pasangannya yang sama-
sama masih SMA itu hamil. Bahkan ada juga yang terlibat penyalahgunaan narkotika dan miras. Ini sangat
memprihatinkan,” terang Kurnia Nofita Rahmawati.
Keterpurukan para siswa itu membutuhkan pemenuhan kebutuhan harga diri, yang jika tidak terpenuhi akan memunculkan
dampak negatif sehingga ada beberapa hal yang kemudian dilakukan seperti bermalsan belajar, seks bebas dan hal negatif
lainnya.
Pemenuhan harga diri tersebut ditegaskan Nofita tidak terlepas dari peran serta keluarga, guru serta lingkungan disekitar
agar para remaja ini memiliki harga diri yang kuat dan mantap sehingga tidak teprengaruh dengan nilai-nilai atau pengaruh
negatif disekitarnya.
“Remaja dari keluarga broken home seringkali tidak mendapat dukungan, diabaikan, dan seringkali juga direndahkan atau
bahkan menerima perlakuan buruk dari orang tua sendiri. Orang tua tidak lagi memberikan perhatian mulai dari persoalan
dirumah, disekolah sampai dengan pergaulan ditengah masyarakat,” kata Nofita.
Akibatnya remaja akan menderita, mengalami stress atau tekanan dalam dirinya yang dapat dipastikan hal itu akan
menghambat pengembangan perasaan dan keyakinan diri remaja itu sendiri. “Obyek penelitian yang ada memang remaja
dari keluarga broken home,” lanjut Nofiati.
Dari peneltiian yang dilakukan, muncul fakta bahwa pelajar atau remaja yang berasal dari keluarga broken home memiliki
kecenderungan melakukan aktivitas negatif. Diantaranya adalah malas sekolah, malas belajar, terlibat dalam pergaulan
bebas, seks bebas, dan penyalahgunaan narkoba.
Oleh karena itu, ditegaskan Nofita yang juga seorang konselor ini, bahwa dalam pertumbuhannya remaja membutuhkan
dukungan dari banyak pihak.
“Bukan saja orang tua. Guru disekolah, dan lingkungan disekitarnya juga perlu memberikan dukungan agar para remaja ini
tidak sampai mengalami hambatan dalam perkembangan jiwanya,” pungkas Nofita pada suarasurabaya.net, Kamis
(18/8/2016).(tok/rst)

Buatlah ringkasan dari artikel diatas mengenai dampak broken home terhadap peserta didik!
Jawab :
…………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
…..
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……..
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……..
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………..
Assesment Formatif
Gambarkan Pohon Keluargamu (Family Tree) di kolom dibawah ini !

Persiapan
Pengaruh
Lingkungan Sekolah
Terhadap Diriku 1. Guru mengumpulkan setidaknya 1 video
dan 1 artikel mengenai pengaruh
Tema
6
TopikWaktu : 2 JP
Nama
Kelas
: ………………………………….
:………………………………….
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
: Bangunlah Jiwa dan Raganya
: Indah Pada Waktunya
Tahapan Projek : Tahap
Bahan : Artikel, Video Kontekstualisasi (Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Diriku)
YouTube
(https://www.youtube.com/wa
Jawablah Pertanyaan alat
tch?v=i5KoyYBjz-Y), dibawah
tulis ini!
1. Amati
Peranvideo
Guru :yang ada pada link dibawah ini, kemudian jawablah pertanyaan dikolom yang sudah tersedia!
Fasilitator
Link video (https://www.youtube.com/watch?v=i5KoyYBjz-Y )

a. Informasi apa yang didapat setelah mengamati


video tersebut?
Dimensi : Jawab :
Bernalar kritis ……………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………

b. Berdasarkan video, pesan apa yang bisa kalian ambil dari kejadian tersebut?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………..

2. Amati artikel dibawah ini, kemudian jawablah pertanyaan dikolom yang sudah tersedia!
Kompasiana.com. Seks bebas diluar nikah pada zaman sekarang ini sudah tidak lagi dianggap terlarang oleh para siswa-
siswi SMA, hal ini disebabkan oleh kebiasaan siswa/i jaman sekarang yang tidak mempedulikan aturan maupun etika yang
ada. Kebanyakan para siswa maupun siswi zaman sekarang memiliki pergaulan yang tidak tepat, contohnya mereka
berteman hanya untuk dianggap gaul atau keren, padahal pertemanan yang mereka jalani tidak sesuai dengan moral yang
ada serta peraturan yang ada. Kebanyakan siswa/i ini mengikuti tradisi atau kebiasaan dari luar negeri yang tidak sesuai
dengan moral yang ada di indonesia. Siswa/i zaman sekarang ini kebanyakan menguti cara berpakaian orang luar negri yang
kurang sopan, dan mengikuti cara berpacaran yang melampaui batas normal.
Menurut data yang diperoleh berdasarkan sumber Anonim, 2013 tentang "Remaja Indonesia Hamil di Luar Nikah,"Badan
kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menilai tingginya angka pernikahan remaja di Indonesia
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi. Menurut data yang diperoleh BKKBN,
sebanyak 20,9 persen remaja di Indonesia mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah, tentu angka ini
merupakan angka yang terbilang tinggi dan memprihatinkan. Tren muda-mudi saat ini berhubungan seksual diluar
pernikahan semakin tidak terkendali. Hal ini menyebabkan banyak siswa/i yang putus sekolah karena melakukan seks bebas
sehingga banyak yang hamil diluar nikah.
Untuk menyelesaikan permasalahan ini diperlukan penanganan yang tepat, yakni salah satunya ialah dengan cara memberi
sosialisasi tentang bahanya seks di usia dini, serta peran orang tua dalam mengawasi perkembangan anak di usia ini karna
anak pada usia ini memiliki rasa ingin tahu yang besar, sehingga jika tidak diarahkan maka anak-anak di usia ini dapat
mengalami penyimpangan.
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Stop Seks Bebas! Sex Bebas Penyebab Putus Sekolah", Klik
untuk baca:
https://www.kompasiana.com/kaleferlita/5a1fc71a677ffb6d0e17aa82/stop-sex-bebas-sex-bebas-penyebab-putus-sekolah
Kreator: Ferlita Kal

Buatlah ringkasan dari artikel diatas mengenai Stop Seks Bebas! Sex Bebas Penyebab Putus Sekolah peserta didik!
Jawab :
…………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
…..
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……..
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……..
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………..
Assesment Formatif
Gambarkan Mind Mapping menganai pengaruh lingkungan sekolah terhadap dirimu di kelas
Pengaruh
Tugas mandiri
lingkungan Persiapan
1. masyarakat terhadap
Peserta didik menonton video tentang perilaku seks bebas. Mereka diminta untuk menuliskan intisari
diriku 1. Guru menyiapkan video tentang
video yang telah mereka tonton.
pengaruh lingkungan masyarakat
terhadap perilaku siswa khususnya yang
berkaitan dengan masalah seks bebas.

7
Pelaksanaan

1. Guru melakukan sesi tanya jawab mengenai


apa yang telah peserta didik ketahui tentang
pengaruh lingkungan masyarakat terhadap
Waktu : 6 JP perilaku seks bebas di kalangan remaja.
Bahan : Alat Tulis, dan Video
Peran Guru : Fasilitator Setiap peserta didik wajib menjawab seluruh
pertanyaan secara tertulis.

a. Menurutmu apakah yang dimaksud


dengan perilaku seks bebas?

b. Menurut kamu, apakah lingkungan


Dimensi :
masyarakat bisa mempengaruhi perilaku
Bernalar kritis dan Bergotong
Royong seseorang? Berikan contohnya.

c. Menurut kamu, mengapa sekarang


perilaku seks bebas banyak terjadi di
kalangan remaja?

d. Apa saja dampak negatif dari perilau seks


bebas yang kamu ketahui?

e. Menurut kamu, apa saja upaya yang dapat


dilakukan oleh remaja agar terhindar dari
perilaku seks bebas?

2. Setiap peserta didik melaporkan/membacakan


hasil pekerjaannya di depan kelas.

3. Guru menjelaskan mengenai perilaku seks


bebas dan menuliskan apa yang mereka
pikirkan berkaitan dengan video dan artikel
tersebut di LKPD yang tersedia.

Anda mungkin juga menyukai