Anda di halaman 1dari 9

EDUKASI PENCEGAHAN BULLYING MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN

BERKOMUNIKASI ASERTIF BAGI SISWA DI SDN PAMULANG INDAH


KOTA TANGERANG SELATAN

Bullying Prevention Education Through Assertive Communication Skills Training For


Students At Sdn Pamulang Indah Selatan Tangerang City

Siska Yuningsih1* Abstrak


Fitria Rosmi2
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan pada siswa Sekolah Dasar
Lilik Sumarni1
Negeri Pamulang Indah Tangerang Selatan. Dilaksanakannya kegiatan ini adalah
Aminah Swarnawati1 melihat semakin meningkatnya pada kasus Bullying yang sering terjadi pada siswa
Nani Nurani Muksin1 dilingkungan sekolah. Saat ini kasus perundungan atau bullying masih menjadi
permasalahan cukup serius yang harus menjadi perhatian siapapun, dampaknya akan
1Ilmu Komunikasi, FISIP memberikan pengaruh yang negatif dengan kurun waktu yang cukup panjang bukan
Universitas Muhammadiyah hanya kepada korban, tetapi juga kepada para pelaku, dampak yang terjadi pada
Jakarta korban secara fisik maupun mental. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan
2PGSD, FIP, Universitas pengetahuan serta keterampilan berkomunikasi secara asertif yang baik bagi siswa
Muhammadiyah Jakarta kepada teman, guru maupun orangtua. Program pengabdian kepada masyarakat ini
dilaksanakan dengan menggunakan metode (1) pendampingan; (2) pelatihan; (3)
motivasi; dan (4) evaluasi. Diharapkan siswa yang telah melaksanakan pelatihan
komunikasi asertif memiliki pengetahuan serta mampu meminimalisir dampak yang
*email: siska.yuningsih@umj.ac.id terjadi di sekolah.

Kata Kunci: Abstract


Perundungan
Komunikasi Community service activities are carried out for students at the Pamulang Indah State
Asertif Elementary School, South Tangerang. The implementation of this activity saw the
increasing number of bullying cases that often occur among students in the school
Keywords: environment. While this case of bullying or bullying is still a serious enough problem that
Bullying should be of concern to anyone, the impact will have a negative influence over a long
Communication period of time not only on the victim, but also on the perpetrators, the impact on the
Assertive victim physically and mentally. . The aim of this activity is to improve students' knowledge
and skills in communicating assertively with friends, teachers and parents. This community
service program is implemented using the methods (1) mentoring; (2) training; (3)
motivation; and (4) evaluation. It is hoped that students who have carried out assertive
communication training will have knowledge and be able to minimize the impacts that
occur at school.
© year The Authors. Published by Penerbit Forind. This is Open Access article under the CC-BY-SA License
(http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/). Link: https://jurnal.forindpress.com/index.php/jamas

Submite: 07-10-2023 Accepted: 10-10-2023 Published: 11-10-2023

PENDAHULUAN Semakin banyaknya tindakan kekerasan di

Bullying sudah sangat marak dilingkungan sekolah. dunia pendidikan yang terjadi beberapa waktu

Kasus Bullying atau perundungan seringkali ke belakang pada tahun 2022 dan 2023 di

terjadi pada antar teman, adik kelas, kakak wilayah Tangerang Selatan, makin memperketat

kelas, bahkan sampai kepada guru, guru bisa pengawasan dilingkungan pendidikan tepatnya

juga tidak terlepas dari sikap perilaku bullying pada lingkungan sekolah. Pada Wilayah

kepada siswanya. Tangerang Selatan pada bulan Januari sampai


November 2022 tercatat sebanyak 158 kasus
Jurnal JAMAS, Vol. 1 No. 3, Oktober 2023, Page 227 – 235 e-ISSN: 2986-464X

kekerasan pada anak, 99 korbannya adalah yang lebih ekstem lagi yaitu ke arah bunuh diri
pada anak perempuan, sementara 59 terjadi (Paula, 2022).
pada anak laki-laki. Kecenderungan lebih Perbedaan yang ada pada siswa dilingkungan
banyak pada kekerasan psikis. Perundungan di sekolah seperti berbedanya kebiasaan sehari-
lingkungan pendidikan kembali menjadi sorotan hari dilingkungan keluarga, dan perbedaan
masyarakat bahkan sampai keranah media budaya membuka peluang untuk terjadinya
sosial. Kasus perundungan dapat dialami perundungan dilingkungan sekolah baik secera
kekerasan verbal maupun kekerasan secara berkelompok maupun individu.
fisik. Terdapat kasus-kasus kekerasan berada Tindakan Kekerasan dapat terjadi dimana saja,
dilingkungan pendidikan sudah seharusnya dan kapanpun, terutama di lokasi atau tempat
menjadi lokasi yang aman dan ramah anak yang kurang adanya pengawasan oleh guru atau
serta nyaman bagi siswa untuk memperoleh orang dewasa lainnya seperti di tempat parkir,
pendidikan untuk masa depannya, saat ini toilet, halaman sekolah, bahkan kelas. Tempat
justru berubah seperti tempat yang ditakutkan tersebut dapat memicu terjadinya bullying.
khususnya bagi para orangtua. Menteri Pelaku kekerasan akan menggunakan lokasi
Pendidikan dan kebudayaan Ristek yaitu atau tempat-tempat yang dirasa cukup sepi
Nadiem Makarim menyatakan bahwa masih untuk melancarkan aksinya, agar apa yang
terdapat tiga “dosa besar” yang berada di diinginkan tercapai sesuai harapan.
dunia pendidikan Indonesia antara lain yaitu (1) Perilaku bullying dapat disebut sebagai perilaku
Intoleransi, (2) kekerasan seksual, dan (3) seseorang yang cenderung ke arah yang
perundungan. agresif, biasanya kondisi ini dapat dilakukan
Sekolah Ramah Anak merupakan sekolah yang oleh individu ataupun kelompok, individu atau
menjadi dambaan bagi semua warga sekolah. kelompok lain terhadap seseorang secara
Pada hakikatnya bahwa Sekolah Ramah Anak berulang-ulang dengan menyakiti pada bagian
yakni sekolah yang aman dan nyaman bagi fisik ataupun pada mentalnya. Perilaku
siswa. Dengan lingkungan di sekolah yang aman, bullying dampak yang terjadi akan mengarah ke
tentram, nyaman, dan sehat akan membuat arah kesedihan, depresi, takut, trauma, merasa
siswa merasa betah bersekolah dan belajar bodoh sehingga rasa percaya diri menjadi
dengan tenang (Majaroh, 2017: 9). menurun dan muncul rasa kecemasan pada
Kasus Kekerasan yang terjadi dilingkungan lingkungan sekitar (Mardiyah, 2020).
sekolah dapat efeknya atau dampak yang Bullying juga dapat diartikan sebagai sikap
terjadi kepada yaitu stres, frustasi, merasa menghina, mendorong, mengancam, mengejek,
cemas, dan bahkan hingga mengarah tindakan memukul, dan serangan langsung yang dilakukan

228
Siska Yuningsih*, Fitria Rosmi, Lilik Sumarni, Aminah Swarnawati, Nani Nurani Muksin. 2023. Bullying Prevention Education

oleh seorang atau lebih terhadap korban. Pelaku Jika kondisi sekolah positif dan menyenangkan
kekerasan atau bullying, dilakukan atas dasar maka semakin rendah potensi terjadinya bullying,
untuk menyenangkan dirinya sendiri dan dapat sebaliknya jika suasana atau kondisi sekolah
memuaskan perasaannya, perilaku yang negatif dan kurangnya pengawasan maka akan
dilakukan adalah sebagai bentuk penunjukan semakin tinggi peluang perilaku bullying. Jika
perasaan atau gejolak bahwa ia memiliki sekolah yang kurang menciptakan suasana yang
kekuasaan atau kekampuan yang lebih di aman, nyaman dan ramah anak, maka siswa
sekolah. Disisi lain bagi korban, perilaku bisa saja mengalami tindakan perilaku bullying.
tindakan bullying atau kekerasan itu sangatlah Guru yang kurang melakukan pengawasan dalam
tidak menyenangkan dan sangat menggangu pada saat jam kosong atau istrahat, siswa tidak
kehidupan sehari-hari, bukan hanya kehidupan melapor kepada guru dan kurangnya informasi
di sekolah namun juga pada kehidupan di luar tentang bahaya bullying dilingkungan sekolah
sekolah seperti di lingkungan keluarga. Kondisi maka dapat menyebabkan perilaku bullying.
seperti ini korban akan mengalami trauma Penyebab kedua adalah pihak sekolah yang
akibat perilaku bullying, hingga mucul perasaan kurang perhatian terhadap bullying di sekolah
takut dan cemas sehingga tidak mau lagi kembali banyak sekolah yang kurang perhatian terhadap
ke sekolah. perilaku bullying sehingga siswa dengan mudahnya
Besarnya dampak yang terjadi dari perilaku melakukan perilaku bullying. Hal ini disebabkan
bullying, sebagai seorang guru maupun orang karena kurangnya pengawasan dari pihak
deewasa atau orang tua sudah seharusnya sekolah dan pihak sekolah juga sulit melakukan
lebih sering memantau dan selalu mengawasi tindakan pencegahan bullying dan diperlukan
anak, apalagi anak-anak setiap hari lebih mediasi dari pihak Dinas pendidikan.
didominasi dengan berselancar di dunia maya. Penyebab ketiga adalah dari faktor keluarga,
Sebagai orangtua, wajib untuk selalu waspada pemicu tindakan bullying juga berasal dari rumah
terhadap perubahan perilaku pada anak-anak, tangga atau keluarga. Anak dirumah lebih sering
apakah anak menjadi korban atau justru menjadi di caci, mendengar kata kasar, dipukul dan
pelaku. Anak-anak harus diberikan pengarahan mendapatkan perilaku fisik maupun psikis.
dari orang tua, agar dapat mengambil keputusan Anak merasa tertindas akibat perilaku dirumah
apakah perilaku yang dilakukan akan berdampak yang dirasakan, sehingga anak melampiaskan
baik atau buruk untuk masa depan. amarahnya kepada anak yang lemah. Anak
Perilaku bullying atau kekerasan dapat terjadi menjadi korban bullying dirumah, justru anak
dilingkungan sekolah, terdapat beberapa menjadi pelaku dilingkungan sekolah. Kondisi
penyebab diantaranya, yaitu kondisi sekolah. ini perlu diperhatikan dari orangtua maupun

229
Jurnal JAMAS, Vol. 1 No. 3, Oktober 2023, Page 227 – 235 e-ISSN: 2986-464X

lingkungan rumah untuk saling mengingatkan, sehingga tidak menyinggung baik secara verbal
karena perilaku kekerasan baik fisik atau pun maupun secara non verbal.
psikis telah diatur oleh undang-undang.
Penyebab ke empat adalah dari lingkungan Permasalahan Mitra
pertemanan. Kelompok pertemanan dapat SD Negeri Pamulang Indah merupakan Sekolah
mempengaruhi terjadinya bullying. Permasalahan Dasar yang berlokasi di komp. Bukit Pamulang
muncul juga disebabkan adanya pengaruh atau Indah Blok B11, Kelurahan Pamulang Timur,
pergaulan. Jika anak memiliki perilaku tidak Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan.
sopan dilingkungan sekolah, maka pelajar lainnya Sekolah ini dikenal sebagai salah satu SD
akan terpengaruh untuk melakukan perilaku terbaik di Kota Tangerang Selatan. Karena
yang sama. Anak cenderung melakukan perilaku Sekolah Dasar Negeri tersebut merupakan
yang lebih berani ke arah yang negatif. salah satu sekolah terbaik maka, perlu adanya
Oleh karena itu bagi korban bullying sangat perlindungan agar siswa yang bersekolah disana
dibutuhkannya keberanian untuk dapat melin- memiliki pengetahuan tentang dampak-dampak
dungi diri sendiri, maka dengan mempunyai dari bullying melalui pelatihan berkomunikasi
perilaku asertif Jakuwboski & Lange (Nursalim, dengan teman sebaya, guru dan orangtua.
2013) mendefinisikan bahwa perilaku asertif Selama ini sekolah tersebut belum ada kegiatan
dapat membela dirinya sendiri selain itu juga pengabdian kepada masyarakat tentang pence-
dapat mengekspresikan segala perasaan dan gahan bullying. Sehingga sangat diperlukan bagi
pikiran baik positif maupun negatif secara siswa siswi kelas atas untuk memahami dampak
langsung dan jujur. dan cara pengatasinya
Bullying yang dialami oleh seseorang akan
berdampak kepada tekanan serta kecemasan Tujuan
pada hidupnya, maka dari itu diperlukannya Pada pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat
strategi pelatihan komunikasi asertif untuk memiliki tujuan untuk memberikan pelatihan
pengurangan kasus bullying itu sendiri keterampilan berkomunikasi antara sesama siswa,
(Arumsari, 2017). di dalamnya terdapat peningkatan kemampuan
Siswa membutuhkan pendampingan seperti menyampaikan pesan secara verbal maupun
pemahaman tentang bagaimana cara menghindari secara nonverbal. Fokus kegiatan pengabdian
perbuatan yang merugikan orang lain, bagaimana ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan
cara menghindari dari pelaku bullying dan serta keterampilan siswa dalam menyampaikan
bagaimana cara teknis menyampaikan pesan pesan-pesan komunikasi yang baik antara sesama
teman, kepada guru maupun kepada orangtua.

230
Siska Yuningsih*, Fitria Rosmi, Lilik Sumarni, Aminah Swarnawati, Nani Nurani Muksin. 2023. Bullying Prevention Education

METODE PELAKSANAAN Pengabdian kepada masyarakat. Pada tahap


Pada bagian metode pelaksanaan terdapat awal ini yang dilakukan adalah : (a) Melakukan
tahapan-tahapan kegiatan pengabdian masyarakat survei ke lokasi Mitra, (b) Melakukan pengamatan
yang dilaksanakan. Pelaksanaan kegiatan dibagi terhadap mitra dengan menggali permasalahan
menjadi 3 tahapan yaitu tahap awal, tahap apa yang sedang dialami, (c). Diskusi untuk
pelaksanaan kegiatan, dan tahap penutup mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan
(evaluasi) kegiatan. menetapkan sasaran yang akan diberikan
(1) Tahap Pertama, pada tahap ini yaitu pelatihan dan pemberian solusi untuk masalah
melakukan persiapan sebelum melaksanakan yang dihadapi, (d) Menetapkan materi teknik
program Pengabdian kepada masyarakat. (2) komunikasi secara verbal dan non verbal dan
Tahap Pelaksanaan Pengabdian; dimana alat peraga yang akan digunakan dalam pelatihan,
pelaksanaan pengabdian dilakukan kepada (e) Menentukan waktu yang disepakati untuk
siswa kelas V dan VI SD dengan menggunakan melaksanakan program pengabdian kepada
perangkat teknologi informasi berupa website, masyarakat, (f) Melakukan perizinan dengan
laptop, infocus, alat peraga. (3) Tahap Penutup melakukan penandatanganan oleh mitra pada
(evaluasi) kegiatan, tahap penutup atau surat kesediaan mitra.
terakhir yang dilakukan adalah dimana tahap ini Pada tahap ini pihak mitra dan ketua pengmas
melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) melaksanakan diskusi terkait pelaksanaan
dari hasil pelaksanaan pengabdian dan evaluasi kegiatan Pengabdian Masyarakat, yang akan
kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan. dibantu oleh 3 mahasiswa KKN, dimana
mahasiswa KKN tersebut akan turut serta
HASIL DAN PEMBAHASAN dalam kegiatan atau agenda yang sudah
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang ditentukan oleh Mitra (Sekolah). Disamping
berkolaborasi dengan mahasiswa KKN, pelaksanaan KKN bersama 3 mahasiswa,
berlangsung selama 1 bulan penuh dari tanggal terdapat program besar yaitu tentang Bullying
1-31 Agustus 2023, dengan Mitra dan berlokasi yang akan dilaksanakan di sekolah setelah
di SDN Pamulang Indah, Tangerang Selatan. kegiatan 17 Agustusan. Diambil keputusan
Pelaksanaan kegiatan terbagi menjadi 3 bahwa peserta kegiatan Seminar di laksanakan
tahapan yang dilakukan, yatu tahap awal, tahap pada hari Selasa 22 Agustus 2023 di fokuskan
pelaksanaan kegiatan, dan tahap penutup kepada siswa kelas 5 dan 6, keputusan ini di
(evaluasi) kegiatan. ambil oleh Kepala Sekolah mengingat calon
(1) Tahap Awal, pada tahap ini yaitu melakukan siswa yang akan lulus sekolah, di upayakan agar
persiapan sebelum melaksanakan program siswa setelah lulus dari sekolah membawa sifat

231
Jurnal JAMAS, Vol. 1 No. 3, Oktober 2023, Page 227 – 235 e-ISSN: 2986-464X

yang baik dan tidak melakukan bullying bagi ramah anak adalah suatu bentuk pernyataan
siswa lainnya. tentang bagaimana kesiapan suatu instansi
Untuk pelaksanaan pembukaan dan dilakukan pendidikan untuk melakukan penerapan
acara serah terima mahasiswa KKN UMJ sekolah yang ramah kepada anak. Adapun
dilaksanakan pada hari senin, 7 Agustus 2023, tujuan dari deklarasi ramah anak, menurut
pukul 11.30 WIB, dilaksanakan diruang guru dirinya untuk menjamin hak-hak anak, dan
dan dihadiri pula Kepala sekolah Bapak Suwito, dijamin oleh warga sekolah dan mitra sekolah.
S.Pd, MM dan para guru, dengan memberikan Terdapat 7 isi deklarasi Sekolah ramah Anak,
surat izin pelaksanaan Pengabdian kepada terdapat 2 poin penting yaitu pada point ke 3
Masyarakat di Lokasi Mitra. Kegiatan tersebut yaitu menciptakan sekolah yang bebas dari
di publikasikan melalui kanal Youtube milik kekerasan secara fisik dan non fisik, dan pada
guru yang bertugas mempublikasikan kegiatan- point ke 7 yaitu selanjutnya menciptakan
kegiatan sekolah. lingkungan sekolah bebas pornoaksi, vandalisme
Tahap Pelaksanaan Pengabdian; dimana pelak- dan pornografi. Selain itu kepala sekolah juga
sanaan pengabdian dilakukan kepada siswa menyampaikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan
kelas V dan VI SD dilaksanakan diruang Aula sangat bermanfaat bahkan ini merupakan
lantai 3 pada hari selasa, 22 Agustus 2023 pada bagian dari tujuan dari sekolah ramah anak.
pukul 10.30-12.00 WIB yaitu dengan Diharapkan setelah dilaksanakannya kegiatan
menggunakan perangkat teknologi informasi ini dapat disampaikan atau diteruskan kepada
berupa website, laptop, infocus, alat peraga, teman-teman di kelas agar saling mengingatkan
serta hadiah menarik untuk siswa jika dapat hal-hal yang kurang baik.
menjawab pertanyaan. Pada tahap pelaksanaan ini dilaksanakan diawali
Kegiatan dihadiri oleh: (a) Kepala Sekolah dengan pemutaran video animasi sehingga
Bapak Suwito, S.Pd, MM., (b) Komite Sekolah dapat memberikan pemahaman tentang
Ibu Diah Alfianingtias, M.Pd., (c) Pengawas UMJ pengertian, faktor, akibat yang di rasakan oleh
Ibu Ratih Widyanti, SH, MH., (d) Narasumber korban atau pelaku. Selanjutnya, adalah
sekaligus DPL Ibu Siska Yuningsih, M.I.Kom., (e) pemberian materi dan games dan terakhir
Mahasiswa KKN, (f) Peserta: Siswa Kelas V dan diberikan pelatihan komunikasi asertif yang
VI (Masing-masing kelas merekomendasikan baik secara verbal dan non verbal dengan
sebanyak 10 siswa), total 80 siswa. dibantu oleh mahasiswa KKN sebagai fasilitator
Kepala sekolah menyampaikan bahwa telah kegiatan. Hasil dari kegiatan yang dilaksanakan
melakukan penandatanganan deklarasi sekolah mendapatkan temuan bahwa terdapat siswa
ramah anak. Deklarasi sekolah pada sekolah yang mengalami trauma secara psikis semanjak

232
Siska Yuningsih*, Fitria Rosmi, Lilik Sumarni, Aminah Swarnawati, Nani Nurani Muksin. 2023. Bullying Prevention Education

dari kelas 1 SD, dan kurang memahami dampak


bullying dan banyak siswa yang tidak menyadari
tentang bahasa tubuh (non verbal) dapat
mengakibatkan bullying seperti tindakan
intimidasi yang dilakukan melalui mimik wajah,
gerakan anggota tubuh, atau pesan yang
disampaikan tanpa menggunakan kata-kata
langsung seperti (a) Ekspresi wajah yang Gambar 2. Suasana saat Kegiatan Pengmas

menghina, (b) Bahasa tubuh yang mengejek, (3) Tahap Penutup (evaluasi) kegiatan, pada
dan (c) Bagian tubuh yang tidak boleh disentuh tahap terakhir yang dilakukan adalah kegiatan
Hasil temuan saat pelaksanaan kegiatan penutup dimana tahap ini melakukan
menjadi evaluasi bagi para guru khususnya pagi monitoring dan evaluasi (Monev) dari hasil
para guru kelas 1 SD. Harapan kegiatan ini pelaksanaan pengabdian dan evaluasi kegiatan
masih terus diselenggarakan setiap tahunnya pengabdian yang telah dilakukan di SDN
agar mengingatkan kepada siswa untuk tidak Pamulang Indah Tangerang Selatan. Dengan
melakukan tindakan bullying di sekolah dan melakukan wawancara mitra (Kepala sekolah),
dilingkungan bermain dirumah masing-masing. murid dan guru. Selain itu diharapkan
Kegiatan ini dipublikasikan melalui Channel mendapatkan peningkatan secara pengetahuan
Youtube, Berita Online dan Media Sosial. Adapun dan soft skill pada siswa SDN Pamulang Indah,
dokumentasinya adalah sebagai berikut: sehingga kedepannya siswa tersebut lebih
berhati-hati dalam berbicara (verbal) maupun
bersikap (non verbal) dan memiliki rasa empati
kepada teman, guru dan orangtua. Mitra
mengharapkan adanya kegiatan berkelanjutan
tentang bullying di sekolah untuk jenjang kelas
1 s.d IV SD. Kegiatan penutupan kegiatan
Pengmas dan KKN berlangsung pada tanggal 4
Gambar 1. Foto Bersama Kepala Sekolah
September 2023, dilaksanakan diruang guru
pada pukul 11.30 WIB. Kegiatan dihadiri oleh
Kepala sekolah, Dosen Pendamping Lapangan
sekaligus Ketua Pengmas, Guru, dan Mahasiswa
KKN. Adapun susunan acaranya di awali oleh
Sambutan Kepala Sekolah, sambutan Dosen

233
Jurnal JAMAS, Vol. 1 No. 3, Oktober 2023, Page 227 – 235 e-ISSN: 2986-464X

Pendamping Lapangan dan penyampaian Laporan, KESIMPULAN


sambutan guru Pamong serta penyampaian Program pengabdian ini telah berhasil mengu-
kesan dan pesan dari perwakilan mahasiswa rangi permasalahan perundungan atau bullying
KKN, dan yang terakhir adalah penyerahan pada anak dengan komunikasi asertif melalui
piagam penghargaan dan Plakat dari UMJ penyuluhan kepada para siswa kelas V dan kelas
kepada Mitra (SDN Pamulang Indah). Kepala VI. Kegiatan ini dilakukan dengan mempertim-
sekolah menyampaikan bahwa kegiatan ini bangkan bahwa mengatasi bulliying tidak dapat
diharapkan dapat dilanjutkan ditahun yang akan dilakukan hanya dalam satu kali penyuluhan
datang oleh Universitas Muhammadiyah namun perlu secara berkelanjutan. Dengan
Jakarta. memberikan penyuluhan kepada para siswa,
komite dan dewan guru maka dampak bulliying
RENCANA TINDAK LANJUT pada anak di lingkungan sekolah dapat dilaksa-

Setelah kegiatan ini selesai, diadakan tindak nakan secara berkelanjutan oleh para orang tua

lanjut berupa pembentukan tim satgas bulliying secara mandiri.

dari komite sekolah dan dewan guru serta


pendampingan kembali berupa pelatihan pada UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih ini disampaikan kepada
siswa kelas I hingga kelas IV. Pembentukan tim
Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat
satgas bulliying dibentuk selambatnya bulan
Universitas Muhammadiyah Jakarta (LPPM-
September 2023 sehingga per Oktober 2023
UMJ) yang telah memberikan pendanaan atas
telah dapat memulai kegiatan secara rutin. Tim
pelaksanaan program pengabdian kepada
Satgas bullying dirancang untuk mengadakan
masyarakat ini.
penyuluhan sebulan sekali membahas dan ber-
tukar pikiran maupun praktik baik mengenai
REFERENSI
perundungan atau bullying di lingkungan
sekolah. Dalam hal ini tim pengabdian dari Arumsari, C. (2017). Strategi konseling latihan

Universitas Muhammadiyah Jakarta bertindak asertif untuk mereduksi perilaku

sebagai mitra yang akan mendampingi tim bullying. Journal of Innovative Counseling:

satgas bullying paling lama 3 bulan pasca Theory, Practice, and Research, 1(01), 31-

kegiatan penyuluhan dilakukan. 39.

Majaroh, Mami. (2017). Analisis Kebijakan


Sekolah Ramah Anak Dikawasan Pesisir
Wisata. Yogyakart: ; Andi.

234
Siska Yuningsih*, Fitria Rosmi, Lilik Sumarni, Aminah Swarnawati, Nani Nurani Muksin. 2023. Bullying Prevention Education

Mardiyah, S., & Syukur, B. A. (2020). Pengaruh


Edukasi Dengan Metode Role Play
Terhadap Peningkatan Pengetahuan
Tentang Pencegahan Bullying Pada Anak
Sekolah Dasar. Jurnal Kesehatan Kusuma
Husada, 99-104.

Nursalim, Mochamad. (2013). Strategi


Intervensi dan Konseling. Jakarta:
Akademia Permata

Paula, V., br Sibuea, R. O., Lebdawicaksaputri,


K., & Kasenda, E. (2022). Edukasi
Pencegahan Tindakan Bullying pada Anak
Usia Sekolah Dasar. Jurnal Pustaka Mitra
(Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap
Masyarakat), 2(2), 131-134.

235

Anda mungkin juga menyukai