SD NEGERI 1 BATUAGUNG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN
PROGRAM ANTI BULLYING SDN 1 BATUAGUNG tahun pelajaran 2022/ 2023 ini telah
disetujui dan disahkan pada :
Hari : Senin
Ditetapkan di : Negara
Mengetahui Tanggal : 18 Juli 2022
Komite SDN 1 Batuagung, Kepala SDN 1 Batuagung
A. Pendahuluan
Istilah bullying sering sekali terdengar melalui beberapa media, baik media massa,
elektronik, maupun media internet. Bullying merupakan tindakan intimidasi yang
mengakibatkan korbannya menderita baik secara fisik maupun psikologis.
Bullying (perilaku yang merugikan orang lain, seperti mengancam, menindas dan membuat
mereka tidak nyaman) masih terjadi secara terus-menerus di dunia pendidikan. Banyak individu
yang dapat menjadi korban atau bahkan pelaku bullying, sehingga sangat penting bagi sekolah
untuk membuat kebijakan yang mencakup semua komponen sekolah, termasuk guru, siswa,
kepala sekolah, dan orang tua siswa.
Berikut adalah contoh tindakan yang dapat dikategorikan sebagai tindakan bullying:
1. Menghina atau menghilangkan kepercayaan diri lawan dengan kata-kata atau perilaku
negatif
2. Meneror atau membully dengan fisik, seperti memukul, menendang, atau mengambil
barang milik lawan secara paksa
3. Menyebarkan fitnah atau rumor yang membahayakan nama baik lawan
4. Mengucilkan atau memisahkan seseorang dari kelompok atau membuat mereka merasa
tidak diterima oleh grup
5. Meminta atau memaksa lawan untuk melakukan sesuatu melalui intimidasi atau ancaman
Penting untuk memfokuskan perhatian pada tindakan yang dilakukan dan tidak mencirikan
seseorang sebagai pelaku atau korban bullying. Ini juga penting untuk menyadari bahwa
tindakan bullying tidak selalu berlangsung secara terbuka dan bisa terjadi di belakang layar.
Tindakan bullying bisa berbeda-beda berdasarkan jenis kelamin, dengan laki-laki sering
melakukan tindakan fisik atau menakut-nakuti, sedangkan perempuan lebih cenderung
memisahkan seseorang dari grup atau membuat mereka merasa diterima.
B. Dampak
Dampak bullying dapat mengancam setiap pihak yang terlibat, baik anak- anak
yang di-bully, anak-anak yang mem-bully, anak-anak yang menyaksikan bullying,
bahkan sekolah dengan isu bullying secara keseluruhan. Bullying dapat membawa
pengaruh buruk terhadap kesehatan fisik maupun mental anak. Pada kasus yang berat,
bullying dapat menjadi pemicu tindakan yang fatal, seperti bunuh diri dan sebagainya.
Dampak dari bullying adalah:
1. Dampak bagi korban.
Depresi dan marah
rendahnya tingkat kehadiran dan rendahnya prestasi akademik siswa,
Menurunnya skor tes kecerdasan (IQ) dan kemampuan analisis siswa.
2. Dampak bagi pelaku.
Pelaku memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan harga diri yang tinggi pula,
cenderung bersifat agresif dengan perilaku yang pro terhadap kekerasan, tipikal
orang berwatak keras, mudah marah dan impulsif, toleransi yang rendah terhadap
frustasi. Memiliki kebutuhan kuat untuk mendominasi orang lain dan kurang
berempati terhadap targetnya. Dengan melakukan bullying, pelaku akan
beranggapan bahwa mereka memiliki kekuasaan terhadap keadaan. Jika dibiarkan
terus menerus tanpa intervensi, perilaku bullying ini dapat menyebabkan
terbentuknya perilaku lain berupa kekerasan terhadap anak dan perilaku kriminal
lainnya.
3. Dampak bagi siswa lain yang menyaksikan bullying (bystanders).
Jika bullying dibiarkan tanpa tindak lanjut, maka para siswa lain yang menjadi
penonton dapat berasumsi bahwa bullying adalah perilaku yang diterima secara
sosial. Dalam kondisi ini, beberapa siswa mungkin akan bergabung dengan
penindas karena takut menjadi sasaran berikutnya dan beberapa lainnya mungkin
hanya akan diam saja tanpa melakukan apapun dan yang paling parah mereka
merasa tidak perlu menghentikannya.
C. Permasalahan
Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa menimbulkan terjadinya tindakan bullying
yaitu:
1) Anak yang memiliki kontrol diri yang rendah, berpotensi menjadi :
a. Pembully karena sebelumnya menjadi korban kekerasan dan menganggap
dirinya selalu terancam dan biasanya bertindak menyerang sebelum diserang,
tidak memiliki perasaan bertanggungjawab terhadap tindakan yang telah
dilakukan, serta selalu ingin mengontrol dan mendominasi dan tidak menghargai
orang lain. Mereka melakukan bullying sebagai bentuk balas dendam.
b. Korban bully berkaitan dengan ketidakmampuan atau kekurangan korban dari
aspek fisik, psikologi sehingga merasa dikucilkan.
2) Keluarga permisif terhadap perilaku kekerasan, yang ditunjukkan dengan orangtua
yang sering bertengkar dan melakukan tindakan yang agresif, serta tidak mampu
memberikan pengasuhan yang baik.
3) Teman sebaya yang menjadi supporter/penonton yang secara tidak langsung
membantu pembully memperoleh dukungan kuasa, popularitas dan status.
4) Sekolah, lingkungan sekolah dan kebijakan sekolah mempengaruhi aktifitas,
tingkah laku serta interaksi pelajar di sekolah. Rasa aman dan dihargai
merupakan dasar pencapaian akademik yang tinggi di sekolah, jika hal ini tidak
dipenuhi maka pelajar akan bertindak mengontrol lingkungan dengan melakukan
tingkah laku anti social seperti melakukan bully. Manajemen dan pengawasan
disiplin sekolah yang lemah juga mengakibatkan munculnya bullying di sekolah.
5) Media massa sering menampilkan adegan kekerasan yang juga mempengaruhi
tingkah laku kekerasan anak dan remaja.
Untuk mengatasi bullying, perlu ada langkah-langkah nyata dari sekolah untuk
meningkatkan kesadaran seluruh komponen sekolah tentang dampak negatif dari bullying. Salah
satu cara untuk mencapai hal ini adalah dengan membuat program anti-bullying di sekolah, yang
mempertemukan semua komponen sekolah untuk bekerja sama dalam memerangi bullying.
Kegunaan dari program serta kegiatan anti bully di sekolah antara lain;
1. Menanamkan pengertian bahwa rasa aman adalah hak dan milik semua orang
2. Menyadarkan semua orang disekolah bahwa tindakan bullying dalam bentuk apapun tidak
dapat diterima
3. Membekali siswa untuk membuat keputusan (ingat; kunci dari penyelesaian masalah bullying
adalah pada pengungkapan kasus kepada orang yang lebih dewasa, berkompeten atau yang
siswa kita percayai)
4. Membantu siswa membentuk lingkaran orang yang mereka percayai
F. PENUTUP
Setelah kegiatan ini berlangsung, kerja dari komunitas sekolah dalam menanggulangi
bullying bukan berarti selesai, masih ada hal lain yang perlu dilakukan misalnya;
1. Menggiatkan pengawasan di halaman bermain, toilet, serta tempat berolah raga
saat siswa melakukan aktivitas.
2. Memastikan konsekuaensi jika menyakiti teman yang berlaku secara luas di
sekolah
3. Meningkatkan komunikasi di semua lini sekolah
4. Mengajarkan pembelajaran secara bekerja sama
5. Bekerja sama dengan orang tua dalam penanggulangan kasus bullying
6. Memasukkan aspek bullying ke dalam pembelajaran
Dari semua kegiatan serta pelaksanaan langkah diatas diharapkan sekolah menjadi tempat
yang paling aman bagi anak serta guru untuk belajar dan mengajar. Tidak ada seorang pun
yang disakiti perasaan maupun badannya.
Demikianlah Program Anti Bullying SDN 1 Batuagung ini disusun dengan harapan
akan menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan pembimbingan dan layanan kepada siswa
serta orang tua guna meningkatkan mutu dan prestasi sekolah.
Dengan dukungan dan bantuan oleh pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung
maupun tidak langsung semoga Program Anti Bullying ini akan dapat terlaksana dengan baik
dan tentu saja hasilnya akan mencapai tujuan yang telah ditentukan serta dapat memberikan
manfaat bagi kita semua. Selanjutnya, program ini akan selalu ditinjau ulang secara periodik
untuk disesuaikan dengan tuntutan dan kemajuan zaman.