Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Pengabdian Untuk Mu NegeRI, VOL.3 No.

1, MEI 2019
ISSN : 2550-0198

PENINGKATAN KESADARAN HUKUM SISWATENTANG


BAHAYA PERBUATAN BULLY DI SMP MUHAMMADIYAH 2
PEKANBARU
R. Desril*, Aksar, Triwahyuni Lestari, Raihana,
Elviandri, Desi Somalia Agustina
Prodi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Riau
email: rajadesril@umri.ac.id

Abstract
Bullying behaviour in a school environment can create a less supportive environment for
students self-development, bullying behavior can hurt students, so they feel unwanted and rejected
by their environment. This will certainly bring effect to the various activities of the students in the
school. Causes of bullying due to family factors, environmental factor, school factors and social
environmental factors. Bullying is a student who has a physical or social strength that is more
appealing to another friend, has a high temperament, and a sense of empathy is low. Victims of
bullying often fight against the perpetrators but some of them are subject to the command of the
perpetrator and do not dare to fear. To cope with the well-programed bullying, the current
countermeasures only include individual approaches by Walikelas, teacher of study field, as well
as BK teachers.

Keywords: Student law awareness about the dangers of bullying

Abstrak
Prilaku bullying di lingkungan sekolah dapat menciptakan suasana lingkungan yang
kurang mendukung terhadap perkembangan diri siswa, Perilaku bullying dapat menyakiti siswa,
sehingga mereka merasa tidak diinginkan dan ditolak oleh lingkungannya. Hal ini tentunya akan
membawa efek kepada berbagai kegiatan siswa disekolah. Penyebab terjadinya bullying
dikarenakan oleh faktor keluarga, factor lingkungan, faktor sekolah dan faktor lingkungan
pergaulan. Pelaku bullying merupakan siswa yang memiliki kekuatan baik fisik ataupun sosial
yang lebih disbanding teman yang lain, memiliki tempramen tinggi, dan rasa empati yang
rendah. Korban bullying yang sering melakukan perlawanan terhadap pelaku namun sebagian
dari mereka tunduk kepada perintah pelaku dan tidak berani karena takut. Untuk
menanggulangi bullying belum terprogram dengan baik, penanggulangan yang ada saat ini
hanya meliputi pendekatan secara individu yang dilakukan oleh walikelas, guru bidang studi,
maupun guru BK.
Kata kunci: Kesadaran hukum siswa tentang bahaya perbuatan Bully

(2004) bahwa bullying merupakan


PENDAHULUAN
tindakan negatif yang dilakukan oleh
1.1 Analisis Situasi
satu peserta didik atau lebih dan diulang
Carney & Merrel (2001),
setiap waktu.
mendefinisikan bullying sebagai sebuah
Pelaku bullying menurut
perilaku yang dilakukan secara
Smokowski & Kopasz (2005) biasanya
berulang-ulang untuk menyakiti orang
secara berlebihan bersikap agresif,
lain. Perilaku ini dapat dilakukan
destruktif,dan menikmati dominasi
dengan menyerang secara fisik atau
mereka atas anak-anak lain. Mereka
verbal dan mengucilkan korban. Olweus
juga cenderung mudah tersinggung,

6
Jurnal Pengabdian Untuk Mu NegeRI, Vol.3 No.1, MEI 2019
ISSN : 2550-0198

meledak-ledak, dan memiliki toleransi memberikan pengaruh terhadap


yang rendah terhadap frustrasi. Mereka tumbuhnya perilaku bullying di sekolah.
cenderung mengalami kesulitan dalam Hal tersebut yang melatarbelakangi
pemrosesan informasi sosial sehingga dosen Fakultas Hukum Universitas
sering menginterpretasikan secara keliru Muhammadiyah Riau melaksanakan
perilaku anak lain sebagai perilaku Pengabdian masyarakat di SMP
bermusuhan, bahkan ketika sebenarnya Muhammadiyah 2 Pekanbaru
sikap permusuhan itu tidak ditunjukkan untuk memberikan pemahaman kepada
anak lain tersebut. Kebanyakan pelaku peserta didik tentang bullying dan upaya
bullying memiliki sikap yang preventif atau pencegahan terjadinya
mendukung kekerasan sebagai sarana bullying di sekolah.
untukmenyelesaikan permasalahan 1.2 Perumusan Masalah
mereka ereka atau sebagai sarana Berdasarkan uraian di atas, ada
memperoleh apa yang mereka inginkan. beberapa permasalahan yang dapat
Perilaku bullying paling sering diidentifikasikan sebagai berikut :
terjadi pada masa-masa sekolah a. Kesadaran dan pemahaman serta
menengah pertama, dikarenakan pada pengetahuan peserta didik sangat
masa ini remaja memiliki egosentrisme terbatas sehingga mereka
yang tinggi. Adapun bentuk-bentuk cenderung kurang peduli tanpa
bullying yang pernah terjadi antara lain memikirkan akibatnya.
seperti menyuruh push up, membentak, b. Munculnya perilaku bullying di
memelototi, memalak, mengejek dan lingkungan sekolah dapat
yang paling ekstrim adalah pemukulan. menciptakan atmosfer
Adanya ketimpangan atau lingkungan yang kurang
ketidakseimbangan kekuatan baik fisik mendukung terhadap
maupun mental menjadi penyebab perkembangan peserta didik,
terjadi perilaku bullying di sekolah. baik dalam bidang akademik
Mentri Pemberdayaan Perempuan maupun bidang non akademik.
dan Perlindungan Anak Yohana 1.3 Tujuan Kegiatan
Yambise mengatakan, menurut catatan Tujuan kegiatan Penyuluhan
kementrian, Provinsi Riau menempati Hukum tentang bullying di
urutan kedua tertinggi kasus kekerasan SMP Muhammadiyah 2
terhadap anak setelah Jawa Timur Pekanbaru ini adalah:
(Tempo.com. Minggu 23 Juli 2017). a. Meningkatkan kesadaran dan
Sebanyak 160 kasus kekerasan terhadap pemahaman serta pengetahuan
anak terjadi di Kota Pekanbaru selama peserta didik tentang bullying
tahun 2017 (Bertuahpos.com Selasa 13 sehingga mereka mengetahui
Maret 2018). dampak apabila
Beberapa faktor diyakini menjadi mereka melakukan perbuatan
penyebab terjadinya perilaku bullying di tersebut.
sekolah, antara lain adalah faktor sosial b. Memberikan informasi tentang
ekonomi, perbedaan fisik yang bullying yang dapat
mencolok, dan perbuatan masa lalu yang memberikan pengaruh buruk
dialami peserta didik di masa lalu. terhadap perkembangan peserta
Selaian hal tersebut, adanya dukungan didik.
dari kelompok teman sebaya dan iklim 1.4 Manfaat Kegiatan
sekolah. Manfaat kegiatan Penyuluhan
Kelompok teman sebaya Hukum Tentang bullying ini adalah:

7
Jurnal Pengabdian Untuk Mu NegeRI, VOL.3 No.1, MEI 2019
ISSN : 2550-0198

a. Diharapkan kegiatan ini Fakultas Hukum Universitas


bermanfaat untuk meningkatkan Muhammadiyah Riau kepada peserta
kesadaran, pengetahuan dan didik SMP Muhammadiyah 2 Kota
Pekanbaru.
pemahaman peserta didik
2.3 Metode Yang Digunakan
terhadap bullying. Dalam pelaksanaan kegiatan
b. Membantu peserta didik Pengabdian Kepada Masyarakat ini
mengetahui cara menghindari digunakan metode sebagai berikut:
tindakan bullying a. Metode Ceramah
c. Menghindarkan peserta didik Dalam metode ceramah didukung
dari perilaku bullying oleh visualisasi, gambar dan animasi
yang disusun semenarik mungkin
METODE PENGABDIAN sehingga peseta didik tertarik untuk
2.1. Sasaran dan Target Luaran mengikuti kegiatan sosialisasi ini yang
Untuk mencapai hasil pengabdian memberikan informasi tentang
masyarakat yang lebih optimal, maka bullying.
khalayak sasaran dalam kegiatan ini b. Metode diskusi/ tanya jawab
adalah peserta didik SMP Memberikan kesempatan
Muhammadiyah 2 Kota Pekanbaru. kepada peserta didik untuk bertanya
Kegiatan Sosialisasi ini diharapkan kepada narasumber untuk mencari
menghasilkan suatu luaran sebagai pemecahan dari permasalahan yang
berikut : dihadapi oleh peserta kegiatan
1. Peserta Penyuluhan ini dapat sosialisasi.
mengerti dan paham tentang bullying 2.4 Indikator Keberhasilan Kegiatan
dari aspek hukum. Indikator untuk melihat
2. Meningkatkan Pengetahuan peserta keberhasilan kegiatan ini adalah:
penyuluhan dan Memberikan a. Adanya peningkatan pengetahuan
kesadaran tentang pentingnya dan pemahaman peserta didik
pencegahan terhadap bullyingyang tentang bullying. Kegiatan ini
dapat mempengaruhi perkembangan dilakukan dengan cara
anak.
mengevaluasi peserta didik dengan
3. Mengembangkan Kepedulian Dosen
Fakultas Hukum Universitas memberikan pertanyaan-pertanyaan
Muhammadiyah Riau terhadap yang terkait dengan materi
masyarakat lingkungan di sekitarnya. sosialisasi yang telah dilakukan.
2.2 Materi b. Keberhasilan peserta dalam
Materi yang disampaikan dalam mendapatkan pengetahuan dan
kegiatan Pengabdian Kepada pemahaman tentang bullying.
masyarakat oleh Program Studi Ilmu
Hukum, Fakultas Hukum, Universitas c. Tingkat penerimaan materi
Muhammadiyah Riau denga Tema pelatihan dapat dilihat dari
“Peningkatan Kesadaran Hukum Siswa kemampuan peserta menjawab
Tentang Bahaya Perbuatan Bully Di pertanyaan yang diajukan oleh
Smp Muhammadiyah 2 Pekanbaru” tenaga penyuluh.
menyampaikan tentang apa itu bullying, d. Tingkat keterlibatan dari peserta
bagaimana pandangan hukum tentang
dilihat dari jumlah dan variasi
bullying yang disampaikan oleh tim
penyuluh yang terdiri dari dosen-dosen

8
Jurnal Pengabdian Untuk Mu NegeRI, Vol.3 No.1, MEI 2019
ISSN : 2550-0198

pertanyaan yang diajukan kepada untuk mencegah dan mengurangi


tenaga penyuluh. terjadinya Bullying di sekolah.
e. Dari tingkat partisipasi peserta, Dilanjutkan dengan sesi tanya jawab
antara peserta dan pemateri.
dimana partisipasi peserta
diharapkan dalam mengikuti Melalui kegiatan pengabdian ini
diharapkan menambah pengetahuan
kegiatan secara penuh dari awal
siswa tentang bahaya perbuatan bully
sampai akhir kegiatan ini. dan akibat hukum yang timbul apabila
f. Kecocokan materi pelatihan dengan terjadi perbuatan negatif tersebut
tujuan pelatihan. Hasil kegiatan secara garis besar
mencakup beberapa komponen sebagai
2.5 Evaluasi hasil
berikut:
Setelah kegiatan penyuluhan
berakhir, diharapkan yaitu 1. Keberhasilan target jumlah peserta
meningkatnya kesadaran dan penyuluhan
pemahaman serta pengetahuan peserta 2. Ketercapaian tujuan penyuluhan
didik tentang bullying. 3. Ketercapaian target materi yang
telah direncanakan
HASIL DAN PEMBAHASAN
4. Kemampuan peserta dalam
Kegiatan ini dilaksanakan sehari
penguasaan materi
yaitu pada hari Rabu tanggal 12
Secara keseluruhan kegiatan
September 2018 dari pukul 09.00 s/d
penyuluhan tentang bahaya perbuatan
12.00 WIB. Peserta kegiatan berjumlah
bully ini dapat dikatakan berhasil.
50 orang Siwa kelas VIIdan guru-guru
Keberhasilan ini selain diukur dari
SMP Muhammadiyah 2 Pekanbaru.
keempat komponen di atas, juga
lokasi kegiatan di Aula SMP
dapatdilihat dari kepuasan peserta
Muhammadiyah 2 Pekanbaru Jl. Tengku
setelah mengikuti kegiatan.
bey II No. 28 Simpang Tiga Kota
Antusiasme peserta mendengarkan
Pekanbaru.
materi dan dalam sesi tanya jawab
menjadi salah satu indikator
keberhasilan kegiatan.

Gambar 1. Pemaparan
DampakBullying
Pemateri adalah Tim dosen Gambar 2. Memberikan Contoh
Fakultas Hukum Universitas Perbuatan Bully
Muhammadiyah Riau. Kegiatan
dimulai dengan ceramah tentang
bahaya Bullyingdan pentingnya
kesadaran hukum siswa sebagai sarana

9
Jurnal Pengabdian Untuk Mu NegeRI, VOL.3 No.1, MEI 2019
ISSN : 2550-0198

SIMPULAN
a. Kegiatan bullying di sekolah DAFTAR PUSTAKA
merupakan satu masalah besar yang [1]. Carney, A. G., & Merrel, K. W.
harus diatasi karena seharusnya (2001). Bullying in schools:
sekolah melindungi siswanya dari Perspectives on understanding and
tindakan kekerasan dalam bentuk preventing an international
apapun, dan menjadi wadah untuk
problem. School Psychology
pembentukan akal, moral dan
karakter yang diperlukan untuk International , 22, 364-379.
membangun masyarakat Indonesia [2]. Halimah, A., Khumas, A., &
yang sehat, berbudaya dan Zainuddin, K. (2015).Persepsi pada
berteknologi tinggi. Masalah bystander terhadap intensitas
bullying di sekolah adalah tanggung bullying pada siswa SMP. Jurnal
jawab semua pihak yang ada di Psikologi, 42(2), 29-140.
sekolah dan orang tua siswa.
[3]. Putri, H. N., Nauli, F. A., &
b. Kegiatan Penyuluhan ini dapat
diselenggarakan dengan baik dan Novayelinda, R. (2015). Faktor-
berjalan dengan lancar sesuai dengan faktor yang berhubungan dengan
rencana kegiatan yang telah disusun. perilaku bullying pada remaja.
Kegiatan ini mendapat sambutan Jurnal JOM, 2(2), 1149-1159.
sangat baikterbukti dengan keaktifan [4]. Smokowski, P.R. & Kopasz, K.H.
peserta mengikuti penyuluhan (2005). Bullying in school: An
dengan tidakmeninggalkan tempat
overview of types, effects, family
sebelum waktu penyuluhan berakhir.
charateristics, and intervention
UCAPAN TERIMA KASIH strategies. Children & School
Terlaksananya pengabdian kepada Journal, 27 (2): 101-109.
masyarakat ini tidak lepas dari peran
berbagai pihak, untuk itu penulis
menghaturkan terima kasih kepada:
1. Rektor UMRI
2. Ketua LPPM UMRI
3. Dekan Fakultas Hukum UMRI
4. Kepala Sekolah dan Guru SMP
Muhammdiyah 2 Pekanbaru

10

Anda mungkin juga menyukai